centralization
De-centralization
Kebijakan
Harapan 15 tahun yang lalu
Desentralisasi
Dalam bentuk
berbagai peraturan Menghasilkan
hukum peningkatan
Status Kesehatan
Input Lembaga Masyarakat
Pemerintah
Masyarakat dan
Swasta
Faktor-faktor lain
Pertanyaan-pertanyaan
kritis setelah 15 tahun
Apakah kebijakan
desentralisasi justru
memperburuk status
kesehatan
masyarakat?
Apa kenyataannya?
Mengapa?
15 tahun desentralisasi tidak berhasil
menyeimbangkan fasilitas kesehatan dan sumber
daya kesehatan antar propinsi/kabupaten
Analisis kematian bayi
Desentralisasi
Mengapa?
Kebijakan
Kenyataan saat ini (2013):
Desentralisasi
Dalam bentuk
berbagai peraturan Menghasilkan
hukum peningkatan
Status Kesehatan
Input Lembaga Masyarakat
Pemerintah
Masyarakat dan
Masih Swasta
centralization
De-centralization
Saat ini sedang dirancang perubahan aturan hukum untuk
desentralisasi
Apakah UU dan
PP akan lebih
tersentralisasi?
Law
22/99
Law
32/04
centralization
De-centralization
Revisi Revisi
PP No. 38/ PP No. 41/
2007 2007
Pokok Bahasan 2:
TATA KELOLA SEKTOR KESEHATAN
Beberapa Implikasi Penting
PP 38 dan PP 41 dalam
Tata Kelola Sektor Kesehatan
19
Beberapa Implikasi, antara lain:
20
Implikasi 1: Hubungan Pusat, Propinsi, dan Kabupaten
Fungsi Regulasi
Fugsi
Pelayanan
Fungsi
Pembiayaan
22
Arti Konkuren
...setiap bidang urusan pemerintahan yang bersifat
konkuren senantiasa terdapat bagian urusan yang menjadi
kewenangan Pemerintah, pemerintahan daerah provinsi,
dan pemerintahan daerah kabupaten/kota.
23
Hubungan pusat dan propinsi-kabupaten
kota:
Mempengaruhi Sistem Kesehatan Kabupaten
Mempengaruhi Rencana Strategis: sejak dari
misi sampai program.
Mempengaruhi sistem manajemen di Dinas
Kesehatan dan DepKes
24
Implikasi 2:
Hubungan antar berbagai lembaga di sektor
kesehatan
Menggunakan Konsep
Governance
25
Pemerintah
Sebagai pemberi dana
dan pelaksana.
masyarakat
Sebagai regulator,
pemberi dana dan
pelaksana.
Usaha
26
PP 38 dan PP 41
Menempatkan DInas
Kesehatan sebagai
regulator RSD sebagai unit
Menempatkan berbagai pelayanan
lembaga pemerintah Jamkessosda ---) UPT
sebagai unit pelayanan: Dinas
27
1. Aspek Filosofi dan Sosiologis
Filosofi: Mengapa?
sektor kesehatan karena adanya
membutuhkan penetap kemungkinan lembaga
kebijakan/regulator pelayanan kesehatan
yang kuat (operator) tidak baik
mutunya dan tidak safe.
Masyarakat harus
dilindungi oleh sistem
regulasi yang kuat
Aspek Filosofi dan Sosiologis
Secara sosiologis: Kesalahan dalam
sektor kesehatan penanganan
mirip dengan sektor kesehatan akan
penerbangan. dapat menimbulkan
Jika sektor - kematian
kesehatan tidak ataupun
diawasi dengan
- kecacatan
baik, akan banyak
pelanggaran yang permanen
membahayakan yang tidak dapat
kehidupan manusia. dikembalikan
seperti semula.
Aspek Filosofi dan Sosiologis
Sektor Secara sosiologis: Kesalahan dalam
Penerbangan sektor kesehatan penanganan
Sektor mirip dengan sektor kesehatan akan
Kesehatan penerbangan. dapat menimbulkan
Jika sektor - kematian
Sektor
kesehatan tidak ataupun
Pendidikan diawasi dengan
- kecacatan
Sektor Seni baik, akan banyak
pelanggaran yang permanen
suara, seni
membahayakan yang tidak dapat
lukis, seni dikembalikan
kehidupan manusia.
lawak seperti semula.
Fungsi melindungi masyarakat di
sektor kesehatan:
Lembaga pelayanan kesehatan yang bermutu
Dari apa? rendah;
Tenaga Kedokteran dan Kesehatan yang tidak
kompeten;
Pelayanan kesehatan tradisional dan alternatif
yang tidak dapat dipertanggung-jawabkan;
Jaminan kesehatan yang tidak bermutu dan
banyak fraud;
Bisnis obat yang buruk;
Salon kecantikan dan pelangsingan tubuh yang
tidak jelas manfaatnya
Penjualan makanan dan minuman yang buruk;
Fungsi melindungi masyarakat di
sektor kesehatan:
Lembaga pelayanan kesehatan yang bermutu
Dari apa? rendah;
Tenaga Kedokteran dan Kesehatan yang tidak
kompeten;
Pelayanan kesehatan tradisional dan alternatif
yang tidak dapat dipertanggung-jawabkan;
Jaminan kesehatan yang tidak bermutu dan
banyak fraud;
Bisnis obat yang buruk;
Salon kecantikan dan peangsingan tubuh yang
tidak jelas manfaatnya
Penjualan makanan dan minuman yang buruk;
Di sebuah Kabupaten padat di Jawa bisa
jumlahya 1.3 juta manusia
Fungsi Perlindungan ini secara
sosiologis:
Sangat strategis Fungsi ini harus ada
Sangat mulia
di pemerintah dan
namun juga
Sangat sulit berada di Dinas
sehingga harus fokus Kesehatan.
Aspek Hukum
Dalam 10 tahun terakhir ini, fungsi regulator dinas
kesehatan provinsi dan kabupaten/kota telah
dinyatakan tegas dalam:
UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
Pasal 37 ayat (1) (terkait Surat Izin Praktik);
UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal Dalam
182 ayat (3) (terkait Pengawasan); perubahan
PP 38 dan PP
UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 41 serta
Permenkes,
26 ayat (1), (3), dan (4) (terkait Perizinan Rumah keberadaan
UU tersebut
Sakit). tidak dapat
diabaikan
Lampiran PP No. 38 Tahun 2007 khususnya Bidang
Kesehatan pada sub bidang 1, 3, 4, dan 6.
Dalam Konteks
Rumahsakit
Pemerintah
Sebagai yang dilayani.
masyarakat
Dinas Kesehatan sebagai
perumpunan Dinas yang
berfungsi sebagai regulator
(pmeberi perijinan), pemberi Usaha
dana dan pelaksana.
3721
Dalam Konteks Jaminan
Sosial
Pemerintah
Sebagai yang dilayani.
masyarakat
Dinas Kesehatan sebagai
perumpunan Dinas yang Usaha
berfungsi sebagai pengawas
mutu jaminan kesehatan
Ada kecenderungan
pemisahan antara DinKes Propinsi RSUP
Dinas Kesehatan dan
RS
DinKes Kabupaten RSUD
39
Suasana yang diharapkan setelah
Desentralisasi
DitJen BinKesMas DitJen YanMed
DinKes Propinsi
UKP UKM
DinKes Kabupaten
RSUP,
RS UKP UKM
Swasta,
RSD, RS
dll
Swasta, dll
40
Pengaruh Praktis
RSD menjadi bukan lagi UPT Dinas, namun RS
yang bertanggung jawab pada Bupati dengan
sistem keuangan BLU.
Dinas Kesehatan memegang fungsi perijinan
Mempengaruhi SKD
41
HP: 08156751227
E-mail: luqyboy2@yahoo.co.id
TERIMA KASIH