Objektif Utama: ANDAL bertujuan untuk menganalisis dampak penting dari suatu
rencana kegiatan pada lingkungan. Analisis ini mencakup identifikasi dampak, penentuan
besaran dampak, evaluasi dampak, dan penentuan dasar-dasar pengelolaan dampak untuk
meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif.
Fokus: Menyediakan informasi yang komprehensif tentang dampak-dampak yang
mungkin ditimbulkan oleh proyek dan menjadi dasar untuk pengambilan keputusan oleh
pemerintah terkait kelanjutan atau penolakan proyek.
b. Selain Uji Administrasi, uji apa lagi yang dilakukan dalam penilaian Amdal ?
Setelah uji administrasi kemudian ke tahap Uji Fase Kegiatan Proyek dan selanjutnya tahap
Uji Mutu. Uji Mutu juga diawali dari Uji Konsistensi kemudian secara bertahap naik ke
tahap Uji Keharusan, Uji Relevansi dan hingga kemudian Uji Kedalaman. Jadi selain
pengujian dimulai dari taraf yang amat mudah (Uji Administratif) sampailah ke taraf uji
yang memerlukan kompetensi keilmuan tertentu (Uji Kedalaman).
2. Uji Mutu:
Uji Mutu adalah serangkaian pengujian untuk menilai kualitas keseluruhan Amdal. Ini
mencakup Uji Konsistensi, Uji Keharusan, Uji Relevansi, dan Uji Kedalaman, yang
bertujuan untuk menilai keseluruhan integritas, konsistensi, relevansi, dan kedalaman
analisis Amdal.
3. Uji Konsistensi:
Uji ini mengevaluasi konsistensi dan kesesuaian antara berbagai bagian dan aspek dalam
Amdal. Tujuannya adalah memastikan bahwa semua bagian mendukung temuan dan
rekomendasi secara keseluruhan.
4. Uji Keharusan:
Tahap ini menilai keharusan dan kebutuhan untuk melaksanakan langkah-langkah
pengelolaan dampak yang diidentifikasi dalam Amdal. Memastikan kesesuaian rencana
pengelolaan dampak dengan kebutuhan proyek.
5. Uji Relevansi:
Uji ini mengukur relevansi Amdal terhadap proyek atau kegiatan yang diusulkan, menilai
sejauh mana analisis dampak sesuai dengan konteks dan karakteristik proyek.
6. Uji Kedalaman:
Tahap ini merupakan uji yang memerlukan keahlian keilmuan khusus. Melibatkan evaluasi
mendalam terhadap analisis dampak dalam Amdal, dengan fokus pada ketepatan dan
kedalaman analisis.
Nama : Aufi Nabila
Kelas/ NPM : A / 6032212157
2. a. Jelaskan sektor apa saja yang diwajibkan menyusun amdal menurut Permenlhk yang
terbaru
Peraturan terbaru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mengatur
kewajiban penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) di Indonesia
adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2020 tentang Panduan Penyusunan Rencana
Pengelolaan Lingkungan Hidup Berbasis Kawasan (PPLHK) dan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (Amdal).
1. Pertambangan:
Kegiatan pertambangan logam, non-logam, dan mineral bukan logam.
2. Pembangunan:
Kegiatan pembangunan instalasi industri.
Kegiatan pembangunan permukiman penduduk.
Kegiatan pembangunan dan/atau rehabilitasi prasarana dan sarana.
Kegiatan pembangunan dan/atau rehabilitasi kawasan industri.
3. Energi dan Mineral:
Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi geothermal.
Kegiatan pembangunan dan operasi pembangkit listrik.
Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas.
4. Pariwisata:
Kegiatan pengembangan obyek wisata atau kawasan wisata.
5. Pertanian:
Kegiatan pertanian berbasis kawasan, seperti agroindustri dan agrowisata.
6. Perhubungan:
Kegiatan pembangunan transportasi darat, laut, dan udara yang berpotensi
memberikan dampak besar terhadap lingkungan.
7. Perikanan:
Kegiatan pengelolaan sumberdaya perikanan yang bersifat besar dan berdampak
besar terhadap lingkungan.
8. Kehutanan:
Kegiatan pengelolaan hutan produksi yang memiliki dampak besar terhadap
lingkungan.
9. Air Minum dan Sanitasi:
Kegiatan pembangunan instalasi pengolahan air minum dan pengelolaan air
limbah.
Nama : Aufi Nabila
Kelas/ NPM : A / 6032212157
Sektor-sektor ini diwajibkan untuk menyusun Amdal sebelum melaksanakan kegiatan yang
berpotensi memberikan dampak besar terhadap lingkungan. Penyusunan Amdal diharapkan
dapat mengidentifikasi dampak-dampak negatif dan mengelolanya secara efektif, sehingga
pembangunan dapat berlangsung secara berkelanjutan.
b. Apa yang harus dilakukan jika rencana kegiatan menimbulkan dampak penting tetapi tidak
ada dalam daftar di Permenlhk yang terbaru.
Apabila suatu rencana kegiatan menghasilkan dampak penting namun tidak termasuk dalam
regulasi terkini dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LH), langkah-
langkah berikut ini bisa diambil :
3. Pertimbangan Hukum:
Langkah ini mencakup konsultasi dengan ahli hukum lingkungan untuk menilai opsi hukum
yang mungkin tersedia. Ini termasuk mencari pemahaman tentang kerangka hukum yang
relevan, mengevaluasi apakah ada dasar hukum untuk menuntut penyusunan Amdal, atau
mengidentifikasi celah hukum yang dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan
perlindungan lingkungan.
Nama : Aufi Nabila
Kelas/ NPM : A / 6032212157
Setiap langkah ini didesain untuk menciptakan dasar yang solid untuk mendukung
penyusunan Amdal dan memastikan bahwa dampak signifikan dari rencana kegiatan dapat
dikelola secara efektif.
3. a. Jelaskan kompetensi apa saja yang diperlukan oleh Ketua Tim Penyusun Amdal (KTPA)
dan Anggota Tim Penyusun Amdal (ATPA)
Anggota tim penyusun Amdal diharapkan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja yang dapat dipertanggungjawabkan dalam penyusunan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup. Standar kompetensi untuk kualifikasi anggota tim penyusun dokumen
Amdal tercantum dalam Lampiran II Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 07/2010.
Beberapa aspek yang mungkin tercakup dalam standar kompetensi tersebut melibatkan:
1. Pengetahuan Lingkungan:
Memahami prinsip-prinsip dasar ilmu lingkungan.
Memiliki pengetahuan mendalam tentang ekologi, biodiversitas, dan dinamika
ekosistem.
Nama : Aufi Nabila
Kelas/ NPM : A / 6032212157
3. Kemampuan Teknis:
Menguasai metodologi dan teknik analisis dampak lingkungan.
Dapat menggunakan alat dan teknologi terkini dalam penyusunan Amdal.
4. Keterampilan Komunikasi:
Mampu menyusun laporan yang jelas dan komprehensif.
Mampu berkomunikasi dengan baik dengan pihak-pihak terkait dan masyarakat.
5. Pengalaman Kerja:
Memiliki pengalaman kerja yang relevan dalam penyusunan Amdal.
Pernah terlibat dalam proyek-proyek lingkungan atau sektor terkait.
6. Etika Profesional:
Memahami dan menerapkan prinsip-prinsip etika dalam pekerjaan.
Menjunjung tinggi integritas dan tanggung jawab profesional.
2. Jelaskan yang masuk dalam tim uji kelayakan menurut PP 22 tahun 2021
Berdasarkan PP tersebut Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup adalah tim yang dibentuk
oleh Lembaga uji Kelayakan Lingkungan hidup yang berkedudukan di pusat dan daerah
(provinsi/kabupaten/kota) untuk melakukan uji kelayakan.
b. Jelaskan pula yang dimaksud dengan Ringkasan Pertimbangan Ilmiah yang terkait
dengan lokasi yang berbatasan dengan kawasan lindung.
Berdasarkan penjelasan yang tertera di PP 22 tahun 2021. Berikut ini adalah definisi
Pertimbangan Ilmiah : "Pertimbangan Ilmiah" adalah kajian secara komprehensif yang
Nama : Aufi Nabila
Kelas/ NPM : A / 6032212157
dapat menggambarkan suatu rencana Usaha dan/atau Kegiatan memiliki dampak yang
berpengaruh terhadap kawasan lindung atau tidak.
5. a. Jelaskan tentang 3 evaluasi yang harus ada dalam pelaporan pelaksanaan RKL-RPL
menurut kepmenlh 45 tahun 2005
b. Jelaskan yang dimaksud dengan Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup dan mekanisme
pelaksanaannya menurut Permenlhk yang terbaru
Menurut PP Nomor 22 Tahun 2022 Definisi Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup yang
selanjutnya disingkat DELH adalah dokumen evaluasi Dampak Penting pada
Lingkungan Hidup terhadap usaha dan/atau Kegiatan yang telah berjalan untuk
digunakan sebagai instrumen perlindungan dan pengeiolaan Lingkungan Hidup. DELH
disiapkan untuk menjadi instrumen yang mendukung upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.
1. Awal Evaluasi:
Menentukan kebutuhan untuk mengevaluasi dampak lingkungan hidup dari suatu usaha
dan/atau kegiatan yang telah berjalan.
3. Pengumpulan Data:
Menghimpun informasi terkait implementasi usaha dan/atau kegiatan serta dampaknya
pada lingkungan hidup.
5. Penyusunan DELH:
Merangkum hasil analisis dan temuan dalam bentuk Dokumen Evaluasi Lingkungan
Hidup.
6. Konsultasi Publik:
Melibatkan partisipasi masyarakat atau pihak terkait dalam konsultasi publik untuk
mendapatkan masukan dan tanggapan terhadap hasil evaluasi.
7. Pengajuan DELH:
Menyampaikan Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup kepada otoritas lingkungan
setempat untuk memperoleh persetujuan atau izin.
8. Implementasi Rekomendasi:
Nama : Aufi Nabila
Kelas/ NPM : A / 6032212157