Oleh:
Aprilia Darmawan ( 20202100012 )
4.1 Pembahasan..............................................................................................12
BAB V KESIMPULAN........................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Posisi Tempat Tidur...............................................................14
Gambar 4.2 Jarak Septick Tank Dengan Sumur........................................... 15
Gambar 4.3 Dapur...................................................................................16
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Nilai –nilai Islami sebagai dasar Filosofi Aplikasi Arsitektur Islam.......4
ii
ABSTRAK
PANDANGAN ISLAM TENTANG KONSEP RUMAH SECARA ISLAMI
Rumah merupakan bangunan yang mempunyai fungsi sebagai tempat tinggal dan
berkumpul untuk keluarga. Hal tentang rumah tinggal telah disinggung dalam Al
Qur’an dan Hadits. Manfaat bagi Masyarakat yaitu memberi masukan kepada
masyarakat dan Pegembang Perumahan agar dapat mengaplikasikan hasil konsep dan
disain rumah tinggal Islami. Manfaat bagi Ilmu Pengetahuan untuk mengembangkan
ide inovatif tentang rumah tinggal Islami, manfaat bagi desainer untuk Memberi
masukan bagi Arsitek Indonesia tentang Konsep Nilai-nilai Islami dan konsep disain
Rumah Islami.
Penelitian dilakukan dengan membuat perbandingan dari obyek penelitian
dengan kriteria rumah tinggal Islami. Berdasarkan perbandingan ini di analisa
berbagai obeyek penelitian sehingga dapat membuat suatu kesimpulan. Untuk
pengumpulan data dilakukan membangdingkan hasil penelitian yang sudah ada.
Hasil dari penelitiannya dapat mengetahui kriteria rumah islami yaitu memilih
lokasi yang berdekatan dengan tempat ibadah, tidak bermegah – megahan dalam
membangun rumah, membuat rumah yang baik serta menjaga kebersihan didalamnya.
Dengan terpenuhinya kriteria tersebut di atas dapat mendapatkan rumah yang islami,
Rumah juga sebagai sarana istirahat setelah bekerja; menjadikannya sarana
perlindungan ketika ada bahaya, hujan, panas,dan kedinginan; menjadikannya tempat
berkasih sayang keluarga; menjadikannya sarana silaturahmi bagi sanak saudara,
tetangga. Dan juga menjadikannya khusyuk untuk beribadah kepada yang mahakuasa
sehingga sejahtera dunia dan akhirat
iii
BAB I
Pendahuluan
1
unsur makna fisik berupa wujud rumah tinggal islami dan mengandung makna
spiritual berupa nilai prinsip islami berdasar Al Qur’an dan Hadits.
2
BAB II
Konsep Rumah Islami juga bukan hanya simbol, hiasan atau ornamen
Islam. Karena Rumah Islami berbeda dengan Arsitektur Islam. Arsitektur
Islam adalah sebuah "gaya" bangunan yang lahir dari Arsitek-arsitek Islam.
Tentu, gaya Arsitek Islam pun dipengaruhi masa dimana ia berada.
Arti rumah dari asal kata dan turunannya dalam bahasa arab.
a. Bayt, artinya bermalam
b. Daar, artinya berkeliling atau beredar
c. Maskan, artinya tenang
d. Manzil, artinya turun atau singgah
3
Nilai-nilai Islam Sebagai Dasar Filosofi Ekspresi Arsitektur Islam sebagai
pedoman perancangan diantaranya terdapat dalam Al Qur’an dan Hadits Nabi,
diantaranya terlihat pada Tabel berikut :
Tabel 2.1 Nilai –nilai Islami sebagai dasar Filosofi Aplikasi Arsitektur Islam
4
tidak isrof (maksimal)
7. Qs.An Nuur : Hijaab Lingkungan binaan harus
30; 31 (pembatas) ditata sesuai dengan
penzoningan dan pembatasan
berdasarkan jenis dan sifat
pelaku kegiatan
8. QS. Al Hijr : 19 Tawazun Lingkungan binaan harus
(imbang) ditata seimbang antara
kebutuhan dan kemampuan
(kapasitas pemakaian)
9. Qs. Al Jum’ah : Hikmah Lingkungan binaan harus
19 (pelajaran) ditata efisien dan ekektif
berdasarkan
evaluasi/pengalaman (efisien-
efektif)
10. Al Hadits An Nadhofah Lingkungan binaan harus
(kebersihan) ditata bersih, sehingga bebas
najis besar-kecil (bersih-sehat-
sejuk-wangi)
11. Al Hadits Jamilun (estetis) Lingkungan binaan harus
ditata indah, tetapi tidak
bermewah-mewah, tidak
mengandung unsur berhala
(ritmekeseimbangan-
proporsional-dekoratif)
12. Al Hadits Ayat kauniyah Lingkungan binaan harus
(tanda kekuasaan ditata sebagian besar
Allah) menggunakan bahan alamiah
dan warna alami
(jujursederhana)
5
(Sumber : Ahmad Noe’man : 2003)
1. Pola Denah Bangunan, dimulai dari meletakkan zone plan secara benar.
Lalu Pisahkan ruang pembantu dan service agar mudah pergerakan
manusia di dalamnya. Juga pembantu akan merasa dihormati karena
diberikan ruang khusus yang bahkan bila ada keluarganya datang ia bisa
menerimanya dengan leluasa di areal privasinya.
2. Ada 2 (dua) pintu masuk rumah. Pintu utama di ruang tamu dan pintu
dapur di samping. Rumah modern dapurnya di depan. Agar mudah
memasukkan tabung gas dan sekaligus sebagai fire safety. Karena di dapur
6
ada kegiatan memasak yang menggunakan api (pendapat peneliti: beresiko
tinggi terhadap bahaya kebakaran).
3. Ruang tamu kalau bisa juga terpisah dari ruang privasi. Hingga saat orang
masuk di hall ruang makan dan ruang keluarga yang menyatu, akan merasa
nyaman.
4. Setiap ruang menghadap ke taman. Bahkan jika perlu ada taman di dalam.
Hal ini penting. Karena manusia bukan robot. Secara fitrah ia senang yang
alami dan aliran hawa yang sejuk.
Allah berfirman,
Artinya :
“(Ingatlah), tatkala Rabb-mu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kalian
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian. Dan jika
kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat
pedih.” (Q.S. Ibrahim: 7).
7
1. Mengakui dan meyakini dalam hati dengan sebenar-benarnya bahwa rumah
adalah pemberian Allah, bukan semata karena usaha kita atau pemberian
orang tua.
2. Mengungkapkan rasa syukur dengan lisan dan menceritakan kenikmatan
tersebut, dalam rangka mengingat-ingat kenikmatan, bukan dalam rangka
berbangga atau sombong.
3. Menggunakan rumah tersebut untuk menjalankan ketaatan kepada Allah
semata dan menjauhkan segala bentuk kemaksiatan kepada-Nya. Di antara
ketaatan terbesar yang harus dilakukan di dalam rumah kita adalah
mentauhidkan (meng-esakan) Allah serta mengikuti petunjuk
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dalam setiap amalan kita. Dan di
antara kemaksiatan terbesar yang harus dihindarkan dari rumah kita adalah
kesyirikan.
BAB III
8
Metodologi
3.1 Metode Penelitian
Di bawah ini akan dipaparkan beberapa dalil yang menunjukkan pada hal
tersebut di atas.
9
3. Sementara itu orang yang membaca Al-Quran disebutkan dalam
sabdanya: “Sesungguhnya rumah itu akan terasa luas bagi penghuninya,
akan didatangi malaikat, dijauhi syetan dan akan membanjir pula
kebaikan ke dalamnya, jika dibacakan Al-Quran di dalamnya. Sebaliknya,
rumah itu akan terasa sempit bagi penghuninya, akan dijauhi malaikat dan
akan didatangi syetan serta tidak akan banyak kebaikan di dalamnya, jika
tidak dibacakan Al-Quran” (HR. Ad-Darimi). Dengan membaca Al-
Quran maka akan turun malaikat rahmat, akan datang kebaikan akan
muncul ketenangan di dalam rumah kita. Rumah yang tidak ada bacaan
Al-Quran maka ketahuilah bahwa rumah itu sebenarnya telah menjadi
”kuburan” walaupun penghuninya masih bernyawa.
4. Tentang orang yang rajin menjalin silaturahmi, disebutkan dari Abu
Hurairah bahwa seorang lelaki pergi untuk mengunjungi saudaranya di
sebuah desa yang lain. Maka segera diperintahkan kepada malaikat untuk
menemani orang itu. Tatkala malaikat bertemu dengan orang tadi maka
dia bertanya: Kemana engkau akan pergi? Lelaki itu menjawab: Aku akan
pergi mengunjungi saudara saya di desa itu! Malaikat itu bertanya:
Apakah kau memiliki suatu nikmat yang akan kau berikan padanya?
Orang itu berkata: Tidak, saya mengunjunginya semata karena saya
mencintainya karena Allah! Malaikat itu berkata: “Sesungguhnya aku
utusan Allah kepadamu. Allah telah mencintaimu sebagaimana kau
mencintai orang itu” (HR. Muslim).
5. Mengenai penuntut ilmu yang dinaungi sayap malaikat, Rasulullah
bersabda: “Sesungguhnya malaikat membentangkan sayapnya untuk para
penuntut ilmu karena suka dengan apa yang sedang dia tuntut” (HR.
Tirmidzi).
6. Tentang rumah orang dermawan yang akan dimasuki malaikat disebutkan
dalam sebuah hadits bahwa malaikat akan senantiasa mendoakan mereka:
Rasulullah Saw bersabda, “Tiap-tiap pagi malaikat turun, yang satu
10
mendo’akan, “Ya Allah beri gantilah untuk yang menderma, dan yang
lain berdo’a, Ya Allah musnahkan harta si bakhil.”
7. Rumah-rumah yang di dalamnya ada kejujuran, ada kasih sayang,
amanah, ada syukur dan sabar ada taubat dan istighfar akan senantiasa
terbuka untuk dimasuki para malaikat sedangkan rumah-rumah yang
selain itu maka maka malaikat akan menjauhi rumah tadi.
8. Rumah-rumah yang akan dijauhi malaikat, misalnya: rumah yang di
dalamnya ada anjing, ada patung-patung dan gambar-gambar, dan ada bau
busuk di rumah itu.
9. Islam adalah agama yang cinta kebersihan sehingga mengingatkan
bahayanya memiliki anjing, bahkan melarang memelihara anjing kecuali
untuk kepentingan penjagaan keamanan atau pertanian. Tidak sedikit nash
hadits yang menyatakan bahwa malaikat rahmat tidak akan memasuki
rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan pahala pemilik anjing akan
susut atau berkurang. Rasulullah bersabda: “Malaikat tidak akan
memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan juga tidak
memasuki rumah yang didalamnya terdapat gambar (patung)” [HR.
Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah].
10. Malaikat juga tidak suka masuk rumah yang berbau tidak sedap.
Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa yang memakan bawang putih,
bawang merah, dan makanan tidak sedap lainnya, maka jangan sekalikali
ia mendekati (memasuki) masjid kami, oleh karena sesungguhnya para
malaikat terganggu dari apa-apa yang mengganggu manusia.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
11. Juga adanya penghuni rumah yang mengancam saudaranya (muslim)
dengan senjata. Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa mengarahkan
(mengancam) saudaranya (muslim) dengan benda besi (pisau misalnya),
maka orang itu dilaknat oleh malaikat, sekalipun orang itu adalah saudara
kandungnya sendiri.” (HR. Muslim).
11
BAB VI
Artinya :
(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang
menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari
mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik
dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari
mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka
orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan
mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka
itulah orang-orang yang beruntung. (Qs Al Isra : 157)
12
2. Tidak bermegah-megahan
Dalam membangun rumah, hendaknya kita tidak terlalu mewah, yang
membuat kita menjadi sombong dan membanggakan diri. Tindakan seperti
tidak disukai oleh Allah SWT. Berhubungan dengan hal ini, Allah SWT
berfirman untuk meninggalkan hal bermegah-megahan disebutkan dalam dalil
berikut :
Artinya :
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam
kubur. janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu
itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. janganlah begitu,
jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-
benar akan melihat neraka Jahiim, dan Sesungguhnya kamu benar-benar
akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin. kemudian kamu pasti akan ditanyai
pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia
itu).” ( QS At Takaatsur: 1-8)
Bermegah-megahan dan at-tathawul ialah sifat melampaui batas yang
dibuat-buat dan berbangga-bangga dengannya, baik yang terkait ukuran luas,
tinggi, maupun keindahan. Artinya, sifat itu melampaui batas kebutuhan
seseorang terhadap rumah beserta perlengkapannya. Akan tetapi, bila memang
demi memenuhi kebutuhan, maka tidak termasuk dalam kategori
bermegahmegahan dan at-tathawul. Jadi, rumah yang sangat besar atau
bertingkat bukan berarti bermegah-megahan, jika semuanya itu diupayakan
untuk mencukupi kebutuhan. Misalnya, rumah diperbesar lantaran anggota
keluarga bertambah banyak maka itu diperbolehkan.
13
3. Arah bangunan dan Tata ruang yang sesuai syariat
Seorang muslim dianjurkan untuk membangun rumah dengan
menyesuaikan atau menghadap ke arah kiblat dan ruang shalat atau yang
digunakan untuk beribadah juga sebaiknya menghadap ke kiblat. Meskipun
demikian, sebuah ruang yaitu WC atau toilet sebaiknya dibangun tidak
menghadap kiblat sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini :
Apabila engkau ke WC, janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya
ketika kencing atau buang air besar, tetapi menghadaplah ke timur atau ke
barat. (Shahih Muslim No.388)
a. Letak Kamar Tidur
Ruang tidur utama mempunyai privacy tinggi, merupakan tempat
istirahat bagi suami isteri. Adab tidur dengan meletakkan kepala pada sisi
utara, dan muka menghadap kiblat merupakan tuntunan Rasul dan
bermakna bahwa umat Islam harus mempersiapkan segala sesuatu yang
akan terjadi sebelum tidur, termasuk apabila dipanggil oleh Allah sudah
dalam posisi yang benar. Di ruang ini, para anggota keluarga diharuskan
meminta ijin terlebih dahulu apabila ingin masuk. Nabi Muhammad
Shalallahu alaihi wassalam selalu menganjurkan umatnya untuk
menghadap kiblat ketika tidur dan melakukan kegiatan lain.
14
Gambar 4.1 Posisi tempat tidur membujur ke arah utara-selatan dan
posisi kepala berada pada sisi utara (untuk Indonesia)
15
c. Bagian Dapur
Bagian pengolah makanan rumah tangga atau dapur harus memenuhi
persyaratan kebersihan. Sebab, di sinilah tempat makanan diolah. Bila
dapur kotor, maka makanan yang dimasak akan menjadi kotor. Hal ini
dapat membahayakan kesehatan anggota keluarga. Dapur yang sehat
mesti cukup mendapatkan sinar matahari. Sesungguhnya, sinar matahari
berfungsi sebagai penerangan dan membunuh bibit – bibit penyakit, serta
menghindarkan dapur dari binatang pengganggu, seperti kecoak dan tikus
yang umumnya menyukai. Sudut – sudut ruangan yang gelap dan lembab.
16
Dengan keberadaan lubang angin dan jendela, maka sirkulasi udara
semakin lancar. Asap dan uap dari hasil proses memasak harus segera
dialirkan ke luar, kemudian digantikan oleh udara segar. Udara yang
berputar ini dimaksudkan untuk menghindari timbulnya bau tak sedap,
serta munculnya keracunan gas-gas yang berasal dari asap maupun gas
kompor
4. Sanitasi dan aliran air yang baik
Dalam suatu rumah yang ideal harus terdapat cukup ventilasi agar udara
didalamnya dapat mengalir dan menghindari masalah kesehatan serta untuk
mencegah penyakit. Memiliki rumah dengan ventilasi dan sanitasi yang baik
akan membuat penghuninya sehat dan hidup lebih baik. Intinya kebersihan
udara maupun rumah haruslah selalu terjaga dengan baik. Selain itu, air yang
ada pada kamar mandi sebaiknya mengalir dan biasakan untuk mandi dengan
air mengalir tersebut sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi
wa Sallam bersabda: “Janganlah seseorang di antara kamu mandi dalam air
yang tergenang (tidak mengalir) ketika dalam keadaan junub.” (HR Muslim).
17
6. Tidak menghiasi rumah dengan patung atau lukisan makhluk
Malaikat tidak akan masuk dalam rumah dimana terdapat patung dan
lukisan dari makhluk hidup oleh sebab itu rumah seorang muslim hendaknya
tidak menyimpan hal-hal yang demikian. Boleh saja menghias rumah dengan
lukisan atau hiasan namun ada baiknya jika hiasan tersebut tidak menyerupai
bentuk atau tampilan makhluk ciptaan Allah SWT. Sebagai gantinya Anda bisa
meletakkan atau menghias rumah dengan hiasan kaligrafi pada dindingnya.
18
BAB V
Kesimpulan
Dalam memilih atau membangun rumah perlu memperhatikan kriteriakriteria yang
sesuai dengan kritetia rumah islami dan berpedoman pada Al Qur’an dan Hadits.
Kriteria rumah islami yaitu :
Memilih lokasi yang berdekatan dengan tempat ibadah, tidak bermegah – megahan
dalam membangun rumah, membuat rumah yang baik serta menjaga kebersihan
didalamnya, Memperhatikan Sanitasi yang baik, jendela sebagai jalur udara yang
masuk tercukupi. Dengan terpenuhinya kriteria tersebut di atas dapat mendapatkan
rumah yang islami, Rumah juga sebagai sarana istirahat setelah bekerja;
menjadikannya sarana perlindungan ketika ada bahaya, hujan, panas,dan kedinginan;
menjadikannya tempat berkasih sayang keluarga; menjadikannya sarana silaturahmi
bagi sanak saudara, tetangga. Dan juga menjadikannya khusyuk untuk beribadah
kepada yang mahakuasa sehingga sejahtera dunia dan akhirat.
19
Daftar Pustaka
Hermawan, Beny, Muhammad. Silva, Hendri. Sudarmin. Repi. Imbardi. 2014. Jurnal
Arsitektur “Arsitektur Melayu Dan Lingkungan”. Universitas Lancang
Kuning, Pekanbaru, Indonesia.
Nurjayanti, Widyastuti. Ronald, Arya. 2011. “Rekayasa Model Disain Rumah Islami
Berdasar Studi Eksplorasi Pada Permukiman di Komplek Masjid Menara
Kudus”. Universitas Muhammadiyah, Surakarta, Indonesia.
Isdyanto, Andi. 2014. “Kriteria Rumah Islami”. Universitas Islam Negeri Alauddin,
Makassar, Indonesia.
20