Berkaitan dengan adat istiadat komunitas etnis Arab yang kental dengan warna
Islam dan kenyataan bahwa rumah tinggal merupakan wakil terkecil dari
kebudayaan ,maka rujukan rumah tinggal islami sebagai bahan referensi
adalah sangat diperlukan. Pada dasarnya batasan tentang rumah tinggal Islam
sendiri tak terdefinisikan secara tegas dan eksplisit. Referensi referensi yang
tercantum ini diharapkan dapat memberikan masukan yang lebih sistematik
tentang rumah tinggal islami.
KONSEPSI RUMAH TINGGAL ISLAMI
Sikap Islam dalam seni rupa khususnya seni lukis, pahat atau patung
mungkin dapat dipahami antara lain dengan penafsiran Syaikh Muhammad
Ath-Thahir tentang patung. Disini ditegaskan bahwa Islam mengharamkan
patung karena sangat tegas memberantas segala kemusyrikan orang-orang
arab dan lain-lain pada masa itu. Sebagian besar berhala adalah patung-
patung, maka Islam mengharamkan karena alasan tersebut bukan karena
dalam patung terdapat keburukan, namun karena patung itu dijadikan sarana
bagi kemusyrikan. Atas dasar inilah hendaknya dipahami hadis-hadis yang
melarang menggambar atau melukis mahluk hidup. Dalam Islam lebih banyak
menggunakan motif floral atau tumbuh- tumbuhan dan lebih disukai adalah
corak geometris tidak figuratif.
a) Corak Geometris
b) Kaligrafi
Kaligrafi adalah seni menulis huruf bagian dari seni. Kaligrafi pada umumnya
adalah tulisan kalimat atau kata yang dikutip dari Al- Quran.
c) Ornamen Floral
RUMAH DI KAMPOENG LAWEYAN
Laweyan merupakan suatu kawasan sentra industri batik yang unik, spesifik
dan bersejarah. Dilihat dari segi sejarah menurut Mlayadipuro (1984),
keberadaan Kampung Laweyan Surakarta sudah ada sejak sebelum tahun
1500M. Pada masa itu Kampung Laweyan dengan Pasar Laweyan dan Bandar
Kabanarannya merupakan pusat perdagangan dan penjualan bahan sandang
(lawe) Kerajaan Pajang yang ramai dan strategis (Priyatmono, 2004).
Ditinjau dari segi arsitektur rumah tinggal, Kampung Laweyan memiliki corak
yang unik, spesifik, dan bersejarah disebabkan hampir sebagian besar rumah
tinggal saudagar batiknya bercirikan arsitektur tradisional khas Laweyan. Atap
bangunannya, kebanyakan menggunakan atap limasan bukan joglo. Dalam
perkembangannya sebagai salah satu usaha untuk lebih mempertegas
eksistensinya sebagai kawasan yang spesifik corak bangunan di Laweyan
banyak dipengaruhi oleh gaya arsitektur Eropa dan Islam, sehingga banyak
bermunculan bangunan bergaya arsitektur Indis (Jawa-Eropa) dan model
gedong (Priyatmono, 2004)
Kebanyakan rumah tinggal para etnis keturunan Arab adalah memiliki ruang
yang cukup untuk menampung kegiatan anggota keluarga, dengan kata lain
rumah cukup luas. Hal ini menunjukkan tingkat kehidupan ekonomi yang baik
pada masanya. Tingkat kehidupan ekonomi yang cukup mampu pada masa
pendirian rumah-rumah tinggal tersebut, menjadikan mereka cukup mampu
pula meniru kecenderungan arsitektural yang sedang berkembang.Rumah-
rumah tersebut pada awalnya merupakan satu kepemilikan.Laweyan adalah
sebuah kawasan pusat bisnis yang membuat warga dikampung tersebut dapat
mengembangkan ekonominya sehingga dapat membuat rumah dengan gaya
Arsitektur teranyar.
1.ARSITEKTUR TERSEMBUNYI
2.ORIENTASI MEMUSAT
terpusat merupakan komposisi terpusat dan stabil yang terdiri dari sejumlah
ruang sekunder, dikelompokkan mengeIiIingi sebuah ruang pusat yang luas dan
dominan. Ruang pemersatu terpusat pada umumnya berbentuk teratur dan
ukurannya cukup besar untuk menggabungkan sejumlah ruang sekunder di
sekelilingnya. Ruang-ruang sekunder dan suatu organisasi mungkin setara satu
sama lain dalam fungsi, bentuk dan ukuran. Menciptakan suatu konfigurasi
keseluruhan yang secara geometnis teratur dan simetris terhadap dua sumbu
atau lebih. Ruang-ruang sekunder mungkin berbeda satu sama lain dalam hal
bentuk atau ukurannya sebagai tanggapan terhadap:
1. Arsitektur tersembunyi
Jadi orang baru bisa melihat arsitekturnya jika sudah masuk. Dari luar
fasadnya sama, dindingnya sama
2. Orientasi memusat
3. Tata ruang fleksibel
KESEIMPULAN
Pada rumah di kampoeng laweyan,mereka mengadopsi banyak sekali
arsitektur islami pada bangunan terutama pada bagian ornamen dan
hiasan,intinya pada sisi visual sehingga memudahkan orang untuk
mengidentifikasi corak islam pada rumah tersebut,untuk hijab konsep besar
hijab terletak pada pola sirkulasi dimana rumah tersebut dikelilingi tembok
tinggi dan tersembunyi dari jalan besar
VISI
Visi saya yaitu lebih memperjuangkan peradaban islam mengingat
perkembangan zaman yang modern ,akan lebih selektif dalam mendesain
sesuatu terlebih lagi dalam hal arsitektur,banyak sekali hal positif dalam
arsitektur yang dapat diterapkan didalam bangunan,tidak hanya
style,ornament atau secara visual saja,tetapi juga konsep secara fungsi dan
efisiensi
DAFTAR PUSTAKA
Al QuranFanani, Achmad . 2009. Arsitektur Masjid. Jakarta : Bentang PustakaF. D.
K Ching, Form Space and Order ; Jakarta : ErlanggaHadist IslamiUtami.
2002.Dinamika Pemikiran dan Karya Arsitektur Masjid Achmad Noeman.Zein, Abdul
Baqier; 1999; Masjid Masjid Bersejarah di Indonesia; Jakarta: Gema Insani
Widodo Johanes, [1988] Chinese Settlement in Change city, Tesis pada Universitas
Katolik Leuven
Wijanarka [2000] Ekspresi Islam dalam Ru- mah Tingal Kauman Semarang dalam
Proceedings Tectonic Dimention in Is- lamic Architectural Tradition in Indone- sia,
Jurusan Arsitektur UII, Yogyakarta