KELOMPOK IV
Disusun oleh:
2017
FISIOTERAPI PADA TUBERKULOSIS PARU
1. Definisi Tuberkulosis
Tuberkulosis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang
bernama mycobacterium tubercolosis. Bekteri ini biasanya menyerang
paru,tetapi ia juga bisa menyerang organ organ tubuh yang lain seperti ginjal,
tulang belakang, otak (Depkes RI, 2008 ; Center Of Disease Control And
Prevention/CDC, 2008).
2. Epidemiologi Tuberkulosis
Hingga saat ini diperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi
oleh mycobacterium tubercolosis. TB yang disebut juga sebagai penyakit
kemiskinan terutama menyerang pada kelompok usia dewasa muda pada
tahun-tahun yang paling produktif dari mereka. Mayoritas kematian akibat TB
berada di negara-negara berkembang dan lebih dari separuhnya terjadi di
Asia (WHO, 2009 a).
3. Cara Penularan
TB paru adalah melalui percikan dahak (droplet nuklei) di udara. TB
menyebar melalui udara dari seorang penderita ke orang lain. Bakteri TB
berada di udara ketika seorang dengan penyakit TB paru atau tenggorokan
yang aktif batuk, bersin,berbicara, atau menyanyi.
4. Gejala Klinis
a. Gejala umum TB meliputi :
- Badan lemas.
- Nafsu makan menurun.
- Berat badan menurun.
- Malaise.
- Berkeringat pada malam hari tanpa kegiatan fisik.
- Demam lebih dari 1 bulan.
b. Gajala khusus dari TB paru meliputi :
- Batuk berdahak selama 3 minggu atau lebih.
- Batuk darah atau dahak bercampur darah.
- Nyeri di dada.
5. Penyebab dan Faktor Resiko
1
2
Faktor resiko TB :
a. Daya tahan tubuh yang rendah, seperti terinfeksi HIV/AIDS.
b. Malnutrisi/memiliki status gizi buruk.
c. Menderita penyakit diabetes melitus (DM).
d. Mengkonsumsi obat dari golongan immunosupresan.
e. Orang-orang dalam kelompok umur bayi dan anak atau lanjut usia
(lansia).
f. Wanita hamil.
g. Orang-orang yang sering bersama penderita TB setiap hari, seperti
anggota keluarga, teman-teman, rekan kerja atau teman sekelas mereka.
h. Orang-orang yang tinggal di lingkungan yang ventilasinya kurang,
pencahayaan mataharinya kurang dan lembab, atau dengan kepadatan
penduduk yang tinggi.
i. Kemiskinan.
6. Diagnosis TB
a. Diagnosis klinis
Riwayat batuk lebih dari 3 minggu, batuk berdarah, penurunan berat
badan, demam, berkeringat malam hari, letih, lesu.
b. Diagnosis standar (baku emas)
Melalui pemeriksaan kultur atau biakan dahak, SPS (Sewaktu Pagi
Sewaktu) BTA (+).
7. Standar Terapi TB Paru
a. Medikamentosa
OAT (obat anti tuberkulosis).
b. Non medikamentosa
Batuk efektif.
8. Problematika TB Paru
a. Impairment
Sesak nafas, nyeri gerak pada dada saat gerakan protaksi dan retraksi,
spasme pada otot m. Sternocleidomastoideus, penurunan ekspansi
thoraks, dan jalan nafas terganggu aibat sekresi yang berlebihan.
b. Functional Limitation
3
1. Definisi
2. Epidemiologi
3. Factor resiko
1. Usia > 40 tahun dengan riwayat merokok 30 tahun
2. Usia 50 tahun dengan riwayat merokok 20 tahun
3. Paparan radiasi
4. Paparan okupasi terhadap bahan kimia karsinogenik
5. Riwayat kanker pasien atau keluarga
6. Riwayat penyakit paru seperti PPOK atau Fibrosis paru
1. Efusi pleura
2. Sesak nafas
3. Bila berat organ pernafasan terdorong ke sisi yang sehat
4. Pancoast syndrome
Penegakan Diagnosa
5
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan patologi anatomic
4. Pemeriksaan laboratorium
5. Pemeriksaan pecitraan
6. Pemeriksaan khusus
Komplikasi
1. Efusi pleura
2. Pancoast syndrome
3. Horner syndrome
4. Kanker otak
Terapi
1. Bedah
2. Radioterapi
3. Kemoterapi
4. Terapi target
5. Terapi kombinasi
Problematika Fisioterapi
Peran fisioterapi
1. Penanggulangan nyeri
2. Mengurangi sesak nafas
3. Meningkatkan mobilitas sangkar thorak
4. Koreksi postur
5. Penanganan decubitus
6. Terapi latihan