Anda di halaman 1dari 20

NEUROPSIKIATRI

BELL’S
PALSY
dr. KARMILAYANTI, Sp.N

BAGIAN IP SARAF FK UNTAD


A B

Manakah gambar yang menunjukkan pasien yang mengalami Bell’s Palsy ?


Insert the Sub Title of Your Presentation
PENDAHULUAN
Kelainan n.fasialis tipe perifer idiopatik
yang bersifat akut

Pertama kali diperkenalkan oleh Sir


Charles Bells tahun 1921

Penyebab terbanyak lesi n.fasialis


unilateral

Mengenai semua jenis kelamin dan


usia dengan Prevalensi ± 23/100.000
penduduk

↑ kasus → pasien DM,hipertensi &


ibu hamil masa perinatal
ETIOLOGI

Penyebab pasti tidak diketahui

Kemungkinan karena infeksi virus, studi


mengaitkan dengan infeksi HSV-1→
autopsi → HSV-1 diisolasi dr ganglion
geniculatum dan terdeteksi pd cairan
endonerium sebagian besar pasien

Kemungkinan lain karena


exposure udara dingin, proses
inflamasi,autoimun dan etiologi
sistemik
ANATOMI – FISIOLOGI
NERVUS FACIALIS

N. Facialis → nervus Inti /nukleus n.facialis


cranialis ke VII berasal dr terletak pada
lapisan mesoderm pd tegmentum pontis
lengkung brakial kedua.
CONTENTS

NUKLEUS MOTORIK UTAMA NUKLEUS SENSORIK


Nukleus utama mempersarafi otot2 NUKLEUS PARASIMPATIK
Nukleus solitarius Nukleus sensoris Nukleus salivatorius superior
wajah yi: (viserosensoris) → alat
m.orbic.oris,m.orbic.okuli,m.businator, trigeminus mempersarafi mukosa faring,
pengecap 2/3 anterior lidah, (somatosensoris) → palatum, rongga hidung, sinus
m frontalis,m.stapedius,m. dasar mulut dan palatum
stylohyoideus,venter post musculus menghantar rasa nyeri, paranasalis, glandula
molle. suhu, raba, daerah kulit dan submaksilaris, sublingualis dan
digastricus. . mukosa yg dipersarafi lakrimalis.
n.trigeminal
ANATOMY n. FACIALIS

Gambar 1. skema nervus facialis


ANATOMI – FISIOLOGI
NERVUS FACIALIS

Nukleus motorik yg mempersarafi otot2 wajah bagian superior menerima serabut


corticonuclear dari kedua hemisfer serebri

Nukleus motorik yg mempersarafi otot2 wajah bagian inferior hanya menerima


serabut corticonuclear unilateral dari hemisfer serebri kontralateral
Gambar 2. Nervus facialis pathway
PATOFISIOLOGI

Teori iskemik vaskular (Mc. Groven 1955)


Ketidakstabilan otonomik dgn respons simpatis berlebihan → spasme
pd arteriol dan stasis pd vena bagian bawah kanalis spinalis →
vasospasme → iskemik & edema paralisis fasialis perifer
Contents

Teori infeksi virus


Bbrp penyebab infeksi pd kasus paralisis n.fasialis : otitis media, meningitis bakterialis,
penyakit lime, infeksi hiv, dll.
Mc. Cromick 1972 → pd fase latent,VHS-1 (di ganglion genikulatum)→ reaktivasi saat
Contents daya tahan tubuh menurun → reaksi inflamasi & edema neuropati n.fasialis

Teori kombinasi (Zalvan)


 Dapat disebabkan suatu infeksi atau reaktivasi VHS, dan
Contents • Reaksi imunologis sekunder, atau
 Proses vaskular
Inflamasi dan penekanan n.fasialis perifer ipsilateral
GEJALA KLINIS
kelumpuhan otot2 penurunan salivasi
Nyeri area sekitar / Kelainan n. facialis wajah ipsilateral ipsilateral, penurunan
belakang aurikuler 1- mencapai maksimal (m.frontalis, indra pengecap
2 hari sebelum onset dlm 48-72 jam orbic.okuli, bucinator, ipsilateral 2/3 anterior
pascaonset orbic.oris, platysma) lidah

Hiperakusis Penurunan lakrimasi Lagophthalmus Hipestesi pada


ipsilateral ipsilateral (ketidakmampuan satu/lebih cabang
menutup mata total) nervus trigeminal
Derajat
kelumpuhan
n.Facialis
menurut
Grading
House-
Brackmann
DIAGNOSIS

01 Secara Klinis
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik
umum dan pemeriksaan neurologis.

02 Elektrofisilogis
Refleks kedip (Blink Reflex) untuk menentukan
topis kerusakan n. facialis setelah onset 14 hari .

03 Radiologi
MRI+kontras didapatkan penyangatan n.facialis
yg mempresentasikan inflamasi

04 Laboratorium dan CSS


- Pada CSS :Peningkatan limfosit dan
monosit yg minimal
- Lab : peiksa gula darah/HbA1c, titer serum
HSV
DIAGNOSIS BANDING

 Penyakit Lime
 Otitis media akut/kronik
 Ramsay-Hunt Syndrome
 Sindrom Guillain Barre
 Tumor kelenjar parotis
 Acoustic neuroma/ lesi cerebellopontine angle
 Stroke
 Scwannoma n. Facialis
TATALAKSANA
Inflamasi :
glukokortikoid oral Antiviral : Asiklovir
→ prednison 1 5x 400 mg selama
mg/kgBB max. dosis 7-10 hari atau
60 mg/hari selama 6 Valasiklovir 3x 1g
hari diikuti selama 7-10 hari
penurunan dosis dalam waktu 72
bertahap sampai jam sejak onset
total 10 hari

Fisioterapi atau Neurotropik : Pencegahan


akupuntur : Vitamin B12 keratitis →
dapat airmata buatan,
mempercepat pelindung mata
perbaikan dan dan penutupan
menurunkan mata secara
sequele mekanik saat tidur
ALGORITMA TATALAKSANA BELL’S PALSY
KOMPLIKASI

Sinkinesis : reinervasi serabut


saraf pd organ efektor yg bukan
organ efektor sebenarnya

Sindrom Marin-Amat :
penutupan kelopak mata
ipsilateral saat membuka
rahang Crocodile tears syndrome (air
mata buaya ) : lakrimasi ipsilateral
saat mengunyah
PROGNOSIS

Umumnya baik

Sekitar 70% pasien mengalami 100%


90%
perbaikan dlm 1-2 bulan dan 85% 80%
diantaranya perbaikan penuh 70%
60%

Perbaikan motorik pd hari ke-5 50%


40%
atau 7 → prognosis baik 30%
20%
10%
Tanda denervasi pd pem. 0%

elektrofisiologi setelah hari ke- A1 A2 A3 A4

10 → prognosis buruk
Bell’s Palsy Stroke

Manakah gambar yang menunjukkan pasien yang mengalami Bell’s Palsy ?


Jawaban : A
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai