Anda di halaman 1dari 4

UPTD LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT

No. MK : 0
METODE KERJA PENGUJIAN OVEN
No. Revisi : 0

I. TUJUAN
Metode kalibrasi ini dimaksudkan untuk membandingkan nilai suhu yang disetting pada alat dengan alat ukur standard dan
menentukan karakteristik suhu Oven yaitu variasi suhu total, variasi suhu spasial dan variasi suhu temporal dari ruangan di
dalam Oven tersebut.

II. RUANG LINGKUP


Metode kerja ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian dan/atau kalibrasi Oven dengan rentang ukur sebagai berikut :
a. Pengujian
1. Pemeriksaan Fisik
2. Pengujian Fungsi
3. Pengujian keselamatan Listrik
b. Kalibrasi
1. Akurasi suhu : 105 °C sampai dengan 110 °C
2. Variasi Suhu
a) Variasi Suhu Spasial / Keseragaman ( °C )
b) Variasi Suhu Temporal / Stabilitas ( °C )
c) Variasi Suhu Overal / Total ( °C )

III. REFERENSI
a. Permenkes RI No. 54 Tahun 2015 tentang Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan.
b. SNI IEC 62353:2014, Pengujian Berkala dan Pengujian Setelah Perbaikan pada Peralatan Elektromedik, 2014
c. KAN-G-01, Guide on the evaluation and expression of uncertainty in measurement, KAN, 2016
d. AS 2853 : Oven – Temperatur Controlled Performance Testing and Grading.

IV. ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN


a. Thermometer Digital dengan multi chanel (Sensor RTD/PRT atau Thermocouple Type T)
b. Electrical Safety Analyzer
c. Thermohygrometer

V. KONDISI LINGKUNGAN
a. Suhu Lingkungan : 25º C ± 5º C
b. Kelembaban relative : 50 % RH ± 20 % RH
c. Voltase Instalasi Listrik Medis : 220 V ± 10%

VI. DIFINISI.
a. Oven/ UUT : suatu perangkat (lemari) penyimpan yang suhu ruang di dalamnya dapat diatur .
b. Titik-ukur : suatu lokasi pada ruang UUT yang diukur suhunya
c. Suhu maksimum pengukuran : nilai suhu tertinggi dari suatu titik ukur pada suatu titik-uji dari UUT [ tmaks ]
d. Suhu minimum pengukuran : nilai suhu terendah dari suatu titik ukur pada suatu titik-uji dari UUT [ tmin ]
e. Rentang suhu (Range) : suhu maksimum pengukuran dikurangi suhu minimum pengukuran pada suatu titik ukur [ ∆t =
tmaks– tmin ].
f. Midrange ( Nilai tengah ) : setengah dari penjumlahan suhu maksimum pengukuran dan suhu minimum pengukuran
dari suatu titik ukur [tmid = (tmaks + tmin)/2]
g. Variasi Spasial : selisih (dalam midrange) terbesar diantara 2 buah titik ukur di dalam UUT [tspasial = tmid_maks – tmid_min ].
h. Suhu Oven hasil pengukuran : suhu di dalam UUT hasil pengukuran [t UUT_ukur = (tmid_maks + tmid_min)/2
i. Suhu Oven pada indikator : suhu di dalam UUT seperti yang ditunjukkan oleh indikator suhu pada UUT [t UUT_indikator =
(tind_maks + tind_min)/2
j. Variasi Temporal : nilai selisih maksimum di dalam UUT [ttemporal = (tmaks – tmin)maks ].
k. Variasi Total : selisih antara suhu paling maksimum dan paling minimum di dalam UUT [ tvar_total = (tmaks)maks – (tmin)min ]

VII. PROSEDUR PENGUJIAN DAN/ATAU KALIBRASI


a. Persiapan dokumen
1. Metode kerja
2. Instruksi kerja
3. Lembar Kerja
4. Label
b. Persiapan alat yang akan diuji/kalibrasi
1. Siapkan alat yang akan diuji/kalibrasi
2. Periksa kelengkapan aksesori
c. Persiapan AlatUji/Kalibrasi
1. Siapkan alat ukur keselamatan listrik
2. Siapkan alat ukur oven
3. Siapkan thermohygrometer
d. Pendataan Administrasi alat yang diuji/kalibrasi di lembar kerja yang minimal terdiri dari :
1. Catat identitas penguji
2. Catat nama alat
3. Catat merek

Diperiksa Tanggal Hal


1
4. Catat model
5. Catat nomor seri
6. Catat ruangan
7. Catat tanggal pelaksanaan
8. Catat identitas Fasyankes/pelanggan
e. Pengukuran Kondisi Lingkungan
1. Siapkan & hidupkan thermohygrometer
2. Catat suhu & kelembaban awal kerja
3. Catat Suhu & Kelembaban akhir Kerja
4. Catat voltase instalasi listrik medis

VIII. PEMERIKSAAN FISIK DAN FUNGSI ALAT YANG DIUJI/KALIBRASI


Lakukan pemeriksaan pengamatan fisik dan fungsi Oven
a) Badan dan permukaan : periksa bagian luar dan kondisi kebersihan fisik secara menyeluruh. Pastikan selungkup
utuh, terpasang ketat satu dan lainnya dan tidak ada bekas tertimpa cairan ataupun gangguan lainnya.
b) Kotak kontak alat : periksa apakah ada gangguan pada kotak kontak (AC-Power). Gerak-gerakkan kotak kontak untuk
memastikan keamanannya. Goyang-goyangkan kotak kontak untuk memastikan tidak ada baut atau mur yang
longgar. Jika ada, buka mur dan ganti dan perbaiki bila perlu.
c) Kabel catu utama (Line cord) : Periksa kabel, apakah terlihat ada kerusakan. Jika ada pindahkan atau tukar kabel
yang rusak. Jika kerusakan disekitar ujung kabel singkirkan bagian yang rusak dan ganti dengan yang baru. Pastikan
kabel power yang baru ataupun kotak kontak yang baru mempunyai polaritas yang sama dengan yang lama. Periksa
juga fungsi kabel chargernya waktu dipergunakan untuk mengisi ulang.
d) Sekering (Fuse): Apabila terdapat sekering atau pengaman rangkaian, periksa apakah masih berfungsi dengan baik.
Periksa sekering yang terdapat pada bagian luar rangkaian, apakah nilai tahanan dan tipenya masih sesuai dengan
spesifikasi yang tertulis pada alat.
e) Tombol, saklar dan kontrol : Sebelum mempergunakan/ mengubah-ubah tombol kontrol, periksa posisinya, jika
terlihat tidak berada pada posisinya (periksa dengan menggunakan mode pemeriksaan standar). Bandingkan dengan
posisi kontrol. Ingat pengaturan tersebut dan jangan lupa untuk mengembalikan pada setting awal jika sudah selesai
menggunakan.
f) Tampilan dan indikator : Selama pengecekan fungsi, pastikan lampu indikator dan tampilan layar berfungsi
seluruhnya, yakinkan bahwa bagian tampilan digital berfungsi.

IX. PENGUJIAN KESELAMATAN LISTRIK


mengacu pada MK Pengujian Keselamatan Listrik Nomor MK 001-18

X. PENGUJIAN KINERJA
A. Penentuan Jumlah Titik Pengukuran
Isilah baris-baris yang tersedia pada. LK untuk menentukan jumlah titik pengukuran sbb. :
a) Hitung volume UUT dalam satuan m 3 dengan rumus :V = p x l x t
b) Tentukan titik kalibrasi/uji dan toleransi ( ∆T) yang akan diuji berdasarkan spesifikasi alat (t ± ∆T)*)
c) Hitung batasan Variasi total Ro : Ro = 2 x ∆T
d) Catat suhu ruang truang
e) Hitung D, yaitu perbedaan antara titik kalibrasi/uji t dan suhu ruang dengan rumus D = t – truang
f) Hitung grading factor : 100 xRo
f 
100  D
g) Tentukan nilai maksimum permissible grading factor (fm) , yaitu yang terdekat dan lebih besar dari f . Lihat
Lampiran 1 pada LK
h) Berdasarkan nilai fm tentukan nilai grading factor G berdasarkan Tabel lampiran1 pada LK
i) Hitung jumlah titik ukur N dengan menggunakan rumus : N = 3 + 3G0,6 V0,2  10%

Untuk penentuan jumlah titik ukur diperoleh dari nilai N yang sudah dibulatkan
B. Menentukan Posisi Sensor seperti pada gambar 1

Gambar 1. Posisi Sensor

Tentukan lokasi sensor N pada lokasi titik ukur di ruang di dalam UUT. Sebagai pedoman dapat digunakan sesuai
dengan Lampiran 2 pada Lembar Kerja. Tandai masing-masing lokasi tersebut dengan nomor. Kawat-kawat sensor
diberi label bernomor sesuai dengan nomor lokasi pengukuran.
C. Pastikan kondisi Oven keadaan kosong (unloaded) atau maximum 30% dari Volume, atau bila hal tersebut tidak bisa
terpenuhi maka harus diberi catatan pada Lembar kerja beban yang ada pada Oven.
D. Buka pintu Oven kemudian tempatkan sambungan ukur (measuring junction) kawat-kawat sensor pada lokasi-lokasi
dengan nomor lokasi yang sesuai. Upayakan sambungan ukur tidak menyentuh permukaan bagian dalam Oven serta
diikat dengan kuat pada tiap lokasi pengukuran. Tutupkan kembali pintu oven. Sambungkan kawat-kawat snsor pada
Standard melalui kanal-kanal yang yang ada pada Standard tersebut. Nyalakan Standard

Diperiksa Tanggal Hal


2
E. Kalibrasi akurasi suhu dan variasi suhu
a. Nyalakan oven, kemudian atur suhunya pada nilai suhu kalibrasi yang diminta – biarkan beberapa saat sampai
penunjukan suhu pada oven dan standard stabil. Indikasi kestabilan ditunjukkan oleh penunjukan Standard yang
berubah-ubah antara suatu nilai suhu maksimum dan nilai suhu minimum yang tetap.
b. Bila penunjukan suhu pada Standar telah stabil, lakukan perekaman data sbb. :
a) Catat nilai suhu pada titik ukur no. 1, yaitu tmaks dan tmin, pada Lembar Kerja
b) Lakukan langkah 2.a). untuk titik-titik ukur yang lain, sampai seluruh titik-ukur dapat giliran untuk diukur.
c) Lakukan langkah 2.a). untuk indikator UUT
c. Lakukan pengolahan data dengan bantuan Microsoft Excel, yaitu :
a) Untuk tiap titik-ukur, hitung :
(a) nilai rentang suhu (Range) ∆t = tmaks - tmin
(b) midrange (Nilai tengah) ≡ tmid = (tmaks + tmin)/2
b) suhu indikator UUT tref_indikator = (tind_maks + tind_min)/2
c) suhu UUT yang terukur tref_ukur = (tmid_maks + tmid_min)/2
d) Variasi suhu :
berdasarkan posisi pada UUT tspasial = tmid_maks - tmid_min
berdasarkan perubahan waktu ttemporal = (tmaks – tmin)maks.
e) total tvar_total = tmaks_maks – tmin_min
f) Suhu ruang truang = (tmaks_ruang + tmin_ruang)/2
g) Koreksi = Nilai tref_ukur - Setting suhu Oven

XI. WAKTU PENGUJIAN

Waktu pengujian relatif ± 75 menit

XII. TELAAH TEKNIS


A. Analisa Data & Perhitungan ketidakpastian
Mengacu pada MK Perhitungan dan Evaluasi Ketidakpastian Pengukuran Nomor MK 002-18
1. Model matematik :
a) suhu UUT yang terukur :
tUUT_ukur = (tmid_maks + tmid_min)/2  utUUT_ukur2 = ¼ . (utmid_maks2 + utmid_min2)
b) variasi suhu total :
tvar_total = (tmaks_maks - tmin_min)  uvar_total2 = umaks_maks2 + umin_min2
2. Perhitungan :
a) Misalkan tmid_maks suhu pada lokasi 1 dan tmid_min suhu pada lokasi 2, maka :
2 2 2
 utmid_maks = utk + ures_mcorder
utmid_min2 = utk2 + ures_mcorder2
utUUT_ukur2 =2.utk2 + 2.ures_mcorder2
U tEnclosure_ ukur  2. 2.u tk  2.u res _ mcorder
2 2

b) Misalkan tmaks_maks suhu pada lokasi 3 dan tmin_min suhu pada lokasi 4, maka :
2 2 2
 utmaks_maks = utk + ures_mcorder
utmin_min2 = utk2 + ures_mcorder2
utvar_total2 = utk2 + ures_mcorder2
U t var_ total  2. 2.utk  2.u res _ mcorder
2 2

Keterangan :
Utk = ketidakpastian baku Standard (dari sertifikat kalibrasi )
ures_mcorder = ketidakpastian Standard karena resolusi = resolusi/(23)
v1 s/d v6 = ½ x ( 100 )² R = 10%
R
= 50

3. Contoh Perhitungan Evaluasi Ketidakpastian Kalibrasi Oven

Model : Kt = t'true - t'indicated


u2(Kt) = u2(t'true) + u2(t'indicated)
u2(t'true) = [U95,sert std /k]2 + [u(drift std)]2 + [u(variasi total)]2
u sertifikat = 0.2
u drift = ½ dari sertifikat dibagi 3
= [0,5 x 0,4 )]/3 °C
= 0.0038
[u(variasi total)]2 = [u(variasi spasial)]2 + [u(variasi temporal)]2
u(variasi spasial) = ½ x (t'imax - t'i,min) / [sqrt(3)]
= 0.214
= 0.289
u2(t'true) = 0.17073
u2(t'indicated) = [u(resolusi indikator)]2 + [u(variasi penunjukkan indikator)]2
u(resolusi indikator) = [½ x resolusi indikator]/[sqrt(3)]
= 0.029
u(variasi penunjukan indikator) = [½ x (tind,max - tind,min)]/[sqrt(3)]
= 0.06
u2(t'indicated) = 0.002
u2(Kt) = u2(t'true) + u2(t'indicated)
= 0.909
U(Kt) = 0.814

Diperiksa Tanggal Hal


3
Tabel1. Uncertainty Budget

No. Komponen Satuan Distribusi u Pembagi ui


U Sertstd
1. Sertifikat Standar ºC Normal USertf stand K
k
U drift
2. Drift Standard ºC Semi Range Udrift 3
3
U spasial
3. Variasi Spasial ºC Semi Range Uspasial 3
3
U temporal
4. Variasi temporal ºC Semi Range Utemporal 3
3
U resolusi
5. Resolusi Indikator ºC SemiRange Uresolusi 3 3
U indicator
6. Variasi indicator ºC SemiRange Uindicator 3
3

B. Nilai ambang batas dan nilai penyimpangan (toleransi) yang diizinkan


a. Evaluasi hasil pengujian keselamatan listrik, mengacu pada MK Pengujian Keselamatan Listrik Nomor MK 001-18
b. Evaluasi hasil pengujian kinerja

Tabel 2. Nilai toleransi untuk tiap parameter pengujian kinerja

No. Parameter Toleransi


1. Akurasi pengukuran Temperatur 100C≤ Nilai kalibrasi ≤ 105C
2 Variasi total ≤ 5 °C

C. Telaah teknis
a) Lakukan telaah teknis berdasarkan kondisi fisik dan fungsi alat
b) Lakukan telaah teknis keselamatan listrik berdasarkan hasil pengujian keselamatan listrik mengacu pada MK
pengujian keselamatan listrik Nomor MK 001-18
c) Lakukan telaah teknis pengujian kinerja berdasarkan Prosedur Pernyataan Kesesuaian dan Aturan Keputusan Nomor
PO.002-18 dengan penjelasan sebagai berikut :
Pengukuran Kinerja :
(a) ≥ 70% dari titik pengukuran dalam batas toleransi, maka hasilnya adalah memenuhi persyaratan
(b) < 70% dari titik pengukuran dalam batas toleransi, maka hasilnya adalah tidak memenuhi persyaratan

Tabel 3. Telaah teknis

Parameter Kinerja Telaah teknis pengujian kinerja


Seluruh Parameter Kinerja masuk dalam batas toleransi Memenuhi Persyaratan
Salah satu Parameter Kinerja diluar batas toleransi Tidak Memenuhi Persyaratan

d) Batas Koreksi atau kesalahan relatif dan Ketidakpastian


Harga mutlak nilai koreksi ditambah dengan harga mutlak nilai ketidakpastian pengukuran adalah lebih kecil/sama
dengan nilai toleransi (│C│+│U│≤ toleransi )

D. Kesimpulan
a. Pernyataan kesesuaian diberikan dengan bobot perhitungan sebagai berikut :
a) Hasil pemeriksaan fisik dan fungsi memberikan kontribusi 10 % dari pernyataan
b) Hasil pengujian keselamatan listrik memberikan kontribusi 40 % dari pernyataan
c) Hasil pengukuran atau uji kinerja memberikan kontribusi 50 % dari pernyataan
b. Pernyataan akhir dari kesesuaian dinyatakan dengan LAIK PAKAI dan ketidaksesuaian dinyatakan dengan TIDAK
LAIK PAKAI.
c. Pernyataan LAIK PAKAI diberikan bila hasil atau skor akhir sama dengan atau melampaui 70% dan pernyataan
TIDAK LAIK PAKAI bila hasil atau skor akhir dibawah 70 %
d. Tempelkan label hijau jika alat dinyatakan laik pakai dan label merah jika alat dinyatakan tidak laik pakai.

E. Pengecekan kenormalan operasional alat sebelum dikembalikan ke user


a) Cek kelengkapan aksesori alat
b) Cek fungsi alat yang diuji/kalibrasi

F. Pengembalian alat yang diuji/kalibrasi dan pengemasan alat standar


a) Rapihkan alat yang diuji/kalibrasi
b) Rapihkan alat standar

Dokumen terkait
- Lembar kerja nomor : LK.01.036-18
- Form laporan nomor : FL.01.036-18
- Form ketidakpastian : FK.01-18

Diperiksa Tanggal Hal


4

Anda mungkin juga menyukai