Anda di halaman 1dari 45

BIOLISTRIK DAN

LENGKUNG REFLEKS (REFLEX ARC)


KULIAH IKD KEPERAWATAN 2020

Tia Wida Ekaputri Hz, S.Si., M.Sc.


FKIK Universitas Jambi
BIOLISTRIK
BIO + LISTRIK

Rangkaian fenomena fisika yang


Mahkluk Hidup berhubungan dengan kehadiran dan
aliran muatan listrik

Perbedaan mendasar antara aliran biolistrik pada


organisme dan aliran listrik pada perangkat elektronik
adalah aliran biolistrik berupa aliran ion (atom atau
molekul pembawa muatan listrik), sedangkan pada
perangkat listrik adalah pergerakan elektron.
Definisi Biolistrik
Biolistrik merujuk pada aliran listrik dan potensial listrik
yang terjadi di dalam dan juga diproduksi oleh sel-sel tubuh
makhluk hidup

Aliran biolistrik merupakan hasil dari konversi energi kimia


menjadi energi listrik (melalui rangsangan penginderaan.

Tegangan (voltage) biolistrik atau biopotensial listrik juga


dihasilkan oleh sel-sel tubuh, berasal dari ATP (Adenosine Tri
Posphate) yang dihasilkan oleh mitokondria dalam proses
respirasi sel. Energi yang dihasilkan dari ATP berupa ion-ion
yang memiliki muatan yang berbeda-beda sehingga
mengakibatkan timbulnya perbedaan bio potensial tegangan
sel . Tegangan yang paling besar dihasilkan oleh sel-sel saraf
(nerve) dan sel-sel otot (muscle).

Sel-sel mampu menghasilkan potensial listrik yang


merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar
dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam
bidang batas membrane. Kemampuan sel saraf (neurons)
menghantarkan isyrat biolistrik sangat penting.
Fungsi Potensial dan aliran biolistrik
secara umum

Potensial dan aliran biolistrik dihasilkan oleh


sejumlah proses biologis yang berbeda, digunakan
oleh sel-sel untuk melakukan metabolisme,
konduksi impuls di sepanjang serabut saraf, untuk
regulasi jaringan (kontraksi otot) serta regulasi
fungsi organ
Alat pengukur potensial biolistrik
Sel-sel saraf, oleh karena pengubahan nilai tegangan selnya, dapat menghasilkan
pulsa tegangan yang dapat dirambatkan ke berbagai sel lainnya untuk memberi
informasi tentang hal-hal yang kita rasakan dari panca indra. Aktivitas sekumpulan
sel-sel ditentukan oleh keadaan tegangan yang dihasilkannya dan dapat diukur
melalui suatu alat pengukur pulsa-pulsa tegangan.

Potensial dan aliran biolistrik pada jaringan manusia, direkam dari permukaan kulit
dengan menggunakan alat pengukur (dengan elektroda), yaitu Elektrokardiograf
(EKG), elektroensefalograf (EEG), elektromyograf (EMG) untuk mendiagnosis kondisi
organ vital.
 Kemampuan Sel Saraf (neuron)
menghantarkan sinyal biolistrik sangat penting
 Dalam Transmisi Sinyal Biolistrik (TSB), neuron
memiliki struktur terspesialisasi yang disebut
dendrit yang berfungsi mentransmisikan sinyal
dari sensor ke neuron
 Sinyal listrik yang dihasilkan oleh tubuh
berfungsi mengendalikan dan mengoperasikan
kerja saraf, otot dan berbagai organ
Kelistrikan Yang Ada/Dihasilkan
Pada Tubuh Manusia
1. Sistem saraf dan neuron:
Konsentrasi ion di dalam dan di luar sel &
Kelistrikan saraf saat potensial istirahat
2. Transmisi Impuls Saraf dan Perambatan
Potensial Aksi
3. Kelistrikan Pada Sinapsis dan Neuromyal
Junction
4. Kelistrikan Otot Jantung
1. Sistem syaraf dan neuron
Struktur neuron
Konsentrasi ion di dalam dan di luar sel

suatu model potensial istirahat pada waktu = 0

Rangsangan Sel neuron lain


(stimulus) atau sel target

jika terjadi potensial aksi


2. Transmisi Impuls Saraf dan
Perambatan Potensial Aksi
• Impuls saraf akan melewati membran sel saraf sebagai suatu potensial aksi
• Sensor atau reseptor mendeteksi stimulus dan mengubahnya menjadi
impuls saraf (sinyal listrik) untuk ditransmisikan
• Kecepatan transmisi impuls serat saraf berbeda-beda, serat saraf yang
berdiameter yang besar mempunyai kemampuan menghantarkan impuls
lebih cepat daripada serat saraf yang mempunyai diameter yang kecil
• Dengan menggunakan mikroskop elektron, serat saraf di bagi dalam dua tipe
yaitu saraf yang bermyelin dan tidak bermyelin
• Seperti sel tubuh lainnya, sel saraf dan otot memiliki potensial membran
yang berkaitan dengan distribusi ion-ion tubuh yang tidak merata dan
perbedaan permeabilitas ion Na+ dan K+
• Sel saraf dan otot mampu mengalami perubahan yang cepat pada satu saat
(eksitasi) pada potensial membrannya bila distimulasi, sehingga dapat
berfungsi sebagai sinyal listrik
• Fluktuasi potensial mempunyai 2 bentuk dasar yaitu potensial berjenjang
dan potensial aksi
Potensial Aksi
Potensial aksi dapat terjadi apabila suatu
daerah membran saraf atau otot mendapat
rangsangan mencapai nilai ambang. Potensial
aksi itu sendiri mempunyai kemampuan untuk
merangsang daerah sekitar sel membran untuk
mencapai nilai ambang. Dengan demikian
dapat terjadi perambatan potensial aksi ke
segala jurusan sel membran, keadaan ini
disebut perambatan potensial aksi atau
gelombang depolarisasi.
Setelah timbul potensial aksi, sel membran akan
mengalami repolarisasi. Proses repolarisasi sel membran
disebut sebagai suatu tingkat refrakter. Tingkat refrakter
ada dua fase yaitu periode refrakter absolut yakni selama
periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada unsur
kekuatan nntuk menghasilkan potensial aksi yang lain,
sedangkan periode refrakter relatif yakni setelah
membran mendekati repolarisasi seluruhnya. Dari periode
refrakter absolut akan berubah menjadi periode refrakter
relatif. Jika ada stimulus yang kuat secara normal, maka
akan menghasilkan potensial aksi yang baru.
Rangsangan Sel neuron lain
(stimulus) atau sel target

jika terjadi potensial aksi


3. Kelistrikan Pada Sinapsis dan
Neuromyal Junction
Hubungan/celah antara dua neuron disebut Sinapsis; Hubungan
antara neuron dan otot (celah berakhirnya sel saraf pada sel otot)
disebut Neuromyal Junction.
Baik sinapsis maupun neuromyal junction mempunyai kemampuan
meneruskan gelombang depolarisasi dengam cara lompat dari satu
sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada
sel membrane otot, oleh karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat
kimia yang terdapat pada otot akan trigger/bergetar/berdenyut
menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi
repolarisasi sel otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
4. Kelistrikan Otot Jantung
• Kontraksi sel otot jantung terjadi oleh adanya potensial aksi yang dihantarkan
sepanjang membran sel otot jantung. Jantung akan berkontraksi secara ritmik,
akibat adanya impuls listrik yang dibangkitkan oleh jantung sendiri.
• Potensial aksi pada membran saraf dan otot rangka dapat terjadi bila ada
rangsangan dari luar sedangkan pada membran sel otot jantung potensial aksi
dapat terjadi tanpa adanya rangsangan. Berbeda dari sel saraf dan sel otot
rangka yang memiliki potensial membran istirahat. Sel-sel khusus jantung tidak
memiliki potensial membran istirahat.
• Sel-sel ini memperlihatkan aktivitas “pacemaker” (picu jantung) berupa
depolarisasi lambat yang diikuti oleh potensial aksi apabila potensial membran
tersebut mencapai ambang tetap. Hal ini menimbulkan potensial aksi secara
berkala yang akan menyebar keseluruh jantung untuk menyebabkan jantung
berdenyut secara teratur tanpa adanya rangsangan melalui saraf.
• Potensial aksi sel otoritmik jantung mempunyai 4 fase: fase 0 (depolarisasi
cepat), fase 1 (repolarisasi awal), fase 2 (plateu), fase 3 (repolarisasi cepat), fase
4 (istirahat).
Lengkung Refleks
Gerak

Gerak sadar
Sensor/ s.s.p Efektor:
Stimulus n. sensoris n. motoris otot atau Gerakan
Reseptor Otak kelenjar

Gerak refleks
s.s.p Efektor:
Sensor/ Gerak
Stimulus n. sensoris Medulla n. motoris otot atau
reseptor refleks
spinalis kelenjar
Sistem saraf memiliki kelompok neuron yang
bekerja dalam sirkuit untuk mengirimkan dan
menerima informasi. Informasi ini menuju ke
otak atau medulla spinalis untuk diolah
bertujuan menghasilkan tanggapan.

Sirkuit dalam sistem saraf yang paling sederhana


dalam tubuh adalah refleks.
Apa itu refleks?
• Refleks adalah reaksi tak sadar (involuntary)
dan cepat (instantaneous) terhadap stimulus
• Neuron sensoris membawa informasi dari
stimulus menuju medulla spinalis kemudian
pesan dikirimkan dari neuron motoris menuju
otot
• Respon otot terhadap pesan dengan cara
berkontraksi
Ada berapa contoh refleks yang
bisa kamu sebutkan?
Info:
Bayi yang lahir di rumah sakit akan melalui pemeriksaan
dan hasilnya diskoring dengan Tes Apgar score. Apgar
score menunjukkan keadaan kesehatan umum dan
aktivitas refleks. Apgar score mengevaluasi:
Appearance (warna kulit)
Pulse (denyut jantung)
Grimace (respons refleks)
Activity (tonus otot)
Respiration (pernapasan: seberapa kuat bayi menagis)
Lengkung Refleks
Jalur persarafan yang mengontrol gerak refleks
Komponen/Tahap
Lengkung Refleks

s.s.p Efektor:
Sensor/ Gerak
Stimulus n. sensoris Medulla n.motoris otot atau
reseptor refleks
spinalis kelenjar

Disertai contoh refleks patella


Stimulus: rangsangan atau sinyal yang menyebabkan
respons.

1. Sensor/reseptor: struktur yang mendeteksi/menerima


stimulus (mekanik, kimia, cahaya, suhu). Sensor dapat
berupa neuron (ujung saraf bebas dari n.sensoris) yang
menerima rangsangan dan mengubahnya menjadi impuls
saraf (sinyal elektrik). Sebagian sensor bukanlah neuron
tetapi sel yang mendeteksi rangsangan/sinyal kemudian
menghantarkannya ke neuron sensoris terdekat.
Ketika mengetuk lutut (stimulus) terjadi regangan tendon patella yang
menghubungkan otot quadriseps ke tibia. Meregangkan tendon
menyebabkan pula regangan otot. Sensor regangan pada otot mendeteksi
rangsangan ini. Sensor regangan bukanlah neuron, tetapi sel otot yang
terspesialisasi yang dapat menstimulasi n.sensoris untuk membentuk impuls
saraf.
2. Neuron sensoris: terjadi pergerakan impuls saraf
yang bergerak menuju medulla spinalis dari
sensor/reseptor pada organ indera.

3. Sistem saraf pusat: di dalam medulla spinalis,


n.sensoris terpisah setidaknya menjadi 3 cabang,
masing-masing cabang membentuk sinapsis
dengan sel neuron yang berbeda. Neuron di otak
dan sumsum tulang belakang mengontrol refleks
dengan cara menerima informasi dan menentukan
apakah stimulus cukup kuat untuk menimbulkan
respon. Gerak refleks dapat dapat sepenuhnya
terjadi ataupun ditahan.
4. Neuron motoris: terjadi fase output,
yaitu:
• impuls saraf menuju neuron motoris ke
efektor
• impuls saraf dibawa oleh interneuron
sebelum menuju neuron motoris
• impuls saraf menuju interneuron untuk
memulai jalur panjang ke arah korteks
serebral (otak)
Pada refleks patella, n sensoris mengantarkan impuls saraf ke medulla spinalis .
n.sensoris terbagi menjadi 3 cabang: cabang1 terhubung ke sel yang disebut
interneuron yang mengirimkan pesan ke otak, cabang 2 terhubung ke
n.motoris menuju efektor otot quadriseps, cabang 3 terhubung ke interneuron
lain yang berkoneksi ke n.motoris menuju efektor otot biseps femoris.
5. Efektor (otot): pesan dari n.motoris
ke otot untuk berkontraksi.
Pada refleks patella, otot berkontraksi ketika impuls saraf mencapai otot
quadriseps. Kontraksi otot quadriseps menggerakkan kaki ke depan.
Tetapi kaki tak akan bergerak ke depan jika otot biseps femoris juga
berkontraksi. Dengan demikian interneuron menginstruksikan n.motoris
biseps femoris untuk tidak mengirimkan impuls saraf ke otot tsb,
sehingga otot biseps femoris relaksasi dan kaki dapat bergerak ke depan.
Interneuron inhibitor membantu gerak refleks dapat berjalan
sebagaimana mestinya. Semua kejadian ini terjadi sebelum pesan tiba
pada otak.
Stimulus
Diagram ringkasan refleks patella
“+” artinya sinapsis peningkatan
Sensor
“-” artinya sinapsis penghambatan

n.sensoris

Medulla
Interneuron spinalis

n.motoris n.motoris

Otot biseps Otot


femoris quadriseps
relaksasi kontraksi
Tipe Lengkung Refleks
Lengkung refleks berdasarkan jumlah neuron/sinapsis
yang terlibat terbagi menjadi 2 macam:
• Monosinaptik
• Polisinaptik

Lengkung refleks berdasarkan jenis efektor yang


dipengaruhi terbagi menjadi 2 macam:
• Refleks autonomik (mempengaruhi otot viseral/organ
dalam)
• Refleks somatik (mempengaruhi otot rangka)
Lengkung refleks monosinaptik
• Hanya terdiri 2 neuron: n. sensoris dan n.motoris
• Monosinaptik menunjukkan hanya ada satu sinapsis kimia
• Contoh: refleks otot periferal, yaitu refleks tendon patella dan refleks
tendon Achilles

Lengkung refleks polisinaptik


• Merupakan jenis lengkung refleks yang paling banyak dalam tubuh
• Jalur refleks-nya melibatkan satu atau banyak interneuron yang
menghubungkan antara neuron-neuron sensoris (membawa sinyal
aferen) maupun motoris (membawa sinyal eferen)
• Polisinaptik menunjukkan 2 atau lebih sinapsis kimia
• Contoh: refleks fleksor (flexor whitdrawal reflex), dan refleks
ekstensor silang
3

2 1
1

3
4

4 5
Jadi apa fungsi gerak refleks?

Anda mungkin juga menyukai