Anda di halaman 1dari 23

PBL MODUL

KEDOKTERAN KERJA

KELOM0POK
3
PKM CENDRAWASIH
Kasus 3 Lima dari 15 individu pekerja baru pada pabrik metal
mengeluh adanya ruam yang trasa gatal pada tangan dan

Dermatitis lengan bawah dalam 2 bulan sejak mulai bekerja.


Kelima pekerja mempunyai riwayat atopi, dan pada
pemeriksaan kulit menunjukkan bahwa kelimanya

ontak Iritan mengalami dermatitis kontak pada tangan bagian dorsal


dan setengah lengan bawah bagian distal. Testing Patch
pada pekerja dengan seri standar allergen dan baterai
cairan metal adalah negatif. Diagnosis sementara adalah
dermatitis kontak iritan (DKI) terhadap cairan metal, dan
pengobatan simtomatis dimulai.
Inspeksi tempat kerja adalah menunjukkan tangan
dan lengan bawah pekerja sangat terkontaminasi dengan
minyak mesin pemotongan dalam melakukan
pekerjaannya.
Kata • 5 dari 15 individu mengeluh ruam gatal pada
tangan dan lengan bawah

Kunci
• Sudah 2 bulan sejak mulai bekerja
• Riwayat atopi pada kelima pekerja
• Testing patch dengan seri standar allergen dan
baterai cairan metal : negatif
• Diagnosis sementara : Dermatitis kontak iritan
• Inspeksi tempat kerja menunjukkan tangan dan
lengan bawah bekerja terkontaminasi dengan
minyak mesin pemotongan
Istilah Asing
Testing patch : Testing patch adalah alat untuk mengidentifikasi agen penyebab
dari dermatitis kontak alergi dan merekomendasikan bahan yang harus
dihindari serta memberikan alternatif produk lain pada pasien tersebut.

Metal : menurut KBBI, adalah barang tambang, biasanya berupa bahan dasar
berat dan padat, mempunyai sifat tertentu, misalnya berkilau, dapat
dibengkokkan, dapat ditempa, dapat dilebur (di cor) dengan menggunakan
panas api dan listrik seperti besi, baja, perak;logam.
1. Definisi dermatitis kontak iritan?
2. Apa faktor resiko terjadinya dermatitis
kontak iritan?

Daftar Pertanyaan 3. Bagaimana hubungan pekerjaan terhadap


penyakit sekarang?

Berdasarkan Skenario
4. Faktor-faktor ancaman bahaya kesehatan
dan lingkungan kerja
5. Berapa nilai ambang batas cairan metal
yang diperbolehkan terhadap skenario?
6. Bagaimana langkah-langkah diagnosis
skenario?
7. Bagaimana penatalaksanaan, pencegahan,
dan pengendalian terhadap skenario?
8. Apa landasan hukum tentang
keselamatan kerja pada skenario ?
Histologi dan Fisiologi Kulit
Fungsi Kulit

1. Perlindungan fisik (terhadap


gaya mekanik, sinar UV, dan
bahan kimia)
2. Perlindungan imunologik
3. Ekskresi
4. Pengindera
5. Mengatur suhu tubuh
6. Pembentukan vit D
7. Kosmetis

1. Gawkrodger, David J., DSc MD FRCP FRCPE, Dermatology: An Illustrated Colour Text, 1, 2-3.e1
2. Rihatmadja, Rahadi. Anatomi dan Faal Kulit. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ketujuh. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. 2016. Hal. 3-6
3. Eroschenko, V P, Atlas Histologi di Fiore, edisi 11. EGC, Jakarta, 2010
1. Terpajan dengan bahan yang bersifat iritan (misalnya bahan pelarut,
Faktor resiko deterjen, minyak pelumas, asam alkali dan serbuk kayu)

terjadinya 2. Kelainan kulit yang terjadi ditentukan oleh ukuran molekul, daya larut,

dermatitis konsentrasi bahan, vehikulum, lama kontak, kekerapan (terus menerus


atau berselang), gesekan, suhu, dan kelembapan lingkungan juga ikut
kontak iritan?
berperan
3. Faktor individu, misalnya perbedaan ketebalan kulit, usia, ras, jenis
kelamin (insidens Dermatitis Kontak Iritan banyak pada perempuan),
penyakit kulit yang pernah atau sedang dialami (ambang rangsang
terhadap bahan iritan menurun), misalnya dermatitis atopi.
Gejala Tanda :

Dermatitis • Lesi dermatitis dengan batas tegas


• Makula eritematosa, hiperkeratosis dan
Kontak Iritan fissure disertai vesikula
Gejala : • Hasil uji tempel yang negative terhadap
 Rasa nyeri alergen
 Rasa terbakar
 Kesemutan
 Rasa tidak nyaman disertai gatal
terutama pada awal pajanan

Scalf LA, Shenefelt PD. Contact dermatitis: diagnosing and treating skin conditions in elderly. J Geriatrics 2007; 62(6): 14-9
Penyakit Akibat Kerja
Langkah 3 Langkah 5
Langkah 1 Langkah 7
Menentukan Menentukan faktor
Menegakkan Menentukan
hubungan pajanan individu yang
diagnosis klinis diagnosis penyakit
dengan diagnosis berperan
klinis akibat kerja

Langkah 2 Langkah 4 Langkah 6


Menentukan Menentukan Menentukan
pajanan yang besarnya pajanan pajanan diluar
dialami pekerja di tempat kerja
LANGKAH 1
rmatitis Kontak Iritan Langkah-langkah diagnosis
Dermatitis kontak iritan (ICD) adalah • klinis
Anamnesis
peradangan kulit secara anonimmunologis  Keluhan utama
disebabkan oleh bahan kimia, fisik, atau biologis  Keluhan penyerta
 Riwayat pekerjaan
 Faktor pekerjaan sehubungan dengan
gangguan kulit
 Riwayat atopi
• Pemeriksaan Fisik
• Tes Patch
Irwin, M., Arthur, Z. and Klaus, W. (2003) Fitzpatrick s •
dermatology in general medicine.
Tes Laboratorium
LANGKAH 2
Pajanan yang
Dialami

Cairan metal dan minyak mesin pemotongan


LANGKAH 3

Hubungan Pajanan dengan Diagnosis Klinis

• Tangan dan lengan bawah pekerja sangat


terkontaminasi dengan minyak mesin
pemotongan dalam melakukan pekerjaannya.

• 2 bulan sejak mulai bekerja


LANGKAH 4
Menentukan
Besarnya Pajanan

Tangan dan lengan bawah pekerja sangat


terkontaminasi dengan minyak mesin pemotongan
dalam melakukan pekerjaannya.
ilai Ambang Batas Cairan Metal yang Diperbolehkan terhadap
Skenario
Nilai Ambang Batas Faktor Kimia di tempat kerja dapat dilihat di :
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR
PER.13/MEN/X/2011 TENTANG NILAI AMBANG BATAS FAKTOR FISIKA DAN FAKTOR KIMIA DI
TEMPAT KERJA

Nilai Ambang Batas (NAB) adalah standar faktor bahaya di tempat kerja sebagai pedoman pengendalian

agar tenaga kerja dapat menghadapinya tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam

pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak lebih dari 8 jam sehari atau 40 jam dalam seminggu.
Nilai Ambang Batas (NAB) pada aluminium seperti :
– Debu logam : 10 mg/m3
– serbuk piro, sebagai Al : 5 mg/m3
– Uap las, sebagai Al : 5 mg/m3
– Garam-garam larut sebagai Al : 2 mg/m3
– Alkil (NOC) sebagai Al : 2 mg/m3
– Aluminium Oksida : 10 mg/m3
– Besi, garam-garam mudah larut sebagai Fe : 1 mg/m3
Sumber : Standar Nasional Indonesia.2005. Nilai Ambang Batas (NAB) Zat Kimia di Udara Tempat Kerja : Badan standarisasi Nasional
LANGKAH 5
Menentukan
Faktor Individu

yang Berperan
Adanya riwayat atopi
• Kebiasaan tangan dan lengan bawah pekerja
terkontaminasi dengan minyak mesin pemotongan
dalam melakukan pekerjaannya.

 
LANGKAH 6
Menentukan
Pajanan
di Luar Tempat
Kerja
Tidak terdapat pajanan di luar tempat
kerja

 
LANGKAH 7
Menentukan PAK
Kasus tersebut dikategorikan sebagai Penyakit
 
Akibat Kerja (PAK)
Hubungan Pekerjaan terhadap Penyakit Sekarang

DKI (Dermatitis
Kontak iritan) di
tempat kerja berupa
pabrik industri

Riwayat
atopi Personal Pengunaan
hygiene APD
Faktor-Faktor Ancaman Bahaya Kesehatan dan Lingkungan
Kerja

1. Faktor Kimia
- Cairan metal yang menyebabkan Dermatitis Kontak Iritan
- Tangan dan lengan bawah terkontaminasi dengan minyak mesin pemotongan

2. Faktor Fisika
- Suhu panas
- Kebisingan pada mesin pemotongan

3. Faktor Ergonomi
- Tangan dan lengan bawah yang terkontaminasi dengan minyak mesin pemotongan dalam melakukan
peekrjaannya

International Labour Organization. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja : Sarana untuk Produktivitas. Pedoman Pelatihan untuk Manajer dan Pekerja
Modul 5. Jakarta:ILO.2013
Landasan Hukum tentang Keselamatan Kerja terkait Skenario

Keputusan menteri tenaga kerja R.I. N.O.KEP.187/MEN/1999


tentang /pengendalian bahan kimia berbahaya di Tempat
Kerja
Tatalaksana Dermatitis Kontak Iritan
Farmakologis

1. Topikal
Non Farmakologis
o Pelembap setelah bekerja/after work cream. Disarankan pelembap yang kaya kandungan

lipid, 5-7 petrolatum - Identifikasi dan penghindaran terhadap


o Sesuai kondisi klinis
bahan iritan tersangka
• Basah (madidans): beri kompres terbuka (2-3 lapis kain kasa) dengan larutan NaCl 0,9%
• Kering: beri krim kortikosteroid potensi sedang, misalnya flusinolon asetoid - Anjuran penggunaan alat pelindung diri
• Bila dermatitis berjalan kronis dapat diberikan mometason fuorate intermiten (APD), misalnya sarung tangan apron
- Edukasi mengenai prognosis, informasi
2. Sistemik : simtomatis, sesuai gejala dan sajian klinis

Derajat sakit berat: dapat ditambah kortikosteroid oral setara dengan prednison 20 mg/hari mengenai penyakit, serta perjalanan
dalam jangka pendek (3 hari) penyakit yang akan lama walaupun dalam
terapi dan sudah modifikasi lingkungan
pekerjaan, dan perawatan kulit
Pencegahan dan Pengendalian
Dermatitis Kontak Iritan

• Prognosis, informasi mengenai penyakit, serta perjalanan penyakit yang akan


lama walaupun dalam terapi dan sudah modifikasi lingkungan pekerjaan
• Penggunaan alat pelindung diri yang sesuai dengan jenis pekerjaan dalam hal
ini sarung tangan
• Perawatan kulit sehari-hari dan penghindaran terhadap iritan/agen yang
dicurigai
• Jika masih tetap mengalami hal tersebut, maka pekerja tersebut dialihkan
pada pekerjaan yang tidak berkaitan dengan agen yang dicurigai

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). 2017. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter
Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. Jakarta.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai