Anda di halaman 1dari 4

Nama : Adindah Haedriah

NIM : 205100901111010

TUGAS BAHASA INDONESIA

PENTINGNYA KUALITAS AIR BERSIH DALAM MENUNJANG KEHIDUPAN


YANG SEHAT DAN SEJAHTERA

Air merupakan suatu senyawa yang berbentuk cair dan pada kondisi
standar tidak memiliki warna, bau, maupun rasa serta memiliki rumus molekul
H2O yang artinya terdiri dari dua molekul hidrogen dan molekul oksigen. Air
adalah zat yang sangat penting bagi seluruh makhluk hidup bumi, tanpa adanya
air dapat menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem yang sangat parah.
Utamanya, air bagi makhluk hidup terutama manusia digunakan untuk minum,
mandi, mencuci, dan keperluan sehari-hari lainnya.
Air berasal dari dua sumber yaitu air tanah dan air permukaan. Air tanah
merupakan air yang berada pada bawah permukaan tanah dimana tekanan
hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer. Contoh dari air
tanah yaitu air tanah dangkal dan air tanah dalam. Sedangkan, air permukaan
merupakan air yang berada pada atas permukaan tanah dan biasanya terbentuk
dari air hujan yang mengalir di permukaan tanah. Contoh dari air permukaan
yaitu air sungai, air danau, dan air rawa. Banyaknya sumber air tersebut tidak
membuat air dapat digunakan secara langsung. Air tanah maupun air permukaan
pasti mempunyai banyak komponen di dalamnya yang bisa saja berbahaya jika
ada bakteri atau zat-zat dari pencemar. Oleh karena itu, air harus dipastikan
bersih agar dapat digunakan secara layak [1].
Pencemaran air adalah masuknya atau di masukannya makhluk hidup,
zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga
kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkanya. Penyebab air tercemar biasanya
disebabkan oleh limbah yang mengalir ke perairan atau sampah-sampah yang
dibuang ke perairan. Akibat dari masuknya limbah dan sampah tersebut dapat
berdampak buruk untuk perairan seperti menimbulkan eutrofikasi atau
pertumbuhan alga secara membludak. Efek dari eutrofikasi tersebut akan
mengurangi oksigen dalam badan air yang mempengaruhi kehidupan organisme
di dalamnya [2].
Nama : Adindah Haedriah
NIM : 205100901111010

Selain berdampak pada perairan itu sendiri, limbah yang masuk ke dalam
air juga berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Air yang tecemar akan
berperan sebagai media untuk hidup mikroba patogen, sarang insekta penyakit,
dan jumlah air bersih yang tersedia berkurang. Ketika limbah masuk ke dalam
perairan, maka perairan akan tercemar atau terkontaminasi. Lalu, air tersebut
akan secara sengaja/tidak sengaja digunakan oleh manusia sehingga dapat
menimbulkan penyakit yang membahayakan kesehatan. Penyakit tersebut
diantaranya adalah kolera, disentri, diare, hepatitis A, keracunan timbal, polio,
dan trachoma atau infeksi mata [3].
Permasalahan air tercemar di Indonesia bukan permasalahan yang baru.
Melainkan sudah menjadi permasalahan yang besar dan belum juga teratasi
sepenuhnya hingga saat ini. Salah satu permasalahan air tercemar akhir-akhir ini
yang cukup parah yaitu pada pencemaran Sungai Musi di Kota Palembang. Kota
Palembang telah mengalami krisis air bersih karena tercemarnya air Sungai Musi
yang dijadikan sumber utama air bersih. Selain warna air keruh dan berbau,
banyak genangan sampah yang menutupi aliran sungai. Menurut Liputan6.com,
dari data yang diperoleh Pemerintah Kota Palembang, 69 persen air limbah di
Sungai Musi berasal dari masyarakat Palembang yang membuang kotoran dan
limbah rumah tangga seperti air habis mandi, air cucian, serta sampah-sampah
padat lainnya [4].
Akibat dari pencemaran yang terjadi, kualitas air bersih di Kota
Palembang semakin menurun. Turunnya kualitas air bersih dapat mengakibatkan
munculnya gangguan Kesehatan terutama diare. Berdasarkan data dari Laporan
Riskesdas Sumatera Selatan 2018, pada tahun tersebut Kota Palembang
menjadi kota yang penduduknya paling banyak terkena diare. Hal ini sangat
memprihatinkan karena buruknya kualitas air yang diperoleh masyarakat [5].
Upaya penting dalam mengatasi pencemaran air adalah dengan
membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Mengatasi air sungai yang
tercemar tidak cukup jika hanya membersihkan sampah yang mengapung di
sungai, melainkan juga harus mengolah kandungan-kandungan berbahaya pada
air tercemar melalui IPAL. Proses dari pengolahan limbah dapat dilakukan
sebagai berikut. Pertama, pra pengolahan, yaitu proses membuang material dan
bahan-bahan yang kasar dan padat yang ditemukan pada effluent air limbah
mentah. Kedua, pengolahan primer yaitu proses membuang bahan-bahan padat,
baik yang organik maupun anorganik, dengan teknik sedimentasi, serta untuk
Nama : Adindah Haedriah
NIM : 205100901111010

membuang bahan-bahan yang terapung dalam limbah dengan teknik skimming.


Ketiga, pengolahan sekunder, yaitu proses membuang bahan organik dan bahan
padat tersuspensi lainnya yang masih tertinggal yang meliputi bahan organik
koloid dan terlarut yang dapat terdegradasi secara biologis. Keempat,
pengolahan tersier yaitu proses membuang lebih dari 99% zat lain dalam air
limbah, sehingga menghasilkan air hasil limbah yang paling baik
kualitasnya. Terakhir, pengeringan, yaitu limbah dibuang untuk kemudian diolah
kembali melalui unit pengering seperti belt filter presses dan centrifuges [6].
Pembangunan IPAL ini sangat diharapkan agar bisa berkembang pesat.
Dengan meratanya IPAL di berbagai daerah di Indonesia, kekhawatiran akan
kurangnya ketersediaan air bersih yang diperoleh masyarakat dapat berkurang.
Ketersediaan air bersih yang memadai akan meningkatkan kesejahteraan
manusia. Air bersih yang melimpah akan membuat masyarakat dapat hidup
sehat dan mampu bekerja produktif. Dengan tingkat produktif masyarakat dalam
bekerja juga akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia, yang
nantinya akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Tanpa adanya sumber
daya manusia yang sehat dan berkualitas, segala bentuk teknologi yang canggih
tidak akan memberikan keuntungan bagi negara. Rendahnya perekonomian
negara juga akan menurunkan kesejahteraan. Oleh karena itu, ketersediaan air
bersih memiliki hubungan erat dengan kesejahteraan masyarakat. Sehingga,
perlu dijaga kualitas air bersih tiap sumber air dan dijamin ketersediaannya untuk
seluruh masyarakat.
Nama : Adindah Haedriah
NIM : 205100901111010

DAFTAR PUSTAKA

[1] Yansyah, A. dan B. Dermawan. 2014. Perencanaan Sistem Jaringan


Distribusi Pipa Air Bersih di Kelurahan Karang Jaya Palembang. Tugas
Akhir. Politeknik Negeri Sriwijaya.
[2] Mayruroh, A. dan E. Karyadi. 2013. Analisa Terhadap Kualitas Air Permukaan
pada Sungai Cibanten di Sekitar Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Serang. Jurnal Fondasi, 2(2): 99-110.
[3] Putri, V. M. 2019. 7 Dampak Buruk Pencemaran Air Terhadap Kesehatan.
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4631584/7-dampak-buruk-
pencemaran-air-terhadap-kesehatan (diakses tanggal 1 April 2021).
[4] Inge, N. 2020. Limbah Rumah Tangga Penyumbang Terbesar Pencemaran
Sungai Musi di Palembang.
https://www.liputan6.com/regional/read/4404216/limbah-rumah-tangga-
penyumbang-terbesar-pencemaran-sungai-musi-di-palembang (diakses
tanggal 1 April 2021).
[5] Kemenkes RI. 2019. Laporan Provinsi Sumatera Selatan RISKESDAS 2018.
Lembaga Penerbit Badan Litbang Kesehatan: Jakarta.
[6] http://www.lautan-luas.com/id/industries/products/water
%20treatment/process/waste-water/ (diakses tanggal 1 April 2021).

Anda mungkin juga menyukai