Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN DISKUSI FT D II

KELOMPOK IV

Disusun oleh:

Anisa Nur Afifah (01.15.546)

Ardhian Yuda Subiakto (01.15.548)

Dimas Listyoaldi Pratama (01.15.551)

Putri Atmanegara (01.15.559)

Setiawan Adi Putro (01.15.563)

Akademi Fisioterapi YAB Yogyakarta

2017
FISIOTERAPI PADA TUBERKULOSIS PARU

1. Definisi Tuberkulosis
Tuberkulosis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang
bernama mycobacterium tubercolosis. Bekteri ini biasanya menyerang
paru,tetapi ia juga bisa menyerang organ organ tubuh yang lain seperti ginjal,
tulang belakang, otak (Depkes RI, 2008 ; Center Of Disease Control And
Prevention/CDC, 2008).
2. Epidemiologi Tuberkulosis
Hingga saat ini diperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi
oleh mycobacterium tubercolosis. TB yang disebut juga sebagai penyakit
kemiskinan terutama menyerang pada kelompok usia dewasa muda pada
tahun-tahun yang paling produktif dari mereka. Mayoritas kematian akibat TB
berada di negara-negara berkembang dan lebih dari separuhnya terjadi di
Asia (WHO, 2009 a).
3. Cara Penularan
TB paru adalah melalui percikan dahak (droplet nuklei) di udara. TB
menyebar melalui udara dari seorang penderita ke orang lain. Bakteri TB
berada di udara ketika seorang dengan penyakit TB paru atau tenggorokan
yang aktif batuk, bersin,berbicara, atau menyanyi.
4. Gejala Klinis
a. Gejala umum TB meliputi :
- Badan lemas.
- Nafsu makan menurun.
- Berat badan menurun.
- Malaise.
- Berkeringat pada malam hari tanpa kegiatan fisik.
- Demam lebih dari 1 bulan.
b. Gajala khusus dari TB paru meliputi :
- Batuk berdahak selama 3 minggu atau lebih.
- Batuk darah atau dahak bercampur darah.
- Nyeri di dada.
5. Penyebab dan Faktor Resiko

1
2

Faktor resiko TB :
a. Daya tahan tubuh yang rendah, seperti terinfeksi HIV/AIDS.
b. Malnutrisi/memiliki status gizi buruk.
c. Menderita penyakit diabetes melitus (DM).
d. Mengkonsumsi obat dari golongan immunosupresan.
e. Orang-orang dalam kelompok umur bayi dan anak atau lanjut usia
(lansia).
f. Wanita hamil.
g. Orang-orang yang sering bersama penderita TB setiap hari, seperti
anggota keluarga, teman-teman, rekan kerja atau teman sekelas mereka.
h. Orang-orang yang tinggal di lingkungan yang ventilasinya kurang,
pencahayaan mataharinya kurang dan lembab, atau dengan kepadatan
penduduk yang tinggi.
i. Kemiskinan.

Penyebab TB paru adalah bakteri TB (Mycobacterium Tubercolosis).

6. Diagnosis TB
a. Diagnosis klinis
Riwayat batuk lebih dari 3 minggu, batuk berdarah, penurunan berat
badan, demam, berkeringat malam hari, letih, lesu.
b. Diagnosis standar (baku emas)
Melalui pemeriksaan kultur atau biakan dahak, SPS (Sewaktu Pagi
Sewaktu) BTA (+).
7. Standar Terapi TB Paru
a. Medikamentosa
OAT (obat anti tuberkulosis).
b. Non medikamentosa
Batuk efektif.
8. Problematika TB Paru
a. Impairment
Sesak nafas, nyeri gerak pada dada saat gerakan protaksi dan retraksi,
spasme pada otot m. Sternocleidomastoideus, penurunan ekspansi
thoraks, dan jalan nafas terganggu aibat sekresi yang berlebihan.
b. Functional Limitation
3

Adanya keterbatasan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas


seperti menjemr pakaian, keterbatasan bernafas, kapasitas paru menurun.
c. Participation Restriction
Penderita tidak dapat bersosialisai atau gotong royong seperti kerja bakti
membersihkan jalan, dll.
9. Tujuan Fisioterapi TB Paru
a. Jangka pendek
Mengurangi nyeri, sesak nafas, pengeluaran sputum, spasme otot,
pengeluaran lendir yang berlebihan.
b. Jangka panjang
Meningkatkan ekspansi thorak dan jalan nafas akibat sekresi berlebihan,
mengurangi deformitas.
10. Mobilitas Fisioterapi
a. Infrared.
b. ACBI (Active Cycle Breathing Techniques).
c. Posisioning.
11. Kontraindikasi
a. Clapping karena dapat membantu menyebarkan TB.
b. Chest terapi tidak boleh dilakukan bila ada batuk berdarah.
4

FISIOTERAPI PADA KANKER PARU

1. Definisi

Kanker paru adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup


keganasan yang berasal dari paru sendiri (primer). Dalam pengertian klinik yang
dimaksud dengan kanker paru primer adalah tumor ganas yang berasal dari
epitel bronkus (karsinoma bronkus = bronchogenic carcinoma).

2. Epidemiologi

Kanker paru merupakan penyebab utama keganasan di dunia, mencapai


hingga 13 persen dari semua diagnosis kanker. Selain itu, kanker paru juga
menyebabkan 1/3 dari seluruh kematian akibat kanker pada laki-laki. Di Amerika
Serikat, diperkirakan terdapat sekitar 213.380 kasus baru pada tahun 2007 dan
160.390 kematian akibat kanker paru. Berdasarkan data WHO, kanker paru
merupakan jenis kanker terbanyak pada laki-laki di Indonesia, dan terbanyak
kelima untuk semua jenis kanker pada perempuan Kanker paru juga merupakan
penyebab kematian akibat kanker terbanyak pada laki-laki dan kedua pada
perempuan.

3. Factor resiko
1. Usia > 40 tahun dengan riwayat merokok 30 tahun
2. Usia 50 tahun dengan riwayat merokok 20 tahun
3. Paparan radiasi
4. Paparan okupasi terhadap bahan kimia karsinogenik
5. Riwayat kanker pasien atau keluarga
6. Riwayat penyakit paru seperti PPOK atau Fibrosis paru

Tanda dan Gejala atau Manifestasi Klinis

Kanker paru tanpa / belum disertai komplikasi

1. Batuk kronis > 3 minggu (batuk kering)


2. Batuk berdarah
3. Sesak nafas (tidak ada wheezing)
4. Penurunan berat badan secara nyata
5. Anemis/ pucat

Kanker paru dengan komplikasi

1. Efusi pleura
2. Sesak nafas
3. Bila berat organ pernafasan terdorong ke sisi yang sehat
4. Pancoast syndrome

Penegakan Diagnosa
5

Kanker paru ditegakkan berdasarkan

1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan patologi anatomic
4. Pemeriksaan laboratorium
5. Pemeriksaan pecitraan
6. Pemeriksaan khusus

Komplikasi

1. Efusi pleura
2. Pancoast syndrome
3. Horner syndrome
4. Kanker otak

Terapi

1. Bedah
2. Radioterapi
3. Kemoterapi
4. Terapi target
5. Terapi kombinasi

Problematika Fisioterapi

Impairment : adanya nyeri sebelum dan sesudah operasi

Functional limitation : kesulitan makan, gangguan berkemih dan defekasi

Participation Restriction: adanya gangguan aktvitas sehari-hari

Peran fisioterapi

1. Penanggulangan nyeri
2. Mengurangi sesak nafas
3. Meningkatkan mobilitas sangkar thorak
4. Koreksi postur
5. Penanganan decubitus
6. Terapi latihan

Anda mungkin juga menyukai