Anda di halaman 1dari 17

Kaidah Dasar Moral yang Ada

No Konteks Kaidah Dasar Moral Pengusul Alasan


yang Ada
Alinea 1 Autonomi Faldi Dr Jay punya haknya sendiri untuk
menentukan kehendaknya dalam
berpraktik
Dokter Jay menolak diajak ikut Beneficence Rahmatika dr. Jay menolak ikut seminar, padahal
seminar kedokteran berkelanjutan “Mengembangkan Gita seminar merupakan salah satu bentuk
di kotanya dengan alasan sedang keilmuan secara Pratiwi upgrading ilmu pengetahuan
jaga klinik. terus menerus” kedokteran. Mengikuti seminar
kedokteran tentunya dapat menambah
wawasan keilmuan kedokteran yang
nantinya dapat diaplikasikan saat
penentuan diagnosis dan penerapan
terapi kepada pasien.
Alinea 1 Beneficence Hana Dr Jay berpikir bahwa pasien hanya
Target dr. Jay untuk menambah aset, Kita
menjalankan profesi atas dasar moral,
Target pribadi dr.Jay adalah tujuan untuk menolong sesama.
“mapan” secara ekonomi. Untuk Semua pasien dianggap sama
memenuhi target tersebut, dokter
Jay bekerja keras siang dan malam
tanpa kenal lelah.
Alinea 1 Autonomy Silvana Dalam konteks tersebut, jika dilihat
Target dr. Jay Oktaviana dari sudut pandang dr.Jay, maka
keinginan dr.Jay adalah keinginan
Target pribadi dr.Jay adalah yang wajar. Hal ini dikarenakan
“mapan” secara ekonomi. Untuk setiap orang mempunyai hak dalam
memenuhi target tersebut, dokter menentukan target hidup mereka.
Jay bekerja keras siang dan malam
tanpa kenal lelah.
Alinea 2 Non Maleficence Silvana Pada konteks ini, dr.Jay memforsir
Membuka klinik 24 jam (Tidak Oktaviana tenaganya dengan bekerja 24 jam
merugikan/mencega untuk mencapai targetnya tersebut.
Dokter Jay membuka klinik 24 jam h Mudharat) Dia tidak memikirkan kondisi
“Saka Repe DW” (hari Minggu kesehatannya yang mungkin saja
dan hari besar buka seperti biasa) memburuk karena kelelahan. Hal ini
akan berdampak pada pekerjaannya
yang mungkin saja dapat
membahayakan pasien ataupun
dirinya, sehingga tindakannya
tersebut bertentangan dengan prinsip
moral ini.
Alinea 3 Beneficence Silvana Dr.Jay disini berarti bekerja di 4
Bekerja di klinik miliknya dan (Berbuat Baik) Oktaviana tempat. Satu tempat di kliniknya dan
magang di 3 klinik lainnya. “Maksimalisasi 3 di tempat lainnya. Hal tersebut akan
Pemuasan membuat dr.Jay kurang maksimal
Dokter Jay magang bekerja di 3 Kebahagiaan dalam mengerjakan tugasnya sebagai
klinik lain yang sudah ramai Pasien” dokter, karena seperti dikejar target,
(Klinik rawat Inap ”Heboh sehingga hak pasien untuk diperiksa
Husada”, Klinik rawat jalan secara maksimal akan berkurang. Hal
“Rame Selalu”, dan Balai tersebut akan bertentang dengan
Pengobatan “Tebar Pesona”) pada prinsip etik “Beneficence”,dimana
jam-jam tertentu yang menurut
perkiraannya tidak mengganggu maksimalisasi pemuasaan
jadwal praktek di klinik kebahagiaan pasien adalah penting.
pribadinya.
Alinea 3 Non maleficence Hana Dr. Jay ditakutkan tidak fokus dalam
memerriksa sehingga pasien dapat
merasa dirugikan
Alinea 3 Non Maleficence Silvana Pada konteks ini perawat jagalah yang
Melimpahkan Tugas (Tidak Oktaviana melakukan anamnesis dan
merugikan/Mancega pemeriksaan fisik, sedangkan dokter
Untuk mengatasi komplain dari h Mudharat) Jay hanya memberi terapi. Hal
pasien (karena terlalu lama “Menghindari Mis tersebut akan membuat bias, baik
menunggu di rumah), dokter Jay Interpretasi dari untuk diagnosis penyakit dan
kadang mengutus perawat jaga Pasien” terapinya. Mungkin pada konteks ini
untuk melakukan anamnesis serta pasien bisa saja salah dalam
pemeriksaan fisik dulu dan dokter menginterpretasikan penyakitnya,
Jay tinggal memberi terapi sebab dia diperiksa oleh 2 orang yang
sesampainya di rumah. berbeda, sehingga dapat
membahayakan pasien, serta hal ini
bertentangan dengan prinsip Non
maleficence.
Alinea 3 Non maleficence Prajna Injeksi vitamintidak ditunggu oleh
dokter, padahal waspada syok
anafilaktik
Alinea 3 Beneficence Ana Dr. Jay tidak memberikan kewajiban
“Maksimalisasi sebagai dokter, mengurangi hak
kepuasaan dan pasien
kebahagiaan pasien”
Setelah memberi resep obat dan Justice iyok Seharusnya dr jay yang menginjeksi
instruksi periksa laboratorium obat tersebut. Karena hal tersebut, dr
”Pasti Akurat” kepada pasien, jay melanggar hokum yang ada.
dokter Jay menyuruh perawat
untuk melakukan injeksi
roborantia kepada pasien terakhir.
Suatu hari, dokter Jay menyuruh Beneficence Azhar dr. Jay dan mbak Cow Ash telah
mbak Cow-Ash untuk “Rela berkorban Naufaldi melanggar aspek beneficence. Mereka
menggantikannya praktik di dengan kepentingan melakukan tindakan kejahatan
Klinik ”Saka Repe DW” dengan orang lain” korporasi demi kepentingan individu
tetap didampingi oleh dokter Jay. masing-masing.
”Biar nanti saat internship sudah
trampil memeriksa pasien” kata
dokter Jay.

Alinea 4 Justice Silvana Dalam konteks ini, terlihat bahwa


Melayani Semua Pasien (Berkeadilan) Oktaviana dr.Jay adil dan memiliki tanggung
“Tidak membedakan jawab kepada pasien-pasiennya, tanpa
Dokter Jay mendapatkan telepon pelayanan pasien memandang sara ataupun status sosial
dari klinik pribadi yang atas dasar sara/status dari pasien. Dia ingin agar pasien
mengabarkan ada pasien yang sosial dll” yang telah datang tidak menunggunya
sudah menunggu. Tanpa terlalu lama.
menunggu pasien di klinik “Heboh
Husada” akan disuntik, dokter Jay
meluncur ke rumahnya yang
berjarak 5 km dari klinik “Heboh
Husada”
Alinea 5 Autonomy Silvana Pada alinea tersebut, didapatkan
Perintah untuk Nona Cabi “Melaksanakan Oktaviana masalah prinsip etik yaitu autonomy
Informed Consent” dari pasien.
Melihat nona Cabi yang Hal ini dikarenakan dr.Jay tidak
“Chubby”, timbul niat isen dokter melakukan informed consent terlebih
Jay. Dengan kewenangannya dahulu. Dia langsung menyuruh
sebagai dokter, Jay menyuruh nona pasien melakukan hal tersebut.
Cabi membuka baju untuk Padahal dalam hal ini pasien memiliki
diperiksa. hak jika ingin menolaknya.
Alinea 5 Justice Silvana Di alinea ini pula terdapat masalah
Perintah untuk Nona Cabi (Berkeadilan) Oktaviana prinsip etik lainnya yaitu Justice atau
“Memperlakukan keadilan. Hal ini dikarenakan dr.Jay
Melihat nona Cabi yang Sesuatu secara tidak memperlakukan sesuatu secara
“Chubby”, timbul niat isen dokter Universal” universal. Perbuatannya pada alinea
Jay. Dengan kewenangannya tersebut hanyalah berupa keisengan
sebagai dokter, Jay menyuruh nona pada pasien tersebut dan hal itu
Cabi membuka baju untuk bukanlah prosedur pemeriksaan yang
diperiksa. perlu dilakukan.
Alinea 5 Autonomy Ana Dr. Jay tidak melakukan informed
“Melaksanakan consent kepada Nona Chubby
informed consent”
Alinea 5 Justice Duhita Dr. Jay melakukan penyalahgunaan
“tidak melakukan wewenang sebagai dokter kepada
penyalahgunaan” Nona Chubby
Alinea 5 Autonomy Iyok Dr. Jay usil dan berbohong kepada
“Tidak berbohong pasien terhadap penatalaksanaan
kepada pasien” medis
Alinea 5 Autonomy Prajna Dr. Jay melanggar privasi pasien dan
belum melakukan persetujuan kepada
pasien
Alinea 5 Non maleficence Faldi Jika Nona Chubbt mengetahui bahwa
dr. Jay melakukan perbuatan tidak
senonoh bukan karena indikasi medis
tentunya Nona Chubby merasa
dirugikan
Pasien pertama dr.Jay seorang Autonomi Rahmatika Setiap pasien berhak meminta second
laki-laki muda ( tuan Keluh ) Gita opinion dari dokter yang lain saat
dengan keluhan nyeri perut kanan Pratiwi mengalami sakit.
atas. Nyeri perut sejak seminggu
yang lalu disertai perasaan sebah
yang tidak hilang walaupun sudah
minum obat yang diberikan oleh
dokter Bejo.

TERAPI beneficience Prajna Tidak memberikan obat yang


“saya manut bu dokter saja lah….! Paramita berkhasiat namun murah
Memang dokter Bejo terkenal suka
ngasih obat dengan jumlah banyak.
Mahal lagi…! “Gerutu tuan keluh
Ketika “Saya ganti dengan obat Justice Auzan Tidak adil dalam memberikan
yang lebih bagus yaa?” pengobatan karena langsung to the
point merujuk obat yang lebih bagus.
Pasien harus tau pengobatannya akan
seperti apa juga alternatif
pengobatannya. Pada kasus tersebut
sebenarnya obat generic lain yang
lebih murah ada, tetapi tidak
ditawarkan.
Terapi Justice Prajna Seharusnya dalam pemilihan obat
Saya ganti dengan obat yang lebih (Meminta partisipasi Paramita pasien dilibatkan. Pasien diberikan
bagus pasien sesuai dengan penjelasan tentang guna obat, harga,
kemampuannya) dan alternatifnya. Pada kasus tersebut
sebenarnya obat generic lain yang
lebih murah ada, tetapi tidak
ditawarkan.
Terapi Autonomi Prajna Pasien tersebut sebenarnya berhak
Wah obatnya teralalu banyak mas “Membiarkan pasien Paramita menentukan pilihan obat, ia kompeten
dewasa dan dalam mengambil keputusan. Jika
kompeten sebelumnya dokter sudah
mengambil menjelaskan fungsi masing-masing
keputusan sendiri” obat.

” Wah, obatnya terlalu banyak Autonomi Rahmatika Saat memberikan terapi kepada
mas.....! saya ganti dengan obat Gita pasien, dokter seharusnya dapat
yang lebih bagus ya....?” kata Pratiwi memberikan informasi terkait dengan
mbak Cow-Ash. kegunaan, cara pemberian,
” Saya manut bu dokter saja kontraindikasi, dan efek samping obat
lah......!, memang dokter Bejo tersebut kepada pasien. Hal itu
terkenal suka ngasih obat dengan merupakan hak bagi pasien.
jumlah banyak. Mahal lagi......!!”
gerutu tuan Keluh
Setelah memberi resep obat dan Autonomi Auzan Tidak ada kejelasan dari dokter Jay
instruksi periksa laboratorium “Tidak mengenai pemeriksaan yang akan
“Pasti Akurat” kepada pasien, mengintervensi dilakukan oleh laboratorium, hanya
dokter Jay menyuruh perawat pasien dalam memberikan intruksi kepada pasien.
untuk melakukan injeksi membuat keputusan
roborantia kepada pasien terakhir. dalam kondisi
elektif”
Alinea 6 Non Maleficence Febri Banyaknya obat yang diberikkan
Pemberian banyak obat (mencegah pasien Rachmaw membuat risiko pasien mendapatkan
dari bahaya) ati efek samping dari obat obat yang
Betapa terkejut mbak Cow-Ash diberikkan membuat dr. jay
saat mengetahui obat yang melanggar prinsip non maleficence
diberikan oleh dokter Bejo. Obat
yang diberikan oleh dokter Bejo
ada 7 macam
Tuan Keluh menderita sakit perut Non Maleficence Rahmatika Dokter seharusnya tidak memberikan
lalu diberikan obat oleh dr. Bejo. Gita banyak resep obat kepada pasien,
Obat yang diberikan oleh dokter Pratiwi karena hal itu dapat memberikan
Bejo ada 7 macam dampak bagi fungsi organ pasien
tersebut seperti ginjal dan hati.
Alinea 6 Beneficence Febri Dr. bejo memberikkan aturan pakai
Minum obat sekaligus (mengusahakan Rachmaw yang kurang sesuai dari seharusnya,
manfaat lebih besar ati dimana dr. bejo menyamaratakkan
Saya disuruh minum sekaligus dari keburukkan) cara pakai semua obat.
setelah makan dok. Bagaimana
menurut pendapat dokter? ” tanya
tuan Keluh.
” Wah, obatnya terlalu banyak
mas.....! saya ganti dengan obat
yang lebih bagus ya....?” kata
mbak Cow-Ash.
” Saya manut bu dokter saja
lah......!, memang dokter Bejo
terkenal suka ngasih obat dengan
jumlah banyak. Mahal lagi......!!”
gerutu tuan Keluh

SURAT KETERANGAN PALSU Justice Prajna Pasien ini mendapatkan perlakuan


“Tapi tarifnya dimahalin loh say” Paramita eksklusif karena secara finansial dia
mampu, padahal semua pasien harus
diperlakukan sama
Alinea 7 Beneficence Febri Mba cow-ash ataupun dr. jay hanya
Takut dipecat “berbuat baik” Rachmaw ingin berbuat baik terhadap nona
ati imoet agar nona imoet dapat
Sebenarnya mbak Cow-Ash tidak mempertahankan pekerjaannya
mau memberikan surat keterangan
itu, namun setelah didesak oleh
nona Imoet dengan mengiba-iba (
takut dipecat dari pekerjaannya )
disertai dukungan ”moral” oleh
dokter Jay (” tapi tarifnya
dimahalin lho Say.......!!!” kata
dokter Jay kepada mbak Cow-
Ash), akhirnya mbak Cow-Ash
mau memberikan surat keterangan
sakit kepada nona Imoet
Alinea 9 Justice Silvana Pada alinea tersebut, diketahui bahwa
(Berkeadilan) Oktaviana dokter Jay menyimpang dari prinsip
Membedakan Harga etik “Justice” atau berkeadilan. Hal
(Menaikkan Tarif Jasa Dokter) ini dikarenakan dokter Jay membeda-
bedakan tarif jasa dan menaikkan
Dokter Jay memberi dukungan harga ke beberapa orang yang
moral kepada mba Cow-Ash untuk meminta bantuannya.
memberikan surat keterangan
kepada nona Imoet. “Tapi tarifnya
dimahalin lho Say..!!!”, kata
dokter Jay kepada Mbak Cow-Ash
Memahalkan harga tarif nona Beneficience Auzan Dokter Jay/ Mbak Cow-Ash
Imoet. “Menolong Tanpa menolong namun disertai dengan
Pamrih” bayaran memahalkan tarif.
Surat izin atau keterangan sakit Beneficence Auzan Pasien ini mendapatkan perlakuan
yang dipalsukan eksklusif karena secara finansial dia
mampu, padahal semua pasien tidak
harus izin dari pekerjaannya.
Alinea 7 Autonomi Febri Pasien memiliki hak untuk
”surat izin” Rachmaw menentukan hal apa yang ia inginkan
ati atas dirinya sendiri. Yaitu meminta
Sebelum pulang, nona Imoet surat izin untuk kepentingan dirinya.
meminta surat keterangan sakit 3
hari yang berlaku surut sejak 2 hari
yang lalu kepada mbak Cow-Ash
karena sudah 2 hari tidak masuk
kerja
SURAT KETERANGAN PALSU Justice Hanna Dokter Jay membedakan tarif
“Tapi tarifnya dimahalin loh say” Kalita Ny.Imoet dengan pasien lainnya
hanya karena permintaan Ny.Imoet
untuk dibuat surat keterangan sakit
nona Imoet meminta surat Autonomi Hanna Pasien berhak meminta surat
keterangan sakit 3 hari yang Kalita keterangan sakit kepada dokternya,
berlaku sejak 2 hari yang lalu namun disini timbul masalah masa
kepada mbak Cow-Ash karena berlaku surat sakit tersebut yang
sudah 2 hari tidak masuk kerja diminta berlaku sejak 2 hari lalu
sedangkan pasien baru datang ke
klinik di waktu sekarang
Datang Pak Rusuh ,SH yang Autonomi Rahmatika Pak Rusuh adalah seorang awam,
mengaku sebagai paman tuan “Menghargai Gita beliau hanya mengetahui bahwa Tuan
Keluh meminta rasionalitas pasien” Pratiwi Keluh mengalami keracunan obat dari
pertanggungjawaban klinik ”Saka klinik dr. Jay. Sebagai dokter, kita
Repe DW” karena sehari setelah harus bisa memahami pemahaman
minum obat dari klinik, keadaan pasien, tidak menjudge pasien, dan
tuan Keluh malah bertambah memberikan informasi sejelas-
parah. Kulit , mata dan air seninya sejelasnya sesuai dengan latar
berwarna kuning. Kata dokter belakang dan pendidikan pasien.
Bejo, kelainan ini akibat keracunan
obat dari klinik
Kesal dengan nasib buruknya pada Beneficence Auzan Tidak bertanggung jawab dengan
hari itu, dokter Jay segera “Bertanggung kesalahan pengobatan yang dilakukan
melampiaskan kejengkelannya oleh mbak Cow-Ash dengan jengkel
dengan memarahi mbak Cow-Ash jawab/Berkasih dan memarah2inya. Padahal di awal
habis-habisan. Sayang” dokter Jay memberikan kesempatan
memeriksa pasien kepada mbak Cow-
Ash
tuan Keluh meminta Non-Maleficience Hanna Dokter seharusnya berpegang prinsip
pertanggungjawaban klinik ”Saka Kalita untuk tidak menyakiti pasien namun
Repe DW” karena sehari setelah pada konteks ini obat yang diberikan
minum obat dari klinik, keadaan justru memberikan efek samping dan
tuan Keluh malah bertambah membuat sakit pasien bertambah
parah. parah.
dokter Jay menawarkan alternatif Justice Hanna Dalam konteks ini dokter Jay tidak
Kalita mengahargai hak hukum pasien untuk
perdamaian dengan bersedia
meminta pertanggungjawaban dari
menanggung seluruh biaya dokter yang merawatnya
pengobatan tuan Keluh di rumah
sakit. Uang lima juta rupiah
berpindah dari kantong dokter Jay
ke saku Pak Rusuh ... Dan Pak
Rusuh pun pulang dengan
senyuman puas tersungging di
bibirnya.

Alinea 11 Autonomi Febri Dr. jay memiliki hak untuk


Uang 5 juta pindah tangan Rachmaw menangani urusan atau masalahnya
ati dengan caranya sendiri.
Melihat gelagat bahwa Pak Rusuh
masih belum puas, dokter Jay
menawarkan alternatif perdamaian
dengan bersedia menanggung
seluruh biaya pengobatan tuan
Keluh di rumah
sakit.......................... Uang lima
juta rupiah berpindah dari kantong
dokter Jay ke saku Pak
Rusuh .......... Dan Pak Rusuh pun
pulang dengan senyuman puas
tersungging di bibirnya.

Alinea 12 Justice (berkeadilan) Febri Tidak memperlakukan mba cow-ash


Pelampiasan kejengkelan Rachmaw dengan seharusnya. Menyalahi satu
ati
Kesal dengan nasib buruknya pada pihak tanpa melihat dari sudut
hari itu, dokter Jay segera pandang lain.
melampiaskan kejengkelannya
dengan memarahi mbak Cow-Ash
habis-habisan. Bahkan pasien di
klinik Tebar Pesona yang tidak
tahu apa-apa pun terkena
omelannya
Dasar dokter Jay......!!!!!!!!

Kesal dengan nasib buruknya pada justice iyok Seharusnya dr jay bijak dalam
hari itu, dokter Jay segera mengambil tindakan. Yaitu menerima
melampiaskan kejengkelannya hal buruk jika melakukan tindakan
dengan memarahi mbak Cow-Ash seperti menyuruh mba cowas untuk
habis-habisan menggantikannya sehingga banyak
protes dari pasien

Masalah KODEKI
No Konteks Masalah KODEKI Pengusul Alasan
Alinea 1 Pasal 20 Prajna Setiap dokter wajib memelihara
kesehatannya supaya dapat bekerja
dengan baik
Dokter Jay , adalah seorang dokter S.K.P.B IDI No Hanna Dokter Jay selaku seorang dokter
111/PB/A.4 02/2013 Kalita sangat berorientasi pada uang bukan
muda yang energik dan ambisius.
Pasal 2 kepada pasien. Hal tersebut dapat
Target pribadi yang dia inginkan mempengaruhi segala tindakan yang
dilakukannya terhadap pasien.
adalah sesegera mungkin
Kepentingan pasien dikesampingkan
mengikuti jejak teman sejawat dan uang didahulukan sehingga prinsip
alturisme profesionalisme telah
dokter yang lain yang sudah
dilanggar oleh dokter Jay
“mapan” secara ekonomi
Alinea 1 No 111/ PB/ A.4 / Duhita Untuk menambah ilmu kedokteran bisa
02/ 2013, pasal 20 lewat seminar

dokter Jay menolak diajak ikut S.K.P.B IDI No Hanna Dalam prinsip Exellence
seminar kedokteran berkelanjutan 111/PB/A.4 02/2013 Kalita profesionalisme seorang dokter
di kotanya dengan alasan sedang Pasal 2“Seorang dituntut untuk senantiasa selalu
jaga klinik. dokter wajib selalu menambah dan memperbaharui
melakukan ilmunya, salah satunya dengan cara
pengambilan mengikuti seminar. Dalam kasus
keputusanprofesiona dokter Jay ia tidak mau ikut seminar
l secara independen dikarenakan sedang jaga klinik. Dalam
dan hal ini dokter Jay kurang profesional
mempertahankan dalam menjalani profesinya sbg
perilaku profesional seorang dokter.
dalam ukuran yg
tertinggi”
1 S.K. P.B. IDI No. Duhita Dr. Jay tidak mengikuti pelatihan
111/PB/A.4/02/2013 kedokteran berkelanjutan yang wajib
, pasal 28: wajib diikuti oleh dokter umum dalam
“Setiap dr/drg yang rangka meningkatkan pengetahuannya.
berpraktik wajib
mengikuti
pendidikan
berkelanjutan yg
diselenggarakan
oleh organisasi
profesi dan lembaga
lain yg diakreditasi
oleh organisasi
profesi dalam
rangka penyerapan
pengembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi
kedokteran/kg”
1 S.K. P.B. IDI No. Dr. Jay tidak bersikap tulus dan ikhlas
111/PB/A.4/02/2013 dalam menangani pasien karena hanya
, pasal 14: ingin mengejar kekayaannya saja.
“Setiap dr wajib
bersikap tulus ikhlas
dan mempergunakan
seluruh keilmuan
dan keterampilannya
untuk kepentingan
pasien”
Alinea 2 S.K.P.B IDI No Silvana Pada pasal 4 disebutkan bahwa, “setiap
Memuji diri 111/PB/A.4 02/2013 Oktavian dokter harus menghindarkan diri dari
Untuk mempromosikan Pasal 4 a perbuatan yang bersifat memuji diri”.
kemampuannya, dr.Jay memasang Pada pasal tersebut juga terdapat
papan nama praktik dokter dengan penjelasan bahwa dokter dilarang
ukuran 1x2 meter di depan klinik mempromosikan kemampuannya,
“Saka Repe DW” dengan namun di papan nama tersebut dr.Jay
menggunakan Billboard. mencantumkan kemampuannya dan
pada pasal tersebut juga dijelaskan
papan nama praktek berukuran
maksimal 60x90cm, sedangkan ukuran
papan nama dr.Jay 1x2m. Selain itu
dr.Jay juga mencantumkan gelar
pendidikan selain dokter yang
diperolehnya, gelar tersebut bukan
untuk memperjelas spesialisasinya. Hal
tersebut tidak dibenarkan dalam pasal
ini.
Alinea 2 SKPB IDI No 111 / Ana Papan nama maksimal 60X40 cm, dr.
PB/ A.4/ 02/ 2013, Jay mencantumkan gelar padahal gelar
pasal 4 tidak usah dituliskan
Karena pasien di kliniknya masih S.K.P.B IDI No Prajna Setiap dokter wajib senantiasa
belum sesuai dengan harapan 111/PB/A.4 02/2013 Paramita mengingat kewajiban dirinya
(pasien masih do-re-mi) Pasal 11 melindungi hidup makhluk hidup
insani. Ketika dr. Jay
mengklasifikasikan pasien do-re-mi
hal tersebut menunjukkan harapan
dokter tersebut bukan lagi untuk
menyembuhkan pasien, tetapi sudah
berorientasi ekonomi.
Alinea 4 SKPB IDI No 111 / Iyok Dr Jay tergesah-gesah dalam
PB/ A.4/ 02/ 2013, nmemeriksa pasien karena harus ke
pasal 15 tempat praktiknya
Untuk mengatasi komplain dari S.K.P.B IDI No Hanna Dalam konteks ini dokter Jay selaku
111/PB/A.4 02/2013 Kalita seorang dokter dianggap kurang
pasien ( karena terlalu lama
Pasal 2 profesional karena tidak melakukan
menunggu di rumah), dokter Jay pelayanan pasien secara komprehensif,
mulai dari anamnesis hingga terapi.
kadang mengutus perawat jaga
Hal ini tidak sesuai dengan prinsip
untuk melakukan anamnesis serta humanisme profesionalisme yang
mengedepankan respect terhadap
pemeriksaan fisik dulu dan dokter
kebutuhan pasien
Jay tinggal memberi terapi
sesampainya di rumah.

Alinea 3 SKPB IDI No 111 / Hana Dokter wajib menjaga kepercayaan


PB/ A.4/ 02/ 2013, pasien, sementara dr. Jay tidak
pasal 10 melakukannya kepada pasiennya,
contohnya kepada Nona Chubby
Alinea 3 S.K.P.B IDI No Silvana Pada pasal 12 disebutkan bahwa,
Melimpahkan tugas 111/PB/A.4 02/2013 Oktavian “Dalam melakukan pekerjaannya
Pasal 12 a seorang dokter wajib memperhatikan
Untuk mengatasi complain dari keseluruhan aspek pelayanan
pasien (karena terlalu lama kesehatan (promotif, preventif, kuratif,
menunggu di rumah), dokter Jay dan 10ehabilitative), baik fisik maupun
kadang mengutus perawat jaga psiko-sosial-kultural pasiennya serta
untuk melakukan anamnesis serta berusaha menjadi pendidik dan
pemeriksaan fisik dulu dan dokter pengabdi sejati masyarakat.
Jay tinggal memberi terapi Dalam pasal ini terlihat bahwa dr.Jay
sesampainya di rumah. lalai dan tidak bisa menjalankan
tugasnya dengan baik.

Dengan kewenangannya sebagai S.K.P.B IDI No Auzan Setiap dokter dalam bekerjasama
dokter, Jay menyuruh nona Cabi 111/PB/A.4 02/2013 dengan para pejabat lintas sektoral di
membuka baju untuk diperiksa. Pasal 13 bidang kesehatan, bidang lainnya dan
masyarakat, wajib saling menghormati.
Kesewenang2an dokter jay dalam
memperlakukan nona Cabi adalah
salah satu perbuatan yang tidak
menghormati.
Alinea 6 S.K.P.B IDI No Silvana Bunyi pada pasal 19 yaitu “Setiap
Kedatangan Tn.Keluh 111/PB/A.4 02/2013 Oktavian dokter tidak boleh mengambil alih
Pasal 19 a pasien dari teman sejawat, kecuali
Pasien pertama seorang laki-laki dengan persetujuan keduanya atau
muda (Tn.Keluh) dengan keluhan berdasarkan prosedur yang etis.
nyeri perut kanan atas. Nyeri perut Dalam hal ini, dokter Jay tidak
sejak seminggu yang lalu disertai merebut pasien dari sejawatnya, yaitu
perasaan sebah yang tidak hilang dr.Bejo. Hal ini dikarenakan pasien
walaupun sudah minum obat yang datang berdasarkan prosedur yang etis
diberikan oleh dokter Bejo. dan berdasarkan kehendaknya sendiri.
Alinea 6 KODEKI S.K.P.B. Febri Mba chow-as tidak seharusnya
Wah obatnya terlalu banyak IDI Rachma mengatakan bahwa obat dari dr. bejo
No.:111/PB/A.4/02/ wati terlalu banyak. Karna terkesan
” Saya disuruh minum sekaligus 2013 menjatuhkan dr. bejo dihadapan
setelah makan dok. Bagaimana Pasal 9: pasien. Dan seharusnya jika memang
menurut pendapat dokter? ” tanya Seorang dokter dr. bejo memiliki kekurangan
tuan Keluh. wajib bersikap jujur hendaknya dr. yang bersangkutan
” Wah, obatnya terlalu banyak dalam berhubungan dengan pasien yang sama dapat
mas.....! saya ganti dengan obat dengan teman mengingatkan dr. bejo sebagai
yang lebih bagus ya....?” kata sejawatnya, dan sejawatnya.
mbak Cow-Ash. berupaya untuk
” Saya manut bu dokter saja mengingatkan
lah......!, memang dokter Bejo sejawatnya pada saat
terkenal suka ngasih obat dengan menangani pasien
jumlah banyak. Mahal lagi......!!” dia ketahui memiliki
gerutu tuan Keluh kekurangan dalam
karakter atau
kompetisi, atau yang
melakukan penipuan
atau penggelapan
Alinea 6 S.K.P.B IDI No Faldi Mbak koas menyepelehkan dokter lain
111/PB/A.4 02/2013

Pasal 18
Memberikan surat keterangan sakit S.K.P.B IDI No Auzan Setiap dokter wajib memberikan surat
selama 3 hari kepada nona Imoet. 111/PB/A.4 02/2013 keterangan dan pendapat yang telah
Pasal 7 diperiksa sendiri kebenarannya.
Dikarenakan saat diperiksa sendiri
penyakit Nona Imoet tidak perlu
sampai istirahat selama 3 hari. Jadi
meminta surat izin hanya untuk alasan
tidak masuk kerja.
Sebenarnya mbak Cow-Ash tidak Kode Etik Azhar Mbak Cow Ash telah terpengaruh
mau memberikan surat keterangan Kedokteran Naufaldi bujuk rayu pasien dan dr. Jay, sehingga
itu, namun setelah didesak oleh Indonesia Mbak Cow Ash rela memberikan surat
nona Imoet dukungan ”moral” (KODEKI) S.K.P.B keterangan palsu kepada Nona Imoet.
oleh dokter Jay (tapi tarifnya IDI No.
dimahalin lho Say), akhirnya mbak 111/PB/A.4/02/2013
Cow-Ash mau memberikan surat pasal 3
keterangan sakit kepada nona
Imoet

Masalah Disiplin Kedokteran


No Konteks Masalah Disiplin Pengusul Alasan
Kedokteran

Alinea 1 Per. KKI No 4 Iyok Dr Jay bekerja siang dan malam,


Tahun 2011 takutnya dapat membahayakan
pasien
Alinea 2 Per KKI No 4/ 2011 Hana Tidak boleh mengiklankan, gelar
tidak boleh dicantumkan (Mkes)
Alinea 3 Per KKI No 4/ 2011 Duhita Dr Jay mendelegasikan ke perawat
jaga, hal tersebut merupakan bentuk
pelanngaran yang dilakukan karena
mengutus seseorang yg bukan
kompetensinya
Alinea 3 Per KKI No 4/ 2011 Faldi Dr. Jay hanya melihat hasil
pemeriksaannya saja namun tidak
memeriksa secara langsung
Alinea 4 Per KKI No 4/ 2011 Faldi Dr Jay melakukan pemeriksaan
dengan tergopoh-gopoh
Alinea 4 Per KKI No 4/ 2011 Auzan dr. Jay menghentikan pengobatan
tanpa alasan yang layak
Alinea 4 Per KKI No 4/ 2011 Ana Dr. Jay tidak memantau pemeriksaan
pasien dan melanggarkan disiplin
ilmu karena takut membahayakan
pasien
Alinea 5 Per KKI No 4/ 2011 Febri Dr. Jay tidak melakukan informed
consent kepada Nona Chubby
Alinea 6 Per KKI No 4/ 2011 Gita Mengguankan gelar akademik atau
profesi yg bukan haknya
Alinea 6 Per KKI No 4/ 2011 Auzan Jika ingin praktik harus ada SIP yang
jelas, sementara Mbak Cow Ash
belum mendapatkan SIP
“Obat yang diberikan oleh Per.KKI no. 4/ 2011 Hanna Dr.Bejo selaku dokter dari tuan
tentang bentuk Kalita Keluh dalam melaksanakan terapi
dokter Bejo ada 7 macam sbb :
pelanggaran disiplin terhadap keluhan nyeri perut kanan
- Amoxicillin 3 kedokteran pasien dinilai berlebihan karena
obat-obatan tersebut diberikan terlalu
kali 1 tablet
banyak. Dapat dilihat pemberian
- Metoclopramide 3 antacida dan cimetidine yg memiliki
fungsi sama terhadap masalah
kali 1 tablet
gangguan lambung. Pada pasien yg
- Cimetidine 3 bermasalah dengan lambung letak
fokus nyerinya bukanlah pada
kali 1tablet
kuadran kanan tetapi pada kuadran
- Antacida 3 kiri perut.Kemudian penggunaan
diazepam yang fungsinya adalah
kali 1 tablet
sebagai obat anti-kejang, gangguan
- Pancreazym 3 kai 1 cemas, dan dapat digunakan sebagai
obat bius lokal. Obat diazepam
tablet
tersebut tidaklah tepat indikasi
- Diazepam 3 dengan keluhan pasien
kali 1 tablet
- Paracetamol 3 kali 1
tablet

Terapi 2 Per.KKI no. 4/ 2011 Silvana Pada terapi yang diberikan mba cow-
Resep Mba Cow-Ash tentang bentuk Oktaviana ash ini merupakan salah satu dari
pelanggaran disiplin golongan obat yang bersifat adiktif.
Valium No.X kedokteran. Obat tersebut hanya boleh diberikan
S3dd1 “Ketergantungan oleh seorang dokter dan dalam
pada narkotika, jumlah yang minimal. Namun pada
psikotropika, konteks masalah ini, mba cow-ash
alcohol, serta zat belum mempunyai wewenang untuk
adiktif lainnya”. memberi obat tersebut karena
statusnya yang belum menjadi
dokter.
Alinea 6 Per KKI No 4/ 2011 Duhita Dizepam golongan 4 termasuk
NAPZA, diberikan tidak atas
indikasi
Mbak koas memberikan valium
(diazepam) secara oral, padahal
harusnya secara injeksi
Kelalaian dalam memberikan Per.KKI no. 4/ 2011 Prajna Melakukan perbuatan yang dapat
terapi tentang bentuk Paramita mengakhiri kehidupan pasien atas
Sehari setelah meminum obat dari pelanggaran disiplin permintaan sendiri dan atau
klinik, keadaan tuan keluh malah kedokteran keluarganya
bertambah parah. Kulit, mata, dan  dokter jay memberikan Valium
air seninya bewarna kuning. pada pasien dengan penyakit hat,
obat tersebut toksik bagi hati jika
pasien tetap melanjutkan terapi
kemungkinan akan membahayakan
kehidupannya

Alinea 11 Per.KKI no. 4/ 2011 Silvana Pada konteks masalah di samping,


Memberikan data rekam medis tentang bentuk Oktaviana hal yang dapat disoroti adalah
Tn.Keluh ke Pak Rusuh pelanggaran disiplin bagaimana dokter Jay bisa langsung
kedokteran. percaya bahwa Pak Rusuh itu adalah
Pak Rusuh dalam hal ini mengaku “Membuka rahasia paman dari Tn.Keluh dan masalah
sebagai paman dari Tn.Keluh. Dia kedokteran, selanjutnya dokter Jay memberikan
meminta rekam medis Tn.Keluh sebagaimana diatur dan menjelaskan data rekam medis
untuk barang bukti penuntutan dalam peraturan Tn.Keluh kepada Pak Rusuh tanpa
perdata yang akan dilakukan. perundang- persetujuan dari Tn.Keluh itu
Dokter Jay pun memberikan undangan atau etika sendiri.
sambil menjelaskan bahwa sakit profesi”.
Tn.Keluh bisa asaja karena radang
hati yang masih dalam masa
inkubasi.
Memahalkan harga tarif nona Per.KKI no. 4/ 2011 Auzan Menerima imbalan dari dengan
Imoet. tentang bentuk memahalkan harga tarif karena
pelanggaran disiplin mengeluarkan surat izin / keterangan
kedokteran sakit dari hasil pemeriksaan.
Pemalsuan Jasa Medik Per KKI No. 4/ 2011 Rahmatika dr. Jay dan mbak Cow-Ash
tentang Bentuk Gita melakukan pelayanan medik dengan
Sebenarnya mbak Cow-Ash tidak Pelanggaran Disiplin Pratiwi menggunakan jasa palsu.
mau memberikan surat keterangan Kedokteran
itu, namun setelah didesak oleh
nona Imoet dengan mengiba-iba
(takut dipecat dari pekerjaannya )
disertai dukungan ”moral” oleh
dokter
Jay (”tapi tarifnya dimahalin lho
Say.......!!!” kata dokter Jay kepada
mbak Cow-Ash), akhirnya mbak
Cow-Ash mau memberikan surat
keterangan sakit kepada nona
Imoet.

Alinea 9 Per. KKI No. 4/2011 Febri Tidak terdapat keterangan


Keracunan Tentang bentuk Rachmaw penanganan apa yang dilakukan dr.
pelanggaran disiplin ati bejo terhadap pasien yang dikatakan
Kulit , mata dan air seninya kedokteran keracunan. Jika memang demikin dr.
berwarna kuning. Kata dokter “tidak melakukan bejo memiliki kewajiban untuk
Bejo, kelainan ini akibat keracunan pertolongan darurat segera melakukan penanganan yang
obat dari klinik ” Saka Repe DW”. atas dasar sesuai atas apa yang terjadi kepada
kemanusiaan, pak keluh atau pasien yang terkait.
padahal tidak
membahayakan
dirinya, kecuali bila
ia yakin ada orang
lain yang bertugas
dan mampu
melakukannya”
Alinea 10 Per. KKI No. 4/2011 Febri Memberikan rekam medis untuk
Perlihatkan rekam medis Tentang bentuk Rachmaw memperlihatkan kepada pak rusuh
pelanggaran disiplin ati yang merupakan paman pak keluh.
Sambil menggebrak meja, Pak kedokteran Dimana dr. jay harus
Rusuh meminta catatan medik “tidak memberikan memberikannya pada MKDKI kalua
tuan Keluh untuk barang bukti informasi, dokumen memang adanya pengaduan.
penuntutan perdata yang akan dan alat bukti
dilakukan oleh Pak Rusuh ,SH. lainnya yang
Dokter Jay membantah keras diperlukkan MKDKI
semua tuduhan Pak Rusuh ,SH. untuk pemeriksaan
Sambil menunjukkan rekam medik atas pengaduan
tuan Keluh, dokter Jay dugaan pelanggaran
menjelaskan bahwa sakit tuan disiplin”
Keluh bisa saja karena radang hati
yang masih dalam masa inkubasi,
sehingga saat datang periksa ,
belum menampakkan gejala klinik
Datang Pak Rusuh, SH yang Per.KKI no. 4/ 2011 Prajna Tidak memberikan penjelasan yag
mengaku sebagai paman tuan tentang bentuk Paramita jujur, etis, dan memadai kepada
keluh meminta pertanggung pelanggaran disiplin pasien atau keluarganya dalam
jawaban klinik kedokteran melakukan praktik kedokteran.
Masalah ini tidak akan muncul
apabila dokter telah menjelaskan
dengan baik

Masalah Hukum
No Konteks Masalah Hukum Pengusul Alasan

Alinea 1 UU No 29 / 2004 Gita Dr Jay tidak mau ikut seminar,


walaupun mungkin untuk
menambah pengetahuan seminar
dapat dilakukan secara online
Alinea 3 UU No.29/2004 tentang Silvana Pada konteks kasus di alinea
Bekerja di klinik miliknya dan Praktik Kedokteran Oktaviana tersebut dr.Jay merupakan dokter
magang di 3 klinik lainnya. yang sibuk yang jam kerjanya
Pasal 29 (3): ada dimana-mana. Empat tempat
Dokter Jay magang bekerja di 3 “Untuk memperoleh harus dia pantau, sehingga hal ini
klinik lain yang sudah ramai surat tanda registrasi memungkinkan dokter Jay
(Klinik rawat Inap ”Heboh dokter dan surat tanda mengalami kelelahan sehingga
Husada”, Klinik rawat jalan registrasi dokter gigi dia mungkin dapat terjadi
“Rame Selalu”, dan Balai harus memenuhi penurunan tingkat kebugaran dan
Pengobatan “Tebar Pesona”) pada persayaratan: kesehatannya. Padahal dalam hal
jam-jam tertentu yang menurut (c) memiliki keterangan ini kesehatan dokter merupakan
perkiraannya tidak mengganggu sehat fisik dan mental”. hal terpenting, terlebih lagi
jadwal praktek di klinik dalam pasal 29 (3) bahwa
pribadinya. kesehatan dokter menjadi suatu
syarat untuk mendapatkan surat
tanda registrasi dokter.
Alinea 3 UU No 29 tahun 2004, Duhita Dokter atau dokter gigi yang
pasal 40 ayat 1 harus menggantikan adalah yg
mempunyai SIP, namun dr. Jay
hanya mengutus perawat
Aline 3 UU No 29 th 2004 Febri Dr Jay tidak melakukan
tentang praktik anamnesis dan PF
kedokteran pasal 44
ayat 1 dan 2
Alinea 3 UU No 29 th 2004 Gita Dr. Jay tidak melakukan
tentang praktik pemeriksaan sesuai standar dan
kedokteran pasal pasal standar operasional
51
Alinea 3 UU No 29 th 2004 Hana Pasien mempunyai hak untuk
tentang praktik menerima penjelasan medis
kedokteran pasal 52 secara komprehensif, namun dr
Jay tidak melakukannya
Alinea 5 UU No 29 th 2004 Auzan Dr. Jay melakukan tindakan
tentang praktik tidak berdasarkan indikasi medis
kedokteran pasal 51
Alinea 6 UU No 29 th 2004 Faldi Koas belum kompeten dan masih
tentang praktik belajar untuk menangani pasien
kedokteran pasal 27
Alinea 6 UU No 29 th 2004 Iyok Dokter/dokter gigi yang praktik
tentang praktik harus punya SIP, sedangkan
kedokteran pasal 29 mbak koas belum mempunyai
ayat 1 SIP
Alinea 6 UU No 5 / 97 Iyok Mbak koas belum punya SIP
Alinea 6 UU No 5 / 97 Gita Mbak Cow Ash Memberikan
obat diazepam scr tablet
dr. Bejo memberikan diazepam UU No.5/1997 tentang Azhar Dr. Bejo maupun mbak Cow Ash
oral dan mbak Cow Ash Psikotropika pasal 1 Naufaldi memberikan diazepam kepada
memberikan valium kepada pasien tanpa adanya indikasi
pasien yang jelas
Alinea 6 UU No 5 / 97 Febri Boleh memberikan psikotropika
oleh apotik asalkan ada resep
dari dokter
Praktik kedokteran UU No.29/2004 tentang Prajna Seharusnya jika dokter bejo dan
Perasaan sebah yang tidak hilang Praktik kedokteran Paramita dokter jay tidak mampu
walaupun sudah minum obat yang pasal 51 menanganinya, mereka merujuk
diberikan dokter bejo pasien tersebut
Praktik kedokteran UU No.29/2004 tentang Prajna Diberikan setelah pasien
Setelah memberikan resep obat Praktik kedokteran Paramita mendapat penjelasan secara
dan instruksi periksa laboratorium pasal 45 lengkap mencangkup diagnosis,
“pasti akurat” kepada pasien, tujuan tindakan medik dilakukan,
dokter Jay menyuruh perawat alternative tindakan, risiko dan
untuk melakukan injeksi komplikasi yang mungkin
roborantia terjadi.
Pasien bahkan tidak
mengetahui risiko dari injeksi
tersebut, yang menyebabkan
syok anafilaktik. Pasien bahkan
tidak diberikan alternative,
bahwa sebenarnya vitamin bisa
saja lewat peroral.
Alinea 10 UU No.29/2004 tentang Febri Dari kalimat yang terdapat pada
Pemberian rekam medis Praktik Kedokteran Rachmawati pasal 48 tidak di sebutkan bahwa
saudara pasie yang tidak kita
Sambil menggebrak meja, Pak Pasal 48: ketahui apakah pasien
Rusuh meminta catatan medik menyetujuinya menjadi wali atau
tuan Keluh untuk barang bukti “(1) setiap dkter atau tidak dapat mengetahui tentang
penuntutan perdata yang akan dokter gigi dalam terapi atau yang berkaitan
dilakukan oleh Pak Rusuh ,SH. melaksakan praktik dengan data pasien yang
Dokter Jay membantah keras kedokteran wajib bersangkutan
semua tuduhan Pak Rusuh ,SH. menyimpan rahasia
Sambil menunjukkan rekam kedokteran
medik tuan Keluh, dokter Jay (2) rahasia kedokteran
menjelaskan bahwa sakit tuan dapat dibuka hanya
Keluh bisa saja karena radang untuk kepentingan
hati yang masih dalam masa kesehatan pasien,
inkubasi, sehingga saat datang memenuhi permintaan
periksa , belum menampakkan aparatur penegak
gejala klinik hokum dalam rangka
penegakkan hokum,
permintaan pasien
sendiri, atau
berdasarkan ketentuan
perundang undangan.
Sambil menggebrak meja, Pak UU no. 29 / 2004 iyok Saya setuju dengan dr rusuh
Rusuh meminta catatan medik Ttg praktik kedokteran yaitu meminta rekam medic
tuan Keluh untuk barang bukti kepada dr jay.. (aku agak
penuntutan perdata yang akan bingung ttg yang ini maafkan)
dilakukan oleh Pak Rusuh ,SH.
Dokter Jay membantah keras
semua tuduhan Pak Rusuh ,SH.

Anda mungkin juga menyukai