2
EVALUASI SIFAT PENTING DAMPAK
Merujuk pada pengertian sejauh mana dampak lingkungan yang timbul bersifat
mendasar atau penting bagi stabilitas dan kepulihan ekosistem (ecological importance),
serta bagi kehidupan sosial ekonomi dan budaya masyarakat (social importance).
Setiap kelompok masyarakat memberi nilai penting yang berbeda-beda terhadap
perubahan stabilitas dan kepulihan ekosistem, serta kehidupan sosial ekonominya.
Perbedaan ini muncul karena adanya perbedaan dalam latar belakang budaya, serta
perbedaan ruang dan waktu.
Dengan demikian “nilai penting” ini bersifat dinamis, sesuatu yang dipandang penting
saat ini oleh suatu kelompok masyarakat dapat berubah menjadi tidak penting pada
beberapa tahun mendatang, demikian pula sebaliknya.
3
• Besar dampak lingkungan yang akan timbul --
termasuk dalam hal ini aspek sosial--
dievaluasi secara cermat sejauh mana
perubahan tersebut membawa pengaruh
EVALUASI yang mendasar terhadap tatanan kehidupan
sosial dan ekologi.
SIFAT • Evaluasi dilakukan dengan menggunakan
PENTING seperangkat kriteria tertentu yang bersifat
legal, yakni : Pedoman mengenai Ukuran
DAMPAK Dampak Penting, yang dikukuhkan melalui UU
32 tahun 2009, PP 27 tahun 1999,
Keputusan Kepala Bapedal dan PERMENLH
4
Dasar Dampak penting ditentukan berdasarkan 7 kriteria:
1. Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena
Penentuan dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;
Sifat 2. Luas wilayah penyebaran dampak;
5
DASAR PENENTUAN SIFAT PENTING DAMPAK
6
• Untuk mengukur sejauh mana perubahan lingkungan bersifat mendasar, telah diterbitkan ketentuan tentang
tolok ukur dampak penting, yakni Keputusan Kepala BAPEDAL No. KEP-056 Tahun 1994 tentang
Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting.
• Keputusan tersebut menyatakan bahwa ukuran dampak penting terhadap lingkungan ditetapkan dengan
mempertimbangkan hal-hal berikut:
• Bahwa penilaian pentingnya dampak terhadap lingkungan berkaitan secara relatif dengan :
• skala usaha (besar kecilnya), hasil guna, dan daya guna dari rencana usaha atau kegiatan.
• Bahwa penilaian pentingnya dampak terhadap lingkungan dapat pula didasarkan pada dampak usaha
atau kegiatan tersebut terhadap salah satu aspek lingkungan, atau juga terhadap kesatuan dan kaitannya
dengan aspek-aspek lingkungan lain dalam wilayah studi yang telah ditentukan.
• Bahwa penilaian pentingnya dampak terhadap lingkungan, baik yang bersifat positif atau negatif, tidak
boleh dipandang sebagai faktor yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan harus diperhitungkan
keseluruhannya sebagai satu kesatuan untuk keperluan pengambilan keputusan.
7
•Menurut kriteria ini, seseorang
tergolong miskin bila pendapatannya
dalam setahun kurang dari setara beras
320 kg.
•Berdasarkan kriteria ini tampak bahwa
dampak positif Proyek A bersifat penting
terhadap pendapatan penduduk ketika
menginjak tahun T2n dan seterusnya
(lihat Gambar 2). Merujuk pada KEP-056
Tahun 1994, dampak ini tergolong
sebagai penting dari segi intensitas
dampak.
• Pada tahun T1 sampai T2n, Proyek A
memang menimbulkan dampak positif
terhadap pendapatan penduduk tetapi
perubahan tersebut belum mendasar,
atau dengan kata lain penduduk masih
tetap di bawah garis kemiskinan.
8
9
•Berbeda halnya dengan Proyek B,
dampak positif yang bersifat penting
diprakirakan timbul pada pasca tahun T1
hingga tahun T2n.
•Namun setelah tahun T2n Proyek B
menimbulkan dampak negatif yang
bersifat penting terhadap pendapatan
penduduk sekitar. Dalam kasus Proyek B
ini tampak bahwa mula-mula Proyek B
mengentaskan kemiskinan penduduk di
sekitarnya namun selanjutnya B justru
menjadi penyebab turunnya pendapatan
penduduk hingga di bawah Garis
Kemiskinan.
•Dampak ini --merujuk pada KEP-056
Tahun 1994-- tergolong sebagai dampak
penting dari segi intensitas dampak.
10
a. Jumlah Manusia yang Akan Terkena Dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak menjadi
Pedoman penting bila : manusia di wilayah studi ANDAL yang
terkena dampak lingkungan tetapi tidak menikmati
mengenai manfaat dari usaha atau kegiatan, jumlahnya sama atau
lebih besar dari jumlah manusia yang menikmati manfaat
ukuran dari usaha atau kegiatan di wilayah studi
dampak
Maksud manfaat dari kegiatan adalah manusia yang
penting secara langsung menikmati produk suatu rencana
kegiatan dan atau yang diserap secara langsung sebagai
tenaga kerja pada rencana usaha atau kegiatan.
11
b. Luas Wilayah Persebaran Dampak
12
c. Lamanya Dampak Berlangsung
13
d. Intensitas dan Lamanya Dampak Berlangsung
14
Lanjutan intensitas dampak :
15
Lanjutan Intensitas Dampak
.
16
e. Banyaknya Komponen Lingkungan Lain Yang Terkena Dampak
17
PEDOMAN MENGENAI UKURAN DAMPAK
PENTING
f. Sifat Kumulatif Dampak
Kumulatif mengandung pengertian bersifat bertambah, bertumpuk, atau bertimbun.
Dampak suatu kegiatan dikatakan bersifat kumulatif bila pada awalnya dampak tersebut tidak
tampak atau tidak dianggap penting, tetapi karena aktivitas tersebut bekerja berulang kali atau
terus menerus, maka lama kelamaan dampaknya bersifat kumulatif.
Dengan demikian dampak suatu usaha atau kegiatan tergolong penting bila:
19
CONTOH : menurut PP 27
tahun 1999
BATASAN KRITERIA
DAMPAK
UNTUK MASING – MASING
KOMPONEN LINGKUNGAN
20
Komponen Lingkungan : Kualitas Udara
3. Lamanya Dampak Dampak berlangsung cukup lama tetapi Dampak berlangsung sampai
Berlangsung tidak melewati masa konstruksi dengan tahap operasi
6. Sifat Kumulatif Dampak bersifat kumulatif, memakan waktu tak Dampak bersifat kumulatif, dalam
Dampak terlampau lama untuk memberi dampak dan waktu singkat dan sebarannya
sebarannya tidak melebihi wilayah administrasi melebihi wilayah administrasi
Kabupaten Kabupaten.
7. Berbalik Atau Dampak lingkungan terbalikkan selama Dampak lingkungan tak terbalikkan
Tidak Berbaliknya intensitasnya terkendalikan tetapi tidak memiliki efek majemuk
Dampak terhadap komponen lingkungan lain. 23
Komponen Lingkungan : Perubahan Komunitas (Biologi)
NO Kriteria TIDAK PENTING PENTING
1. Jumlah Manusia Jumlah manusia yang terkena dampak Jumlah manusia yang terkena
Terkena Yang Akan dengan adanya perubahan komunitas dampak dengan adanya perubahan
Terkena Dampak berkisar antara 21 – 30 % komunitas lebih besar dari 30%
2. Luas wilayah Komunitas yang berubah berada di luar Komunitas yang berubah berada di
persebaran dampak wilayah administratif yaitu pada tingkat luar wilayah administratif mencakup
Kabupaten Kabupaten/Kotamadya dan di luar
Kabupaten/ Kotamadya
4. Intensitas Dampak Intensitas dampak sedang, daya toleransi Intensitas dampak berat, daya
organisme/populasi berubah nyata (5 toleransi populasi pada komunitas
spesies) berubah nyata, lebih besar dari 5
populasi
5. Banyaknya Komponen Komponen lingkungan yang terkena dampak Komponen lingkungan yang terkena
Lingkungan Lainnya akibat perubahan komunitas cukup banyak, dampak akibat perubahan komunitas
Yang Akan Terkena luas wilayah sebarannya sama atau lebih sangat banyak, luas wilayah
Dampak besar dari luas wilayah rencana kegiatan, sebarannya lebih luas dari wilayah
dampak berlangsung pada tahap pra rencana kegiatan, dampak
konstruksi berlangsung pada tahap pra
konstruksi, konstruksi dan operasi
7. Berbalik Atau Tidak Perubahan komunitas yang terbalikkan Perubahan intensitas tidak
Berbaliknya Dampak dengan intensitas agak sukar dikendalikan terbalikkan dengan intensitas tinggi,
memiliki efek majemuk terhadap
lingkungan lainnya 24
Komponen Lingkungan : Genangan (Hidrologi)
NO Kriteria TIDAK PENTING PENTING
1. Jumlah Manusia Terkena Yang Akan Jumlah manusia yang berada di Jumlah manusia yang berada di
Terkena Dampak permukiman yang luasnya 21- permukiman yang luasnya 31-50%
30% dari permukiman yang dari permukiman yang tergenang, di
tergenang, di mana kedalaman mana kedalaman genangan antara
genangan kurang dari 20% 20-40cm
2. Luas wilayah persebaran dampak Luas wilayah genangan sama Luas wilayah genangan lebih besar
dengan luas wilayah rencana dari luas wilayah rencana kegiatan
kegiatan
3. Lamanya Dampak Berlangsung Lamanya dampak berlangsung Lamanya dampak berlangsung antara
antara 3-7 hari di permukiman, 1-2 minggu di permukiman, atau
atau di tegalan. Pada tahap sampai dengan 3 hari di tegalan,
persiapan konstruksi, tahap atau sampai dengan 1 minggu di
konstruksi atau tahap operasi sawah pada tahap persiapan
konstruksi, tahap konstruksi atau
pada tahap operasi
4. Intensitas Dampak Intensitas dampak sedang, bila Intensitas dampak sedang, bila
dalam musim hujan terjadi dalam musim hujan terjadi genangan
genangan ringan 2x di ringan 4x di permukiman, dan 4x di
permukiman, dan 2x di tegalan sawah
5. Banyaknya Komponen Lingkungan Kesehatan masyrakat terganggu Kesehatan masyrakat terganggu bila
Lainnya Yang Akan Terkena bila permukiman tergenang, permukiman tergenang, dan
Dampak dan rusaknya hasil tanaman rusaknya hasil tanaman tegalan dan
tegalan sawah, sehingga ada penurunan
pendapatan
1. Jumlah Manusia Terkena Jumlah manusia yang berada di Jumlah manusia yang berada di
Yang Akan Terkena Dampak wilayah studi yang mengalami wilayah studi yang mengalami
perubahan mata pencaharian, hilang perubahan mata pencaharian, hilang
kesempatan kerjanya dan kesempatan kerjanya dan
pendapatannya menurun, lebih kecil pendapatannya menurun, lebih besar
dari 30% dari 31%
2. Luas wilayah persebaran Luas wilayah dari penduduk yang Luas wilayah dari penduduk yang
dampak mengalami perubahan mata mengalami perubahan mata
pencaharian lebih kecil dari wilayah pencaharian sama atau lebih luas
rencana kegiatan dari wilayah rencana kegiatan
3. Lamanya Dampak Lamanya dampak berlangsung hanya Lamanya dampak berlangsung lama,
Berlangsung sementara waktu, yaitu pada Tahap yaitu pada Tahap Konstruksi dan
Konstruksi Operasional
4. Intensitas Dampak Intensitas dampak sedang, dengan Intensitas dampak tinggi, dengan
populasi yang mengalami perubahan populasi yang terpengaruh dampak
mata pencaharian kurang dari 50 % lebih dari 50 %
5. Banyaknya Komponen Komponen lain yang terkena dampak Komponen lain yang terkena dampak
Lingkungan Lainnya Yang hanya sebatas komponen sosekbud tidak terbatas komponen sosekbud
Akan Terkena Dampak saja
6. Sifat Kumulatif Dampak Dampak bersifat kumulatif namun Dampak bersifat kumulatif dan
hanya sebatas rencana kegiatan dan berpengaruh pada penduduk yang
hanya terjadi pada wilayah yang lebih sama/ lebih luas dari wilayah
sempit dari wilayah rencana kegiatan rencana kegiatan seiring dengan
meningkatnya kondisi sosial ekonomi
masyarakat
7. Berbalik Atau Tidak Dampak lingkungan terbalikkan Dampak lingkungan tidak terbalikkan
Berbaliknya Dampak dengan penduduk yang terkena
dampak relatif banyak
26
Komponen : Kesehatan Masyarakat
NO Kriteria TIDAK PENTING PENTING
Kesehatan Masyarakat
1. Jumlah manusia yang Jumlah penderita meningkat tidak Jumlah penderita meningkat
akan terkena dampak terlalu banyak dalam selang waktu 1 cukup banyak dan waktu kurang 1
tahun tahun
2. Luas wilayah Penderita ISPA baru berasal dari Penderita ISPA baru sebagian
persebaran dampak penduduk didalam wilayah studi, < 25% besar berasal dari penduduk
didalam wilayah studi (+ 75%) dan
sisanya penduduk diluar wilayah
studi
3. Lamanya dampak Bila dampak terjadi hanya pada saat Bia dampak terjadi sampai
berlangsung masa konstruksi dan tidak melebihi dengan awal tahap operasi dan
masa konstruksi tidak berlangsung selamanya
4. Intensitas dampak Bila jumlah penderita ISPA meningkat Jumlah penderita ISPA meningkat
tidak terlalu banyak dengan tingkat banyak dengan tingkat kesakitan
kesakitan yang ringan yang ringan sampai dengan terjadi
kematian
5. Banyaknya komponen Tidak banyak dan < 2 komponen lain Cukup banyak, > 4 komponen lain
lingkungan lainnya
yang terkena dampak
6. Sifat kumulatif Sifat dampak kumulatif dengan waktu Sifat dampak kumulatif dengan
dampak penyerapan yang cukup panjang dan waktu serapan yang relatif singkat
wilayah sebaran yang tak luas dan wilayah sebaran yang cukup
luas
7. Berbalik atau tidak Dampak yang terjadi dapat berbalik Dampak berbalik dalam waktu
berbalik dampak dalam waktu yang singkat yang relatif lama, atau tidak
berbalik
27
• Memprakirakan suatu dampak dalam studi ANDAL memiliki
tingkat kesulitan yang cukup tinggi.
KETIDAK • Penguasaan dari anggota tim dan perkembangan ilmu
pengetahuan di bidang yang akan diprakirakan dampaknya
PASTIAN memegang peranan yang sangat penting.
• Disamping itu faktor-faktor lingkungan juga perlu diketahui,
DAMPAK karena dalam memprakirakan dampak harus memenuhi
dinamika dari lingkungan tempat studi diadakan.
• Informasi mengenai sejarah dan perkembangan lingkungan
didaerah studi juga mempermudah dalam memprakirakan
dampak. Oleh karena itu diperlukan pengumpulan data dan
informasi keadaan lingkungan dimasa lalu dan sekarang secara
lengkap (data runtutan) di semua aspek (fi sika-kimia, biologi
dan sosial ekonomi).
28
• Bidang sosial ekonomi dan sosial budaya adalah bidang yang
paling sulit diprakirakan dampaknya. karena belum banyaknya
teknik-teknik prakiraan dampak yang dikembangkan sehingga
DAMPAK
diperjelas dalam jangka waktu berapa lama dampak tersebut
akan diprakirakan.
• Prakiraan dampak untuk jangka waktu yang lebih lama atau
makin panjang akan makin sulit dan makin terbuka untuk
melakukan kesalahan yang lebih besar. Oleh karena itu, maka
pada saat memprakirakan dampak harus dipertimbangkan
adanya
• ketidakpastian (uncertainty).
.
29
METODA MATRIKS
LEOPOLD
FISHER & DAVIES
EVALUASI DAMPAK UNTUK MENENTUKAN
KEGIATAN YANG MENIMBULKAN BESAR DAN
PENTINGNYA DAMPAK PADA KOMPONEN
LINGKUNGAN TERTENTU
dampak
Kualitas lingkungan ditentukan pada tahap prakiraan
dampak
dampak
7. Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi
Menentukan drajat
perubahan kualitas
lingkungan
METODE LEOPOLD
Udara
Air
permukaan v v v vv
--
udara
air
permukaan
--
N
3. Langkah ketiga adalah memasukan data
besar/skala kualitas lingkungan atau
Magnitute, M pada sisi atas
dan
Magnitute M
I Importance
Data magnitute atau kualitas lingkungan
diperoleh pada tahap prakiraan dampak
(metode formal) yang dikonversikan ke
bentuk skala.
Contoh : SKALA
Kadar debu 1 2 3 4 5
di udara
> 0,26 0,2 – 0,25 0,13–0,19 0,06-0,12 < 0,05
mg/M3
dari literatur
Skala pentingnya komponen lingkungan
atau Importance, I : ditentukan lebih
subyektif. Juga dibagi dalam 5 skala
Konversi % ke skala
0 - 20 % = skala 1
21 - 40 % = skala 2
41 - 60 % = skala 3
61 - 80 % = skala 4
81 - 100 % = skala 5
Misal : pada kelompok komponen kegiatan :
1 1 3
a
4 4 4
2 3 3
b
5 5 5
E
A,B,C,D : komponen kegiatan
a,b : komponen lingkungan
Kita tinjau dampak dari kegiatan terhadap komponen
lingkungan a :
Komp Nilai
Lingkungan Nilai % Skala
maksimum
1 11 12 13 14
M
a
I 20 75 27 2
M
b I 40 75 53,4 3
1 2 3 4 5 6
4
a 16 25 64 4
4
4
b 20 25 80 4
5
Skala perubahan kualitas lingkungan :
kolom 14 - kolom 6
komponen lingkungan a : 2 - 4 = - 2
komponen lingkungan b : 3 - 4 = - 1
Tabel 3. Contoh matriks Leopold (modefikasi)
Komponen Rona Komponen Kegiatan Keadaan lingkungan setelah
Nilai
N ilai % Skala operasional Eva
Lingkunga Lingkungan maksimum
n A B C D Jlh Maks % Skala luasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
4 1 1 3
a 16 25 64 4 20 75 27 2 -2
4 4 4 4
b 4 2 3 3
20 25 80 4 40 75 54 3 -1
5
5 5 5
Kolom (3) = M x I pd kolom (2) ; Kolom (4) = nilai maks 5 x nilai maks 5
Kolom (5) = kolom (3) / (kolom (4) x 100 % ;
Kolom (6) = pembagian skala dari % ke skala 1 s/d 5
Kolom (11) = jmlh kolom (7) + (8) + (9) + (10)
Kolom (15) = Kolom (14) – kolom (6)
Drajat perubahan kualitas lingkungan
( misal – 2 ) ,
dievaluasi lagi berdasarkan 6 kriteria
dampak penting
Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa
komponen lingkungan tersebut mendapat
dampak besar dan penting dari beberapa
kegiatan/proses
Skala kepentingan masing-masing kriteria dampak
SKALA
Kriteria
1 2 3 4 5
Tidak Penting Penting
Jmlh manusia < 10% 11-20% 21-30% 32-50% > 50%
terkena dampak sgt sedikit sedikit sedang banyak sgt banyak
Luas sebaran Sangat sempit sedang luas Sangat
sempit luas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
4 1 1 3
a 16 25 64 4 20 75 27 2 -2
4 4 4 4
b 4 2 3 3
20 25 80 4 40 75 54 3 -1
5
5 5 5
Jlh nilai 36 14 4 15 27 60
% 72 40
Skala 4 2
Selisih -2
- 32 %
Pada awal diperkenalkan, matriks Leopold terdiri
dari 100 (seratus) macam aktivitas yang
dikelompokkan dalam 10 kelompok, yaitu
Kelompok modefikasi areal Kelompok bangunan fisik
Kelompok ekstraksi sumberdaya Kelompok pemrosesan
Kelompok perubahan alam Kelompok perubahan lalin
Kelompok pembaharuan sumberdaya Kelompok kecelakaan
Kelompok pengolahan limbah Kelompok pengolahan bahan
kimia