TUJUAN
Metode kerja ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian dan/atau kalibrasi secara
langsung (direct calibration) pada stirrer, dengan cara melakukan pemeriksaan fisik,
pengujian fungsi, pengujian keselamatan listrik dan pengukuran kinerja (kalibrasi).
II. RUANG LINGKUP
Metode kerja ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian dan/atau kalibrasi stirrer
dengan rentang ukur sebagai berikut :
1. Pengujian
1. Pemeriksaan fisik
2. Pengujian fungsi
3. Pengujian keselamatan listrik
2. Kalibrasi
1. Kecepatan putar : 0 rpm s.d 1500 rpm
2. Waktu putar : 0 menit s.d 15 menit
III. REFERENSI
1. Permenkes RI No. 54 Tahun 2015 tentang Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat
Kesehatan.
2. SNI IEC 62353:2014, Pengujian berkala dan pengujian setelah perbaikan pada
peralatan elektromedik, 2014.
3. KAN-G-01,Guide on the evaluation and expression of uncertainty in
measurement, KAN, 2016
4. South African National Accreditation System, Sanas TR 45-01, Criteria
for laboratories accreddited to calibrate
Publication 960-12
V. KONDISI LINGKUNGAN
1. Suhu Lingkungan
2. Kelembaban
3. Tegangan jala-jala
: 20o C ± 5o C
:50 %RH± 20 %RH : 220 V ± 10%
1. Badan dan permukaan alat, periksa bagian luar unit, pastikan bersih, terpasang ketat
satu dan lainnya dan tidak ada
2. Kotak kontak alat, periksa apakah ada gangguan pada kotak kontak (AC-Power).
Gerak-gerakkan kotak kontak untuk
3. Kabel catu utama, Periksa kabel, apakah terlihat ada kerusakan atau bagian isolasi
yang terkelupas.
4. Sekering pengaman, Periksa sekering yang terdapat pada bagian luar rangkaian,
apakah nilai tahanan dan tipenya
sesuai dengan spesifikasi yang tertulis pada alat. Sekering pengaman harus berfungsi
baik.
menggunakan.
6. Tampilan dan indikator, Selama pengecekan fungsi, pastikan lampu indikator dan
tampilan berfungsi seluruhnya,
4. Baca nilai yang tertera pada tachometer dan catat pada lembar kerja
5. Ulangi langkah 1 – 3 sebanyak 3 (tiga) kali untuk mendapatkan
pembacaan berulang.
X. WAKTU
PENGUJIAN
a. Model Matematis
Metode kalibrasi adalah direct calibration (kalibrasi langsung), tachometer dan stirrer
dihubungkan secara langsung.
C = Vstd – Vstirrer
Dimana,
C : Koreksi penunjukkan kecepatan pada stirrer
Vstd : Nilai kecepatan putar yang terbaca pada tachometer Vstirrer : Nilai kecepatan putar
yang terbaca pada stirrer
Tipe A :
C = tstd – tstirrer
Dimana,
C : Koreksi penunjukkan waktu pada stirrer
tstd : Nilai penunjukkan waktu putar yang terbaca pada tachometerd tstirrer : Nilai
penunjukkan waktu putar yang terbaca pada stirrer
Tipe A
Tipe B
(2) Koefisien sensitifitasnya didapatkan dari model matematis diatas, dimana model
matematis tersebut mempunya nilai turunan pertama yaitu 1
(3) Derajat kebebasan pada masing-masing sumber ketidakpastian Tipe B dengan ditentukan
nilai reliabilitasnya 10, adalah = 50
USertstd
k
U res
Uresolusi
3. Resolusi Segi empat 3
3
3
Perbedaan
5. Segi empat Ubaca Ubaca
pembacaan
3
3
3. Telaah teknis
4. Kesimpulan
1. Pernyataan kesesuaian diberikan dengan bobot perhitungan sebagai berikut :
1. a) Hasil pemeriksaan fisik dan fungsi memberikan kontribusi 10 %
dari pernyataan
2. b) Hasil pengujian keselamatan listrik memberikan kontribusi 40 %
dari pernyataan
3. c) Hasil pengukuran atau uji kinerja memberikan kontribusi 50 % dari
pernyataan
2. Pernyataan akhir dari kesesuaian dinyatakan dengan LAIK PAKAI dan
ketidaksesuaian dinyatakan dengan TIDAK LAIK PAKAI.
3. Pernyataan LAIK PAKAI diberikan bila hasil atau skor akhir sama dengan
atau melampaui 70 % dan pernyataan TIDAK LAIK PAKAI bila hasil atau
skor akhir dibawah 70 %
4. Tempelkan label hijau jika alat dinyatakan laik pakai dan label merah jika alat
dinyatakan tidak laik pakai.
5. Pengecekan kenormalan operasional alat sebelum dikembalikan ke user
1. a) Cek kelengkapan aksesori alat
2. b) Cek fungsi alat yang diuji/kalibrasi
6. Pengembalian alat yang diuji/kalibrasi dan Pengemasan Alat standar
1. a) Rapihkan alat yang diuji/kalibrasi
2. b) Rapihkan alat standar
7. Dokumen terkait
- Lembar kerja nomor : LK.01.045-18 - Form laporan nomor : FL.01.045-18 - Form
ketidakpastian : FK.01-18