Anda di halaman 1dari 25

STRUKTUR ORGAN

PERKEMIHAN
Dasar Biomedik I
Dosen Pengampu: Suci Maisyarah Nasution, SST., MKM
Anggota kelompok 7
1.Indah Permata Bunda (2111213005)
2. Amelia Trivega (2111211031)
3.Silsabilillah (2111213011)
4. Nailah Salsabila (2111212075)
5. Huriyah Nur Halimah (2111212011)
6. Muthia Feby (2111213007)
7. Inessilvia Pramudiya Wardani (2111217007)
01
GINJAL
Ginjal merupakan salah satu organ penting yang berada di dalam
tubuh manusia, lebih tepatnya di dekat bagian tengah punggung di bawah
tulang rusuk. Ginjal adalah alat ekskresi yang berfungsi untuk membentuk
dan mengeluarkan urine. Ginjal terdiri satu pasang organ, yakni ginjal
kanan dan ginjal kiri.

Fungsi Ginjal :
1. Menyaring darah
2. Mengatur keseimbangan air
dan garam mineral di dalam
tubuh
3. Membuang zat – zat
berbahaya bagi tubuh, seperti
obat – obatan, bakteri, dan zat
warna
4. Mengatur tekanan darah dalam
arteri dan mengeluarkan
kelebihan makanan tertentu
seperti vitamin C.
02
URETER
Fungsi ureter adalah meneruskan urin yang diproduksi
oleh ginjal ke dalam kandung kemih. Bila ada batu
disaluran ini akan menggesek lapisan mukosa dan
merangsang reseptor saraf sensoris sehingga akan
timbul rasa nyeri yang amat sangat dan menyebabkan
penderita batu ureter akan berguling-gulung, keadaan
ini dikenal sebagai kolik ureter.
03
VESIKA URINARIA
Kandung kemih dapat mengembang dan megempis seperti
balon karet, terletak di belakang simfisis pubis di dałam rongga
panggul. Bentuk kandung kemih seperti kerucut yang
dikelilingi oleh oto yang kuat, berhubungan ligamentum vesika
umbikalis medius. Dinding kandung kemih terdiri dari
beberapa lapisan yaitu, peritonium (lapisan paling luar), tunika
muskularis, tunika subukosa, dan lapisan mukosa (lapisan
Vesika Urinaria terdiri dari: bagian dałam).
1. Fundus
2. Korpus
3. Verteks
FISIOLOGI
SISTEM
SARAF
01
Refleks,
Reseptor Sensoris
Gerak refleks merupakan suatu gerakan yang akan
terjadi secara tiba-tiba diluar kesadaran kita. Gerak spontan
yakni sebagai elemen pada mekanisme perisai tubuh.

Tubuh tentunya memiliki bagian anggota badan yang berfungsi untuk menerima stimulus, yaitu alat panca
indra. Bagian anggota tubuh ini disebut juga reseptor atau organ indra. Organ indra ini memiliki urat
syaraf tertentu yang mampu mendeteksi stimulus yang khusus. contoh: rangsangan suara pada
telinga, rangsangan pada lidah, rangsangan bau pada hidung, rangsangan pada kulit, rangsangan pada
gesekan, rangsang pada sentuhan dan rangsangan sinar pada mata. Kemudian itu urat syaraf disebut
neurons reseptor mentransfer signal listrik ke otak. kemudian Informasi yang diterima diolah apa
dengan kemauan (kehendak) kita. Selanjutnya otak mentransfer balasan ke organ yang disebut otot
dan kelenjar (efektor). Adapun balasan yang terjadi akan di transfer otak dengan cara kemauan atau
kehendak kita dan ada yang secara otomatis.
Proses Terjadinya Gerak Refleks

Gerak refleks merupakan suatu gerak yang tidak akan disadari. Hantaran
impuls pada gerak refleks mirip seperti pada gerak biasa.yang
Bedanya, impuls pada gerak refleks tidak akan melalui pengolahan
oleh pusat saraf. Neuron ada di otak hanya yang berperan sebagai
konektor saja.
Saraf Sensorik
Sensorik / Reseptor adalah sel atau organ yang berfungsi menerima rangsang
atau stimulus. Dengan alat ini sistem saraf mendeteksi perubahan berbagai
bentuk energi di lingkungan dalam dan luar. Setiap reseptor sensoris
mempunyai kemampuan mendeteksi stimulus dan mentranduksi energi
fisik ke dalam sinyal (impuls) saraf. Neuron kadang disebut sebagai sel-sel
saraf, walaupun istilah ini sebenarnya kurang tepat karena banyak sekali
neuron yang tidak membentuk saraf.

Letak Sensorik/Reseptor
Exteroseptor : perasaan tubuh permukaan (kulit), seperti sensasi nyeri, suhu, dan raba
Proprioseptor : perasaan tubuh dalam, seperti pada otot, sendi, dan tendo.
Interoseptor : perasaan tubuh pada alat-alat viscera atau alat-alat dalam, seperti jantung, lambung, usus, dll.
02
Pengaturan motorik,
sensasi somatik
Refleks
Refleks secara umum dapat diartikan sebagai respon yang terjadi secara
otomatis dan tanpa disadari. Refleks saraf selalu dimulai dari rangsangan /
stimulus yang mengaktifkan reseptor. Kunci jaras refleks adalah negative
feedback. Jalur yang terlibat dalam refleks tersebut dikenal sebagai lengkung
refleks. Tidak seperti gerak biasa, respons gerak refleks dapat diprediksi.
Refleks saraf dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Divisi eferen sistem saraf yang mengendalikan respons refleks, melibatkan somatic motor neuron dan otot
skeletal yang dikenal sebagai refleks somatik. Refleks dengan respon yang dikendalikan saraf otonom disebut
refleks otonom.
2. Berdasarkan lokasi sistem saraf pusat dimana refleks diintegrasikan. Refleks spinal diintegrasikan di korda
spinalis. Refleks tersebut juga dimodulasi oleh input yang lebih tinggi dari otak, tetapi juga bisa terjadi tanpa
input tersebut. Refleks yang diintegrasikan di otak disebut refleks kranial.
3. Refleks yang didapat atau dipelajari. Refleks patella merupakan refleks yang didapat. Saat seorang dapat
memainkan piano dengan jari-jarinya merupakan suatu refleks yang dipelajari.
4. Berdasarkan jumlah neuron di jaras refleks. Refleks yang paling sederhana adalah monosynaptic reflex yang
merupakan refleks dengan sinaps tunggal di antara dua neuron di jaras tersebut, yaitu satu neuron aferen, satu
neuron eferen yang bersinaps di korda spinalis. Sebagian besar refleks terdiri dari tiga atau lebih neuron,
disebut sebagai polysinaptic reflex. Jalur divergen memungkinkan stimulus tunggal mempengaruhi banyak
target neuron, sedangkan konvergensi mengintegrasikan input untuk memodulasi sebuah respons.
SENSASI SOMATIK
Indera somatic merupakan mekanisme saraf yang mengumpulkan informasi
sensorik dari seluruh tubuh. Adapun pembagian indera sensorik emnurut
tipe fisiologisnya, yaitu mekanoreseptif yang meliputi sensai taktil dan
posisi yang dapat dirangsang oleh pemindahan mekanis. Lalu ada,
termoreseptif yang mengetahui panas dan dingin, dan terakhir ada
nosiseptif diaktifkan oleh kerusakan jaringan.

Klasifikasi somatic :

-Sensasi eksteroreseptif : berasal dari permukaan tubuh


-Sensasi proprioseptif : yang berhubungan dengan keadaan fisik tubuh
meliputi sensasi posisi, tendon, dan otot.
-Sensasi visceral : berasal dari organ visera tubuuh
-Senasi dalam : berasal dari organ dalam tubuh, seperti fasia, tulang dan
otot.

Prinsip Penjalaran Senasi Taktil :

-Terdapat tiga prinsip yang berbeda di antara berbagai macam sensasi,


yaitu :
-Sensasi raba : perangsangan reseptor taktil yang terdaat di kulit dan
jaringan tepat di bawah kulit.
-Sensasi tekan : adanya perubahan jaringan yang lebih dalam
-Sensai getaran : sinyal sensorik yang datang berulang – ulang.
03
SENSASI TUBUH &
FUNGSI KORTIKAL
LUHUR
Pengaturan suhu tubuh
Pengaturan temperatur atau regulasi termal ialah suatu pengaturan secara kompleks dari suatu

fisiologi dimana terjadi keseimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas sehingga suhu

tubuh dapat dipertahankan secara konstan (Gabriel,1996).

Suhu tubuh diatur oleh hipotalamus melalui system umpan balik .Hipotalamus menerima

seluruh impuls dari eferen. Saraf eferen hypotalamus terdiri atas saraf simpatik dan saraf otonom,

karena itu hipotalamus dapat mengatur kegiatan otot, kelenjar keringat, peredaran darah dan ventilasi

paru. Keterangan suhu bagian dalam tubuh diterima oleh reseptor panas di kulit yang diteruskan

melalui sistem aferen ke hipotalamus.Keadaan suhu tubuh diolah oleh thermostat hipotalamus yang

akan mengatur set point hipotalamus.


Hipotalamus anterior merupakan pusat pengatur suhu yang bekerja bila

terdapat kenaikan suhu tubuh, hipotalamus anterior akan mengeluarkan

impuls eferen sehingga akan terjadi vasodilatasi di kulit dan keringat akan

dikeluarkan. Selanjutnya panas akan dikeluarkan dari tubuh.

Hipotalamus posterior merupakan pusat pengaturan suhu tubuh yang

bekerja pada keadaan dimana terdapat penurunan suhu tubuh.Hipotalamus

posterior akan mengeluarkan impuls eferen sehingga pembentukan panas

ditingkatkan dengan meningkatnya metabolisme dan aktivitas otot rangka

dengan menggigil (Guyton1995).


Fungsi kortikal luhur adalah sifat
khas manusia yang meliputi kebudayaan,
Bahasa, memori dan pengertian.

TAHAPAN:
1. a. Untuk mengatakan sesuatu yang dilihat, otak mentransfer
informasi visual dari korteks visual primer ke girus angular
korteks asosiasi parietal-temporal-oksipital, yang
mengintegrasikan masukan seperti penglihatan, suara, dan
sentuhan

 b. untuk mengatakan sesuatu yang didengar, otak mentransfer


informasi auditorik dari korteks auditorius primer ke girus
angular

2.informasi tersebut ditransferke area wernicke, tempat pilihan


dan rangkaian kata-kata yang akan diucapkan diformulasikan.

3.Perintah bahasa ini kemudian ditransmisikan ke area Broca,


yang mentranslasikan pesan tersebut menjadi pola suara
terprogram Program suara ini dibawa ke area korteks motorik
primer yang sesuai yang mengaktifkan otot-otot wajah dan lidah
tertentu sehinggga kata-kata yang diinginkan dapat diucapkan
04
Pengaturan gerak dan
sikap
Pengaturan sikap dan Gerakan
• Tiga bagian penting yang terlibat dalam gerakan : sistem piramidal,
sistem piramidal dan serebelum

• Gerakan diprakasai melalui sistem piramidal sedangkan sistem ekstra


piramidal dan serebelum menjaga agar gerakan berlangsung lancar dan
terkoordinasi

• Pengaturan gerakan dan sikap tubuh komplek sangat. Mekanisme ini


memiliki penjelasan tentang nukleus dan banyak struktur, termasuk
medulla spinalis, batang otak, cerebellum dan korteks serebri (memori &
intelegensi) . Sistim ini bersama dengan sistem kortikospinalis dan
kortikobulbaris, berperan dalam pencetusan gerakan dan pengendalian
gerakan.
A. Gerakan sekutu patologik
• Kelumpuhan UMN ringan
- Gerakan sekutu pada jari-jari kontralateral yang bersifat
identik
- Tanda Sterling
- Tanda tungkai Raimiste Kejang
- Tanda ibu jari Wartenberg
Kejang otot rangka merupakan respon
- Tanda Pronator Strumpell
- Tanda Radialis menurut strumpell terhadap iritasi atau stimuli yang dapat
- Respon fleksi tangan terjadi pada semua tingkat, mulai dari
korteks serebri sampai serabut otot
rangka
B. Gerakan diskoordinatif

• Pada waktu berdiri


• Pada waktu berjalan
• Pada waktu melakukan gerakan volunter dengan
tangan dan lengan
THANKYOU!

Anda mungkin juga menyukai