Anda di halaman 1dari 15

BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA Portofolio

FAKULTAS KEDOKTERAN JULI 2021


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

ADDIKSI
NARKOBA

Melinia Fajri Ramadhani


111 2020 2121
Dokter Pendidik Klinik
dr. Nur Isra, Sp. KJ
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. Iswan
Umur : 31 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status perkawinan :Belum Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan: Karyawan Tambang (Operator Alat Berat)
Suku : Bugis
Alamat : Tidak dicantumkan dalam jurnal
 Keluhan Utama
Pasien dibawa untuk rehabilitasi NAPZA (shabu-shabu)

 Riwayat Penyakit Sekarang


Autoanamnesis
Pasien dibawa oleh kejaksaan untuk rehabilitasi NAPZA. Pasien
mengkonsumsi shabu-shabu sejak 12 tahun yang lalu. Sebelum
berangkat bekerja pasien terbiasa mengkonsumsi shabu-shabu.
 Riwayat Penyakit Terdahulu

01 Pasien mengkonsumsi shabu-shabu sejak 12 tahun yang lalu


berawal dari pemberian teman-teman pasien.

Pasien tidak pernah mengalami cedera kepala, tidak ada


02 riwayat malaria, tidak ada riwayat kejang berulang, tidak ada
riwayat hipertensi.

Riwayat mengkonsumsi alkohol hingga 5 bulan yang lalu.


03 Riwayat merokok hingga sekarang.
 Riwayat Pribadi
Pasien tinggal bersama keluarga hingga usia 2 tahun, kemudian karena Ibu meninggal
pasien di asuh oleh tantenya hingga SMA. Ayah pasien meninggal tahun 2000 saat pasien
lulus SMA. Pasien pertama kali mengenal rokok dan alkohol saat di bangku SMP karena
diajak oleh teman-teman sekelas. Mulai mengenal NAPZA saat dibangku SMA kelas 2.
pertama kali yang digunakan adalah ganja. Pasien mengenal shabu-shabu pertamakali
saat lulus SMA dan pindah ke Makassar untuk mengikuti kursus, karena sering ke tempat
hiburan malam saat di Makassar, pasien terpengaruh oleh temannya untuk
mengkonsumsi shabu.
Pada Januari 2012 pasien mencoba untuk tinggal terpisah dari ibunya, namun
menjadi terpengaruh oleh teman-temannya lagi untuk menggunakan shabu-shabu,
terlebih saat bekerja, dimana yang pada awalnya 7-8 jam / hari menjadi 13 jam /
hari. Pasien menggunakan shabu – shabu sebagai stimulant agar kuat bekerja. Pada
Juni 2012 pasien dijebak oleh temannya sendiri yang juga pengedar di tempat kos
pasien bersama 3 orang lainnya. Saat tertangkap oleh kepolisian, pasien sedang tidak
menggunakan shabu-shabu, namun peralatan yang digunakan untuk mengkonsumsi
shabu-shabu ditemukan dan menjadi barang bukti untuk penangkapan pasien. Saat
berada dalam rumah tahanan pasien mengaku sangat menderita 1 bulan pertama
karena sering mengalami gejala putus zat.
. Namun bulan berikutnya menjadi terbiasa hingga bebas dari

tahanan dan menjalani masa rehabilitasi sejak tanggal 13 November

2012. Saat ini pasien mengaku tersadar dan tidak ingin lagi

menggunakan NAPZA karena seorang wanita yang dicintainya dengan

tulus menjenguk dan memperhatikannya saat berada di rumah tahanan.


 Status Psikiatri

Kesan Umum : sakit ringan, tenang, kooperatif


Kontak : verbal (+), lancar, visual (+)
Kesadaran : compos mentis, atensi (+), orientasi baik
Emosi / Afek : stabil / afek sesuai
Proses Berpikir : cepat, koheren, waham (-)
Intelegensi : baik
Persepsi : halusinasi visual (-), auditori (-), ilusi (-)
Psikomotor : dalam batas normal
Kemauan : ADL mandiri
 Status Fisik

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : Compos mentis, GCS E4 V5 M6
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Sistem Kardiovaskular : tidak didapatkan kelainan
Sistem Respiratorik : tidak didapatkan kelainan
Sistem Gastrointestinal : tidak didapatkan kelainan
Sistem Urogenital : tidak didapatkan kelainan
 Status Neurologi
Panca Indera : tidak didapatkan kelainan
Tanda Meningeal : tidak didapatkan kelainan
Tekanan Intrakranial: tidak didapatkan kelainan
Mata
Gerakan : normal
Pupil : isokor
Diplopia : tidak ditemukan
Visus : tidak dilakukan pemeriksaan
 
 Diagnosis

Aksis I : F15.21 Kini abstinen dalam lingkungan terlindung.

Aksis II : Tidak ada diagnosis.

Aksis III : Tidak ada diagnosis.

Aksis IV : Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial.

Masalah pekerjaan

Aksis V : GAF Scale 90-81

 
 Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan
Pemeriksaan darah lengkap,
Narkoba.Sampel Urin.
GDS, Ureum,Kreatinin,Asam
Urat.

MMPI test
 Penatalaksanaan Psikoterapi

1. Memberi dukungan dan motivasi pada pasien agar dapat menahan


keinginan untuk menggunakan NAPZA kembali dan mencari teman
yang dapat membawa kepada arah yang lebih baik dan menjauhi
NAPZA.
2. Menyarankan kepada pasien untuk menjauhi teman-teman pasien yang
cenderung untuk mengajak pasien menggunakan NAPZA kembali.
3. Memberikan informasi kepada keluarga terhadap pentingnya
dukungan keluarga dalam membantu kesembuhan pasien.
 
 Prognosis

Quo ad vitam : bonam


Quo ad functionam : bonam
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai