BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan I-1
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
Pendahuluan I-2
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
Pendahuluan I-3
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
Pendahuluan I-4
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
Pendahuluan I-5
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
Wilayah yang terdiri atas perairan laut, sungai dan danau, serta
daratan yang subur, terbentang dari dataran rendah di pesisir barat
pantai barat sumatera hingga pegunungan bukit barisan dengan hutan
tropis alami, sangat ideal untuk bidang pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan, dan peternakan.
Kondisi Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan dengan letak
geografis tersebut selain sangat potensial untuk dikembangkan
sebagai daerah pertanian, letak geografisnya juga sangat prosfektif
untuk dikembangkan sebagai daerah transit, pariwisata dan
perdagangan karena potensi strategisnya berada pada jalur lintas
Sumatera Bagian Selatan dan Jawa. Sejalan dengan amanah Undang-
undang Nomor 37 dan Nomor 38 Tahun 2007 menyatakan bahwa
Ibukota Tapanuli Selatan sebagai Kabupaten Induk berkedudukan di
Sipirok.
Pendahuluan I-6
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
C. Aksesibilitas
Pendahuluan I-7
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
Pendahuluan I-8
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
Ketinggian Lahan
Wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan berada di ketinggian Antara 0-
1.985 meter dpl. Daerah yang berada pada ketinggian 0 meter
umumnya terdapat didaerah pantai barat Tapanuli Selatan, yaitu di
Desa Muara Upu, Kecamatan Muara Batangtoru, lokasi yang berada
pada ketinggian 1.985 meter dpl terdapat pada Gunung
Tampulonanjing di Kecamatan Saipar Dolok Hole.
Tabel 1.1.
Ketinggian Lahan Kabupaten Tapanuli Selatan menurut Kecamatan
6. Batangtoru 25 – 925
10
Saipar Dolok Hole 325 – 1.985
.
11
Aek Bilah 100 – 1.875
.
12
Muara Batangtoru 0 – 225
.
Pendahuluan I-9
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
14
Tano Tombangan 50 - 1275
.
a. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kabupaten Tapanuli Selatan sangat beragam
dalam bentang alam yang juga bervariasi mulai dari dataran rendah
sampai pada dataran tinggi dengan kondisi kemiringan lahan dan jenis
tanah yang berbeda pula.Berdasarkan analisa data tutupan lahan di
Kabupaten Tapanuli Selatan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1.2
Kondisi Tutupan Lahan Di Kabupaten Tapanuli Selatan
Pendahuluan I-10
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
1. Kondisi Demografi
Pendahuluan I-11
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
Laju
Kepadatan
Jumlah pertumbuhan
No. Kabupaten/ Kota Luas (km²) Penduduk
Penduduk Penduduk 2018-
(%)
2019
Pendahuluan I-12
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
Pendahuluan I-13
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
Ga
mbar 3. Foto Pantai Muara Upu Kabupaten Tapanuli Selatan
Pendahuluan I-14
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
Pendahuluan I-15
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
G
ambar 5. Foto Danau Siais Kecamatan Angkola Sangkunur
Pendahuluan I-16
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
Natal.
Ga
mbar 6. Foto air terjun silima-lima Kecamatan Marancar
Pendahuluan I-17
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
G
ambar 7. Foto air terjun Aek sijornih Kecamatan Sayur Matinggi
Pendahuluan I-18
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
Pendahuluan I-19
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
Pendahuluan I-20
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
Pendahuluan I-21
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
- Pengelolaan sampah
- Alih Fungsi Lahan
- Perubahan Iklim
- Pengelolaan wilayah pesisir
- Pengelolaan Pertambangan
Pendahuluan I-22
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
Struktur isi adalah substansi atau muatan yang ada pada laporan
DIKPLHD. Muatan atau substansi laporan DIKPLHD Kabupaten
Tapanuli Selatan mengikuti kinerja DPSIR. Struktur isi ditentukan
melalui telaahan ketersediaan data dan kesamaan ekosistem. Struktur
isi generik berdasarkan media lingkungan hidup meliputi : tata guna
lahan dan hutan, kualitas air, kualitas udara, resiko bencana dan
perkotaan. Kelima media memberikan kesimpulan mengenai status
atau kondisinya apakah baik, buruk ataupun diantaranya, dan
dilengkapi dengan penyebab terjadinya kondisi tersebut
(tekanan/pressure), serta upaya-upaya untuk mengatasinya
(Response).
Pendahuluan I-23
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
Pendahuluan I-24
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
Pendahuluan I-25
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
Pendahuluan I-26
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
Pendahuluan I-27
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
1.3.11. Finalisasi
Pendahuluan I-28
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
1.4.1. Maksud
1.4.2. Tujuan
Pendahuluan I-29
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
Pendahuluan I-30
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
1. Lingkup Lokasi
Data disajikan dari seluruh Kecamatan di Tapanuli Selatan
namun dalam analisis dilakukan penekanan terhadap
Kecamatan yang menunjukkan kualitas lingkungan hidup terbaik
atau terburuk.
Pendahuluan I-31
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
2. Lingkup Waktu
Data yang disajikan semaksimal mungkin adalah data 2019.
Namun dalam analisis dilakukan untuk data 3 (tiga) tahun
terakhir agar kecendrungan perubahan kualitas lingkungan
dapat tergambarkan.
3. Lingkup Parameter
Parameter yang disajikan dalam tabel data adalah parameter
lengkap, namun dalam penulisan penekanan dilakukan pada
parameter kunci dan parameter yang menunjukkan perubahan
yang signifikan.
4. Lingkup Analisis
Analisis dilakukan dengan metode D-P-S-I-R (Driving Force –
Pressures-State-Impact-Responses).
5. Lingkup Bab
II. Subtansi Bab sesuai dengan petunjuk penyusunan DIKPLHD
yaitu : Bab I. Pendahuluan, Bab II. Isu Prioritas, Bab III.
Analisis Tekanan, Status dan Upaya Pengelolaan Terhadap Isu
Prioritas, Bab IV. Inovasi Daerah dan Bab V. Penutup. Pada Bab
Inovasi terdapat bahasan khusus inovasi terkait langsung
dengan isu prioritas.
Pendahuluan I-32
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
-#$$$$$$$-
Pendahuluan I-33
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
Pendahuluan I-34
DIKPLHD Kabupaten Tapanuli Selatan 2019
Pendahuluan I-35