Anda di halaman 1dari 36

MODUL 3

“PENYAKIT AKIBAT KERJA”


OLEH :
KELOMPOK 5
TUTOR : Dr. ARINA F. ARIFIN, M.Kes
ANGGOTA KELOMPOK
● AULIA CHAERUNI 11020170086
● CRISTY WANTI SUHESTIN 11020170123
● ANDI MUHAMMAD MUSLIH RIJAL 11020170068
● MELINIA FAJRI RAMADHANI 11020170094
● KARISMAN 11020170129
● FADHILAH NORMAN 11020170034
● A. ZIHNI AMALIA 11020160139
● ANDI MUHAMMAD TAUFIK HIDAYAH 11020170176
● RIZKI HANDAYANI 11020170061
● WULAN APRILIANTISYAH 11020170131
KASUS 13. DERMATITIS KONTAK IRITAN

Keluhan utamaGatal di sela-sela jari tangan kanan. Keluhan lain /tambahanTidak ada
Sejak kurang lebih 8 bulan yang lalu, pasien mengeluh gatal di sela-sela jari tangan kanan. Awalnya
dirasakan sedikit gatal pada ujung-ujung jari tangan kiri diikuti munculnya perubahan warna kulit
menjadi kemerahan, kemudian sering digaruk. Gatal muncul hampir setiap saat, baik pagi maupun
malam hari dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Dua hari sejak rasa gatal tersebut muncul
gelembung-gelembung air dan menjadi luka akibat digaruk.Pasien mengatakan bahwa tiap hari pasien
harus mencuci piring. Riwayat pengobatan pasien membeli salep di apotik tapi tidak membaik.
Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita keluhan yang sama. Pasien belum pernah
mengalami keluhan ini sebelumnya. Pasien menyangkal kebiasaan minum alkohol, merokok, dan
mengonsumsi obat-obat terlarang.
Kalimat sulit Kalimat kunci
• Tidak ada • Keluhan utama gatal di sela jari tangan kurang lebih 8 bulan
yang lalu
• Perubahan warna kulit menjadi kemerahan
• Muncul gelembung-gelembung air hingga luka akibat di
garuk
• Gatal muncul hampir setiap saat
• Riwayat pengobatan pasien membeli salep di apotek tapi
tdk membaik
• Tiap hari pasien harus mecuci piring
• Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita keluhan
yang sama
• Pasien menyangkal kebiasaan meminum alcohol, merokok
dan mengkonsumsi obat0obat terlarang
DAFTAR
MASALAH
1. Apa faktor resiko dan etiologi yang menyebabkan masalah pada pasien sesuai
dengan skenario? (TIK 1)
2. Bagaimana hubungan penyakit pasien dengan pekerjaan sekarang? (TIK 1)
3. Apa saja faktor-faktor ancaman bahaya kesehatan dan lingkungan pada skenario?
(TIK 4)
4. Mengapa pemberian salep tidak mempan terhadap keluhan pasien? (TIK 4)
5. Jelaskan langkah-langkah diagnosis sesuai dengan skenario? (TIK 1&3)
6. Jelaskan penatalaksanaan dan pencegahan sesuai skenario? (TIK 1&3)
7. Sebutkan landasan hukum tentang keselamatan kerja terhadap skenario? (TIK 7)
8. Jelaskan komplikasi apa saja yang sesuai dengan skenario?
9. Perspektif islam menurut skenario?
MENJAWAB DAFTAR MASALAH
1. Apa saja faktor resiko dan etiologi yang
menyebabkan masalah pada pasien sesuai dengan
skenario?
Jenis Bahaya Risiko Konsekuensi
Faktor Kimia  
Tangan memegang  
sabun cuci piring Tangan mengkerut, Dermatitis Kontak Iritan, DKA
yang mengandung nyeri, iritasi
bahan kimia
(surfaktan seperti :
Alkyl Benzene
Sulfonate)

Faktor Biologis  Infeksi  


Bakteri 1. TB, typhoid, dsb.
Jamur
Faktor Psikososial    
Jam kerja yang lama / Stamina Kecapekan, pusing
istirahat kurang,    
Kurangnya waktu Stress Badan pegal-pegal
untuk bersantai

Djojodibroto, R. Darmanto. 2015. Kesehatan Kerja Di Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
2. Bagaimana hubungan penyakit pasien dengan
pekerjaan sekarang?
Sabun Cuci Piring Kerusakan
(bahan kimia/kontak membran lipid
iritan) keratinosit

menghasilkan asam
arakidonik dan merangsang
prostaglandin

Mengeluarkan sitokin inflamasi,


pengaktifan sel mast
Reaksi inflamasi sitokin kemotaksis dan sitokin
membebaskan
di kulit pengatur imunitas humoral dan
histamin,
selular

Calor, rubor dolor, Gatal


tumor,

Hogan DJ. Contact Dermatitis, Irritant. eMedicine; 2009. Available at: http://emedicine.medscape.com/article/762139.


3. Apa saja faktor-faktor ancaman bahaya kesehatan
dan lingkungan pada skenario?
• DARI MENCUCI

Bahan kimia yang menempel pada sabun pencuci piring berulang-ulang


pada telapak tangan merusak sawar kulit, sehingga kulit menjadi rusak,
kering dan lama kelamaan pecah dan menimbulkan rasa nyeri saat
kontak akibat rusaknya sawar/barrier kulit maka kulit menjadi rentan
terhadap bahan lain yang menempel di kulit dan memperparah
kerusakan pada kulit. Yang kering akan terasa gatal dan juga kaku.
• DARI GERAKAN MENCUCI

Pada orang-orang yang bekerja dengan menggunakan


tangan dan dengan gerakan tangan yang monoton
berulang akan memiliki resiko pengerasan dan degenerasi
ligament tersebut lebih tinggi. Sehingga resiko terkena
penyakit CTS akan menjadi lebih tinggi pula

• KURANG TIDUR DAN BANYAK KERJA :


Hal ini dapat menimbulkan kelelahan kerja

Refeensi : Praya abi.2008.penyakit akibat kerja


4. Mengapa pemberian salep tidak mempan terhadap
keluhan pasien?
• Pemberian salep apotik tidak memberikan efek diakibatkan pasien terus menerus terkena
bahan iritan (sabun).
Helfrich YR, Sachs DL, Voorhees JJ. Overview of skin aging and photoaging. J Derm Nursing 2008; 20(3): 177-83.
5. Jelaskan langkah-langkah diagnosis sesuai dengan
skenario?
Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang
Anamnesis :

Keluhaan penyerta

riwayat

Penyakit terdahulu kebiasaan

Keluhan yang sama lingkungan

Penyakit keluarga pengobatan


PEMERIKSAAN
FISIK
Pemeriksaan
fisik umum:
• Suhu
• Tekanan darah
• Pernapasan
Nadi

Pemeriksaan fisik pendekatan klinis:


• Nilai efloresensi
• Pastikan apakah
dermatitis
• Adakah faktor lain
yang berperan
• Letak lesi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorium
Tes patch

Jeyaratnam. Koh, David. (2009). Buku Ajar Praktik Kedokteran Kerja. Jakarta: EGC
6. Jelaskan penatalaksanaan dan pencegahan sesuai
skenario?
• Penatalaksanaan DKI
Beberapa strategi pengobatan yang dapat dilakukan pada penderita dermatitis kontak iritan adalah
sebagai berikut:
1. Dilakukan kompres dingin 3 kali sehari selama 20-30 menit dengan larutan Burrowi dan kalium
permanjanas.
2. Hal penting dalam pengobatan dermatitis kontak iritan adalah menghindari pajanan bahan iritan
baik bersifat mekanis, fisik, dan kimiawi dan memakai alat pelindung diri bagi mereka yang bekerja
dengan bahan iritan.
3. Glukokortikoid topikal
4. Secara klinis, infeksi diobati dengan menggunakan antibiotik oral untuk mencegah perkembangan
selulit dan untuk mempercepat penyembuhan. Secara bersamaan, glukokortikoid topikal, emolien, dan
antiseptik juga digunakan. Sedangkan antihistamin mungkin dapat mengurangi pruritus yang
disebabkan oleh dermatitis akibat iritan.
• Pencegahan kecelakaan kerja
1. Diterapkan sistem manajemen kesehatan kerja
2. Identifikasi potensi bahaya dan pengukuran risiko
bahaya kecelakaan kerja
3. Pengujian dan pemantauan lingkungan kerja :
a. Mengetahui tingkat pencahayaan
b. Mengetahui tekanan panas (heat stress) di tempat
kerja
c. Mengetahui bahan kimia
4. Pengujian kesehatan tenaga kerja secara berkala
5. Penerapan teknologi pengendalian dari faktor lingkungan kerja :
- Eliminasi
- Substitusi
- Pengendalian teknis
- Pengendalian administrasi
- Penggunaan alat pelindung diri
6. Pelatihan yang teratur dan berkelanjutan mengenai :
- Penyakit akibat kerja
- Hygiene perusahaan
- Ergonomic
- Kesehatan kerja
- Berbagai segi keselamatan kerja
7 . Pemantauan dan evaluasi
Pengedalian bahaya

- Wolff C, Richard AJ, and Dick S, editors. Fitzpatrick’s Color Atlas & Synopsis Of Clinical Dermatology 5th ed. New York: McGraw -
Hill; 2005
- Wilkinson SM, and Beck MH. Rook’s Textbook Of Dermatology 7th ed. Australia: Blackwell Publishing. 2004.chapter 19.
- Habif T. Clinical Dermatology: A Color Guide to Diagnosis and Therapy. 4th ed. USA: mosby; 2003. p.62-64
- keselamatan dan kesehatan kerja.2013.jakarta:Internasional Labour Organization
7. Sebutkan landasan hukum tentang keselamatan
kerja terhadap skenario?
UU Keselamatan Kerja

UU No. 1 Tahun 1970


Setiap pekerja di Indonesia berhak atas jaminan keselamatan dan kesehatan kerja.
Direktur dan pekerja wajib menjalankan UU keselamatan kerja dengan segala hak para
perkerja untuk mendapatkan jaminan keselamatan dalam bekerja.Yaitu dengan
mendapatkan tempat kerja yang memadai sesuai dengan jenis pekerjaan, pencahayaan dan
suhu yang sesuai, alat pelindung diri yang memadai, dan lain-lain.

UU PAK & PAHK


Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER 01/MEN/1981 Kewajiban Melaporkan
PAK.
PAK : setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan / lingkungan kerja Keadaan ini harus
dilaporkan paling lama 2 x 24 jam.
PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
Pengurus perusahaan wajib:
• melakukan tindakan preventif agar penyait akibat kerja tidak terulang
• menyediakan alat pelindung diri untuk digunakan tenaga kerja
Tenaga kerja Wajib :
• memberi keterangan pada dokter
• memakai APD
• memenuhi syarat pencegahan PAK
• meminta kepada pengurus agar melaksanakan
• syarat pencegahan
Tenaga Kerja Berhak :
• menyatakan keberatan kerja bila pencegahan PAK diragukan olehnya.
Keppres RI No.22/1993 tentang penyakit yang timbul karena
hubungan kerja

• Penyakit yang timbul karena hubungankerja adalah penyakit y
ang disebabkanoleh pekerjaan atau lingkungan kerja.
• Terdapat jaminan seperti kec kerja.
• Hak jaminan paling lama 3 tahun terhitungsejak hubungan ker
ja tersebut berakhir
Perlindungan dari majikan
• Untuk melindungi keselamatan para pekerja dan untuk merealisasikan
produktifitas optimal, skema kesehatan dan keselamatan kerja harus
disediakan (Pasal 87 ayat 1 UU No.13/2003)
Perlindungan gratis
• Untuk melindungi keselamatan pekerja guna mewujudkan produktivitas
kerja yang optimal, maka perusahaan wajib menyediakan dan
menyelenggarakan upaya dan skema keselamatan dan kesehatan kerja
(Pasal 86 ayat 2 UU No.13/2003).
8. Jelaskan komplikasi apa saja yang sesuai
dengan skenario?
Adapun komplikasi DKI adalah sebagai berikut:
a. DKI meningkatkan risiko sensitisasi pengobatan topikal
b. Lesi kulit bisa mengalami infeksi sekunder, khususnya oleh
Stafilokokus aureus
c. Neurodermatitis sekunder (liken simpleks kronis) bisa terjadi
terutapa pada pekerja yang terpapar iritan di tempat kerjanya atau
dengan stres psikologik
d. Hiperpigmentasi atau hipopigmentasi post inflamasi pada area
terkena DKI
e. Jaringan parut muncul pada paparan bahan korosif atau ekskoriasi.
fakultas kedokteran universitas sumatera utara http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/25718/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
9. Perspektif islam menurut skenario?
Al Qur’an telah memberi penekanan yang lebih terhadap tenaga
manusia. Ini dapat dilihat dari petikan surat An Najm:
‫يـــ ِ ّي ُروـا َمـا ِ أ َ ْنـ‬
‫بـــفُ ِس ِه ْم ۙ َ َّوأـن‬ ‫نــع َم ًة َ ْأـنـ َع َم َهـا َعل َٰى َ ْقوـ ٍم َحتَّٰى ُ َغ‬
ْ ِ ‫ك ُم َغ ًِ ّيرـا‬ ‫َٰ ِذَلـك ِ أ ََّبــــ‬
َّ ‫ن ل‬
‫اــَهـ َ ْملـــ َ ُيـــ‬

ٌ‫اــَهـ َس ِـمي ٌعـ َعلِيم‬ َّ ‫ل‬


“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang
diusahakannya.(An Najm: 39)”
Semakin bersungguh-sungguh dia bekerja semakin banyak harta yang
diperolehnya:

ِ َ ‫لــــ َج ِال‬
ّ ‫نــص ٌ ِم‬
ۖ ‫يبَما اـْكـتَ َس ُبوا‬ ‫ض ِ ِ ّلر‬ ۚ ‫بــــ‬ٍ‫َى ْع‬َ ٰ ‫بــــ َضك ُْم َعل‬ َ ‫ِ ِهـ‬
‫بــــ ْع‬ َّ ‫فـــل ل‬
‫اــُهـ‬ ‫ض‬
َ ّ َ ‫تــــنّ َْوا َمـا‬
‫َوـل َا َ تَ َم‬
ً ِ‫ي َعل‬
‫يما‬ ‫ش ـ ٍء‬
ْ َ ‫بــــُل‬ َّ ‫فـــلِ ِهـ ۗ ِ َّإـن ل‬
ِ‫اــَهـ كـ ََان ِ ّك‬ َّ ‫اسأَلُوـا ل‬
‫اــَهـ ِم ْن َ ْض‬ ْ ‫َوـ‬ ‫ن‬
ۚ َ ْ‫يب ّمَ ا ْكـتَ َسب‬ ِ َ ‫َ ِولـل ِن ّ َسـا ِء‬
‫نــص ٌ ِم‬

“Untuk lelaki ada bagian dari usaha yang dikerjakannya dan untuk wanita ada
bagian pula dari usaha yang dikerjakannya. (An Nisa’:32)”
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai