Anda di halaman 1dari 10

Wasilah

Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam

ARSITEKTUR BERWAWASAN PEMIKIRAN ISLAM


Wasilah
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin
Email: wasilah.sahabuddin@yahoo.com
Abstract
Not a bit of thought and Islamic architectural design was born from a
duplication and imitation of form, function, and ornamentation of the
building elements that are considered as the product of the Muslim
Community. This is evidenced by the use of symbols or physical form
and is usually considered to represent Islam comes from the Middle East.
In designing the mosque, for example, physically-oriented approach
typically emphasizes the need for domes, towers, or mihrab as the
elements that must exist in a mosque.
This paper will attempt to explore ideas, philosophies and designs
derived from the values and basic principles of Islam are the Qur'an and
Sunnah to then be interpreted and applied in the design of Islamic
architecture in accordance with the spirit of the times, places and
conditions social community. It is hoped this research will open up a
broader discussion of the development of various design and architecture
of Islamic thought, especially in South Sulawesi, more valuable,
progressive and integrative in the future.
Keywords: symbols; mosque; al-Quran; domes; tower; mihrab
I. Pendahuluan
rsitektur Islam adalah hasil perancangan ruang dan karya arsitektur
yang berasaskan corak hidup umat Islam yang berdasarkan prinsipprinsip dasar Islam sebagaimana yang terdapat dalam Al-Quran dan
Sunnah Nabi Muhammad SAW.1 Kebanyakan sejarawan yang meneliti
tentang Arsitektur Islam dari Barat mendefinisikan Arsitektur Islam sebagai
hasil karya dari refleksi dirinya sebagai umat Islam, namun definisi yang
terlalu menyeluruh ini agak menyimpang karena terdapat banyak karya
arsitektur dari aspek perancangan ruang, jenis bangunan dan prinsip estetika
yang sulit untuk dikaitkan dengan prinsip-prinsip dasar dari Islam itu sendiri.
Masalah lain dari pendekatan yang menyatakan bahwa Arsitektur Islam
semata-mata merupakan produk dari masyarakat Islam adalah bahwa
pendekatan ini lebih merupakan pendekatan obyek yang akhirnya akan

156

AL-FIKRVolume 15 Nomor 2 Tahun 2011

Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam

Wasilah

menemui krisis identitas2 sebagaimana dijelaskan dalam contoh berikut


(Serageldin, Ismail, 1989)

Gambar 1. Gereja Abu Sirga Cairo/


Sumber:http://www.google.co.id,

Gambar 2. Mesjid SultanHasan


Sumber:http://www.google.co.id/

Gambar 3. Museum Coptic


Sumber:http://www.google.co.id/

Gambar 4. Mesjid Aqmar


Sumber:http://www.google.co.id/

Gambar 1 adalah Gereja Abu Sirga Cairo, tempat Yusuf, Maria dan bayi
Yesus mengungsi selama di Mesir persis dengan gambar 2 yaitu Mesjid Sultan
Hasan yang di Cairo. Perkara yang sama juga dapat dilihat pada gambar 3
yaitu Museum Coptic di Cairo yang menunjukkan kemiripan ornament pada
gambar 4 yaitu Mesjid Aqmar. Hal ini menunjukkan sebuah kesamaan
penggunaan diantara ummat beragama tersebut yang tentunya sangat sulit
bagi kita untuk membedakan diantara keduanya.
Menarik sekali jika mengamati produk arsitektur dalam masyarakat
Islam. Di tanah Arab tempat kelahiran Islam, masyarakatnya membedakan
antara ruang bagi perempuan (harem) dan ruang pria. Di kawasan Indonesia
pun beberapa daerah menetapkan perbedaan area bagi perempuan dan pria,
misalnya dengan membatasi dengan tiang atau dengan ketinggian lantai. Ini
membuktikan bahwa dalam Islam menempatkan kaum perempuan pada
AL-FIKRVolume 15 Nomor 2 Tahun 2011

157

Wasilah

Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam

kedudukan yang tinggi. Ini dapat dilihat dari data tekstual yang tertuang
dalam Al-Quran (Al-Hujarat 4:13 dan Ali Imran 3:195). Ungkapan
penghargaan terhadap kaum perempuan juga tercermin dalam kehidupan
sehari-hari khususnya arsitektur Islam. Sebagai contoh, adalah bentuk
penghargaan yang diwujudkan dalam bentuk material yang memungkinkan
kaum wanita melihat keluar melalui kayu berukir tanpa terlihat dari luar.
Fenomena-fenomena ini menunjukkan adanya pemikiran, filosofi dan
perancangan yang berasal dari nilai dan prinsip dasar dari Islam yaitu AlQuran dan Sunnah Rasul yang kemudian diinterpretasikan dan diterapkan ke
dalam perancangan Arsitektur Islam. Fenomena inilah yang menjadi latar
belakang paper ini. Secara spesifik, penelitian ini akan mengkaji tentang
pemikiran, filosofi dan perancangan tersebut.
II. Metode dan Material
Tujuan utama dari paper ini adalah menjelaskan beberapa prinsip dan
nilai-nilai yang dapat menjadi dasar bagi pembentukan kerangka
pemikiran,ide-ide dan filosofi Arsitektur Islam. Pembahasannya sendiri akan
terbagi atas prinsip dasar sebagai pengingat pada kebesaran Tuhan, prinsip
dasar akan hubungan kemasyarakatan, prinsip dasar akan penghematan dan
kerendahan hati, prinsip dasar akan kehidupan berkelanjutan. Diharapkan
kajian ini dapat menjadi dasar bagi pembahasan dan pengembangan
pemikiran,ide-ide dan kerangka filosofi Arsitektur Islam di masa depan.
III. Pembahasan
Prinsip dan nilai-nilai yang dapat menjadi dasar bagi pembentukan
kerangka pemikiran,ide-ide dan filosofi Arsitektur Islam adalah sebagai
berikut :
a. Prinsip dasar sebagai pengingat kebesaran Tuhan
Firman Allah banyak mengingatkan kita untuk lebih banyak
berkontemplasi merenungi ciptaan-Nya di alam ini. Melalui berbagai ayat AlQuran, Ia banyak mengajak kita untuk merenungi penciptaan alam dan
mengambil pelajaran dari makhluk ciptaan-Nya tersebut. Sebagaimana terlihat
pada beberapa ayat berikut ini: QS. Al-Rad/13: 4:
Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebunkebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan
yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan
sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang

158

AL-FIKRVolume 15 Nomor 2 Tahun 2011

Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam

Wasilah

rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda


(kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.
Alam merupakan bukti dari kebesaran dan ke-Maha Agungan Tuhan,
dengan memperhatikan alam maka akan meningkatkan keimanan dan
ketakwaan kita kepada-Nya. Karenanya sangat penting bagi kita untuk
memperlihatkan kebesaran alam sebagai ciptaan langsung dari Allah jika
dibandingkan dengan bangunan atau produk ciptaan manusia. Perancangan
bangunan haruslah berusaha mendekatkan penghuninya dengan suasana
yang lebih alami dan dekat dengan alam. Makhluk ciptaan Allah seperti
pepohonan, rumput dan bunga-bungaan haruslah mendominasi sebuah
perancangan bangunan yang Islami. Hal ini telah ditegaskan oleh Frank Lloyd
Wright (1957) pada perancangan bangunannya, Wright tidak serta-merta
meratakan tanah dan lahan yang akan dibangunnya namun beliau secara hatihati memilih pohon atau elemen alami yang dapat digunakan sebagai elemen
utama dari bangunannya. Dalam memilih bahan bangunan dan ornamentasi
pun beliau secara hati-hati mengambil elemen dengan karakter yang sesuai
dengan kondisi alam sekitarnya.3
Hasil dari pendekatan perancangan ini sungguh luar biasa, bangunan
akan menyatu dengan alam sekitarnya. Elemen alam akan terlihat
mendominasi sementara bangunan akan terlihat merendah dan berdiri serasi
dengan lingkungannya. Walaupun Frank Lloyd Wright bukanlah seorang
Muslim namun metode dan pendekatan perancangan beliau terlihat lebih
islami dibandingkan banyak arsitek Muslim yang hanya mengutamakan
simbol-simbol Islam dibandingkan substansi ajarannya. Sebagaimana contoh
berikut :

Gambar 5. Rumah dengan elemen tanaman Gambar 6. Rumah dengan Elemen Alam
Sumber : Karya Frank Lloyd Wright (1957)

Noeman (2003) mengungkapkan beberapa nilai dasar Islam yang


penting dijadikan landasan bagi peradaban Islam termasuk arsitektur
AL-FIKRVolume 15 Nomor 2 Tahun 2011

159

Wasilah

Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam

(pedoman perancangan), diantaranya (1) Rahmat bagi alam semesta (rahmatan


lil alamin). Dalam surat Al Anbiya ayat 107 disebutkan bahwa Nabi diutus
kecuali untuk membawa rahmat bagi seluruh alam. (2) Ramah Lingkungan (As
Salam), Sejahtera, aman tidak membahayakan lingkungan (QS. Yunus:25),
Seorang Muslim kholifha di muka bumi, tidak merusak lingkungan menjaga
kelestarian lingkungan dan harus menjadi rahmat bagi seluruh alam. Alam
yang dimaksud disini termasuk tumbuhan/tanaman, binatang, tanah, air dsb.
(3) Fithroh, bahwa Islam sejalan dengan fitrah manusia (asal kejadian/suci) (QS
Ar Rum:30), (4) Fungsional, tidak ada mubazir (QS Al Isro:27) (5)
Berkesinambungan (Tawazun), yaitu dalam QS Al Hajr:19 disebutkan Bahwa
kami telah menghampakan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung
dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. (6) Hikmah,
bahwa segala sesuatu harus berdasar hikmah (QS Al Jumah:2), (7) Estetis
(Jamilun), keindahan (bahwa Allah itu indah dan mencintai keindahanHadits).4
b. Prinsip dasar akan adanyan Hubungan Kemasyarakatan
Edrees (2002) memakai Al Quran maupun Al Hadits sebagai pedoman
dalam perencanaan dan perancangan khususnya dalam hal rasa persaudaraan
dan solidaritas serta kedudukan wanita, bahwa sifat masyarakat Islam
memiliki ciri-ciri masyarakat yang satu, masyarakat yang bersaudara,
masyarakat yang penuh kasih sayang, masyarakat yang mementingkan
silaturrahim5 seperti firman Allah dalam QS Al Hujarat:13 Hai manusia,
sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal
Konsep lain juga disebutkan Noeman (2003) dalam kehidupan
bertetangga6,
yakni
Sembahlah
Allah
dan
janganlah
kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua
orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga
yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba
sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong
dan membangga-banggakan diri, (QS. An Nisa: 36)
Pada ayat diatas, memperlakukan tetangga dengan baik adalah salah
satu cara mewujudkan tatanan sosial yang baik. Untuk itu, dalam membangun

160

AL-FIKRVolume 15 Nomor 2 Tahun 2011

Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam

Wasilah

rumah, ataupun sarana lain, perlu dilihat keserasian dengan tetangga. Dalam
hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara :
1. Membuat bangunan dengan melihat kondisi sekitar, sekiranya ingin
membangun bangunan bertingkat, maka pencahayaan untuk tetangga juga
harus diperhitungkan.
2. Membuat pagar yang bisa dijangkau, dalam artian, tidak tinggi menutup
rumah tinggal, menghilangkan kesan indvidula.
3. Membuat ruang-ruang bersama yang luas untuk menerima tamu,
berkumpul ataupun sholat berjamaah.

Gambar 7. Pagar Rumah yang dapat dijangkau


Sumber : http://www.google.co.id/imgres?
imgurl=http://www.indonesia-property.com/

Gambar 8. Ruang Tamu


Sumber : http://www.google.co.id/
imgres?imgurl=http://2.bp.blogspot.com/

c. Prinsip dasar akan penghematan dan kerendahan hati


Hidup hemat, bukan hanya bisa dilaksanakan dengan menabung dan
sebagainya, namun penerapan penghematan dalam konsep arsitektural pun
selayaknya bisa dijadikan pertimbangan karena hal ini sesuai dengan friman
Allah QS Al Isra:27: Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudarasaudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya
Penghematan dapat dilakukan dengan berbagai macam hal, seperti:
1. Penghawaan, dengan merekayasa bangunan sedemikian rupa, penghawaan
bisa dijadikan alternatif penghematan, dengan memanfaatkan iklim dan
arah mata angin, penghawaan alami misalnya, dapat diterapkan, sehingga
tidak diperlukan AC.
2. Penyimpanan energi, seperti menggunakan pembangkit listrik tenaga
matahari untuk mengurangi biaya listrik (solar cell), membuat sumur tadah
hujan, dsb.

AL-FIKRVolume 15 Nomor 2 Tahun 2011

161

Wasilah

Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam

3. Sirkulasi yang efisien, meski terkesan membesar-besarkan hal kecil, namun


sirkulasi yang efisien, banyak membantu manusia dalam berhemat. Hemat
tenaga misalnya.

Gambar 9. Rumah
dengan penghawaan alamai

Gambar 10. Rumah


dengan solar cell

Gambar 11. Rumah dengan


sirkulasi taman

Sumber : http/arsitektur berkelanjutan

Islam mengajarkan seorang Muslim untuk merendahkan diri di hadapan


Tuhannya. Seorang pemimpin haruslah merendahkan dirinya di hadapan
orang yang dia pimpin. Seorang panglima harus merendahkan diri dari
tentara yang dipimpinnya. Dalam dunia arsitektur prinsip ini membawa
implikasi yang sangat besar. Ia berbicara tentang bagaimana seharusnya kita
meletakkan dan menyusun massa bangunan dalam konteks lingkungannya.
Pemilihan bahan dan material bangunan pun harus dibuat sedemikian rupa
sehingga tidak terkesan terlalu mewah yang akhirnya akan banyak
menghabiskan uang untuk perawatannya.
d. Prinsip dasar akan kehidupan yang berkelanjutan
Firman Allah menyebutkan dalam QS Al Baqarah:22 yakni Dialah
yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan
Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan
itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu
mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui
Ayat ini mengingatkan kita dalam hal merancang, aspek vegetasi
merupakan menjadi prioritas utama yang harus kita dipikirkan. Selain
mengurangi suhu disekitarnya hingga 1-2c vegetasi merupakan view
naturalis yang sangat indah untuk menghiasi sebuah tempat mukim. Yang
menjadi pembahasan adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan vegetasi
bukan hanya sebagai penyejuk lingkungan, tetapi bisa juga untuk diambil
keuntungan darinya. Oleh karena itu hendaknya kita menanami pepohonan
yang menghasilkan buah dan bisa dinikmati buahnya, sehingga tidak hanya

162

AL-FIKRVolume 15 Nomor 2 Tahun 2011

Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam

Wasilah

menjadikan tempat mukim sejuk,tetapi juga bisa memberikan manfaat


kesehatan bagi orang yang bermukim.
Kehidupan berkelanjutan ini, setidaknya memiliki dua konteks yaitu
konteks alami dan konteks sosial. Konteks alami artinya bahwa pembangunan
yang kita lakukan hendaknya memperhatikan kebutuhan generasi penerus.
Kita harus berusaha melestarikan alam demi kepentingan generasi yang akan
datang karenanya diperlukan sebuah perencanaan dampak lingkungan hidup
dari setiap pembangunan dan pembinaan yang kita lakukan, seperti Firman
Allah yang menyebutkan QS Ar Rum:41-42: Telah nampak kerusakan di
darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah
merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar
mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah: "Adakan perjalanan di
muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang
dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang
mempersekutukan (Allah)"

Gambar 12. Rumah dengan konsep alam

Gambar 13. Bangunan modern tanpa memikirkan


lingkungan
Sumber : http//arsitektur berkelanjutan

Dalam dunia Arsitektur kedua prinsip ini memiliki implikasi yang


sangat besar. Kelestarian secara alami mengajarkan kepada kita untuk
memperhatikan betul-betul kondisi lahan dan lingkungan sekitar kita sebelum
merancang sebuah bangunan. Pemilihan bahan dan penggunaan teknologi
perlu betul-betul diperhatikan sebelum kita melakukan suatu perubahan
terhadap tapak dan mengolahnya. Sementara Kelestarian secara sosial
memberikan pengajaran kepada kita agar lebih memperhatikan bahasa
arsitektur yang kita gunakan dalam merancang sebuah bangunan.
IV. Kesimpulan
Pembahasan diatas berusaha mengeluarkan berbagai ide dan kerangka
teori Arsitektur. Islam yang lahir dari prinsip-prinsip dasar Islam yaitu AlQuran dan Hadith. Pendekatan ini berusaha melihat ke dalam sistem nilai
AL-FIKRVolume 15 Nomor 2 Tahun 2011

163

Wasilah

Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam

yang ada dalam Islam untuk kemudian diimplementasikan dalam


perancangan bangunan. Dari kajian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam
usaha memahami dan membentuk kerangka teori Arsitektur Islam diperlukan
pemahaman terhadap nilai-nilai internal Islam, pemahaman terhadap teoriteori dasar arsitektur, kondisi sosial-politik masyarakat, pemahaman terhadap
nilai-nilai modern awal, pemahaman terhadap aspek kelestarian lingkungan
dan pemahaman terhadap fungsi kontemporer bangunan.
Prinsip-prinsip perancangan sebagaimana dibahas diatas yang meliputi
prinsip dasar sebagai pengingat pada kebesaran Tuhan, prinsip dasar akan
hubungan kemasyarakatan, prinsip dasar akan penghematan dan kerendahan
hati, prinsip dasar akan kehidupan berkelanjutan mungkin hanya sebagian
kecil dari nilai-nilai moral yang ada pada Islam yang memungkinkan kajian ini
untuk dikembangkan secara lebih luas dan mendalam di masa depan.
Endnotes:
Nangkula Utaberta., Studi Tentang Pendekatan dan Penafsiran dalam Arsitektur Islam
(Prosiding Aplikasi Arsitektur Islam pada Lingkungan Binaan,2004), h. 42.
2
Serageldin Ismail, Space for Freedom: The Search for Architectural Excellence in Muslim
Societie (Butterworth: The Aga Khan Award for Architecture & Butterworth Architectutre,
1989), h.
3
Frank Lloyd Wright, Truth Against the World (New York: A Wileyinterscience
Publicatio, 1957), h.
4
Noeman Ahmad, Aplikasi Konsep Islam Dalam Bangunan Islami Serta Contoh Karya
Nyata Makalah (Jurusan Teknik Arsitektur FT-UMS, 12 Maret 2003), h.
5
Edrees, Munichy B, Arsitektur Rumah Tinggal Islami Untuk Para Usia Lanjut
Makalah. (Kampus FTSP UII. 2 Maret 2002)
6
Noeman Ahmad, op.cit., h.
1

DAFTAR PUSTAKA
Al Quran dan Terjemahannya
Nangkula Utaberta., Studi Tentang Pendekatan dan Penafsiran dalam
Arsitektur Islam. Prosiding Aplikasi Arsitektur Islam pada Lingkungan
Binaan, 2004.
Serageldin Ismail. Space for Freedom: The Search for Architectural Excellence in
Muslim Societie. Butterworth: The Aga Khan Award for Architecture &
Butterworth Architectutre, 1989
Wright, Frank Lloyd. Truth Against the World. New York: A Wileyinterscience
Publicatio, 1957.

164

AL-FIKRVolume 15 Nomor 2 Tahun 2011

Arsitektur Berwawasan Pemikiran Islam

Wasilah

Noeman Ahmad. Aplikasi Konsep Islam Dalam Bangunan Islami Serta


Contoh Karya Nyata Makalah Seminar Nasional Arsitektur Islam
Tropis Jurusan Teknik Arsitektur FT-UMS, 12 Maret 2003.
Edrees, Munichy B, 2002. Arsitektur Rumah Tinggal Islami Untuk Para Usia
Lanjut Makalah Seminar Nasional Arsitektur Pinngiran: Perwujudan
Lingkungan Binaan bagi kaum lemah dan dilemahkan Arsitektur untuk
kelokmpok yang terpinggir secara fisik. Kampus FTSP UII. 2 Maret 2002
Sumber:http://www.google.co.id/
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.indonesiaproperty.com/
http//arsitektur berkelanjutan/

AL-FIKRVolume 15 Nomor 2 Tahun 2011

165

Anda mungkin juga menyukai