Kelainan
Paralisis m. levator superior palpebral
menyebabkan ptosis (jatuhnya kelopak mata)
Paresis N.III total menyebabkan ptosis, bola
mata deviasi ke sisi lateral dan pupil midriasis
Posisi kelopak mata abnormal (retraksi)
apabila pada posisi sentral ada bagian sclera
yang terlihat pada bagian atas limbus kornea
Ex: pada penyakit Parkinson, kedipan menjadi
jarang dan dijumpai retraksi.
Spasme kelopak mata terjadi pada kelainan
psikogenik dan disertai tremor halus pada
kelopak (tanda Rosenbach) Ex: pada
hipertiroidisme dan histeria.
Contoso
Pharmaceuticals
page 1
Nervus Trigeminus (N. V) Perjalanan N. V :
N. V berasal dari anterior pons
N. V adalah saraf cranial terbesar yang berisi
serabut sensorik dan motorik
Keluar melalui fossa cranii posterior
N. V berisi nervus sensorik untuk sebagian
besar kepala
Nervus motorik untuk beberapa otot, termasuk Radiks sensorik membentuk ganglion trigeminal (Gasseri), bercabang menjadi:
Lesi Upper Motor Neuron (UMN) N.V tidak Fisura Orbitalis Superior Foramen Rotundum Foramen Ovale
mengakibatkan perubahan signifikan pada otot-
otot pengunyah karena inervasi bilateral dari
kedua hemisfer cerebri dan berbagai input dari
berbagai input dari inti –inti batang otak lainnya.
Lesi Lower Motor Neuron (LMN) N.V menyebabkan
paralisis dan atrofi otot ipsilateral lesi sehingga
mempengaruhi fungsi mengunyah.
Contoso
Pharmaceuticals
page 2
Pemeriksaan N.V Sensorik
Cara:
Pemeriksa menggunakan kapas untuk sensasi
raba dan tusuk gigi untuk sensasi nyeri
Rangsangan raba atau nyeri diberikan pada
setiap distribusi cabang N.V sensorik yaitu
bagian dahi, yaitu N. oftalmikus
bagian pipi/rahang atas, sudut nasolabialis,
yaitu N. maxillaris
bagian dagu di bawah bibir, yaitu N.
mandibularis
Pemeriksaan N.V Motorik
Cara 1:
Penderita disuruh menggigit yang keras dan
kedua tangan pemeriksa ditaruh kira-kira
didaerah otot maseter dan pterigoid bilateral.
Jari pemeriksa sebaiknya diletakkan di anterior
otot tersebut sehingga jari tersebut akan
bergeser ke dapan pada saat pasien menggigit.
Hasil:
Adanya paresis unilateral akan menimbulkan
perbedaan tonjolan otot sisi paresis akan Contoso
Pharmaceuticals
terlihat kecil page 3
Pemeriksaan N.V Reflek
Pemeriksaan meliputi: reflek kornea, reflex rahang
(Jaw Reflex), dan reflek bersin.
Reflek Kornea
• Cara: Penderita diminta melirik kearah
laterosuperior, kemudian dari arah lain tepi
kornea disentuhkan dengan kapas agak basah.
Bila reflek kornea mata positif, maka mata akan
ditutupkan.
Reflek Rahang (Jaw Reflex)
• Cara:
Pemeriksa meletakkan jari telunjuk pemeriksa di
tengah mandibular pasien dengan mulut setengah
terbuka dan rahang dalam keadaan rileks.
Pemeriksa kemudian mengetuk jari dengan palu
reflex
Hasil:
Respon yang muncul berupa sentakan mandibular
ke arah atas (upward jerk)
Reflek Bersin
• Cara:
Pemeriksa memberikan rangsangan pada mukosa
hidung mnggunakan kapas atau ujung tisu, Contoso
Pharmaceuticals
sehingga pasien ingin bersin page 4
Nervus Fasialis (N.VII) Distribusi N. VII
N. VII merupakan nervus kranialis yang memiliki
fungsi motorik, sensorik, dan otonom
N.facialis memiliki 4 modalitas yaitu SVE, GVE,
GSA, dan SVA.
Modalitas SVE (special visceral efferent) untuk
inervasi otot-otot ekspresi wajah, m.stapedius,
m.digastricus venter posterior yang ke semua
otot skelet ini merupakan derivat dari arcus
pharyngeus.
Modalitas GVE (general visceral efferent) adalah
untuk inervasi parasimpatis glandula lacrimalis
dan glandula saliva kecuali glandula parotis
(glandula submandibular, subblingual, dan
glandula saliva minor).
Modalitas SVA (specialvisceral afferent) untuk
memediasi sensasi pengecapan di 2/3 anterior
lidah.
Modalitas GSA (general somatic afferent) untuk
memediasi sensasi somatosensorik di daerah
dekat meatus acusticus externus
N. VII memiliki tiga nukleus : nukleus motorik
utama, nukleus parasimpatis, dan nukleus Contoso
Pharmaceuticals
sensorik. page 5
Pemeriksaan N.VII Atas perintah pemeriksa
Pemeriksaan Motorik Mengangkat alis, bandingkan kanan dengan kiri.
Dalam keadaan diam, perhatikan : Menutup mata sekuatnya (perhatikan asimetri),
Asimetri muka (lipatan nasolabial, kerutan dahi kemudian pemeriksa mencoba membuka kedua mata
dan lebar fisura palpebra) tersebut (bandingkan kekuatan kanan dan kiri).
Gerakan-gerakan abnormal (tic fasialis, Memperlihatkan gigi (asimetri).
grimacing, kejang tetanus/rhesus sardonicus, Bersiul dan mencucu (asimetri/deviasi ujung bibir).
tremor, dystonia, sinkinesia, mioklonik, khorea, Meniup sekuatnya (bandingkan kekuatan udara dari
atetosis spaseme hemifasial dan blefarospasme) pipi masing-masing atau adakah udara keluar dari
salah satu sudut mulut atau dari tengah bibir).
Menarik sudut mulut ke bawah (bandingkan
konsistensi otot platisma kanan dan kiri). Pada
kelemahan ringan, kadang-kadang tes ini dapat untuk
mendeteksi kelemahan saraf fasialis pada stadium dini
Observasi gerakan wajah juga dapat dilakukan pada
saat pasien melakukan gerakan spontan seperti
berbicara dan tersenyum. Pada anak gerakan spontan
ini dapat diobservasi pada saat anak menangis
Contoso
Pharmaceuticals
page 6
Pemeriksaan Refleks
Pons
Impuls dari sacculus dan utriculus berupa informasi posisi kepala;
impuls dari canalis semicircularis mengenai gerakan kepala
Nucleus cochlearis anterior Nucleus cochlearis posterior
Pons
Corpus trapezoideum nucleus olivarius
Nukleus Vestibularis
Lemniscus lateralis
Contoso
Pharmaceuticals
page 9
Pemeriksaan Nervus Vestibulocochlearis Gesekan jari
Pemeriksaan terdiri dari pemeriksaan pendengaran
dan pemeriksaan keseimbangan.
Pemeriksaan pendengaran
Pemeriksaan pada salah satu telinga secara
bergantian
Telinga yang tidak diperiksa ditutup dengan
penyumbat telinga atau dapat dengan tangan
Pemeriksaan dimulai dari yang sederhana seperti Tes Rinne
detik arloji/gesekan jari. Kemudian dilanjutkan Tes Rinne bertujuan untuk membandingkan hantaran
pemeriksaan garpu tala. bunyi melalui udara dengan tulang.
Garpu tala yang bergetar ditempelkan pada Processus
Detik arloji mastoideus (hantaran tulang). Sesudah tak
Arloji ditempelkan ditelinga, kemudian dijauhkan mendengar lagi dipindahkan ke depan daun telinga
sedikit demi sedikit, sampai tak mendengar lagi, (hantaran udara), maka terdengar lagi. Ini karena
dibandingkan kanan dan kiri. penghantaran udara lebih baik daripada tulang,
sehingga tes Rinne dikatakan positif.
Contoso
Pharmaceuticals
page 10
Tes Weber
Garpu tala yang bergetar ditempelkan di verteks
atau dipertengahan dahi. Dibandingkan mana yang
lebih keras, kanan/ kiri (Lateralisasi).
Melalui tes ini pasien tuli konduktif mengalami
lateralisasi ke telinga yang sakit, sedangkan tuli
sensorineural ke telinga yang sehat
Tes Schwabach
Tes ini untuk mengevaluasi fungsi pendengaran
dengan prinsip dasar membandingkan konduksi
udara dan tulang pasien dengan pemeriksa
(dianggap normal).
Contoso
Pharmaceuticals
page 11
Nervus Glosofaringeus (N. IX) Perjalanan N. IX :
Medulla Oblongata
N. IX merupakan nervus kranialis yang memiliki
fungsi motorik, sensorik dan otonom.
Komponen motorik mempersarafi M. Meninggalkan tengkorak melalui foramen jugulare
stylopharingeus yang berfungsi membantu
menelan
Komponen sensorik berfungsi sebagai pengecap Ganglion superior dan inferior
Contoso
Pharmaceuticals
page 12
Pemeriksaan Nervus Glosofaringeus (N.IX)
Gerakan Palatum Reflek Muntah (gag reflex)
Penderita diminta mengucapkan huruf a atau ah Pemeriksa meraba dinding belakang pharynx dan
dengan panjang, sementara itu pemeriksa melihat bandingkan refleks muntah kanan dengan kiri. Refleks ini
gerakan uvula dan arcus pharyngeus. Uvula akan mungkin menhilang pada pasien lanjut usia
berdeviasi kearah yang normal (berlawanan dengan Respon motorik dari refleks muntah adalah konstriksi
gerakan menjulurkan lidah pada waktu pemeriksaan dan elevasi dari orofaring
N XII). Gangguan refleks muntah unilateral menunjukkan
adanya lesi LMN, karena persarafan supranuklearnya
bersifat bilateral, sehingga lesi hemisfer unilateral tidak
akan menyebabkan kelumpuhan yang dapat terdeteksi.
Contoso
Pharmaceuticals
page 13
Nervus Vagus (N.X)
Perjalanan nervus vagus :
N.X menjalankan fungsinya bersama N.IX.
N.X berfungsi sebagai saraf otonom yang bersifat Nukleus vagus dorsalis, Nukleus ambiguus, Nukleus solitorius
parasimpatis
N.X mempunyai 3 inti yaitu nukleus motorik,
Anterolateral medulla oblongata
sensorik dan parasimpatik.
Otot-otot palatum
Contoso
Pharmaceuticals
molle, faring, dan laring page 15
Pemeriksaan Nervus XI (N. Accesssorius)
Hanya mempunyai komponen motorik.
Pemeriksaan :
Kekuatan otot sternocleidomastoideus Kekuatan m. Trapezius bagian atas diperiksa
diperiksa dengan cara pasien diminta untuk dengan menekan kedua bahu penderita kebawah,
menolehkan kepalanya secara maksimal ke sementara itu penderita berusaha
satu sisi, kemudian diberikan tahanan dan mempertahankan posisi kedua bahu terangkat
pasien diminta untuk menolehkan kepalanya (sebaliknya posisi penderita duduk dan pemeriksa
kembali ke depan. Pada saat manuver ini berada dibelakang penderita).
dilakukan, kontraksi m.
Sternocleidomastoideus dapat terlihat
dengan jelas dan dapat dirasakan.
Contoso
Pharmaceuticals
page 16
Nervus Hipoglosus (N. XII)
• N. XII merupakan saraf motorik dan mempersarafi Pemeriksaan Nervus Hipoglosus (N.XII)
semua otot intrinsik lidah ditambah m. • Pemeriksaan klinis untuk menilai fungsi N.XII
styloglossus, m. hyoglossus, dan m. genioglossus meliputi inspeksi bentuk lidah, dan evaluasi kekuatan
• Pasien dengan kelumpuhan N.XII akan lidah. Pemeriksa harus memperhatikan ada tidaknya
mengeluhkan bicara pelo/gangguan artikulasi atrofi papil, gerakan abnormal seperti fasikulasi, dan
dalam berbicara dan kesulitan dalam ada tidaknya kelemahan atau gangguan dalam
memanipulasi makanna di dalam mulut melakukan gerakan cepat
• Pada keadaan normal, lidah terletak di tengah
Perjalanan N. XII Cortex Cerebri
rongga mulut dan cukup kuat menahan tekanan dari
luar pipi. Jika terdapat kelemahan unilateral, pada
Nukleus Hypoglossus saat lidah di dalam rongga mulut, lidah akan
terdeviasi ke sisi yang sehat karena kerja
N. Hypoglossus
m.stilogosus pada sisi yang sehat. Pada saat
dijulurkan, lidah akan terdeviasi ke sisi yang lemah
karena kerja m. Genioglosus sisi sehat.
Menyilang fossa cranii posterior dan meninggalkan
tengkorak melalui canalis hypoglossus
Rami Lingualis
Contoso
Pharmaceuticals
Otot-otot intrinsik lidah page 17
Terima Kasih
Contoso
Pharmaceuticals
page 18