– DIFUSI
– TEKANAN ELEKTROSTATIS
DIFUSI
• Perpindahan molekul dari bagian yang
memiliki konsentrasi tinggi rendah
• Contoh:
– Gula yang larut secara merata dalam segelas
air
TEKANAN ELEKTROSTATIS
• Substansi elektrolit dilarutkan dalam air
terpecah menjadi molekul-molekul yang
bermuatan listrik ION
• Ion (+) kation
• Ion (-) anion
• Ion yg berlawanan akan saling tarik
menarik tekanan elektrostatis
Gaya tarik Kation – Anion
Potensial Listrik
• Membran sel dikelilingi oleh ion-ion listrik
yang ditimbulkan oleh cairan kimia di
sekitarnya
• Cairan bagian dalam membran
(intracelullar fluid)
– Ion Na+; ion K+; ion Cl-; ion An-
• Cairan bagian luar membran (extracelullar
fluid)
– Ion Na+; ion K+; ion Cl-; ion An-
K+ K+ K+ An- Cl-
(30X) N
a+
Cl-
K+ Na
+
NEUROTRANSMITER
pengertian
• Bahan kimia dikeluarkan oleh vesicle
synaptic, bergerak maju ke celah sinapsis,
berpengaruh pd neuron sebelahnya
• Vesicle synaptic: kantung kecil di terminal
button, memroduksi bahan kimia
Fisiologi vesicle synaptic
Efek pada
membran
posinapsis:
-Depolarisasi,
eksitatori
-Hiperpolarisasi,
inhibisi
JENIS & FUNGSI
A
C Ach, dibebaskan otot skeletal,
E
eksitatoris & inhibitoris
T
Tdp di ganglion sistem saraf, organ
Y
L target: sistem saraf otonom
C parasimpatik, otak
H Berperan pd gugahan, atensi, memori,
O motivasi
L
Ach kurang: gg Alzheimer, gangguan
I
N memori & bahasa
E
Alzheimer desease
Fisiologi otak
alzheimer
Penampang sel Alzheimer
M
O
• Diproduksi sistem saraf di otak
N
O • Macamnya al:
A • 1. Catecholamine:
M a. Epineprin: dihasilkan
I adrenal medulla
N b. Norepineprin: terdapat
di sistem saraf & adrenal cortex
E
c. Dopamin: potensial
posinaptik jadi eksitatori/ inhibisi
(tergantung reseptor)
skizofren
T
E
R Fisiologi dopamin
M
I
N
A
L
B
U
T
T
O
N
– Kelebihan dopamin
simtom skizofrenia:
halusinasi, delusi, kacau
pikiran. Atasi dengan
obat pengeblok
neurodopamin
– Kokain: sebabkan
reabsorbsi dopamin
berkurang, dopamin
banjir kelumpuhan
otot (reseptor Ach
terblok dopamin, shg tak
bisa kontrol gerakan
– Perpaduan
norepineprin &
dopamin =
katekolamin
• Kekurangan
depresi
• Kelebihan
penderita adiksi
obat
– Bersifat eksitatoris
– Berperan dalam
proses adiksi
• 2. Indolamin, terdiri
a. Serotonin (5-
hydroxytryptamin /5-HT): hambat potensial
posinaptis
– Atur gugahan/mood, kontrol makan,
tidur-bangun, emosi, regulasi rasa sakit,
ingatan, belajar, pengaturan suhu tubuh,
perilaku seksual
– Sebabkan tidak mimpi saat terjaga
– LSD: mengeblok neuro serotonin
serotonin minim, shg bermimpi saat
terjaga/halusinasi
b. Endorphin:
berperan kurangi rasa
sakit
– 1 endorphin = 48x
morfin jika diinjeksi via
otak, berlipat 3x jika
diinjeksi via pembuluh
darah
– Mencegah transmisi rasa
A
S
A 1. Asam glutamik, ditemukan di seluruh
M otak, eksitatori
2. GABA, banyak di otak & spinal cord,
A inhibitori
M Abnormalitas epilepsi
Reseptor GABA-A (Gamma Amino Butyrid
I
Acid)-A pengikat 3 transmiter:
N Steroid
Transquilizing (benzodiazepam) meredakan
O kecemasan, tidur, turunkan agresi, otot rileks
Barbiturat/alkohol
• 3. Glicyne, terdapat di
otak & spinal cord,
inhibitori
– Tetanus: zat kimia
pengeblok aktvts
sinapsis glisin, hilangkan
hambatan sinapsis
otot kontraksi terus²an
(kejang²)
– Racun laba-laba
hitam (black widow)
bersifat eksitatori thd sel
Jenis Neurotransmiter
• Efek pembangkitan excitatory
• Efek penghambatan inhibitory
STRUKTUR SINAPSIS
• Sitoplasma:
– Pembuluh sinapsis;
– Mitokondria sumber energi
– Cisternas pembungkus neurotransmiter
• Celah synaptic cleft
– Umumnya jarak 200Å (Å=angstrom, dimana
1Å = 1/10.000 mm)
– Cairan ekstrasel tempat neurotransmiter berdifusi
STRUKTUR SINAPSIS
• Neurotransmiter diproduksi soma sel
dialirkan melalui mikrotubules
terminal button
Proses transpor aksoplasmik
• Membran postsinapsis mengandung molekul-
molekul protein mengubah potensial
membran meningkat Aktivitas
neuron
menghambat penerima
MEKANISME TRANSMISI SINAPSIS
– Small-molecule neurotransmitter
– Large-molecule neurotransmitter
Small-molecule neurotransmitter
5. Dopamin CATHECOLAMINES
6. Neopinefrin MONOAMINES
7. Epinefrin
8. Serotonin INDOLAMINES
9. Asetilkolin
Jenis Neurotransmiter
• Neurotransmiter Asam Amino
– Bekerja cepat, terarah dan pasti di sekitar
sistem saraf pusat
– Aspartat; Glisin dan Glutamat alami
– GABA (Gamma-aminobutyric Acid)
modifikasi proses sintesa sederhana struktur
glutamat
– Glutamat excitatory
– GABA inhibitory
Jenis Neurotransmiter
• Monoamin
– Proses transmisi small-molecule neurotransmitter
– Letak : soma selnya terletak di batang otak
– 4 jenis: norepinefrin; epinefrin; dopamin, serotonin
– norepinefrin; epinefrin; dopamin cathecolamines
– Serotonin indolamin
Jenis Neurotransmiter
• Asetilkolin
– Penggabungan kelompok asetil dengan kolin
– Letak: pertemuan neuron-neuron otot
– Sistem saraf otonom
Jenis Neurotransmiter
• Neuropeptida
– 40 jenis neuropeptida
– Fungsi: substansi hormonal
– Susunan saraf
Jenis Neurotransmiter
PEPTIDA PITUITARY PEPTIDA DI USUS
Cortocotropin Cholecystokinin
Hormon pertumbuhan Gastrin
Lipotropin
Motilin
Hormon -melanocyt-
Pancreatic
stimulating Polypeptida
Oxytocin
Secretin
Prolactin
Subtstansi P
Vasopresin
Vasoactive intestinal
polypeptide
Jenis Neurotransmiter
PEPTIDA PEPTIDA OPIOID
HYPOTHALAMIC
Hormon pelepas Dynorphin
hormon Luteinizing - Endorphin
Somatostatin
Met Enkephalin
Hormon pelepas
Leu Enkephalin
Thyrotropin
Jenis Neurotransmiter
PEPTIDA LAIN
Angiotensin
Bombesin
Bradykinin
Carnosine
Glucagon
Insulin
Neuropeptide Y
Neurotensin
Proctolin
FUNGSI
SISTEM SYARAF SENSORIK
Pokok bahasan
• Modalitas sensorik
• Reseptor
• Saraf sensorik
• Jaras sensorik
• Pusat sensorik
• Aspek sensorik lain
Divisi aferen/sensorik
• Mengirim informasi mengenai lingkungan internal dan
eksternal ke SSP (sensasi)
• Persepsi (kesadaran dan interpretasi sensasi oleh korteks
serebri)
– Beberapa informasi sensorik tidak pernah mencapai
korteks sensorik
– Contoh : ??
• Lebih dari 99% informasi sensorik diabaikan oleh otak
• Informasi pilihan diteruskan timbul reaksi/ disimpan
sebagai memori
Modalitas sensasi/sensorik
• Berbagai jenis sensasi yang dapat dialami,
seperti : tekan, raba, nyeri, suara, dll
• Ditransmisikan oleh serabut saraf khusus yang
disebut dengan labelled line principle
Modalitas sensorik
• Sensasi umum
– Sensasi somatik
• Sensasi taktil (raba, tekan, vibrasi, gatal dan geli)
• Sensasi termal (panas dan dingin)
• Sensasi nyeri
• Sensasi proprioceptif
– Sensasi visceral : terkait kondisi ongan dalam
• Sensasi khusus
– Penghidu, pengecap, penglihatan, pendengaran dan
keseimbangan
RESEPTOR SENSORIK
Reseptor
• Potensial reseptor
• Adaptasi reseptor
Mekanisme potensial reseptor
1. Deformasi mekanik
2. Aplikasi zat kimia terhadap membran
3. Perubahan temperatur membran
4. Melalui efek radiasi elektromagnetik
Adaptasi reseptor
• Bila rangsang dgn kuat rangsang tetap diberikan
kontinyu pd suatu reseptor, frekuensi potensial aksi
di saraf sensoriknya lama kelamaan akan menurun.
Fenomena ini dikenal sebagai adaptasi /desensitisasi
• Berdasarkan kecepatan adaptasinya terdapat 2 jenis
reseptor yaitu
– Reseptor fasik
– Reseptor tonik
Reseptor fasik
• Reseptor yang cepat beradaptasi
• Tidak berespon lagi terhadap rangsangan
yang menetap
• Jika rangsangan dihentikan reseptor berespon
dengan depolarisasi ringan
• Eg:Reseptor taktil di kulit
Reseptor tonik
• Reseptor yg tdk beradaptasi sama sekali atau beradaptasi secara
lambat
• Penting utk mengetahui informasi yang kontinyu suatu stimulus,
ex :
Reseptor regang otot -> memantau kekuatan otot
Proprioseptor sendi -> mengukur derajat fleksi sendi
apparatus tendon golgi, muscle spindle, res.nyeri,
baroreseptor, khemoreseptor (carotid & aortic body),
reseptor makula pada alat vestibuler
Diskriminasi 2 titik
• Jarak terkecil dimana 2 rangsang sentuh harus
dipisahkan agar dapat dirasakan sebagai
terpisah
• Bervariasi pd setiap tempat di tubuh
• Makin banyak reseptor sentuh makin kecil
jarak kedua rangsangan
• Setiap neuron sensorik berespon thdp informasi
sensorik hanya dalam daerah terbatas di permukaan
kulit sekitarnya yang dikenal sbg lapangan reseptif
• Semakin besar ukuran lapangan reseptif semakin
rendah kepadatan reseptor daerah tsbt
• Semakin kecil lapangan reseptif suatu bagian tubuh,
semakin besar ketajaman atau kemampuan
diskriminatif
SYARAF SENSORIK
JARAS SENSORIK
Jaras sensorik
1. Traktus kolumna dorsalis-lemniskus medial
• Mengantarkan impuls sensorik dari mekanoreseptor dan
proprioseptor ke talamus
• Menyeberang ke sisi berlawanan di medula oblongata
2. Traktus spinotalamikus(anterolateral)
• Mengantarkan impuls sensorik dari termoreseptor and nociseptor
ke talamus
• Menyeberang ke sisi yang berlawanan di medula spinalis
Traktus kolumna dorsalis
1. Sensasi raba dengan tingkat lokalisasi rangsang yang tinggi
2. Sensasi raba dengan intensitas gradasi halus
3. Sensasi fasik seperti getaran
4. Sensasi gerakan pada kulit
5. Sensasi kinestetik
6. Sensasi tekanan dengan intensitas derajat halus
Traktus spinotalamikus(anterolateral)
1. Nyeri
2. Termal
3. Sensasi raba dan tekanan kasar
4. Sensasi gatal dan geli
5. Sensasi seksual
KORTEKS SOMATOSENSORIK
Korteks somatosensorik
• Area somatosensorik I
• Area somatosensorik II
• Area asosiasi somatosensorik
Area somatosensorik I
• Terletak pada gyrus post centralis korteks serebri
• Memiliki kemampuan lokalisasi yang tinggi terhadap
berbagai bagian tubuh yang digambarkan dalam
bentuk peta proyeksi (homunculus sensorik)
• Menerima informasi sensorik dari sisi tubuh yang
berlawanan
Fungsi area somatosensorik I
• Diketahui melalui efek yang timbul jika ada lesi pada
daerah tersebut yaitu :
– Orang tidak dapat melokalisasi sensasi yang berbeda dari bagian yang
berbeda dari tubuh, namun, ia dapat melokalisasi sensasi kasar.
– Orang tidak dapat menilai derajat kritis tekanan terhadap tubuh.
– Orang tidak dapat menilai atau memperkirakan bobot benda.
– Orang tidak dapat menilai bentuk benda (astereognosis)
– Orang tidak dapat menilai tekstur bahan
Area asosiasi somatosensorik
• Berada pada area Broadman 5 dan 7, dikorteks parietal,
belakang area somatosensorik I
• Mengartikan lebih jauh makna dari suatu informasi sensorik
• Lesi pada daerah ini mengakibatkan tidak mampu mengenali
objek atau benda yang kompleks yang dirasakan pada sisi
tubuh berlawanan dan lupa terhadap adanya sisi tubuh
tersebut
• Defisit sensorik yang kompleks : Amorfosintesis
Sensasi taktil
• Raba, tekanan, getaran……… reseptor sama
• Perbedaan :
1. Sensasi raba : reseptor taktil dalam kulit atau dalam
jaringan dibawah kulit
2. Sensasi tekanan : deformasi jaringan yang lebih dalam
3. Sensasi getaran : sinyal sensoris berulang dan cepat
pada beberapa jenis reseptor untuk
raba dan tekanan , khususnya yang adaptasi
cepat
Sensasi taktil (lanj.)
1. Free nerve ending
2. Meissner’s corpuscle
3. Mercle disc
4. Hair end organ
5. Ruffini’s end organ
6. Pacinian corpuscle
Transmisi
1. Meissner corpuscle, Merkel disc, pacinian corpuscle dan
Ruffini’s end organ
…….Serat saraf tipe A (30-70 m/dt)
Reseptor :
1. Ruffini’s organ
2. Reseptor tendon golgi
3. Pacinian corpuscle
VISCERAL PAIN
- Penyebab true visceral pain :
1. iskemia
2. stimulus kimia
3. spasme hollow viscus
4. overdistensi hollow viscus