Anda di halaman 1dari 64

Metode

Pengumpulan
Data (Kualitas
Lingkungan)
untuk
Rona
Lingkungan
Hidup Awal dan
Monitoring
• Mahasiswa mampu menjelaskan
tentang metode pengumpulan dan
Target Spesifik Analisis Data komponen
Pembelajaran : lingkungan (fisik, kimia, biologi)
BAGAN ALIR
TATA LAKSANA PELINGKUPAN

Deskripsi
Rencana
kegiatan Prioritas
Dampak Dampak
penting dampak
potensial penting
hipotetik
Rona hipotetik
Lingkungan
Hidup

Identifikasi Evaluasi Klasifikasi &


Dampak Potensial Prioritas
Rona Lingkungan Hidup Awal berisi uraian mengenai rona lingkungan hidup
(environmental setting) secara umum di lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan yang
mencakup:
A.Komponen lingkungan terkena dampak(komponen/features lingkungan yang ada
disekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan serta kondisi lingkungannya), pada
dasarnya paling sedikit memuat:
1. Komponen geo-fisik-kimia, seperti sumber daya geologi, tanah, air permukaan, air
bawah tanah, udara, kebisingan, dan lain sebagainya;
2. Komponen biologi, seperti vegetasi/flora, fauna, tipe ekosistem, keberadaan
spesies langka dan/atau endemik serta habitatnya, dan lain sebagainya;
3. Komponen sosio-ekonomi-budaya, seperti tingkat pendapatan, demografi,mata
pencaharian, budaya setempat, situs arkeologi, situs budaya dan lain sebagainya;
4. Komponen kesehatan masyarakat, seperti perubahan tingkat kesehatan
masyarakat.
B.Usaha dan/ atau kegiatan yang ada di sekitar lokasi
rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan beserta
dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan
hidup. Tujuan penjelasan ini adalah memberikan
gambaran utuh tentang kegiatan-kegiatan lain (yang
sudah ada di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau
kegiatan) yang memanfaatan sumberdaya alam dan
mempengaruhi lingkungan setempat.

5
Pengumpulan data GEO-FISIK-KIMIA :
1. Data Kualitas Udara
PARAMETER, METODE SAMPLING
DAN ANALISIS DATA KUALITAS UDARA

7
1. Penyusun AMDAL bertanggung jawab atas hasil analisis parameter
yang diajukan dalam kajian .
2. Parameter kualitas udara :
- Emisi Gas
- Udara Ambien
- Kebauan
- Kebisingan

8
PENGUMPULAN DATA MELIPUTI METODA SAMPLING, PENGUKURAN
DATA, dan METODE ANALISIS DATA serta QA/QC-nya TERHADAP:
PARAMETER KIMIA KUALITAS UDARA :

EMISI Gas Buang : CO , NOx, SOx, HC , dan Opasitas

UDARA AMBIEN, al.: SO2, NOX, NH3, Pb, TSP, CO, OZON, HC, FLOURIDA, dll

KEBAUAN KOMPONEN TUNGGAL:


NH3, , H2S, CH3S , (CH3)2S dan C6H5CHCH2 ,
KEBAUAN KOMPONEN MAJEMUK

9
• SUMBER BERGERAK
• PERATURAN
• PERMENLH No 10 tahun2012 dan PERMENLH
baku mutu emisi sumber bergerak
EMISI GAS • PERMENLH no 21 tahun 2008
• UJI PARAMETER & PROCEDURE :
BUANG • - SNI 09.7118.1 sd. 3 -2005

10
• SUMBER TIDAK BERGERAK

• PERATURAN
• - SK MENLH 13/1995,
• - SK MENLH 129/2003,
• - SK MENLH 133/2004,
• - SK GUB. JATIM 39 TH 2008 diganti
• - SK GUB. JATIM 10 TH 2009
• PERMENLH NO 07 TAHUN 2007 Baku Mutu Sumber tidak bergerak
bagi Boiler
• PERMENLH no 13 tahun 2009 Tentang Baku Mutu Emisi Sumber
Tidak Bergerak Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Minyak Dan Gas Bumi
• PERMENLH no 18 tahun 2008 : Tentang Baku Mutu Emisi Sumber
Tidak Bergerak Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Industri Carbon Black

• UJI PARAMETER & PROCEDURE :


• - SNI 19.7117.1 sd. 12 -2005
• - SK KEPALA BAPEDAL 205/07/1996

11
a. Emisi
• Ditentukan berdasarkan
karekteristik sumber emisi
• Dimaksudkan untuk:
• Mengetahui pemenuhan Baku
Mutu
• Pengukuran tingkat Emisi
• Mengetahui efektifitas
Pengendalian dan Peralatan

12
PENEMPATAN LUBANG SAMPLING EMISI (Cerobong)
Metode Penentuan Titik Sampling, SNI 19.7117. -2005

• Lubang sampling diletakkan pada jarak


• 8 x diameter dari hulu (bawah)/dari belokan dan
• 2 x diameter dari hilir (atas)

• atau 2 x diameter hulu dan 0.5 diameter dari hilir


• (atas).

• Ukuran lubang sampling minimal 10 cm

13
Peralatan LIHAT SNI 09.7117. 1 sd 12 –
Sampling dan 2005
Analisa di
SK KEP BAPEDAL 205 TH 1996
Laboratorium Untuk Sumber Tidak
Bergerak

15
 SNI 19.7119.1 sd 9 – 2005,
 ATAU

 SK Kepala Bapedal no. 205 Th 1996,


Untuk lokasi sampling

16
17
18
ppm and µg/m3 Relationship

Convert From To Multiply by

micrograms/m3 PPM (vol) 0.02404/M


micrograms/m3 PPM (wt) 0.000835
PPM (vol) micrograms/m3 M/0.02404
PPM (wt) micrograms/m3 0.001198

where M is the molecular weight of the pollutant gas.

19
SNI 19.7119.1 sd 9 – 2005,
(Ambien)
ATAU
SK Kepala Bapedal no. 205 Th 1996,
Untuk lokasi sampling maupun parameter lainnya.

20
1. PERENCANAAN
A. Koordinasi Pemda, Pemilik, Lab. , dll
B. Kumpulkan Informasi kegiatan/proses
C. Kumpulkan data meteorologis sekunder
D. Tetapkan rencana lokasi.
E. Tetapkan Jadwal Kerja

21
2. EVALUASI AWAL

A. PERSIAPAN SECARA PASTI


PARAMETER, JENIS ALAT,
TITIK SAMPLING
SDM YANG TERSEDIA

B. SURVEY KE LOKASI
KONDISI TITIK SAMPLING
LANDASAN KERJA
FASILITAS LISTRIK, ANGKUT ALAT

22
 3. PENETAPAN LOKASI PEMANTAUAN

1. ATAS DASAR LOKASI ALAT BER EMISI

- cerobong
- boiler
- flare
- pengolahan limbah, dsb

23
2. Atas dasar lokasi pemantuan

Jenis kawasan:
- Pemukiman
- Cagar Alam
- Tempat-tempat spesifik, dsb

Tofografi setempat:
- Bangunan
- Pebukitan
- Pantai, dsb

24
3. Atas dasar kondisi meteorologis:

- arah angin dominan


- kecepatan angin dominan
- kondisi spesifik angin, hujan dsb.

25
1. Gambarkan lokasi (radius 0 – 15 km)
2. Tetapkan jenis kawasan
3. Gambarkan Windrose
4. Hitung konsentrasi sebaran polutan,
(tetapkan radius konsentrasi tertinggi)

26
27
28
29
 GUNAKAN PERSAMAAN GAUSS YANG DITUNJANG DENGAN DATA-
DATA EMISI APABILA OBJEK ANDAL MENGHASILKAN EMISI POLUTAN

 EMISI POLUTAN DAPAT BERASAL DARI:


= KENDARAAN
= CEROBONG BOILER
= CEROBONG LAINNYA (FLARE, INCINERATOR, SIKLON, DSB)

30
31
DATA yang DIPERLUKAN:

- Debit Emisi
- Diameter dan ketinggian Cerobong
- Lokasi
- Meteorologis

33
Kurva kontur sebaran konsentrasi atau
kurva isoplet

35
MINIMUM 2 TITIK

= satu di tempat pemukiman/spesifik


= satu di tempat arah angin dominan

Jarak dari sumber ditentukan dengan hi-


tungan sebaran polutan.

36
37
38
39
40
41
Pengambilan
sampel di
Lapangan
43
44
Sampling Gas dengan Impinger
• * Di tempat pemantauan kualitas ambien

• * Perhatikan kedekatannya dekat bangunan, dan/atau pohon-pohon?

46
• Minimal 2,5 kali tinggi High Volume Sampler (HVS/penghisap)
membentuk sudut 30 derajat dengan bangunan/pohon tertinggi
• Minimal 2 m lebih tinggi dpd bangunan/ pohon tertinggi disekitarnya
• Tinggi minimal HVS minimal 3 meter
• Tinggi lokasi peralatan meteorologis minimal 10 meter

47
48
• Minimal 2,5 kali tinggi High Volume Sampler
• Tinggi minimal HVS minimal 3 meter
• Tinggi lokasi peralatan meteorologis minmal 10 meter

49
50
51
52
53
AMBANG BAU yang dapat dideteksi secara sensorik
oleh LEBIH dari 50% anggota penguji yang berjumlah
MINIMAL 8 orang

54
Perhatikan Emisi dan
Konsentrasi Ambien:
- Hidrokarbon
- SO2
- NO2
- Partikulat
Perhatikan pula Radiasi,
Noise, Suhu sekitar, dan
Iluminasi

55
Data yang Presisi dan Akurat akan membantu dalam
menantukan :

56
KONSEP PENDEKATAN UNTUK PENENTUAN DAMPAK LINGKUNGAN BIDANG UDARA.

• Untuk penilaian dampak suatu aktivitas terhadap lingkungan udara pada Studi
ANDAL, ada 6 langkah yang harus dilakukan:

1. Identifikasi kualitas dan kuantitas polutan yang diemisikan dan perkiraan


dampaknya pada tahap-tahap pra-/konstruksi dan opera-si/pasca- dari proyek
yang dibangun
2. Pembuatan deskripsi Rona Lingkungan Awal Udara, dinyatakan dengan iklim, dan
kualitas udara ambien, emisi, serta data meteorologis pada daerah studi
3. Pengkajian peraturan, perundangan, serta kriteria tentang baku mutu ambien dan
emisi yang relevan
4. Memprediksi dampak aktivitas yang akan dikerjakan, termasuk penggunaan
neraca massa, perhitungan dilusi sederhana, model matematik, dan/atau prediksi
secara kualitatif berdasarkan pada studi kasus atau keputusan professional yang
pernah dilakukan
5. Penggunaan langsung informasi dari langkah ke-3, disertai dengan keputusan
professional dan masukan dari masyarakat untuk menentukan dampak penting
yang bermanfaat dan yang merugikan
6. Mengidentifikasi, mengembangkan, (dan) menyatukan dampak untuk mitigasi
dampak yang kurang menguntungkan 57
Pengetahuan tentang Atmosfir, antara lain:
Lapisan Atmosfir, Meteorologi, dan Iklim
Pengetahuan tentang Polutan, antara lain:
Definisi, Jenis, Sumber, dan Effeknya
Peraturan dan Perundang-undangan, antara lain:
Baku Mutu Udara Ambien, Baku Mutu Udara Emisi,
Kebauan, Kebisingan, Getaran, dsb
Perhitungan Emisi dan Penyebaran Polutan, antara lain:
Neraca Massa, Model Penyebaran Polutan, Faktor Emisi
Upaya Penanganan Polusi Udara, antara lain:
Peralatan untuk reduksi/eliminasi polutan, Produksi Bersih,
Peraturan Perundangan, Upaya dari segi ekonomi, dan sebagainya

58
• Harus dilakukan secara kontinyu, untuk:
- membandingkan prediksi pada Doc Amdal dengan realita
ketika beroperasi.
Konfirmasi antara ketepatan prediksi dengan realita
menunjukkan kredibilitas proses Doc Amdal
- dapat digunakan untuk prediksi proyek sejenis
ditempat lain yad.
- effisiensi mitigasi yang diusulkan dalam Doc Amdal
- menunjukkan bahwa problem pada iklim dan kualitas
udara yg telah diidentifikasi dalan Doc. telah dapat
diminimalkan bahkan dieliminasi.
59
Pemeriksaan Sampel sesuai Prosedur
1. Pastikan parameter yang akan dianalisis
2. Tentukan prosedur yang akan digunakan
3. Metoda analisis: (harap mencari sendiri)
1. Metoda standar
2. SNI

60
Instrumen sederhana
1.Menggunakan peralatan konvensional yang dikerjakan secara
manual:
1. Pengukuran massa (gravimetri)
2. Pengukuran volume (volumetri)
3. Pengukuran intensitas cahaya (fotometri)
4. Titrasi
5. dll

61
Tugas terstruktur :
Penyusunan Dokumen Kerangka Acuan
• Tugas di kerjakan dalam kelompok @ 4 Mhsw
• Komponen isi Dokumen KA, terdiri dari 3 Bab :
A. BAB I PENDAHULUAN :
a. Latar Belakang
b. Tujuan dan Manfaat AMDAL
c. Pelaksana Studi AMDAL :
a. Pemrakarsa Kegiatan
b. Pelaksana Studi AMDAL
B. BAB II PELINGKUPAN
A. Deskripsi Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan
a. Deskripsi Rona Lingkungan Hidup Awal
b. Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Ada Di Sekitar Lokasi Rencana
c. Hasil Pelibatan Masyarakat
a. Dampak Penting Hipotetik
b. Identifikasi Dampak Potensial
d. Evaluasi Dampak Potensial
e. Batas Wilayah Studi Dan Batas Waktu Kajian
B. BAB II PELINGKUPAN
A. Deskripsi Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan
a. Deskripsi Rona Lingkungan Hidup Awal
b. Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Ada Di Sekitar Lokasi Rencana
c. Hasil Pelibatan Masyarakat
a. Dampak Penting Hipotetik
b. Identifikasi Dampak Potensial
d. Evaluasi Dampak Potensial
e. Batas Wilayah Studi Dan Batas Waktu Kajian
C. BAB III METODE STUDI
a. Metode Pengumpulan Dan Analisis Data Secara Umum
b. Metode Prakiraan Dampak Penting
c. Metode Evaluasi Dampak Penting
Pilihan Kegiatan untuk penyusunan
dokumen:
1. Pembangunan Double Track rel kereta api Komuter Surabaya Raya (Sidoarjo – Surabaya – Gresik), sepanjang 60 50
Km
2. Pembangunan paabrik gula dengan kapasitas 1000 Ton cane/day, dengan lahan perkebunan seluas 2300 ha
3. Pembangunan Area Pertambangan Batu Bara seluas 10000 Ha, pada hutan Tropis.
4. Pembangunan Apartemen 35 lantai, jarak antar lantai 4m, dengan luas perlantai 1350 m2
5. Pembangunan Jalan layang (fly over) pada perempatan Jln Kertajaya Indah – Jln Soekarno Hatta Surabaya
6. Pembangunan area budi daya udang dan Bandeng dengan luas lahan 400 Ha.
7. Pembangunan Industri Kertas dengan bahan baku dari Pulp dan sumber energi dari Batu Bara
8. Pembangunan Kawasan Perumahan dengan luas lahan 350 ha
9. Pembangunan industri Kapal ( PT PAL) di Surabaya
10. Pembangunan TPA Sampah dengan luas lahan 75 Ha, untuk kota sedang
11. Pembangunan IPLT ( Instalasi Pengolah Lumpur Tinja) untuk Kota Sidoarjo
12. Pembangunan Industri minyak Goreng dari Sawit dengan kapasitas produksi 1500 ton/hari, pada lahan seluas 10 ha

Anda mungkin juga menyukai