Anda di halaman 1dari 12

CERVICAL SYNDROME

NAMA KELOMPOK 1
1. Afriana Nurdiati
2. Ardian yudha subiakto
3. Damar anom saputro
DEFINISI
Cervical syndrome merupakan
kumpulan gejala yang timbulkan
oleh adanya iritasi atau kompresi
pada radik daerah cervical yang
ditandai dengan adanya nyeri
pada leher yang dijalarkan sesuai
dengan sekmentasi yang terkena.
ETIOLOGI
Nyeri pada leher disebabkan oleh
beberapa faktor,diantaranya faktor
musculuskletal,faktor nervosum,faktor
vaskularisasi dan faktor
persendian.Berbagai faktor yang terjadi
pada cervical syndrome adalah
kesalahan postur.postur dan posisi
yang salah dan berkepanjangan dapat
menyebabkan nyeri pada leher.
PATOLOGI
Penyebab kasus cervical syndrome ini adalah
kesalahan postural yang sifatnya berkepanjangan.
Pada posisi tertentu yang bersifat isometrik dan
berkepanjangan menyebabkan otot-otot sekitr leher
menanggung beban yang berlebihan sehingga
menyebabkan otot-otot tersebut lelah dan tegang.
Otot yang tegang akan menekan dan mengahambat
sirkulasi darah setempat,akibatnya terjadi iskemik
dan zat-zat kimia seperti zat P,zat kimia yang dapat
merangsang reseptor nyeri tidak dapat dibuang
akan menimbulkan nyeri. Impuls rasa nyeri akan
mengakifasi nociseptor dan merangsang saraf
simpatik yang terus menerus menyebabkan
terjadinya guarding spasme atau memicu spasme.
TANDA DAN GEJALA

1. Adanya nyeri pada daerah leher


yang bersifat terus menerus
2. Adanya spsme otot-otot leher
3. Adanya keterbatasan gerak pada
leher
4. Gangguan gerakan kompensasi
untuk mengindari rasa
nyeri,misalnya bahu menjadi
asimetris atau tidak tegak
PROGNOSIS
1. Quo ad vitam : Pada Kasus Cervical
syndrom,prognosis ini adalah baik karena tidak
mengancam jiwa pasien.
2. Quo ad sanam : Prognosis ini juga baik karena
penyakit cervical syndrom dapat disembuhkan bila
segera diberikan terapi dan terapi harus rutin serta
memperbaiki poture tubuh yang salah.
3. Quo ad Fungsionam : Pada kasus cervical
syndrom,prognosis ini bersifat dubia karena hal ini
dipengaruhi oleh derajat keparahan penyait ini dan
cepat atau tidaknya dalam mendapatkan terapi.
4. Quo ad cosmeticam : Pada kasus ini,prognosisnya
baik karena penyakit ini tidak menimbulkan kecacatan
maupun gejala sisa yang tampak pada pasien.
DIAGNOSIS BANDING
1. Spondilosis cervical
2. HNP cervical
KOMPLIKASI
atrofi otot-otot leher dan adanya
kelemahan otot-otot leher dan
bahu, dan ketidakmampuan
tangan untuk melakukan aktifitas
PEMERIKSAAN SPESIFIK

1. Pemeriksaan nyeri dengan menggunakan


verbal descriptive scale (VDS)
2. Pemeriksaan lingkup gerak sendi cervical
degan menggunakan midline
3. Tes provokasi nyeri
a. Tes kompresi foraminal
b. Tes distraksi foramina
c. Valvasi manouver test
PROBLEMATIKA FISIOTERAPI
1. Impairment
a. Adanya nyeri diam,nyeri tekan,dan nyeri gerak
b. Adanya spasme otot-otot penggerak leher
c. Adanya keterbatasan LGS.
2. Fungsional limitation
Pasien mengalami kesulitan saat mengerjakan
pekerjaan rumah seperti menjemur baju,posisi melihat
keatas dan menyapu dan saat menulis didepan tulis
saat mengajar.
3. Partisipation restriction
Pasien tidak mengalami hambatan dalam berinteraksi
dan bersosialisasi dngan lingkungan sekitar.
TEKNOLOGI INTERVENSI
FISIOTERAPI
1. Ultrasound
2. Terapi latihan
a. Rhitmic stabilization
1) Isometrik kontraksi otot fleksor leher
2) Isometrik kontraksi otot extensor leher
3) Isometrik kontraksi otot lateral fleksor
leher kanan/kiri

Anda mungkin juga menyukai