(HFS)
Pembimbing:
dr. Nelly Y. Tan. Rumpaisum, Sp.
S
Oleh:
WULANDARI RANDABUNGA
2019086016387
SMF ILMU PENYAKIT SARAF
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAYAPURA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2020
DEFINISI HFS
?
oleh pembuluh darah sekitarnya.”
Nervus Fascialis Sensorik S : menerima rangsang dari bagian 2/3 anterior lidah
(N.VII) dan untuk diproses di otak sebagai sensasri rasa
Motorik M : menggerakan otot wajah untuk menciptakan
ekspresi wajah
ETIOLOGI HFS
HFS SEKUNDER
• HFS PRIMER • HFS sekunder disebabkan oleh
sebab lain, seperti neoplasma/
(vaskular) tumor, lesi pada batang otak,
• Oleh karena penekanan vaskular infeksi, bells’palsy, dan malformasi
nervus fasialis oleh arteri vaskuler (arteriovenosus).
(anterior inferior cerebellar
artery/ AICA , posterior inferior
cerebellar artery/ PICA, dan
vetebral artery/ VA) di area root HFS IDIOPATIK
exit zone (REZ) atau akar saraf Beberapa kasus HFS tidak dapat
wajah di fosa posterior. diidentifikasi etiologinya.
KLASIFIKASI
Typical
Kontraksi dimulai pada musculus
orbicularis oculi dan menjalar secara
bertahap ke otot daerah pipi dan
menyebar ke daerah mulut, meliputi
musculus orbicularis oris,
***Madjid Samli dkk: dari 143 pasien HFS, kasus Typical (95,9%)
dan Atypical (4,1%). buccinator, platysma.
Atypical
Kontraksi otot tidak selalu dimulai dari musculus orbicularis oculi.
Untuk atypical hemifasial spasme lebih jarang ditemukan.
DIAGNOSA
• Pemeriksaan nervus facialis adalah pemeriksaan fisik yang
ditemukan positif saat pasien mengangkat alisnya dengan
penutupan mata ipslateral, menandakan aktivitas
tersinkronisasi musculus frontalis dan orbicularis oculi selama
HFS.
• Pemeriksaan penunjang:
1. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
MRI 3D T2 DRIVE HR
2. EMG (Electromyography)
3. CT-Scan
4. Angiografi
INJEKSI BOTULINUM (BOTOX)
TERAPI • 10-34 U (Σ 17,5 U) tergantung
beratnya spasme.
• E.Terapi: penurunan frekuensi
spasme 3-6 hari (Σ 5 hari; efek
max minggu 1-2) setelah
FARMAKOTERAPI penyuntikan. Bertahan 2-3
bulan/-6 bulan.
OAE (Carbamazepine,
Clonazepam, Gabapentin, DECOMPRESSION
Levitiracetam) u/ MICROVASCULAR
menurunkan hiperektasi (DMP)
NC.VII walaupun bersifat
sementara. • Bila Inj. Butolinum dan
Baclofen (lioresal) u/ pengobatan gagal (tidak
relasasi otot membaik)
• Dilakukan oleh dr. Sp.BS
dengan meletakan teflon
sponge diantara pembuluh
darah yang menekan N.VII .
Perbandingan Tatalaksana Spasme Hemifasial
(DMP).
*1
)Sebelum terapi injeksi botulinum
*2
)Setelah 4 minggu diinjeksi botulinum
***Sumber: Tan N, Chan L, Tan E. Hemifacial Spasm and Involuntary Facial Movements. Q J Med. 2002;95:493–500.
Spasme Hemifasial
X Blefarospasme
PROGNOSIS