SISTEMATIKA PEMBAHASAN
01 PENDAHULUAN
02 PROFIL KAWASAN PERENCANAAN
03 KEBUTUHAN PENANGANAN
04 RENCANA PENATAAN KAWASAN
05 PROGRAM PENANGANAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Profil
Kelurahan Cakung Timur
Lokasi Perencanaan berada pada
RW 05, RW 07, RW 08,
Kelurahan Cakung Timur,
Kecamatan Cakung, Jakarta Timur
Proses Kegiatan yang Telah Dilaksanakan
Sosialisasi Diskusi Bersama FGD di RW 07 FGD di RW 08 FGD di RW 05
RPTRA Kelurahan
Cakung Timur, 17 Mei
RW 05 Balai RW 07, 16 Juni Rumah RW, 18 Juni Balai RW, 23 Juni 2023,
2023, 20.00 wib 2023, 20.00 wib 20.00 wib
2023, 09.00 wib 28 Mei 2023, 20.00 wib 22 Sept.2023 20.00 wib
24 Sept.2023 20.00 wib 24 Sept.2023 15.30 wib
Proses Kegiatan yang Telah Dilaksanakan
Survey dan Pengukuran
7 Juli –31 Juli 2023
Konfirmasi Program
22 – 26 September 2023
PROFIL KAWASAN
PERENCANAAN
Review Kebijakan
Pendataan RW Kumuh DKI Jakarta 2017
Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta
RT kumuh
di RW 07
Berdasarkan hasil evaluasi
direktori RW kumuh Tahun 2017
3, 5, 10
oleh BPS Provinsi DKI Jakarta, di
Kota Administrasi Jakarta Timur
RT kumuh
di RW 08
3, 4, 5, 6, 9
RT kumuh
di RW 05
3, 4, 5, 6, 7,
8, 11
Kepadatan Pola Kualitas Ventilasi dan Kepadatan Permukaan Kondisi Jamban Frekuensi Cara Buang Penerangan
Penduduk Penataan Bangunan Pencahayaan Bangunan Jalan Saluran Air Buruk Ambil Sampah Jalan Umum
Bangunan Buruk Buruk Sampah
Padat Kurang Tidak Buruk Tidak Buruk Padat Beton/Aspal Mengalir Sendiri Setiap Hari Petugas Ada PJU
Teratur
38,46 % 84,62 % 100 % 38,46 % 30,77 % 23,08 % 80,38 % 15,38 % 61,54 % 100 %
61,54 %
Kurang Buruk Kurang Kerikil Tidak Bersama 2-3x TPS
Padat Tidak Padat Mengalir seminggu
Teratur 15,38 % 61,54 % 18,14 % 30,77 %
38,46 % 30,77 % 38,46 % 76,92 % 69,23 %
Umum
Tanah Sembarangan
Tidak Padat Sangat Tidak Tidak Padat Tidak Ada 1,06 % 1x
Teratur 7,69 % Saluran seminggu 7,69 %
23,08 % 23,08 % Bukan
7,69 % 0% Jamban 15,38 %
0,42 %
Sumber : BPS DKI Jakarta, 2017
Review Kebijakan
RTRW DKI JAKARTA 2030 RP3KP DKI JAKARTA 2017
Visi Visi
“JAKARTA SEBAGAI IBUKOTA NEGARA “Mewujudkan Perumahan dan Kawasan
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA YANG Permukiman DKI Jakarta 2030 yang Layak Huni,
NYAMAN, BERKELANJUTAN DAN DIHUNI OLEH Bebas Kumuh, Sinergis dengan Penataan Ruang,
MASYARAKAT YANG SEJAHTERA“ dan Berkelanjutan”.
Misi Misi
1. Membangun prasarana dan sarana kota yang manusiawi; 1. Menyediakan Perumahan dan Kawasan Permukiman yang layak huni di
DKI Jakarta
2. Mengoptimasikan produktivitas kota;
2. Membangun dan Mengembangkan Perumahan dan Kawasan
3. Mengembangkan budaya perkotaan; Permukiman yang layak huni, teratur, berlandaskan kebijakan penataan
ruang, dan berkelanjutan
4. Mengarusutamakan pembangunan berbasis mitigasi
bencana; 3. Menyediakan prasarana dan sarana permukiman yang manusiawi
5. Menciptakan kehidupan kota yang sejahtera dan 4. Menyediakan Ruang Terbuka dan Ruang Terbuka Hijau di lingkungan
perumahan dan kawasan permukiman
dinamis; dan
5. Menyediakan wadah/kelembagaan terkait perumahan dan kawasan
6. Menyerasikan kehidupan perkotaan dengan lingkungan permukiman sampai dengan tingkat kelurahan yang dapat menyelesaikan
hidup. permasalahan perumahan dan kawasan permukiman di DKI Jakarta.
Review Kebijakan RW 07
sub zona Perumahan Kepadatan
sangat tinggi (R-1),
SPU Skala Kelurahan
RDTR Provinsi DKI Jakarta
Pergub Nomor 31 tahun 2022
RW 08
sub zona Perumahan Kepadatan
sangat tinggi (R-1),
SPU Skala Kelurahan (SPU-3),
Jalur Hijau, Ruang Terbuka Hijau
Skala Kelurahan, Ruang Terbuka
Hijau Skala RW (RTH),
RW 05
sub zona Perumahan Kepadatan sangat
tinggi (R-1),
Kawasan Peuntukan Industri (KPI)
Ruang Terbuka Hijau Skala RW
Sumber : https://jakartasatu.jakarta.go.id/
Profil kependudukan
Sumber : Sudin Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Jakarta Timur, Desember 2022
LUAS
TOTAL KEPADATAN KEPADATAN JUMLAH
NO RT WILAYAH
PENDUDUK PENDUDUK PENDUDUK BANGUNAN
(HA)
1 1 402 1,11 362 Tinggi 62
2 2 460 3,12 147 Rendah 54
3 3 430 2,07 208 Tinggi 78
4 4 633 4,74 134 Rendah 298
5 5 604 1,72 351 Tinggi 98
6 6 619 1,31 474 Sangat Tinggi 65
7 7 365 1,87 195 Sedang 122
8 8 319 1,33 240 Tinggi 66
9 9 608 2,79 218 Tinggi 204
10 10 742 0,85 870 Sangat Tinggi 70
Jumlah 5182 20,90 248 Tinggi 1117
LUAS
TOTAL KEPADATAN KEPADATAN JUMLAH
NO RT WILAYAH
PENDUDUK PENDUDUK PENDUDUK BANGUNAN
(HA)
1 1 628 4,47 141 Rendah 128
2 2 445 2,60 171 Rendah 108
3 3 571 1,46 391 Tinggi 98
4 4 657 0,87 753 Sangat Tinggi 70
5 5 644 1,87 344 Tinggi 120
6 6 432 1,76 245 Tinggi 88
7 7 476 1,70 279 Tinggi 95
8 8 677 2,43 278 Tinggi 196
9 9 549 2,41 228 Tinggi 105
Jumlah 5079 19,58 259 Tinggi 1008
2
3
5
4
6
Drainase pada kontur
4 yang cenderung datar
dan tidak mengalir, air
hitam dan bau,
pendangkalan karena Jalan lingkungan dengan kondisi cukup baik, Saluran dengan
tanah dan sampah 5 beton dan saluran sudah tertutup 6 kondisi tidak baik
• Pengambilan sampah
setiap hari,
• Armada persampahan &
SDM terbatas
• Potensi ekonomi,
budidaya ikan,
• Keingiinan warga untuk
• Potensi RTH cukup luas mengembangkan
• RTH dikuasai oleh Perusahaan (pengembang) hidroponik di RT 4
• Digunakan untuk balai RW dan pengumpulan sampah (izin
pada pemilik lahan) Sumber data peta: https://jakartasatu.jakarta.go.id/
Profil Fisik
Lingkungan
RW 07
4
5
RW 08
• Saluran pipa terlalu kecil, Saluran kecil, dan
1 • Air meluap saat terjadi hujan / 2 tidak menerus 6 5
menimbulkan genangan di permukiman 4
2
3 1
• Saluran tertutup
• Beberapa lokasi tidak memiliki saluran (terputus 4 oleh rumah
3 lahan warga) → terjadi Genangan saat hujan warga
RW 05
Aspek Potensi Permasalahan
Fisik & Lingkungan ▪ Merupakan permukiman lama yang sudah ▪ Masalah Drainase:
cukup tertata o Jaringan drainase kecil dan tertutup rumah
▪ Perkerasan jalan umumnya sudah bagus o Posisi saluran utama yang lebih tinggi dari
▪ Pengelolaan sampah terjadwal dengan permukiman warga (risiko air berbalik dan
adanya pengangkutan tiap hari menjadi genangan di permukiman)
▪ Sudah pernah ada bank sampah ▪ Persampahan: sarana angkutan dan SDM sampah
▪ Terdapat lahan potensial untuk RTH publik terbatas
▪ RTH: Kurangnya lahan bermain / lahan terbuka
untuk sosialisasi
▪ Jalan & Lingkungan (aspek kesehatan &
keselamatan)
o Jalan relatif sempit
o Jarak antar bangunan yang berdekatan
Sosial – Budaya ▪ Warga cukup aktif berpartisipasi dan kritis ▪ Warga sempat apatis terhadap program-program
▪ Ada sejumlah inisiatif tokoh warga dalam pemerintah
membina masyarakat & anak-anak terkait ▪ Kesibukan harian warga (sebagian besar pekerja)
pendidikan keagamaan dan pengetahuan sehingga cukup sulit untuk berkumpul
sosial-ekonomi lokal
Ekonomi Masyarakat ▪ Sudah mulai berkembang aktivitas warga ▪ Perkembangan potensi ekonomi lokal masih
yang dapat mendorong ekonomi lokal terbatas pada wilayah/RT tertentu
(hidroponik, ternak magot, tambak ikan) ▪ Kurangnya pemahaman warga mengenai peluang
pengembangan ekonomi lokal
Potensi & Permasalahan
RW 07
Aspek Potensi Permasalahan
Fisik & Lingkungan ▪ Masih terdapat sejumlah lahan kosong ▪ Masalah Drainase:
untuk sempadan dan potensi RTH / ruang o Jaringan drainase yang terputus oleh lahan
publik dan bangunan rumah
▪ Perkerasan jalan umumnya sudah bagus o Posisi saluran utama yang lebih tinggi dari
▪ Terdapat jalur jalan utama lebar 3m yang permukiman warga (risiko air berbalik dan
memudahkan untuk kendaaran pemadam menjadi genangan di permukiman)
kebakaran o Drainase tertutup sampah
▪ Air bersih PDAM sudah masuk o Pendangkalan sungai
▪ Pengangkutan sampah setiap 2-3 hari ▪ Persampahan: sarana angkutan terbatas
didukung ketersediaan SDM ▪ RTH: Kurangnya lahan bermain / lahan terbuka
▪ Kondisi bangunan cukup baik dan jarak untuk sosialisasi
antar bangunan tidak terlalu rapat ▪ Sejumlah rumah dengan lokasi yang tersebar
belum memiliki tanki septik
Sosial – Budaya ▪ Sudah ada balai warga dan kepengurusan ▪ Warga tidak terlalu aktif dalam mengelola aktivitas
bersama
▪ Permasalahan sosial antara RW 07 – RW 08
Ekonomi Masyarakat ▪ Terdapat aktivitas produksi (pabrik) tempe ▪ Aktivitas ekonomi potensial belum berkembang &
yang dikelola warga setempat belum banyak menyerap tenaga kerja lokal
Potensi & Permasalahan
RW 08
Aspek Potensi Permasalahan
Fisik & Lingkungan ▪ Masih terdapat sejumlah lahan kosong ▪ Masalah Drainase:
untuk sempadan dan potensi RTH / ruang o Saluran pipa terlalu kecil sehingga mampat
publik dan meluap saat hujan besar
▪ Perkerasan jalan umumnya sudah bagus o Sejumlah saluran posisinya lebih tinggi dari
▪ Terdapat jalur jalan utama lebar 3m yang jalan
memudahkan untuk kendaaran pemadam o Drainase tertutup sampah
kebakaran o Pendangkalan sungai
▪ Air bersih PDAM sudah masuk ▪ RTH: Kurangnya lahan bermain / lahan terbuka
▪ Pengangkutan sampah setiap 2-3 hari untuk sosialisasi
didukung ketersediaan SDM ▪ Sejumlah rumah dengan lokasi yang tersebar
▪ Kondisi bangunan cukup baik dan jarak belum memiliki tanki septik
antar bangunan tidak terlalu rapat ▪ Belum ada perencanaan yang baik dan tepat
▪ Ada lahan calon TPS untuk fasilitas masyarakat
Sosial – Budaya ▪ Ada kepengurusan warga yang diinisiatif ▪ Belum memiliki balai warga
tokoh setempat ▪ Permasalahan sosial antara RW 07 – RW 08
Ekonomi Masyarakat ▪ Terdapat tempat pemotongan ayam milik ▪ Aktivitas ekonomi potensial belum berkembang
warga lokal dan belum melibatkan banyak warga lokal
▪ Masyarakat kurang memahami peluang
pengembangan ekonomi lokal
KEBUTUHAN
PENANGANAN
KEBUTUHAN PENANGANAN
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB
MASALAH DAMPAK YANG TERJADI KEBUTUHAN PENANGANAN
MASALAH
1 Persampahan: ▪ Kurangnya kesadaran masyarakat ▪ Tumpukan sampah di beberapa titik di ▪ Penambahan sarana angkutan setempat (gerobak
Banyak tumpukan sampah ▪ Kurangnya sarana pembuangan saluran jalan lingkungan sampah)
pada saluran setempat ▪ Pendangkalan pada sungai ▪ Sosialisasi dan program mengenai :
▪ Terbatasnya sarana pengangkutan ▪ Penyumbatan pada area tertentu pada o Dampak membuang sampah sembarangan (bagi
sungai (pintu air) manusia dan lingkungan)
▪ Polusi udara pada sekitar tumpukan o Dampak membuang sampah pada badan air
sampah (sungai dan saluran drainase)
▪ Banyaknya serangga dan binatang habitat o Sampah mempunyai nilai ekonomis
sampah (lalat, tikus dll) o Konsep penanganan sampah zero waste
2 Drainase: ▪ Kontur wilayah ▪ Penyempitan sungai di beberapa titik ▪ Penertiban permukiman pada jalur drainase
Banjir/genangan ▪ Kurangnya interkoneksi jaringan ▪ Kesulitan dalam normalisasi sungai ▪ Kebutuhan pengembangan dan pembangunan
drainase ▪ Gampang terjadi banjir karena volume keermur
▪ Penyempitan saluran akibat (daya tampung) sungai berkurang ▪ Sosialisasi fungsi dan tujuan sempadan sungai
aktivitas masyarakat (sampah, ▪ Limpasan air dari drainase yang kembali / ▪ Pengawasan aktivitas sekitar jaringan drainase
pembangunan fisik kawasan, dll) meluap ke arah permukiman ▪ Normalisasi saluran
3 Pengelolaan Air Limbah: ▪ Belum terdapat tanki septic di ▪ Saluran menjadi tercemar dan bau ▪ Sosialisasi program sanitasi lingkungan
Air limbah rumah tangga beberapa rumah masyarakat ▪ Dampak jangka panjang pada aspek ▪ Penyediaan tangki septik komunal
dibuang langsung ke ▪ Belum terdapat jaringan sanitasi kesehatan lingkungan ▪ Penyediaan sistem jaringan sanitasi lingkungan
sungai/saluran lingkungan
▪ Tidak adanya lahan untuk
pembuatan septictank komunal
4 Keterbatasan lahan / ruang ▪ Kurangnya lahan RTH bagi tempat ▪ Hambatan pergerakan / aksesibilitas ▪ Pengembangan RTH lingkungan dengan
publik: bermain anak-anak penduduk memanfaatkan lahan yang ada
Jalan juga berfungsi ▪ Aspek kualitas struktur jalan ▪ Risiko keselamatan penduduk (anak-anak) ▪ Peningkatan kualitas jalan dengan struktur yang lebih
sebagai tempat bermain dengan akibat banjir ▪ Jalan menjadi berlubang baik
kualtas yang kurang
5 Masalah kerawanan sosial ▪ Keterbatasan penerangan jalan ▪ kerawanan sosial akibat berkumpulnya ▪ Pengembangan aktivitas bagi kelompok pemuda
umum pada sejumlah titik rawan kelompok pemuda yang kurang terawasi didampingi kelompok masyarakat dan penyediaan
▪ keterbatasan pemberdayaan sarana / prasarana penunjang aktivitas sosial
masyarakat khususnya
pemuda/pemudi
KEBUTUHAN PENANGANAN
LINGKUNGAN
Konsep Penanganan
▪ Perlu perbaikan terutama pada RT yang tidak terkoneksi
antara jaringan drainase dengan saluran yang lebih
besar (PHB),
▪ Jaringan drainase dapat dibangun dengan
menggunakan model drainase tertutup → saluran
drainase dalam sebuah duckting yang menyatu dengan
saluran optik dan air bersih,
▪ Drainase tertutup dapat memperluas akses pedestrian
▪ Pengembangan floating garden di atas drainase tertutup
Pencemaran Lingkungan
Tumpukan sampah di sejumlah titik: lahan kosong,
pinggir jalan, saluran drainase akibat:
• Kurangnya lahan dan sarana pengumpulan /
pembuangan sampah
• Kurangnya pemahaman terhadap pentingnya
memilah dan memroses sampah
Kebutuhan Pengelolaan
Persampahan PRASARANA YANG DIBUTUHKAN
▪ RW 05 (6.660 jiwa)
membutuhkan 2 unit Di tengah
Taman/ Tempat
taman/tempat bermain 1.
Main
250 250 1 100 kelompok 29
tetangga
▪ RW 7 (5.182 jiwa), Taman/ Tempat
Di pusat
membutuhkan 2 unit 2. 2.500 1.250 0,5 1.000 kegiatan 3
Main
lingkungan
taman/tempat bermain Terletak
3. Jalur Hijau - - 15 m - -
menyebar
▪ RW 08 (5.079 jiwa) Sumber: Hasil Analisis Konsultan Berdasarkan SNI 03-1733-2004 Tata Cara
membutuhkan 2 unit Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan
taman/tempat
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN ▪ Penempatan APAR
JARINGAN PRASARANA / UTILITAS o Pada Balai RW dan RT
o Pada gedung serba
guna
Kebutuhan
Sistem Proteksi Kebakaran
Kebutuhan Peningkatan
Jalan Lingkungan
VISI
PERMUKIMAN YANG AMAN, NYAMAN, LAYAK
HUNI, BEBAS KUMUH, PRODUKTIF &
BERKELANJUTAN
MISI
1. Menciptakan Kawasan yang nyaman bermakna terciptanya rasa aman, tertib, tentram, dan damai.
2. Meningkatkan Perekonomian yang Kuat dan Berkualitas
3. Menciptakan Kawasan yang berkelanjutan bermakna terwujudnya pelayanan prasarana dan sarana
yang berkualitas, dalam jumlah yang layak, berkesinambungan dan dapat diakses oleh seluruh warga.
KONSEP PENANGANAN
Ilustrasi 3 dimensi
KONSEP PENANGANAN RW 05
2 3
KONSEP PENANGANAN RW 07
4
3
1 Membuat Saluran 2 Memperdalam saluran dan menertibkan
jembatan menuju bangunan 2
4 Meningkatkan
3 Memperdalam saluran menjadi
saluran uditch
4
3
Meningkatkan ukuran saluran, uditch dan Meningkatkan
1 tertutup 3 4 Meningkatkan
ukuran saluran, ukuran saluran,
uditch dan tertutup uditch dan tertutup
Meningkatkan
2 ukuran saluran,
uditch dan tertutup
3
Pengelolaan sampah rumah tangga dan Konsep
kawasan dengan metoda 3R (reduce, Pengembangan Kosep Penanganan Sampah organik
reuse, recycle) berbasis masyarakat Sarana Prasarana (sampah rumah tangga dan tanaman
yang menekankan kepada pengelolaan kering ) diarahkan diatasi dengan
sampah dengan cara mengurangi,
Sampah konsep ZERO waste yaitu dengan
kegiatan 3 R dan KOMPOSTING
memanfaatkan kembali, dan mendaur ulang
sampah
Konsepsi Penanganan:
• Pengembangan Kelembagaan:
peningkatan kapasitas aparatur
kebersihan, peraturan perundangan, pola
monitoring dan evaluasi
• Peningkatan kapasitas masyarakat: peran
aktif masyarakat dalam program 3R,
kelembagaan di tingkat kelurahan dan
masyarakat (LMK)
• Dukungan prasarana dan sarana: lahan
dan sumber dana pembangunan,
operasional dan pemeliharaan Kosep Skema Penanganan Sampah
organik
Peningkatan Kualitas Permukiman Hunian & Peningkatan Jaringan Infrastruktur
01
Penyediaan fasilitas persampahan disertai dengan perbaikan manajemen pengelolaan sampah
RW 07
• 2 lokasi
RW 08
• 2 lokasi
KONSEP PENANGANAN
2
Penanganan & Pengendalian Sempadan Kali
02
• Pengendalian pembangunan baru ke
arah kali dan pengendalian pertumbuhan Ilustrasi 3 dimensi
permukiman baru pada sisi sempadan
kali Pembuatan pagar
• Pembuatan jalan inspeksi dan
pemagaran kali
• Pemanfaatan daerah sempadan kali
menjadi daerah tangkapan air dan RTH.
• Pemanfaatan sempadan kali sebagai
sarana rekreasi dan sosialisasi
masyarakat
• Perbaikan tanggul/kirmir, pembersihan
sampah di bantaran sungai
• Pelibatan masyarakat dalam program
Cinta Sungai
• Penataan lahan milik Sudin Lingkungan
Hidup terintegrasi dengan RTH publik
• Integrasi dengan program pemeliharaan
DAS
Penanganan Aspek Sosial Ekonomi
03
Melalui mekanisme Swakelola Tipe 4 → POKMAS akan mengerjakan pekerjaan Sederhana, seperti
Direncanakan oleh masyarakat, dikerjakan oleh 1. Pekerjaan Mural 3D
2. Pekerjaan Vertical Garden
masyarakat, diawasi oleh masyarakat 3. Pengadaan Tempat Sampah
4. Pengadaan APAR
Struktur Organisasi Kelompok Masyarakat
Kecamatan Cakung
PENGEMBANGAN UMKM
Kelurahan Cakung Timur & KAPASITAS SDM
Pendaftaran
Pelatihan
Perizinan
PENINGKATAN PENGETAHUAN /
WARGA MASYARAKAT Akses Modal KEMAMPUAN / SKILL, PELUANG
RW 05, RW 07, RW08 KERJA, PELUANG USAHA, AKSES
Pemasaran PASAR EKONOMI, KOLABORASI
Pendampingan
DED RTH
DED RTH DED Jalan Lingkungan & Drainase DED Jalan Lingkungan & Drainase
RENCANA
PROGRAM RAB
RW 05 RW 07
NO. URAIANG PEKERJAAN SATUAN VOLUME NO. URAIANG PEKERJAAN SATUAN VOLUME
A. PEKERJAAN SALURAN DRAINASE A. PEKERJAAN SALURAN DRAINASE
A.1 Pek. Penampang Saluran ( U-Ditch) m 2251,40
A.1 Pek. Penampang Saluran ( U-Ditch) m 1832,36
A.2 Pek. Tutup Saluran ( Cover U-Ditch) m 2251,40
A.2 Pek. Tutup Saluran ( Cover U-Ditch) m 1743,97
B. PEKERJAAN PERKERASAN JALAN
B.1 AC-WC dengan Tack Coat Penggelaran dengan Manual (Shell) ton 75,46 B. PEKERJAAN PERKERASAN JALAN
B.2 Pek. Jalan Beton m3 766,52 B.1 AC-WC dengan Tack Coat Penggelaran dengan Manual (Shell) ton 167,18
B.2 Pek. Jalan Beton m3 24,37
C. PEKERJAAN PERKERASAN RTH
C.1 Pas. Vertikal Garden unit 8,00 C. PEKERJAAN PERKERASAN RTH
C.2 Mural m2
C.1 Pek. RTH 1 RW 07 (Lapangan Badminton + Taman) RT 04 unit 1,00
C.2 Pek. RTH 2 RW 07 ( RT 02, Depan TK/ Kantor RW) unit 1,00
D. PEKERJAAN MARKA JALAN
C.3 Pas. Vertikal Garden ( Jl. Inspeksi) unit 8,00
D.1 Pas. Cermin Cembung dia. 60 cm bh 8,00
D.2 Pas. Gapura Jalan unit 12,00
D.3 Pas. PJU titik 11,00 D. PEKERJAAN MARKA JALAN
D.1 Pas. Cermin Cembung dia. 60 cm bh 10,00
D.2 PJU titik 15,00
D.3 Pas. Gapura Jalan unit 4,00
D.4 Wayfinding (TAS WF 001), Peta RW unit 1,00
RENCANA
PROGRAM RAB
RW 08
NO. URAIANG PEKERJAAN SATUAN VOLUME