Anda di halaman 1dari 5

Integrated

Rail based and


bus support

Transit Oriented Development


of Muguwoharjo Station

Puteri Kintan Pratiwi - 42396


S
tasiun Maguwo merupakan stasiun kereta api kelas II yang
Stasiun Maguwoharjo
berada di Kabupaten Sleman tepatnya Kelurahan Maguwoharjo,
Kecamatan Depok. Berdasarkan sejarahnya, Stasiun ini
merupakan stasiun kereta api bandara pertama di Indonesia karena
letaknya yang berada dekat dengan Bandara Adisucipto. Secara
fungsional, saat ini Stasiun Maguwo melayani trayek jogja - Klaten -
jogja-Solo St. Pos Solo dan Maguwo - Tugu - Kutoarjo. Trayek ke arah Solo dilayani
Halte Damri setiap 1 jam sekali dari pukul 6 pagi hingga 8 malam. Sedangkan
Trans jogja Stasiun Maguwo
untuk trayek menuju Kutoarjo sangat sedikit jumlahnya yaitu 2 kali
Bandara dalam 1 hari.
Adi Sucipto

A
rea transit Stasiun Maguwo sangat unik dengan pilihan moda
yang sangat beragam dan saling melengkapi yaitu pesawat,
kereta api itu sendiri, bus trans jogja, bus damri, taksi,
maupun ojek. Area ini juga terhubung secara langsung dengan arteri
jogja-Solo.
Gambar 1. Area Transit Staisun Maguwo

K
arakter guna lahan area transit Staisiun Maguwo adalah high mix employment
area pada radius 400m, moderate mix residential area pada radius 800m, dan
area mliter pada perempat bagianya.. Hal ini sangat dipengaruhi peran Bandara
Adisucipto yang juga merupakan bandara latihan angkatan udara sehingga timbul
beberapa layanan kemiliteran di sekitar bandara seperti military residence, sport area,
dan area latihan.

K
arakter guna lahan disamping memiliki kesamaan dengan Depok jawa barat dan
beberapa area TOD di jepang yatu Kuzuha dan Hirakatakoen. Area transit Kota
Depok tidak terhubung langsung dengan bandara melainkan melalui Bus Damri
dan kereta komuter menuju Bandara Soekarno Hatta di Kota Tangerang. Area ini
memiliki trayek kereta yang hampir sama dengan Stasiun Maguwo dengan perbedaan
sistem bus yang ada. Kota Depok mulai meng-upgrade tipe bus menjadi feeder dan
BRT untuk melayani komuter Depok - jakarta sebagaimana peran trans jogja pada
Stasiun Maguwo. Gambar 2. Land Use Area Staisun Maguwo
S
elain karena karakter
bangkitan perjalanan
Potensi Kereta Api

Madiun- berskala regional, kereta


Muntilan Surakarta
Surabaya api sangat potensial
dikembangkan baik dari segi
Kebumen Kutoarjo
kualitas dan quantitas dari
kenaikan demand terhadap
Klaten
moda ini yang semakin
Purworejo
meningkat. Kereta api
Yogyakarta
konvensional ini juga memiliki
jangka efektitas yang lebih
lama dimana persaingan
Rute Bus Regular Regional penggunaan rel daripada jalan

S
aat ini, kereta api sebagai moda transportasi jarak raya yang lebih kecil sehingga
Rute Kereta Api Regional
jauh (antar kota dan wlayah) sekitar Kota mengalami tidak intervensi

K
Yogyakarta masih sangat terbatas yaitu atau dampat pembangunan
ereta api atau rail mode sekitar jalur yang signikan.
Prambanan Expres (tidak melayani rute hingga
merupakan angkutan

S
Kebumen) dan Madiun jaya saja. Oleh karena itu, untuk alah satu pengembangan
masal dengan basis rel
memenuhi kebutuhan perjalanan terdapat bus damri trayek secara sustain juga
sebagai prasarana utama yang
yang dapat disewa oleh rombongan. Untuk penumpang dapat diimplementasikan
tidak dapat dilalui moda lain
yang bukan merupakan rombongan harus melakukan untuk jalur menuju Ijo dan Wates
sehingga minim hambatan.
perjalanan kereta untuk kemudian melakukan yang kelak menjadi pusat
Kereta api cepat dengan jarak

P
interchange di kota dimana penumpang itu transit. kegiatan baru dengan adanya
antar stasiun yang relatif pendek bandara baru sehingga kedua
eta di atas meperlihatkan potensi penambahan
yaitu 1-5 km seringkali disebut area ini dapat terhubung dengan
trayek ataupun pilihan kereta api yang masih
MRT dan LRT. Sedangkan kereta semakin baik.
sangat bisa dikembangkan terutama menuju
api konvensional memiliki
Kebumen sehingga mempermudah mobilitas individu
frekuensi yang lebih rendah
yang sering kali melakukan perjalanan luar pulau jawa
dengan jarak antar stasiun
menuju kota atau kabupaten kecil yang tidak memiliki
pemberhentian yang relatif jauh
akses bandara secara langsung.
yaitu >10km (antar kota).
Potensi Bus dan BRT

Penampang
Solo St.
Eksisting

1,25 m 17.5 m 1,25 m

B S
RT merupakan layanan mass rapid transit yang menggunakan jalan aat ini, halte Trans jogja yang ada di Stasiun Maguwo sudah dapat
raya sebagai prasarana utama. BRT memiliki dedicated lane sebagai melayani 3 rute dengan destinasi pariwisata, pendidikan, pusat
salah satu faktor besar variable rapid yaitu meminimalisir komersil, dan terminal yang lebih besar dengan frekuensi yang
hambatan jalan yang ada. BRT memiliki frequensi tinggi dengan cukup tinggi yaitu 5 menit pada pick hour dan 10-20 menit pada bukan
pembagian koridor dan rute yang efektif. Apabila suatu Bus sebagai pick hour. Namun, masih menemui kendala terkait kemacetan (arus tinggi)
angkutan umum masal belum mencapai beberapa kriteria rapid maka akan yang akan mengakibatkan ketidaktepatan waktu mencapai destinasi yang
disebut light-BRT atau semi BRT. Contoh BRT di Indonesia adalah Trans ada. Hal ini erat kaitanya dengan kurangnya optimalisasi potensi badan
jakarta sedangkan contoh light-BRT adalah Batik Solo Trans dan Trans jogja. jalan yang dapat dimanfaatakan sebagai dedicated lane.

Penampang
Solo St.
Dengan
Dedicated Lane
dan Sharing
Pedestrian Path

2.5 m 3.5 m 8m 3.5 m 2.5 m

I B
lustrasi di atas menggambarkan potensi dedicated lane di jalan Solo -TOD juga sangat potensial untuk dikembangkan mengingat
sebagai jalan arteri yang dilintasi trans jogja pertamakali setelah keluar pengeluaran biaya yang relatif lebih murah daripada moda
dari halte Stasiun Maguwo dan commuter Solo-jogja sebagai subject
lainseperti trem dan LRT. Karakter BRT yang dapat berhenti di radius
utama bangkitan perjalanan area transit ini. Ilustrasi di atas juga
menggambarkan beberapa prinsip TOD yang dapat diterapkan dalam area 500m juga sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang ingin berhenti dari
TOD Maguwo seperti pedestrian nice sehingga moda dapat semakin halte asal menuju lokasi yang jaraknya tidak dapat diakomodasi oleh kereta
beragam dan kendaraan pribadi dapat ditekan. api konvensional, LRT, ataupun MRT.
Kesimpulan

D
ari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa basis TOD yang
relevan dengankarakter sik dan bangkita yang ada di Stasiun
Maguwo dalah Integrated B-R TOD yaitu dimana kedua tersebut
menjadi basis transportasi umum utama yag saling mendukung pelayanan
satu samalain. Dimana Stasiun Maguwo melayani commuter jogja-Solo
dan beberapa kota lainya dari daerah asal untuk kemudian berganti moda
BRT untuk melakukan mobilitas di dalam kota.

H
al ini mirip dengan best practice di atas yaitu integrasi antara
stasiun kereta (MRT dan LRT), BRT, dan pesawat baik dari sisi sik
peletakan stasiun dan jalur yang dilalui tapi juga dari segi
koordinasi waktu dan sistem lainya.

Anda mungkin juga menyukai