Anda di halaman 1dari 12

Teori Etika dan Pergeseran Paradigma

Teori-teori etika dinamakan Teleological, yakni yang berdasar kepada


maksud adalah Teori yang menganggap suatu tindakan benar atau salah
dalam hubungannya dengan maksud dan tujuan baik

Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri
dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir, bersikap, dan
bertingkah laku

Pergeseran Paradiga.----- Konvensional menuju Era Industri 5.0


Percaya Kekuasaan Mutlat

Pilihan-Pilihan Sikap Pribadi--- Norma Kelompok ( Etnis, Agama, Individu )

Kepuasan ( hedonisme)
Kekuasaan Material/Non Material
Pencapaian Pengabdian pada kekuasaan mutlat
(Kedamaian ) Humanisme
Egalitarian (kesamaaan sebagai dasar kemanusiaan)

Motif-Motif
P / Tujuan
Need Of Achievement ( Need Ach )
Keinginan Mencapai Tujuan
Need Of Power ( Need Pow ) Keinginan Memiliki Kekuasaan
Need Of Affiliation ( Nedd Aff ) Keinginan di Terima untuk bergabung
( kebersamaan )

Teori kebutuhan McClelland tersebut menyatakan bahwa pencapaian,


kekuasaan/kekuatan dan hubungan merupakan tiga kebutuhan penting
yang dapat membantu menjelaskan motivasi seseorang. ... Dorongan ini
mengarahkan individu untuk berjuang lebih keras untuk memperoleh
pencapaian pribadi ketimbang memperoleh penghargaan
1. Kebutuhan akan Pencapaian (Need for Achievement)
I
Individu dengan kebutuhan akan pencapaian atau prestasi tinggi ini sangat termotivasi oleh pekerjaan
yang menantang dan bersaing. Mereka mencari peluang promosi dalam pekerjaan dan memiliki
keinginan kuat untuk mendapatkan umpan balik atas pencapaian mereka. Mereka akan berusaha
mendapatkan kepuasan dalam melakukan hal-hal dengan lebih baik. Pencapaian atau Prestasi tinggi akan
berkaitan langsung dengan kinerja tinggi. Individu yang berkinerja lebih baik dan di atas rata-rata sangat
termotivasi. Orang-orang ini dapat memikul tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah di tempat
kerja.

2. Kebutuhan akan Kekuasaan (Need for Power)


Kebutuhan akan kekuasaan adalah keinginan dalam diri seseorang untuk memegang kendali dan
wewenang atas orang lain dan memengaruhi serta mengubah keputusan sesuai dengan kebutuhan atau
keinginannya sendiri. Individu tersebut akan termotivasi oleh kebutuhan akan reputasi dan harga diri.
Individu yang memiliki kekuasaan dan otoritas yang lebih besar akan melakukan lebih baik daripada
mereka yang memiliki kekuasaan kecil.
Peran Etika Bisnis

Merosotnya Moralitas--- Mewabahnya KKN

Kegiatan Bisnis di Era Millineal-- Bisnis Mempertaruhkan SEGALANYA

Kepercayaan sebagai Persyaratan Utama


Etika Bisnis Tingkat Global

Hak dan Kewajiban,


Hak Moral,
Hak dan Kewajiban Kontraktual,
Keadilan dan Kesamaan, ( DistRibutif dan Egalitarian , Keadilan Distrubitif ,
kebutuhan dan kemampuan ( solialisme ),
kebebasan ( liberaliterian )
Kapitalisme ( Keadilan Kontributif )
keadilan retributif ,
keadilan konpensatif.

PEOPLE, PROFIT, PLANET

Rahmatan lil Alamin


Landasan Etika dalam Filsafat

 Kecenderung lama yang mendorong manusia berpegang pada kepercayaan dan tindakan yang
mereka ketahui, dan menguatkan kecenderungan itu dengan suatu kepercayaan kepada
kekuasaan yang mutlak.
 Adanya anggapan bahwa moralitas itu bersifat relatif sepenuhnya dan tidak terdapat ukuran
moral, mereka disebut relativis dan menganggap bahwa moralitas adalh soal pendapat pribadi,
atau kelompok, soal pilihan antara alternatif dan soal kebiasaan.
 Etika situasi, suatu ukuran diterapkan kepada situasi, setiap situasi memerlukan penerapan
yang khusus dan barangkali bermacam-macam aplikasi, pendekatan situasi sering dicampur
aduk dengan relatifivisme yang tidak mengakui ukuran apapun.
 Sumber ; Persoalan-persoalan Filsafat, Titus, Smith, Nolan, 1984
Etika

Teori-teori etika dinamakan Teleological, yakni yang berdasar kepada maksud


adalah Teori yang menganggap suatu tindakan benar atau salah dalam
hubungannya dengan maksud dan tujuan baik

Agama ( Islam-Akhlaq )
 Etimologis, akhlaq ( arab), adalan bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi
pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat,
 Akar kata khlaqa- menciptakan, seakra dengan kata Khaliq (pencipta), Makhluq (
yang diciptakan), dan AKhalq ( penciptaan)
 Akhlaq, mencakup pengertian terciptanya keterpaduan antara kehendak
Khaliq(Allah swt) dengan perilaku Makhluq(manusia)
 Dengan kata lain, tata perilaku seseorang terhadap orang lain dan lingkungannya
baru mengandung nilai akhlaq yang hakiki manakala perilaku tersebut didasarkan
pada kehendak Khaliq (Tuhan)
Komplilasi Kode Etik
• Kode Etik lembaga/Instansi/Pejabat
• Kode Profesional
• …………………….

Anda mungkin juga menyukai