Anda di halaman 1dari 177

Latar belakang

RTBL Kawasan Wisata


Makam Bung Karno

Perkembangan kawasan sekitar


makam menjadi fungsi perdagangan
mengalami fase distorsi karakter visual
kawasan.

Penyusunan RTBL Kawasan Wisata


Makam Bung Karno, Sananwetan,
Kota Blitar, Provinsi Jawa Timur,
dialatarbelakangi
kebutuhan
pengendalian
perkembangan
kawasan & pengaturan panduan
pembangunan kawasan, berdasarkan
isu permasalahan meliputi :
1. Tapak Tengaran Makam Bung
Karno
Sebaagai
catalyst
Perkembangan Kawasan
2. Area
Pengendalian
Perkembangan bangunan ilegal
& Fungsi pendukung wisata
3. Area Sempadan sungai yang
perlu di kendalikan sesuai
arahan RTRW Kota
4. Perkembangan koridor utama
kawasan
yaitu
koridor
:
Jl.Ir.Soekarno, Jl. Moh. Hatta,
dan Jl. Carkaningrat
5. Citra/ karakter & Lingkage
kawasan yang tidak terdefinisi
6. Tidak
adanya
panduan
pengaturan
pembanguan di
kawasan

Gambaran Kawasan
Kawasan berada Di Kel.Bendogerit dan Kel. Sentul,
Kecamatan Sananwetan.
4
Kel.sentul
3

1
Kel. bendogerit

Batas Kawasan
RTBL Kawasan Makam
Bung Karno
Luas kawasan perencanaan adalah 58,26 Ha,
dengan batas kawasan RTBL Kawasan Wisata
Makam Bung Karno, Sananwetan, Kota Blitar,
Provinsi Jawa Timur, adalah :
1. Jl. Ir.Soekarno
2. Jl. Moh. Hatta
3. Jl. Cakraningrat Kali Cari
4. Jl. Kompol Duriat
Berdasarkan rapat kordinasi awal maka
disepakaati bahwa batas kawasan
perencanaan adalah seperti diterangkan diatas
dan pada koridor jalan di ambil 2 (dua) lapis
bangunan pada kiri & kanan koridor.
Aspirasi yang di peroleh antara lain :
1. Kawasan harus merepresentasikan arahan
kawasan strategis budaya dalam RTRW
Kota Blitar
2. Kawasan harus memiliki karakter dan ciri
khas yang menyatukan (united)
3. Partisipasi masyarakat harus diutamakan
karena kawasan merupakan urat nadi kota
blitar

Kawasan berada pada BWK 3 & 4


dengan fungsi sebagai kawasan
strategis budaya dalam RTRW Kota Blitar
tahun 2011-2031

MESO KOTA
RTBL
KAWASAN
MAKAM BUNG
KARNO

Kawasan merupakan kesatuan lingkage


wisata kota yang terdiri dari :

9
7

6
4

8
5

3
2

RTBL Kawasan Wisata Makam Bung Karno


merupakan kawasan pusat kota dengan
tipologi kawasan berkembang cepat

1.

Makam Bung Karno & perpustakaan


bung karno

2.

Istana Gebang (rumah tinggal bung


karno)

3.

Makam pahlawan (peta)

4.

Alun-alun kota

5.

Pusat aktivitas kota

6.

Taman Sentul bertema alam& out


bond

7.

Taman hijau (green park)

8.

Pusat informasi pariwisata (PIPP)

9.

Sirkuit road race kota blitar skala


nasional

STADIA

PERKEMBANGAN

Kawasan &
KOTA BLITAR
1906-2014

STADIA
PERKEMBANGAN
KOTA BLITAR
1906-2014

Kawasan merupakan
bagian dari stadia
perkembangan kota
blitar tahun 1942
1950 hal terlihat
dengan keberadaan
Gedung bekas
Sekolah MULO/OSVIA
(Asrama PETA) dan
Sebagian besar
kawasan berkembang
sejak 1965-1982
STADIA
PERKEMBANGAN
KAWASAN
2005-2014

KAWASAN
DALAM
RTRW
KOTA BLITAR
2012-2032

Kawasan Makam Bung Karno ditetapkan


sebagai Kawasan strategis sosial
budaya, sejalan dengan Kebijakan
Kota Dimana Kota Blitar Sebagai
Kota Wisata Kebangsaan yang
terdapat pada 8 kebijakan
pembangunan kota & strateginya.
Kebijakan pembangunan kota :
1. Pengembangan kota sebagai kota
wisata kebangsaan
2. Meningkatkan peran regional kota
3. Mengembangkan pusat pelayanan
kota & memperkuat hubungan
antara kawasan
4. Meningkatkan aksesibilitas, lingkage
antara simpul aktivitas
5. Meningkatkan RTH Kota
6. Peletarian cagar budaya
konservasi & preservasi bangunan
7. Efisiensi pemanfaatan ruang
8. Pengembangan Kawasan strategis
Kawasan strategis sosial budaya

Kawasan memeiliki beberapa potensi:


Kawasan makam bung karno &
perpustakaan bung karno
Kawasan Gedung bekas Sekolah
MULO/OSVIA (Asrama PETA)
Moda tradisional becak

Strategi Mengembangkan pusat


pelayanan kota & memperkuat hubungan
antara kawasan & Meningkatkan
aksesibilitas, lingkage antara simpul
aktivitas :
Meningkatkan pelayanan moda
transportasi
Meningkatkan sistem transportasi
masa SAUM
Meningkatkan integrasi antara moda

Kawasan memeiliki beberapa potensi:


Kawasan pusat informasi pelayaan
pariwisata yang lengkap dengan parkir
bus & parkir becak
Beberapa titik potensi shelter becak
Potensi lahan di kawasan untuk
mengembangan shelter

Strategi Meningkatkan RTH kota :


Mempertahankan fungsi RTH &
menata RTH potensial
Meningkatkan ketersedian RTH kota :
Hutan kota, taman kota, taman
lingkungan & olahraga, jalur hijau
jalan, sempadan sungai, dan inovasi
RTH lain

Kawasan memeiliki beberapa potensi:


Potensi RTH sempadan sungai kali cari
Potensi RTH nodes kota di Jl. Serayu
Jl. Cakraningrat
Potensi sebaran lapang di kawasan
permukiman
RTH TPU dengan konsep kota hijau

POTENSI IMPLEMENTASI PADA KAWASAN

STRATEGI KOTA BLITAR 2012-2032

Strategi kota sebagai kota wisata


kebangsaan :
Meningkatkan objek wisata kebangsaan
& objek wisata lain
Konservasi budaya lokal sebagai atraksi
wisata
Meningkatkan sarana pelayanan wisata
Meningkatkan kerjasama antara wilayah
& pemasaran wisata

Kawasan memeiliki beberapa potensi:


Kawasan cagar budaya makam bung
karno & perpustakaan bung karno
Kawasan Gedung bekas Sekolah
MULO/OSVIA (Asrama PETA)

Strategi Efisiensi pemanfaatan ruang :


Pengembangan hunian vertikal
Ruang proporsional dengan sistem
insentif & disinsentif

Kawasan memeiliki beberapa potensi:


Koridor Jl. Ir. Soekarno & Jl. Moh Hatta
telah berubah fungsi menjadi
perdagangan & jasa pendukung wisata
sehingga nilai lahan meningkat,
pembangunan vertikal menjadi alternatif
pengembangan

POTENSI IMPLEMENTASI PADA KAWASAN

STRATEGI KOTA BLITAR 2012-2032

Strategi Peletarian cagar budaya


konservasi & preservasi bangunan:
Melestarikan & revitalisasi bangunan serta
kawasan cagar buaya
Konservasi & preservasi bangunan
heritage dan Kawasan cagar budaya
Makam Bung Karno

KAWASAN DALAM RENCANA JALAN

KAWASAN DALAM RENCANA POLA RUANG

Arteri Sekunder
Lokal Sekunder
Lokal
Kawasan makam bung karno berada pada koridor
perlintasan strategis dimana koridor ini
menghubungkan kawasan permukiman di BWK-II
& di BWK-III dengan kawasan pusat pelayanan
kota (PPK), perkantoran, & pusat-pusat kegiatan
pelayaan pendidikan di BWK-I.

Dalam rencana pola ruang RTRW KOTA BLITAR


2012-2032, kawasan diarahkan sebagai kawasan
dengan peruntukan :
Perdagangan
Permukiman
Perkantoran
Pendidikan
Pariwisata
Pemakaman

Kondisi Kawasan Makam Bung Karno harus di tingkatkan


kualitas tata bangunan & lingkungannya
Dan Memperkuat Citra Kota

11

Perumusan
Tujuan & Visi

Visi pembangunan
Dalam FGD-1 :
Kawasan Makam
Bung Karno sebagai
kawasan wisata budaya
dan identitas kota, serta
kawasan berwawasan
Lingkungan.

Visi
Pembangunan
Kawasan &
Program
bangunan lingkungan

Program bangunan & lingkungan Kawasan Makam Bung Karno terdiri dari
tiga misi yaitu :
1. Program bangunan & lingkungan untuk mewujudkan kawasan
wisata budaya
2. Program bangunan & lingkungan untuk mewujudkan identitas
kota yang kuat
3. Program bangunan & lingkungan untuk mewujudkan kawasan
berwawasan lingkungan
Berikut adalah konsep elemen perancangan untuk mewujudkan ketiga
program bangunan & lingkungan diatas.

Program bangunan
& lingkungan untuk
mewujudkan
kawasan wisata
budaya

1.

2.

3.

4.

Program
1.
bangunan &
lingkungan untuk
mewujudkan
2.
identitas kota
yang kuat

Pengembangankoridoryangramahpejalankaki&sepeda,
pengaturansirkulasibecak,pengaturansistemtransitkawasan
berupashelter.
Penataanfungsikoridorperdagangan&fungsiblokpermukiman
yangterdefinisidalamsignifikansilanggamarsitekturkhaspada
koridor,bangunan&streetfrunis.
Penataanfungsikoridorperdagangan,fungsikoridorjasa
pendukungpariwisata&fungsiblokpermukimandengantema
yangsalingmendukungdanterintegrasidalamvisipembangunan
kawasan.
PengembanganruangatraksiwisatabudayabarudiKawasan
BungKarno,terdiridariruangatraksiwisatabudayaalami&
ruangatraksiwisatabudayacagarbudaya/heritage.

Optimalisasilandmarkkawasanmakambungkarno&memperkuat
signifikansibentuk&langgamarsitekturkhaspadakoridor,bangunan
&streetfrunis.
Penataannodesimpulpergerakanberupagerbangkawasan,aplikasi
bangunansudut,arahanGSB&setbackbangunan.

Program bangunan
& lingkungan untuk
mewujudkan
kawasan
berwawasan
lingkungan

1. PenataantatahijaukoridorJl.IrSoekarno,Jl.MohHatta&Jl.
CakraNingrat,PenataantatahijauBlokKawasanMakam
BungKarno
2. PenataantatahijauPusatInformasiPelayananPariwisata
(PIPP)
3. PenataantatahijauBlokpermukiman
4. Penataantatahijausempadansungai
5. Pengembangansistemutilitasdengankonsephijau,zero
waste&3R(reduce,recyle,&reuse)

Konsep elemen
perancangan
Tata Bangunan

Konsep elemen
perancangan
Landmark & nodes

Konsep elemen
perancangan
Koridor jalan

Konsep elemen
perancangan
Ruang Terbuka
Hijau

Konsep elemen
perancangan
Sirkulasi
Pejalan Kaki

Konsep elemen
perancangan
Jalur Sepeda

Program Bangunan dan Lingkungan

Rencana Tata Guna Lahan

Rencana Intensitas
Pemanfaatan Lahan

Rencana RTH

Penataan koridor jalan yang aman dengan


mempertimbangkan buffer antara pejalan
kaki & kendaraan bermotor, serta upaya
untuk memperlambat kendaraan bermotor
yang melintas, dengan pengembangan
pohon peneduh sempadan jalan.
Penataan koridor jalan yang nyaman dengan
pertimbangan aspek penyinaran matahari
yang tidak berlebihan, pembayangan yang
cukup, penghawaan yang optimal, sirkulasi
angin yang membawa kesejukan, dengan
pengembangan pohon peneduh sempadan
jalan

Rencana Sirkulasi Jalan


Rencana Jalan Arteri Sekunder
Rencana Jalan Lokal Primer
Rencana Jalan Lokal Sekunder
Rencana Jalan Lingkungan

Rencana Rekayasa Jalan


Rencana Rekayasa Jalan yang melintasi area MBK
Jalan Soekarno Jl. Kalasan Jl. Borobudur Jl. Ir.Soekarno
Akses pembantu / Darurat untuk mengurai kemacetan
Jalan Soekarno Jl. WR. Supratman Jl. Borobudur Jl. Ir.Soekarno
Jalur bebas kendaraan ketika di tutup,
Dari Simpang Jl.Ir.Soekarno - Jl.Kalasan
Sampai Simpang Jl. Ir.Soekarno Jl. Borobudur
Rencana Peningkatan Kelas Jalan
Jl. Borobudur (Untuk mendukung program rekayasa jalan)
dan Jl. Ir.Soekarno (Usulan Dishub)

Rencana Tata Kualitas


Lingkungan
Panduan Peletakan Tata Informasi
Berdasarkanbentukbangunandanfungsidaribangunan
dikawasan makam bungkarno,diperoleh 9bentukfisik
penanda yangdapatdiaplikasikandikawasan makam
bungkarno.

Rencana Sistem Transit

Rencana Utilitas Drainase


Saluran Drainase Primer (Kali Cari & Kali Lahar)
Saluran Drainase Sekunder Terbuka
Saluran Drainase Sekunder Tertutup
Saluran Drainase Lingkungan
Arah Aliran Air

Rencana Utilitas Listrik


Gardu Induk
Gardu Induk & Titik Pertemuan SUTET
Jaringan Listrik (Jalur Utama)
Jaringan Listrik (Jalur Lingkungan)

Rencana Utilitas Persampahan


TPS Taman Sentul
TPS Pasar MBK

TPS Sekitar Simpang


Jl.Cakraningrat Jl. Dewi Sartika
TPS Jl. WR. Supratman

TPS Area PIPP

Radius Pelayanan TPS

PANDUAN PERANCANGAN
SEMUA BLOK KAWASAN

Aturan Anjuran Tata Bangunan


Aturan Anjuran Tata Lingkungan
Aturan Anjuran Tata Visual

ATURAN ANJURAN
BENTUK DAN TATA

MASA BANGUNAN

Bangunan boleh ditambah/diperluas ke arah horizontal dan vertikal hingga mencapai KDB dan KLB
yang dipersyaratkan

Ketinggian lantai bangunan 3 3.5 meter

Penggunaan atap gabungan antara plana dengan limasan

Tata bangunan persimpangan dirancang dengan konsep bangunan sudut (hook) akses dan view
diarahkan lebih dari 1

ORIENTASI BANGUNAN

Bangunan berorientasi tegak lurus menghadap jalan

PENGOLAHAN FASAD

Pengolahan fasad kombinasi elemen transparan dengan elemen masif seperti dinding atau kolom

BANGUNAN

Elemen transparan minimal 60% berupa berupa jendela yang difungsikan sebagai pencahayaan alami

Untuk Perdagangan dan Jasa elemen transparan minimal 75% berupa berupa jendela kaca

Penggunaan susunan material batu alam sebagai pembentuk karakter kawasan ditempatkan pada
fasad

BAHAN ATAP

Pemilihan warna tone soft / lembut selaras dengan lingkungan

Penggunaan material atap sesuai dengan daerah tropis, seperti genteng dan tidak diperkenankan

BANGUNAN

penggunaan material atap seng dan asbes

Penggunaan lisplank kayu sebagai pembentuk karakter kawasan

Penggunaan material lainnya diupayakan yang ramah lingkungan, tidak rentan terhadap bencana,
serta mudah dalam perawatan dan pembersihan

SIRKULASI KENDARAAN

Jalur beca disediakan pada bahu jalan


Pada area persimpangan disediakan zona tertentu (Ruang Henti Khusus sepeda motor dan zona
selamat area persimpangan)

PANDUAN PERANCANGAN
SEMUA BLOK KAWASAN

Aturan Anjuran Tata Bangunan


Aturan Anjuran Tata Lingkungan
Aturan Anjuran Tata Visual

ATURAN ANJURAN
SIRKULASI KENDARAAN

Pada area sekolah disediakan zona selamat penyeberangan dengan warna dan tanda tertentu)
Gerbang utama jalan lingkungan ditempatkan pada area persimpangan (entrance jalan), dengan
bentukan yang sudah ditetapkan dan bertemakan candi penataran dan atap MBK (material batu candi).

SIRKULASI PEJALAN

Fasilitas pejalan kaki berupa jalur pejalan kaki

KAKI

Jalur pejalan kaki ditempatkan di atas saluran drainase yang telah ditutup dengan man hole desain
khusus.

Jalur pejalan kaki memiliki batas yang jelas berupa kanstein atau batas penghalang dengan level
ketinggian maks 17 cm dari permukaan aspal

Penggunaan ramp untuk kontinuitas pergerakan sehingga nyaman bagi siapapun termasuk manula
dan difabel

Perletakan ramp adalah pada jalan masuk menuju bangunan dan pada area penyebrangan (zebra
cross) dengan kemiringan maksimal 17%

PARKIR

Parkir wajib disediakan di dalam persil (off-street parking), pada bagian depan atau belakang
bangunan.

Penggunaan material grass block atau paving block pada area parkir yang disediakan

Parkir sepeda disediakan berdekatan dengan halte

RTH disediakan berupa titik-titik hijau pada jalur pejalan kaki dengan dimensi 0.6x0,6 m pada sisi yang
berbatasan dengan badan jalan, dan ditutup dengan grill pohon atau pelindung pohon desain khusus

Jenis vegetasi untuk RTH pada koridor jalan berupa pohon peneduh dan pengarah, dipilih vegetasi
yang cukup rindang namun tidak menutupi fasad bangunan, dapat berupa Pohon Tanjung.

PANDUAN PERANCANGAN
SEMUA BLOK KAWASAN

Aturan Anjuran Tata Bangunan


Aturan Anjuran Tata Lingkungan
Aturan Anjuran Tata Visual

ATURAN ANJURAN
PARKIR

Jarak tanam vegetasi pada koridor jalan adalah setiap 7,5 m

Tanaman penghias atau tanaman sisipan dengan model pot bunga dapat disediakan menyatu
dengan elemen pelengkap jalan lainnya, seperti tempat sampah dan PJU

Penggunaan material grass block atau paving block untuk elemen keras (hard space) ruang terbuka
pada persil

RUANG TERBUKA & TATA

Tidak diperkenankan menggunakan pagar (perdagangan dan jasa)

HIJAU

Diperkenankan menggunakan pagar (Hunian), tetapi dengan ketinggian maks 1M, dan tidak masif

Tinggi pembatas pekarangan samping dan belakang untuk bangunan renggang maksimal 3 m di
atas permukaan tanah pekarangan

UTILITAS BANGUNAN DAN

Jaringan air bersih diletakkan di dalam ducting bersama dengan jaringan utilitas lainnya

LINGKUNGAN

Setiap bangunan harus memiliki septictank dan peresapan untuk pengolahan limbah

Setiap pekarangan harus dilengkapi saluran pembuangan air hujan yang cukup besar dan
mempunyai kemiringan yang cukup

Saluran drainase/selokan ditempatkan di bawah jalur pejalan kaki dengan sistem beton pracetak
yang didesain khusus memiliki bidang resapan air (DR1)

Saluran penangkap air ditempatkan pada kedua sisi badan jalan dan ditutup dengan grill 30 cm

Saluran penghubung antara saluran drainase/selokan dengan saluran penangkap air disediakan
pada setiap jarak 10 meter

Jaringan telepon dan segala macam jaringan kabel seperti fiber optic telepon seluler diletakkan di
dalam ducting (DR1)

Jaringan listrik diletakkan di udara dengan ketinggian sesuai standarisasi PLN

PANDUAN PERANCANGAN
SEMUA BLOK KAWASAN

Aturan Anjuran Tata Bangunan


Aturan Anjuran Tata Lingkungan
Aturan Anjuran Tata Visual

ATURAN ANJURAN
UTILITAS BANGUNAN DAN

Penyediaan tempat sampah umum harus tertutup dan memisahkan sampah organik dan anorganik

LINGKUNGAN

dalam suatu wadah yang didesain dengan baik (sesuai standar Dinas PU) dan ornamen yang
bercirikan dan mencitrakan nuansa khas local (Ikan Koi) (TS)

Penyediaan pipa-pipa hydrant ditempatkan setiap jarak 200 m pada sisi jalur pejalan kaki dan
terhubung dengan jaringan PDAM terkait pengaman kebakaran

Setiap bangunan harus menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)/Hydrant Portable yang
ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil, serta
dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan

PANDUAN PERANCANGAN
SEMUA BLOK KAWASAN

Aturan Anjuran Tata Bangunan


Aturan Anjuran Tata Lingkungan
Aturan Anjuran Tata Visual

ATURAN ANJURAN
UTILITAS BANGUNAN DAN

Penyediaan tempat sampah umum harus tertutup dan memisahkan sampah organik dan anorganik

LINGKUNGAN

dalam suatu wadah yang didesain dengan baik (sesuai standar Dinas PU) dan ornamen yang
bercirikan dan mencitrakan nuansa khas local (Ikan Koi) (TS)

Penyediaan pipa-pipa hydrant ditempatkan setiap jarak 200 m pada sisi jalur pejalan kaki dan
terhubung dengan jaringan PDAM terkait pengaman kebakaran

Setiap bangunan harus menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)/Hydrant Portable yang
ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil, serta
dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan

PERLETAKAN TATA

INFORMASI (SIGNAGE)

Setiap desain papan informasi pertandaan (signage) pada kawasan harus mengikuti warna dan
ornamen yang bercirikan dan mencitrakan nuansa khas local (Atap Kuncup MBK) (NJ)

Penempatan papan informasi pertandaan (signage) pada bangunan tidak boleh menghalagi fasad
bangunan, terutama pencahayaan

Papan informasi pertandaan (signage) berupa nama bangunan dan nomor persil ditempatkan pada
dinding depan bangunan untuk memudahkan pencarian alamat

Papan informasi berupa reklame komersial dipasang pada tiang-tiang PJU yang sudah disediakan
dengan desain yang menyatu dengan karakter kawasan (PJU)

Penempatan rambu lalu lintas di sebelah kiri menurut arah lalu lintas dan tidak menghalangi
pergerakan pejalan kaki

PANDUAN PERANCANGAN
SEMUA BLOK KAWASAN

Aturan Anjuran Tata Bangunan


Aturan Anjuran Tata Lingkungan
Aturan Anjuran Tata Visual

ATURAN ANJURAN
PERLETAKAN STREET

FURNITURE

Setiap desain street furniture pada kawasan harus mengikuti warna dan ornamen yang bercirikan
dan mencitrakan nuansa khas local (Atap Kuncup MBK)

Penempatan halte setiap jarak 300 m

Peletakan tempat sampah umum didesain terlindung pada tiap jarak 30 m sebagai bagian dari
kelengkapan jalan dan tidak boleh menggangu sirkulasi pejalan kaki dengan menciterakan nuansa
local (Ikan Koi) (TS)

Bak bunga berisikan tanaman perdu dapat disediakan sebagai pengganti pagar yang ditempatkan
pada GSP

Penempatan bangku duduk didesain menyatu dengan penempatan titik-titik hijau

Lampu Penerangan Jalan Umum ditempatkan pada sisi jalur pejalan kaki dan ditempatkan secara
terpadu dengan lampu penerangan pejalan kaki pada jarak 15 meter

Pada desain street furniture disediakan space untuk sponsor sebagai media promosi

PANDUAN PERANCANGAN

TATA BANGUNAN (BAHANATAPBANGUNAN)


BENTUK ATAP BANGUNAN

Eksisting

Tidak Disarankan

Disarankan perpaduan limasan dan pelana


ELEVASI KANSTEIN / TANGGA

Eksisting

Tidak Disarankan

Disarankan ketingian tangga Maks.17cm

PANDUAN PERANCANGAN
TATA BANGUNAN
TANGGA ENTRANCE BANGUNAN

Eksisting

Tidak Disarankan

Disarankan Kombinasi Ramp & Tangga


KANOPI BANGUNAN

Eksisting

Tidak Disarankan

Disarankan tidak menambah kanopi Bangunan

PANDUAN PERANCANGAN
TATA BANGUNAN
KORIDOR KOMERSIAL MBK

Eksisting

Tidak Disarankan

Disarankan untuk menyediakan area pedestrian


PENGGUNAAN KACA & KANOPI

Eksisting

Tidak Disarankan

Disarankan

PANDUAN PERANCANGAN
TATA BANGUNAN
FASADE DAN ATAP

Eksisting

Tidak Disarankan

Disarankan dinding depan tidak datar


BENTUK JENDELA & PINTU

Eksisting

Tidak Disarankan

Disarankan bentuk pintu jendela persegi

PRINSIP PERANCANGAN
PANDUAN
PERANCANGAN
TATA BANGUNAN
ELEMEN TRANSPARAN BANGUNAN KOMERSIAL

Eksisting

Tidak Disarankan

Disarankan 75% Elemen Transparan


ELEMEN ATAP & DINDING BANGUNAN

Eksisting

Tidak Disarankan

Disarankan setback agar lebih variatif

PRINSIP PERANCANGAN
PANDUAN
PERANCANGAN
TATA BANGUNAN
JARAK ANTAR BANGUNAN

Eksisting

Tidak Disarankan

Disarankan ada jarak antar bangunan


PERENCANAAN MATERIAL KAUM DIFABEL

Eksisting

Tidak Disarankan

Disarankan penggunaan material untuk difabel

PRINSIP PERANCANGAN
PANDUAN
PERANCANGAN
TATA BANGUNAN
BENTUKAN FASADE BANGUNAN

Tidak Disarankan

Disarankan tidak kaku dan lebih espresif


PEDESTRIAN PADA AREA KOMERSIAL

Tidak Disarankan

Disarankan pedestrian yang menghubungkan antar bangunan

ATURAN ANJURAN
TATA BANGUNAN
JARAK BEBAS BANGUNAN
AREA KOMERSIAL
1. Pengembangan GSB pada area
komersial, min. 5 Meter ( tipe
Luaskapling/persil tipekecil50
160M2 dan Luaskapling/persil
tipesedang161 200M2)
2. Pengembangan GSB pada area
komersial, min. 10 Meter (Pada
tipeLuaskapling/persil tipebesar
>201M2)
Tidak Disarankan

Disarankan ada jarak antar bangunan min. 3m


KONSEP INNER COURT

AREA KOMERSIAL & WISATA


Pengembangan GSB pada area
komersial, min. 5 Meter tetapi
dengan aplikasi iner court (Pada
tipeLuaskapling/persil tipebesar>
201M2)

Tidak Disarankan

Disarankan penyediaan area parkir & plaza bersama

ATURAN ANJURAN
TATA BANGUNAN
JARAK BEBAS BANGUNAN
AREA KOMERSIAL BANGUNAN
DERET
Pengembangan Jarak bebas antara
bangunan deret bangunan
komersial, min. 3 Meter setiap 60
meter

Tidak Disarankan

Disarankan maks 60M ada jarak bebas bangunan


KONSEP SETBACK

AREA KOMERSIAL & PERMUKIMAN


1. Pengembangan GSB pada area
komersial, min. 5 Meter ( tipe
sedang) dan min. 10 Meter Luas
kapling/persil tipebesar
2. Pengembangan GSB pada area
permukiman, min. 5 Meter

Tidak Disarankan

Disarankan adanya setback bangunan dari jalan

ATURAN ANJURAN
TATA BANGUNAN
ORIENTASI DAN AKSES BANGUNAN
AREA KOMERSIAL & PERMUKIMAN
Bangunan berorientasi ke jalan

Tidak Disarankan

Disarankan Orientasi dan akses bangunan dari depan

PRINSIP PERANCANGAN
ATURAN
ANJURAN
TATA BANGUNAN
BENTUK BANGUNANSUDUT

Tidak Disarankan

Disarankan subtracktif dan lebih ekspesif


AREA PEMBERHENTIAN

Tidak Disarankan

Disarankan penyediaan Ruang Henti Khusus

ATURAN ANJURAN
TATA PERPETAKAN LAHAN
BANGUNAN KOMERSIAL AREA MBK
AREA KOMERSIAL MBK RING 1
Luas Min Kavling
=32M2
KDB
=80%
KLB
=0.8
Jumlah Lt
=1

Tampak Atas

Perspektif
PERTOKOAN DERET (INNER COURT)

PERTOKOAN (1 TOKO)
Luas Kavling
KDB
KLB
Jumlah Lt

= 161 200M2
=80%
=1.2
=2

Tampak Atas

Perspektif

ATURAN ANJURAN
TATA PERPETAKAN LAHAN
MINIMARKET
MINIMARKET
Luas Kavling
KDB
KLB
Jumlah Lt

= >201M2
=80%
=0.8
=1

Tampak Atas

Perspektif
PERTOKOAN DERET

PERTOKOAN (10 TOKO)


Luas Kavling
= 161 200M2
KDB
=80%
KLB
=1.2
Jumlah Lt
=2

Tampak Atas

Perspektif

ATURAN ANJURAN
TATA PERPETAKAN LAHAN

PERMUKIMAN PERSIL SEDANG

PERMUKIMAN PERSIL SEDANG


Luas Kavling

=120-300 M2

KDB
KLB
Jumlah Lt

=60%
=1.2
=2

Tampak Atas

Perspektif
PERMUKIMAN PERSIL BESAR

PERMUKIMAN PERSIL BESAR


Luas Kavling
=>300 M2
KDB
=80%
KLB
=1.2
Jumlah Lt
=2

Tampak Atas

Perspektif

ATURAN ANJURAN
TATA PERPETAKAN LAHAN

PELAYANAN UMUM

PELAYANAN UMUM SKALA KAWASAN


Luas Kavling
=300M2
KDB
=60%
KLB
=1.2
Jumlah Lt
=2

Tampak Atas

Perspektif
R. PRAKTEK DOKTER

R. PRAKTEK DOKTER
Luas Kavling

=120-300 M2

KDB
KLB
Jumlah Lt

=60%
=1.2
=2

Tampak Atas

Perspektif

ATURAN ANJURAN
TATA PERPETAKAN LAHAN

POSYANDU

POSYANDU
Luas Kavling

=160-300

M2KDB

=60%

KLB
Jumlah Lt

=1.2
=2

Tampak Atas

Perspektif
PERIBADATAN

PERIBADATAN
Luas Kavling
KDB
KLB
Jumlah Lt

=100-300M2
=60%
=1.2
=2

Tampak Atas

Perspektif

ATURAN ANJURAN
TATA PERPETAKAN LAHAN
PENGINAPAN
Luas Kavling
KDB
KLB
Jumlah Lt

PENGINAPAN

=>300M2
=40%
=1.2
=4

Tampak Atas

Perspektif
GUEST HOUSE

GUEST HOUSE
Luas Kavling

=120-300 M2

KDB
KLB
Jumlah Lt

=60%
=1.2
=2

Tampak Atas

Perspektif

PRINSIP PERANCANGAN
ATURAN
ANJURAN
TATA LINGKUNGAN
BANGUNAN
VEGETASI AREA PERSIMPANGAN

Tidak Disarankan

Disarankan pohon pengarah dengan jumlahnya yang dibatasi


RADIUS PERSIMPANGAN

Tidak Disarankan

Disarankan Radius persimpangan min 12m2

PRINSIP
ATURANPERANCANGAN
ANJURAN
TATA
TATABANGUNAN
LINGKUNGAN

Eksisting

RENCANA PENANAMAN VEGETASI

Tidak Disarankan

Disarankan tidak di tengah pedestrian


DROP OFF KENDARAAN UMUM / BECAK

Eksisting

Tidak Disarankan

Disarankan penyediaan area drop off

PRINSIP
ATURANPERANCANGAN
ANJURAN
TATA
TATABANGUNAN
LINGKUNGAN

RENCANA PARKIR OFFSTREET

Tidak Disarankan

Disarankan parkir bersama denagn entrance tunggal


ZOBRA CROSS DAN PEDESTRIAN KAUM DIFABEL

Tidak Disarankan

Disarankan penggunaan ramp

PRINSIP
ATURANPERANCANGAN
ANJURAN
TATA
TATABANGUNAN
LINGKUNGAN

PENENAMAN VEGETASI AREA BANGUNAN HERITAGE

Tidak Disarankan

Disarankan mengurangi jumlah pohon

PENENAMAN VEGETASI AREA BANGUNAN HERITAGE

Tidak Disarankan

Disarankan mengurangi jumlah pohon

PRINSIP
ATURANPERANCANGAN
ANJURAN
TATA
TATABANGUNAN
LINGKUNGAN

PAGAR

Tidak Disarankan

Disarankan tidak massif dan tinggi maks. 1m


AREA PEDESTRIAN

Tidak Disarankan

Disarankan ada buffer sebelum area pedestrian

PRINSIP
ATURANPERANCANGAN
ANJURAN
TATA
TATABANGUNAN
LINGKUNGAN

POHON EKSISTING & RENCANA

Tidak Disarankan

Disarankan jarak antar pohon 8m, dilengkapi grill


DRAINASE & BAK KONTROL

Tidak Disarankan

Disarankan drainase tertutup untuk memaksimalkan pedestrian

ATURAN ANJURAN
TATA LINGKUNGAN

PARKIR MOBIL

Disarankan penggunaan paving block atau grass


block pada area parkir

ATURAN ANJURAN
TATA LINGKUNGAN

PARKIR MOTOR

PARKIR BUS

PRINSIP PERANCANGAN
PANDUAN
PERANCANGAN
TATA VISUAL
BANGUNAN
Panduan BENTUK FISIK
Berdasarkan bentuk bangunan dan fungsi dari
bangunan di kawasan makam bung karno,
diperoleh 9 bentuk fisik penanda yang dapat di
aplikasikan di kawasan makam bung karno.
Wall Sign
Wall Sign adalah penanda yang
dipasang rata dan menunjukkan jumlah
inci atau kaki, dapat juga dicat di
dinding dalam sebuah bangunan
dengan struktur sejajar dengan wajah
dinding.
Posisi Penempatan 3

Roof Sign
Roof Sign adalah penanda yang
didirikan di atap bangunan atau berada
di titik tertinggi dari garis dinding
bangunan
Posisi Penempatan 2

PRINSIP PERANCANGAN
PANDUAN
PERANCANGAN
TATA VISUAL
BANGUNAN
Awning Sign
Awning sign adalah penanda yang
terletak melekat pada dinding bangunan
milik pribadi, dapat ditempel dan dicat
pada tenda atau kanopi.
Posisi Penempatan 4

Temporary Sign
Temporary sign adalah penanda yang
dipasang untuk waktu terbatas dan tidak
dibangun atau dimaksudkan untuk
penggunaan jangka panjang.
Disarankan Untuk Pedagang Galeri/
Lukisan

PRINSIP PERANCANGAN
PANDUAN
PERANCANGAN
TATA VISUAL
BANGUNAN
Freestanding Sign
Freestanding sign adalah penanda yang
terpasang pada bingkai, tiang, atau
struktur pendukung lainnya tidak terikat
pada bangunan apapun.
Posisi Penempatan 1

Billboard Sign
Billboard terdiri dari kaki tunggal, Ganda
dan rangka, bentuk reklame dapat
dibentuk memiliki 2 model muka
Posisi Penempatan 6

PANDUAN STREET FURNITURE


Video Tron

Disarankan Penempatanya di Area Gerbang Utama Kawasan,


PIPP, dan Simpang Cakraningrat-Serayu

STREET FURNITURE
Gerbang Jalan Lingkungan

GB2

Min. 5M
Min. 4M

Relief Ir.Soekarno

Konstruksi & Material


Perpaduan pasangan bata merah
dan konstruksi beton bertulang
Fin. Pas. Batu alam hitam , batu
sikat dan relief Bung Karno

Relief Ir.Soekarno

Relief Ir.Soekarno

Setiap gerbang mempunyai kesamaan


bentuk (berupa bentukan arc/setengah
lingkaran). Yang membedakanya adalah
Pada bagian kaki (tiang).
Uniqness Gate
Ditempatkan pada gerbang
Jl. Dewi Sartika (Sekitar
Wihara).

GB3

Min. 4M

PJU3

STREET FURNITURE
Bentuk Atap MBK
Nama Jalan dan
Bahasa Jawa
Ukiran bentuk
Bunga

A
A

Bentuk Atap MBK

Bentuk bentuk
bunga

F
Konstruksi & Material
A. Kombinasi Pelat Baja dan
rangka Hollow
B. Besi Tempa
C. Tiang Pipa GIV
D. Konstruksi, kombinasi beton
dan angkur di baut
E. Lampu setara LED 20 watt,
atau hollogen 100 watt
F. Reklame portable, rangka
hollow, Composite carbon
G. Pipa PJU min. diameter 4
H. Konstruksi, kombinasi beton,
angkur dan base plate di baut

G
Min. 3M

TIANG NAMA JALAN (NJ)

Min. 6M

Min. 4M

Jarak Antar
PJU 15 Meter

STREET FURNITURE
PJU & LAMPU PEDESTRIAN

Bentuk Atap MBK

A
B

Bentuk bentuk
bunga
G
C

Min. 6M

Min. 6M

Konstruksi & Material


A. Kombinasi Pelat Baja dan
rangka Hollow
B. Lampu setara LED 20 watt,
atau hollogen 100 watt
C. Reklame portable, rangka
hollow, Composite carbon
D. Lampu LED min. 10 watt
E. Tiang Pipa GIV
F. Konstruksi, kombinasi beton
dan angkur di baut
G. Lampu LED min. 10 watt
H. Tiang Pipa GIV
I. Lampu LED min. 10 watt

E
Min. 4M

PJU1

PJU2

PJU4

STREET FURNITURE
Shelter (ST1)

Bentuk Atap MBK

Min. 1M

A
Konstruksi & Material
A. Kombinasi Aluminium Composite dan
rangka Hollow
B. Rangga Pipa Giv Min 3
C. Baja WF & Aluminium Composite
D. Grill Besi Hollow
E. Advertising space, Rangka hollow &
Aluminium Composite

B
C
D
E

Min. 2.8M

Min. 0.45M
Min. 4M

Nama Jalan

Informasi Lokasi (Peta) &


Advertising

Tempat Duduk
Jarak Antar
Shelter 300 Meter

STREET FURNITURE

Tong Sampah (TS)

B
Konstruksi & Material
A. Kombinasi Aluminium Composite
dan rangka Hollow
B. Kombinasi Aluminium Composite
dan rangka Hollow
C. Kombinasi Aluminium Composite
dan rangka Hollow
D. Konstruksi, kombinasi beton, dan
base plate di baut

C
1.2M

0.3M

D
0.7M

Ikan Koi (Ikonik)

Jarak Antar
Shelter 15 Meter
(Berdekatan dengan Shelter dan
Tempat Duduk)

STREET FURNITURE
Gerbang Utama Kawasan

Min. 7M

GB1
Gerbang Utama Kawasan
Skala Monumental,
Bentukan dari Candi Penataran /
Candi Angka Tahun
Bentukan umum merupakan tugu
khas Provinsi Jawa Timur

Konstruksi & Material


Perpaduan pasangan batu kali
dan konstruksi beton bertulang
Fin. Pas. Batu alam hitam dan
batu sikat warna merah

STREET FURNITURE
Man Hole & Grill Pohon
Level pedestrian tidak tinggi
dengan ramp dan dapat dilalui
dengan kursi roda

Jarak Antar
Man Hole 5 Meter

Pedestrian yang nyaman dengan


jalur penyandang cacat
Grill Pohon
(Pelindung pohon)

Jarak Antar
Grill pohon 7.5Meter

Vent Hole
Bentuk Atap MBK

MH
0.7M

GP
0.6M

STREET FURNITURE
Tata Lingkungan
MATERIAL
PEDESTRIAN 1(MP-1)

Material Pedestrian
Batu Andesit
Ubin Pengarah

MATERIAL
PEDESTRIAN 2(MP-2)

Material Pedestrian
Tegel
Ubin Pengarah

5M

MATERIAL
PEDESTRIAN 3(MP-3)

Material Pedestrian
Paving Block
Ubin Pengarah

7.5 M

Ubin Pengarah

JARAK PENEMPATAN MANHOLE

PENEMPATAN UBIN PENGARAH

JARAK ANTAR POHON

UTILITAS KAWASAN
DRAINASE

DR-1
Pedestrian

Saluran Drainase Box


Culvert

Duckting Saluran Kabel


opticdan utilitas

MANHOLE
SALURAN DRAINASE
TERTUTUP

Bio Pori
Saluran Drainase Box
Culvert

PANDUAN PERANCANGAN

Panduan
Perancangan
Panduan Perancangan kawasanmakambungkarno
terdiri dari panduan perancangan bloksebagai
berikut:
1. BlokI(MakamBungKarno&PasarUtara)
2. BlokII(KoridorjalanIr.Soekarno)
3. BlokIII(KoridorHeritageJl.Ir.Soekarnohingga
persimpanganJl.MohHatta)
4. BlokV(KoridorjalanMohHatta&PIPP)
5. BlokVI(KoridorjalanCakraNingrat)
6. BlokVII(RTH&Sungai)
7. BlokVIII(Permukiman)

BLOK MAKAM BUNG KARNO


Makam Bung Karno, perpustakaan & Pasar Utara
Makam (Jl. Ir. Soekarno)
Pendekatan perancangan :
Revitalisasi
Fungi utama blok :
Pariwisata (Makam Bung karno, Perpustakaan Makam
Bung Karno)
Perdagangan (Pendukung wisata wisata budaya
Makam Bung Karno)
TPU(Pemakaman Umum)
Prinsip Blok Makam Bung Karno :
1. Mempertahankan nilai-nilai Makam Bung Karno sebagai
sumber inpirasi masyarakat dan membangkitkan
semangat nasionalisme.
2. Mendorong pengembangan baru yang selaras,
harmonis dengan makam bung karno
3. Memperkuat karakter visual kawasan bertema semangat
nasionalisme.
4. Menciptakan pusat pergeraakan pejalan kaki, pusat
pergerakan moda transportasi lokal & pusast aktivitas
wisatawan
5. Mengembangkan koridor destinasi wisata cagar budaya
yang atraktif & sesuai dengan kebuituhan wisatawan.
6. Menciptakan
tata
bangunan
koridor
yang
memperhatikan human vision, visibility dan skala
manusia
7. Menciptakan orientasi kawasan yang mudah

PANDUAN PERANCANGAN
BLOK MAKAM BUNG KARNO
PERUNTUKAN LAHAN MAKRO

Pemakaman, perdagangan, pariwisata

PERUNTUKAN LAHAN MIKRO

Lantai 1 :Perdagangan pendukung wisata MBK

ATURAN WAJIB

Lantai 2 :Perdagangan pendukung wisata MBK


KOEFISIEN DASAR BANGUNAN

Maks. 80%

(KDB)
KOEFISIEN LANTAI BANGUNAN

Maks. 1,8

(KLB)
KOEFISIEN DASAR HIJAU (KDH)

20%

KETINGGIAN BANGUNAN

Zona inti :Radius 30 m. (Bangunan Pendukung MBK)

MAKSIMAL

Zona ring-1, tinggi maks. lantai bangunan 3,5 m (1 lantai) Radius 90M.

Zona ring-2, tinggi maks. lantai bangunan 7 m (2 lantai) Radius 150M.

Zona ring-3, tinggi maks. lantai bangunan 105 m (3 lantai) Radius 210M.

Zona ring-4, tinggi maks. lantai bangunan 14 m (4 lantai) Radius 270M

GARIS SEMPADAN BANGUNAN

10 M dari as jalan

(GSB)
PERPETAKAN LAHAN

Luas persil minimal 32 m2 (Untuk perdagangan pendukung wisata MBK)

JARAK BEBAS BANGUNAN

Jarak bebas samping bangunan deret adalah 0(nol) meter.

Jarak bebas belakang bangunan minimum 10% dari panjang pekarangan belakang

Setiap blok bangunan deret harus menyediakan jarak bebas bangunan sebesar 3
meter, untuk memberikan jarak bebas dengan blok bangunan berikutnya yang
berfungsi sebagai jalur darurat

JL. Ir. SOEKARNO (ZONA INTI MBK)


Rumaja
Rumija
Ruwasja

:14 Meter
:19 Meter
:19 Meter

PENGATURAN
KETINGGIAN
BANGUNAN
PENGATURAN UNTUK
MENCIPTAKAN
SKYLINE BLOK

ATURAN KETINGGIAN BANGUNAN SEKITAR MAKAM BUNG KARNO

PENGATURAN KETINGGIAN BANGUNAN


PENGATURAN UNTUK MENCIPTAKAN SKYLINE BLOK
cungkup makam
sebagai titik tertinggi

1.

Zona inti, merupakan area makam bung karno dengan fungsi Makam Bung Karno, area taman sekitar
makam, & pintu gerbang. Panduan ketinggian : Preservasi ketinggian Cungkup Makam yaitu 15 m.

2.

Zona ring-1, merupakan area sekitar makam bung karno radius 60 meter dari bangunan makam bung karno,
dengan fungsi fasilitas pendukung, perpustakaan bung karno, TPU & bangunan perdagangan pada koridor
Jl. soekarno. Panduan ketinggian : maks. tinggi bangunan 3,5 m ( 1 lantai).

3.

Zona ring-2, merupakan area sekitar makam bung karno radius 120 meter dari bangunan makam bung
karno, dengan fungsi Area pasar & perdagangan. Panduan ketinggian : maks. tinggi bangunan 7 m ( 2
lantai).

4.

Zona ring-3, merupakan area sekitar makam bung karno radius 180 meter dari bangunan makam bung
karno, dengan fungsi Area permukiman sekitar. Panduan ketinggian : maks. tinggi bangunan 10,5m ( 3
lantai).

5.

Pada setiap peralihan zona, akan disediakan penanda dengan sculupture, untuk mempermudah
pengendalian & pengawasan oleh pemerintah kota blitar.

PENGATURAN KETINGGIAN BANGUNAN


PENGATURAN UNTUK MENCIPTAKAN SKYLINE BLOK

PANDUAN PERANCANGAN
BLOK MAKAM BUNG KARNO
BENTUK DAN TATA

ATURAN ANJURAN

Ketinggian bangunan mengikuti pengaturan zona skyline blok.

MASA BANGUNAN
PENGOLAHAN FASAD

Fasad terdiri dari elemen transparan minimal 80% berupa berupa jendela yang difungsikan

BANGUNAN

sebagai pencahayaan alami

Koridor pedestrian disterilkan dari kegiatan berdagang dan didesain dengan kolom beton
penyangga

BAHAN ATAP

Pada kanopi bangunan di koridor Jl. Ir Soekarno material atap dibentuk masif dikombinasikan

BANGUNAN

dengan kolom beton penyangga.

PASAR MAKAM BUNG

Kawasan makam dan perpustakaan harus terbebas dari Pedagang Kaki

KARNO

Bangunan Pasar MBK akan menampung pedagang eksisting pasar, pedagang koridor Jl.

Ir.Soekarno, pedagang gerobak Jl. Kalasan dan pedagang K-5 Area MBK

Bangunan pasar menyediakan parkir Becak, area drop off becak, sclupture / tugu, dan area
utilitas pasar MBK

Desain mengacu dan menambahkan axis tegas yang sudah ada

Jumlah lantai pasar maks. 1.5 lantai, dengan ketinggian level lantai maks 3.5 meter.

Pengaturan elevasi antara MBK dengan pasar dan perpustakaan, dimana MBK akan memiliki
level lebih tinggi

Bentukan atap kemiringan maksimal 10 derajat.

Perancangan pasar MBK diarahkan dengan perpaduan langgam arsitektur Modern &
tradisional.

PANDUAN PERANCANGAN
BLOK MAKAM BUNG KARNO
SIRKULASI KENDARAAN

ATURAN ANJURAN

Jalur perkerasan jalan 7 meter. dengan 2 (dua) lajur, masing-masing lajur memiliki lebar 3.5 meter, dan
jenis perkerasan aspal hotmix

Jalur becak disediakan pada bahu jalan dengan lebar 1,5 meter pada kedua sisi jalan dengan penanda
khusus

Rumaja (Jl. Ir. Soekarno) adalah 14 meter

Rumija (Jl. Ir. Soekarno) adalah 19 meter.

Ruwasja (Jl. Ir. Soekarno) adalah 19 meter

Jalan Borobudur dikembangkan untuk mendukung fungsi pasar MBK dan rekayasa jalan

SIRKULASI PEJALAN

Revitaliasi koridor Jl. Ir.Soekarno area MBK dengan mestrerilkan pedestrian dari kegiatan berdagang

KAKI

Fasilitas pejalan kaki berupa jalur pejalan kaki dengan lebar 2,5 m pada kanan & kiri Jl. Ir. Soekarno

Jalur pejalan kaki memiliki batas yang jelas berupa kanstein atau batas penghalang dengan level
ketinggian maks 17 cm dari permukaan aspal

Perkerasan jalur pejalan kaki menggunakan material batu andesit polos yang tidak licin, tidak kasar
tetapi memiliki nilai estetis dan dikombinasikan dengan ubin tekstur pemandu untuk kebutuhan kaum
difabel

PARKIR

Parkir disediakan di dalam persil (off-street parking), baik pada bagian depan bangunan,

atau

ditempatkan pada area khusus.

Area parkir khusus di kembangkan dengan konsep parking shared pada persil bangunan yang besar
(persil >150 m2)

UTILITAS BANGUNAN
DAN LINGKUNGAN

Saluran drainase/selokan ditempatkan di bawah jalur pejalan kaki (1 m x 1.2 m) dengan sistem beton
pracetak yang didesain khusus memiliki bidang resapan air

Panduan perancangan
Bangunan fungsi
pedagang pakaian/
souvenir dengan
ketentuan GSB Nol

REVITALISASI PASAR
DATA PERENCANAAN PASAR
Jumlah Pedagang
Koridor Soekarno
Area MBK
Area Pasar
Koridor Kalasan
Luas Kios

=82 Pedagang
=24 Pedagang
=350 Pedagang
=6 Pedagang

Kios Kecil
Total Luas Kios

4x3=12M2 (untuk Pedagang Tetap, khusus 85


kios pedagang lama mendapat tempat paling
depan)
3x2=6M2 (untuk pedagang K-5 dan skala kecil )
4032M2

Luas Lahan Pasar


KDB
Sirkulasi

6508 M2
80%
20%

=5206.4M2
=1041.28M2

Kawasan pasar baru MBK dapat memenuhi para pedagang


pasar, koridor dan K-5, dengan luas lahan:
Lahan Terbangun
=4174.72
Lahan Non Terbangun
=2333.28

REVITALISASI KORIDOR ZONA MBK

Revitalisasi koridor pedestrianJl.


Ir.Soekarno,
Kawasan pedestrianakan distrerilkan dari
kegiatan perdagangan
Bentuk fasad pedestriantelah ditentukan
oleh Bappeda
Kegiatan revitalisasi akan dimulai
secepatnya.(lap.Akhir)

BLOK KAWASAN KOMERSIAL IR, SOEKARNO


Koridor perdagangan sekitar (Koridor Jl. Ir. Soekarno Pertigaan Jl. Moh Hatta dan Jl.Ir. Soekarno - Pertigaan Jl.
Borobudur)

Pendekatan :
Pengendalian perkembangan & Revitalisasi
Fungi utama blok :
Perdagangan skala kawasan pada Jl. Ir. Soekaarno.

Prinsip KAWASAN KOMERSIAL IR, SOEKARNO


1. Mempertahankan nilai-nilai Makam Bung Karno sebagai
sumber inpirasi masyarakat dan membangkitkan
semangat nasionalisme.
2.

Mendorong pengembangan baru yang selaras, harmonis


dan memperkuat karakter visual kawasan bertema
semangat nasionalisme.

3.

Mengembangkan koridor atraktif sebagai salah satu daya


Tarik kawasan & koridor yang serasi dengan keberadaan
makam bung karno.

4.

Menciptakan koridor jalan yang aman & nyaman serta


ramah terhadap pejalan kaki & sepeda

5.

Menciptakan
tata
bangunan
koridor
yang
memperhatikan human vision, visibility dan skala
manusia

6.

Menciptakan orientasi kawasan yang mudah

PANDUAN PERANCANGAN
BLOK KAWASAN KOMERSIAL JL. Ir.SOEKARNO
PERUNTUKAN LAHAN MAKRO

Perdagangan & Jasa

PERUNTUKAN LAHAN MIKRO

Lantai 1 :Perdagangan / Jasa

ATURAN WAJIB

Lantai 2 :Hunian / Perkantoran


KOEFISIEN DASAR BANGUNAN (KDB)

80% untuk persil tipe kecil


60% Untuk Persil tipe sedang dan besar

KOEFISIEN LANTAI BANGUNAN (KLB)

Maks. 1,8

KOEFISIEN DASAR HIJAU (KDH)

20%

KETINGGIAN BANGUNAN MAKSIMAL

3 Lantai

GARIS SEMPADAN BANGUNAN (GSB)

15 Meter dari as jalan (untuk persil tipe kecil) meliputi permukiman dan
perdagangan skala kecil

20 Meter dari as jalan (untuk persil tipe sedang dan besar) meliputi perkantoran,
minimarket dan fasum-fasos

PERPETAKAN LAHAN

JARAK BEBAS BANGUNAN

Luas kapling/persil tipe kecil 50 - 160 M2

Luas kapling/persil tipe sedang 161 - 200 M2

Luas kapling/persil tipe besar > 201 M2

Jarak bebas samping bangunan renggang minimum 1.5 M.

Jarak bebas samping bangunan rapat adalah 0 M.

Jarak bebas belakang bangunan minimum 10% dari panjang pekarangan


belakang

Jarak bebas bangunan deret lebih dari 60 M. minimum 4 M. dengan blok


bangunan berikutnya yang berfungsi sebagai jalur darurat

JL. Ir. SOEKARNO (KORIDOR KOMERSIAL)


Rumaja
Rumija
Ruwasja

:14 Meter
:19 Meter
:29 Meter

PANDUAN PERANCANGAN
BLOK KAWASAN KOMERSIAL JL. Ir.SOEKARNO
SIRKULASI KENDARAAN

ATURAN ANJURAN

Jalur perkerasan jalan 7 M. dengan 2 (dua) lajur, masing-masing lajur memiliki lebar 3.5 M, dan jenis
perkerasan aspal hotmix

Jalur beca disediakan pada bahu jalan dengan lebar 1,5 m pada kedua sisi jalan dengan penanda
khusus, jenis perkerasan aspal hotmix

Jalur parkir pararel dengan lebar 2 m pada kedua sisi jalan, dengan penanda khusus dan jenis
material aspal hotmix

Sehingga Ruwasja Minimal 29 M

Rumija 19 M

Rumaja 14 M

Gerbang utama jalan lingkungan ditempatkan pada area persimpangan (entrance jalan), dengan
bentukan yang sudah ditetapkan dan bertemakan candi penataran dan atap MBK (material batu
candi).

SIRKULASI PEJALAN KAKI

Fasilitas pejalan kaki berupa jalur pejalan kaki dengan lebar 2,5 m
Jalur pejalan kaki ditempatkan di atas saluran drainase yang telah ditutup dengan man hole desain
khusus.

Perkerasan jalur pejalan kaki menggunakan material tegel 30x30 dan dikombinasikan dengan ubin
tekstur pemandu untuk kebutuhan kaum difabel

PARKIR

Parkir wajib disediakan di dalam persil (off-street parking), pada bagian depan bangunan.

RUANG TERBUKA & TATA

Tidak diperkenankan menggunakan pagar (perdagangan dan jasa)

HIJAU

Diperkenankan menggunakan pagar (Hunian), tetapi dengan ketinggian maks 1M, dan tidak masif

UTILITAS BANGUNAN

Saluran drainase/selokan ditempatkan di bawah jalur pejalan kaki (1,2 x 1 m) dengan sistem beton

DAN LINGKUNGAN

pracetak yang didesain khusus memiliki bidang resapan air

Panduan perancangan
Bangunan fungsi
komersial dengan konsep
toko/ mini market

Panduan perancangan
Bangunan fungsi
komersial bercampur
dengan hunian

BLOK KAWASAN HERITAGE IR. SOEKARNO


Makam Bung Karno, perpustakaan & Pasar Utara Makam
(Koridor pertigaan Jl. Moh Hatta hingga perempatan
Jl.Sudanco Supriadi)
Pendekatan perancangan :
Perancangan Konservasi & Preservasi bangunan heritage
Pengendalian perkembangan fungsi perkantoran pemerintah
Fungi utama blok :
perdagangan, perkantoran, pendidikan dan olah raga

Prinsip KAWASAN HERITAGE IR. SOEKARNO


1. Menciptakan blok penghubung ke masa lalu (zaman
colonial) dengan revitalisasi bangunan MULO OSVIA
2.

Menciptakan blok sebaagai identitas dan sense of


place dari kawasan & kota blitar, dengan menjadikan
bangunan MULO OSVIA atau kawasan sekitar
bangunan menjadi identitas kota tersebut.

3.

Memperkuat nilai sejarah kota, menjadikan bangunan


MULO OSVIA sebagai etalase pengetahuan sejarah

4.

Menciptakan tata bangunan koridor yang


memperhatikan human vision, visibility dan skala
manusia

PANDUAN PERANCANGAN
BLOK KAWASAN HERITAGE JL. Ir.SOEKARNO
PERUNTUKAN LAHAN MAKRO

Perkantoran, pendidikan

PERUNTUKAN LAHAN MIKRO

Lantai 1 :Perdagangan , Perkantoran, pendidikan

ATURAN WAJIB

Lantai 2 : Perdagangan , Perkantoran, pendidikan, Permukiman


KOEFISIEN DASAR BANGUNAN (KDB)

60%

KOEFISIEN LANTAI BANGUNAN (KLB)

Maks. 1,8

KOEFISIEN DASAR HIJAU (KDH)

40%

KETINGGIAN BANGUNAN MAKSIMAL

3 Lantai

GARIS SEMPADAN BANGUNAN (GSB)

22 M dari as jalan

PERPETAKAN LAHAN

Luas kapling/persil tipe sedang 160 - 200 M2

Luas kapling/persil tipe besar > 201 M2

Jarak bebas samping bangunan renggang minimum 3 M.

Jarak bebas samping bangunan rapat adalah 2 M.

Jarak bebas belakang bangunan minimum 10% dari panjang pekarangan

JARAK BEBAS BANGUNAN

belakang

Jarak bebas bangunan deret lebih dari 60 M. minimum 4 M. dengan blok


bangunan berikutnya yang berfungsi sebagai jalur darurat

JL. Ir. SOEKARNO (HERITAGE)


Rumaja
Rumija
Ruwasja

:20 Meter
:25 Meter
:45 Meter

PANDUAN PERANCANGAN
BLOK KAWASAN HERITAGE JL. Ir.SOEKARNO
BENTUK DAN

Penggunaan atap memiliki 2 level dengan kemiringan 50-60, serta level bagian bawah dengan
kemiring 15-20

TATA MASA
BANGUNAN

ATURAN ANJURAN

Bagian atap yang menghadap ke jalan/depan dibentuk pelana (segitiga) dengan ornamen kayu yang
ditojolkan dan diberi warna yang berlawanan dengan dinding

Preservasi bangunan MULO OSVIA. Dengan teknis konservasi klasifikasi bangunan tipe A, antara lain :

Bangunan dilarang dibongkar dan atau diubah;

Apabila kondisi fisik bangunan buruk, roboh, terbakar atau tidak layak tegak dapat dilakukan
pembongkaran untuk dibangun kembali, sama seperti semula sesuai dengan aslinya;

Pemeliharaan dan perawatan bangunan harus menggunakan bahan yang sama/sejenis atau memilik
karakter yang sama, dengan memperhatikan detail ornament bangunan yang telah ada;

Dalam upaya revitalisasi dimungkinkan adanya penyesuaian / perubahan fungsi sesuai rencana kota
yang berlaku tanpa mengubah bentuk bangunan aslinya;

Dalam persil atau lahan bangunan pelestarian dimungkinkan adanya bangunan tambahan yang
menjadi suatu kesatuan yang utuh dengan bangunan utama.

Restorasi mengembalikan kondisi bangunan bersejarah (MULO OSVIA) sesuai keadaan awal, dengan
cara

Mempertahankan elemen perancangan bangunan MULO OSVIA antara lain : Tatanan, Kesatuan,
Proporsi, Skala, Harmoni, Simetri, keseimbangan, ritme, Ritme, harmoni, kontras

Mempertahankan keaslian objek bangunan MULO OSVIA antara lain : Wujud, Dimensi, Warna, Tekstur,
Posisi, dan orientasi

PANDUAN PERANCANGAN
BLOK KAWASAN HERITAGE JL. Ir.SOEKARNO

ATURAN ANJURAN

BENTUK DAN TATA

Pertahankan keutuhan fitur arsitektur bersejarah bangunan MULO OSVIA, antara lain :

MASA BANGUNAN

Atap, Model atap dianjurkan merupakan perpaduan bentuk pelana dengan limasan, bentukan pelana
diharapkan menghadap ke depan yang ditopang oleh sofi-sofi dengan sudut kemiringan 50-60

Canopy, Terdapat jarak antara atap dengan kanopi, yang dipisahkan oleh jendela roster persegi, material
diharapkan sama dengan atap utama, sudut kemiringan berkisar 10-15

Dinding Sofi-sofi / Ampig, ditempatkan menghadap ke depan, dengan sudut kemiringan 50-60,
dipadukan dengan rangka/ bidang struktur kayu (alternatif baja) yang ditonjolkan (expose), dan
dipadukan dengan jendela krepyak pada bagian tengah.

Roster / Lubang Angin, dianjurkan terbuat dari beton, dengan bentukan persegi

Jendela Krepyak, dibuat dengan konstruksi kayu (alternative alumunium), dengan bentukan persegi,
model krepyak (grill kayu).

Koridor / Teras, pada sekeliling bangunan sebagai loading area bangunan tersebut, letak teras tegak
lurus dengan canopi

Memastikan bahwa perubahan pada bangunan

dan konstruksi baru, memperkuat dan menjaga

keutuhan bangunan bersejarah (MULO OSVIA) dan menjaga keutuhan makna & nilai kawasan bersejarah.

Penataan keserasian koridor dengan banguan heritage MULO OSVIA, antara lain :

Bangunan baru harus dapat secara proporsi pengisi ruang kosong, pada blok bersejarah di sekitar
Bangunan MULO OSVIA

Bangunan baru harus sama tinggi dengan Bangunan MULO OSVIA sebelahnya

Bangunan baru harus memiliki set back yang sama dengan Bangunan MULO OSVIA

Bangunan baru harus dapat proposional, dengan Bangunan MULO OSVIA

Rencana Presevasi &


Konservasi
Konservasi & Preservasi bangunan makam bung karno
di klasifikaskan kepada bangunan tipe A, dengan
ketentuan ;
1. Mempertahankan KDB & KLB pada kondisi saat ini,
dengan sedapat mungkin menjaga area terbuka
hijau & mempertahankan ruang terbuka sekitar
makam;
2. Perubahan bangunan dapat dilakukan dengan tetap
mempertahankan pola tampak muka, arsitektur
utama dan bentuk atap bangunan;
3. Detail ornamen dan bahan bangunan disesuaikan
dengan arsitektur bangunan disekitarnya dalam
keserasian lingkungan;
4. Penambahan bangunan di dalam perpetakan atau
persil hanya dapat dilakukan di belakang bangunan
yang harus sesuai dengan arsitektur bangunan
dalam keserasian lingkungan;
5. Fungsi bangunan tidak dapat diubah sesuai dengan
rencana kota.
6. Memastikan bahwa bangunan dan konstruksi baru,
memperkuat dan menjaga keutuhan tema nilai-nilai
Makam Bung Karno.

HERITAGE
Heritage Design
Upayapreservasi&
konservasibangunan
GedungbekasSekolah
MULO/OSVIA(Asrama
PETA)
Bentuk atap yang dapat Mayoritas bentuk bukaan masif
menjadi icon desain bangunan
dan tertutup

Atap yang memiliki level dengan


sudut kemiringan 50-60

A.
B.
C.
D.
E.
F.

Atap, Model atap dianjurkan merupakan perpaduan bentuk pelana dengan limasan, bentukan pelana diharapkan
menghadap ke depan yang ditopang oleh sofi-sofi dengan sudut kemiringan 50-60
Canopy, Terdapat jarak antara atap dengan kanopi, yang dipisahkan oleh jendela roster persegi, material diharapkan
sama dengan atap utama, sudut kemiringan berkisar 10-15
Dinding Sofi-sofi / Ampig, ditempatkan menghadap ke depan, dengan sudut kemiringan 50-60, dipadukan dengan
rangka/ bidang struktur kayu (alternatif baja) yang ditonjolkan (expose), dan dipadukan dengan jendela krepyak pada
bagian tengah.
Roster / Lubang Angin, dianjurkan terbuat dari beton, dengan bentukan persegi
Jendela Krepyak, dibuat dengan konstruksi kayu (alternative alumunium), dengan bentukan persegi, model krepyak (grill
kayu).
Koridor / Teras, pada sekeliling bangunan sebagai loading area bangunan tersebut, letak teras tegak lurus dengan
canopi

PERANCANGAN KORIDOR
Bertema Heritage Design
Upayaoptimalisasi viewatraksi ke
bangunan heritagedari koridor jalan
dengan penghilangkan pagar.
Sehingga komposisi ini membentuk vistas
yangmemberikan pengalaman ruang di
awal memasuki kawasan makam bung
karno.

PERANCANGAN KORIDOR
Bertema Heritage Design
Upayamemperkuatsignifikansi
karakterkoridor denganlanggam
arsitekturindie/kolonial&
ornamentekposestrukturkayu,
polabukaankotakbesar&masif,
warnatematisindie/kolonial,
matrialpenutupdindingplesteran,

PJU khas heritage

Atap bertingkat

Jalur Pejalan kaki


lebar
Fasade bangunan
Atap genteng,
kombinasi limasan
& pelana

PANDUAN PERANCANGAN
Gerbang Candi Angka Taun Skala Monumental
Upayamemperkuatsignifikansikarakterkawasan
pengembangan gerbang kawasan bungkarno di
muka Jl.Ir Soekarno,
Dengan konsep skala monumental,inspirasi desain
diperoleh dari candi angka taun yangberada di
komplek candi panataran.

PANDUAN PERANCANGAN
Gerbang Candi Angka Taun Skala Monumental
Aplikasi gerbang kawasan bungkarno dimuka Jl.Ir
Soekarno,dengan konsep skala monumental.

Material
Batu candi
Tekstur kasar

Tinggi
mencapai
7 meter

PANDUAN PERANCANGAN
Shelter Sistem Transit
Upayamemperkuatsignifikansikarakterkawasan
juga muncul diaplikasi desain shelterangkutan
masal &pejalan kaki.

PANDUAN PERANCANGAN
BLOK KAWASAN HERITAGE JL. Ir.SOEKARNO
BENTUK DAN TATA

MASA BANGUNAN

ATURAN ANJURAN

Bangunan baru harus memiliki material & warna yang harmonis/ selaras dengan Bangunan
MULO OSVIA

Mendorong pengembangan baru yang selaras, harmonis dan memperkuat karakter visual
kawasan bersejarah/ bertema heritage

Penataan/ penyesuaian keserasian langgam arsitektur bangunan disekitar bangunan MULO


OSVIA, Penataan fasade bangunan baru dengan ornament ekpose struktur kayu, pola bukaan
kotak besar & masif, warna tematis indie/ kolonial, matrial penutup dinding plesteran.

PENGOLAHAN FASAD

Pengendalian pembangunan bangunan baru dengan langgam arsitektur indie kolonial;

Pengolahan fasad merupakan kombinasi elemen masif dengan elemen semi masif, seperti

BANGUNAN

dinding dan jendela yang ditutup.

Jenis bukaan persegi, double dengan jenis krepyak (semi tertutup) dan jendela kaca sebagai
pencahayaan alami

SIRKULASI KENDARAAN

Jalur perkerasan jalan 20 M. dengan 4 (empat) lajur, 2 (dua) Jalur, masing-masing lajur memiliki
lebar 3 M, median jalan lebar 1 M. dan jenis perkerasan aspal hotmix

Sehingga lebar Rumaja 20 M

Rumija 25 M

RUWASJA 45 M

Gerbang utama kawasan ditempatkan pada area persimpangan blok heritage, dengan skala
monumental dan bertemakan kombinasi antara Candi Penataran dan bentuk atap makam bung
karno.

PANDUAN PERANCANGAN
BLOK KAWASAN HERITAGE JL. Ir.SOEKARNO

ATURAN ANJURAN

SIRKULASI PEJALAN

Fasilitas pejalan kaki berupa jalur pejalan kaki dengan lebar 2.5 m

KAKI

Jalur pejalan kaki ditempatkan di atas saluran drainase yang telah ditutup dengan main hole
desain khusus.

Perkerasan jalur pejalan kaki menggunakan material paving blok 10x10 dan dikombinasikan
dengan tegel tekstur pemandu untuk kebutuhan kaum difabel

PARKIR

Parkir wajib disediakan di dalam persil (off-street parking), pada bagian depan bangunan.

Pada Area Heritage, Jarak tanam vegetasi pada koridor jalan adalah setiap 15 m, sehingga
pengunjung mendapatkan view yang luas.

RUANG TERBUKA &

Pada Perdagangan & Jasa, Jarak tanam vegetasi pada koridor jalan adalah setiap 7.5 M.

Jalur hijau merupakan tanaman penghias yang ditempatkan pada area median jalan

TATA HIJAU
UTILITAS BANGUNAN

Saluran drainase/selokan ditempatkan di bawah jalur pejalan kaki (1 m x 1,2 m) dengan sistem

DAN LINGKUNGAN

beton pracetak yang didesain khusus memiliki bidang resapan air

PERANCANGAN PERSIMPANGAN

Kawasan Perkantoran, diarahkan


dengan desain fasad dan atap
bangunan Arsitektur Indie

Dengan Bangunan Sudut


Penataan dipersimpangan
jalan,denganalokasiparkir
padapersilbangunandengan
fungsiperdagangan&jasa,
denganaplikasisetback
bangunanpadabanguandi
sudut.

Bangunan Heritage yang perlu


dipertahankan.

RTH Kawasan persimpangan

RHK (Ruang Henti Khusus)


sepeda motor.

Revitalisasi Gerbang, shelter,


dan tong sampah.

RTH Kawasan persimpangan

BLOK JL. CAKRA NINGRAT


Koridor Jl. Cakra Ningrat

Pendekatan perancangan :
Perancangan pengendalian
pariwisata

perkembangan

fungsi

Fungi utama blok :


Mengarahkan pengembangan baru fungsi jasa
pariwisata untuk perhotelan, home stay & restoran

Prinsip JL. CAKRA NINGRAT


1. Mendorong pengembangan baru yang selaras,
harmonis dan memperkuat karakter visual kawasan
bertema pariwisata.
2.

Mengembangkan koridor atraktif sebagai salah satu


daya tarik kawasan.

3.

Menciptakan koridor yang ramah terhadap pejalan


kaki & sepeda;

4.

Menciptakan
tata
bangunan
koridor
yang
memperhatikan human vision, visibility dan skala
manusia

5.

Menciptakan orientasi kawasan yang mudah

PANDUAN PERANCANGAN
BLOK KORIDOR JL. CAKRANINGRAT

ATURAN WAJIB

PERUNTUKAN LAHAN MAKRO

Perdagangan & Jasa

PERUNTUKAN LAHAN MIKRO

Lantai 1 :Perdagangan / Jasa / Hunian


Lantai 2 :Hunian / Perkantoran / Jasa

KOEFISIEN DASAR BANGUNAN (KDB)

Maks. 60%

KOEFISIEN LANTAI BANGUNAN (KLB)

Maks. 1,8

KOEFISIEN DASAR HIJAU (KDH)

30%

KETINGGIAN BANGUNAN MAKSIMAL

4 Lantai

GARIS SEMPADAN BANGUNAN (GSB)

15 M (dari As Jalan)

PERPETAKAN LAHAN

Luas kapling/persil tipe kecil 90 - 160 M2

Luas kapling/persil tipe sedang 161-300 M2

Luas kapling/persil tipe Besar >300 M2

Jarak bebas samping bangunan renggang minimum 2 M.

Jarak bebas samping bangunan rapat adalah 0 M.

Jarak bebas belakang bangunan minimum 20% dari panjang

JARAK BEBAS BANGUNAN

pekarangan

Jarak bebas bangunan deret lebih dari 60 M. minimum 4 M. dengan


blok bangunan berikutnya yang berfungsi sebagai jalur darurat

KORIDOR JL. CAKRANINGRAT


Rumaja
Rumija
Ruwasja

:9 Meter
:15 Meter
:31 Meter

PANDUAN PERANCANGAN
BLOK KORIDOR JL. CAKRANINGRAT
BENTUK DAN TATA MASA

ATURAN ANJURAN

Setback bangunan minimum 2 m dari GSB

BANGUNAN
SIRKULASI KENDARAAN

Jalur perkerasan jalan 6 M. dengan 2 (dua) lajur, masing-masing lajur memiliki lebar 3 M, dan
jenis perkerasan aspal hotmix

Jalur sepeda disediakan pada bahu jalan dengan lebar 1,5 m pada kedua sisi jalan dengan
penanda khusus, jenis perkerasan jalur sepeda aspal hotmix

Jalur pedestrian lebar 1 M, jenis perkerasan pasangan ubin 30x30 dikombinasikan dengan
material untuk kaum difabel

Ruwasja 31M, Rumija 15 M, Rumaja 9 M

Gerbang utama jalan lingkungan ditempatkan pada area persimpangan (entrance jalan),
dengan bentuk dan material yang sudah ditetapkan, khusus Jl. Dewi Sartika menggunakan
uniqueness gate

SIRKULASI PEJALAN KAKI

Fasilitas pejalan kaki berupa jalur pejalan kaki dengan lebar 1m .


Perkerasan jalur pejalan kaki menggunakan material Paving block dan dikombinasikan dengan
ubin tekstur pemandu untuk kebutuhan kaum difabel

PARKIR

Parkir wajib disediakan di dalam persil (off-street parking), pada bagian depan atau belakang
bangunan.

RUANG TERBUKA & TATA

Tidak diperkenankan menggunakan pagar (perdagangan dan jasa)

HIJAU

Diperkenankan menggunakan pagar (Hunian), tetapi dengan ketinggian maks 1M, dan tidak

masif
UTILITAS BANGUNAN
DAN LINGKUNGAN

Saluran drainase/selokan dibuat terbuka dengan dimensi 1,2 x 1,2 m sisi kiri dan 2,7x2,7 m
dengan pasangan batu kali yang didesain khusus memiliki bidang resapan air

Mengarahkan perubahan fungsi rumah menjadi


homestay, untuk mendukung kegiatan
Fungsi homestay dengan
pariwisata dengan skema moderat
konsep bangunan deret
Fungsi homestay campur
perdagangan

Fungsi homestay
Fungsi homestay

Mengarahkan perubahan fungsi rumah menjadi


homestay, untuk mendukung kegiatan pariwisata
dengan skema optimistik

Mengarahkan pengembangan baru


fungsi jasa pariwisata untuk
perhotelan,homestay&restoran
ke koridor jalan Cakra Ningrat;
Pengembangan kawasan
dengan menyediakan fasilitas
berupa parkir off street dalam
area persil bangunan dengan
aplikasi set back bangunan.
Minimal 8 meter.

Mengarahkan perubahan fungsi


rumah menjadi Hotel, untuk
mendukung kegiatan pariwisata
Perkembangan tren bangunan
tunggal dengan kavling besar untuk
fungsi hotel,

Mengarahkan perubahan fungsi


rumah menjadi homestay, untuk
mendukung kegiatan pariwisata
Perkembangan koridor cakraningrat
sebagai kawasan dengan fungsi mix
uses antara perdagangan &
pariwisata.

Susunan Batu Alam


(komponen tiap bangunan)

Mengarahkan perubahan fungsi


rumah tunggal menjadi homestay
deret untuk mendukung kegiatan
pariwisata.
Kemampuan kawasan berkembang
dengan konsep pembiayaan swasta
& perorangan.

Susunan Batu Alam


(komponen tiap bangunan)

BLOK PERMUKIMAN
Blok Permukiman
Pendekatan perancangan :
Peningkatan kualitas infrastruktur
pembangunan baru

&

Pengendalian

Fungi utama blok :


Permukiman perkotaan

Prinsip PERMUKIMAN
1. Peningkatan kualitas infrastruktur permukiman: jalan
lingkungan, drainase, sampah, air limbah rumah
tangga, air bersih
2.

Pengembangan RTH permukiman

3.

Menciptakan tata bangunan blok permukiman yang


memperhatikan layak huni

PANDUAN PERANCANGAN
BLOK KAWASAN PERMUKIMAN

ATURAN WAJIB

PERUNTUKAN LAHAN MAKRO

Permukiman

PERUNTUKAN LAHAN MIKRO

Lantai 1 :Permukiman
Lantai 2 :Permukiman

KOEFISIEN DASAR BANGUNAN

Maks. 60%

(KDB)
KOEFISIEN LANTAI BANGUNAN (KLB) Maks. 1,2
KOEFISIEN DASAR HIJAU (KDH)

40%

KETINGGIAN BANGUNAN MAKSIMAL

3 Lantai

GARIS SEMPADAN BANGUNAN

6 M (dari As Jalan)

(GSB)
PERPETAKAN LAHAN

JARAK BEBAS BANGUNAN

Luas kapling/persil tipe kecil 72 - 120 M2

Luas kapling/persil tipe sedang 120-300 M2

Luas kapling/persil tipe Besar >300 M2

Jarak bebas samping bangunan renggang minimum 2 M.

Jarak bebas samping bangunan rapat adalah 0 M.

Jarak bebas belakang bangunan minimum 1/4 dari lebar pekarangan


belakang

Jarak bebas bangunan deret lebih dari 60 M. minimum 4 M. dengan


blok bangunan berikutnya yang berfungsi sebagai jalur darurat

JL. LINGKUNGAN (KAWASAN PERMUKIMAN)


Rumaja
Rumija
Ruwasja

:4 Meter
:6 Meter
:12 Meter

GANG (KAWASAN PERMUKIMAN)

PANDUAN PERANCANGAN
BLOK KAWASAN PERMUKIMAN
SIRKULASI KENDARAAN

ATURAN ANJURAN

Jalur perkerasan jalan 4 M. jenis perkerasan aspal hotmix

Ruwasja 12 M

Rumija 6 M

Rumaja 4 M

Gerbang jalan lingkungan ditempatkan pada area persimpangan (entrance jalan), dengan
bentukan yang sudah ditetapkan dan bertemakan Setengah lingkaran dan relief Bung
karno

SIRKULASI PEJALAN KAKI

Jalan kelas gang disarankan menggunakan material paving block

Fasilitas pejalan kaki berupa jalur pejalan kaki dengan lebar 0,7 m sisi kiri dan kanan,
dengan memanfaatkan saluran drainase yang dibuat sistem tertutup

Jalur pejalan kaki memiliki batas yang jelas berupa kerb atau batas penghalang dengan
level ketinggian 5 cm dari permukaan aspal

Perkerasan jalur pejalan kaki menggunakan material beton (plat decker)

RUANG TERBUKA & TATA

Diperkenankan menggunakan pagar, tetapi dengan ketinggian maks 1M, dan tidak masif

HIJAU

RTH disediakan dari masing-masing rumah harus menyediakan 2 pohon peneduh atau
tidak menebang pohon eksisting (yang ada)

Jarak tanam vegetasi pada koridor jalan adalah setiap 5 m

UTILITAS BANGUNAN DAN

Setiap pekarangan harus dilengkapi saluran pembuangan air hujan yang cukup besar dan

LINGKUNGAN

mempunyai kemiringan yang cukup

Saluran drainase/selokan dibuat terbuka dengan dimensi 70 x 1 m sisi kiri dan kanan
dengan pasangan batu kali yang didesain khusus memiliki bidang resapan air

PANDUAN PERANCANGAN
Infrastruktur permukiman berupa panduan jalan lingkungan,
panduan drainase, panduan air limbah rumah tangga, panduan air
bersih yang terintegrasi dalam satu sistem lingkungan, untuk
meningkatkan kaulitas permukiman.

ILUSTRASI SANITASI PERMUKIMAN

Pipa Greywater
Pipa Blackwater

Septiktank Komunal
AreaResapan

ILUSTRASI SANITASI PERMUKIMAN

Pipa Greywater
Pipa Blackwater

BLOK KORIDOR MOH HATTA & PPIP


Koridor Jl.Moh Hatta & PIPP
Pendekatan perancangan :
Perancangan pengendalian perkembangan fungsi
perdagangan & revitalisasi kawasan PIPP
Fungi utama blok :
Perdagangan, jasa & pariwisata
Prinsip KORIDOR MOH HATTA & PPIP
1. Menciptakan blok kawasan pariwisata yang kompak
dimana fungsi pariwisata dan pendukungnya di wadahu
dalam satu tempat;
2.

Menciptakan kawasan sebagai pusat pergeraakan


pejalan kaki & pusat aktivitas wisatawan.

3.

Mendorong pengembangan baru yang selaras, harmonis


dan memperkuat karakter visual kawasan bertema
semangat nasionalisme bung karno.

4.

Mengembangkan koridor atraktif sebagai salah satu daya


tarik kawasan & koridor yang serasi dengan keberadaan
makam bung karno.

5.

Menciptakan koridor jalan yang aman & nyaman serta


ramah terhadap pejalan kaki & sepeda.

6.

Menciptakan
tata
bangunan
koridor
yang
memperhatikan human vision, visibility dan skala
manusia

7.

Menciptakan orientasi kawasan yang mudah

PANDUAN PERANCANGAN
BLOK KAWASAN HATTA & PIPP
PERUNTUKAN LAHAN MAKRO

Perdagangan & Jasa

PERUNTUKAN LAHAN MIKRO

Lantai 1 :Perdagangan / Jasa / Perkantoran

ATURAN WAJIB

Lantai 2 :Hunian / Perkantoran/Jasa


KOEFISIEN DASAR BANGUNAN

80% untuk persil tipe kecil

(KDB)

60% Untuk Persil tipe sedang dan besar

KOEFISIEN LANTAI BANGUNAN

Maks. 1,8

(KLB)
KOEFISIEN DASAR HIJAU (KDH)

20%

KETINGGIAN BANGUNAN

3 Lantai

MAKSIMAL
GARIS SEMPADAN BANGUNAN

(GSB)

15 Meter dari as jalan (untuk persil tipe kecil) meliputi permukiman dan perdagangan
skala kecil

20 Meter dari as jalan (untuk persil tipe sedang dan besar) meliputi perkantoran,
Penginapan, minimarket dan fasum-fasos

PERPETAKAN LAHAN

JARAK BEBAS BANGUNAN

Luas kapling/persil tipe kecil 60 - 160 M2

Luas kapling/persil tipe sedang 161 - 200 M2

Luas kapling/persil tipe besar > 201 M2

Jarak bebas samping bangunan renggang minimum 1.5 M.

Jarak bebas samping bangunan rapat adalah 0 M.

Jarak bebas belakang bangunan minimum 10% dari panjang pekarangan belakang

Jarak bebas bangunan deret lebih dari 60 M. minimum 4 M. dengan blok bangunan
berikutnya yang berfungsi sebagai jalur darurat

KORIDOR JL. M.HATTA & PIPP


Rumaja
Rumija
Ruwasja

:14 Meter
:19 Meter
:29 Meter

PANDUAN PERANCANGAN
BLOK KAWASAN HATTA & PIPP
SIRKULASI KENDARAAN

ATURAN ANJURAN

Jalur perkerasan jalan 7 M. dengan 2 (dua) lajur, masing-masing lajur memiliki lebar 3.5 M, dan
jenis perkerasan aspal hotmix

Jalur beca disediakan pada bahu jalan dengan lebar 1,5 m pada kedua sisi jalan dengan
penanda khusus, jenis perkerasan aspal hotmix

Jalur parkir pararel dengan lebar 2 m pada kedua sisi jalan, dengan penanda khusus dan jenis
material aspal hotmix

Ruwasja Minimal 29 M, Rumija 19 M, Rumaja 14 M

SIRKULASI PEJALAN

Fasilitas pejalan kaki berupa jalur pejalan kaki dengan lebar 2,5 m

KAKI

Jalur pejalan kaki ditempatkan di atas saluran drainase yang telah ditutup dengan man hole
desain khusus.

Jalur pejalan kaki memiliki batas yang jelas berupa kanstein atau batas penghalang dengan level
ketinggian maks 17 cm dari permukaan aspal

Perkerasan jalur pejalan kaki menggunakan material tegel warna 30x30 dan dikombinasikan
dengan ubin tekstur pemandu untuk kebutuhan kaum difabel

PARKIR

Parkir wajib disediakan di dalam persil (off-street parking), pada bagian depan bangunan.

AREA PIPP (Pusat

Penertiban sirkulasi kedatangan dan keberangkatan bus, becak dan pedagang

Informasi Pariwisata &

Pengembangan area PIPP sebelah utara untuk menampung parkir yang datang dari arah utara

Perdagangan)

Pembangunan area ruang henti PIPP, Ruang Tunggu, area berteduh dan tiket Pariwisata

Revitalisasi Toilet dan Mushola area PIPP

Saluran drainase/selokan ditempatkan di bawah jalur pejalan kaki (1,2 x 1 m) dengan sistem

UTILITAS BANGUNAN
DAN LINGKUNGAN

beton pracetak yang didesain khusus memiliki bidang resapan air

Panduan perancangan
Bangunan fungsi
komersial dengan konsep
toko/ mini market

Panduan perancangan
Bangunan fungsi
komersial bercampur
dengan hunian

PENINGKATAN KUALITAS RTH


PENATAAN PENERTIBAN AREA PIPP
Masuk

Keluar

Sirkulasi Kendaraan

B
E

F
C

A.
G B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.

PIPP (Pusat Pelayanan Informasi Pariwisata


Area drop of bus dan becak dengan canopy untuk berteduh
Parkir bus
Parkir kendaraan pribadi
Zona kuliner
Loading area bus (paving block)
Kios pedagang
Kios Pedagang Kuliner

Keluar

RTH & Playground


Masuk

B
D
A

Sirkulasi Bus
Sirkulasi Bus menuju parkir
Sirkulasi Becak
A.

Tiket Becak, Ruang Tunggu, Pusat


informasi dan area berteduh ketika
hujan
B. Area antrian becak
C. Drop off kendaraan bus
D. Ruang tunggu dan parker becak
E. Parkir bus
F. Pintu masuk RTH/Playground

BLOK RTH & SEMPADAN SUNGAI


Koridor S. Kali Cari & S Lahar
Pendekatan perancangan :
Konservasi
Fungi utama blok :
Kawasan perlindungan setempat (Sempadan Sungai)
RTH Skala Kota

Prinsip RTH & SEMPADAN SUNGAI


1.

Konservasi terhadap kawasan sempadan sungai

2.

Pengendalian pembangunan ke arah sempadan


sungai

3.

Pengembangan kawasan sempadan sungai menjadi


area muka kota

PANDUAN PERANCANGAN
BLOK KAWASAN RTH & SUNGAI

ATURAN WAJIB

PERUNTUKAN LAHAN MAKRO

RTH dan Sempadan Sungai

PERUNTUKAN LAHAN MIKRO

Taman Skala Kota, Joging Track, Adventure Game, Area Olahraga,


Pemakaman, Sempadan Sungai dan Parkir

KOEFISIEN DASAR BANGUNAN (KDB)

Maks. 20% untuk sarana dan prasarana penunjang aktivitas

KOEFISIEN LANTAI BANGUNAN (KLB)

Maks. 0.2

KOEFISIEN DASAR HIJAU (KDH)

80%

KETINGGIAN BANGUNAN MAKSIMAL

1 Lantai

GARIS SEMPADAN BANGUNAN (GSB)

15 M (dari As Jalan)

PERPETAKAN LAHAN

JARAK BEBAS BANGUNAN

PANDUAN PERANCANGAN
BLOK KAWASAN RTH & SUNGAI

ATURAN ANJURAN

BENTUK DAN TATA MASA

Bentuk bangunan penunjang disesuaikan dengan fungsinya sebagai penunjang

BANGUNAN

aktifitas di dalam ruang terbuka

Penempatan massa bangunan penunjang tidak menghalangi pergerakan di dalam


ruang terbuka, ditempatkan pada sisi persil

ORIENTASI BANGUNAN
PENGOLAHAN FASAD

Bangunan penunjang berorientasi ke dalam ruang terbuka

BANGUNAN
SIRKULASI KENDARAAN

Pengelolaan fasad bangunan penunjang tidak mengikat namun tetap serasi


dengan lingkungan

Tidak ada sirkulasi bagi kendaraan di dalam area ruang terbuka

Fasilitas pejalan kaki berupa jalur pejalan kaki dengan lebar 1 m disediakan di
sekeliling ruang terbuka

Perkerasan jalur pejalan kaki menggunakan material ubin PC dan dikombinasikan


dengan ubin tekstur pemandu untuk kebutuhan kaum difabel

Gerbang RTH ditempatkan pada area entrance RTH, dengan bentukan sclupture
Candi Penataran

SIRKULASI PEJALAN KAKI

Penggunaan material batu koral sikat untuk jalur pedestrian yang sekaligus
didesain sebagai jalur refleksi

PANDUAN PERANCANGAN
BLOK KAWASAN RTH & SUNGAI

ATURAN ANJURAN

PARKIR

Parkir disediakan di dalam area RTH (off-street parking)

RUANG TERBUKA & TATA

Jarak tanam vegetasi pada RTH adalah setiap 5 m

HIJAU

Penggunaan jenis vegetasi lokal dan beragam namun beradaptasi tinggi, yaitu
berupa pohon tahunan atau musiman, tanaman bunga, semak, perdu, serta
penutup tanah

Penggunaan material grass block dan paving block untuk elemen keras (hard
space), seperti plaza dan area senam

Tidak diperkenankan jenis vegetasi yang beracun, berduri, berdahan mudah patah,
dan perakaran yang tidak kuat

Pembatas hanya dimungkinkan sebagai bagian dari desain untuk menciptakan


ruang-ruang di dalam ruang terbuka dan harus berupa pagar tanaman dengan
ketinggian 60 cm

UTILITAS BANGUNAN DAN RTH harus dilengkapi saluran pembuangan air hujan yang cukup besar dan
LINGKUNGAN

mempunyai kemiringan yang cukup

Batas Perkembangan Ke
arah sungai di batasi
secara fisik
Desain jalur inspeksi sungai yang
ramah pejalan kaki diaplikasikan
dengan penggunaan material
yang tidak licin & material
perkerasan yang meresapkan air

Batas Perkembangan Ke
arah sungai di batasi secara
fisik
Desain jalur inspeksi sungai yang
ramah pejalan kaki diaplikasikan
dengan penggunaan material yang
tidak licin & material perkerasan yang
meresapkan air

PENINGKATAN KUALITAS RTH


PENGEMBANGAN TAMAN SENTUL

PROGRAM RENCANA INVESTASI


RTBL MAKAM BUNG KARNO
KOTA BLITAR

NO PROGRAM RTBL

Blok Makam Bung Karno

Blok 1

Blok Komersial Jl. Ir.Soekarno

Blok 2

Blok Heritage Jl. Ir.Soekarno

Blok 3

Blok Jl. Cakraningrat

Blok 4

Blok Permukiman

Blok 5

Blok Jl. M.Hatta & PIPP

Blok 6

Blok RTH & Sungai

Blok 7

LOKASI

TAHUN PELAKSANAAN
2015 2016 2017 2018

1
2
3
4
5
6

Sosialisasi Program RTBL


Penertiban pedagang K-5
Penataan jalur pedestrian yang aman dan nyaman serta jalur kaum difabel
Penataan Street Furniture
Pengembangan sistem transit untuk becak
Penataan Kelas Jalan Arteri Sekunder (ruas jalan, jalur Becak, jalur hijau, saluran
utilitas tertutup dan drainase)

Semua Blok
Blok 1,2,4,6
Semua Blok
Semua Blok
Semua Blok
Jl. Ir. Soekarno

Penataan Kelas Jalan Lokal Primer (ruas jalan, jalur Becak, jalur hijau, saluran utilitas
Jl. Borobudur, Jl. Kalasan,
tertutup dan drainase)
Jl. WR. Supratman dan Jl.
7
M.Hatta
Penataan Kelas Jalan Lokal Sekunder (ruas jalan, jalur Becak, jalur hijau, saluran
Jl. Cakraningrat, dan Jl.
utilitas tertutup, saluran irigasi dan drainase)
8
Serayu
Penataan Kelas Jalan Lingkungan (ruas jalan dan saluran drainase)
9
Blok 2,4,5
Pengaturan GSB jalan
10
Semua Blok

2019

PROGRAM RENCANA INVESTASI


RTBL MAKAM BUNG KARNO
KOTA BLITAR

Blok Makam Bung Karno

Blok 1

Blok Komersial Jl. Ir.Soekarno

Blok 2

Blok Heritage Jl. Ir.Soekarno

Blok 3

Blok Jl. Cakraningrat

Blok 4

Blok Permukiman

Blok 5

Blok Jl. M.Hatta & PIPP

Blok 6

Blok RTH & Sungai

Blok 7

NO PROGRAM RTBL

11 Pembangunan Jalur dan parkir sepeda


12 Penataan dan Pengendalian Parkir On dan off street
13 Penataan Tata Visual dan Signage Kawasan
14 Perawatan dan perbaikan jalan secara berkala
15 Pembangunan sarana infrastruktur baru
16 Pengaturan sistem rekayasa jalan
17 Pembangunan sarana & prasarana utilitas terpadu (duckting Underground Sistem)
18 Pembangunan sarana & prasarana siaga kebakaran
Penataan area persimpangan (ruang henti khusus, penataan radius persimpangan,
19 area hijau dan tata visual area persimpangan)
20 Peningkatan, perbaikan dan pelebaran sarana infrastruktur
21 Penataan & Pengendalian bangunan baru
22 Penataan bangunan baru area persimpangan
23 Penataan bangunan baru deret, tunggal dan couple
24 Penetapan ciri atau langgam arsitektur kawasan tersebut
25 Standarisasi bentukan gerbang kawasan
26 Pembangunan dan penetapan area TPS (tempat Pembuangan Sampah)
27
l

28
29 Pengaturan ketinggian bangunan zona MBK
30 Revitalisasi Pasar MBK

LOKASI

Semua Blok
Semua Blok
Semua Blok
Semua Blok
Blok 1,2,3,4,5,6
Blok 1,2
Blok 1,2,3,6
Semua Blok
Blok 1,2,3,4,5,6
Blok 1,2,3,4,5,6
Blok 1,2,3,4,5,6
Blok 1,2,3,4,5,6
Blok 1,2,3,4,5,6
Semua Blok
Blok 1,2,4,5
Semua Blok
Semua Blok
Blok 4,5,7
Blok 1
Blok 1

TAHUN PELAKSANAAN
2015

2016

2017

2018

2019

PROGRAM RENCANA INVESTASI


RTBL MAKAM BUNG KARNO
KOTA BLITAR

Blok Makam Bung Karno

Blok 1

Blok Komersial Jl. Ir.Soekarno

Blok 2

Blok Heritage Jl. Ir.Soekarno

Blok 3

Blok Jl. Cakraningrat

Blok 4

Blok Permukiman

Blok 5

Blok Jl. M.Hatta & PIPP

Blok 6

Blok RTH & Sungai

Blok 7

NO PROGRAM RTBL

31 Revitalisasi Koridor Pedestrian Jl. Ir.Soekarno


32 Pengendalian perencanaan bangunan baru pada koridor Komersial, Jl.Ir.Soekarno
33 Revitalisasi Gerbang Kawasan Wisata Kota Blitar
34 Preservasi dan restorasi bangunan MULO OSVIA
35 Pembuatan MOU Preservasi Bangunan MULO OSVIA
36 Penertiban bangunan non-permanen
37 Penertiban bangunan yang berada diatas saluran drainase / irigasi
38 Pembangunan RTH Skala Kota
39 Peningkatan kualitas hunian yang ada
40 Pembangunan RTH Skala Lingkungan
41 Restrukturisasi permukiman dengan pembukaan infrastruktur baru
42 Penataan Kelas Gang Lingkungan Permukiman (ruas jalan dan saluran drainase)
43 Peningkatan kualitas komunitas pedagang pasar makam bung karno
44 Revitalisasi mushola dan Toilet Area PIPP
45 Peningkatan kualitas pelayanan wisata MBK
Penertiban Kawasan parkir becak, bus, kendaraan pribadi dan pedagang area PIPP
46
47 Pengembangan Taman Sentul sebagai RTH Skala Kota
48 Pengendalian bangunan ke arah sempadan sungai
49

LOKASI

Blok 1
Blok 2
Blok 3
Blok 3
Blok 3
Blok 4
Blok 4
Blok 4
Blok 5
Blok 5
Blok 5
Blok 5
Blok 6
Blok 6
Blok 6
Blok 6
Blok 7
Blok 7
Blok 7

TAHUN PELAKSANAAN
2015

2016

2017

2018

2019

PEDOMAN
PENGENDALIANPELAKSANAAN
Prosedur
Pengendalian Rencana

Pengendalian
Pelaksanaan RTBL
Pengendalian pelaksanaan RTBL diselenggarakan melalui kegiatan pengawasan dan
penertiban terhadap pemanfaatan ruang.
Pengawasan diselenggarakan melalui kegiatan sebagai berikut :
Pelaporan yang menyangkut segala hal tentang pemanfaatan ruang, tata bangunan dan
lingkungan
Pemantauan terhadap perubahan rencana tata bangunan dan lingkungan
Evaluasi sebagai upaya menilai kemajuan kegiatan pemanfaatan ruang dalam mencapai
tujuan rencana tata bangunan dan lingkungan
Dalam pelaksanaannya kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang tersebut dilaksanakan
secara terintegrasi dan terkoordinisasi. Antara lain:
Pengawasan
Pelaporan
Pemantauan
Penertiban
Evaluasi

Pelaporan
Fungsi pelapiran adalah sebagai salah satu sumber informasi bagi pemerintah atau
instansi yang berwenang dalam pemantauan dan pengevaluasian pemanfaatan ruang.
Subyek Pelaporan
Penguna ruang
(wajib lapor)

Masyarakat
Luas (hak
lapor)

Bentuk Pelaporan
Tertulis

Tidak Tertulis

Waktu Pelaporan
Tahap Pra Konstruksi
Tahap Konstruksi
Tahap Pasca
Konstruksi
Kapanpun selama
dalam pelaksanaan
kegiatan pemanfaatan
ruang dinilai ada halhal yang tidak sesuai
dengan RTBL yang
berlaku

Obyek Pelaporan
Aspek fisik (konstruksi Fisik) bangunan
Aspek non fisik (pengaruh/dampak
negative dan positif dari pemanfaatan
ruang terhadap kehidupan sosial ekonomi
masyarakat
Tanggapan dan penilaian masyarakat
Pengaruh yang ditimbulkan oleh
pemanfaatan ruang terhadap kehidupan
soasial ekonomi masyarakat

Pengawasan
Berdasarkan waktu pelaksanaan, pengawasan dibedakan dalam 2 bagian, yaitu
Pengawasan selama proses pembangunan (konstruksi) yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kelambatan
atau masa idle yang berdampak negative
Pengawasan paska pembangunan bertujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan kegiatan yang
dilaksanakan terhadap perijinan yang telah diterbitkan

Pemantauan
Pemantauan adalah aktivitas yang bertujuan mengamati, mengikuti dan mendokumentasikan perubahan
status/ kondisi suatu kegiatan pemanfaatan ruang suatu kawasan tertentu dalam periode waktu tertentu .
-

Subyek Penertiban
Instansi Pemerintah
(DTK, Dinas Perkim dan
Tata Ruang. Dinas PU
dsb)

Bentuk Pemantauan
Rutin/ Periodik
berdasarkan prosedur
yang berlaku
Insidentil untuk
memecahkan masalah
local (melalui sidak,
wawancara, kunjungan
lapangan

Waktu Pemantauan
Tahap Pra Konstruksi
Tahap Konstruksi
Tahap Pasca Konstruksi

Obyek Pemantauan
Wilayah administrasi
Kabupaten
Kondisi lahan terakhir
wilayah terbangun atau
lahan kososng

Evaluasi
Evaluasi merupakan tindak lanjut dari pelaporan dan pemantauan. Evaluasi merupakan bagian dari tindakan
pengawasan yang menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi pemanfaatan ruang untuk di tindak lanjuti
-

Subyek Evaluasi
Instansi Pemerintah (DTK, Dinas Perkim dan Tata Ruang. Dinas PU dsb)
-

AlatEvaluasi
RTRW
RUTR
RTBL
Ijin Lokasi / bangunan
Amdal (jika ada)
Kriteria Lokasi dan standart teknis
yang berlaku di bidang pemanfaatan
ruang

Obyek Evaluasi
Hasil
pelaporan
dan
hasil
pemantauan yang dilakukan oleh
aparat dan masyarakat

Penertiban
Penertiban merupakan tindakan yang harus dilakukan sesuai peraturan perundangan yang berlaku dan
berdasarkan hasil rekomendasi dalam tahap evaluasi yang menunjukan bahwa telah terjadi pelanggaran
terhadap RTBL yang berlaku

Subyek Penertiban
Instansi Pemerintah
(DTK, Dinas Perkim
dan Tata Ruang.
Dinas PU dsb)

Bentuk Penertiban
Sanksi Administrasi
Sanksi perdata
Sanksi pidana

Waktu Penrtiban
Tahap Konstruksi
Tahap Pasca
Konstruksi

Obyek Penertiban
On Site (langsung di
tempat pelanggaran
pemanfaatan ruang
Proses pengadilan

FGD-1

AUDIENSI WALIKOTA

FGD-2

Pembahasan Lap. Akhir dan Draft Perwal

KEGIATAN

WAKTU

OUTPUT

FGD-1

25 Juni 2014

Disepakati luasan Delineasi RTBL, luas=55,6 ha


Disepakati visi pembangunan kawasan, Kawasan MBK sebagai kawasan
wisata budaya dan identitas kota, serta kawasan berwawasan lingkungan

AUDIENSI
WALIKOTA

2 Sept. 2014

Peraturan ketinggian bangunan zona inti MBK dan Radius MBK


Revitalisasi kawasan pasar MBK
Akan memperluas pasar MBK, dengan membebaskan dan memindahkan
area makam katolik dan mataram. Di sekitar pasar.
Mengikutsertakan SKPD terkait, agar dapat merumuskan perencanaan yang
lebih komprehensif.

FGD-2

2 Okt. 2014

Lap Akhir

Audiensi &
Penada Tangan
Perwal Dengan
Walikota

30 Okt. 2014

Noverber 2014

Revitalisasi pasar harus menampung para pedagang pasar, koridor jalan


dan K-5
Desain Pintu Gerbang Kawasan wisata, disesuaikan dengan atap MBK dan
Candi Penataran
Pengaturan tiap gapura lingkungan ditambah relief Ir.Soekarno dan nama
jalan
Rencana Rekayasa Jalan diarahkan kearah timur, melalui jalan Borobudur
Rencana ROW Jalan ditentukan Dishub.

Revitalisasi Koridor Jl. Ir. Soekarno


Disepakati ROW Perencanaan Jalan
Disepakati KDB , GSB dan Zona Ketinggian (Area MBK, Koridor Komerisial
Ir. Soekarno, dan Heritage)
Disepakati Konsep Revitalisasi pasar MBK

Audiensi RTBL kepada Walikota


Penandatangan perwal RTBL Kawasan Wisata Makam Bung Karno

Anda mungkin juga menyukai