Anda di halaman 1dari 7

DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019

BAB V

PENUTUP

Dokumen Informasi Kinerja Pengeloaan Lingkungan Hidup Daerah


Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2019 disusun melalui tahapan yang
ditentukan mulai penjaringan isu prioritas hingga perumusan kebijakan
dan program inovasi. Dari proses penjaringan isu melalui konsultais public
telah ditetapkan 5 (lima) isu prioritas lingkungan hidup Kabupaten
Tapanuli Selatan melalui Surat Pernyataan Bupati Tapanuli Selatan Nomor
660.1/4476/2020 tanggal 09 Juli 2020 meliputi :

1. Pengelolaan Persampahan
2. Alih Fungsi lahan
3. Perubahan Iklim
4. Pengelolaan wilayah Pesisir
5. Pengelolaan Pertambangan
Terkait pengelolaan persampahan sangat berpengaruh terhadap
pencemaran air dan resiko bencana, karena limbah domestik masih
merupakan sumber tekanan yang utama terhadap penurunan kualitas
sungai di setiap kecamatan. Selain itu limbah pertanian dan limbah
industry juga menjadi factor yang mempengaruhi. Upaya-upaya yang
telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dalam
mengendalikan pencemaran air dan pengelolaan air meliputi peningkatan
pemanfaatan air multisektor termasuk wisata, pangan dan meneruskan
program pemantauan kualitas air sungai serta Tim Terpadu Pemantau
kualitas air limbah ke Sungai Batangtoru yang melibatkan berbagai
instansi dan masyarakat.

Untuk isu pengelolaan persampahan, hasil analisis menunjukkan bahwa


permasalahn utama yang masih tantangan adalah penanganan sampah

pENUTUP 1
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019

khususnya di ibukota Kecamatan. Pertambahan penduduk dan


peningkatan aktivitas yang pesat di perkotaan telah mengakibatkan
meningkatnya timbulan sampah beserta permasalahannya (Kecamatan
Batangtoru dan Kecamatan Sipirok masih menjadi wilayah dengan
timbulan sampah tertinggi di Kabupaten Tapanuli Selatan). Masalah
menjadi semakin kompleks karena dalam proses penanganannya belum
didukung kelengkapan sarana dan prasarana yang memadai. Namun
demikian, beberapa upaya telah dilakukan dalam menangani pengelolaan
persampahan ini, antara lain : Pembangunan TPA di Kecamatan Sipirok,
Pengaktifan operasional TPST di Kecamatan Batangtoru dengan menjalin
kerjasama untuk pengelolan sampah organik dengan Koperasi Imajinasi
Cerdas Berkarya (ICB), pembentukan unit Bank sampah Induk di
Kecamatan Batang Angkola dan Pusat Daur Ulang Sampah di Kecamatan
Batang Angkola, Pembuatan Rancangan Peraturan Bupati Tapanuli Selatan
mengenai JAKSTRADA pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah
sejenis rumah tangga.

Di Kabupaten Tapanuli Selatan Alih fungsi lahan sangat erat kaitannya


dengan penggunaan lahan lainnya yang mengalami penambahan.
Penambahan lahan yang terluas adalah lahan perkebunan dan sektor
lainnya yang diiringi berkurangnya luas lahan pertanian dan kehutanan.
Alih fungsi lahan seringkali menjadi penyebab munculnya lahan kritis dan
lahan kering. Untuk mengatasi dan mengendalikan kondisi tersebut,
beberapa upaya telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan
yaitu penghijauan, reboisasi, penaatan izin pertambangan dan
perkebunan.

Perubahan Iklim sangat dipengaruhi oleh Pemanasan global.


Rendahnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
dan dampak pemanasan global merupakan salah satu permasalahan yang
mempengaruhi penyelenggaraan tugas dan fungsi pada Pemerintah

pENUTUP 2
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019

Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan sehingga sudah dijadikan isu- isu


strategis dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Daerah kabupaten
Tapanuli Selatan.

Pengelolaan pertambangan merupakan isu terakhir yang menjadi


prioritas dalam penyusunan DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun
2019. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan sangat selektif dalam
menerbitkan izin pertambangan. Pertambangan skala besar di Kabupaten
Tapanuli Selatan hanya PT.Agincourt Resources yang merupakan
pertambangan emas dan sudah mendapat PROFER HIJAU. Sedangkan
untuk pertambangan galian mineral batuan non logam dalam skala kesil
terus dilakukan pemantauan dan pembinaan.

V. 1. Pandangan ke depan (Outlook)

Upaya mewujudkan tujuan pembangunan Kabupaten Tapanuli


Selatan secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dengan tetap
mempertahankan kondisi lingkungan hidup yang baik, bukan merupakan
hal yang mudah dilakukan. Lingkungan hidup dengan sumber daya alam
didalamnya merupakan penyedia jasa ekosistem (ecosystem services),
baik jasa penyediaan (provisioning), jasa pengaturan (regulating), jasa
budaya (cultural), maupun jasa pendukung (supporting). Apabila
lingkungan hidup tidak dikelola dengan baik, tidak hanya jasanya yang
berkurang akan tetapi bahkan dapat mengancam keselamatan. Dengan
demikian, kemampuan lingkungan untuk segera pulih kembali pada
keadaan seimbang jika mengalami perubahan atau gangguan menjadi
sangat penting. Ancaman perubahan dapat berasal dari pencemaran air,
pencemaran tanah, pencemaran udara, dsb.

Ancaman yang mempengaruhi ketahanan lingkungan hidup akan


terus berkembang seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu,
mempertahankan keseimbangan antara jasa ekosistem dan pertumbuhan

pENUTUP 3
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019

pembangunan menjadi tantangan yang sangat besar dalam upaya


pengelolaan lingkungan hidup. Pada akhirnya pencapaian tujuan
pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan akan
menjadi suatu keniscayaan. Status Lingkungan hidup sangat dipengaruhi
beberapa factor, yang secara langsung atau tidak langsung menjadi
pemicu dan tekanan yang semakin besar terhadap lingkungan. Masih
tingginya laju pertumbuhan penduduk disertai dengan persoalan
kemiskinan, serta kegiatan pembangunan yang masih bergantung pada
sumber daya alam untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang tinggi,
merupakan factor-faktor yang menghasilkan tekanan terhadap
lingkungan. Tingkat pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
yang tinggi akan memicu meningkatnya konsumsi energy, sedangkan
sebagian sumber energy berasal dari energy fosil minyak bumi dan
batubara.

V.2. Langkah Kedepan

Dampak yang ditimbulkan dari bahaya yang berkaitan dengan lingkungan


seperti banjir, pencemaran udara, pencemaran air dan degradasi
lingkungan menyangkut dimwnsi luas, yaitu lintas ruang/wilayah, lintas
pelaku/sector, dan lintas generasi. Oleh karenanya, berbagai upaya
(respon) untuk menghadapi permasalahan lingkungan harus dilakukan
secara seksama, Antara lain :

- Penggunaan indikator kinerja perlindungan dan pengelolaan


lingkungan hidup yakni Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
(IKLH)
- Penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (RPPLH) untuk menjamin pemanfaatan
sumber daya alam akan memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi kesejahteraan dan mutu hidup raktat, baik
generasi masa kini maupun generasi masa depan

pENUTUP 4
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019

- Pelaksanaan pengendalian pembangunan melalui penerapan


Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan agar dampak
negatif dari pembangunan dapat diminimalisasi atau ancaman
terhadap pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
dapat dicegah
- Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis RPJMD
Kabupaten Tapanuli Selatan
- Penyusunan peraturan perundang-undangan daerah untuk
membantu dalam merespon perubahan dan kerusakan
lingkungan
- Pembinaan dan pengawasan terhadap usaha dan/atau
kegiatan yang izin lingkungan dan izin PPLH diterbitkan oleh
Pemerintah Daerah
- Penyelesaian pengaduan masyarakat di bidang PPLH terhadap
usaha dan/atau kegiatan yang lokasi dan/atau dampaknya
luas serta izin PPLH diterbitkan oleh Pemerintah Daerah
- Upaya penegakan hukum yang lebih tegas dan massif
sehingga dapat memberikan efek jera bagi pelanggar
peraturan perundangan di bidang lingkungan hidup
- Penyediaan data dan informasi yang tepat dan kredibel terkait
bencana lingkungan dan dampak yang ditimbulkannya.
Respon cepat, efektif dan terkoordinasi merupakan instrument
kunci dalam menangani bencana lingkungan di samping
memperkuat daya tahan masyarakat melalui adaptasi dan
mitigasi
- Pengembangan kebijakan yang patisipatif, agar setiap
anggota masyarakt di dorong untuk berperan aktif dalam
proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup, baik secara langsung
maupun tidak langsung

pENUTUP 5
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019

- Pembinaan sumber daya manusia melalui penyelenggaraan


pendidikan, pelatihan dan penyuluhan lingkungan hidup untuk
kemasyarakatan
- Penyediaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah atau
TPS - TPS di masing- masing Kecamatan mengingat jarak
antar kecamatan sangat jauh.

V.3. Kesimpulan

Sebagai penutup, bahwasanya pembangunan Kabupaten Tapanuli


Selatan yang dilaksanakan selama ini dimaksudkan untuk melaksanakan
konsep pembangunan berkelanjutan, yakni sumber daya alam dan
lingkungan hidup harus dikelola dengan baik agar dapat tetap berfungsi
untuk generasi sekarang dan masa datang. Dari perbandingan nilai Indeks
Kualitas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapanuli Selatan Pada Tahun 2018
84,6 dan Tahun 2019 menjadi 84,5 kondisi Status Lingkungan Hidup
Kabupaten Tapanuli Selatan masih dalam kondisi baik tetapi ada
kecendrungan menurun dari tahun sebelumnya sehingga harus tetap
dijaga dan terus dilakukan perbaikan – perbaikan dan upaya pengelolaan
lingkungan hidupnya. Lingkungan hidup sebagai tempat manusia dan
makhluk hidup lainnya melangsungkan perikehidupannya sudah berada
pada posisi yang mulai mengarah ke kondisi bahaya dibandingkan
fungsinya sebagai pemberi jasa. Namun demikian, optimism untuk
perbaikan kondisi lingkungan tersebut masih sangat terbuka. Syaratnya
adalah komitmen yang tinggi dan dilakukan secara partisipatif. Kabupaten
Tapanuli Selatan memiliki komitmen yang kuat untuk selalu menerapkan
pendekatan partisipatoris dan kultural dalam setiap kegiatan
pembangunan termasuk dalam pengelolaan lingkungan hidup.

-o§§§o-

pENUTUP 6
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019

Penutup V-7

Anda mungkin juga menyukai