Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri
dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir, bersikap, dan
bertingkah laku
Kepuasan ( hedonisme)
Kekuasaan Material/Non Material
Pencapaian Pengabdian pada kekuasaan mutlat
(Kedamaian ) Humanisme
Egalitarian (kesamaaan sebagai dasar kemanusiaan)
Motif-Motif
P / Tujuan
Need Of Achievement ( Need Ach )
Keinginan Mencapai Tujuan
Need Of Power ( Need Pow ) Keinginan Memiliki Kekuasaan
Need Of Affiliation ( Nedd Aff ) Keinginan di Terima untuk bergabung
( kebersamaan )
Kecenderung lama yang mendorong manusia berpegang pada kepercayaan dan tindakan yang
mereka ketahui, dan menguatkan kecenderungan itu dengan suatu kepercayaan kepada
kekuasaan yang mutlak.
Adanya anggapan bahwa moralitas itu bersifat relatif sepenuhnya dan tidak terdapat ukuran
moral, mereka disebut relativis dan menganggap bahwa moralitas adalh soal pendapat pribadi,
atau kelompok, soal pilihan antara alternatif dan soal kebiasaan.
Etika situasi, suatu ukuran diterapkan kepada situasi, setiap situasi memerlukan penerapan
yang khusus dan barangkali bermacam-macam aplikasi, pendekatan situasi sering dicampur
aduk dengan relatifivisme yang tidak mengakui ukuran apapun.
Sumber ; Persoalan-persoalan Filsafat, Titus, Smith, Nolan, 1984
Etika
Agama ( Islam-Akhlaq )
Etimologis, akhlaq ( arab), adalan bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi
pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat,
Akar kata khlaqa- menciptakan, seakra dengan kata Khaliq (pencipta), Makhluq (
yang diciptakan), dan AKhalq ( penciptaan)
Akhlaq, mencakup pengertian terciptanya keterpaduan antara kehendak
Khaliq(Allah swt) dengan perilaku Makhluq(manusia)
Dengan kata lain, tata perilaku seseorang terhadap orang lain dan lingkungannya
baru mengandung nilai akhlaq yang hakiki manakala perilaku tersebut didasarkan
pada kehendak Khaliq (Tuhan)
Komplilasi Kode Etik
• Kode Etik lembaga/Instansi/Pejabat
• Kode Profesional
• …………………….