BAB VIII
ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL
Hal VIII-1
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
KABUPATEN KOLAKA BIDANG CIPTA KARYA
TAHUN 2015 - 2019
UKL dan UPL, atau Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup atau
disebut dengan SPPL bagi kegiatan yang tidak membutuhkan Amdal atau UKL dan UPL ".
Tugas dan wewenang Pemerintah Kabupaten Kolaka dalam aspek lingkungan terkait bidang cipta
karya mengacu pada UU. No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup yaitu :
1. Menetapkan kebijakan tingkat Kabupaten.
2. Menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat Kabupaten.
3. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL-UPL.
4. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.
5. Melaksanakan standar Pelayanan Minimal.
Tabel - 8.1 :
Kriteria Penapisan Usulan Program /Kegiatan Bidang Cipta Karya
Penilaian
No Kriteria Kesimpulan
Uraian Pertimbangan *)
(signifikan/Tidak Siginifikan)
1. Perubahan Iklim - Tidak adanya kegiatan yang
dilaksanakan yang dapat
mempengaruhi perubahan
iklim secara signifikan
Hal VIII-2
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
KABUPATEN KOLAKA BIDANG CIPTA KARYA
TAHUN 2015 - 2019
Penilaian
No Kriteria Kesimpulan
Uraian Pertimbangan *)
(signifikan/Tidak Siginifikan)
2. Kerusakan, kemerosotan, - Dampak yang ditimbulkan
dan/kepunahan keanekaragaman Tidak signifikan
hayati
3. Peningkatan intensitas dan cakupan - Tidak adanya jenis kegiatan
wilayah bencana banjir, longsor, yang dapat mempengaruhi
kekeringan, dan/atau kebakaran kriteria ini
hutan dan lahan.
4. Penurunan mutu dan kelimpahan - Tidak signifikan, karena tidak
sumber daya alam adanya kegiatan yang
menyebabkan penurunan mutu
dan kelimpahan sumber daya
alam
5. Peningkatan alih fungsi kawasan Pembangunan Tempat Pengaruh hanya bersifat
hutan dan/atau lahan. Pembuangan Akhir (TPA) sementara dan Tidak Signifikan
sampah yang akan sedikit
merubah fungsi kawasan /
lahan
6. Peningkatan jumlah penduduk miskin - Tidak adanya kegiatan yang
atau terancamnya keberlanjutan dapat mempengaruhi kriteria ini
penghidupan sekelompok
masyarakat
7. peningkatan risiko terhadap - Tidak adanya kegiatan yang
kesehatan dan keselamatan manusia dapat menyebabkan
peningkatan resiko terhadap
kesehatan dan keselamatan
manusia
Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, maka pengelompokan atau kategori program bidang Cipta
Karya di Kabupaten Kolaka yang memerlukan perlindungan lingkungan adalah seperti pada
Tabel - 8.2.
Hal VIII-3
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
KABUPATEN KOLAKA BIDANG CIPTA KARYA
TAHUN 2015 - 2019
Tabel-8.2:
Kebutuhan Analisis Perlindungan Lingkungan pada Program Bidang Cipta Karya di Kabupaten Kolaka
Perlindungan Lingkungan
No. Komponen/Kegiatan Lokasi
Amdal UKL/UPL SPPLH
I Pengembangan Permukiman
1. Peningkatan kualitas Permukiman Kawasan Kaw.
- - √
Kumuh Mangolo Kab. Kolaka Mangolo
2. Penyediaan Kualitas Kawasan Permukiman Kaw. Kumuh
- - √
Kumuh Lamokato Kab. Kolaka Lamokato
3. Penyediaan PSD Kawasan Permukiman Kaw. Kumuh
- - √
Kumuh Mangolo Kab. Kolaka (lanjt.) Mangolo
4. Penyediaan PSD Kawasan Permukiman Kaw.
- - √
Kumuh Lamokato Kab. Kolaka (anjt) Lamokato
5. Penyediaan PSD Kawasan Permukiman Kaw. Tikonu
- - √
Kumuh Tikonu Kab. Kolaka (lanjt.)
6. Penyediaan PSD Kawasan Permukiman Kaw. Kumuh
- - √
Kumuh Mangolo Kab. Kolaka (Lanjt.) Mangolo
7. Penyediaan PSD Kawasan Permukiman Kaw.
- - √
Kumuh Lamokato Kab.Kolaka (lanjt). Lamokato
8. Penyediaan PSD Kawasan Permukiman Kaw.
- - √
Kumuh Tikonu Kab.Kolaka (lanjt). Balandete
9. Penyediaan PSD Kawasan Permukiman Kel. Kaw. Kel.
- - √
Wundulako Kab.Kolaka Wundulako
10. Pembangunan PSD Permukiman Perdesaan Kec.
- - √
Kws. Minapolitan Samaturu Samaturu
11. Penyediaan Infrastruktur Pengembangan
Kawasan Minapolitan Kawasan Wolo Kab. Kec. Wolo - - √
Kolaka
Penyediaan Infrastruktur Pengembangan
Kaw.
12. Kawasan Minapolitan Kawasan Samaturu - - √
Samaturu
Kab. Kolaka
13. Penyediaan Infrastruktur Pengembangan
Kawasan Minapolitan Kawasan Wolo Kab. Kaw. Wolo - - √
Kolaka (lanjt).
14. Penyediaan Infrastruktur Pengembangan
Kaw.
Kawasan Minapolitan Kawasan Samaturu - - √
Samaturu
Kab. Kolaka (lanjt).
II Penataan Bangunan dan Lingkungan
1. Pembangunan PSD Penataan dan Kws. TPI -
Revitalisasi Kawasan TPI - Dermaga - HKSN Dermaga - √ - √
(Lanjt.) HKSN
2. Pembangunan PSD Penataan dan Kws.
√ - √
Revitalisasi Kawasan Latambaga (Lanjt.) Latambaga
3. Pembangunan PSD Penataan dan Kws. 19
Revitalisasi Kawasan 19 November - Stadion November -
√ - √
Kota Kolaka (Lanjt.) Stadion Kota
Kolaka
4. Pembangunan PSD Penataan dan Kws.
Revitalisasi Kawasan Wundulako - Mekongga Wundulako - √ - √
(Lanjt.) Mekongga
5. Pembangunan PSD Penataan dan Kws. TPI -
Revitalisasi Kawasan TPI - Dermaga - HKSN Dermaga - √ - √
(Lanjt.) HKSN
6. Pembangunan PSD Penataan dan Kws.
√ - √
Revitalisasi Kawasan Latambaga (Lanjt.) Latambaga
7. Pembangunan PSD Penataan dan Kws. 19
Revitalisasi Kawasan 19 November - Stadion November -
√ - √
Kota Kolaka (Lanjt.) Stadion Kota
Kolaka
8. Pembangunan PSD Penataan dan Kws.
Revitalisasi Kawasan Wundulako - Mekongga Wundulako - √ - √
(Lanjt.) Mekongga
Hal VIII-4
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
KABUPATEN KOLAKA BIDANG CIPTA KARYA
TAHUN 2015 - 2019
Hal VIII-5
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
KABUPATEN KOLAKA BIDANG CIPTA KARYA
TAHUN 2015 - 2019
" Dalam rangka pembangunan berkeadilan, pembangunan sosial juga dilakukan dengan
memberi perhatian yang lebih besar pada kelompok masyarakat yang kurang beruntung,
termasuk masyarakat miskin dan masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil, tertinggal dan
wilayah bencana ".
2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Lahan bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum.
" Pasal 3 : Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum bertujuan menyediakan tanah bagi
pelaksanaan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa,
negara dan masyarakat dengan tetap menjamin kepentingan hukum pihak yang Berhak ".
3. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.
" Pasal 1 : Program Penanggulangan Kemiskinan adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha serta masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat,
pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil, serta program lain dalam rangka meningkatkan
kegiatan ekonomi ".
4. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaam Gender dalam
Pembangunan Nasional.
" Menginstruksikan kepada Menteri untuk melaksanakan pengarusutamaan gender guna
terselenggara perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas
kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai dengan
bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masing-masing.
Tugas dan wewenang pemerintah Kabupaten terkait aspek sosial bidang Cipta Karya adalah :
1. Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum di Kabupaten.
2. Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum di Kabupaten.
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan
masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil serta program lain dalam rangka
peningkatan ekonomi di tingkat kabupaten.
4. Melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan di tingkat
kabupaten berperspektif gender, khususnya untuk bidang cipta karya.
Menurut standar BPS terdapat 14 (empat belas) kriteria yang dipergunaka untuk menentukan
keluarga/rumah tangga yang dikategorikan miskin, yaitu :
1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m² per orang.
2. Jenis kantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan.
3. Jenis dinding tempat tinggal dari bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah/tembok tanpa
diplester.
4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan rumah tangga lain.
5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.
6. Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak terlindungi/sungai/air hujan.
7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/minyak tanah.
8. Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam seminggu.
9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.
10. Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari.
11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/poliklinik.
12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah : petani dengan luas lahan 500 m²,
buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau pekerjaan lainnya
dengan pendapatan dibawah Rp. 600.000,- per bulan.
13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga tidak sekolahtidak tamat SD/hanya SD.
14. Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan minimal Rp. 500.000,- seperti
sepeda motor kredit / non kredit, emas ternak, kapal motor atau barang modal lainnya.
Jika minimal 9 variabel terpenuhi maka suatu rumah tangga dikategorikan sebagai rumah
tangga miskin.
B. Pengarusutamaan Gender
Selain dari kemiskinan aspek yang perlu diperhatikan adalah responsivitas kegiatan
pembangunan bidang Cipta Karya terhadap gender. Saat ini telah ada kegiatan responsif
gender bidang cipta karya yang telah dilaksanakan yaitu :
1. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan.
2. Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP).
3. Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)
4. Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)
5. Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP).
6. Rural Infrastructure Support (RIS) to PNPM,
7. Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS)
Menindaklanjuti hal tersebut maka diperlukan suatu pemetaan awal untuk mengetahui bentuk
responsif gender dari masing-masing kegiatan yang meliputi : Bentuk keterlibatan/akses,
Tingkat partisipasi perempuan, kontrol pengambilan keputusan oleh perempuan, manfaat,
hingga permasalahan yang perlu diantisipasi di masa datang.
Hal VIII-7
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
KABUPATEN KOLAKA BIDANG CIPTA KARYA
TAHUN 2015 - 2019
Hal VIII-8