Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PANDANGAN ISLAM TENTANG KONSEP RUMAH


SECARA ISLAMI
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Islam Untuk Disiplin Ilmu
Dosen : Dr. Ir. H. Muhammad Haddin, MT

Oleh:
Aprilia Darmawan ( 20202100012 )

PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2021
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar Gambar.......................................................................................................ii
Daftar Tabel...........................................................................................................ii
Abstrak..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Manfaat dan Tujuan..................................................................................2

BAB II DASAR TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA...........................................3

2.1 Dasar Teori.................................................................................................3


2.2 Kajian Pustaka...........................................................................................6

BAB III METODOLOGI......................................................................................9

3.1 Metode Penelitian.......................................................................................9


3.2 Rumah Islami menurut Al-Qur’an dan Al-Hadits.................................9

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................12

4.1 Pembahasan..............................................................................................12

BAB V KESIMPULAN........................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA

i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Posisi Tempat Tidur...............................................................14
Gambar 4.2 Jarak Septick Tank Dengan Sumur........................................... 15
Gambar 4.3 Dapur...................................................................................16

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Nilai –nilai Islami sebagai dasar Filosofi Aplikasi Arsitektur Islam.......4

ii
ABSTRAK
PANDANGAN ISLAM TENTANG KONSEP RUMAH SECARA ISLAMI
Rumah merupakan bangunan yang mempunyai fungsi sebagai tempat tinggal dan
berkumpul untuk keluarga. Hal tentang rumah tinggal telah disinggung dalam Al
Qur’an dan Hadits. Manfaat bagi Masyarakat yaitu memberi masukan kepada
masyarakat dan Pegembang Perumahan agar dapat mengaplikasikan hasil konsep dan
disain rumah tinggal Islami. Manfaat bagi Ilmu Pengetahuan untuk mengembangkan
ide inovatif tentang rumah tinggal Islami, manfaat bagi desainer untuk Memberi
masukan bagi Arsitek Indonesia tentang Konsep Nilai-nilai Islami dan konsep disain
Rumah Islami.
Penelitian dilakukan dengan membuat perbandingan dari obyek penelitian
dengan kriteria rumah tinggal Islami. Berdasarkan perbandingan ini di analisa
berbagai obeyek penelitian sehingga dapat membuat suatu kesimpulan. Untuk
pengumpulan data dilakukan membangdingkan hasil penelitian yang sudah ada.
Hasil dari penelitiannya dapat mengetahui kriteria rumah islami yaitu memilih
lokasi yang berdekatan dengan tempat ibadah, tidak bermegah – megahan dalam
membangun rumah, membuat rumah yang baik serta menjaga kebersihan didalamnya.
Dengan terpenuhinya kriteria tersebut di atas dapat mendapatkan rumah yang islami,
Rumah juga sebagai sarana istirahat setelah bekerja; menjadikannya sarana
perlindungan ketika ada bahaya, hujan, panas,dan kedinginan; menjadikannya tempat
berkasih sayang keluarga; menjadikannya sarana silaturahmi bagi sanak saudara,
tetangga. Dan juga menjadikannya khusyuk untuk beribadah kepada yang mahakuasa
sehingga sejahtera dunia dan akhirat

Kata Kunci : Kriteria Rumah Islami, Konsep Rumah Islami

iii
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Penduduk Indonesia sebagian besar beragama Islam dan memerlukan


tempat tinggal. Rumah merupakan bangunan yang mempunyai fungsi sebagai
tempat tinggal dan berkumpul untuk keluarga. Rumah juga digunakan sebagai
tempat untuk seluruh anggota keluarga untuk melakukan aktivitas yang
menjadi rutinitas sehari hari. Ada juga definisi rumah yaitu inti kehidupan
yang semestinya dapat menjadi sumber kedamaian, sumber inspirasi, dan
sumber energi bagi penghuninya.
Rumah termasuk salah satu hal penting yang terlibat dalam terbentuknya
sebuah keluarga yang harmonis. Rumah juga sebagai tempat kembali setelah
kita bepergian. Maka dari sini lah terbentuknya sifat dasar seorang manusia.
Desain rumah yang nyaman tentu akan membuat seluruh penghuninya betah.
Dengan demikian, desain rumah yang nyaman tidak selalu berwujud mewah
dengan segala fasilitas yang ada didalamnya. Namun, rumah yang memberi
kenyamanan merupakan rumah yang biasa memberikan ketenangan dan
keamanan bagi penghuninya atau rumah yang sesuai dengan kriteria Islami.
Perwujudan konsep rumah Islami merupakan ikhtiar umat muslim untuk
menjamin keberadaan nilai-nilai Islami dalam wujud fisik bangunan agar
selalu sesuai dengan pedoman Islam.
Hal tentang rumah tinggal telah disinggung dalam Al Qur’an dan Hadits.
Diantaranya ditemukan tentang hakekat rumah tinggal adalah untuk
mendapatkan perlindunganNya dibumi (surat An-Nahl ayat 80); rumah tempat
tinggal mempunyai karakter privasi yang tinggi (surat An-Nur ayat 27); dan
rumah tinggal berfungsi untuk mewadahi aktifitas ketaatan pada Allah/taqwa
(Hadits). Pengertian rumah tinggal islami pada uraian diatas mengandung

1
unsur makna fisik berupa wujud rumah tinggal islami dan mengandung makna
spiritual berupa nilai prinsip islami berdasar Al Qur’an dan Hadits.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang didapatkan rumusan masalah sebagai berikut :


1. Bagaimana sesungguhnya Konsep Rumah Tinggal Islami itu ?
2. Parameter atau Kriteria apa saja yang menjadi komponen pembentuk
”Rumah Tinggal Islami”?

1.3 Manfaat dan Tujuan

Manfaat makalah ini yaitu :


1. Manfaat bagi Masyarakat : Memberi masukan kepada masyarakat dan
Pegembang Perumahan agar dapat mengaplikasikan hasil konsep dan
disain rumah tinggal Islami.
2. Manfaat bagi Ilmu Pengetahuan : Mengembangkan ide inovatif
tentang rumah tinggal Islami.
3. Manfaat bagi desainer : Memberi masukan bagi Arsitek Indonesia
tentang Konsep Nilai-nilai Islami dan konsep disain Rumah Islami.

Tujuan makalah ini yaitu :

1. Meneliti dan menemukan berbagai macam arsitektur pada rumah


tinggal yang dilandasi nilai-nilai Islami
2. Menemukan konsep dan model desain rumah Islami dan
mensosialisasikannya ke masyarakat muslim.
3. Mengetahui karakteristik arsitektur model rumah Islami.

2
BAB II

Dasar Teori Dan Kajian Pustaka

2.1 Dasar Teori

Konsep Rumah Islami juga bukan hanya simbol, hiasan atau ornamen
Islam. Karena Rumah Islami berbeda dengan Arsitektur Islam. Arsitektur
Islam adalah sebuah "gaya" bangunan yang lahir dari Arsitek-arsitek Islam.
Tentu, gaya Arsitek Islam pun dipengaruhi masa dimana ia berada.
Arti rumah dari asal kata dan turunannya dalam bahasa arab.
a. Bayt, artinya bermalam
b. Daar, artinya berkeliling atau beredar
c. Maskan, artinya tenang
d. Manzil, artinya turun atau singgah

Dalam surat An-Nahl:80

Artinya : “Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat


tinggal …”

Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan ayat di atas, “Allah


mengingatkan akan kesempurnaan nikmat yang Dia curahkan atas para
hamba-Nya, berupa rumah tempat tinggal yang berfungsi untuk
memberikan ketenangan bagi mereka. Mereka bisa berteduh (dari panas
dan hujan) dan berlindung (dari segala macam bahaya) di dalamnya.  Juga
bisa mendapatkan sekian banyak manfaat lainnya”.
(Sumber: https://muslim.or.id/6552-rumah-tempat-tinggal-suatu-nikmat-
yang-terlupakan.html)

3
Nilai-nilai Islam Sebagai Dasar Filosofi Ekspresi Arsitektur Islam sebagai
pedoman perancangan diantaranya terdapat dalam Al Qur’an dan Hadits Nabi,
diantaranya terlihat pada Tabel berikut :

Tabel 2.1 Nilai –nilai Islami sebagai dasar Filosofi Aplikasi Arsitektur Islam

No Sumber Filosofi Ekspresi Arsitektur


1. QS.Al Anbiya : Rahmatan Lingkungan binaan harus
107 lil’alamin berprinsip pelestarian alam
(rahmat (serasi- lestari-awet)
bagiseluruh
alam)
2. QS. Yunus : 25 As Salam (ramah Lingkungan binaan harus
lngkungan) menambah kesejahteraan alam
dan ramah lingkungan (aman-
ramah-toleran)
3. QS. Ar Rum : 30 Fitroh Lingkungan binaan harus
(manusiawi) sejalan dengan kodrat manusia
(nyamanaksesibel-akrab)
4. QS. Al Isro : 27 Bermanfaat Lingkungan binaan harus
(tidak mudhorot) bermanfaat dan fungsional
sehingga tidak mubadzir
(produktif-bergunabermanfaat)
5. QS.Al Baqoroh : Kreatif-Ijtihad Lingkungan binaan harus
17 (tidak taklid) berupa penerapan dari hasil
olah pikir orisinal, tidak
menjiplak mentahmentah,
membuat temuan baru
(ihtiarinovatif)
6. QS. Al A’raf Hemat (tidak Lingkungan binaan harus
berlebihan) ditata hemat, tidak berlebihan,

4
tidak isrof (maksimal)
7. Qs.An Nuur : Hijaab Lingkungan binaan harus
30; 31 (pembatas) ditata sesuai dengan
penzoningan dan pembatasan
berdasarkan jenis dan sifat
pelaku kegiatan
8. QS. Al Hijr : 19 Tawazun Lingkungan binaan harus
(imbang) ditata seimbang antara
kebutuhan dan kemampuan
(kapasitas pemakaian)
9. Qs. Al Jum’ah : Hikmah Lingkungan binaan harus
19 (pelajaran) ditata efisien dan ekektif
berdasarkan
evaluasi/pengalaman (efisien-
efektif)
10. Al Hadits An Nadhofah Lingkungan binaan harus
(kebersihan) ditata bersih, sehingga bebas
najis besar-kecil (bersih-sehat-
sejuk-wangi)
11. Al Hadits Jamilun (estetis) Lingkungan binaan harus
ditata indah, tetapi tidak
bermewah-mewah, tidak
mengandung unsur berhala
(ritmekeseimbangan-
proporsional-dekoratif)
12. Al Hadits Ayat kauniyah Lingkungan binaan harus
(tanda kekuasaan ditata sebagian besar
Allah) menggunakan bahan alamiah
dan warna alami
(jujursederhana)

5
(Sumber : Ahmad Noe’man : 2003)

Pemaknaan arsitektur Islami diartikan sebagai pengaturan wadah kegiatan


manusia yang berpedoman pada ketaqwaan pada Allah mengacu pada Al
Qur’an dan Hadits.. Perwujudan Arsitektur Islami merupakan usaha/ihtiar
manusia untuk menjamin keberadaan elemen fisik/wujud agar selalu sesuai
dengan kaidah/pedoman islam/wujud filosofi. Perwujudan budaya Islami yang
dicita-citakan dapat dituangkan dalam bentuk fisik dan non fisik, yaitu dengan
perwujudan lingkungan binaan/bangunan yang Islami dan perilaku penghuni
yang Islami. Perwujudan fisik Arsitektur yang Islami dapat diperoleh dengan
perpaduan yang harmonis antara unsur filosofis dan unsur simbolis yang
sesuai dengan kaidah Islam (Noe’man,2003).

2.2 Kajian Pustaka

Filosofi Rumah Rasulullah: “Baittii Jannatii - Rumahku Istanaku” sebagai


bentuk amalan beribadah kepada Allah SWT yang diterjemahkan di dalam
rumah tinggal Rasulullah, dengan ungkapan kasih sayang antara suami-istri
dan anakanak, melakukan kegiatan peribadatan sholat sunnah, seperti: sholat
Tahajjud, 6   sholat Dhuha, serta belajar mengajar (taqlim wa taqlum), dapat
menjadi dasar filosofis yang harus dipegang teguh oleh seorang Muslim.

Beberapa Faktor Pembentuk Perumahan Islami adalah :

1. Pola Denah Bangunan, dimulai dari meletakkan zone plan secara benar.
Lalu Pisahkan ruang pembantu dan service agar mudah pergerakan
manusia di dalamnya. Juga pembantu akan merasa dihormati karena
diberikan ruang khusus yang bahkan bila ada keluarganya datang ia bisa
menerimanya dengan leluasa di areal privasinya.
2. Ada 2 (dua) pintu masuk rumah. Pintu utama di ruang tamu dan pintu
dapur di samping. Rumah modern dapurnya di depan. Agar mudah
memasukkan tabung gas dan sekaligus sebagai fire safety. Karena di dapur

6
ada kegiatan memasak yang menggunakan api (pendapat peneliti: beresiko
tinggi terhadap bahaya kebakaran).
3. Ruang tamu kalau bisa juga terpisah dari ruang privasi. Hingga saat orang
masuk di hall ruang makan dan ruang keluarga yang menyatu, akan merasa
nyaman.
4. Setiap ruang menghadap ke taman. Bahkan jika perlu ada taman di dalam.
Hal ini penting. Karena manusia bukan robot. Secara fitrah ia senang yang
alami dan aliran hawa yang sejuk.

Penelusuran dilanjutkan kepada Hadits Bukhari Muslim dan kemudian


harus merujuk kepada Literatur yang tertinggi dan yaitu: Kitab Suci Al
Qurannul Karim, yang merupakan Kallamullah atau berpedoman kepada
Syaamil Al-Qur’an, Al - Qur’an dan Terjemahannya Edisi Tajwid, terutama
terkait dengan Surat Al-Quran Asy-Syu’ara’: 149 sebagai berikut: “Dan kamu
pahat dengan terampil sebagian gunung-gunung untuk dijadikan rumah-
rumah”.

Allah berfirman,

Artinya :
“(Ingatlah), tatkala Rabb-mu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kalian
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian. Dan jika
kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat
pedih.” (Q.S. Ibrahim: 7).

Di antara bentuk syukur atas nikmat rumah adalah:

7
1. Mengakui dan meyakini dalam hati dengan sebenar-benarnya bahwa rumah
adalah pemberian Allah, bukan semata karena usaha kita atau pemberian
orang tua.
2. Mengungkapkan rasa syukur dengan lisan dan menceritakan kenikmatan
tersebut, dalam rangka mengingat-ingat kenikmatan, bukan dalam rangka
berbangga atau sombong.
3. Menggunakan rumah tersebut untuk menjalankan ketaatan kepada Allah
semata dan menjauhkan segala bentuk kemaksiatan kepada-Nya. Di antara
ketaatan terbesar yang harus dilakukan di dalam rumah kita adalah
mentauhidkan (meng-esakan) Allah serta mengikuti petunjuk
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dalam setiap amalan kita. Dan di
antara kemaksiatan terbesar yang harus dihindarkan dari rumah kita adalah
kesyirikan.

BAB III

8
Metodologi
3.1 Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan membuat perbandingan dari obyek penelitian


dengan kriteria rumah tinggal Islami. Berdasarkan perbandingan ini di analisa
berbagai obeyek penelitian sehingga dapat membuat suatu kesimpulan. Untuk
pengumpulan data dilakukan membangdingkan hasil penelitian yang sudah
ada.

3.2 Rumah Islami menurut Al-Qur’an dan Al-Hadits

Di bawah ini akan dipaparkan beberapa dalil yang menunjukkan pada hal
tersebut di atas.

1. Mengenai orang-orang yang berada dalam Majlis Dzikir Rasulullah


bersabda: “Jika kalian melewati kebun-kebun surga maka mampirlah di
tempat itu! Para sahabat berkata, “Apa yang dimaksud dengan
kebunkebun surga itu wahai Rasulullah?” Nabi bersabda, “Kelompok
manusia yang berdzikir. Karena sesungguhnya Allah memiliki malaikat-
malaikat yang senantiasa keliling mencari kelompok manusia yang
berdzikir dan jika mereka datang ke tempat mereka malaikat itu dan
mengitarinya”, hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Umar sebagaimana
disebutkan oleh AnNawawi dalam buku ”Al-Adzkar”.
2. Dalam hadits lain disebutkan bahwa Rasulullah bersabda: “Tidaklah
sekali-kali sebuah kaum duduk dengan berdzikir kepada Allah kecuali
mereka akan dikelilingi malaikat dan akan disirami rahmat dan akan turun
kepada mereka ketenangan. Allah akan menyebutkan tentang mereka
pada malaikat yang ada di sisi-Nya” (HR. Muslim) Ini semua
menunjukkan bahwa dzikir kepada Allah di rumah kita akan menjadikan
malaikat memasuki rumah kita dan akan berada dengan kita. Sebaliknya
rumah yang dikosongkan dengan dari dzikir maka malaikat juga akan
menjauhinya.

9
3. Sementara itu orang yang membaca Al-Quran disebutkan dalam
sabdanya: “Sesungguhnya rumah itu akan terasa luas bagi penghuninya,
akan didatangi malaikat, dijauhi syetan dan akan membanjir pula
kebaikan ke dalamnya, jika dibacakan Al-Quran di dalamnya. Sebaliknya,
rumah itu akan terasa sempit bagi penghuninya, akan dijauhi malaikat dan
akan didatangi syetan serta tidak akan banyak kebaikan di dalamnya, jika
tidak dibacakan Al-Quran” (HR. Ad-Darimi). Dengan membaca Al-
Quran maka akan turun malaikat rahmat, akan datang kebaikan akan
muncul ketenangan di dalam rumah kita. Rumah yang tidak ada bacaan
Al-Quran maka ketahuilah bahwa rumah itu sebenarnya telah menjadi
”kuburan” walaupun penghuninya masih bernyawa.
4. Tentang orang yang rajin menjalin silaturahmi, disebutkan dari Abu
Hurairah bahwa seorang lelaki pergi untuk mengunjungi saudaranya di
sebuah desa yang lain. Maka segera diperintahkan kepada malaikat untuk
menemani orang itu. Tatkala malaikat bertemu dengan orang tadi maka
dia bertanya: Kemana engkau akan pergi? Lelaki itu menjawab: Aku akan
pergi mengunjungi saudara saya di desa itu! Malaikat itu bertanya:
Apakah kau memiliki suatu nikmat yang akan kau berikan padanya?
Orang itu berkata: Tidak, saya mengunjunginya semata karena saya
mencintainya karena Allah! Malaikat itu berkata: “Sesungguhnya aku
utusan Allah kepadamu. Allah telah mencintaimu sebagaimana kau
mencintai orang itu” (HR. Muslim).
5. Mengenai penuntut ilmu yang dinaungi sayap malaikat, Rasulullah
bersabda: “Sesungguhnya malaikat membentangkan sayapnya untuk para
penuntut ilmu karena suka dengan apa yang sedang dia tuntut” (HR.
Tirmidzi).
6. Tentang rumah orang dermawan yang akan dimasuki malaikat disebutkan
dalam sebuah hadits bahwa malaikat akan senantiasa mendoakan mereka:
Rasulullah Saw bersabda, “Tiap-tiap pagi malaikat turun, yang satu

10
mendo’akan, “Ya Allah beri gantilah untuk yang menderma, dan yang
lain berdo’a, Ya Allah musnahkan harta si bakhil.”
7. Rumah-rumah yang di dalamnya ada kejujuran, ada kasih sayang,
amanah, ada syukur dan sabar ada taubat dan istighfar akan senantiasa
terbuka untuk dimasuki para malaikat sedangkan rumah-rumah yang
selain itu maka maka malaikat akan menjauhi rumah tadi.
8. Rumah-rumah yang akan dijauhi malaikat, misalnya: rumah yang di
dalamnya ada anjing, ada patung-patung dan gambar-gambar, dan ada bau
busuk di rumah itu.
9. Islam adalah agama yang cinta kebersihan sehingga mengingatkan
bahayanya memiliki anjing, bahkan melarang memelihara anjing kecuali
untuk kepentingan penjagaan keamanan atau pertanian. Tidak sedikit nash
hadits yang menyatakan bahwa malaikat rahmat tidak akan memasuki
rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan pahala pemilik anjing akan
susut atau berkurang. Rasulullah bersabda: “Malaikat tidak akan
memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan juga tidak
memasuki rumah yang didalamnya terdapat gambar (patung)” [HR.
Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah].
10. Malaikat juga tidak suka masuk rumah yang berbau tidak sedap.
Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa yang memakan bawang putih,
bawang merah, dan makanan tidak sedap lainnya, maka jangan sekalikali
ia mendekati (memasuki) masjid kami, oleh karena sesungguhnya para
malaikat terganggu dari apa-apa yang mengganggu manusia.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
11. Juga adanya penghuni rumah yang mengancam saudaranya (muslim)
dengan senjata. Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa mengarahkan
(mengancam) saudaranya (muslim) dengan benda besi (pisau misalnya),
maka orang itu dilaknat oleh malaikat, sekalipun orang itu adalah saudara
kandungnya sendiri.” (HR. Muslim).

11
BAB VI

Hasil Dan Pembahasan

4.1 Hasil dan Pembahasan

Kriteria-kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih atau membangun


rumah hendaknya sesuai dengan kriteria rumah islami yaitu :
1. Membangun rumah yang baik
Rumah yang baik adalah rumah yang kokoh bangunannya, indah
dekorasinya, cukup ventilasi dan terjaga kebersihannya. Sebagaimana Allah
SWT juga senantiasa menghalalkan hal-hal yang baik dan sebaliknya
mengharamkan yang buruk sebagaimana yang disebutkan dalam ayat berikut :

Artinya :
(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang
menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari
mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik
dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari
mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka
orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan
mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka
itulah orang-orang yang beruntung. (Qs Al Isra : 157)

12
2. Tidak bermegah-megahan
Dalam membangun rumah, hendaknya kita tidak terlalu mewah, yang
membuat kita menjadi sombong dan membanggakan diri. Tindakan seperti
tidak disukai oleh Allah SWT. Berhubungan dengan hal ini, Allah SWT
berfirman untuk meninggalkan hal bermegah-megahan disebutkan dalam dalil
berikut :

Artinya :
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam
kubur.  janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu
itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. janganlah begitu,
jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-
benar akan melihat neraka Jahiim, dan Sesungguhnya kamu benar-benar
akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin. kemudian kamu pasti akan ditanyai
pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia
itu).” ( QS At Takaatsur: 1-8)
Bermegah-megahan dan at-tathawul ialah sifat melampaui batas yang
dibuat-buat dan berbangga-bangga dengannya, baik yang terkait ukuran luas,
tinggi, maupun keindahan. Artinya, sifat itu melampaui batas kebutuhan
seseorang terhadap rumah beserta perlengkapannya. Akan tetapi, bila memang
demi memenuhi kebutuhan, maka tidak termasuk dalam kategori
bermegahmegahan dan at-tathawul. Jadi, rumah yang sangat besar atau
bertingkat bukan berarti bermegah-megahan, jika semuanya itu diupayakan
untuk mencukupi kebutuhan. Misalnya, rumah diperbesar lantaran anggota
keluarga bertambah banyak maka itu diperbolehkan.

13
3. Arah bangunan dan Tata ruang yang sesuai syariat
Seorang muslim dianjurkan untuk membangun rumah dengan
menyesuaikan atau menghadap ke arah kiblat dan ruang shalat atau yang
digunakan untuk beribadah juga sebaiknya menghadap ke kiblat. Meskipun
demikian, sebuah ruang yaitu WC atau toilet sebaiknya dibangun tidak
menghadap kiblat sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini :
  Apabila engkau ke WC, janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya
ketika kencing atau buang air besar, tetapi menghadaplah ke timur atau ke
barat. (Shahih Muslim No.388)
a. Letak Kamar Tidur
Ruang tidur utama mempunyai privacy tinggi, merupakan tempat
istirahat bagi suami isteri. Adab tidur dengan meletakkan kepala pada sisi
utara, dan muka menghadap kiblat merupakan tuntunan Rasul dan
bermakna bahwa umat Islam harus mempersiapkan segala sesuatu yang
akan terjadi sebelum tidur, termasuk apabila dipanggil oleh Allah sudah
dalam posisi yang benar. Di ruang ini, para anggota keluarga diharuskan
meminta ijin terlebih dahulu apabila ingin masuk. Nabi Muhammad
Shalallahu alaihi wassalam selalu menganjurkan umatnya untuk
menghadap kiblat ketika tidur dan melakukan kegiatan lain.

14
Gambar 4.1 Posisi tempat tidur membujur ke arah utara-selatan dan
posisi kepala berada pada sisi utara (untuk Indonesia)

b. Bagian Kamar Mandi dan WC


Seperti yang sudah diketahui oleh khalayak umum, kiblat adalah arah
yang dijadikan acuan beribadah bagi umat Muslim di seluruh dunia.  Tak
hanya saat melakukan ibadah saja, Namun tidak dengan kegiatan buang
hajat, yang justru dianjurkan untuk tidak menghadap atau membelakangi
kiblat.Maka dari itu, toilet yang dibuat di dalam rumah islami pun tidak
boleh menghadap kiblat karena dianggap tidak layak.

Gambar 4.2 Jarak Septictank dengan Sumur


Bagian kamar mandi dan WC (water closet) harus bersih, tersedia air
untuk istinja', serta memperhatikan aspek-aspek kesehatan. Suatu rumah
dianggap sehat bila memiliki WC (kloset), kamar mandi yang bersih, dan
tersedia tempat sampah. Membuat kloset duduk ataupun jongkok akan
mempermudah dalam istinja' dan membersihkan najis. Sementara itu,
jarak antara Septictank dengan sumur minimal 10 m.

15
c. Bagian Dapur
Bagian pengolah makanan rumah tangga atau dapur harus memenuhi
persyaratan kebersihan. Sebab, di sinilah tempat makanan diolah. Bila
dapur kotor, maka makanan yang dimasak akan menjadi kotor. Hal ini
dapat membahayakan kesehatan anggota keluarga. Dapur yang sehat
mesti cukup mendapatkan sinar matahari. Sesungguhnya, sinar matahari
berfungsi sebagai penerangan dan membunuh bibit – bibit penyakit, serta
menghindarkan dapur dari binatang pengganggu, seperti kecoak dan tikus
yang umumnya menyukai. Sudut – sudut ruangan yang gelap dan lembab.

Gambar 4.3 Dapur


Untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup memadai, kita perlu
membuat jendela-jendela yang besar. Penerangan buatan di dapur tidak
boleh terlalu redup dan terlampau terang. Jika terlalu redup, maka kita
sulit memperkirakan waktu matangnya suatu masakan. Dan, bila
terlampau terang, maka mata kita akan silau. Area dapur mesti memiliki
ventilasi, jendela, dan pintu yang baik demi kelancaran sirkulasi udara.
Ventilasi dapur tidak hanya pada satu sisi, melainkan pada dua sisi atau
lebih supaya tercipta ventilasi silang.

16
Dengan keberadaan lubang angin dan jendela, maka sirkulasi udara
semakin lancar. Asap dan uap dari hasil proses memasak harus segera
dialirkan ke luar, kemudian digantikan oleh udara segar. Udara yang
berputar ini dimaksudkan untuk menghindari timbulnya bau tak sedap,
serta munculnya keracunan gas-gas yang berasal dari asap maupun gas
kompor
4. Sanitasi dan aliran air yang baik
Dalam suatu rumah yang ideal harus terdapat cukup ventilasi agar udara
didalamnya dapat mengalir dan menghindari masalah kesehatan serta untuk
mencegah penyakit. Memiliki rumah dengan ventilasi dan sanitasi yang baik
akan membuat penghuninya sehat dan hidup lebih baik. Intinya kebersihan
udara maupun rumah haruslah selalu terjaga dengan baik. Selain itu, air yang
ada pada kamar mandi sebaiknya mengalir dan biasakan untuk mandi dengan
air mengalir tersebut sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi
wa Sallam bersabda: “Janganlah seseorang di antara kamu mandi dalam air
yang tergenang (tidak mengalir) ketika dalam keadaan junub.” (HR Muslim).

5. Kamar terpisah untuk anak-anak yang sudah baligh


Kriteria rumah ideal yang selanjutnya adalah adalah adanya pemisahan
ruang atau kamar bagi anak-anak yang sudah baligh dan berbeda lawan jenis.
Maksudnya kamar anak perempuan sudah harus dipisah dari kamar orangtua
dan saudara laki-lakinya setelah ia tumbuh cukup besar.

17
6. Tidak menghiasi rumah dengan patung atau lukisan makhluk
Malaikat tidak akan masuk dalam rumah dimana terdapat patung dan
lukisan dari makhluk hidup oleh sebab itu rumah seorang muslim hendaknya
tidak menyimpan hal-hal yang demikian. Boleh saja menghias rumah dengan
lukisan atau hiasan namun ada baiknya jika hiasan tersebut tidak menyerupai
bentuk atau tampilan makhluk ciptaan Allah SWT. Sebagai gantinya Anda bisa
meletakkan atau menghias rumah dengan hiasan kaligrafi pada dindingnya.

7. Menanam pohon di area rumah


Pohon adalah makhluk hidup ciptaan Allah SWt yang menghasilkan
oksigen dan menanam pohon sebagai bentuk penghijauan lingkungan diarea
rumah adalah suatu perbuatan baik dan bisa menjadi lingkungan rumah sebagai
rumah yang ideal. Menanam pohon tidak hanya akan membuat rumah terlihat
asri tetapi juga sejuk dan segar karena pohon yang ditanam bisa menghasilkan
oksigen.

8. Memilih lokasi yang tepat


Dalam Pemilihan lokasi yang cocok sesuai dengan agama Islam sangat
penting karena untuk menunjang terwujudnya hunian muslim yang ideal,
seorang muslim mesti benar-benar memperhatikan pemilihan lokasi yang tepat
untuk membangun rumah.
Sebaiknya, letak rumah di lingkungan yang baik dan aman, bukan di
daerah yang sering digunakan untuk perzinaan, minum minuman keras,
ataupun kemaksiatan lainnya. Hendaknya kita juga menghindari lokasi yang
berdekatan dengan tempat-tempat kemaksiatan,

18
BAB V
Kesimpulan
Dalam memilih atau membangun rumah perlu memperhatikan kriteriakriteria yang
sesuai dengan kritetia rumah islami dan berpedoman pada Al Qur’an dan Hadits.
Kriteria rumah islami yaitu :

Memilih lokasi yang berdekatan dengan tempat ibadah, tidak bermegah – megahan
dalam membangun rumah, membuat rumah yang baik serta menjaga kebersihan
didalamnya, Memperhatikan Sanitasi yang baik, jendela sebagai jalur udara yang
masuk tercukupi. Dengan terpenuhinya kriteria tersebut di atas dapat mendapatkan
rumah yang islami, Rumah juga sebagai sarana istirahat setelah bekerja;
menjadikannya sarana perlindungan ketika ada bahaya, hujan, panas,dan kedinginan;
menjadikannya tempat berkasih sayang keluarga; menjadikannya sarana silaturahmi
bagi sanak saudara, tetangga. Dan juga menjadikannya khusyuk untuk beribadah
kepada yang mahakuasa sehingga sejahtera dunia dan akhirat.

19
Daftar Pustaka

Hermawan, Beny, Muhammad. Silva, Hendri. Sudarmin. Repi. Imbardi. 2014. Jurnal
Arsitektur “Arsitektur Melayu Dan Lingkungan”. Universitas Lancang
Kuning, Pekanbaru, Indonesia.

Nurjayanti, Widyastuti. Ronald, Arya. 2011. “Rekayasa Model Disain Rumah Islami
Berdasar Studi Eksplorasi Pada Permukiman di Komplek Masjid Menara
Kudus”. Universitas Muhammadiyah, Surakarta, Indonesia.

Isdyanto, Andi. 2014. “Kriteria Rumah Islami”. Universitas Islam Negeri Alauddin,
Makassar, Indonesia.

Nurjayanti, Widyastuti.2004. “Aplikasi Konsep Islam pada Rumah Tinggal”.


Prosiding Simposium Nasional Arsitektur Islam. Universitas
Muhammadiyah, Surakarta, Indonesia

20

Anda mungkin juga menyukai