06
PERUBAHAN ORGANISASI BADAN LINGKUNGAN HIDUP
KOTA TERNATE PROVINSI MALUKU UTARA
Oleh :
MAHAR ARIFIN
170130100024
DISERTASI
Untuk memperoleh gelar Doktor Bidang Ilmu Administrasi Publik
pada Universitas Padjadjaran
Dengan wibawa Rektor Universitas Padjadjaran
Prof. Dr. Med. Tri Hanggono Achmad, dr.
Sesuai dengan Keputusan Senat Komisi I/Guru Besar Universitas
Dipertahankan pada tanggal, 16, Agustus 2016
Di Universitas Padjadjaran
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Kota Ternate Provinsi Maluku Utara, yang secara spesifik terdiri atas
mengarah pada proses kerusakan lingkungan hidup, antara lain tercatat sebagai
berikut:
pala dan cengkeh milik warga menjadi korban. Sudah 190 hektar lebih
hayati yang diperkirakan akan punah antara lain berupa hilangnya berbagai
1
Portal.Malutpost.co.id, Maluku Utara Dalam Ancaman Kebakaran Hutan. Diunduh tgl 25
Februari 2016, Pk. 18.30. WIB.
1
2
penelitian tingkat BOD berkisar antara 9,12 – 25,7 ppm dan COD berkisar
lingkungan kota Ternate semakin tidak kondusif bagi kehidupan yang nyaman.
lingkungan hidup, sebenarnya telah berlangsung cukup lama dan bersifat masif.
urutan pertama. 4
2
Darius-arkwright.blogspot.com Reklamasi Pantai dan Dampaknya Terhadap Wilayah Pesisir.
Dinduh tgl 25 Februari 2016 Pk. 20.05 WIB.
3
Repository.unhas.ac.id. Analisis Tingkat Perubahan Penggunaan Lahan Wilayah Pesisir
Kota Ternate, Diunduh Tgl 20 Februari 2016 Pk. 12.30 WIB.
4
Portal.malutpost.co.id. Komisi I Ancam Tutup Seluruh Galian C. Diunduh Tgl 25 Pk. 10.30 WIB
3
2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga lainnya Kota Ternate.
Sedangkan sistematika tata Kerja KLHD disusun melalui instrumen uraian tugas
pokok dan fungsi (tupoksi), dengan landasan hukum Peraturan Walikota Ternate
organisasi mandiri dalam arti tidak digabung dengan SKPD teknis lainnya.
Melalui Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2013 tentang perubahan keempat atas
Peraturan Daerah Kota Teranate No. 16 Tahun 2007 Tentang Organisasi Lembaga
Teknis Daerah Kota Ternate, dibentuklah BLH Kota Ternate menggantikan KLH
Kota Ternate.
4
BLH Kota Ternate yang dipimpin oleh Kepala badan adalah penanggung
BLHD didukung oleh perangkat sumber daya manusia aparatur daerah yang
berada pada wadah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun
iklim laut, dan oleh karenanya mempunyai tipe iklim tropis yang terdiri dari dua
musim (Utara-Barat) dan Timur-Selatan) yang seringkali diselingi dua kali masa
500 – 699 m dan tinggi = lebih dari 700 m). Kota Ternate merupakan wilayah
kepulauan yang terdiri dari delapan pulau, dimana lima pulau berpenghuni, yaitu
Pulau Ternate, Hiri, Moti, Mayau dan Pulau Tifure. Sedangkan tiga pulau kecil
yaitu Pulau Maka, Mano dan Gurida tidak berpenghuni. Keadaan topografi dan
geografi wilayah dalam sisi tertentu menjadi kendala dalam konteks penataan
ruang kota telah menyebabkan kondisi yang tidak serasi antara kebutuhan dan
dapat disaksikan penataan kawasan Pasar Gamalama, Tapak I plus dan Tapak II,
yakni pasar Bastiong, Pasar Dufa-Dufa, Pasar Kotabaru dan Pasar Sasa juga
belum optimal dan belum didukung oleh regulasi pemerintah Kota Ternate.
Demikian juga belum ada penataan taman kota dan ruang terbuka hijau kawasan
adanya abrasi yang terjadi sepanjang pantai wilayah Kota Ternate. Berdasarkan
data dari Dinas Kelautan dan Perikanan tahun 2013 telah terjadi abrasi 1,25 meter
per tahun yang menggerus sepanjang garis pantai Kota Ternate. Selain
pemanfaatan sumber air bersih. Sumber air bersih selama ini diambil dari air tanah
pasokan air bersih mulai dirasakan masyarakat, dimana kualitas air sangat buruk
cenderung menjadi kotor akibat belum adanya tempat pembuatan akhir (TPA)
mesin penggerak pelayanan publik tidak lepas dari struktur kelembagaan dan
pusat interaksi sumber daya manusia. Birokrasi senantiasa dituntut untuk mampu
cepat. Perubahan organisasi sektor publik maupun swasta akan selalu terjadi
Salah satu upaya pemerintah daerah agar dapat bertahan dan menata
sebagai alat untuk mengatur dan mengendalikan aktivitas masyarakat agar tetap
dari kinerja instansi pemerintah dan LSM, perangkat hukum dan peraturan
berkelanjutan.
dalam konteks penelitian ini dimaksudkan, adalah untuk mengkaji sejauh mana
7
antara lembaga lingkungan hidup dengan lembaga terkait di daerah yang juga
karena lembaga ini merupakan salah satu institusi yang hanya bersifat koordinasi
lingkungan. Tetapi dalam kenyataannya badan yang dibentuk sejak tahun 2013,
kesemerawutan tata ruang, krisis bahan baku air bersih, sampah dan drainase,
tekanan pada hutan kota, tidak pernah mendapat respon secara memadai. Secara
8
manusia yang sesuai dengan pendidikan dan keahliannya, struktur organisasi yang
lengkap diisi oleh aparatur yang kapabel, kebijakan operasional pelaksanaan tugas
dijalankan secara aktif, adanya strategi kerja yang tepat, adanya dukungan
dengan Perubahan Organisasi yang sudah pernah dilakukan, antara lain sebagai
berikut:
implementor.
DPRD, serta data sekunder tentang mutu pelayanan publik pada bidang
control yang kuat. Hal ini mengandung makna tidak bersifat independent,
pada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Garut dan Kota Bandung
para pejabat Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Garut dan
dilaksanakan sejak Juli 2001 sampai dengan Mei 2002. Hasil penelitian ini
Kepala Daerah kemudian para pejabat dan pegawai pada Dinas Pendidikan
memenuhi legal aspek Badan Pendidikan ini, maka Pemerintah Daerah yaitu
dan fungsi badan pendidikan daerah yang mengacu pada prinsip profesional
pencegahan.
Perubahan Organisasi BLH Kota Ternate Provinsi Maluku Utara tidak berhasil
1. Maksud Penelitian
2. Tujuan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
2. Kegunaan Praktis
lokus organisasi Badan Lingkungan Hidup Kota Ternate Provinsi Maluku Utara.
Meskipun fokus dan lokus kajian telah demikian spesifik, tidak dapat mengindar
dari keharusan memiliki pemahaman yang baik tentang organisasi secara umum.
bagian dari sistem sosial yang lebih besar. Dengan demikian pada akhirnya akan
perubahan yang terjadi tidak pernah berada di dalam ruang hampa. Keberadaan
organisasi dan perubahannya selalu berada pada ruang penuh nilai (value loaded)
semakin diperlukan pula uraian secara singkat tentang organisasi secara umum.
atas spesifikasi terhadap organisasi tertentu. Adanya bentuk organisasi publik dan
1
16
2
oleh banyak kalangan selalu berkaitan erat, bahkan selalu berhimpitan dengan
organisasi privat menjadi sangat urgen dan relevan. Maksud yang berkaitan
dengan proses dan tujuan yang berkaitan dengan hasil, tentunya sangat berbeda
antara organisasi publik dan organisasi privat. Oleh karena itu desain organisasi,
organisasi publik dan organisasi privat harus disikapi secara kritis dan bijak. Sikap
kritis dan bijak sangat diperlukan mengingat konvergensi dan divergensi antara
organisasi publik dan organisasi privat, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
cocok di dalam organisasi privat tidak secara otomatis cocok diterapkan pada
berbeda antara organisasi publik dan organisasi privat, maka kriteria kinerja antara
telah menggambarkan secara tegas, bahwa obyek dari organisasi publik adalah
benda publik dan obyek dari organisasi privat adalah benda privat. Organisasi
organisasi dapat tetap terselenggara secara produktif, efisien, dan efektif sehingga
4
Badan Lingkungan Hidup Kota Ternate, diikhtiarkan sejak awal akan dapat
dapat dipilah ke dalam tiga aliran besar, yaitu teori klasik, teori neoklasik, dan
teori modern.
1. Teori Klasik: merupakan konsep yang berkembang pada abad 19, yang
pemberian petunjuk mekanis struktural secara kaku. Teori klasik ini dikenal
organisasi klasik ini berkembang dan mengenal tiga aliran utama yaitu: (1)
Mooeny dan Repliey; (3) Teori Manajemen Ilmiah yang dikembangkan oleh
kerja teori ini mengajarkan: (1) Partisipasi, yaitu melibatkan setiap orang
tergantung. Pelopor teori modern antara lain adalah Herbert Simon. Teori
definisi organisasi secara beragam, dan terus berkembang hingga kini. Keragaman
dan sudut pandang terhadap organisasi. Beberapa definisi yang telah dikenal
secara umum antara lain sebagai berikut: (1) Stoner: Organisasi adalah suatu pola
sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif
dapat diidentifikasi, yang bekerja terus menerus untuk mencapai tujuan bersama;
untuk mencapai tujuan bersama; (4) Chester I. Bernard: Organisasi adalah suatu
6
sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih; dan (5) Max
(1) Unsur Manusia: adalah unsur utama pembentuk organisasi yang menurut
fungsi dan tingkatannya terdiri atas unsur pimpinan tertinggi, para pemimpin unit
tertentu, dan pekerja; (2) Unsur Kerja Sama: adalah unsur organisasi dimana
tujuan bersama; dan (3) Unsur Tujuan Bersama: adalah unsur sasaran yang ingin
organisasi.
beberapa unsur penting lainnya, antara lain adalah : (1) Unsur Peralatan: adalah
berupa bangunan, dana, dan kelengkapan lainnya; (2) Unsur Lingkungan: adalah
suatu ciri yang terdapat di dalam organisasi, yaitu : (1) Formalitas: merujuk pada
strategi; (2) Hirarkhi: merujuk pada pola kekuasaan dan kewenangan berbentuk
7
piramida, dimana terdapat kekuasaan dan kewenangan dari yang tinggi hingga
anggota dimana hubungan sosial antar anggota tidak langsung atau impersonal;
(4) Durasi: merujuk pada keberadaan organisasi yang lebih lama dari pada
Pada jaman modern sebagaimana yang sedang berlangsung saat ini terdapat
Penggunaan staf lebih intensif; (3) Unsur-unsur lebih lengkap; (4) Pengolahan
data semakin cepat; (5) Adanya prinsip-prinsip atau azas-asaz organisasi; dan (6)
unsur-unsur yang terdapat di dalam suatu organisasi jaman moder sebagai berikut:
dan perasaan, lebih dari semata-mata keterlibatan secara jasmaniah; (2) Adanya
Tanggung jawab merupakan rasa yang paling menonjol dalam menjadi anggota
berupa barang dan jasa yang tidak dapat terselenggara melalui mekanisme pasar
yang tidak dapat dilakukan oleh organisasi privat, menjadi alasan kuat perlu
8
berkisar pada sasaran yang hendak dituju. Publik selalu berkaitan dengan
masyarakat umum.
(2) Sumber pendanaan organisasi publik adalah pajak, retribusi, laba badan usaha
milik negara, dan pinjaman luar negeri. Sumber pembiayaan organisasi privat
dapat dilakukan secara internal maupun eksternal. Secara internal berasal dari
ornanisasi privat, antara lain sebagai berikut: (1) Organisasi Publik tugasnya lebih
kompleks dan ambigu; (2) Organisasi Publik lebih banyak menghadapi masalah
Organisasi Publik lebih banyak kegiatan dengan signifikan simbolis lebih besar;
(7) Organisasi Publik memegang standar lebih ketat dalam komitmen dan
pernah ada dan saling mempengaruhi, yaitu: (1) Paradigma Old Public
tradisional yang sudah berkembang sejak abad pertengahan; (2) Paradigma New
10
standar organisasi privat ke dalam organisasi publik; (3) Paradigma New Public
kelembagaan dalam hal ini merupakan suatu proses perubahan yang direncanakan
sendiri merupakan suatu hal yang pasti terjadi karena manusia selalu berusaha
tidak selalu memberi dampak yang baik, kadang justru sebaliknya, sehingga
arahnya adalah selalu menuju kepada kondisi yang lebih baik dan lebih efektif
dari sebelumnya seperti dikatakan oleh Jones (2007 : 269) bahwa organizational
change is the processby which organizations move from their current state to
pesat; (2) Perkembangan teknologi terjadi kepesatan yang belum pernah dialami
bidang politik, supremasi hukum dan ekonomi yang mengemuka dalam bentuk
tuntutan yang makin kuat di kalangan masyarakat akan berbagai haknya; (4)
suatu desa yang global; (5) Perubahan geopolitik terjadi dengan berakhirnya
oleh adanya perubahan sosial, sebagai berikut: (1) Perubahan peranan dan tujuan
organisasi menjadi lebih kompleks dan sukar; (4) Penggunaan teknologi yang
lebih maju; (5) Adanya bentuk organisasi yang baru; dan (6) Perubahan
Margulies dan Raia, sebenarnya telah diperkirakan oleh Warren Bennis di dalam
Jay M. Shafritz (1967: 325) jauh sebelumnya. Dikatakan oleh Bennis bahwa:
12
tuntutan para anggota”. Pembelajaran yang dapat kita petik dari Bennis adalah
dan ke luar. Kliae organisasi sekaligus manusia yang terdapat di dalam organisasi
dan manusia diluar organisasi. Organisasi dengan karakter kaku dan mekanistis
organisasi harus menyiapkan diri atas beberapa hal berikut (Indrawijaya, 1983:17-
19):
mempunyai kapasitas mengelola sistem sosial dan teknis yang lebih luas dan
rumit; (2) Organisasi harus memiliki kapasitas pengembangan secara organis; (3)
Organisasi harus memiliki kapasitas perilaku yang lebih fleksibel; (7) Organisasi
13
Tabel 2.1.
Target-Target Keorganisasian yang dapat diubah dan metode-metode
untuk menghadapinya
setidaknya ada satu sampai empat, yaitu human resources, functional resources,
setiap upaya perubahan dapat dipandang sebagai sebuah proses yang terdiri dari
Ketiga macam fase proses perubahan dari Kurt Lewin tersebut dapat
Tabel 2.2
Tiga Fase Proses Perubahan
yaitu:
Manusia mengacu pada pendapat Werther and Davis (1996 : 596) adalah
the people who are ready, willing and able to contribute to organizational goals.
16
Sumber Daya Manusia (SDM) dengan kualifikasi yang baik merupakan salah satu
faktor yang mendorong terwujudnya tujuan organisasi secara lebih efisien dan
Terdapat lima macam fase utama dari dimensi SDM sehubungan dengan
(awareness of the need for change); (b) Kesadaran untuk berpartisipasi dan
membantu perubahan tersebut (desire to participate and support the change); (c)
bentuk perubahan tersebut) (knowledge of howto change and what the change
hari (ability to implement the change on a day to day basis); (e) Perkuatan agar
Tugas mencakup sifat dari pekerjaan itu sendiri apakah pekerjaan yang
distandarisasi, atau bersifat unik. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Hellriegel
dan Slocum (2004:583) bahwa task variable is variable that involves the nature
lima dimensi pekerjaan inti yaitu: (a) Keanekaragaman keterampilan, sejauh mana
pekerjaan itu menuntut keragaman kegiatan yang berbeda sehingga pekerja itu
dapat menggunakan sejumlah keterampilan dan bakat yang berbeda; (b) Identitas
tugas, sejauh mana pekerjaan itu menuntut diselesaikannya seluruh potongan kerja
secara utuh dan dapat dikenali; (c) Pentingnya tugas, sejauh mana pekerjaan itu
mempunyai dampak yang cukup besar pada kehidupan atau pekerjaan orang lain;
strategi merupakan kiat yang diterapkan biasanya oleh manajemen puncak untuk
apa yang dimiliki oleh organisasi, peluang apa yang mungkin timbul dan
timbul dan cara-cara apa yang paling efektif untuk menghadapinya. Sebaliknya,
perlu pula diketahui kekuatan dan kelemahan lawan sehingga dapat ditentukan
kiat yang tepat sehingga lawan tidak memiliki kemampuan untuk memanfaatkan
formal. Sedangkan menurut Kast dan Rosenzweig (1995 : 324) struktur adalah
pola hubungan antara berbagai komponen atau bagian dari organisasi. Robbins
(1994 : 90) menjelaskan terdapat tiga komponen utama dari struktur organisasi
konstan, maka makin tinggi pula hierarkinya; makin tersebar cara geografis unit-
dalam hal ini merujuk pada sejauh mana pekerjaan dalam organisasi
menggunakan peraturan dan prosedur untuk mengatur apa yang dilakukan oleh
mengatur agar para pegawai menjalani ritual untuk membuktikan loyalitas dan
dikonsentrasikan pada satu individu, sebuah unit, atau suatu tingkat (biasanya
pekerjaan mereka. Tingkat control yang dipunyai seseorang dalam seluruh proses
terhadap informasi yang baru, memberi masukan yang lebih banyak bagi sebuah
baik. Kast dan Rosenzweig (1995: 373) menjelaskan bahwa ciri-ciri organisasi
Robin (2006:585) menjelaskan bahwa terdapat enam unsur kunci yang perlu
menjadi sejumlah langkah, dengan tiap langkah diselesaikan oleh individu yang
pelanggan dan lain-lain; (c) Rantai Komando merupakan garis wewenang yang
tidak terputus yang terentang dari puncak organisasi ke eselon terbawah dan
memperjelas siapa melapor ke siapa (d) Rentang Kendali adalah berapa banyak
bawahan yang dapat diatur secara efektif dan efisien oleh manajer. Rentang
kendali sangat menentukan banyaknya tingkatan dan manajer yang harus dimiliki
oleh organisasi. Makin luas atau besar rentang itu, makin efisien organisasi itu; (e)
itu hanya mencakup wewenang formal, yaitu, hak-hak yang dimiliki oleh posisi
diambil lebih cepat untuk memecahkan masalah, lebih banyak orang memberikan
masukan untuk proses pengambilan keputusan dan makin kecil kemungkinan para
mana pekerjaan di dalam organisasi itu dibakukan. Jika formalisasi tinggi, di situ
21
terdapat uraian jabatan yang tersurat, banyak aturan organisasi, dan prosedur yang
terdefinisi dengan jelas yang meliputi proses kerja dalam organisasi. Sebaliknya
jika formalisasi itu rendah, perilaku kerja karyawan relatif tidak terprogram,
dari pihak karyawan yang berkenaan dengan cara pekerjaan itu harus dilakukan.
luasnya rentang kendali, otoritas terpusat pada satu orang dan sedikit formalisasi.
manajer dan pemilik hanya ada satu dan adalah orang yang sama; (2) Birokrasi,
pada desain birokrasi dicirikan oleh struktur dengan tugas-tugas operasi yang
sangat rutin yang dicapai lewat spesialisasi, aturan dan pengaturan yang sangat
keputusan yang mengikuti rantai komando. Dalam hal ini birokrasi mengandalkan
kaidah aturan dan kegiatan kerja yang dibakukan. Kekuatan utama birokrasi
kesempatan berbicara dalam ‘bahasa yang sama’ di antara rekan sekerja mereka.
Selain itu, birokrasi dapat berfungsi baik jika para manajer tingkat menengah dan
bawah yang kurang berbakat dan karenanya tidak mahal. Kelemahan besar
lainnya dari birokrasi adalah sesuatu yang kita semua alami ketika suatu saat
harus berurusan dengan orang-orang yang bekerja dalam organisasi ini perhatian
penempatan para spesialis yang serupa secara bersama, yang dapat meminimalkan
bersama sumber daya khusus untuk semua produk. Kelemahan utamanya adalah
5) Komponen Teknologi
dengan tepat, teknologi dapat diterapkan pada semua jenis kegiatan dalam
pelayanan karena pelayanan dapat dilakukan semakin cepat, akurat dan terpadu;
(b) Bridge the digital divide, jembatan penghubung antara pemerintah dan
masyarakat untuk memperkenalkan teknologi baru; (c) Achieve life long learning,
Tabel 2.3.
Delapan Aspek perbedaan Paradigma Birokrasi dan e-Government
Bureaucratic
Aspect Bureaucratic Paradigm
Paradigm
- Orientation - Production cost - User satisfaction & control,
- Process efficiency - flexibility
- Organization - Functional rationality, - Horizontal hierarchy, network
- Management - departmentalization, - organization, information
- principle - vertical hierarchy of - sharing
- Leadership - control - Flexible management
- style - Management by rule - interdepartmental team work
- Internal - and mandate - with central coordination
- Communication - Command and control - Facilitation and coordination,
- External - Top down, hierarchical - innovative entrepreneurship
- communication - Centralized, formal, - Multidirectional network with
- Mode of service - limited channel - central coordination, direct
delivery - Documentary mode - communication
- - Principles of service - and interpersonal - Formal and informal, direct
delivery - interaction - and fast feedback, multiple
- Standardization, - channels.
- impartiality, equity - Electronic exchange, non facto
- face interaction (so far)
- User customization,-
- Personalization
Sumber : Indrajit (2004:5g4).
pemberian produk dan pelayanan dari pihak pemerintah kepada masyarakat adalah
organisasi bagi anggotanya menurut Ibrahim (2004: 318) adalah sebagai berikut:
(a) Adaptasi Eksternal : proses meraih tujuan dan bekerjasama dengan pihak luar.
Sejumlah pertanyaan harus dapat dijawab agar dapat sukses dengan adaptasi
eksternal, antara lain; (b) Integrasi Internal : adalah kreasi dari satu identitas
kolektif dan pemahaman tentang metode-metode kerja yang serasi dan hidup
dengan menyadari tujuan bersama, perilaku yang ditetapkan dan saling isi
mengisi; (d) Memilih organisasi sesuai dengan budayanya : ada beberapa pilihan
menyatu, di antara lebih penting daripada keahlian: Budaya tim baseball atau bola
kaki : Bakat dan kinerja sangat diutamakan, perorangan yang menang dihargai
sendirinya.
multi makna. Albrow (1989) mengajukan tujuh makna birokrasi, yaitu sebagai
(1) organisasi rasional; (2) inefisiensi organisasi; (3) kekuasaan yang dijalankan
oleh pejabat; (4) administrasi publik; (5) organisasi; (6) administrasi yang
dijalankan oleh pejabat; (7) masyarakat modern. Dalam penelitian ini, makna
26
elemen: (1) spesialisasi; (2) hierarkis; (3) struktur karier; (4) cenderung permanen;
aturan; (9) disiplin tinggi. Dari kedua karakter ini akan menghasilkan birokrasi
dibutuhkan oleh publik, misalnya KTP, Sertifikat Tanah, IMB, Paspor, BPKP,
jaringan telepon, penyediaan tenaga listrik, air bersih dan sebagainya. (3)
27
politik luar negeri, hankam, peradilan, moneter, fiskal serta agama. Perubahan
melihat aspek-aspek lain sehingga lahir kelembagaan yang rasional, efisien dan
kinerja yang baik setidaknya suatu organisasi perlu diatur dengan memperhatikan
sifat lingkungan pada struktur dan strategi organisasi. Organisasi dipahami akan
berlaku sekarang, melalui proses yang berlangsung dalam waktu, dapat dilakukan
aneka macam perubahan, hingga pada akhirnya dicapai kondisi yang lebih
dalam menata kelembagaan perangkat daerah. Saat ini ada kecenderungan agar
lembaga yang ada berstruktur lebih ramping dan dapat meningkatkan PAD.
aspek ekonomi riil saja sangat tidak bijak, karena ada kalanya suatu lembaga
halnya lembaga pengelolaan lingkungan hidup daerah. Hal ini perlu disadari,
karena kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang menjadi tugas
Tahun 2003), maka lembaga pengelolaan lingkungan hidup daerah yang sesuai
adalah berbentuk Dinas Daerah. Hal ini juga telah ditegaskan melalui Surat
Perubahan secara esensi merupakan suatu hal yang pasti terjadi karena
manusia selalu berusaha untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dan tuntutan
perubahan. Perubahan tidak selalu memberi dampak yang baik, kadang justru
yakni kesatuan susunan yang terdiri dari sekelompok orang yang mempunyai
tujuan yang sama, yang dapat dicapai secara bersama, dimana dalam melakukan
tindakan itu ada pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab bagi tiap-tiap
mereka. Tugas mencakup sifat dari pekerjaan itu sendiri apakah pekerjaan yang
dapat menyebabkan timbulnya perubahan pada satu atau lebih komponen lainnya.
32
ada dalam organisasi, Tugas (Deskripsi Kerja) yang melekat untuk dijalankan oleh
organisasi yang dibentuk, Strategi yang digunakan oleh organisasi baik untuk
menggerakkan sumber daya yang ada juga strategi untuk bagaimana mencapai
tujuan organisasi, yang didukung oleh Struktur dan Desain Organisasi jelas dan
serta untuk menjalankan tugas dan fungsi yang didukung dengan Teknologi yang
dimiliki serta Kultur (Budaya) yang ada dimana organisasi itu berada dan
beraktivitas.
keharusan bagi suatu organisasi apabila organisasi itu ingin tetap mempertahankan
tidak mau berubah atau tidak mau menyesuaikan diri dengan tuntutan yang
kematiannya.
hasil (value creation). Semakin produktif dan efisien suatu organisasi dalam
memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya maka semakin tinggi value creation
aktifitas dan interaksi manajemen puncak yang akan menentukan efektivitas dan
kemajuan organisasi.
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian
Existing Condition :
Perubahan Future Condition :
- Tidak ada Kegiatan rutin/
Organisasi Badan - Fungsi undang-undang
pembangunan.
Lingkungan berjalan
- Strategi kerja vakum.
Hidup - Efektivitas Tupoksi Badan
- Penganggaran minim.
SUMBER
DESKRIPSI STRATEGI STRUKTUR TEKNO-
DAYA KULTUR
KERJA ORGANISASI ORGANISASI LOGI
MANUSIA
Sumber : Diolah oleh Peneliti berdasarkan Teori Hellriegel dan Slocum (1998:581)
organisasi lingkungan hidup daerah pada Badan Lingkungan Hidup Kota Ternate
Provinsi Maluku Utara berkaitan dengan sumber daya manusia, deskripsi kerja,