Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, serta tak luput penulis
mengucapkan terima kasih kepada bapak Hidayat, SE, M.Pd, M.Ak selaku dosen
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas
dari mata kuliah Etika Bisnis Dan Profesi dengan judul “Prinsip Dasar Etika
Islam”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Demikian kata pengantar ini penulis ucapkan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1
1.2.Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu:
1. Bagaimana padangan etika menurut islam?
2. Apa saja sumber etika menurut islam?
3. Bagaimana kerangka teori etika menurut islam?
1.3.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka berikut tujuan dari penulisan makalah
ini:
1. Untuk mengetahui pandangan etika menurut islam
2. Untuk mengetahui sumber etika menurut islam
3. Untuk mengetahui kerangka teori etika menurut islam
1.4.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini bagi penulis yaitu dapat memahami lebih
jauh mengenai prinsip dasar dalam islam. Manfaat lain dari penelitian ini yaitu
menambah wawasan pembaca mengenai prinsip dasar dalam islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
lebih terperinci pada bidang ilmu yang sangat krusial dalam Islam ini dan
melahirkan banyak karya yang dapat dijadikan sumber rujukan primer
maupun sekunder.
Beberapa pendapat dari para ulama mengenai akhlak:
1. Ibnu Maskawih mengatakan bahwa akhlak adalah keadaan jiwa yang
mendorong ke arah melakukan perbuatan tanpa memikirkan (lebih
lama). (Mahjudin, 2009: 3).
2. Al-Qurthubi mengatakan bahwa perbuatan yang bersumber dari diri
manusia yang selalu dilakukan, maka itulah yang disebut akhlak karena
perbuatan tersebut bersumber dari kejadiannya. (Al-Qurthubi, 1913:
6706)
3. Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam
dalam jiwa (manusia) yang melahirkan tindakan-tindakan mudah dan
gampang tanpa memerlukan pemikiran ataupun pertimbangan. (Al-
Ghazali, tt: 53)
4. Abu Bakar jabir Al-Jaziry mengatakan akhlak adalah bentuk kejiwaan
yang tertanam dalam diri manusia yang dapat menimbulkan perbuatan
baik dan buruk, terpuji dan tercela. (Al-Jaziri, 1976: 154)
Al-Qur‟an juga berfungsi sebagai pembenar dan penguji kitab kitab suci
agama yang lain dan juga memuat konsep-konsep dan prinsipprinsip etik yang
4
bertujuan untuk menghasilkan sikap-sikap yang benar bagi tindakan manusia, baik
dalam tindakan politik, sosial, ekonomi dan terutama dalam perdangan. (Aziz,
2003). Di dalam ranah perdagangan saja kita lihat bahwa di situ seseorang
dituntut untuk selalu ramah tamah ketika melakukan interaksi antar pembeli dan
penjual, sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah untuk selalu jujur di
dalam menimbang barang, mengisi harga jual dan mengambil keuntungan yang
sesuai dengan harga telah ditentukan. Bukankah di sini telah mencerminkan sikap
atau perilaku kita terhadap sesama yang mana telah dicontohkan langsung oleh
Rasulullah untuk membentuk akhlak yang sesuai dengan perintah
langsung dari al Qur‟an dan as-Sunnah. Maka di sini juga al-Qur‟an pun turut
andil menentukan hukum-hukum bagi mereka yang curang atau merugikan orang
lain didalam melakukan perdagangan.
5
lampiran penjelasan dari al-Qur‟an terutama dalam masalah-masalah yang
tersurat pokok-pokoknya saja. Jadi telah jelas bahwa al-Qur‟an dan as-Sunnah
Rasul adalah pedoman hidup yang menjadi asas bagi setiap muslim, maka
teranglah keduanya merupakan sumber etika Islam. Dasar etika Islam yang
dijelaskan dalam al-Qur‟an adalah sebagai berikut: Di dalam al-Qur‟an surah
AlAhzab ayat 21 dikatakan “sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yangmengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al Ahzab [33]:
21). Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang
agung.
Tentang akhlak pribadi Rasulullah SAW dijelaskan pula oleh Aisyah r,a.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dari Aisyah r.a. berkata, “sesungguhnya akhlak
Rasulullah itu adalah al-Qur‟an”. (HR.Muslim). Hadits Rasulullah meliputi
perkataan dan tingkah laku beliau, merupakan sumber akhlak yang kedua setelah
alQur‟an segala ucapan dan prilaku beliau senantiasa mendapat bimbingan dari
Allah SWT. (Nasrul, 2015).
6
menegakkan hukum dan keadilan secara konsisten dan konsekuen
setia pada prinsip-prinsip kebenaran, keadaban dan bermartabat.
7
tidak akan berjalan lama. Padahal dalam prinsip berbisnis
interaksi yang memberikan keuntungan sedikit tetapi
berlangsung berkali-kali lebih baik dari pada untung banyak
tetapi hanya sekali, dua kali atau tiga kali. Jujur merupakan
motivator yang abadi dalam budi pekerti dalam perilaku
seorang pembisnis muslim. Karena sebagai salah satu sarana
untuk memperbaiki amalnya dan sarana untuk bisa masuk
surga.
2) Amanah
3) Adil
8
naik. Hal ini bisa ditemukan misalnya dalam bursa valas dan
yang lainnya. Sedangkan rekayasa penawaran (flash
demand) atau lebih dikenal dengan ikhtiar. Ikhtiar disini
adalah penimbunan barang yang akan dijual yang mana
barang tersebut sedang dibutuhkan oleh masyrakat dari
sirkulasi pasar dalam satu masa tertentu sampai kemudian
barang tersbut akan semakin mahal. Ketika harga mahal
maka barang tersebut akan dijual.
2) Penipuan
3) Kerancauan
9
Paradigma bisnis Islam di bangun dan dilandasi oleh faktor-
faktor berikut:
2) Keseimbangan
10
dirinya dan orang lain dalam kesejahteraan duniawi dan
keselamatan akhirat.
11
5) Kebenaran, kebajikan dan kejujuran
12
Islam untuk siapa saja dan kepada siapa saja. Dengan ramah,
maka banyak orang yang suka dan dengan ramah banyak pula
orang yang senang. Karena ramah merupakan bentuk aplikasi
dari kerendahan hati seseorang. Bentuk-bentuk toleransi dan
keramah-tamahan yaitu tidak menaikkan keuntungan yang
melampaui batas kewajaran menerima kembali dalam batas
tertentu barang yang dijualnya jika pembeli merasa tidak
puas dengannya. Oleh karena itu dengan bersifat ramah dan
toleransi dalam transaksi jual beli dapat membuat konsumen
sengan dan betah atau bahkan merasa tentram jika
bertransaksi.
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bedasarkan penjabaran yang telah ditulis pada pembahasan diatas,maka
penulis dapat memberi kesimpulan bahwa Etika Islam diistilahkan dengan akhlak
yang berasal dari bahasa Arab Al akhlak (Al-khuluq) yang berati budi pekerti,
tabiat atau watak. Dalam al-quran disebutkan bahwa “sesungguhnya engkau
Muhammad berada di atas budi pekerti yang agung”. Oleh karena nya Etika
dalam Islam sangat identik dengan Ilmu akhlak, yang merupakan ilmu . Sumber
etika Islam adalah al Qur’an dan as-Sunnah. Sebagai sumber etika Islam, al-
Qur‟an dan as Sunnah menjelaskan bagaimana cara berbuat baik.
3.2.Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari
kesempurnaan, untuk itu diharapakan saran serta masukan yang diperlukan
dengan harapan kedepan nya makalah ini dapat bermanfaat dengan baik sebagai
ilmu serta informasi untuk penulis dan pembaca.
14
DAFTAR PUSTAKA
Janna, Nilda Miftahul, Aryanti. 2020. Etika dalam Perspektif Islam. Sekolah Tinggi
Agama Islam (STAI) Darul Dakwah Wal-Irsyad (DDI) Kota Makassar, Indonesia.
Hardiono 2020. Sumber Etika Dalam Islam. Jurnal Al-Aqidah:Jurnal Ilmu Aqidah
Filsafat,12(2), 1-11
15
16