KAMPUNG RIVERFRONT
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 7
CO-DESIGN APPROACH
ALRIZKI KHARISMA
15512183
Sungai merupakan sumber kehidupan,tak heran jika sungai menjadi tujuan masyarakat untuk dijadikan tempat tinggal.Sungai
juga dapat menyelesaikan masalah untuk hal sanitasi misalnya,warga cukup bergantung pada sungai untuk beraktivitas seperti
mandi dan mencuci,namun seiringnya waktu berjalan masyarakat kerap mengotori sungai dengan membuang limbah yang
berlebih sehingga membuat keadaan sungai mulai tercemar.
CO-Design meupakan salah satu pendekatan desain dimana masyarakat juga ikut terlibat dalam hal ini,tujuan perancangan
ini yaitu juga mengedukasi masyarakat tentang menciptakan lingkungan yang asri dengan memberi tahu tentang pentingnya
ruang terbuka hijau untuk daerah resapan air hujan kemudian pentingnya tinggal di lingkungan yang bersih dan sehat.Area
sungai juga bukan merupakan tempat membuang sampah dan limbah namun sebagai sarana fasilitas sosial dan umum,ke-
seimpulannya jika daerah pinggiran sungai dijadikan sebagai aktivitas penunjang sosial atau sarana rekreasi maka area sungai
tersebut akan hilang dari kesan kumuh.
KONTEN ECO GREEN
KAMPUNG RIVERFRONT
SEJARAH Dusun Serangan Dusun Gendingan Dusun Tejokusuman, Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Daerah Istimewa Yogyakarta
Notoprajan merupakan sebuah kampung yang dimana dika- Dusun Serangan Dusun Gendingan Dusun Tejokusuman, merupakan kawasan pemukiman penduduk yang cukup padat yang terletak di kelurahan
takan bahwa seorang pangeran pernah bermukim di ndalem Noto- notoprajan,kawasan yang dikaji merupakan ketiga dusun tersebut yang kebetulan berada di sisi timur sungai Winongo,salah satu sungai tercemar di Kota
prajan, pangeran itu bernama pangeran Hadiwinoto. Kisah mengenai Yogyakarta.Kawasan ini merupakan kawasan pemukiman penduduk pada umumnya yang mempunyai problema kepadatan penduduk yang membuat ru-
Pangeran Hadiwinoto pernag ditulis pada kolom cerita di koran koran mah-rumah dibangun secara berdempetan hal tersebut juga menimbulkan berbagai masalah lain seperti ketersediaan ruang terbuka hijau,fasilitas umum
yang membahas mengenai Kraton Yogyakarta. serta banyak masyarakat yang memanfaatkan sungai sebagai pembuangan limbah seperti limbah dapur hingga limbah ternak.
Ndalem Notoprajan, yang berdekatan dengan Kampong Suro-
natan dan Kauman kini berubah nama menjadi “Noto Kaum Surau”, Di Sebelah barat sungai winongo terdapat kelurahan wirobrajan,kelurahan yang berdampingan dengan sungai ini sudah tertata rapi,perumahan
gabungan dari tiga kampung; Kauman, Suronatan dan Notoprajan. penduduk yang rata dari tepi sungai hingga jalan arteri,terdapat lapangan besar,perumahan mengah ke atas jalan yang menerus serta tepian sungai yang
Sebuah kampung, tempat kelahiran dan masa kecil KHA Ahmad Dah- dimanfaatkan untuk fasilitas bermain anak-anak dan jogging track.Hal ini merupakan perbedaan yang sangat kontras jika dilihat dari segi penataan ka-
lan, sekaligus sebagai pusat syiar islam di tanah Jawa. wasan,kedepannya kawasan tiga dusun yang berada di sisi timur sungai winongo ini bisa setara dengan kawasan yang berada di sebrangnya.
Ndalem Notoprodjo, yang lebih dikenal dengan Kampong No-
toprajan, selain terkenal dengan sarang pembunuh dan molimo; mal-
ing, madat, madon, main dan minum, sekarang telah berubah menja-
di pusat syiar islam. Juga dikenal oleh masyarakat Yogyakarta sebagai
tempat orang-orang kreatif. Karena latar belakang inilah para ulama
pada masa itu, sengaja melakukan mengenalkan islam lebih dalam
kepada penduduk setempat. Bukan hal yang perlu ditutup-tutupi jika
sejarah Kampong Notoprajan, setelah masa kejayaan Ndoro Purbo,
sekarang justru menjadi pusat keislaman setelah KHA Dahlan wafat.
1 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 2
ISU ARSITEKTURAL
Pedestarian yang ada di kawasan Notoprajan belum bisa dika-
SUNGAI WINONGO
takan nyaman karena tidak aman dan fungsinya bercampur antara ped-
estarian untuk pejalan kaki yang juga dilalui sepeda motor dan sepeda.
Beberapa pedestarian juga discontinue serta tidak ramah bagi difabel. Kawasan ini di lewati oleh sungai winongo,sungai
ini dikenal dengan pencemarannya karena berhimpitan
Serta, pada sisi pedestarian justru dijadikan lahan parkir sepeda motor
seperti di depan warung atau di depan pos ronda. A dengan pemukiman warga di Serangan Gendingan Tejoku-
suman.kebanyakan dari mereka membuang limbah peter-
nakan,limbah dapur langsung ke sungai tanpa diolah ter-
Drainase hanya berada di beberapa titik jalan kendaraan roda empat dan
lebih dahulu
sedikit di pedestarian sehingga hal ini menimbulkan masalah lain yaitu
genangan air hingga banjir saat hujan tiba terutama di daerah pinggir
Di pinggiran sungai terdapat sampah yang menum-
sungai yang mana memang kontur tanahnya menurun.
B puk oleh warga yang tinggal di pinggiran sungai,karena
menurut mereka lebih baik membuang sampah ke sungai
karena lebih cepat dan praktis kemudian hampir semua ru-
mah berada diatas jalan tepi sungai membuat kendaraan
MORFOLOGI
2013 2014 2015 2016 2017
2018 A
B
B
C
Daerah Hijau pada ta- Daerah Hijau pada ta- Taman parkir Ngabean RTH semakin berkurang Tidak banyak yang be- Kawasan Notoprajan
hun 2013 masih cukup hun 2014 sudah mulai didirikan pada 2015 tergantikan dengan ba- rubah dari tahun sebel- pada tahun 2018 sema-
C
luas dan rimbun. berkurang dan diganti- tetapi pada saat itu ma- ngunan. umnya, tetapi terlihat kin sesak dan penuh.
kan dengan hunian. sih sepi makin banyak bangu-
nan
3 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 4
PELUANG
Serangan Gendingan Tejokusuman memiliki issue sungai seperti pembuangan sampah dan limbah,melanggar sempadan sungai serta tidak WIROBRAJAN adalah kawasan di sebelah barat Serangan Gendingan dan Tejokusuman dimana kawasan tersebut lebih rapi di area tepi
adanya sirkulasi untuk inspeksi sungai,Jika sungai dibenahi sperti di buat tanggul dibuatnya sirkulasi untuk kendaraan maka mungkin akan sungainya karena tanggul mereka besar dan bisa di akses oleh kendaraan,dan ada beberapa fasilitas umum seperti taman bermain dan
mengurangi isu tercemarnya sungai winongo jogging track,maka dari itu penanggulangan pencemaran limbah dari Wirobrajan lebih baik daripada Serangan Gendingan dan Tejokusu-
man,hal itu merupakan strategi yang ingin dicapai untuk menguragi pencemaran KALI WINONGO
STRATEGI
Diadakan pembenahan sungai sesuai aturan seperti 3 meter dari tanggul untuk jalan dan sirkulasi agar sungai bisa di inspeksi dan mudah
diakses warga jika sewaktu-waktu dibersihkan kemudian.
Merelokasi beberapa peternakan yang membuang limbah langsung ke sungai dan mencari adanya tempat baru untuk pembuangan sampah
agar tidak membuang sampah ke sungai
PENDANGKALAN
WIROBRAJAN NOTOPRAJAN
PEMUKIMAN KALI WINONGO TANGGUL SUNGAI PEMUKIMAN
TEORI-TEORI
OF CO-DESIGN
CO DESIGN CO DESIGN
WHAT WHY
Co-design membangun upaya negosiasi perbedaan perspek- Pragmatic
tif dan harapan dalam proses perancangannya dan upaya Apabila menggunakan metode Co design masyarakat sebagai
mengkreasikan konsep maupun rancangan melaui berbagi client dapat menjelaskan wilayah yang akan direncanakan
visi, pembelajaran sosial, dan kepahaman aktor. Dalam sesuai dengan kegunaan semestinya. Dengan begitu, apabila
pendekatan ini perancang berusaha untuk mendorong agar melibatkan masyarakat dapat mencapai hasil yang lebih baik.
proses dan produk perancangan benar-benar berpusat pada
klien dan pengguna (client/user centred design). Inti dari
Co-Design yaitu mencari solusi di daerah konflik. Innovitation
Perancang dapat mendapatkan inovasi baru untuk mem-
Menurut Penny (2013) dalam co-design yang menjadi peroleh perspektif baru dan alternatif desain pada kawasan
client diundang untuk menjadi peserta aktif dalam proses tersebut.
perancangan. Client dapat berkontribusi pada bentuk dan
arahan desain, terlepas dari keahlian desain mereka. Den- Political
gan cara ini co-design bisa dianggap demokratisasi proses Menggunakan teori Co design juga dapat membuat mas-
perancangannya. Desain dibuka untuk mencakup pengguna yarakat sebagai klien berhak berpartisipasi dalam merancang
dan pemangku kepentingan lainnya sebagai generator ide, hal-hal yang diinginkan masyarakat.
DESIGNER/RESEARCHER pengambil keputusan dan mitra.
CO DESIGN CO DESIGN
WHO HOW
Aktor yg terlibat dalam Co design adalah masyarakat Dengan bekerja sama antara perancang dan masyarakat se-
sebagai client dan perencana sebagai perancang. Seorang bagai klien dapat terwujud suatu pemahaman yang sama
perancang harus paham dengan situasi lokasi yang akan dan hasil perancangan yang baik dan sesuai dengan harapan
dirancang dengan tambahan memasukan ide dari aspirasi klien.
masyarakat. Perancang mendengarkan ide dari masyarakat
dan memberikan solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Selain itu perancnag berusaha untuk mendorong
agar proses dan produk perancangan berpusat pada client
dengan cara bekerja sama antar perancang dan masyarakat
sebagai client dapat terwujud suatu pemahaman yang sama
dan hasil perancangan yang baik sesuai dengan harapan cli-
ent.
USER/STAKEHODLER
9 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 10
CO DESIGN CO DESIGN
METHODS STAGES
4 WAWANCARA
MASYARAKAT
5
MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN
3 OBESRVASI
LAPANGAN
MENGOLAH DATA
& ANALISIS
Untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat yang ada di
lokasi perancangan harus adanya tujuan yang akan dicapai
berdasarkan kondisi saat ini , maka harus melakukan pencar-
ian data sebagai berikut :
2 6
MENENTUKAN IDENTIFIKASI
SITE MASALAH
RANCANGAN & POTENSI Melakukan Observasi
Mengamati apa yang dilakukan oleh warga sekitar dan cara
CO DESIGN
mereka berinteraksi dengan lingkungannya membantu dan
memahami kebutuhan warga yang ada di lokasi perancangan.
1 7
MENGKAJI MENENTUKAN
STUDI LITERATUR TEMA
METHOD
& PRESEDEN RANCANGAN Terlibat
Terlibat secara langsung dapat membantu dalam mengung-
kapkan cara berpikir dan nilai-nilai yang mereka pegang. Kita
dapat mengerti pandangan warga melalui cerita dan hal-hal
yang mereka lakukan.
8
MENGKAJI
STUDI
LITERATUR
& PRESEDEN Rasakan Langsung
Setelah mengamati diri dengan user, penting untuk mera-
sakan langsung pengalaman user.
11
HASIL
9
AKHIR KAJIAN LOKASI
& ANALISIS
10
RANCANGAN
EKSPLORASI
DATA RINCI
MERANCANG SESUAI KEBUTUHAN
DESAIN
Merancang desain alternative dengan menyesuaikan spesifi-
kasi/kebutuhan yang telah disepakati oleh warga.
11 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 12
DATA DAN
ANALISIS KAWASAN
DATA DATA 11
LAND USE SIRKULASI
3 2 7 JALAN
TEPI SUNGAI
1 5
AREA RUMAH JALAN ARTERI
5 KAMPUS WARGA YOGYAKARTA-WATES
7 1 5
1 2 6
PARKIRAN JALAN ARTERI
MASJID
UMUM KH WAHID HASYIM
2 22
JALAN TEPI SUNGAI 8
3 7 3 6
JALAN ARTERI
AREA JALAN
SEKOLAH PASAR KAMPUNG
3 JALAN KAMPUNG
6 4 8
RUANG
AREA JALAN ARTERI
TERBUKA
4 KONSERVASI LETJEN S.PARMAN
4
3
LEGENDA
RUANG TERBUKA
7
MASJID PEMUKIMAN WARGA
6
HIJAU JALAN
8 KAMPUNG
PERTOKOAN PASAR PEMERINTAHAN
Pak Udin
Ketua RW 03 GENDINGAN 2
8
Pembangunan rumah kumuh yang
BU NING,PENGURUS PAUD
WARGA RW 03
11
5 Kegiatan di rw 02 sudah bagus hanya saja
BU TITIN,PENGURUS PAUD 10
WARGA RW 03
5
anak anak dan ibu-ibu
“Bu titin pengurus paud,rw 03” 10 6 5
17 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 18
DATA DATA
AKTIVITAS REGULASI
REGULASI PEMERINTAH
PEMERINTAH
REGULASI PEMERINTAH
Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yoggyakarta
SERANGAN •
•
Pingpong,
Kegiatan pemuda,
kapling perumahan yang dibangun harus terdapat 30 persen luas
lahan diluar kawasan resapan air dan 40 persen luas lahan dikawasan
kawasan perkotaan ditetapkan paling sedikit 3 m di sebelah luar
sepanjang kaki tanggul
• Bersih bersih sekaligus makan bersama, resapan air, untuk ruang terbuka. Selain itu luas lahan perumahan
• PKK dipersyaratkan luas minimal 125 m².
• Pertemuan 1 bulan sekali,
Pemkab Sleman mengeluarkan peraturan bupati No 11/2007 tentang Sempadan sungai sebagaimana dimaksud pada Perda Kabupaten
• Ronda,
• Jalan sehat di mg pertama dalam 1 bulan Pengembangan Perumahan. Berdasarkan peraturan bupati setiap Sleman No. 12 Tahun 2012, garis sempadan sungai bertanggul di dalam
kapling
Pemkab Sleman perumahan peraturan
mengeluarkan yang dibangun harus
bupati No terdapat
11/2007 30 persen luasSempadan sungai
tentang kawasan perkotaan ditetapkan
sebagaimana palingPerda
dimaksud pada sedikit 3 m di sebelah luar
Kabupaten
Pemerintah Kabupaten
Pengembangan Bantul,
lahan Perumahan. Daerah
Berdasarkan
diluar kawasan Istimewa
resapan airperaturan bupati
dan 40 persen Yoggyakarta
lahan dikawasanSleman No. 12
luassetiap Tahun 2012,
sepanjang garis
kaki sempadan sungai bertanggul di dalam
tanggul
kapling perumahan yang
resapan air, dibangun
untuk ruang harus terdapat
terbuka. Selain 30
itu persen luas perumahankawasan perkotaan ditetapkan paling sedikit 3 m di sebelah luar
luas lahan
lahan diluardipersyaratkan
kawasan resapan
luasair dan 40125
minimal persen
m². luas lahan dikawasan sepanjang kaki tanggul
resapan air, untuk ruang terbuka. Selain itu luas lahan perumahan Sesuai Peraturan Bupati Bantul No. 23 Tahun 2007, garis
KEGIATAN TAHUNAN dipersyaratkan luas minimal 125 m². sempadan sungai bertanggul dalam kawasan perkotaan
Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yoggyakarta sekurang-kurangnya 3 meter di sebelah luar sepanjang
RW III • Kirap berigoto wiro gending kaki tanggul.
• Bazar Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yoggyakarta
GENDINGAN • Mengikuti kampung piala dunia Sesuai Peraturan Bupati Bantul No. 23 Tahun 2007, garis
Kepadatan bangunan sebagaimana dimaksud dalam sempadan sungai bertanggul dalam kawasan perkotaan
Pasal 15 Peraturan Bupati Bantul No.36 Thn. 2011, Sesuai Peraturan Bupati Bantul No.3 23
sekurang-kurangnya Tahun
meter di 2007, garis
sebelah luar sepanjang
sempadan sungai bertanggul
kaki tanggul. dalam kawasan perkotaan
Koefesien Dasar Bangunan (KDB) merupakan
sekurang-kurangnya
Kepadatan penduduk 3 meter di sebelah luar
sebagaimana sepanjang
dimaksud dalam Pasal
perbandingan luas tapak bangunan dengan luas
kaki tanggul.
AGENDA KEGIATAN (FORMAL): kapling. Kepadatan bangunan sebagaimana dimaksud dalam 15 Peraturan Bupati Bantul No.36 Thn. 2011, merupakan
Pasal 15 Peraturan Bupati Bantul No.36 Thn. 2011, perbandingan antara luas lahan dengan jumlah
KDB paling Kepadatan
tinggi 50bangunan
% (lima puluh persen), untukdalam
• Paud Koefesien sebagaimana dimaksud
Dasar Bangunan (KDB) merupakan penduduk.
selanjutnya Pasal
pemilik rumah dapat
15 Peraturan Bupati mengembangkan
Bantul No.36 Thn. 2011, Kepadatan penduduk sebagaimana dimaksud dalam Pasal
perbandingan luas tapak bangunan dengan luas
• PKK dengan KDBKoefesien
sesuai dengan
Dasar ketentuan
Bangunan yang
(KDB)tertuang
merupakan Tiap rumah rata-rata Bupati
15 Peraturan dihuniBantul
5 orang
No.36dan untuk
Thn. 2011, 1merupakan
hektar
kapling.
• Posyandu balita perbandingan
dalam rencana tata ruang luas
yangtapak bangunan kapling
berlaku. dengan luas Kepadatan penduduk sebagaimana dimaksud dalam Pasal
tinggi 50 Luas memiliki penghuni sekitar 350 jiwa,
perbandingan antara luas sehingga kepadatan
lahan dengan jumlah
KDB paling % (lima puluh persen), untuk 15 Peraturanpenduduk.
Bupati Bantul No.36 Thn. 2011, merupakan
• Posyandu lansia kapling. 72 m².
sekurang-kurangnya penduduk 28 m²/jiwa.
selanjutnya pemilik rumah dapat mengembangkan perbandingan antara luas lahan dengan jumlah
KDB palingdengan
tinggi 50
KDB%sesuai
(lima dengan
puluh persen), untuk
ketentuan yang tertuang penduduk. Tiap rumah rata-rata dihuni 5 orang dan untuk 1 hektar
selanjutnya pemilik rumah dapat mengembangkan
RW IV dalam rencana tata ruang yang berlaku. Luas kapling
dengan KDB sesuai dengan ketentuan yang tertuang
sekurang-kurangnya 72 m².
memiliki penghuni sekitar 350 jiwa, sehingga kepadatan
Tiap rumah rata-rata dihuni 5 orang dan untuk 1 hektar
penduduk 28 m²/jiwa.
48 dalam rencana tata ruang yang berlaku. Luas kapling memiliki penghuni sekitar 350 jiwa, sehingga kepadatan
TEJOKUSUMAN CO - DESIGN
sekurang-kurangnya 72 m². penduduk 28 m²/jiwa.
KEGIATAN 48 CO - DESIGN
• Kampung KB 48 CO - DESIGN
• Gerakan tidak BAB sembarangan
• Ronda
• Berih sungai
• Pkk
19 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 20
ANALYSIS ANALYSIS
LAND USE ACTOR
21 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 22
ANALYSIS ANALYSIS
BUILDING MASS AND LANSCAPE PEDESTRIAN AND CIRCULATION
Semakin mendekati sungai semakin pa- Semakin mendekati sungai maka ketinggian
dat massa bangunan pemukiman pen- tanah semakin rendah JALAN
duduknya,terdapat zoning pemukiman pen- SEKUNDER
duduk yang padat dan tidak terlalu padat Kondisi tapak di kawasan ini mempunyai tanah
yang tidak rata,terdapat perbedaan ketinggian
Bangunan penduduk rata-rata memiliki keting- tanah dan di sisi selatan kawasan tanah terse-
gian yang sama hanya ada beberapa bangu- but sampai harus ditahan oleh retaining wall
nan yang mempunyai tinggi dua lantai,massa
bangunan mempunyai skyline yang berbeda Pada bagian depan kawasan,building cover-
karena kondisi tapaknya age bisa terbilang cukup,banyak bangunan
yan masih mempunyai halaman untuk ruang
terbuka hijau
JALAN
LINGKUNGAN A
JALAN
LINGKUNGAN B
Pada SIRKULASI terdapat 3 Jenis jalan yang dapat di identifikasi yaitu Jalan
Sekunder,Jalan Lingkungan A dan Jalan Lingkungan B.Jalan sekunder merupakan
jalan dibagian depan kawasan atau bagian timur kemudian Jalan Lingkungan A
JALAN LINGKUNGAN B merupakan jalan masuk ke pemukiman kemudian jalan Lingkungan B merupa-
kan jalan tikus di sela-sela bangunan pemukiman warga
JALAN PINGGIR SUNGAI
Ditepian sungai terdapat jalan untuk melihat daerah pinggir sungai,jalan ini di-
kalasifikasikan sebagai lingkungan B karena hanya dapat dilalui oleh satu mo-
JALAN LINGKUNGAN A tor,didalam kawasan jalan ini menerus namun untuk ke RT Selanjutnya jalan ini
terputus,jalan inspeksi harusnya menerus dan tidak boleh ada bangunan tiga
JALAN SEKUNDER meter dari tanggul sungai.
23 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 24
ANALYSIS ANALYSIS
OPEN SPACE INFRASTRUKTUR
Pada kawasan ini tidak banyak terdapat lahan kosong,namun
ada beberapa tempat di pinggiran sungai yang bisa diolah
untuk menjadi ruang publik.penataan pemukiman di pinggi-
ran sungai juga merupakan suatu strategi untuk menciptakan
adanya ruang terbuka yang berfungsi sebagai daerah resa-
pan air
25 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 26
ANALYSIS ANALYSIS
SWOT SWOT
W
dapur
S
W O
Ruang terbuka di seberang sungai dapat diolah dan dapat
1 difungsikan sebagai fasilitas dan resapan air hujan sehing-
ga juga dapat memperkuat karakteristik waterfront
O
Ruang terbuka yang tidak dikelola akan menjadi tujuan
Menciptakan Hunian yang layak juga nyaman bagi mas- Menciptakan kawasan yang ramah LINGKUNGAN mu-
yarakat yang tinggal dikawasan setempat,hunian yang lai dari kanak-kanak hingga orang tua,harmonisnya ka-
sustainable atau berkelanjutan akan dihuni oleh mas- wasan sangat bergantung kepada kepuasan masyarakat
yarakat asli dan mungkin akan diwariskan ke genera- yang tinggal didaerah setempat dan akan membuat
si-generasi setelahnya masyarakat akan lebih peka terhadap lingkungan mer-
eka
Menciptakan kawasan yang dapat menampung aktivi- Adanya Fasilitas Umum yang layak akan menimbul-
tas sehari-hari masyarakat setempat seperti kegiatan kan keakraban antar masyarakat dengan menyatukan
sederhana layaknya rutinitas ibu rumah tangga hingga mereka di suatu tempat untuk bermusyawarah dalam
hobi masyarakat seperti memancing disungai dan ber- membahas kelestarian lingkungan yang mereka ting-
main burung,menciptakan wadah bagi aktivitas mas- gali,seperti adanya masjid yang dapat mewadahi ke-
yarakat juga merupakan salah satu aspirasi masyarakat giatan pengajian,taman bermain untuk anak-anak seta
sekitar balai pertemuan untuk warga
STRATEGY PRESEDEN
Change By Design merupakan sebuah work- ACTOR DIAGNOSA
Dibuatnya sirkulasi shop selama 2 minggu yang berlangsung di Peran yang penting dalam Studi Kasus ini yai- Tim Peneliti terjun ke lapangan mengunjungi rumah satu per-
Bantaran sungai Dibuatnya hunian
tersendiri untuk Nairobi,Kenya yang di naungi oleh Architec- tu opini dari anak-anak Mashimoni,pendapat satu disertai wawancara ke penduduk dengan media Sket-
yang terdapat vertikal untuk re-
akses masuk ke ture San Frontiers dan bekerja sama den- mereka didapat dari media yang telah di buat sa,Mapping dan Foto untuk mengetahui struktur hunian dan
ruang publik dan lokasi pemukiman
kampung gan Pamoja Trust oleh Tim seperti membuat maket dan Wall juga sejarahnya
fasilitas umum tepi sungai Riverside
Dreams Permasalahan yang didapat dari masyarakat yaitu berupa pa-
Masalah yang mereka alami dapat disimpul- datnya manusia didalam satu rumah,masalah finansial,layout
kan bahwa Area mereka kotor,penuh sampah didalam rumah dan penggunaan ruang publik dan privat
karena pembuangan sampah yang tidak ter-
atur dan ruang terbuka merupakan sasaran GAMBAR
Riverside
Dwelling orang dewasa untuk membuang sampah ser- Masyarakat diminta untuk memberikan gambaran untuk ru-
ta area bermain mereka yang tandus. Hara- mah yang mereka inginkan,selain mendapatkan informasi
pan mereka yaitu mempunyai Halaman ber- terkait apa yang mereka inginkan tujuan gambar ini yaitu un-
DWELLING RIVERSIDE
main hijau,mempunyai rumput tidak berdebu tuk melatih masyarakat dalam mendesain untuk kedepannya
APPROACH atau tandus MAKET
Pendekatan yang dilakukan oleh Change By Pendapat dari peran yang lain yaitu mas- Kemudian masyarakat diberikan pembelajaran dengan meng-
Design dari sisi masyarakat yaitu berdiskusi yarakat yang menginginkan tepian sungai gunakan 3d modelling seperti maket,hal ini bertujuan untuk
tentang pembangnan lingkungan sekitar,a- menjadi acuan kesenjangan sosial,dimana mengetahui cara mengatur komposisi bangunan yang baik
Dwelling
da tiga fase yaitu: Diagnosis,Dreaming dan aktivitas dapat terjadi di sana dan menjadi ru-
dan memperdalam kualitas ruang dan layout yang diingink-
Sharing. disertai teknik pendekatan yang ang publik juga an,serta mengetahui hubungan antar ruang terhdap lingkun-
meliputi gan
Melihat kondisi lapangan Hasil Observasi yang didapat melalui metode TIPOLOGI
-Hal pertama yang dilakukan dalam obser- pendekatan kepada masyarakat dari tua
Masyarakat diberikan pembelajaran tentang tipologi bentuk
vasi mereka berinteraksi dengan penduduk hingga anak-anak seperti permainan kecil
rumah,berdasarkan aktivitas didalam rumah,jumlah penggu-
sekitar Mashimoni hal ini bertujuan un- dan workshop menggambar
na dan gaya hidup didalam rumah kemudian menghasilkan
tuk mendapatkan latar belakang tempat,- Tim memutuskan untuk lebih melakukan
gambaran seperti bangunan bertingkat atau sisi publik atau
karakter dan manfaat kedepannya,sumber pendekatan kepada anak-anak dengan dua
privat
didapat dengan sketsa,peta,catatan dan metode yaitu The Drawing Workshop dan
dokumentasi Exploring My Neighbourhood
-Kemudian melakukan wawancara yang
terstruktur dan terencana serta mapping
dengan lebih detail,hal ini bertujuan untuk
menemukan masalah yang lebih terperinci
APPROACH
yang menjadi faktor-faktor dalam permas-
alahan
Pendekatan lingkungan
yang dilakukan oleh Change Bytersebut
Design
dari sisi masyarakat yaitu berdiskusi tentang pem-
bangnan lingkungan sekitar,ada tiga fase yaitu:
Diagnosis,Dreaming dan Sharing.
disertai teknik pendekatan yang meliputi :
31 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 32
https://www.archdaily.com/641728/buro-ole-scheeren-unveils-the-future-of-vertical-hous-
ing-in-vancouver/557afc0ce58ecedce5000231-buro-ole-scheeren-unveils-the-future-of-
CONCEPT & THEORY CONCEPT & THEORY
vertical-housing-in-vancouver-photo
33 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 34
CONCEPT & THEORY CONCEPT & THEORY
VARIABLES
35 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 36
CONCEPT & THEME CONCEPT & THEME
VARIABLES VARIABLES
LOKALITAS INFRASTRUKTUR
Menciptakan desain yang berdasarkan lokalitas mas- Infrastruktur pada lingkungan terkait jalan tepian sun-
yarakat mulai dari tapak perancangan hingga hunian warga gai,sistem drainase dan penerangan jalan hal ini menjadi
seperti penerapan Mundur,Munggah dan Mangdep Sungai pendukung struktur lingkungan tepian sungai agar air hujan
serta bentuk bangunan warga setempat.Untuk lingkup ka- yang berlebih bisa dengan mudah mengalir kesungai tanpa
wasan diterapkan mempertahankan aktivitas warganya den- harus membanjiri terlebih dahulu dan juga akses jalan dan
gan mewadahi aktivitas masyarakat tesebut penerangan yang akan mempermudah menginspeksi ban-
taran sungai
37 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 38
TUJUAN PERANCANGAN CONCEPT MAP
Variabel
Tolak Lingkup
Berdasarkan
Ukur Spasial
Teori
WARNA
Keamanan (Safety)
Kenyamanan (Comfort) Fasilitas Umum
Mudah di akses Masyarakat
Terbuka SEPADAN
39 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 40
PROBLEM IMPLEMENTASI DESAIN
Rawan akan bencana banjir
FASILITAS
VEGETASI UMUM
ORIENTASI PUBLIC AKSES
BANGUNAN LAPANGAN
OLAHRAGA MOSQUE
VARIABEL
PENERANGAN
LOKALITAS
MAKRO
Peforma Bangunan KAMPUNG PELEBARAN LAMPU
RAMP
RIVER
DAN
TEMA
JALAN BANK
WATERFRONT JALAN TANGGA
41 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 42
KONSEP PERANCANGAN KONSEP PERANCANGAN
LAND USE OPEN SPACE
Disisi barat pemukiman tepi sungai ditata ter- Fasilitas umum dapat berupa taman bermain dan
dapat komplek hunian vertikal dan beberapa ruang publik berupa masjid dan balai untuk ber-
kumpul,fasilitas umum ini sudah terintegrasi den- Area ruang terbuka hijau yang teletak di tepi
fasilitas publik seperti masjid dan ruang terbuka
gan hunian deret dan vertikal sungai berfungsi untuk aktivitas berkebun
untuk berkumpul
masyarakat setempat dan juga menjadi area
resapan air pada kawasan ini
Disisi selatan terdapat penataan pemukiman pa-
dat,dengan menata pinggiran sungai dan mem- Tata kawasan komersil tetap berada di depan Area terbuka yang tidak terpakai dapat dija-
perlebar jalan dan membangun hunian deret un- karena dekat dengan jalan besar dikan taman bermain anak-anak dan fasilitas
tuk relokasi penduduk olahraga,karena areanya cukup luas dan dekat
dengan lokasi perancangan pemukiman
Disisi barat pemukiman tepi sungai ditata ter- LEGENDA
dapat komplek hunian vertikal dan beberapa Ruang terbuka di pinggiran sungai dapat dija-
RUANG TERBUKA
fasilitas publik seperti masjid dan ruang terbuka HUNIAN VERTIKAL dikan tempat memancing sehingga mencip-
HIJAU
untuk berkumpu takan aktivitas sosial secara tidak langsubg
HUNIAN DERET FASILITAS UMUM
BANGUNAN
KOMERSIL
43 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 44
KONSEP PERANCANGAN KONSEP PERANCANGAN
INFRASTRUKTUR DAN SIRKULASI INFRASTRUKTUR DAN SIRKULASI
Jalur utama masyarakat kawasan Jalur tepi sungai dengan lebar 4,5 me- Bantaran sungai yang mempunyai ketinggian tanah yang Lampu penerangan di plotting di satu sisi jalan agar meng-
Gang-gang kecil di sela-sela rumah
dengan lebar minimal 3 meter ter terdapat jalur kendaraan dan juga rendah akan lebih mudah jika dapat diakses oleh RAMP,- hemat tempat,jalan yang di terangi oleh lampu ini adalah
warga juga harus mempunyai leb-
untuk memudahkan sirkulasi pedestrian.Konsep Jalur tepi sungai ini maka dari itu di RAMP ini di plotting di ujung utara dan jalan utama kawasan ini seperti pinggiran sungai dan jalan
ar minimal 1,2 meter untuk sirku-
motor berpapasan,serta lebih harus menerus untuk meningkatkan selatan kawasan yang berada diatas talut
lasi motor satu arah,di gang ini
ditekankan dalam pengadaan mobilitas masyarakat,memudahkan
juga terdapat penerangan jalan Disisi selatan dibangun river bank sebagai area bersantai
infrastruktur seperti peneran- inspeksi dan pemeliharaan sungai dan
agar tidak mempunyai kesan ku- dan rekreasi,serta respons dari ruang terbuka hijau yang
gan jalan dan pagar diharapkan menjadi potensi terciptanya
muh berada di seberang sungai kemudian riverbank ini juga
kawasan waterfront
berfungsi memudahkan akses ke sungai dan menjadi area
memancing warga
45 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 46
KONSEP PERANCANGAN KONSEP PERANCANGAN
PENATAAN PEMUKIMAN PADAT HUNIAN VERTIKAL DAN DERET
47 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 48
GREEN OPEN
SPACE
AIR HUJAN
AIR BEKAS
49 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 50
PERENCANAAN
KAWASAN
MASTERPLAN Zonasi
1:1000 1:1000
GAZEBO
LAPANGAN BADMINTON
AREA BERSANTAI
PEMUKIMAN KEPADATAN
RG SEDANG
KOMPLEK HUNIAN H-2
VERTIKAL RG
PEMUKIMAN KEPADATAN 1200 m
RT TINGGI
150
0,6 ha
AREA BERJUALAN
ANGKRINGAN FASILITAS UMUM
FP-6 LINGKUNGAN RT
120
0,15 ha
RUANG TERBUKA RT
H-2 HIJAU TAMAN H-2 55
MASJID 0,15 ha K-4
400m
RG 0,4 ha
FP-6
AREA 160
K-4 KOMERSIL 600m 0,6 ha
AREA H-2
MEMANCING RT 0,04 ha
115
0,2 ha
H-2
LORONG PERGOLA
TAMAN BERMAIN
BALAI
WARGA
PINGGIRAN 10 15 60 10 15 60
SUNGAI 0 5 15 30 120 0 5 15 30 120
KOMPLEK HUNIAN
DERET
53 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 54
PERSPEKTIF B C F
Kawasan
LAPANGAN AREA BALAI KOMPLEK HUNIAN
DAN TAMAN URBAN FARMING WARGA DERET 2 LANTAI
MASJID
KOMPLEK HUNIAN
VERTIKAL 3 LANTAI
G B
A
AREA
PINGGIR SUNGAI
TAMAN KAWASAN HUNIAN VERIKAL KAWASAN RIVERFRONT BARAT KAWASAN PEMUKIMAN WARGA
F BERMAIN
C
G
AREA AREA
MEMANCING AREA BERJUALAN URBAN FARMING
ANGKRINGAN
55 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 56
Pembagian jalur sirkulasi dibagi menjadi tiga berdasarkan lebar
RENCANA dan fungsinya yaitu Jalan Arteri,Jalan Sekunder,Lingkungan I,Lingkungan
II,Padestrian I dan Padestrian II
SIRKULASI DAN PADESTRIAN F
Merupakan jalan Eksisting terbesar yang berada di kawasan ini
B dan satu-satunya jalan yang bisa diakses oleh 2 mobil berpapasan.
C
A
A Jalan eksisting kampung yang hanya bisa dilalui oleh 1 mobil atau
D 2 motor,merupakan jalan asli warga dengan lebar maksimal 3 meter dan
C 3m 1m E
tidak bisa diperlebar lagi karena akan memakan halaman warga
E
F
Jalan dengan lebar 1,5 m merupakan jalan lingkungan warga,yang tidak
G dapat diperlebar karena akan memakan bangunan warga juga,dapat
1,5m 1,2m 0,8m
diakes satu motor untuk mempermudah aktivitas warga
1,2m 1m
C D E F
0,8m 3m 1,5m
0,8m 2m
57 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN 0,8m 1,2m 3m CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 58
RENCANA INFRASTRUKTUR RENCANA INFRASTRUKTUR
LAMPU,TANGGA DAN RAMP SISTEM PLUMBING
Jalur Drainase
RENCANA PELETAKAN LAMPU
B
A
A
RENCANA RAMP
KEYPLAN
Jalur PDAM
RENCANA TANGGA
KEYPLAN
Penerangan jalan merupakan elemen penting dalam B Jalur drainase mengikuti arah sirkulasi dan berakhir di
suatu infrastruktur penerangan diletakan di sepanjang jalan sungai winongo,agar tidak banjir dibawah jalan terdapat gorong-
tepian sungai hingga jalan lingkungan agar terang jika dimalam gorong untuk jalur air hujan,sedangkan untuk hunian deret dan
hari vertikal terdapat penampung air hujan yang digunakan untuk
menyiram tanaman dan mandi
Ramp sebagai jalur untuk memudahkan akses di
pemukiman mengingat pemukiman ini mempunyai kontur
tanah yang tidak rata
59 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 60
AREA MEMANCING DAN AREA ANGKRINGAN PERSPEKTIF RANCANGAN
RENCANA
FASILITAS UMUM dan SOSIAL
Area ini merupakan area terendah yang dekat dengan
muka sungai,berfungsi untuk memudahkan masyarakat
dalam beraktivitas memancing dan bagi masyarakat se-
LAPANGAN tempat yang ingin bermain di sungai.
DAN TAMAN Area angkringan merupakan lahan kosong yang digu-
nakan untuk berjualan angkringan,karena merupakan
BALAI WARGA
salah satu aktivitas warga setempat.
PINGGIRAN
SUNGAI BALAI WARGA DAN POS RONDA PERSPEKTIF RANCANGAN
Awalnya merupakan lahan kosong dan rencananya akan Pinggiran sungai merupakan area bersantai untuk me-
dimanfaatkan sebagai Lapangan badminton berfungsi nikmati area pinggir sungai,jika sewaktu-waktu area
sebagai sarana olahraga masyarakat setempat dan juga disebrang di olah menjadi ruang publik kemudian akan
sebagai ruang sosial serta ruang terbuka hijau,selain menimbulkan kesan waterfront.
lapangan juga terdapat taman bermain untuk anak-anak. Taman bermain diperuntukan untuk anak-anak yang
tinggal di sisi selatan kawasan,tempatnya tidak terlalu
jauh dengan pinggiran sungai dan balai warga
61 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 62
RENCANA HUNIAN VERTIKAL
30 UNIT
HUNIAN
DERET
HUNIAN
VERTIKAL
AREA
URBAN Hunian vertikal di kawasan ini merupakan peletakan massa berdasarkan kondisi tapak
ANGKRINGAN
FARMING bangunan 3 lantai dengan satu massa nya dan orientasi matahari,dimana sisi ban-
AREA berdimensi 12 x 9 m,bangunan dibuat tidak gunan panjang menghadap arah orientasi
berbentuk masiv agar memudahkan bangu- matahari yaitu timur dan barat.di komplek
nan tetap membaur dengan lokalitas bentuk hunian vertikal terdapat ruang terbuka yang
bangunan warga setempat,selain itu juga berfungsi sebagai lahan parkir dan untuk
memudahkan sirkulasi udara dan cahaya memberi kesan hijau.
RENCANA TEMATIK HUNIAN VERTIKAL dan DERET,AREA Urban Farming dan Taman Tepi Sungai HUNIAN DERET
20 UNIT
DERET TIPE 36
Hunian deret di kawasan ini merupakan ba- peletakan massa berdasarkan kondisi tapak
Lantai Dasar ngunan 2 lantai dengan satu massa nya ber- dan orientasi matahari,dimana sisi ban-
3m dimensi 12 x 8 m,bangunan dibuat 2 lantai gunan panjang menghadap arah orientasi
1,5m
agar tidak lebih tinggi dari jalan diatasnya matahari yaitu timur dan barat.di komplek
1,5m
3m
3m konsep bentuk sama dengan hunian vertikal hunian vertikal terdapat ruang terbuka yang
3m pada bentuk massa dan orientasinya berfungsi sebagai lahan parkir dan untuk
3m
memberi kesan hijau.
63 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 60
PERSPEKTIF
TEMATIK
TAMAN BERMAIN HUNIAN VERTIKAL HUNIAN DERET INFRASTRUKTUR TEMATIK PENEDUH JALAN TAMAN BERMAIN
POTONGAN KAWASAN
URBAN FARMING
65 ECO
ECO GREEN
GREEN Kampung
Kampung Vertikal
RiverfrontCO - DESIGN
CO - DESIGN CO - DESIGN ECO
CO - DESIGN ECO GREEN
GREEN Kampung
Kampung Vertikal
Riverfront 66
PEDOMAN
PERANCANGAN KAWASAN
PENGEMBANGAN RANCANGAN PENGEMBANGAN RANCANGAN
STRUKTUR PERUNTUKAN LAHAN STRUKTUR PERUNTUKAN LAHAN
Massa
Bangunan
PENGEMBANGAN
SIRKULASI LINGKUNGAN
PENGEMBANGAN
Jalur RUANG TERBUKA HIJAU
Sirkulasi
PENGEMBANGAN
HUNIAN VERTIKAL
PENGEMBANGAN
Ruang HUNIAN DERET
Terbuka
PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN
AREA WATERFRONT AREA URBAN FARMING
69 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 70
PEDOMAN RANCANGAN PEDOMAN RANCANGAN
INTENSITAS PEMANFAATAN LAHAN TATA BANGUNAN
PEMUKIMAN KEPADATAN
RG SEDANG Peraturan Wajib Area Riverfront
H-2
1200 m
RG
PEMUKIMAN KEPADATAN 2 • Sirkulasi menerus tanpa putus di sepanjang ban-
RT TINGGI 80 10 taran sungai
• Garis sempadan sungai 8 meter dari tanggul
FASILITAS UMUM • Terdapat ruang terbuka hijau sebagai halaman
FP-6 LINGKUNGAN
RT bersama warga
3
• Halaman warga merupakan garis sempadan sun-
70 15 RT
RUANG TERBUKA 2 gai untuk merencanakan massa bangunan
H-2 HIJAU TAMAN
H-2
K-4
400m 80 10
RG 3
FP-6 2 80 10 Peraturan Anjuran Area Riverfront
AREA
K-4 KOMERSIL
600m
80 10 • Halaman bersama dibangun taman bermain atau
area Urban Farming agar terkelola
H-2
• Terdapat fungsi sosial di area terbuka di sepan-
RT 0,04 ha
jang bantaran sungai
2 • Terdapat tanaman peneduh seperti bambu di sisi
80 10 barat sirkulasi bantaran sungai
H-2 • AREA WATERFRONT BARAT
RT RG
600m 2
3
80 10
FP-6
70 15 Garis sempadan Arah orienta- Garis yang mer-
150m yang merupakan si bangunan upakan jalur ak-
halaman bersa- menghadap ses padestrian
ma warga sungai
• AREA WATERFRONT SELATAN
KDB Koefisien lantai Bangunan (KLB)
K-4 Peraturan Wajib Area Pemukiman Riverfront
3 - Rumah maksimal berjumlah 3 lantai
- Koefsien Lantai Bangunan maksimal 15 m
80 10 • Massa bangunan yang terdekat dengan sungai
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) mempunyai orientasi menghadap sungai
- Pemukiman dengan KDB < 80% • Pemukiman minimal 1,5 m diatas sirkulasi ban-
- Koefsien dasar Hijau (KDH) 10% taran sungai
- Garis sempadan bangunan (GSB) 3 m • Rumah warga harus bisa dilalui jalur sirkulasi
10 15 60
0 5 15 30 120
minimal jalan lingkungan II
• Semua fasilitas umum harus bisa diakses oleh
pemukiman lain dengan mudah
KDB Koefisien lantai Bangunan (KLB) KDB Koefisien lantai Bangunan (KLB)
RG RT Anjuran Area Pemukiman Riverfront
2 - Rumah maksimal berjumlah 2 lantai 3 - Rumah maksimal berjumlah 3 lantai
80 10 - Koefsien Lantai Bangunan maksimal 10 m 70 15 - Koefsien Lantai Bangunan maksimal 15 m RG JUMLAH
LANTAI • Hunian minimal memiliki bukaan atau balkon
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) yang menghadap ke sungai
- Pemukiman dengan KDB < 80% - Pemukiman dengan KDB < 70% KDB KDH • Terdapat tangga di beberapa titik untuk akses ke
- Koefsien dasar Hijau (KDH) 10% - Koefsien dasar Hijau (KDH) 15% kawasan Riverfront
- Garis sempadan bangunan (GSB) 1,5 m - Garis sempadan bangunan (GSB) 3 m • Fasilitas warga dibuat mempunyai konsep terbu-
ka sehingga dapat diakses bagi siapapun
71 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 72
PEDOMAN RANCANGAN
JALUR SIRKULASI DAN PADESTRIAN
A JALAN LINGKUNGAN II A
E B C
C
D
LAMPU tinggi 5 m
B JALAN LINGKUNGAN I 3m 1m
JALAN LINGKUNGAN II JALAN LINGKUNGAN I
JALAN LINGKUNGAN I
Peraturan Wajib Peraturan Wajib Railing jalan 1,5m
• Lebar jalan lingkungan II minimal 1.5m • Lebar jalan lingkungan I minimal 3 m
• Garis sempadan jalan pada permukiman padat • Garis sempadan jalan pada permukiman padat D
minimal 1.5m dari as jalan minimal 2 dari as jalan
• Parkir kendaraan pribadi di luar area sirkulasi. • Adanya penerangan jalan minimal tiap 5 meter Ruang Hijau
• Jalan tidak boleh licin dan harus menyerap air • Jalan 1 arah untuk kendaraan roda 4
73 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 74
PEDOMAN RANCANGAN
JALUR SIRKULASI DAN PADESTRIAN
E F
JALAN LINGKUNGAN III
Peraturan Wajib
• Lebar jalan lingkungan III minimal 1,5 m
• Garis sempadan jalan pada permukiman padat
minimal 1,5 m dari as jalan
• Adanya penerangan jalan minimal tiap 5 meter
• Jalan 1 arah untuk kendaraan roda 4
Peraturan Anjuran
• Jalan merupakan jalur 1 arah untuk kendaraan
roda dua
• Perkerasan menggunakan Paving Block untuk
sirkulasi 3 meter
sirkulasi 2 meter
Padestrian
ruang hijau
menyerap air AREA BERJUALAN
JALAN PADESTRIAN
Peraturan Wajib
• Lebar jalan Padestrian minimal 1.2 m
• Tidak dapat dilalui oleh kendaraan
• Adanya penerangan tiap 5 meter
• adanya ruang hijau
0,8m 2m
Peraturan Anjuran 0,8m1,2m 3m 9m
• Jalan merupakan jalur 1 arah
• Perkerasan menggunakan Paving Block untuk
menyerap air
• Terdapat tempat sampah dan penerangan
• Adanya ruang hijau
75 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 76
PEDOMAN RANCANGAN PEDOMAN RANCANGAN
SISTEM RUANG TERBUKA DAN TATA KUALITAS LINGKUNGAN
TATA HIJAU
Penataan Kualitas Lingkungan merujuk pada upaya rekayasa ele-
men-elemen kawasan yang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
kawasan atau subarea dengan sistem lingkungan yang informatif,
berkarakter khas, dan memiliki orientasi tertentu
AREA BERJUALAN
Peraturan Wajib
• Terdapat penunjuk arah jalan pada setiap kelas jalan
TAMAN BERMAIN • Penempatan jarak lampu di sepanjang sirkulasi kendaraan 10m.
• Tinggi lampu sirkulasi kendaraan 5m.
URBAN FARMING • Jarak persebaran tempat sampah pada area ini minimal 20m.
• Terdapat lorong peneduh pada sirkulasi Jalan Lingkungan III
• Perkerasan taman atau area terbuka lainnya harus dapat menyer-
ap air
TAMAN BERMAIN • Ramp yang tidak licin
BALAI WARGA • Tangga yang sesuai standar (Optrede : 17 cm Aantrede : 30 cm )
Peraturan Anjuran
• Peletakan lampu yang selang-seling di jalan sempit
• Perkerasan menggunakan Concrete Blok
• Terdapat tanaman pergola di peneduh jalan lingkungan III
Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau merupakan komponen • Terdapat polisi tidur pada ramp agar dapat meminimalisir kece-
rancang kawasan, yang tidak sekadar terbentuk sebagai elemen patan kendaraan
tambahan atau pun elemen sisa setelah proses rancang arsitek- • Terdapat tanaman peneduh pada tangga
tural diselesaikan, melainkan juga diciptakan sebagai bagian inte-
gral dari suatu lingkungan yang lebih luas.
77 ECO GREEN Kampung Riverfront CO - DESIGN CO - DESIGN ECO GREEN Kampung Riverfront 78
Clients always know what’s wrong.They can’t
always tell you what they want,but they always
can tell you what’s wrong
Carly Fiorina