Anda di halaman 1dari 17

BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Case Based
Learning
Lemah Separuh
Badan
Melinia Fajri Ramadhani
11120202121
Dokter Pendidik Klinik
dr. Erni Pancawati,M.Kes,Sp.S
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. N
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Usia : 50 Tahun
Alamat :-
Tanggal Masuk : -
Anamnesis
a. Keluhan Utama

Keluhan mulut mencong ke arah kiri.

b. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke Rumah Sakit Abdul Moeloek dengan keluhan mulut mencong
ke arah kiri sejak 14 jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh
lemah pada lengan dan tungkai kanan. Pasien merasakan keluhan tersebut
ketika sedang mandi. Pasien merasakan nyeri pada kepala seperti pusing
berputar. Pasien mengaku tidak pingsan dan tidak kejang. Namun Pasien
sempat muntah–muntah setelah mengalami gejala tersebut.
Anamnesis
Riwayat penyakit dahulu :
Riwayat alergi : Tidak ada

Riwayat diabetes mellitus : Tidak ada

Riwayat penyakit paru kronis : Tidak ada

Riwayat hipertensi : (+) menderita gejala stroke 1 tahun yang lalu

Riwayat penyakit hati : Tidak ada

Riwayat penyakit ginjal : Tidak ada

Riwayat asma : Tidak ada


ANAMNESIS
Riwayat penyakit Keluarga: Riwayat penyakit Kebiasaan :

Riwayat sakit serupa : Disangkal Riwayat merokok: Sudah merokok sejak


Riwayat Hipertensi: Disangkal 10 tahun lalu
Riwayat Diabetes Melitus: Tidak
ada
Pemeriksaan fisik
Status Generalis
• Keadaan Umum : Sakit sedang
• Kesadaran : Compos Mentis (GCS: 15)
• Tekanan Darah : 200/130 mmHg
• Nadi : 88 kali/menit
• Respirasi : 28 kali/menit
• Suhu : 36,9oC

• Kepala : Batas normal


• Leher : Batas normal
• Thorax Paru : Batas normal
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Neulrologis Nervus Fascialis (N.VII)

Inspeksi wajah sewaktu diam yaitu asimetris (miring ke kiri), pada saat diminta tertawa

yaitu asimetris (miring ke kiri), pada saat meringis yaitu asimetris (miring ke kiri), pada

saat diminta bersiul yaitu asimetris (miring ke kiri). Pasien kemudian diminta untuk

mengerutkan dahi,dahi kiri dapat terangkat. Ketika diminta menutup mata kuat-kuat,

terdapat kelemahan pada mata kiri. Dan ketika diminta menggembungkan pipi, pipi kiri

tampak jatuh.
Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan Nervus Vestibularis

Dilakukan Test vertigo yakni test Dix Hall Pike dan didapatkan hasil berupa

adanya nystagmus. Pada pemeriksaan sistem motorik, gerakan kaki dan

tangan kanan lebih pasif dari kaki dan tangan kiri dan nilainya 3/5
Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap : CT-Scan
Hb :15,5gr%
• Tampak lesi hiperdens di pons & kapsula
Leukosit : 12,800/ul
Trombosit : 14.00/ul eksternal bilateral
• sistem ventrikel normal
Kimia Darah:
Kadar Ureum : 32 mg/dl • Tidak terdapat deviasi mid line struktura,
Kreatinin : 0,9 mg/dl
sulkus, dan girus normal.
GDS : 96 mg/dl
Kolestrol Total : 239 mg/dl • Kesan condong hematom di pons, infark
HDL : 50 mg/dl
lakumar di pons, infark cerebri di kapsula
LDL : 206 mg/dl
Trigliserida :108mg/dl(<200) externa bilateral.
Kadar Asam Urat : 5,3 mg/dl
RESUME
Pasien datang ke Rumah Sakit Abdul Moeloek dengan keluhan mulut
mencong ke arah kiri sejak 14 jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien
juga mengeluh lemah pada lengan dan tungkai kanan. Pasien merasakan
keluhan tersebut ketika sedang mandi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 200/130 mmHg. Pada pemeriksaan neurologis nervus
fascialis (N.VII) didapatkan pada inspeksi wajah sewaktu diam, meringis
dan bersiul yaitu asimetris (miring ke kiri). Pemeriksaan CT-Scan tampak
lesi hiperdens di pons dan kapsula eksternal bilateral.
Diagnosis

Hemiparesis Dextra Et Causa Stroke Haemoragik.


Penatalaksanaan
• Manitol • Betahistin
• citicolin • ondansentron
• B1, B6, B12
• Ketorolak inj
• Sanmol inj
Definisi
Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis akut yang

disebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak yang terjadi

secara mendadak dan dapat menimbulkan cacat atau kematian.

Stroke atau gangguan aliran darah di otak disebut juga sebagai

serangan otak (brain attack), merupakan penyebab cacat

(disabilitas, invaliditas).
Gejala
● Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh

● Gangguan sensoris pada tangan dan kaki

● Gangguan nervus fascialis

● Vertigo

● Nistagmus
Faktor Resiko
Tidak Dapat Dimodifikasi Dapat Dimodifikasi :

 Usia  Hipertensi

 Jenis Kelamin  DM

 Ras  Penyakit Jantung

 Genetik  Obesitas

 Merokok

 Konsumsi Alkohol
Pencegahan
Pencegahan Primordial
01

Pencegahan Tersier
02

Pencegahan Sekunder
03

Pencegahan Tertier 04
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai