Anda di halaman 1dari 49

METABOLISME

MAKROMOLEKUL
(Karbohidrat, Protein, Lipid)
Tia Wida Ekaputri Hz, S.Si., M.Sc.

FKIK UNJA
METABOLISME
Metabolisme adalah reaksi atau perubahan kimia yang terjadi pada
senyawa-senyawa yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup.
LINTASAN MATABOLISME
Lintasan metabolisme dapat digolongkan menjadi 3 kategori:
1. Lintasan anabolik (penyatuan/ pembentukan) merupakan lintasan yang
digunakan pada sintesis senyawa pembentuk struktur dan mesin tubuh,
sehingga membutuhkan energi (endergonik). Contoh dari kategori ini adalah
biosintesis protein (translasi), biosintesis glikogen, dan sintesis fosfolipid bilayer.
2. Lintasan katabolik (pemecahan) digunakan untuk memecah molekul kompleks
melalui berbagai proses oksidasi yang melepaskan energi bebas (eksergonik),
biasanya dalam bentuk fosfat energi tinggi atau unsur ekuivalen pereduksi,
seperti pada rantai respirasi (glikolisis-siklus asam sitrat) dan fosforilasi oksidatif.
3. Lintasan amfibolik (persimpangan) memiliki lebih dari satu fungsi dan terdapat
pada persimpangan metabolisme sehingga bekerja sebagai penghubung antara
lintasan anabolik dan lintasan katabolik. Contoh dari lintasan ini adalah siklus
asam sitrat.
ENZIM
Jalur metabolik terdiri dari sekuens multienzim, masing-masing enzim
dapat berperan sebagai katalis atau regulator
METABOLISME
KARBOHIDRAT
A. Dari Glikolisis Menuju Siklus Asam Sitrat
B. Glikogenesis
C. Glikogenolisis
D. Glukoneogenesis
A. DARI GLIKOLISIS MENUJU SIKLUS
ASAM SITRAT
1. GLIKOLISIS
Glukosa  Asam Piruvat

Pemecahan karbohidrat makanan


dari rongga mulut sampai usus halus
dengan enzim...
Transpor glukosa dari lumen usus ke
pembuluh darah untuk diedarkan ke
seluruh tubuh.
Proses lebih lanjut, yaitu glukosa
menjadi asam piruvat disebut
glikolisis berlangsung di dalam sitosol
semua sel.
Glikolisis merupakan lintasan katabolisme pemecahan glukosa untuk
membentuk energi (NADH, ATP) serta molekul intermediet untuk jalur
metabolisme lain, yaitu:
1. asam piruvat, pada suasana aerob (tersedia oksigen)
2. asam laktat, pada suasana anaerob (tidak tersedia oksigen)
Glikolisis:
• Terjadi pemecahan gula (6C)
menjadi 2 molekul piruvat (3C)
• Merupakan proses eksergonik
(arti: energi dilepaskan). Energi
disimpan dalam molekul
pembawa elektron berenergi
tinggi, yaitu NADH dan dalam
ikatan fosfat pada ATP
Jalur Glikolisis
Apa saja yang terjadi?
• Membutuhkan input 2 ATP
pada tahap persiapan
• Glukosa dipecah menjadi dua
molekul piruvat
• Memproduksi 2 NADH dan 4
ATP pada tahap penghasilan
energi (Netto: 2 ATP, 2 NADH)
2. Oksidasi Piruvat
Tersedia Oksigen, maka Asam Piruvat  Asetil-KoA
• Dalam keadaan aerob, piruvat dari sitosol diambil oleh mitokondria dan
mengalami proses oksidasi dekarboksilasi, yaitu terjadinya pemindahan
karbondioksida dari piruvat (3C), sehingga membentuk komponen 2C (gugus
asetil) yang kemudian terikat dengan Koenzim A (KoA) membentuk molekul
asetil-KoA untuk masuk ke siklus asam sitrat (Siklus Krebs).
• Reaksi ini dikatalisis oleh enzim piruvat dehidrogenase kompleks.
• Menghasilkan 2NADH (dari 2 asam piruvat).
Fermentasi
Tidak Tersedia Oksigen, maka:

• Asam Piruvat  Asam Laktat


(Fermentasi Asam Laktat)

• Asam Piruvat  Etanol


(Fermentasi Alkohol)
3. Siklus Asam Sitrat (Siklus Krebs)
• Asetil KoA masuk ke jalur persimpangan yaitu siklus asam sitrat.
• Jalur ini membutuhkan oksigen (Aerobik)
• Merupakan rangkaian reaksi siklik oksidatif yang menghasilkan
3NADH, 1FADH2, 2CO2, 1ATP pada setiap siklus.
• Bekerja dua kali per molekul glukosa
• Terjadi di matriks mitokondria
Ringkasan Jalur Glikolisis - Siklus Asam
Sitrat
Jika sumber glukosa berlebihan, melebihi kebutuhan energi kita, maka
glukosa tidak dipecah, melainkan akan dirangkai menjadi polimer
glukosa (disebut glikogen). Glikogen ini disimpan di hati dan otot
sebagai cadangan energi jangka pendek. Jika kapasitas penyimpanan
glikogen sudah penuh, maka karbohidrat harus dikonversi menjadi
jaringan lipid sebagai cadangan energi jangka panjang.
B. GLIKOGENESIS
• Glikogenesis adalah proses pembentukan atau
biosintesis glikogen yang terjadi terutama di dalam hati
dan otot. Glikogen atau gula otot merupakan cadangan
makanan yang dibentuk dari molekul glukosa hasil
pencernaan makanan. Glukosa akan saling berikatan
dengan ikatan α 1-4 glikosidik untuk membentuk
glikogen. Molekul glikogen tersusun bercabang-cabang
agar dapat tersimpan maksimal di dalam sel.
• Kelebihan kadar glukosa di dalam darah akan memicu
disekresikannya hormon insulin untuk memicu
terjadinya glikogenesis. Glikogen ini dapat dipecah lagi
menjadi glukosa saat kadar glukosa darah menurun
seperti dalam keadaan lapar atau puasa.
Sintesis Glikogen melalui Jalur Glikogenesis
• UDP-glukosa di akhir reaksi akan diikatkan pada rantai glikogen yang
sudah ada, dikatalisis oleh enzim glikogen sintase.
• Penambahan glukosa menjadi polisakarida terus berlangsung dan
akan berakhir apabila gula dalam darah telah mencapai kadar yang
normal dan/atau kapasitas penyimpanan glikogen sudah penuh.
C. GLIKOGENOLISIS
• Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi, maka
glikogen dipecah menjadi glukosa. Selanjutnya, glukosa mengalami
glikolisis (jalur yang sudah dibahas sebelumnya), diikuti dengan
oksidasi piruvat sampai dengan siklus asam sitrat.
• Tahap pertama penguraian glikogen adalah pembentukan glukosa 1-
fosfat menjadi hasil akhirnya glukosa 6-fosfat oleh enzim yang sama
seperti pada reaksi kebalikannya (glikogenesis) yaitu
fosfoglukomutase.
• Glikogenesis x Glikogenolisis
• Setelah terbentuk glukosa 6-fosfat, maka tahap reaksi berikutnya adalah
untuk membentuk glukosa. Berbeda dengan reaksi kebalikannya (yaitu
glikolisis) dengan enzim glukokinase, dalam reaksi ini melibatkan enzim lain,
yaitu glukosa 6-fosfatase, melepaskan gugus fosfat sehingga terbentuk
glukosa.
• Reaksi glukosa 6-fosfat menjadi glukosa tidak menghasilkan ATP dari ADP
dan fosfat.
• Glukosa yang terbentuk inilah
nantinya akan digunakan oleh sel
untuk respirasi, sehingga
menghasilkan energi. Energi itu
tersimpan dalam bentuk ATP
D. Glukoneogenesis
• Glukoneogenesis merupakan proses pembentukan glukosa dari senyawa
bukan glukosa. Glukoneogenesis memiliki peran penting dalam memenuhi
kebutuhan glukosa, terutama ketika tubuh tidak mendapat pasokan glukosa
yang cukup dari makanan.
• Glukosa merupakan molekul yang sangat penting terutama bagi eritrosit (sel
darah merah) dan sel saraf otak, karena sel-sel tersebut tidak dapat
menggunakan molekul lain sebagai sumber energi (walaupun dalam keadaan
kelaparan yang sangat panjang, sel saraf otak mampu menggunakan benda
keton yaitu beta hidroksibutirat sebagai sumber energi).
• Pada mamalia, hati dan ginjal merupakan organ utama untuk berlangsungnya
glukoneogenesis.
• Secara umum tahapan reaksi glukoneogenesis hampir sama dengan
tahapan reaksi glikolisis yang dibalik arahnya. Namun ada beberapa
tahapan dalam glukoneogenesis yang tidak sama dengan glikolisis dan
memerlukan kerja enzim-enzim yang berbeda.
• Perbedaan ini terjadi karena pada tahapan-tahapan tersebut enzim
yang terlibat tidak dapat bekerja secara bolak-balik.
• Glikolisis merupakan reaksi yang menghasilkan energi, sedangkan
glukoneogenesis merupakan proses yang membutuhkan energi dalam
bentuk ATP.
• Glukoneogenesis x Glikolisis
Proses dari atas ke bawah adalah glikolisis
Proses dari bawah ke atas adalah glukoneogenesis

• Glukoneogenesis diawali dengan


pengubahan piruvat menjadi oksaloasetat,
dikatalisis oleh enzim piruvat karboksilase
dari mitokondria dikeluarkan ke sitosol
• Proses reaksi diakhiri dengan glukosa 6 fosfat
diubah manjadi glukosa yang dikatalisis oleh
enzim glukosa 6 fosfatase.
Sumber senyawa bukan glukosa untuk diubah menjadi glukosa:
• Asam amino glukogenik (alanin, arginin, asparagin, sistein, glutamate, histidin, metionin, prolin,
serin, threonin, valin, dan triptofan) dapat diubah menjadi glukosa setelah terlebih dahulu diubah
manjadi piruvat atau senyawa antara yang lain.
• Asam laktat hasil oksidasi anaerob juga dapat diubah manjadi glukosa setelah diubah menjadi
oksaloasetat di dalam mitokondria.
• Gliserol hasil metabolisme lemak juga dapat diubah menjadi glukosa setelah terlebih dahulu diubah
menjadi gliserol 3 fosfat kemudian menjadi dihidroksi aseton fosfat dan langkah-langkah
selanjutnya.

Hormon kortisol dan tiroksin akan memicu terjadinya glukoneogenesis saat tubuh mendeteksi
kurangnya glukosa di dalam darah. Hormon kortisol terutama mempengaruhi perubahan asam amino
glukogenik menjadi glukosa. Sedangkan hormon tiroksin akan mempengaruhi masuknya lemak ke
dalam hati untuk dapat diubah menjadi glukosa.
METABOLISME PROTEIN
Nitrogen/ Amino Acid Pool
Merupakan kumpulan asam amino bebas yang didistribusikan ke
bagian cairan ekstraseluler atau seluruh tubuh

Darimana sumber Asam Amino pada AA Pool?


• Protein makanan
• Pemecahan protein jaringan
• Biosintesis AA Non Esesensial
Yang terjadi pada protein di dalam tubuh
1. Pada pemecahan protein seluler/jaringan normal atau protein
turnover, asam amino yang dilepas akan mengalami degradasi
oksidatif (katabolisme), jika tidak untuk degradasi oksidatif, maka
digunakan kembali untuk sintesis protein seluler/jaringan
(anabolisme)
2. Pada diet mengandung protein tinggi, surplus asam amino jika tidak
digunakan untuk sintesis protein, maka tidak dapat disimpan
sehingga terbuang
3. Pada waktu kelaparan, jika karbohidrat tidak ada, protein seluler
digunakan sebagai sumber energi.
Degradasi Protein Menjadi Asam Amino
• Degradasi protein dari makanan
membentuk asam amino terjadi
di saluran pencernaan dengan
enzim ...
• Asam amino bebas ditranspor
melewati sel epitel usus halus,
lalu masuk kapiler darah yg
terdapat di vili dan ditranspor ke
hati
Oksidasi Asam Amino
• Merupakan proses yang terjadi pada asam amino setelah didegradasi dari
protein makanan atau protein seluler/jaringan
• Lintasan Katabolisme Asam Amino biasanya dimulai dengan melepas gugus
amino dan pembentukan asam α-keto (rangka karbon).
• Gugus amino yang tidak digunakan untuk sintesis asam amino lain, dibuang
dlm bentuk ammonia, asam urat atau urea melalui siklus urea di hati dan
diekskresikan bersama urin
• Asam α-keto (rangka karbon) dari asam amino dapat didegradasi membentuk
7 produk metabolik: asetil-KoA, aseto-asetil-KoA, Piruvat, α-ketoglutarat,
suksinil-KoA, fumarat atau oksaloasetat. Molekul tersebut digunakan untuk
sintesis asam lemak, glukosa atau untuk menghasilkan energi.
• Ada 20 asam amino penyusun protein, yaitu yang esensial dan non
esensial. Tubuh manusia dapat mensintesis 10 dari 20 asam amino yang
diperlukan untuk membentuk protein. Dari 10 asam amino non-
esensial tersebut, 8 di antaranya disintesis dari senyawa-senyawa
antara amfibolik jalur glikolisis dan siklus Krebs, sedangkan 2 asam
amino lainnya disintesis dari asam amino esensial yang diperoleh dari
makanan.
• Tahap awal reaksi metabolisme asam amino (katabolisme) melibatkan
pelepasan gugus amino dan pembentukan asam α-keto (kerangka
karbon). Dua proses utama pelepasan gugus asam amino, yaitu
transaminasi dan deaminasi.
Transaminasi dan Deaminasi

Transaminasi Deaminasi
• Proses katabolisme asam amino yang melibatkan • Proses pelepasan gugus amino (-NH2) dari
pemindahan gugus amino (-NH2) dari satu asam suatu asam amino dalam bentuk NH3 dan
amino kepada asam amino lain terjadi di asam amino semula diubah menjadi asam
berbagai jaringan. Dalam reaksi transaminasi,
gugus asam amino dari suatu asam amino keto.
dipindahkan ke salah satu dari tiga senyawa • Tergantung jenis asam amino, deaminasi
keto, yaitu asam piruvat, α-ketoglutarat atau yang terbagi menjadi:
oksaloasetat, sehingga senyawa keto ini diubah
menjadi asam amino, sedangkan asam amino - Deaminasi Oksidatif (dehidrogenasi
semula diubah menjadi asam keto. dengan enzim dehidrogenase dan
• Ada dua enzim penting dalam reaksi, yaitu alanin hidrolisis melibatkan H2O)
transaminase dan glutamat transaminase - Deaminasi Non-oksidatif (melibatkan grup
enzim dehydratase)
Siklus Urea
Kelebihan Ggs amino (NH4+) di dalam hati hasil metabolisme asam
amino (transaminase & deaminase) yang tidak digunakan untuk sintesis
asam amino lain, dibuang dlm bentuk urea, amonia atau asam urat
karena bersifat racun dalam tubuh.
Siklus urea merupakan
pelepasan gugus amino
pada asam amino dalam
bentuk amonia NH4+
(NH3) melalui reaksi
transaminasi dan
deaminasi, menjadi asam
urat di hepar dan urea
untuk dikeluarkan
bersama urin.

Reaksi pertama adalah sintesis karbomoil fosfat.


Reaksi kedua adalah sintesis sitrulin.
Reaksi ketiga adalah sintesis argininosuksinat.
Reaksi keempat adalah pembelahan argininosuksinat menjadi
arginin dan fumarate.
Reaksi kelima adalah pembelahan arginin menjadi ornitin dan
urea.
Asam Amino pada Jalur Anabolik
Untuk sintesis:
• Protein Seluler/Jaringan (struktural/enzim/hormone via translasi)
• Substansi nitrogen non-protein (amonia, urea)
• Asam lemak, badan keton, steroid (melalui asetil koA, produk akhir
dari katabolisme rangka karbon asam amino)
• Glukosa, glikogen (melalui asam piruvat dan siklus intermediet asam
sitrat)
METABOLISME LIPID
Oksidasi Asam Lemak untuk menghasilkan energi
Sintesis lipid yang disebut Lipogenesis
• Sumber lemak : Makanan, Biosintesis de novo, Simpanan tubuh pada
adiposit
• Masalah utama: sifatnya yang tidak larut dalam air, sehingga lemak
harus diemulsi oleh garam empedu yang disintesis oleh liver &
disimpan dlm empedu agar lemak mudah dicerna oleh enzim... &
diserap
• Transportasi lipid membentuk kompleks dgn protein disebut
lipoprotein
Metabolisme lipid

Langkah awal dalam metabolisme lipid adalah hidrolisis lipid


dalam sitoplasma untuk menghasilkan gliserol dan asam lemak.
• Di antara senyawa lipid yang paling banyak berperan dalam penyediaan energi
adalah triasilgliserol/trigliserida. Disamping itu, triasilgliserol disimpan dalam
tubuh sebagai cadangan energi dalam jumlah yang cukup besar di jaringan
adiposa.
• Karena terbatasnya jumlah glikogen yang dapat disimpan, kelebihan karbohidrat
akan diubah menjadi triasilgliserol untuk disimpan sebagai cadangan energi.
• Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral,
yaitu trigliserida (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas,
hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga
yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi
portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat
melalui jalur ini.
• Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam air, maka diangkut oleh
miselus dan dilepaskan ke dalam sel epitel usus. Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida
segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut
kilomikron.
• Selanjutnya kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava,
sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju hati
dan jaringan adiposa.
• Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi asam-asam lemak
dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi
simpanan trigliserida (sintesis trigliserida). Proses pembentukan trigliserida ini dinamakan
esterifikasi.
• Lemak simpanan tubuh juga dapat dibentuk dari proses metabolik lipogenesis de novo yang
berasal dari molekul asetil-koA yang dikonversi menjadi lipid (sintesis asam lemak).
• Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi asam lemak
dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi (lipolisis)
Metabolisme Gliserol
Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menjadi sumber
energi. Gliserol ini selanjutnya masuk ke dalam jalur metabolisme
karbohidrat yaitu glikolisis.

Proses dari gliserol menjadi molekul yang siap masuk ke jalur glikolisis
• Pada tahap awal, gliserol mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP membentuk gliserol-3-fosfat.
• Selanjutnya senyawa ini masuk ke dalam rantai respirasi membentuk dihidroksi aseton fosfat (DHAP), suatu produk antara dalam jalur glikolisis
• [DHAP diubah menjadi Gliseraldehid-3-fosfat (G3P) pada jalur Glikolisis]
Oksidasi Asam Lemak
Asam lemak hasil hidrolisis lipid
akan melalui lintasan B-
oksidasi asam lemak atau
spiral asam lemak.
Asam lemak dioksidasi
menjadi asetil CoA di
mitokondria untuk diubah
menjadi ATP, CO2, dan H2O
menggunakan siklus asam sitrat
dan rantai transpor elektron.
Metabolisme Gliserol dan
Oksidasi Asam lemak
Pembentukan Badan Keton
• Asetil koA hasil β-oksidasi selain masuk ke siklus Krebs, juga dapat
digunakan untuk pembentukan badan keton.
• 2 Asetil koA yang berikatan kovalen mbtk asetoasetat, lalu mengalami
reduksi membentuk β-3-hidroksibutirat & aseton. Ketiga senyawa ini
adalah senyawa keton.
• Sintesis badan keton ini terjadi di hati.
Lipogenesis
Artinya sintesis lemak simpanan tubuh karena keberadaanya berlebihan
dari yang tubuh butuhkan

Lipogenesis membutuhkan:
• Sintesis asam lemak dan gliserol
• Aktivasi asam lemak oleh koA dan gliserol oleh gliserokinase
• Kombinasi asam lemak dan gliserol yg teraktivasi menjadi
triasilgliserol/lemak
Lipogenesis de novo

Anda mungkin juga menyukai