Anda di halaman 1dari 3

Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impuls saraf

ke susunan saraf pusat, pemrosesan impuls saraf, dan perintah untuk memberi tanggapan
rangsangan. Unit terkecil dari pelaksana kerja sistem saraf adalah neuron (sel saraf). Mekanisme
penghantaran impuls oleh neuron terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap polarisasi, depolarisasi,
dan repolarisasi. 

1. Tahap polarisasi, yaitu tahap ketika neuron beristirahat atau tidak menghantarkan


impuls. Pada keadaan ini, saluran  dan  tertutup sehingga bagian luar membran
bermuatan positif sedangkan bagian dalam membran bermuatan negatif. 
2. Tahap depolarisasi, yaitu tahap ketika neuron dilalui oleh impuls. Keadaan ini
menyebabkan saluran  terbuka sehingga ion  masuk ke dalam sel. Setelah itu
muatan listrik akan mengalami perubahan, yaitu bagian luar membran bermuatan
negatif sedangkan bagian dalam bermuatan positif
3. Tahap repolarisasi, yaitu tahap ketika neuron sudah dilalui oleh impuls. Keadaan
ini menyebabkan saluran  tertutup dan tidak aktif. Saluran  akan terbuka sehingga
ion  keluar.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mekanisme neuron saat dilalui oleh
impuls yaitu saluran  terbuka sehingga ion  masuk ke dalam sel. Setelah itu muatan listrik
akan mengalami perubahan, yaitu bagian luar membran bermuatan negatif sedangkan
bagian dalam bermuatan positif.

Tubuh manusia memiliki kemampuan utuk melakukan pegaturan kondisi


tubuhnya secara otomatis untuk mempertahanakan kelangsungan hidupnya.
Kondisi tubuh tersebut seperti pengaturan kadar gula dalam darah dan kerja
jantung. Adapun pengaturan ini dilakukan karena adanya kerja sama antara
sistem saraf dan sistem endokrin. Sedangkan indera berfungsi sebagai
reseptor pertama dalam menangkap impuls karena mempunyai ujung saraf
sensorik tertetu.  
Pelajari lebih lanjut tentang kelenjar endokrin di: brainly.co.id/tugas/21605822.
Impuls atau rangsangan yang diterima oleh indera akan dihantarkan oleh sel-
sel saraf. Mekanisme pengahnataran impuls saraf terjadi melalui dua
cara, yaitu:  
1. Melalui sel saraf

 Saat serabut saraf dalam keadaan istirahat atau


mengalami polarisasi (keadaan dimana sel reseptor tidak mengalami
rangsangan), membran luar serabut saraf bermuatan positif dan
membran dalam negatif.
 Perbedaan muatan terjadi karena mekanisme pompa kalium-natrium
(transport aktif), dimana konsentrasi Na⁺ diluar membran akson neuron
lebih tinggi dan konsentrasi ion K⁺ di dalam membran lebih besar
daripada diluar membran.  
 Jika terjadi rangsangan maka akan terjadi depolarisasi atau potensial
aksi. Rangsangan ini menyebabkan permeabilitas membran plasma
terhadap ion Na⁺ meningkat sehingga ion Na⁺ berdifusi kedalam
membran dan ion K⁺ segera berdifusi keluar membran. Akibatnya,
membran luar bermuatan negatif dan membran dalam (sitoplasma)
positif.  
 Keadaan transport aktif tersebut menimbulkan aliran listrik di antara
daerah yang mengalami polarisasi dengan daerah yang mengalami
depolarisasi.
 Arus listrik tersebut menyebabkan depolarisasi di daerah disebelahnya.
Perubahan potensial sepanjang serabut saraf disebut impuls saraf.
 Setelah impuls disampaikan, bagian yang mengalami depolarisasi akan
isitrahat dan tidak ada impuls. Waktu istirahat untuk pemulihan
disebut dengan fase refraktori atau undershoot.

2. Melalui sinaps

 Sinaps adalah titik temu antara terminal akson salah satu neuron


dengan neuron lain.
 Arah perambatan dari sinapsis sangat khas, yaitu hanya terjadi dalam
satu arah.
 Impuls menyebabkan nuerotransmitter terlepas dari vesikula sinapsis
dan berdifusi melewati celah sinapsis.
 Neurotransmitter adalah zat kimia yang dapat merambatkan impuls dari
prasinaps ke membran postsinaps, contohnya asetilkolin.
 Membran plasma postsinaps mengalami depolarisasi (kondisi saat sel
reseptor menerima rangsangan) sehingga menimbulkan impuls pada
membran sel saraf berikutnya.
 Asetilkolin kemudian diuraikan oleh enzim yang dihasilkan oleh
membran postsinaps.
 Dari penghantaran impuls melalui dua cara tersebut diatas akan
nampak gerakan pada anggota tubuh yang dimanifestasi sebagai alur
impuls gerakan.  

Pelajari lebih lanjut tentang sel saraf dan sistem koordinasi


di: brainly.co.id/tugas/21107984.  
Gerakan tubuh  tersebut terjadi karena proses yang disadari yang disebut
juga gerak sadar atau gerakan biasa, sedangkan gerak yang tidak disadari
disebut gerak refleks.
Alur impuls pada gerakan biasa atau gerak sadar:

 Reseptor menerima rangsangan → saraf sensorik → dibawa ke saraf


pusat (otak atau sumsum tulang belakang) untuk diolah → saraf motorik
→ efektor dalam bentuk gerak yang disadari. 
 Contoh gerakan sadar antara lain: berjalan, olah raga, makan , minum
dan sebagainya.

Alur impuls pada  gerak refleks:  


Reseptor menerima rangsangan → saraf sensorik → interneuron di sumsum
tulang belakang, tanpa diolah oleh pusat saraf → saraf motorik → efektor.
Alur impuls pada gerak refleks disebut lengkung refleks.  Ada dua
macam gerak refleks yaitu:

1. Refleks otak, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf perantara


yang terletak di otak, misalnya berkedipnya mata, refleks pupil mata
karena rangsangan cahaya.
2. Refleks sumsum tulang belakang, adalah gerak refleks yang melibatkan
saraf perantara yang terletak di sumsum tulang belakang, misalnya
sentakan lutut saat dipukul martil reflek dan sentakan tangan saat
menyentuh benda panas.

Anda mungkin juga menyukai