Anda di halaman 1dari 62

TRAUMA THORAX

Oleh :
Ikrar Rananta Timotius Kevin N
Jesslyn Felix Fatma Diana
Eurika Lawrence Ibrena F Sitepu
M. Ihsan Nst Boris
William Omar Brata Tama U

Pembimbing : dr. Marshal, Sp.B, Sp.BTKV (K)


Definisi
Trauma thorax adalah luka atau cedera yang mengenai thorax yang dapat
menyebabkan kerusakan pada dinding thorax atau isi dari cavum thorax
(rongga dada) yang disebabkan oleh benda tajam atau benda tumpul.
Trauma thorax mencakup 20-25% kejadian trauma.
Di Amerika, trauma toraks menyebabkan 16.000 kematian per tahun.
Trauma thoraks yang paling sering terjadi adalah kontusio dinding dada atau
fraktur iga.
Anatomi Thorax
Anatomi Thorax
Batas atas: di bawah leher yaitu incisura jugularis (suprasternal notch)
Batas bawah: rongga abdomen dibatasi diafragma
Otot-otot yang melapisi: m. Latissimus dorsi, m. Trapezius, m. Rhomboideus
mayor dan minor, m. Serratus anterior dan m. Interkostalis.
Tulang dinding dada: sternum, vertebrae torakalis, iga, skapula
Organ di dalam rongga toraks: paru-paru, jalan nafas, esofagus, jantung,
pembuluh darah besar, saraf dan sistem limfatik.
Etiologi
Trauma tumpul Trauma tajam
Trauma tumpul disebabkan oleh gaya energi Trauma tajam dibagi berdasarkan tingkat energinya
kinetik, termasuk ledakan, kompresi, deselerasi. yaitu:
- Energi rendah , misalnya: panah, pisau, pistol
Fraktur iga merupakan gejala tersering dari blunt - Energi tinggi , misalnya : senjata militer dan
trauma senapan

Kecelakaan lalu lintas Luka tusuk


Cedera ledakan Luka tembak
Terjatuh
Trauma Tumpul
1. Dinding dada 70%
2. Paru-paru 21%
3. Jantung 7%
4. Diafragma 7%
5. Esofagus 7%
6. Aorta 4,8%
7. Trakeobronkial 0,8%
Penetrating Trauma
1. Dinding dada 100%
2. Paru-paru 65-90%
3. Jantung 49%
4. Diafragma30%
5. Intra-abdomen
Hati 20%
Lambung 8%
Usus halus 7%
Kolon 6%
Ginjal 5%
Kematian Akibat Trauma
Immediate Early Late
50% 30-35% 15-20%
Dalam detik atau menit Dalam jam Dalam minggu
Penyebab paling sering: Cardiac tamponade Multiorgan failure
Disrupsi jantung atau lesi Disrupsi aorta SIRS
pada aorta bagian toraks, Perdarahan yang berlanjut Sepsis
cedera medulla spinalis Komplikasi pernafasan
infeksi
Trauma pada dinding dada
Fraktur iga : single atau multipel
flail chest: fraktur iga segmental

Trauma pada rongga dada


pneumotoraks : disebabkan oleh robekan pleura, dibagi menjadi
pneumotoraks tertutup, terbuka, dan tension pneumotoraks.
Hematotoraks : adanya darah dalam rongga pleura
Hematotoraks ringan (jumlah darah sampai 300ml)
Hematotoraks sedang (vol darah 300-800 ml)
Hematotoraks berat (vol darah > 800ml)
Trauma pada rongga dada
Kontusio paru : 75% dari ledakan yang menyebabkan kompresi rongga dada dan
paru-paru diikuti dekompresi yang tiba-tiba.
Cedera trakeo-bronkial : disebabkan sebagian besar trauma tumpul di bagian
sternum.
Cardiac tamponade : disebabkan oleh trauma tajam di bagian parasternal II-V
yang menyebabkan darah dan cairan bocor ke perikardial.
Disrupsi aorta torakal : penyebab kematian paling sering dari jatuh dan
deselerasi.
Ruptur diafragma: trauma penetrasi di bawah ICS 5 atau ke arah torakoabdominal
yang menyebabkan robekan pada diafragma sehingga organ abdomen dapat masuk ke
dalam rongga dada.
Trauma toraks Emergency: ATLS
Primary survey & simultaneous resuscitation
Airway
Penilaian :
Menilai patensi jalan nafas (dapat mengeluarkan suara berarti jalan nafas clear).
Mengenal tanda-tanda obstruksi jalan nafas : benda asing di mulut, fraktur wajah,
mandibula atau trakea.
Penanganan / Resusitasi :
Proteksi servikal dengan in- line immobilisation / kollar servikal
Benda asing dan cairan di mulut dikeluarkan dengan suction.
Pada penderita dengan gangguan kesadaran, jalan nafas dipertahankan dengan : head
tilt/Chin lift /Jaw thrust
Melakukan pemasangan orofaringeal tube, nasofaringeal tube, intubasi
Breathing & Ventilasi
Look
Menilai frekuensi dan kedalaman nafas
Melihat pergerakan dinding dada (simetris/asimetris)
Melihat jejas pada dinding dada, tanda seat belt
Listen
Mendengar suara napas
Feel
Merasakan hembusan napas
Deviasi trakea +/-
Emfisema subkutan +/-
Fraktur iga
Breathing & Ventilasi
Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
1. Tension ICR flat Stem fremitus Hipersonor Suara pernafasan Needle Insertion (IV
Pneumothorax Sesak nafas Cath No. 14) di ICR
Dilatasi vena jugularis II- Linea
Deviasi trakea midclavicularis

2. Massive ICR flat Stem fremitus Beda Suara pernafasan Pemasangan Chest
Haemothorax Sesak nafas Tube (tidak termasuk
Pucat dalam
kompetensi)

3. Open ICR Normal Stem fremitus Hipersonor Suara pernafasan Luka ditutup dengan
Pneumothorax Sesak nafas kain kasa yang
Luka berlubang pada diplester pada tiga
dinding toraks sisi ( flutter-type valve
(sucking chest wound) effect).
Circulation & Kontrol Perdarahan
Penilaian :
Mengenal adanya perdarahan eksternal
Menilai status haemodinamik : tingkat kesadaran, warna kulit dan nadi
Penanganan/ Resusitasi :
Bila ada perdarahan eksternal lakukan penekanan pada sumber perdarahan
secara manual atau dengan perban elastis.
Memasang 2 IV-line dengan IV- Cath besar untuk pemberian larutan RL
hangat sebanyak 2 L sesegera mungkin.
Memasang indwelling urinary catheter untuk monitoring produksi urine bila
tidak ada kontraindikasi.
Disability: Status Neurologi
Penilaian : Menilai tingkat kesadaran dengan metode AVPU
A : Alert
V : Respon to Verbal
P : Respon to Pain (dengan penekanan pada nail bed)
U : Unrespon
Memeriksa diameter dan refleks cahaya pupil
Exposure dengan pencegahan Hipotermia
Penilaian :
Membuka semua pakaian penderita
Melihat kelainan pada semua permukaan tubuh
Memasang selimut dan mematikan AC
History taking pasien trauma dada
Harus diketahui apakah pasien mengalami trauma tumpul atau trauma tajam
Pada trauma tumpul, anamnesa mengenai mekanisme trauma, misalnya pada KLL,
apakah ada ejeksi.
Pada trauma tajam, anamnesa mengenai jenis senjata yang digunakan, arah dan
jumlah tembakan, ukuran pisau, atau kaliber dari peluru.
Vital sign saat di TKP, waktu transpor dan jumlah cairan yang diberikan sebelum
dirujuk sangat perlu dicatat karena memberi petunjuk mengenai stabilitas pasien.
Fraktur Iga
Single / Multiple.
Biasanya trauma tumpul
Fraktur iga I : cedera pembuluh darah besar dan saraf
ekstremitas atas Broken Rib
Fraktur iga 8,20,11,12: suspek cedera pada hepar/spleen/ginjal
Treatment:
Analgesia
Pulmonary toilet -> pasien diminta batuk dan napas dalam
untuk pengeluaran sekret untuk menurunkan resiko terjadinya
atelektasis dan pneumonia
Kasus berat membutuhkan fiksasi internal dengan plate&screws
Tanda & Gejala Fraktur Iga

Nyeri dada pleuritik


Pernapasan cepat & dangkal
Atelektasis
hipoksemia
Tanda & Gejala Flail Chest

Nyeri saat bernafas


Pergerakan dada paradoksikal
Pernapasan cepat dan dangkal, dyspnea, takikardi
Tanda jejas dan bengkak
Krepitasi pada palpasi
Memastikan diagnosa dengan foto toraks dan
ABG
Flail Chest
Tatalaksana Flail Chest

ABCs + kontrol C-spine


High Flow oksigen
Analgesia adekuat seperti opiate
Analgesia lokal: intrapleural
Observasi tanda pneumotoraks
Operasi: fiksasi internal
ANATOMI
PLEURA
PNEUMOTORAKS
Adanya udara didalam rongga pleura yang menyebabkan
kolapsnya paru baik parsial maupun total

Dinding dada utuh dan udara masuk dari


Tertutup/simple permukaan paru-paru

Sucking chest wound


Terbuka Udara masuk dari luka terbuka pada dinding
dada
Pneumotoraks tertutup/simple

Dapat disebabkan oleh trauma tumpul atau trauma tajam


Trauma tumpul laserasi paru dengan kebocoran udara (tersering)
Jangan berikan ventilasi tekanan positif : simple pneumotoraks tension
pneumotoraks
Gejala dan Tanda Klinis

Gejala Klinis Tanda Klinis


Dyspnea Inspeksi : pergerakan dada tertinggal
Tachypnea Palpasi : stem fremitus melemah
Nyeri dada Perkusi : hipersonor
Auskultasi : suara pernafasan melemah
sampai dengan menghilang
Penatalaksanaan

ABC + C-spine control


Dapat sembuh sendiri
Observasi tanda-tanda
tension pneumotoraks
Pneumotoraks terbuka

Pembukaan di kavitas dada


(ukuran 2/3 dari diameter
trakea atau lebih) yang
memasukkan udara ke
rongga pleural
Menyebabkan kolaps paru
akibat tekanan yang naik di
dalam rongga pleural
Life-threatening
Gejala dan Tanda Klinis

Dyspnea
Nyeri tajam tiba-tiba
Emfisema subkutan
Suara pernapasan lemah sampai hilang
Hipersonor
Busa (+) pada luka dada saat ekspirasi
(a.k.a. Sucking chest wound)
Penatalaksanaan

Observasi pada pneumotoraks minor dan asimtomatik


Aspirasi
Gold standard: Chest tube
Pleurectomy
Pleurodesis dengan agen sclerosing. contohnya: Doxy, Bleomycin, talc.
Operasi (<20% kasus): Thoracotomy.
Tension pneumotoraks

Tension pneumotoraks terjadi ketika terjadinya


kebocoran udara katup satu arah dari paru-paru
atau melalui dinding dada
Menyebabkan terjadinya kolaps paru dan tekanan
terhadap mediastinum, paru kolateral dan pembuluh
darah besar sehingga menurunkan venous return dan
akhirnya shock.
Penyebab: ventilasi mekanik dengan ventilasi
tekanan positif pada pasien dengan cedera pleura
visceral, trauma penetrasi, trauma tumpul, iatrogenik
Gejala dan Tanda Klinis
Gejala Tanda

Nyeri dada Inspeksi : pergerakan dada tertinggal


Dyspnea Palpasi : stem fremitus melemah,
Tachypnea Perkusi : hipersonor
Auskultasi : suara pernafasan
menghilang, takikardia
Hipotensi
Deviasi trakea
Narrow pulse pressure
Distensi vena jugular
Sianosis (late)
Penatalaksanaan

Needle decompresion

Insersi jarum ukuran besar (14G) di ICS II pada linea midklavikularis.

DEFINITIF : Chest tube


Chest tube pada ICS V pada anterior linea midaksilaris (biasanya setentang dengan
putting susu)
Hemotoraks

Terjadi ketika rongga pleural terisi darah yang memberikan tekanan terhadap
jantung dan pembuluh darah lain di rongga dada
Disebabkan oleh trauma tumpul
Disebabkan oleh laserasi pembuluh darah di toraks terutama PD interkostalis
dan mammaria internal.
Satu paru dapat menampung darah sebanyak 1,5 L
Gejala dan Tanda Klinis

Ansietas
Takipnea
Tanda-tanda Shock
Sputum berdarah dan berbusa
Suara pernapasan hilang
Perkusi: beda
takikardi
Distensi vena jugularis (-)
Penatalaksanaan

ABCs + kontrol c-spine


Tatalaksana shock haemoragik
Chest tube (36-40 French) setentang dengan putting susu pada anterior linea
midaksilaris
Thoracotomy: jika >1500mL darah didrainase dari chest tube secara inisial atau
perdarahan berlanjut >200ml/jam dalam 3-4 jam
Pericardial Temponade
Pericardial Tamponade
Luka tusuk
Darah dan cairan masuk
ke dalam rongga
perikardial yang
mengelilingi jantung
sehingga terjadi gangguan
pompa jantung.

pericardial sac
Pericardial Tamponade
Pompa yang lemah akan
menyebabkan penurunan
tekanan darah.
Denyut jantung akan
meningkat untuk
mengkompensasi, namun
tidak berhasil.
Kesadaran pasien akan
menurun dan akhirnya akan
menyebabkan henti jantung.
Tanda dan Gejala Pericardial Tamponade
Distensi vena jugularis
Peningkatan denyut jantung
Suara jantung menjauh sampai menghilang
Peningkatan frekuensi napas
Kulit pucat
Hipotensi
Kematian
Becks Triad hipotensi, peningkatan tekanan vena, suara
jantung menjauh sampai menghilang.
Diagnosa:
Gambaran klinis.
Foto toraks: pembesaran jantung bentuk globular
USG: cairan (+) di kantong perikardial
CVP meningkat
CT Scan
Tatalaksana Pericardial Tamponade
ABCs +c-spine control
High Flow oxygen.
Tanda & gejala shock
Rapid Transport
**Pericardiocentesis
Pericardiocentesis
Dengan teknik aseptik, insersi jarum 3 pada sudut os xyphoideus di iga ke-7
Posisikan jarum 45 derajat ke arah klavikula sambil aspirasi sehingga terlihat darah.
Lanjutkan aspirasi sehingga spuit penuh kemudian buangkan darahnya dan ulang
lagi sehingga tidak ada darah yang keluar lagi.
Pantau ketat keadaan pasien karena aspirasi darah volume kecil dapat menyebabkan
perubahan yang cepat pada tekanan darah
Pericardiocentesis
Ruptur Diagfragma
Robekan pada diafragma sehingga organ abdomen dapat masuk ke dalam rongga dada.
Setiap luka penetrasi di bawah ICS 5 dapat menyebabkan penetrasi diafragma dan trauma
abdomen
Trauma tumpul pada diafragma bisanya disebabkan oleh tekanan kompresi terhadap pelvis
dan abdomen
Paling sering di sebelah kiri karena kanan dilindungi oleh hepar
Biasanya besar disertai dengan herniasi isi abdomen ke dalam rongga dada
Ruptur Diagfragma
Tanda & Gejala Ruptur Diagfragma
Nyeri abdomen
Dyspnea
Suara pernapasan menghilang pada sisi yang ruptur
Suara pencernaan (+) di rongga dada
Diagnosa
Foto toraks setelah pemasangan NGT,Barium enema, CT scan &
diagnostic peritoneal lavage (DPL)
Evaluasi yang paling akurat: laparaskopi atau video-assisted
thoracoscopy (VATS)
Tatalaksana Ruptur Diagfragma
Operasi
Trauma diagfragma dengan penetrasi harus diperbaiki melalui
abdomen, bukan dada, untuk menyingkirkan trauma pada organ
berlumen
Laparaskopi
Indikasi Torakostomi
Post-traumatic cardiovascular collapse

Pericardial tamponade

Trauma vaskular

Kontrol perdarahan dari trauma paru-paru

Massive Air leak

Trauma trakeobronkialis yang terbukti

Internal cardiac massage


Tipe Torakostomi
Torakostomi Emergency / Resusitatif
untuk kontrol perdarahan.
Torakostomi terencana
untuk memperbaiki trauma spesifik.
Kesimpulan
Trauma toraks sangat sering terjadi dan bisa mengancam kehidupan pasien. Jadi, identifikasi
yang cepat dan tatalaksana merupakan parameter untuk keberhasilan keselamatan pasien.
Penatalaksanaan jalan napas sangat penting dan tatalaksana yang cepat kadang diperlukan
untuk kebanyakan trauma toraks.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai