Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 1 MODUL 3

KEDOKTERAN OKUPASI

Alin Angaraini Lakoro 17 777 002


Indrian Saputri 17 777 006
Ariqah Ghina Mardiah 17 777 011
Andi Siti Matahari Adela 17 777 014
Siti Rahma Supu 17 777 017
Andi Rahayu 17 777 023
Tahta Qowiyyu 18 777 057
Ahmad Khoerul Iksanuddin 18 777 060
Rachel Argana Pawan 18 777 064

TUTOR : dr.Isharwati, M.kes


SKENARIO
Lima dari 15 individu pekerja baru pada pabrik metal mengeluh adanya
ruam yang terasa gatal pada tangan dan lengan bawah 2 bulan sejak
mulai bekerja.
Kelima pekerja mempunyai riwayat atopi, dan pada pemeriksaan kulit
menunjukkan bahwa kelimanya mengalami dermatitis kontak pada tangan
bagian dorsal dan setengah lewah bawah bagian distal. Testing patch
pada pekerja dengan seri standart allergen dan baterai cairan metal
adalah negatif. Diagnosis sementara adalah dermatitis kontak iritan (DKI)
terhadap cairan metal, dan pengobatan simptomatis dimulai.
Inspeksi tempat kerja adalah menunjukkan tangan dan lengan
bawah pekerja sangat terkontaminasi dengan minyak mesin pomotongan
dalam melakukan pekerjaannya.
KATA SULIT

Testing Patch

Tes kepekaan kulit terhadap produk  skincare atau

A kosmetik di bagian tubuh tertentu demi mengetahui


reaksi kulit terhadap produk tersebut

Cairan Metal

B Ini merupakan logam merkuiri, menurut KBBI,


adalah barang tambang, biasanya berupa bahan
dasar berat dan padat, mempunyai sifat tertentu, mi
salnya berkilau, dapat dibengkokkan,dapat ditempa,
dapat dilebur (dicor) dengan menggunakan panas
api dan listrik seperti besi, baja, perak; logam
KATA KUNCI

1. 5 dari 15 individu mengeluh ruam gatak pada tangan lengan


bawah
2. Dimulai 2 bulan sejak bekerja
3. Kelima pekerja mempunya riwayar atopi
4. Kelimanya mengalami dermatitis kontak pada tangan bagian
dorsal dan setengah lengan bawah bagian distal
5. Testing Patch pada pekerja dengan seri standar allergen dan
baterai cairan metal adalah negatif
6. Inspeksi tempat kerja adalah menunjukkan tangan dan lengan
bawah pekerja sangat terkontaminasi dengan minyak mesin
pemotongan dalam melakukan pekerjaannya
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana Definisi dan faktor penyebab
01 dermatitis kontak iritan ?

Bagaimana hubungan riwayat pekerjaan


02 dengan penyakit pada skenario?

03 Bagaimana penetalaksanaan, pencegahan, dan


pengendalian pada skenario?

Bagaimana nilai ambang batas cairan metal


04 yang diperbolehkan terhadap skenario, dan
landasan hukum tentang keselamatan kerja
pada skenario?

05 Apa saja langkah-langkah diagnosis pada


skenario?

Apa saja faktor2 ancaman bahaya kerja


06 kesehatan dan lingkungan kerja pada skenario
Definisi dan faktor penyebab dermatitis kontak iritan

GEJALA KLINIS

•Eritema makula, hiperkeratosis, Dermatitis kontak iritan adalah


Vesikel respons spesifik kulit terhadap
•Penampilan epidermis yang kerusakan kimia langsung yang
mengkilap, kering, atau melepuh DEFINISI melepaskan mediator peradangan
•Pruritus beserta rasa terbakar di kulit terutama dari sel-sel epidermis
•Lichenifikasi jika sudah kronik sementara dermatitis kontak alergi
merupakan reaksi hipersensitivitas
tertunda (tipe 4) terhadap antigen
•Udara kering
kontak eksogen
•Air
•Pelarut
•Cairan Pengerjaan logam
•Trauma mekanis
FAKTOR PENYEBAB
•Sarung tangan karet
•Asam Aneja S. Irritant Contact Dermatitis. 2019
Frosch PJ, John SM. Clinical Aspects of Irritant Contact Dermatitis. 2011
https://www.researchgate.net/publication/226299301_Clinical_Aspects_of_Irritan
https://emedicine.medscape.com/article/1049353-overview t_Contact_Dermatitis
Hubungan riwayat pekerjaan dengan penyakit pada skenario

Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK) adalah penyakit yang mempunyai


beberapa agen penyebab, dimana faktor pada pekerjaan memegang peranan
bersama dengan faktor risiko lainnya dalam berkembang penyakit yang
mempunyai etiologi yang kompleks. Penyakit ini timbul karena hubungan kerja
yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja.

Dermatitis kontak iritan terjadi karena adanya bahan iritan yang kuat, misalnya
konsentrasi acid, alkali atau larutan lain yang dapat menyebabkan dermatitis kontak
iritan yang baru terkena ataupun berulang. Kasus dermatitis iritan sering terjadi karena
kecelakaan atau akibat kerja yang terkait dengan kebiasaan.

Hazard lingkungan Pekerja selalu terpapar


DKI terjadi karena kulit bahan kimia (hazard
terkontaminasi terus terbagi menjad 5 Dermatitis kontak
(fisik,kimia, biologi, lingkungan kerja bagian iritan
dengan bahan iritan. kimia)
psikologi dan ergonomi)
Penatalaksanaan, pencegahan, •Menggunakan alat pelindung diri seperti

dan pengendalian pada sarung tangan

skenario •Menggunakan pakaian yang mendukung.


•Pelatihan dan pemberian motivasi kepada
karyawan tentang keselamatan diri
•Pembersihan kulit
PENATALAKSANAAN •Moisturizer
•Vitamin
Kortikosteroid topikal yang berpotensi tinggi, misalnya
krim clobetasol propionate 0,05%, dapat digunakan
Pencegahan & Pengendalian
untuk mengurangi peradangan. Antihistamin seperti
hidroksizin dan setirizin direkomendasikan untuk
mengendalikan pruritus. Steroid sistemik disarankan
dalam kasus yang parah tetapi harus dikurangi secara
1. Litchman G, Nair P, Atwater A, Bhutta B. Contact Dermatitis. 12 Mei 2020.
bertahap untuk mencegah kekambuhan. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459230/ )
2. Al-Otaibi, S T. dan Alqahtaini, H A M. Management of Contact Dermatitis: a review. Science
Direct.
Nilai ambang batas cairan metal yang diperbolehkan terhadap skenario

NAMA BAHAN KIMIA NAB


(mg/m³)
Aluminium metal dan senyawa 1, A4 Keterangan :
tidak terlarut A  Menurut kategori A-
Debu logam 10 Karsinogen
Bubuk pyro sbg Al 5
Uap las sbg Al 5
Batas Lama waktu pajanan :
Garam larut sbg Al 2
Tidak lebih dari 8 jam sehari
Alkil yg tidak terklasifikasi sbg Al 2 atau 40 jam dalam seminggu
Aluminium oksida 10,A4
Besi, garam-garam mudah larut 1
sebagai Fe

1. Standar Nasional Indonesia, 2005. Nilai Ambang Batas Zat Kimia di Udara Tempat Kerja.
Badan Standarisasi Nasional
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
PER.13/MEN/X/2011 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di
Tempat Kerja
LANDASAN HUKUM TENTANG KESELAMATAN KERJA PADA SKENARIO
Langkah-langkah diagnosis pada skenario ( 7 Langkah PAK )

Langkah 1. Menegakkan Diagnosis


Langkah 2: Menentukan pajanan
Klinis
dialami pekerja

Dilakukan anamnesis pekerjaan lengkap :


•Anamnesis •Deskripsi semua pekerjaan secara kronologis
•Pemeriksaan fisik dan pajanan yang dialami
•Bila diperlukan pemeriksaan penunjang •Periode waktu melakukan masing2 pekerjaan
•Riwayat kecelakaan kerja (tumpahan bahan
kimia)
•APD yang digunakan
Langkah 3: Menentukan hubungan
Langkah 4: Menentukan besarnya
antara pajanan dengan diagnosis
pajanan
klinis

•Hubungan ini dipengaruhi oleh waktu


Mengecek besarnya pajanan
timbulnya gejala setelah terpajan ditempat kerja
•Penyakit lebih sering timbul apabila
berada ditempat kerja dan berkurang
pada saat Libur atau cuti
Langkah 5: Menentukan faktor
Langkah 6: Menentukan pajanan di
individu yang berperan
luar tempat kerja

•Hobi : Tidak diketahui karena tidak


•Jenis kelamin : Tidak diketahui karena tidak tercantum dalam
skenario ( Perempuan lebih rentan terkena daripada pria ) tercantum dalam skenario
•Usia : Tidak diketahui karena tidak tercantum dalam skenario
•Pekerjaan di rumah : Tidak diketahui
( bisa terjadi di semua usia )
•Kebiasaan : Tidak diketahui karena tidak tercantum dalam karena tidak tercantum dalam
skenario
•Riwayat Penyakit Keluarga (genetik) : Tidak diketahui karena skenario
tidak tercantum dalam skenario ( tidak ada pengaruh genetik ) •Pekerjaan sampingan : Tidak
•Riwayat atopi : Kelima pekerja memiliki riwayat atopi ( riwayat
diketahui karena tidak tercantum
atopi berpengaruh )
•Penyakit penyerta : Tidak diketahui karena tidak tercantum dalam skenario
dalam skenario
Langkah 7: Menentukan PAK

Penyakit akibat kerja (PAK) Penyakit akibat hubungan kerja


(PAHK)
• Kesimpulan
Terjadi hanya diantara populasi Terjadi juga pada populasi
- PAK pekerja penduduk
- Bukan PAK
Sebabnya spesifik Multi factorial
• Jadi kesimpulannya kita masih
Expose ditempat kerja sangat Expose di tempat kerja mungkin
memerlukan anamnesis lebih lanjut penting merupakan salah satu faktor
untuk mengetahui apakah ini adalah
penyakit akibat kerja atau bukan Dapat kompensasi dan tercatat Kemungkinan bisa dapat
kompensasi dan tercatat
Faktor-faktor ancaman bahaya kerja kesehatan dan lingkungan kerja pada skenario

- Bahaya faktor kimia


- Bahaya faktor fisik
Faktor ancaman bahaya kerja - Bahaya faktor biologi
kesehatan pada lingkungan kerja - Bahaya faktor ergonomi

Faktor kimia :
-Cairan metal yang menyebabkan dermatitis kontak iritan
-Tangan dan lengan bawah terkontaminasi dengan minyak mesin
pemotongan

Faktor ancaman bahaya pada Faktor fisik :


skenario -Suhu panas

Faktor ergonomi:
Dalam bekerja , pekerja menggunakan tangan dan lengan bawahnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai