Anda di halaman 1dari 14

CEREBRAL PALSY DIPLEGI SPASTIK

Anisa Nur Afifah (01.15.546)


Dimas Listyoaldi Pratama (01.15.551)
Fitri Lianti (01.15.552)
Definisi

• Cerebral palsy diplegi spastik adalah suatu gangguan


tumbuh kembang motorik anak yang disebabkan
karena adanya kerusakan pada otak yang terjadi pada
periode sebelum, selama, dan sesudah kelahiran
yang ditandai dengan kelemahan pada anggota gerak
atas, dengan karakteristik tonus postural otot yang
tinggi terutama pada region trunk bagian bawah
menuju ekstremitas bawah.
Etiologi

• Etiologi adalah ilmu yang mempelajari penyebab atau asal


penyakit dan faktor-faktor yang menghasilkan atau
memengaruhi suatu penyakit tertentu atau gangguan.
• Periode terjadinya kerusakan otak dikelompokan dalam 3
kategori yaitu masa prenatal, perinatal, dan post natal.
1. Prenatal
- Faktor herediter atau genetik.
- Infeksi virus (rubella, herpes), bakteri dan parasit
(toxoplasmosis).
- Anoxia janin yang disebabkan oleh perdarahan akibat pemisahan
plasenta yang terlalu dini atau kelainan pertumbuhan plasenta.
- Inkompatibilitas rhesus (Rh) yang meliputi : anemia hemolitik,
hiperbilirubinemia, dan eritroblastosis janin.
- Gangguan metabolik ibu : diabetus mellitus.
- Gangguan perkembangan yang meliputi kelainan pertumbuhan
otak, vaskuler, struktur skeletal.
2. Perinatal
- Pecahnya pembuluh darah otak.
- Kompresi otak akibat proses persalinan yang lama
atau sulit.
- Asfiksia akibat sedasi obat.
- Gawat janin dalam persalinan.
- Solutio placentae.
- Placentae previa.
- Prematuritas.
3. Post natal
- Gangguan pembuluh darah otak.
- Cedera kepala.
- Infeksi otak yang disebabkan bakteri atau
encephalopati virus.
- Keadaan toksik seperti keracunan Pb (plumbum /
timah hitam).
- Anoxia karena tenggelam.
- Serangan epilepsy.
- Tumor.
- Cardiac arrest (Campbell, 1991).
Patologi

• Patologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit,


analisis, dan pengambilan sampel jaringan, sel, dan
cairan tubuh.
• CP diplegi spastik dari beberapa literature
diasumsikan oleh karena adanya haemorage dan
periventricular leukomalacia pada area substansi alba
yang merupakan area terbesar dari kortek motor.
Periventrium leukomalacia adalah nekrosis dari
substansi alba sekitar ventrikel akibat menurunnya
kadar oksigen dan arus darah pada otak yang
biasanya terjadi pada spastik diplegi.
Tanda dan Gejala Klinis

• Kelemahan anggota gerak bawah.


• Adanya spastisitas ada tungkai bawah.
• Adanya gangguan keseimbangan dan koordinasi pada
gerakan ekstremitas bawah serta gangguan pola
jalan.
• Pada gangguan pola jalan terdapat ciri khas yaitu :
1. Pola jalan menggantung (scissor gait) dengan
fleksi hip dan knee.
2. Endorotasi dan adduksi hip.
3. Plantar fleksi dan inversi kaki.
Prognosis

• Prognosis adalah peramalan dari kemungkinan dan


akhir suatu penyakit
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad sanam : dubia
• Quo ad fungsionam : dubia
• Quo ad cosmeticam : dubia
Diagnosis Banding

• Retardasi motorik terbatas.


• Tahanan volunter terhadap gerakan pasif.
• Kelainan persendian.
• Berjalan berjinjit.
• Pemendekan kongenital pada gluteus maksimus,
gastroknemius, atau hamstring.
Komplikasi

• Retardasi mental.
• Epilepsi.
• Gangguan nutrisi dan pertumbuhan.
• Disfungsi vesika urinaria.
• Disfungsi saluran cerna.
• Gangguan tidur.
• Pengeluaran air liur.
• Hilang pendengaran.
• Gangguan penglihatan.
• Gangguan orthopedi.
Pemeriksaan Spesifik Fisioterapi

• Pemeriksaan tonus otot


• Pemeriksaan reaksi otomatis
• Pemeriksaan reflek patologis
• Pemeriksaan Deformitas
• Pemeriksaan Intrapersonal dan Interpersonal
• Pemeriksaan Aktifitas Fungsional
Diskripsi Problematika Fisioterapi

• Impairment
Adanya abnormalitas tonus postural ( spastisitas )
menyebabkan kontrol gerak yang tidak terkendali sehingga
mempengaruhi postur tubuh. Apabila tidak segera ditangani
maka akan terjadi permasalahan lain berupa deformitas yaitu
kontrakur otot, kekakuan sendi, skoliosis.
• Functional Limitation
Akibat adanya postur tubuh yang jelek dan kontrol gerak yang
tidak terkendali maka akan mempengaruhi aktifitas fungsional
sehari-hari yaitu makan, memakai baju, mandi, bermain.
• Participation Restriction
Dengan terbatasnya aktifitas sehari-hari maka anak penderita
CP tersebut akan terbatas aktifitas di luar rumah seperti
bergaul dengan anak-anak atau orang-yang tinggal di dekat
tempat tinggalnya.
Teknologi Intervensi Fisioterapi

• Mobilisasi trunk.
• Stretching
• Latihan gerak aktif dengan pendekatan terapi dengan
permainan
• Latihan pola jalan (aktifitas fungsional)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai