Anda di halaman 1dari 7

PEMBANGUNAN PABRIK SEMEN

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan


(KA-ANDAL)

Oleh :
Kelompok 4

ALYA SITI SALMA 2010232033


HERLINDAWATI 2010233022
MELANI GUSTI 2010231021
IFWA NETOSA UTAMI 2010233015
RAHMA SUSILA 2110231031
RIVALDO ABRAR 2110232019
DESWITA MAHARANI 2110232033

PROGRAM STUDI ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2023
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kegiatan


Semen adalah bahan bangunan yang penting dan banyak digunakan dalam
berbagai sektor pembangunan, seperti perumahan, infrastruktur, industri, dan lain-
lain. Permintaan semen di Indonesia terus meningkat seiring dengan pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan nasional. Menurut data Kementerian Perindustrian,
konsumsi semen nasional pada tahun 2020 mencapai 69,8 juta ton, naik 1,8%
dibandingkan tahun 2019. Sementara itu, kapasitas produksi semen nasional pada
tahun 2020 mencapai 108,5 juta ton, meningkat 2,4% dibandingkan tahun 2019.
Untuk memenuhi kebutuhan semen nasional, diperlukan peningkatan
produksi semen yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Salah satu upaya
yang dilakukan adalah dengan membangun pabrik semen baru yang menggunakan
teknologi ramah lingkungan dan efisien energi. Pabrik semen baru ini diharapkan
dapat meningkatkan kapasitas produksi semen, memperluas pasar, dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
PT. Semen STD adalah salah satu produsen semen yang berencana
membangun pabrik semen baru di Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar,
Sumatera Barat. Pabrik semen ini akan memiliki kapasitas produksi sebesar 1,5 juta
ton per tahun, dengan luas lahan sekitar 300 hektar. Pabrik ini akan menggunakan
teknologi rotary kiln dengan sistem preheater dan precalciner, yang dapat
mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi gas rumah kaca. Pabrik semen baru
ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas pendukung, seperti pembangkit listrik,
jalan angkut, dan kawasan industri.
Pembangunan pabrik semen baru di Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah
Datar ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan semen di wilayah Sumatera Barat
dan sekitarnya, yang merupakan salah satu pasar potensial bagi industri semen.
Selain itu, pembangunan pabrik semen baru ini juga bertujuan untuk meningkatkan
kinerja dan daya saing PT. Semen STD, serta memberikan manfaat ekonomi, sosial,
dan lingkungan bagi masyarakat setempat.

1.2 Tujuan Kegiatan


Tujuan pembangunan Pabrik Semen di Kabupaten Tanah Datar yaitu:
1. Meningkatkan kapasitas produksi semen nasional, khususnya di wilayah
Sumatera Barat dan sekitarnya, yang sesuai dengan permintaan pasar dan
kebutuhan pembangunan.
2. Menggunakan teknologi ramah lingkungan dan efisien energi dalam
proses produksi semen, yang dapat mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan hidup dan iklim.
3. Menciptakan lapangan kerja dan pendapatan bagi masyarakat setempat,
baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui kegiatan
pembangunan, operasional, dan pemeliharaan pabrik semen, serta
kegiatan ekonomi lain yang berkaitan dengan industri semen.
4. Mendukung program pemerintah dalam pengembangan infrastruktur,
kawasan industri, dan pembangunan berkelanjutan di wilayah Sumatera
Barat dan sekitarnya.

1.3 Manfaat Kegiatan


Manfaat dari kegiatan pembangunan pabrik semen baru di Kabupaten Tanah
Datar adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan pasokan semen yang berkualitas, terjangkau, dan
berkelanjutan bagi masyarakat dan pelaku pembangunan di wilayah
Sumatera Barat dan sekitarnya.
2. Menghemat biaya transportasi dan distribusi semen, serta mengurangi
ketergantungan terhadap impor semen dari luar daerah atau luar negeri.
3. Meningkatkan nilai tambah dan multiplier effect dari industri semen, baik
dalam hal pendapatan, pajak, devisa, maupun kesejahteraan masyarakat.
4. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang sehat

1.4 Peraturan Perundang-Undangan


1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang mengatur tentang prinsip, tujuan,
kebijakan, kewajiban, hak, dan tanggung jawab dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup, termasuk kewajiban Amdal.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang mengatur tentang
tata cara penyelenggaraan Amdal, termasuk persyaratan, prosedur,
kriteria, norma, standar, dan pedoman Amdal.
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 18 Tahun
2021 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib
Memiliki Amdal, yang mengatur tentang daftar usaha dan/atau kegiatan
yang wajib memiliki Amdal, termasuk pabrik semen.
4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 19 Tahun
2021 tentang Pedoman Penyusunan dan Penilaian serta Pemeriksaan
Dokumen Lingkungan Hidup dalam Pelaksanaan Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, yang mengatur tentang pedoman
penyusunan dan penilaian dokumen Amdal, termasuk KA-ANDAL,
ANDAL, RKL, dan RPL.
5. Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004, tentang Jalan;
6. Undang-Undang No.26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang;
7. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah;
8. Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 2009, tentang Lalu
lintas dan Angkutan Jalan;
9. Undang-undang Republik Indonesia No. 03 Tahun 2014 tentang
Perindustrian;
10. Peraturan Pemerintah RI No. 38 Tahun 2011, tentang Sungai;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan
Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam;
12. Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 2012, tentang Izin Lingkungan;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 15 Tahun 1973, tentang Tata Cara
Pembebasan Tanah;
14. Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 21 Tahun 2004 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan
Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup di Propinsi Sumatera
Barat;
BAB II. RUANG LINGKUP
2.1 Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan pembangunan pabrik semen di kecamatan lintau buo,
kabupaten tanah datar meliputi tahapan pra konstruksi, konstruksi, operasi dan
pasca operasi. Berikut adalah uraian singkat dari masing-masing tahapan:
– Pra konstruksi: Tahapan ini meliputi perencanaan, perizinan, pengadaan
lahan, pengadaan bahan dan peralatan, serta persiapan lokasi. Tahapan ini
diperkirakan berlangsung selama 6 bulan.
– Konstruksi: Tahapan ini meliputi pembangunan infrastruktur, bangunan,
instalasi, dan fasilitas pendukung lainnya. Tahapan ini diperkirakan
berlangsung selama 18 bulan.
– Operasi: Tahapan ini meliputi produksi, distribusi, dan pemasaran semen.
Tahapan ini diperkirakan berlangsung selama 30 tahun.
– Pasca operasi: Tahapan ini meliputi penutupan, reklamasi, dan pemantauan
lingkungan. Tahapan ini diperkirakan berlangsung selama 5 tahun.

2.2 Rona Lingkungan Hidup Awal


Rona lingkungan hidup awal di lokasi pembangunan pabrik semen di
kecamatan lintau buo, kabupaten tanah datar mencakup aspek fisik, biologis, dan
sosial. Berikut adalah gambaran umum dari masing-masing aspek:
– Aspek fisik :
Lokasi pembangunan pabrik semen berada di ketinggian antara 200 hingga
400 m di atas permukaan laut, dengan curah hujan rata-rata 172,06 mm3 per tahun.
Lokasi ini dilintasi oleh sungai batang selo dan sungai batang sinamar yang berhulu
di kabupaten limapuluh koto dan bermuara di sungai batang ombilin di kabupaten
sijunjung. Kondisi tanah di lokasi ini adalah tanah latosol, tanah andosol, dan tanah
regosol, dengan kemiringan antara 8 hingga 15 persen. Kualitas udara di lokasi ini
masih baik, dengan konsentrasi debu rata-rata 0,03 mg/m3 dan konsentrasi SO2
rata-rata 0,01 ppm. Kualitas air di lokasi ini juga masih baik, dengan pH rata-rata
7,2 dan DO rata-rata 6,8 mg/l. Sumber daya air di lokasi ini berasal dari sungai,
sumur, dan mata air. Sumber daya energi di lokasi ini berasal dari listrik PLN,
minyak tanah, dan kayu bakar.
– Aspek biologis :
Lokasi pembangunan pabrik semen berada di daerah yang sebagian besar
sudah beralih fungsi menjadi lahan pertanian, perkebunan, dan pemukiman.
Vegetasi di lokasi ini didominasi oleh tanaman padi, jagung, kopi, kelapa, dan
pisang. Hewan liar yang masih terdapat di lokasi ini antara lain monyet, babi hutan,
landak, dan burung. Jenis ikan yang hidup di sungai di lokasi ini antara lain nila,
mujair, lele, dan baung. Tingkat keanekaragaman hayati di lokasi ini tergolong
rendah.
– Aspek social :
Lokasi pembangunan pabrik semen berada di wilayah kecamatan lintau buo,
kabupaten tanah datar, yang memiliki jumlah penduduk sekitar 13.508 jiwa, dengan
kepadatan 101 jiwa/km2. Mayoritas penduduk di lokasi ini beragama Islam,
beretnis Minangkabau, dan berbahasa Indonesia dan Minangkabau. Mata
pencaharian penduduk di lokasi ini sebagian besar adalah petani, pedagang, dan
buruh. Tingkat pendidikan penduduk di lokasi ini rata-rata adalah SMP. Sarana dan
prasarana sosial di lokasi ini meliputi sekolah, puskesmas, masjid, pasar, dan jalan.

2.3 Pelingkupan dan Batas Wilayah Studi


Pelingkupan adalah proses penentuan aspek lingkungan hidup yang akan
diteliti dalam analisis mengenai dampak lingkungan (amdal). Pelingkupan
dilakukan dengan mempertimbangkan potensi dampak, tingkat kepentingan, dan
keterwakilan dari aspek lingkungan hidup yang terkena dampak. Pelingkupan
dilakukan dengan melibatkan pemrakarsa, konsultan amdal, pemerintah,
masyarakat, dan ahli.
Batas wilayah studi adalah wilayah yang menjadi sasaran penelitian dalam
amdal. Batas wilayah studi ditentukan berdasarkan kriteria geografis, administratif,
dan teknis. Batas wilayah studi meliputi wilayah pengaruh langsung, wilayah
pengaruh tidak langsung, dan wilayah pengaruh kumulatif.
Berdasarkan hasil pelingkupan dan batas wilayah studi, aspek lingkungan
hidup yang akan diteliti dalam amdal untuk pembangunan pabrik semen di
kecamatan lintau buo, kabupaten tanah datar adalah sebagai berikut:
– Aspek fisik : Kualitas udara, kualitas air permukaan, kualitas air tanah,
kualitas tanah, erosi, sedimentasi, dan bencana alam.
– Aspek biologis : Vegetasi, fauna, dan keanekaragaman hayati.
– Aspek sosial: Kependudukan, kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial
budaya, dan konflik sosial.
Batas wilayah studi yang ditetapkan untuk amdal pembangunan pabrik semen
di kecamatan lintau buo, kabupaten tanah datar adalah sebagai berikut:
– Wilayah pengaruh langsung : Meliputi lahan pembangunan pabrik semen
seluas 50 hektar, jalan akses pabrik semen sepanjang 5 km, dan sungai
batang selo dan sungai batang sinamar yang berada di sekitar lokasi pabrik
semen.
– Wilayah pengaruh tidak langsung : Meliputi kecamatan lintau buo,
kecamatan lintau buo utara, kecamatan tanjung emas, dan kecamatan
padang ganting yang berbatasan dengan lokasi pabrik semen.
– Wilayah pengaruh kumulatif : Meliputi kabupaten tanah datar, kabupaten
sijunjung, dan kabupaten limapuluh koto yang terhubung dengan lokasi
pabrik semen melalui sungai batang ombilin.

Anda mungkin juga menyukai