Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 2 (NIAS SELATAN)

• Alrizki Kharisma
• Ken Husnan.I
• Syifa Azahra G
• Dhaniswara Indo.B
• Lithaya Nida. A
• Zahra Melati
• Reza Najamudin
1. GOMO
• KOORDINAT 0°51'12.9"N 97°48'26.9"E
• Kabupaten Nias Selatan, Sumatra Utara
• Kode Pos 22873
• Gomo memiliki beberapa megalit yang terbaik di Nias dan gaya yang
arsitektur berbeda. Dalam wilayah ini termasuk kecamatan-
kecamatan Gomo, Lahusa, Sidua'öri, Mazö, Ulu Idanotae dan Ulu
Susua.
•Daerah ini bisa dicapai dengan berjalan kaki.
•Perjalanan ke Gomo masih membutuhkan waktu beberapa jam dan membutuhkan
sepeda motor atau kendaraan 4WD. Sebuah perjalanan ke wilayah Gomo adalah
perjalanan sehari penuh.
•Gomo adalah sekitar dua setengah jam dari Pantai Sorake dan tiga jam dari
Gunungsitoli.
•Hanya ada dua penginapan sederhana di wilayah ini, keduanya berada di desa Orahili
Gomo.
GOMO
Gomo (Desa-desa yang paling menakutkan di
Nias)
• Gomo merupakan desa yang tidak banyak memiliki wisatawan karena
diyakini oleh beberapa orang, penduduk Desa Gomo masih menganut
budaya kanibalisme yang sebenarnya sudah dihapuskan dari lama.
Namun, sebenarnya hal ini sudah ditinggalkan sejak dulu.
• Diperlukan waktu sekitar lebih kurang 6 jam untuk menempuh
perjalanan Teluk Dalam – Gomo – Teluk Dalam.
Menurut legenda, daerah Gomo adalah tempat kelahiran orang Nias. Ini adalah tempat
nenek moyang pertama turun dari surga untuk hidup di bumi. Bahkan hari ini, masih
dianggap sebagai jantung spiritual dan kebudayaan Nias. Gomo memiliki beberapa megalit
yang terbaik di Nias dan gaya yang arsitektur berbeda.
Orahili adalah nama kampung/desa yang berada di Kecamatan Gomo, Kabupaten Nias
Selatan (Teluk Dalam). Posisinya berada di daerah perbukitan dekat dengan lembah
sungai Gomo yang datar dan lebar. Kondisi geografis seperti inilah yang menjadi alasan
daerah ini dipilih oleh nenek moyang suku bangsa Nias sebagai lokasi yang cocok untuk
mendirikan suatu perkampungan. Sesuai dengan makna nama Orahili yang berarti
tempat yang dikelilingi oleh pegunungan.
Ada satu kumpulan kecil rumah-rumah dari kayu dan ada
Omo Sebua (Rumah Raja) nya. Terdapat situs megalith
desa Lahusa Tua di Gomo.
Batu-batu besar ini terdapat di pekarangan rumah. Batu-
batu ini besar, berwarna kehitaman dan berlumut.
Batu-
• Tandu Batu untuk Putri-Putri/ Istri Raja saat Obasa/Owasa
(Pesta adat)
• Tandu Batu untuk Raja / Owasa Nene
batu di
Gomo

• Batu besar yang paling kanan adalah singgasana Raja/Ni • Tiga Leher/ Osa-Osa
Omanu-manu
Beberapa tempat yang sangat menarik di Gomo adalah situs-situs megalitik di:

•Situs megalitik Tetegewo di Desa Hlisao'ötö, Kecamatan Sidua'öri. Situs desa yang ditinggalkan
ini berada di puncak bukit yang curam. Lokasi ini dipenuhi hampir 100 megalit berbeda dari
berbagai jenis. Mungkin situs megalit paling mengesankan di seluruh Nias.

•Situs megalit Tundrumbaho di Kecamatan Ulu Idanotae. Lokasi yang lebih kecil daripada
Tetegewo dan terlampau oleh tumbuhan tapi masih sangat menarik karena ada beberapa
megalit osa-osa yang sangat besar.

•Lahusa Satua di Kecamatan Ulu Idanotae mungkin adalah desa yang paling menarik di daerah
ini karena kombinasi antara banyak megalit unik dan sebuah rumah adat yang memiliki banyak
ukiran. Ada beberapa 'peti mati tengkorak' yang masih berisi tengkorak manusia (bukan dari
pengayauan, tapi dari nenek moyang).

•Desa Sifaoro'asi Gomo di Kecamatan Gomo memiliki dua rumah tradisional yang menakjubkan
dan yang mudah diakses dengan banyak patung dan ukiran kayu.
Desa-desa lain yang menarik di wilayah ini termasuk:

•Desa Sifalagö Susua di Kecamatan Ulu Susua. Desa ini melewati Gomo memiliki beberapa rumah tradisional
yang menarik termasuk sebuah rumah raja besar. Meskipun menarik, desa ini jarang dikunjungi karena akses
yang sulit.

•Desa Simandraolo di Kecamatan Ulu Idanötae memiliki rumah adat yang besar dan banyak megalit dan patung.
Megalit ini lebih modern dan karena itu lebih rinci.

•Desa Gui-Gui di Kecamatan Mazö, tidak jauh dari Desa Sifaoro'asi Gomo. Ada sebuah rumah adat yang memiliki
hiasan yang sangat unik.

•Desa Orahili Sibohou di Kecamatan Gomo. Beberapa megalit termasuk peti mati dan sebuah rumah adat yang
sangat besar.

•Desa Sifalago Gomo di Kecamatan Börönadu dianggap sebagai desa 'pertama' di wilayah ini dan memiliki
penanda kuburan untuk marga Hia. Ada beberapa megalit sederhana dan sebuah rumah tradisional di desa ini.
Aksesnya sulit.

•Desa Hililaora di Kecamatan Sidua'öri memiliki sebuah rumah adat yang sangat mudah dijangkau, di samping
jalan menuju ke pusat Gomo.
2. HILINAMOZAUA
• KOORDINAT: 0°37'30.7"N 97°50'11.8"E
• Kecamatan: Kecamatan Onolalu
• Kabupaten Nias Selatan, Sumatra Utara
• Desa Hilinamözaua adalah desa yang cukup luas. Desa yang berada di kecamatan baru Onolalu ini merupakan
desa adat yang bersebelahan dengan desa Hilimondregeraya.
Desa Hilinamözaua adalah sebuah desa besar beberapa kilometer dari Hilimondregeraya
dengan 75 rumah tradisional. Jalan menuju desa ini bisa menjadi sulit setelah hujan
lebat.

Desa Hilimondregeraya adalah salah satu yang terbesar dan dari desa-desa tradisional di
selatan. Ada 130 rumah tradisional dan rumah raja besar (Omo Sebua) yang tidak lama
dibangun di sini.
Hilimondregeraya Hilinamozaua
3. HILIFAGO
• Titik Koordinat :
• 0°38'51.9"N 97°51'00.0"E
• Negara : Indonesia
• Provinis : Sumatera Utara
• Kota, Kabupaten : Nias, Selatan
• Kecamatan Distrik : Teluk Dalam
• Desa, Kelurahan : Hilifalago, Raya
• Kode Pos : 22685
• Desa Hilifalagö merupakan sebuah desa yang terletak di pulau nias, Kabupaten Nias
Selatan, Kecamatan Onolalu kota Teluk Dalam. Leluhur warga Nias yang pertama
adalah Hia, Hia ini memiliki banyak keturunan dan cucu yang salah satunya yang
bernama “Lalu”. Kakek ini (Lalu) merupakan kakek moyang dari Öri Onolalu yang
sekarang merupakan kecamatan Onolalu. Öri Onolalu ini memiliki empat Desa yaitu :
Hilifalagö, Hilinamöza’ua, Hilimondegeraya, dan Hilifarono.
DISTRIBUSI TUGAS
• Buku = Alrizki
• Apreb = Syifa
• Web/blog = Indo
• Foto = Lithaya
• Sketsa = Zahra
• Video = Ken
• Maket = Reza
THANK YOU
Daftar Pustaka
• http://www.satyawinnie.com
• https://bloglius.wordpress.com/2015/05/22/sejarah-desa-hilifalago/

Anda mungkin juga menyukai