Oleh :
Ikrar Rananta Timotius Kevin N
Jesslyn Felix Fatma Diana
Eurika Lawrence Ibrena F Sitepu
M. Ihsan Nst Boris
William Omar Brata Tama U
2. Massive ICR flat Stem fremitus Beda Suara pernafasan Pemasangan Chest
Haemothorax Sesak nafas Tube (tidak termasuk
Pucat dalam
kompetensi)
3. Open ICR Normal Stem fremitus Hipersonor Suara pernafasan Luka ditutup dengan
Pneumothorax Sesak nafas kain kasa yang
Luka berlubang pada diplester pada tiga
dinding toraks sisi ( flutter-type valve
(sucking chest wound) effect).
Circulation & Kontrol Perdarahan
Penilaian :
Mengenal adanya perdarahan eksternal
Menilai status haemodinamik : tingkat kesadaran, warna kulit dan nadi
Penanganan/ Resusitasi :
Bila ada perdarahan eksternal lakukan penekanan pada sumber perdarahan
secara manual atau dengan perban elastis.
Memasang 2 IV-line dengan IV- Cath besar untuk pemberian larutan RL
hangat sebanyak 2 L sesegera mungkin.
Memasang indwelling urinary catheter untuk monitoring produksi urine bila
tidak ada kontraindikasi.
Disability: Status Neurologi
Penilaian : Menilai tingkat kesadaran dengan metode AVPU
A : Alert
V : Respon to Verbal
P : Respon to Pain (dengan penekanan pada nail bed)
U : Unrespon
Memeriksa diameter dan refleks cahaya pupil
Exposure dengan pencegahan Hipotermia
Penilaian :
Membuka semua pakaian penderita
Melihat kelainan pada semua permukaan tubuh
Memasang selimut dan mematikan AC
History taking pasien trauma dada
Harus diketahui apakah pasien mengalami trauma tumpul atau trauma tajam
Pada trauma tumpul, anamnesa mengenai mekanisme trauma, misalnya pada KLL,
apakah ada ejeksi.
Pada trauma tajam, anamnesa mengenai jenis senjata yang digunakan, arah dan
jumlah tembakan, ukuran pisau, atau kaliber dari peluru.
Vital sign saat di TKP, waktu transpor dan jumlah cairan yang diberikan sebelum
dirujuk sangat perlu dicatat karena memberi petunjuk mengenai stabilitas pasien.
Fraktur Iga
Single / Multiple.
Biasanya trauma tumpul
Fraktur iga I : cedera pembuluh darah besar dan saraf
ekstremitas atas Broken Rib
Fraktur iga 8,20,11,12: suspek cedera pada hepar/spleen/ginjal
Treatment:
Analgesia
Pulmonary toilet -> pasien diminta batuk dan napas dalam
untuk pengeluaran sekret untuk menurunkan resiko terjadinya
atelektasis dan pneumonia
Kasus berat membutuhkan fiksasi internal dengan plate&screws
Tanda & Gejala Fraktur Iga
Dyspnea
Nyeri tajam tiba-tiba
Emfisema subkutan
Suara pernapasan lemah sampai hilang
Hipersonor
Busa (+) pada luka dada saat ekspirasi
(a.k.a. Sucking chest wound)
Penatalaksanaan
Needle decompresion
Terjadi ketika rongga pleural terisi darah yang memberikan tekanan terhadap
jantung dan pembuluh darah lain di rongga dada
Disebabkan oleh trauma tumpul
Disebabkan oleh laserasi pembuluh darah di toraks terutama PD interkostalis
dan mammaria internal.
Satu paru dapat menampung darah sebanyak 1,5 L
Gejala dan Tanda Klinis
Ansietas
Takipnea
Tanda-tanda Shock
Sputum berdarah dan berbusa
Suara pernapasan hilang
Perkusi: beda
takikardi
Distensi vena jugularis (-)
Penatalaksanaan
pericardial sac
Pericardial Tamponade
Pompa yang lemah akan
menyebabkan penurunan
tekanan darah.
Denyut jantung akan
meningkat untuk
mengkompensasi, namun
tidak berhasil.
Kesadaran pasien akan
menurun dan akhirnya akan
menyebabkan henti jantung.
Tanda dan Gejala Pericardial Tamponade
Distensi vena jugularis
Peningkatan denyut jantung
Suara jantung menjauh sampai menghilang
Peningkatan frekuensi napas
Kulit pucat
Hipotensi
Kematian
Becks Triad hipotensi, peningkatan tekanan vena, suara
jantung menjauh sampai menghilang.
Diagnosa:
Gambaran klinis.
Foto toraks: pembesaran jantung bentuk globular
USG: cairan (+) di kantong perikardial
CVP meningkat
CT Scan
Tatalaksana Pericardial Tamponade
ABCs +c-spine control
High Flow oxygen.
Tanda & gejala shock
Rapid Transport
**Pericardiocentesis
Pericardiocentesis
Dengan teknik aseptik, insersi jarum 3 pada sudut os xyphoideus di iga ke-7
Posisikan jarum 45 derajat ke arah klavikula sambil aspirasi sehingga terlihat darah.
Lanjutkan aspirasi sehingga spuit penuh kemudian buangkan darahnya dan ulang
lagi sehingga tidak ada darah yang keluar lagi.
Pantau ketat keadaan pasien karena aspirasi darah volume kecil dapat menyebabkan
perubahan yang cepat pada tekanan darah
Pericardiocentesis
Ruptur Diagfragma
Robekan pada diafragma sehingga organ abdomen dapat masuk ke dalam rongga dada.
Setiap luka penetrasi di bawah ICS 5 dapat menyebabkan penetrasi diafragma dan trauma
abdomen
Trauma tumpul pada diafragma bisanya disebabkan oleh tekanan kompresi terhadap pelvis
dan abdomen
Paling sering di sebelah kiri karena kanan dilindungi oleh hepar
Biasanya besar disertai dengan herniasi isi abdomen ke dalam rongga dada
Ruptur Diagfragma
Tanda & Gejala Ruptur Diagfragma
Nyeri abdomen
Dyspnea
Suara pernapasan menghilang pada sisi yang ruptur
Suara pencernaan (+) di rongga dada
Diagnosa
Foto toraks setelah pemasangan NGT,Barium enema, CT scan &
diagnostic peritoneal lavage (DPL)
Evaluasi yang paling akurat: laparaskopi atau video-assisted
thoracoscopy (VATS)
Tatalaksana Ruptur Diagfragma
Operasi
Trauma diagfragma dengan penetrasi harus diperbaiki melalui
abdomen, bukan dada, untuk menyingkirkan trauma pada organ
berlumen
Laparaskopi
Indikasi Torakostomi
Post-traumatic cardiovascular collapse
Pericardial tamponade
Trauma vaskular