Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MATA KULIAH AMDAL

Pelingkupan Dampak Penting Hipotetik Kegiatan Pembangunan Tambak


Udang Vanamae Seluas 100 Hektar

Oleh :
Ezikri Yasra
26050118140114
Oseanografi A

Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Baskoro Rochaddi, M.T.

DEPARTEMEN OSEANOGRAFI
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pelingkupan dalam AMDAL didefinikan sebagai pemfokusan terhadap suatu kajian
dimana dalam pengertian lain dapat dijelaskan sebagai proses menemukan atau menetapkan
dampak penting dari suatu masalah yang akan dilakukan oleh suatu proyek terhadap
lingkungan. Pelingkupan dilakukan untuk membatasi masalah pada AMDAL agar diperoleh
ketepatan dalam pengambilan keputusan sehingga melalui proses identifikasi hal-hal tersebut
dapat diidentifikasi (hal-hal) penting. Dampak penting digunakan sebagai bagian yang
dijadikan fokus utama dalam penelitian AMDAL. Proses ini berkaitan dalam penentuan
dampak penting hipotetik dalam penelitian AMDAL dimana dampak penting hipotetik
merupakan perubahan lingkungan yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha
atau kegiatan proyek yang dilakukan.
Proses pembangunan Tambak Udang Vanamae Seluas 100 Hektar memerlukan kajian
AMDAL yang sangat detail untuk mengkaji berbagai dampak lingkungan yang mungkin
terjadi selama kegiatan pra-konstruksi, konstruksi, dan operasional tambak udang. Kegiatan
ini bertujuan agar proses tambak yang dilakukan tetap ramah terhadap lingkungan sehingga
kelestarian lingkungan akan selalu terjaga. Kajian AMDAL dalam Kegiatan Pembangunan
Tambak Udang Vanamae Seluas 100 Hektar dibatasi dalam kajian Pelingkupan Dampak
Penting Hipotetik.
I.2 Tujuan
Tujuan penulisan paper ini adalah untuk menjelaskan dan menganalisis tentang
pelingkupan dampak penting hipotetik kegiatan pembangunan tambak udang vanamae seluas
100 hektar.

I.3 Manfaat
Manfaat penulisan paper ini adalah melatih mahasiswa untuk berpikir kritis dan mampu
menyusun pelingkupan dampak penting hipotetik sederhana dalam kegiatan pembangunan
tambak udang vaname
II. PEMBAHASAN

II.1 Ringkasan Proses pelingkupan


Ringkasan proses pelingkupan pembangunan Tambak Udang Vanamae Seluas 100 Hektar disajikan salam tabel berikut

Recana Pelingkupan
Pengelolaan Komponen
Kegiatan yang
Lingkungan Lingkungan
No. Berpotensi Dampak Evaluasi Dampak Dampak Penting Batas Kajian Waktu
yang Sudah Terkena
Menimbulkan Potensial Potensial Hipotetik
Direncanakan Dampak
Dampak
1 2 3 4 5 6 7 8
A. Tahap Pra-Konstruksi
Hanya melibatkan
Keresahan pemodal, tidak 3 bulan, mengingat proses
Penentuan Komponen masyarakat berpotensi Disimpulkan tidak pengambilan keputusan dan
1 Tidak ada
Lokasi sosial budaya dalam skala menimbulkan menjadi DPH pertimbangan diantara
kecil keresahan pemodal
masyarakat
Bekerjasama
Hanya melibatkan
dengan
institusi terkait,
instansi terkait, Keresahan
Perizinan dan tidak berpotensi 6 bulan, mengingat lamanya
koordinasi Komponen masyarakat Disimpulkan tidak
2 Survei besar proses perizinan dengan
antar instansi, sosial budaya dalam skala menjadi DPH
Pendahuluan menimbulkan rata-rata 6 bulan
koordinasi kecil
keresahan
dengan pihak
masyarakat
desa
3 Sosialiasi Menjelaskan Komponen Keresahan Dikarenakan Disimpulkan tidak 1 bulan, mengingat
Proyek rencana sosial budaya masyarakat kegiatan menjadi DPH sosialisasi pembangunan
kegiatan secara dan ekonomi dalam skala sosialisasi proyek tambak terhadap kawasan
jelas dan kecil hanya pemukiman yang berlokasi
berlangsung
sesaat sehingga
tidak
menimbulkan
transparan didekat proyek.
dampak
keresahan
masyarakat yang
signifikan.
Hanya melibatkan
Keresahan
pemodal, tidak
Komponen masyarakat,
Pembebasan berpotensi Disimpulkan
3 Tidak ada sosial budaya hilangnya 10 hari
Lahan menimbulkan menjadi DPH
dan ekonomi lahan
keresahan
masyarakat
masyarakat
Keresahan
Komponen masyarakat,
Pembersihan Disimpulkan
4 Tidak ada sosial budaya hilangnya Alih fungsi lahan 5 hari
Lahan menjadi DPH
dan ekonomi lahan
masyarakat
B. Tahap Konstruksi
Menghimbau
kepada Meningkatnya
4 hari, mengingat proses
kontraktor lapangan kerja
Komponen Terciptanya penerimaan tenaga kerja
Mobilisasi pelaksana masyarakat, tidak Disimpulkan
1 sosial budaya lapangan membutuhkan waktu relatif
Tenaga Kerja proyek agar meningkatkan mejadi DPH
dan ekonomi pekerjaan cepat dan dapat dipenuhi
menggunakan pendapatan secara
dalam waktu 4 hari
tenaga kerja signifikan
lokal
2 Mobilisasi Penyesuaian Lingkungan, Debu, Lalu lalang Disimpulkan tidak 1 hari, dengan asumsi
Peralatan kendaraan fisik dan Kebisingan, Kendaraan menjadi DPH bahwa dalam masa
yang kimia polusi pembawa material mobilisasi, ritase mobilisasi
dapat
dianggap sama sehingga
digunakan menurunkan
udara, besaran yang perlu dikelola
dengan akses kualitas udara
polusi suara dan dipantau adalah secara
jalan untuk parameter
harian saja
debu
Lalu lalang
1 hari, dengan asumsi
kendaraan
Debu, bahwa dalam masa
pembawa material
Pengaturan Lingkungan, kebisingan, mobilisasi, ritase mobilisasi
Mobilisasi dapat Disimpulkan tidak
3 mobilisasi fisik dan polusi dianggap sama sehingga
Material menurunkan menjadi DPH
kendaraan kimia udara, besaran yang perlu dikelola
kualitas udara
polusi suara dan dipantau adalah secara
untuk parameter
harian saja
debu
Membuat
akses jalan
Debu, 7 hari, dengan asumsi
yang sesuai
Lingkungan, kebisingan, bahwa jalan dilakukan
Pembuatan dengan Menimbulkan Disimpulkan
4 fisik dan polusi pengecoran beton agar
Akses Jalan kebutuhan kebisingan mejadi DPH
kimia udara, mobilisasi menjadi lebih
konstruksi dan
polusi suara mudah
operasional
tambak
Penyedian TPS
di area Kebisingan,
Lingkungan,
Pemagaran basecamp polusi Menimbulkan Disimpulkan tidak
5 fisik dan 4 hari
Proyek selama proses udara, kebisingan menjadi DPH
kimia
konstruksi polusi suara
berlangsung
Alih fungsi
Lingkungan, lahan dari
Penyiapan Disimpulkan
6 Tidak ada fisik dan lahan kering - 3 hari
Lahan menjadi DPH
kimia menjadi
tambak
Alih fungsi
Pembangunan Lingkungan, lahan dari 15 hari, dengan asumsi
Berubahnya Disimpulkan
7 Kolam Tidak ada fisik dan lahan kering pekerjaan dengan alat berat
komposisi tanah menjadi DPH
Tambak kimia menjadi berjalanan lancar
tambak
5 hari, dengan asumsi
Pembajakan Struktur Berubahnya Disimpulkan
8 Tidak ada Lingkungan bahwa proses pembajakan
Tambak tanah struktur tanah menjadi DPH
berjalan lancar
Perubahan
Berubahnya
struktur
komposisi tanah
Pembangunan tanah
dan struktur tanah Disimpulkan
9 struktur Tidak ada Lingkungan disekitar 5 hari
menyebabkan menjadi DPH
kolam tambak alat atau
tanah dibawah
bagian
struktur kering
konstruksi
Perubahan
Berubahnya
struktur
komposisi tanah
tanah
Pembangunan dan struktur tanah Disimpulkan
10 Tidak ada Lingkungan disekitar 5 hari
Jaringan Pipa menyebabkan menjadi DPH
alat atau
tanah dibawah
bagian
struktur kering
konstruksi
Perubahan
Berubahnya
Membuat area struktur
komposisi tanah
Pembangunan tampungan tanah
dan struktur tanah Disimpulkan
11 Saluran air limbah dan Lingkungan disekitar 9 hari
menyebabkan menjadi DPH
limbah pemilahan alat atau
tanah dibawah
limbah bagian
struktur kering
konstruksi
12 Pembangunan Tidak ada Sosial Perubahan Menimbulkan Disimpulkan 15 hari
Rumah Jaga/ masyarakat struktur kebisingan menjadi DPH
Rumah Pakan, tanah
disekitar
alat atau
dan Gudang
bagian
konstruksi
C. Tahap Operasional
Menggunakan Peningkatan 1 tahun. Kegiatan ini
sumber air debit air, Kebisingan dan diprediksi akan stabil dalam
Pengoperasian Fisik dan Disimpulkan tidak
1 yang tidak pencemaran menimbulkan kurun waktu satu tahun.
Sistem Air kimia menjadi DPH
berasal dari air udara, dan pencemaran udara Setelah itu perlu dilakukan
tanah kebisingan perbaikan atau perawatan
Timbulnya
Pembuatan
limbah buang 1 tahun. Kegiatan ini
area Kondisi
Pengoperasian Timbulnya organik dan diprediksi akan stabil dalam
tampungan sanitasi Disimpulkan
2 Sistem buangan anorganik yang kurun waktu satu tahun.
limbah dan lingkungan, menjadi DPH
Limbah limbah dapat Setelah itu perlu dilakukan
pemilahan fisik, Kimia
menyebabkan perbaikan atau perawatan
limbah
eutrofikasi
1 tahun. Kegiatan ini
Peningkatan
Pengoperasian diprediksi akan stabil dalam
Fisik dan kandungan Disimpulkan tidak
3 Sistem Tidak ada - kurun waktu satu tahun.
kimia oksigen menjadi DPH
Oksigen Setelah itu perlu dilakukan
pada air
perbaikan atau perawatan
Menggunakan
Pemberian takaran yang
Peningkatan Setiap 100 hari. Kegiatan ini
Kapur ramah Berubahnya
Fisik dan kesuburan Disimpulkan diprediksi akan stabil
4 Pertanian, lingkungan komposisi tanah
kimia kolam menjadi DPH dengan asumsi bahwa panen
Kapur Tohor, sesuai dengan dan struktur tanah
tambak dilakukan setiap 100 hari
Dolomit ambang batas
yang diizinkan
5 Pemupukan Menggunakan Fisik dan Peningkatan Berubahnya Disimpulkan Setiap 100 hari. Kegiatan ini
Organik, takaran yang kimia kesuburan komposisi tanah menjadi DPH diprediksi akan stabil
Pemupukan ramah kolam dan struktur tanah dengan asumsi bahwa panen
lingkungan
sesuai dengan
Urea tambak dilakukan setiap 100 hari
ambang batas
yang diizinkan
Berubahnya
komposisi tanah
Peningkatan Setiap 100 hari. Kegiatan ini
Melakukan dan struktur tanah
Pemberian Fisik dan kesuburan Disimpulkan diprediksi akan stabil
6 kegiatan sesuai serta air dapat
Saponin kimia kolam menjadi DPH dengan asumsi bahwa panen
dengan SOP menjadi lebih
tambak dilakukan setiap 100 hari
subur memicu
eutrofikasi
Berubahnya
Kebisingan, komposisi tanah 1 tahun. Kegiatan ini
Kondisi
Melakukan pencemaran dan struktur tanah diprediksi akan stabil dalam
Pengoperasian sanitasi Disimpulkan
7 kegiatan sesuai air, serta air dapat kurun waktu satu tahun.
Tambak lingkungan, menjadi DPH
dengan SOP pencemaran menjadi lebih Setelah itu perlu dilakukan
fisik, Kimia
tanah subur memicu perbaikan atau perawatan
eutrofikasi
1 tahun. Kegiatan ini
Melakukan
Pemeliharan Kondisi Turunya Berubahnya diprediksi akan stabil dalam
kegiatan sesuai Disimpulkan
8 dan sanitasi kualitas komposisi tanah kurun waktu satu tahun.
dengan SOP menjadi DPH
Perawatan lingkungan lingkungan dan struktur tanah Setelah itu perlu dilakukan
dan HSE
perbaikan atau perawatan
II.2 Dampak Penting Hipotetik Pembangunan
Data dan Metode Analisis
Metode Prakiraan
No DPH Informasi yang Metode Pengumpulan Data Data untuk Metode Evaluasi
Dampak
Dibutuhkan prakiraan
Data kualitas udara pada Metode analisis
Data kualitas
rona lingkungan hidup komparatif dengan
udara pada
diperoleh dengan membandingkan
rona Faktor emisi dari
Penurunan menggunakan sampling data prakiraan
lingkungan WHO Offset
1 Kualitas dengan menggunakan alat kualitas udara Matriks Fisher and Davies
hidup awal, Publication No.62,
Udara multiple impignger dan dust ambien sebelum
jumlah Bahan 1982
sampler. Gas dan debu adanya proyek
bakar yang
kemudian dilakukan analisis dengan baku mutu
dibakar
untuk mengetahui dampak udara
Data tingkat
Metode analisis
kebisingan Data kebisingan pada rona
komparatif dengan
pada rona lingkungan hidup awal
membandingkan
lingkungan diukur dengan alat Sound
data prakiraan Formulasi
hidup awal, Level Meter, kemudian
2 Polusi Suara kualitas udara kebisingan pada Matriks Fisher and Davies
data tingkat dilakukan prakiraan dampak
ambien sebelum kegiatan industri
kebisingan dengan adanya suara mesin
adanya proyek
pada saat pada kegiatan konstruksi
dengan baku mutu
konstruksi dan dan operasi
udara
operasi
Data angkatan
Data angkatan kerja dan
Pembukaan kerja dan Analisis deskriptif,
orang yang membutuhkan Penilaian
3 Lapangan orang yang kualitatif, dan Matriks Fisher and Davies
pekerjaan dikumpulkan dari profesional
Kerja membutuhkan kuantitatif
RW setempat
pekerjaan
4 Perubahan Data kualitas Data kualitas tanah Analisis komparatif Analisis deskriptif Matriks Fisher and Davies
Lahan Kering tanah pada diperoleh dengan metode dengan terhadap hasil
menjadi rona sampling dengan membandingkan sampling, studi
kualitas tanah
lingkungan sebelum dan
awal dan sesudah (prakiraan)
jumlah lahan menggunakan metode PCA kegiataan literatur, dan data
Tambak
yang berubah dan survei deskriptif konstruksi dan teknis
menjadi operasional
tambak pembangunan
tambak
Analisis komparatif
Data kualitas dengan
tanah pada membandingkan
rona Data kualitas tanah kualitas tanah Analisis deskriptif
Perubahan lingkungan diperoleh dengan metode sebelum dan terhadap hasil
5 Struktur awal dan sampling dengan sesudah (prakiraan) sampling, studi Matriks Fisher and Davies
Tanah jumlah lahan menggunakan metode PCA kegiataan literatur, dan data
yang berubah dan survei deskriptif konstruksi dan teknis
menjadi operasional
tambak pembangunan
tambak
Analisis komparatif
Data kualitas dengan
tanah pada membandingkan
rona Data kualitas tanah kualitas tanah Analisis deskriptif
Perubahan
lingkungan diperoleh dengan metode sebelum dan terhadap hasil
Sifat Kimia
6 awal dan sampling dengan sesudah (prakiraan) sampling, studi Matriks Fisher and Davies
dan Fisika
jumlah lahan menggunakan metode PCA kegiataan literatur, dan data
Tanah
yang berubah dan survei deskriptif konstruksi dan teknis
menjadi operasional
tambak pembangunan
tambak
7 Limbah Air Data kualitas Data kualitas air dan limbah Metode analisis Analisis deskriptif Matriks Fisher and Davies
dan Pakan perairan pada dilakukan pemfilteran komparatif dengan terhadap hasil
rona
lingkungan dengan anerobik dan
membandingkan
awal dan aerobik. Data dibawa ke
data prakiraan sampling, studi
(Limbah konsentasi laboratorium untuk
kualitas air sebelum literatur, dan data
Basah) nutrien atau mengetahui komposisi
dan sesudah teknis
limbah pada limbah dan kemudian
operasional
pembuangan dilakukan prakiraan dampak
limbah
Data kualitas air dan tingkat
Peningkatan kesuburan perairan Metode analisis
Data tingkat
Kesuburan dilakukan dengan metode komparatif dengan Analisis deskriptif
kesuburan dan
dan Nutrien sampling. Hasil sampling membandingkan terhadap hasil
nutrien pada
8 pada Air kemudian dibawa ke data prakiraan sampling, studi Matriks Fisher and Davies
air tambak dan
Tambak dan laboratorium untuk kualitas air sebelum literatur, dan data
buangan
Buangan dianalisis lebih lanjut untuk dan sesudah teknis
tambak
Tambak menentukan prakiraan operasional
dampak
Analisis komparatif
Data kualitas dengan
tanah pada membandingkan
rona Data kualitas tanah kualitas tanah Analisis deskriptif
Penurunan lingkungan diperoleh dengan metode sebelum dan terhadap hasil
9 Kualitas awal dan sampling dengan sesudah (prakiraan) sampling, studi Matriks Fisher and Davies
Tanah jumlah lahan menggunakan metode PCA kegiataan literatur, dan data
yang berubah dan survei deskriptif konstruksi dan teknis
menjadi operasional
tambak pembangunan
tambak
III. PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Kesimpulan penulisan paper ini adalah Pelingkupan Dampak Penting Hipotetik
Kegiatan Pembangunan Tambak Udang Vanamae Seluas 100 Hektar memiliki berbagai DPH
baik dalam tahap pra-konstruksi, konstruksi, dan operasional yang berpenggaruh terhadap
faktor lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai