Anda di halaman 1dari 12

Laporan AMDAL PT.

Indah Kiat Pulp & Paper Tbk-Tangerang

1. Pendahuluan

Pada dasarnya kegiatan suatu industri adalah mengolah masukan (input) menjadi keluaran
(output). Keluaran yang dihasilkan suatu industri adalah berupa produk yang diinginkan
beserta limbah. Limbah dapat yang bernilai ekonomis sehingga dapat dijual atau
dipergunakan kembali dan yang tidak bernilai ekonomis yang akan menjadi beban
lingkungan. Limbah ini dikeluarkan melalui media udara, air dan tanah yang merupakan
komponen ekosistem alam.

Lingkungan, yang merupakan wadah penerima akan menyerap bahan limbah tersebut
sesuai dengan kemampuan asimilasinya. Kemampuan lingkungan untuk memulihkan diri
sendiri karena interaksi pengaruh luar, disebut daya tampung lingkungan. Daya tampung
lingkungan antara tempat yang satu dengan tempat yang lain berbeda.

Pesatnya pembangunan di Kabupaten Tangerang memberikan implikasi positif terutama


ada aspek perkembangan ekonomi. Jumlah industri besar dan sedang di Kabupaten
Tangerang berdasarkan survai tahun 2002 yaitu mencapai 726 industri dan menyerap tenaga
kerja sebesar 208.207 orang. Selain dampak positif, pembangunan industri juga memberikan
dampak negatif berupa meningkatnya tekanan terhadap lingkungan. Salah satu instrumen
untuk mengelola dampak tersebut adalah dengan melakukan kajian kelayakan lingkungan
berupa AMDAL atau UKL & UPL bagi setiap industri sebelum memulai kegiatannya.

Jumlah industri yang telah membuat kajian lingkungan setiap tahunnya mengalami
peningkatan, namun pada kenyataannnya studi kelayakan yang dilakukan oleh pemrakarsa
tidak selalu mendapatkan hasil yang optimal. Tujuan dari studi AMDAL ini adalah mengkaji
sejauh mana implementasi rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan, faktor-faktor
penyebab industri tidak melaksanakan rencana pengelolaan lingkungan, gambaran
keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan serta
pengawasan pelaksanaan yang dilakukan oleh dinas/instansi terkait.

Penyusunan kajian AMDAL maupun UKL&UPL hingga saat ini telah dapat diterapkan di
Kabupaten Tangerang, namun demikian dokumen lingkungan tersebut sebagai dasar
kebijakan perusahaan dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan belum berdaya guna
sebagaimana yang diharapkan. Masih ada yang pemrakarsa yang tidak melaksanakan
pengelolaan dan pemantauan sebagaimana yang tercantum dalam dokumen lingkungan
sehingga masih saja terjadi pencemaran.

2. Ringkasan

Limbah terbentuk dari proses produksi sampai barang selesai dikonsumsi. Secara umum
dapat dikatakan semakin tinggi tingkat produksi dan konsumsi semakin tinggi pula tingkat
limbah yang terbentuk. Kota dengan tingkat hidup yang tinggi menghasilkan limbah yang
lebih besar dibanding kota dengan tingkat hidup yang rendah.

Pertumbuhan industri pada negara-negara berkembang justru memberikan kontribusi


terhadap perusakan lingkungan. Pada umumnya industri yang tumbuh di negara berkembang
adalah industri kimia, kertas, tekstil dan pertambangan, yang merupakan industri dengan
kadar pencemaran pada udara, air maupun terhadap lahan/tanah.

PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Tangerang Mill didirikan pada tahun 1978. Awalnya
pabrik ini hanya memproduksi kertas putih. Tetapi seiring waktu, berdasarkan permintaan dan
pesanan banyak produk kertas lainnnya yang diproduksi. Perusahaan ini terletak di daerah
Serpong Tangerang ditengah pemukiman penduduk yang cukup padat. Sehingga
memungkinkan timbulnya gangguan-gangguan berupa limbah ataupun kebisingan, dan
sebagainya.

Lokasi pabrik berada di Jalan Raya Serpong Km. 8 Desa Pakulonan, kecamatan Serpong
kabupaten Tangerang. Di sebelah Barat berbatasan dengan sungai Cisadane, sebelah Timur
berbatasan dengan perumahan Alam Sutera, sebelah Selatan berbatasan dengan Markas
Artileri Pertahanan Udara RI dan disebelah Utara berbatasan dengan pemukiman penduduk.

Pesatnya pembangunan di Kabupaten Tangerang memberikan implikasi positif terutama


ada aspek perkembangan ekonomi. Jumlah industri besar dan sedang di Kabupaten
Tangerang berdasarkan survai tahun 2002 yaitu mencapai 726 industri dan menyerap tenaga
kerja sebesar 208.207 orang. Selain dampak positif, pembangunan industri juga memberikan
dampak negatif berupa meningkatnya tekanan terhadap lingkungan.

3. Latar Belakang
3.1 Deskripsi Lokasi dan Latar Belakang

Indutrialisasi telah menyebabkan banyak perubahan dalam masyarakat, yang


sebelumnnya didominasi oleh masyarakat pedesaan dan pertanian menjadi terutama
masyarakat perkotaan dan tinggal sebagian kecil saja yang masih bekerja di pertanian.
Kegiatan industri juga telah mendorong pertumbuhan ekonomi bagi sebagian masyarakat
dengan meningkatnya pendapatan sehingga mendapatkan kesempatan yang lebih besar
terhadap pendidikan dan peningkatan standar kehidupan yang lebih baik. Namun demikian
ada harga yang harus dibayar yaitu berupa menurunnya kualitas lingkungan dan
meningkatnya kebutuhan akan sumberdaya.

PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk-Tangerang adalah sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang industri kertas, dan telah beroperasi sejak tahun 1979 dengan status Penanaman
Modal Asing (PMA). PT. Indah Kiat memproduksi kertas dengan bahan baku pulp. Kertas
yang diproduksi adalah kertas budaya yang terdiri dari kertas tulis (HVS), kertas fotocopy,
kertas komputer dan kertas duplikator, dengan kapasitas + 270 ton/hari, sebagian besar
produknya diekspor ke berbagai negara.

PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk adalah salah satu perusahaan pulp dan kertas terebesar
di Asia dan di luar Jepang dan telah beroperasi selama lebih dari 30 tahun. Perusahaan ini
memiliki 3 pabrik utama yang terletak di Tangerang, Serang, dan Perawang dan akses atas
300.000 hektar konsesi hutan di Sumatra. Perusahaan telah mengkuisisi konsesi hutan yang
luas dan berhasil menanam 123.000 hektar Hutan Tanam Industri ( HTI ) sampai pada
Desember 1996 sehingga menjadikan perusahaan ini mampu memasok sendiri kebutuhan
bahan baku kayu mentah. Setiap tahun penanaman kembali HTI nya adalah sekitar 20.000-
30.000 hektar sehingga sudah terpenuhi kebutuhannya. Penanaman HTI ini selali untuk
suplai bahan baku juga sebagai komitmen terhadap sumber daya alam yang ada demi
pelestarian lingkungan.
3.2 Kunjungan Lapangan

Dalam kunjungan lapangan, maka dikethui solusi dari masalah yang ditemukan PT. Indah
Kiat Pulp & Paper Tbk-Tangerang. Yang melakukan kunjungan lapangan adalah Dinas
Lingkungan Hidup sebagai institusi yang membidangi masalah lingkungan hidup dan instansi
lain yang terkait dalam pengawasan pengelolaan maupun pemantauan lingkungan seperti
yang tercantum dalam dokumen AMDAL atau UKL & UPL

3.3 Demografik, Penggunaan Lahan, dan Sumber Daya Alam

Kabupaten Tangerang terletak di bagian Timur Propinsi Banten pada koordinat 10620-
10643 Bujur Timur 600-600-620 Lintang Selatan. Dengan batas-batas Sebelah Utara
dengan Laut Jawa, Sebelah Timur dengan Propinsi DKI Jakarta dan Kota Tangerang, Sebelah
Selatan dengan Kabupaten Bogor, Sebelah Barat dengan Kabupaten Serang dan Lebak.

Kabupaten Tangerang memiliki topografi yang relatif dasar yang secara garis besar terdiri
dari 2 (dua) bagian, yaitu :

Dataran rendah dibagian Utara dengan ketinggian berkisar antara 0-25 meter diatas
permukaan laut, yaitu Kecamatan Teluknaga, Mauk, Kemiri, Sukadiri, Kresek,
Kronjo, Pasar Kemis dan Sepatan
Dataran tinggi dari bagian tengah ke arah Selatan dengan ketinggian lebih dari 25
meter diatas permukaan laut. Kemiringan tanah rata-rata 0-3% menurun ke Utara.
Ketinggian wilayah berkisar antara 0-85 m diatas permukaan laut. Wilayah bagian
Utara merupakan daerah pesisir pantai sepanjang kurang lebih 50 km.

Posisi yang strategis ini memberikan implikasi positif terutama pada aspek perkembangan
ekonomi dan industri. Kabupaten Tangerang merupakan daerah yang pertumbuhan
ekonominya terus berkembang yang terlihat dari nilai investasi yang terus meningkat.
Berdasarkan Rencana Strategis Kabupaten Tangerang Tahun 2005, pada tahun 2000 nilai
investasi swasta yang terdiri dari PMA, PMDN dan Non Fasilitas mencapai lebih dari 2,3
trilyun dan terus meningkat dengan pertumbuhan investasi rata-rata 6,32% pertahun.

3.4 Data Outcome Kesehatan

Persepsi masyarakat terhadap kegiatan industri di sekitar tempat tinggalnya dirasakan


menimbulkan dampak terhadap lingkungan yang meliputi :

- penurunan kualitas udara : ISPA ,


- kebisingan : tuli sementara, tuli permanent, NIHL,
- bau ,
- Penurunan kualitas air diare, gata;-gatal:

4. Kepedulian Masyarakat

Berdasarkan data yang terdapat di Dinas Lingkungan Hidup, PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Tbk memberikan pelaporan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan secara
rutin persemester setiap bulan Juni dan Desember setiap tahunnya, tetapi pada umumnya
masyarakat tidak mengetahui pengelolaan dan pemantauan lingkungan tersebut telah
dilaksanakan atau tidak oleh perusahaan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat sekitar lokasi pabrik sebanyak 20% (2
responden) masyarakat yang beranggapan bahwa PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
mengeluarkan limbah cair yang dibuang ke sungai Cisadane sehingga mempengaruhi kualitas
air sungai. Sedangkan sebagian besar masyarakat berpendapat bahwa pengelolaan yang telah
dilakukan terhadap kualitas air sungai cukup baik

Mengenai pengawasan terhadap pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dilakukan


oleh instansi terkait menurut masyarakat kurang memadai dan merasa tidak dilibatkan.
Hambatan yang ada dalam pengawasan pemantauan yang dilakukan oleh masyarakat
terhadap perusahaan, masih ada kecurigaan dari masyarakat mengenai kejujuran informasi
yang diberikan oleh pemarakarsa.
Masyarakat di sekitar lokasi pabrik yang menjadi responden merasa tidak pernah ada
anggota masyarakat yang dilibatkan dalam penyusunan dokumen, tetapi sebagian ada yang
merasa dilibatkaan, dan sisanya ada juga yang menyatakan tidak tahu.

5. Kontaminasi Lingkungan dan Bahya Lain


a. Limbah padat
- Lumpur/sludge

Berasal dari lumpur hasil pengolahan limbah cair sebanyak 3,9 ton/hari berat kering.

- Potongan/sortiran kertas,

Berasal dari sisa produksi dengan kapasitas 2,5 ton/hari dikelola dengan cara
dikumpulkan kemudian dimasukkan ke unit recycle dan sisanya dijual.

- Bekas sisa kemasan

Berupa kardus, tong plastik, drum, karton, jerigen, kantong plastik, kawat, pulp kotor
dengan kapasitas 890 kg/hari ditampung sementara di gudang pada lokasi pabrik kemudian
dijual atau dikembalikan kepada supplier.

- Sampah domestik,

Berupa sisa makanan, plastik, kertas dan dedaunan, ditampung di tempat pembuangan
sementara selanjutnya diangkut ke TPA oleh Dinas Kebersihan Kabupaten Tangerang.

b. Limbah Cair

Limbah cair berasal dari proses produksi dengan kapasitas 4.911 m3/hari diolah di IPAL
secara fisika, kimia dan biologi. Limbah cair yang berasal dari sisa proses produksi dan
kegiatan domestik dilakukan penyaringan kasar kemudian ke buffer tank, flocculation tank
dan thickener, premixing, deep oxidation ditch, final clarifier selanjutnya dialirkan ke sungai
Cisadane.

c. Gas dan debu


- Di Ruang Produksi, gas, berasal dari operasional mesin produksi dibuang/disirkulasi
ke udara melalui lubang ventilasi, sedangkan debukeluar melalui ventilasi ruangan.
- Emisi, emisi gas buang yang berasal dari turbin genset dan boiler, dibuang ke
lingkungan udara melalui stack gas.
- Ambient, dilakukan pengelolaan dengan penanaman pohon pelindung di sekitar
pabrik. Pemantauan dilakukan setiap enam bulan sekali
d. Kebisingan
- Di Ruang Produksi, kebisingan berasal dari mesin-mesin produksi, yaitu paper
machine, rewinder, cutter, refiner, pulper, boiler dan genset, dikelola dengan
penggunaan earplug bagi karyawan, alat peredam getar dan pemeliharaan alat secara
rutin.
- Ambient, kebisingan dikelola dengan penanaman pohon pelindung di batas lahan
pabrik. Pemantauan terhadap kebisingan di sekitar pabrik dilakukan dengan
menggunakan noise level setiap 3 bulan sekali

e. Olie dan accu bekas


- Olie bekas, olie bekas sisa kegiatan maintenance ditampung dalam drum, disimpan
sementara di gudang khusus olie bekas kemudian dijual ke penampung yang telah
memiliki ijin.
- Accu bekas, dikumpulkan kemudian dijual ke penampung yang telah memiliki ijin.

6. Analisi Jalur
1. Air limbah : dari proses produksi dengan media ligkungan adalah air. Titik pemajanan
adalah kulit, saluran pencernaan, dan lingkungan. Cara pemajanan adalah air yang
tercemar bahan industri dipakai untuk kebutuhan sehari-hari masyaarakat sekitar.
Populasi yang terpaja adalah orang tua, anak-anak, dewasa, dan lingkungan
2. Limbah padat : dari lumpur hasil pengolahan limbah cair dengan media lingkungan
adalah air dan tanah. Titik pemajanan adalah kulit, saluran pencernaan, dan
lingkungan. Cara pemajanan adalah air dan tanah tercemar oleh lumpur yang
mengandung bahan pencemar kemudia air dan tanah tersebut digunakan untuk
kebutuhan masyarakat sehari-hari. Yang terpajan adalah orang tua, anak-anak,
dewasa, dan lingkungan
3. Gas dan debu : berasal dari operasional mesin produksi dengan media lingkungan
adalah udara. Titik pemajanan adalah saluran pernapasan. Cara pemajanan yaitu
masyarakat sekitar dan pekerja menghirup udara ya g tercemar. Yang terpajan adalah
orang tua, anak-anak, dewasa, dan lingkungan.
4. Kebisingan : berasal dari mesin-mesin produksi, yaitu paper machine, rewinder,
cutter, refiner, pulper, boiler dan genset media lingkungannya dalah udara. Titik
pemajanan adalah indra pendengaran dan sistem syaraf. Yang terpajan adalah orang
tua, anak-anak, dewasa, dan lingkungan.
5. Olie dan Accu bekas : berasal dari sisa kegiatan maintenance dengan emdia
lingkungan adalah air dan tanah. Titik pemajanan adalah kulit, saluran pencernaan.
Yang terpajan adalah orang tua, anak-anak, dewasa, dan lingkungan.
7. Dampak Kesehatan Masyarakat
a. Evaluasi Toksikologi

No Jenis dampak Sumber dampak Evaluasi dampak


potensial
1. Gas dan Debu Berasal dari operasional mesin Menyebabkan gangguan
produksi, turbin genset dan boiler pernapasan serta bau yang
tidak enak karena udara
tercemar emisi dari
kegiatan produksi
2. Limbah cair Berasal dari sisa proses produksi Menyebabkan air sungai
dan kegiatan domestik menjadi terkontaminasi
oleh limbah cair yang
dihasilkan
3. Limbah Padat Berasal dari sisa kegiatan produksi Menyebabkan lingkungan
(lumpur, dan kegiatan domestik ( air dan tanah ) tercemar
potongan kertas, oleh bahan-bahan kimia
sisa kemasan, yang terkandung dari
sampah domestik) kegiatan produksi tersebut
4. Olie dan accu Berasal dari sisa kegiatan Olie dan accu bekas yang
bekas maintenance berceceran bsia
mencemari tanah dan air
sekitar.

Yang menjadi pemusatan dampak potensial adalah kebisingan dan limbah cair karena
menimbulkan permasalah lingkungan hidup seperti pencemaran air dan tanah sekitar industri
dan menurunkan kenyamanan sekitar industri karena polusi suara. Resiko kesehatan yang
timbul antara lain adanya gangguan sistem pendengaran akut dan kronik bagi pekerja dan
masyarakat sekitar, menimbulkan gangguan pada kulit dan penernaan karena air yang
terkontaminasi bahan kimia

b. Evaluasi Data Outcome Kesehatan

Untuk jumlah orang yang menderita penyakit akibat kegiatan industri ini belum
diketahui jumlah pastinya, hanya saja yang menjadi kontaminan utama dalam menyebabkan
gangguan kesehatan akibat kegiatan industri ini adalah kebisingan dan limbah cair.
c. Evaluasi kepedulian masyarakat

No Jenis dampak Sumber dampak Evaluasi dampak Respon masyarakat


potensial
1. Gas dan Debu Berasal dari Menyebabkan Masyarakat terganggu
operasional mesin gangguan pernapasan dengan debu dan gas dari
produksi, turbin serta bau yang tidak aktifitas industri karena
genset dan boiler enak karena udara menyebabkan gangguan
tercemar emisi dari pernapasan
kegiatan produksi
2. Limbah cair Berasal dari sisa Menyebabkan air Masyarakat terganggu
proses produksi dan sungai menjadi dengan limbah cair dari
kegiatan domestik terkontaminasi oleh aktifitas industri karena
limbah cair yang menyebabkan gangguan
dihasilkan pencernaan, kulit, dan
merusak keindahan dan
kesehatan lingkungan
3. Limbah Padat Berasal dari sisa Menyebabkan Masyarakat terganggu
(lumpur, kegiatan produksi lingkungan ( air dan dengan limbah padat dari
potongan dan kegiatan tanah ) tercemar oleh aktifitas industri karena
kertas, sisa domestik bahan-bahan kimia menyebabkan gangguan
kemasan, yang terkandung dari pencernaan, kulit, dan
sampah kegiatan produksi merusak keindahan dan
domestik) tersebut kesehatan lingkungan
4. Olie dan accu Berasal dari sisa Olie dan accu bekas Masyarakat terganggu
bekas kegiatan yang berceceran bsia dengan olie dan accu
maintenance mencemari tanah dan bekas dari aktifitas
air sekitar. industri karena
menyebabkan gangguan
pencernaan, kulit, dan
merusak keindahan dan
kesehatan lingkungan
5. Kebisingan berasal dari mesin- Menyebabkan Masyarakat merasa
mesin produksi, gangguan terganggu dengan suara
yaitu paper machine, pendengaran akut dan mesin industri sehingga
rewinder, cutter, kronik serta gangguan mereka merasa
refiner, pulper, boiler konsentrasi kerja kenyamanannya
dan genset terganggu

8. Kesimpulan
- Bahaya kesehatan masyarakat urgent : pencemaran suara. Contoh rekomendasinya
antara lain menanam pepohonan di sekitar industri sehingga bisa meredupkan polusi
suara. Contoh tindakan kesehatan antara lain untuk pekerja menggunakan APD
( earplug )
- Bahaya kesehatan masyarakat biasa : pencemaran air sungai akibat limbah cair dan
padat, contoh rekomendasinya melakukan inspeksi terhadap air yang digunakan
sehari-hari. Contoh tindakan kesehatan lebih diperhatikan dan ditingkatkan lagi
pengolahan limbah sebelum dibuang ke lingkungan.
- Bahaya kesehatan belum pasti : pencemaran udara. Contoh rekomendasi melakukan
inspeksi kadar udara pencemar di udara sekitar industri. Contoh tindakan kesehatan
melakukan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan
- Tidak tampak bahaya kesehatan masyarakat : bisa melakukan pemantauan serta
evaluasi untuk menjamin tidak adanya masyarakat yang terpajan. Contoh tindakan
kesehatan yang bsia dilakukan adalah emlakukan penyuluhan dan pelatihan
- Tidak ada bahaya kesehatan : maka tidak perlu dilakukan rekomendasi dan
tindakan

9. Rekomendasi

Berdasarkan beberapa contoh kasus yang dipaparkan diatas, maka perlu adanya tindakan
untuk menanggulangi masalah tersebut, atara lain :

- Meningkatkan program pengendalian perusakan lingkungan


- Meninglatkan kegaitan pengendalian dan penanggulangan
- Meningkatkan koordinasi dalam menetapkan kebijakan antar instansi yang
bersangkutan dengan masalah industri dan lingkungan sehingga dapat digunakan
sebagai pedoman oleh pelaku industri untuk mewujudkan industri yang berwawasan
lingkungan.
- Melibatkan dinas/instansi dalam pendidikan dan pelatihan mengenai pengelolaan
lingkungan hidup sehingga semua isntansi yang bertugas mempunyai persepsi yang
sama mengenai pengelolaan lingkungan.
- Pemberian penghargaan bagi industri yang telah melaksanakan dan mematuhi aturan
dan pemberian sanksi bagi industri yang melanggar aturan di bidang lingkungan.
- Sosialisasi oleh Dinas Lingkungan Hidup tentang kewajiban pengelolaan dan
pemantauan lingkungan yang dilakukan industri dan
- Keterbukaan informasi oleh industri bersangkutan dengan memberikan dokumen
pengelolaan lingkungan kepada kelurahan setempat sehingga dapat meningkatkan
kepedulian dan partisipasi masyarakat di sekitar lokasi industri untuk mewujudkan
industri yang berwawasan lingkungan.
10. Penyusunan Laporan

11. Referensi
- http://eprints.undip.ac.id/15353/1/Ana_Shoba.pdf
- http://thesis.binus.ac.id/Doc/Bab1/2009-1-00504-TISI%20Bab%201.pdf
- http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/LKN2004-44%20bab%201.pdf
- http://thesis.binus.ac.id/Doc/Bab1/2009-1-00504-TISI%20Bab%201.pdf

12. Apendiks

Anda mungkin juga menyukai