” Wah, obatnya terlalu banyak Autonomi Rahmatika Saat memberikan terapi kepada
mas.....! saya ganti dengan obat Gita pasien, dokter seharusnya dapat
yang lebih bagus ya....?” kata Pratiwi memberikan informasi terkait dengan
mbak Cow-Ash. kegunaan, cara pemberian,
” Saya manut bu dokter saja kontraindikasi, dan efek samping obat
lah......!, memang dokter Bejo tersebut kepada pasien. Hal itu
terkenal suka ngasih obat dengan merupakan hak bagi pasien.
jumlah banyak. Mahal lagi......!!”
gerutu tuan Keluh
Setelah memberi resep obat dan Autonomi Auzan Tidak ada kejelasan dari dokter Jay
instruksi periksa laboratorium “Tidak mengenai pemeriksaan yang akan
“Pasti Akurat” kepada pasien, mengintervensi dilakukan oleh laboratorium, hanya
dokter Jay menyuruh perawat pasien dalam memberikan intruksi kepada pasien.
untuk melakukan injeksi membuat keputusan
roborantia kepada pasien terakhir. dalam kondisi
elektif”
Alinea 6 Non Maleficence Febri Banyaknya obat yang diberikkan
Pemberian banyak obat (mencegah pasien Rachmaw membuat risiko pasien mendapatkan
dari bahaya) ati efek samping dari obat obat yang
Betapa terkejut mbak Cow-Ash diberikkan membuat dr. jay
saat mengetahui obat yang melanggar prinsip non maleficence
diberikan oleh dokter Bejo. Obat
yang diberikan oleh dokter Bejo
ada 7 macam
Tuan Keluh menderita sakit perut Non Maleficence Rahmatika Dokter seharusnya tidak memberikan
lalu diberikan obat oleh dr. Bejo. Gita banyak resep obat kepada pasien,
Obat yang diberikan oleh dokter Pratiwi karena hal itu dapat memberikan
Bejo ada 7 macam dampak bagi fungsi organ pasien
tersebut seperti ginjal dan hati.
Alinea 6 Beneficence Febri Dr. bejo memberikkan aturan pakai
Minum obat sekaligus (mengusahakan Rachmaw yang kurang sesuai dari seharusnya,
manfaat lebih besar ati dimana dr. bejo menyamaratakkan
Saya disuruh minum sekaligus dari keburukkan) cara pakai semua obat.
setelah makan dok. Bagaimana
menurut pendapat dokter? ” tanya
tuan Keluh.
” Wah, obatnya terlalu banyak
mas.....! saya ganti dengan obat
yang lebih bagus ya....?” kata
mbak Cow-Ash.
” Saya manut bu dokter saja
lah......!, memang dokter Bejo
terkenal suka ngasih obat dengan
jumlah banyak. Mahal lagi......!!”
gerutu tuan Keluh
Kesal dengan nasib buruknya pada justice iyok Seharusnya dr jay bijak dalam
hari itu, dokter Jay segera mengambil tindakan. Yaitu menerima
melampiaskan kejengkelannya hal buruk jika melakukan tindakan
dengan memarahi mbak Cow-Ash seperti menyuruh mba cowas untuk
habis-habisan menggantikannya sehingga banyak
protes dari pasien
Masalah KODEKI
No Konteks Masalah KODEKI Pengusul Alasan
Alinea 1 Pasal 20 Prajna Setiap dokter wajib memelihara
kesehatannya supaya dapat bekerja
dengan baik
Dokter Jay , adalah seorang dokter S.K.P.B IDI No Hanna Dokter Jay selaku seorang dokter
111/PB/A.4 02/2013 Kalita sangat berorientasi pada uang bukan
muda yang energik dan ambisius.
Pasal 2 kepada pasien. Hal tersebut dapat
Target pribadi yang dia inginkan mempengaruhi segala tindakan yang
dilakukannya terhadap pasien.
adalah sesegera mungkin
Kepentingan pasien dikesampingkan
mengikuti jejak teman sejawat dan uang didahulukan sehingga prinsip
alturisme profesionalisme telah
dokter yang lain yang sudah
dilanggar oleh dokter Jay
“mapan” secara ekonomi
Alinea 1 No 111/ PB/ A.4 / Duhita Untuk menambah ilmu kedokteran bisa
02/ 2013, pasal 20 lewat seminar
dokter Jay menolak diajak ikut S.K.P.B IDI No Hanna Dalam prinsip Exellence
seminar kedokteran berkelanjutan 111/PB/A.4 02/2013 Kalita profesionalisme seorang dokter
di kotanya dengan alasan sedang Pasal 2“Seorang dituntut untuk senantiasa selalu
jaga klinik. dokter wajib selalu menambah dan memperbaharui
melakukan ilmunya, salah satunya dengan cara
pengambilan mengikuti seminar. Dalam kasus
keputusanprofesiona dokter Jay ia tidak mau ikut seminar
l secara independen dikarenakan sedang jaga klinik. Dalam
dan hal ini dokter Jay kurang profesional
mempertahankan dalam menjalani profesinya sbg
perilaku profesional seorang dokter.
dalam ukuran yg
tertinggi”
1 S.K. P.B. IDI No. Duhita Dr. Jay tidak mengikuti pelatihan
111/PB/A.4/02/2013 kedokteran berkelanjutan yang wajib
, pasal 28: wajib diikuti oleh dokter umum dalam
“Setiap dr/drg yang rangka meningkatkan pengetahuannya.
berpraktik wajib
mengikuti
pendidikan
berkelanjutan yg
diselenggarakan
oleh organisasi
profesi dan lembaga
lain yg diakreditasi
oleh organisasi
profesi dalam
rangka penyerapan
pengembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi
kedokteran/kg”
1 S.K. P.B. IDI No. Dr. Jay tidak bersikap tulus dan ikhlas
111/PB/A.4/02/2013 dalam menangani pasien karena hanya
, pasal 14: ingin mengejar kekayaannya saja.
“Setiap dr wajib
bersikap tulus ikhlas
dan mempergunakan
seluruh keilmuan
dan keterampilannya
untuk kepentingan
pasien”
Alinea 2 S.K.P.B IDI No Silvana Pada pasal 4 disebutkan bahwa, “setiap
Memuji diri 111/PB/A.4 02/2013 Oktavian dokter harus menghindarkan diri dari
Untuk mempromosikan Pasal 4 a perbuatan yang bersifat memuji diri”.
kemampuannya, dr.Jay memasang Pada pasal tersebut juga terdapat
papan nama praktik dokter dengan penjelasan bahwa dokter dilarang
ukuran 1x2 meter di depan klinik mempromosikan kemampuannya,
“Saka Repe DW” dengan namun di papan nama tersebut dr.Jay
menggunakan Billboard. mencantumkan kemampuannya dan
pada pasal tersebut juga dijelaskan
papan nama praktek berukuran
maksimal 60x90cm, sedangkan ukuran
papan nama dr.Jay 1x2m. Selain itu
dr.Jay juga mencantumkan gelar
pendidikan selain dokter yang
diperolehnya, gelar tersebut bukan
untuk memperjelas spesialisasinya. Hal
tersebut tidak dibenarkan dalam pasal
ini.
Alinea 2 SKPB IDI No 111 / Ana Papan nama maksimal 60X40 cm, dr.
PB/ A.4/ 02/ 2013, Jay mencantumkan gelar padahal gelar
pasal 4 tidak usah dituliskan
Karena pasien di kliniknya masih S.K.P.B IDI No Prajna Setiap dokter wajib senantiasa
belum sesuai dengan harapan 111/PB/A.4 02/2013 Paramita mengingat kewajiban dirinya
(pasien masih do-re-mi) Pasal 11 melindungi hidup makhluk hidup
insani. Ketika dr. Jay
mengklasifikasikan pasien do-re-mi
hal tersebut menunjukkan harapan
dokter tersebut bukan lagi untuk
menyembuhkan pasien, tetapi sudah
berorientasi ekonomi.
Alinea 4 SKPB IDI No 111 / Iyok Dr Jay tergesah-gesah dalam
PB/ A.4/ 02/ 2013, nmemeriksa pasien karena harus ke
pasal 15 tempat praktiknya
Untuk mengatasi komplain dari S.K.P.B IDI No Hanna Dalam konteks ini dokter Jay selaku
111/PB/A.4 02/2013 Kalita seorang dokter dianggap kurang
pasien ( karena terlalu lama
Pasal 2 profesional karena tidak melakukan
menunggu di rumah), dokter Jay pelayanan pasien secara komprehensif,
mulai dari anamnesis hingga terapi.
kadang mengutus perawat jaga
Hal ini tidak sesuai dengan prinsip
untuk melakukan anamnesis serta humanisme profesionalisme yang
mengedepankan respect terhadap
pemeriksaan fisik dulu dan dokter
kebutuhan pasien
Jay tinggal memberi terapi
sesampainya di rumah.
Dengan kewenangannya sebagai S.K.P.B IDI No Auzan Setiap dokter dalam bekerjasama
dokter, Jay menyuruh nona Cabi 111/PB/A.4 02/2013 dengan para pejabat lintas sektoral di
membuka baju untuk diperiksa. Pasal 13 bidang kesehatan, bidang lainnya dan
masyarakat, wajib saling menghormati.
Kesewenang2an dokter jay dalam
memperlakukan nona Cabi adalah
salah satu perbuatan yang tidak
menghormati.
Alinea 6 S.K.P.B IDI No Silvana Bunyi pada pasal 19 yaitu “Setiap
Kedatangan Tn.Keluh 111/PB/A.4 02/2013 Oktavian dokter tidak boleh mengambil alih
Pasal 19 a pasien dari teman sejawat, kecuali
Pasien pertama seorang laki-laki dengan persetujuan keduanya atau
muda (Tn.Keluh) dengan keluhan berdasarkan prosedur yang etis.
nyeri perut kanan atas. Nyeri perut Dalam hal ini, dokter Jay tidak
sejak seminggu yang lalu disertai merebut pasien dari sejawatnya, yaitu
perasaan sebah yang tidak hilang dr.Bejo. Hal ini dikarenakan pasien
walaupun sudah minum obat yang datang berdasarkan prosedur yang etis
diberikan oleh dokter Bejo. dan berdasarkan kehendaknya sendiri.
Alinea 6 KODEKI S.K.P.B. Febri Mba chow-as tidak seharusnya
Wah obatnya terlalu banyak IDI Rachma mengatakan bahwa obat dari dr. bejo
No.:111/PB/A.4/02/ wati terlalu banyak. Karna terkesan
” Saya disuruh minum sekaligus 2013 menjatuhkan dr. bejo dihadapan
setelah makan dok. Bagaimana Pasal 9: pasien. Dan seharusnya jika memang
menurut pendapat dokter? ” tanya Seorang dokter dr. bejo memiliki kekurangan
tuan Keluh. wajib bersikap jujur hendaknya dr. yang bersangkutan
” Wah, obatnya terlalu banyak dalam berhubungan dengan pasien yang sama dapat
mas.....! saya ganti dengan obat dengan teman mengingatkan dr. bejo sebagai
yang lebih bagus ya....?” kata sejawatnya, dan sejawatnya.
mbak Cow-Ash. berupaya untuk
” Saya manut bu dokter saja mengingatkan
lah......!, memang dokter Bejo sejawatnya pada saat
terkenal suka ngasih obat dengan menangani pasien
jumlah banyak. Mahal lagi......!!” dia ketahui memiliki
gerutu tuan Keluh kekurangan dalam
karakter atau
kompetisi, atau yang
melakukan penipuan
atau penggelapan
Alinea 6 S.K.P.B IDI No Faldi Mbak koas menyepelehkan dokter lain
111/PB/A.4 02/2013
Pasal 18
Memberikan surat keterangan sakit S.K.P.B IDI No Auzan Setiap dokter wajib memberikan surat
selama 3 hari kepada nona Imoet. 111/PB/A.4 02/2013 keterangan dan pendapat yang telah
Pasal 7 diperiksa sendiri kebenarannya.
Dikarenakan saat diperiksa sendiri
penyakit Nona Imoet tidak perlu
sampai istirahat selama 3 hari. Jadi
meminta surat izin hanya untuk alasan
tidak masuk kerja.
Sebenarnya mbak Cow-Ash tidak Kode Etik Azhar Mbak Cow Ash telah terpengaruh
mau memberikan surat keterangan Kedokteran Naufaldi bujuk rayu pasien dan dr. Jay, sehingga
itu, namun setelah didesak oleh Indonesia Mbak Cow Ash rela memberikan surat
nona Imoet dukungan ”moral” (KODEKI) S.K.P.B keterangan palsu kepada Nona Imoet.
oleh dokter Jay (tapi tarifnya IDI No.
dimahalin lho Say), akhirnya mbak 111/PB/A.4/02/2013
Cow-Ash mau memberikan surat pasal 3
keterangan sakit kepada nona
Imoet
Terapi 2 Per.KKI no. 4/ 2011 Silvana Pada terapi yang diberikan mba cow-
Resep Mba Cow-Ash tentang bentuk Oktaviana ash ini merupakan salah satu dari
pelanggaran disiplin golongan obat yang bersifat adiktif.
Valium No.X kedokteran. Obat tersebut hanya boleh diberikan
S3dd1 “Ketergantungan oleh seorang dokter dan dalam
pada narkotika, jumlah yang minimal. Namun pada
psikotropika, konteks masalah ini, mba cow-ash
alcohol, serta zat belum mempunyai wewenang untuk
adiktif lainnya”. memberi obat tersebut karena
statusnya yang belum menjadi
dokter.
Alinea 6 Per KKI No 4/ 2011 Duhita Dizepam golongan 4 termasuk
NAPZA, diberikan tidak atas
indikasi
Mbak koas memberikan valium
(diazepam) secara oral, padahal
harusnya secara injeksi
Kelalaian dalam memberikan Per.KKI no. 4/ 2011 Prajna Melakukan perbuatan yang dapat
terapi tentang bentuk Paramita mengakhiri kehidupan pasien atas
Sehari setelah meminum obat dari pelanggaran disiplin permintaan sendiri dan atau
klinik, keadaan tuan keluh malah kedokteran keluarganya
bertambah parah. Kulit, mata, dan dokter jay memberikan Valium
air seninya bewarna kuning. pada pasien dengan penyakit hat,
obat tersebut toksik bagi hati jika
pasien tetap melanjutkan terapi
kemungkinan akan membahayakan
kehidupannya
Masalah Hukum
No Konteks Masalah Hukum Pengusul Alasan