Anda di halaman 1dari 22

PEDOMAN

PENULISAN KARYA
TULIS ILMIAH 2022
Tingkat Mu’allimin Pesantren Persatuan Islam 60 Katapang

Alamat: Jl. Terusan Kopo Blk. No. 523 Bojongbuah. Desa Pangauban Kec. Katapang Kab. Bandung.
ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................... ii


A. PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 1
B. PEMBIMBINGAN .................................................................................................................................. 1
1. Pengajuan Judul ................................................................................................................................ 1
2. Asesor ................................................................................................................................................. 1
3. Pembimbing ........................................................................................................................................ 2
4. Wewenang dan Kewajiban Pembimbing ........................................................................................ 2
5. Proses Bimbingan .............................................................................................................................. 2
C. PELAKSANAAN SIDANG KARYA TULIS ........................................................................................ 2
D. PENGUMPULAN KARYA TULIS ....................................................................................................... 2
E. PENILAIAN KARYA TULIS ................................................................................................................. 3
F. SISTEMATIKA PENULISAN ............................................................................................................... 4
G. PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN .................................................................................... 4
H. FORMAT PENULISAN ......................................................................................................................... 4
I. TEKNIK PENULISAN ........................................................................................................................... 7
J. TEKNIK PENOMORAN ........................................................................................................................ 7
K. PENGUTIPAN DAN PENULISAN SUMBER KUTIPAN .................................................................. 7
1. Pengutipan .......................................................................................................................................... 7
2. Penulisan Sumber Kutipan ............................................................................................................... 9
L. PENULISAN SUMBER RUJUKAN................................................................................................... 11
1. Buku................................................................................................................................................... 12
2. Artikel Jurnal ..................................................................................................................................... 13
3. Selain buku dan jurnal..................................................................................................................... 14
4. Internet .............................................................................................................................................. 14
1

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH


TINGKAT MU’ALLIMIN PESANTREN PERSIS 60 KATAPANG
TAHUN PELAJARAN 2022-2023

A. PENDAHULUAN
Pembuatan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini merupakan salah satu di antara syarat kelulusan
santri tingkat Mu’allimin di Pesantren Persatuan Islam. Oleh karena itu idealnya judul yang dibuat
merupakan sintesis dari berbagai disiplin ilmu yang telah dipelajari oleh santri tersebut selama
menimpa ilmu di Pesantren.

Pedoman KTI ini dibuat agar menjadi pedoman bagi santri maupun pembimbing KTI agar
tercipta keseragaman dalam proses pengerjaannya.

B. PEMBIMBINGAN
1. Pengajuan Judul
1. Pengajuan judul KTI diikumpulkan dalam bentuk Proposal dengan sistematika:
1) Halaman judul
2) Latar belakang masalah
3) Rumusan masalah
4) Tujuan penulisan
5) Manfaat penulisan
6) Metode penulisan
7) Daftar rujukan
8) Sistematika penulisan
2. Proposal Pengajuan Judul KTI diserahkan kepada Kurikulum untuk kemudian diseleksi oleh tim
asesor
3. Proposal yang telah di-acc oleh tim asesor kemudian diserahkan kepada Mudir Mu’allimin untuk
dibuatkan SK Pembimbing

2. Asesor
a. Asesor bertugas untuk menerima dan menyeleksi proposal pengajuan judul KTI melalui sidang
proposal.
b. Kriteria judul yang diterima diutamakan merupakan sintesis dari semua muatan kurikulum
Muallimin Persis Katapang atau ada irisan dengan sumber Al-Qur’an dan hadis
c. Asesor dapat menyarankan perubahan judul KTI jika dipandang perlu
d. Asesor menyerahkan hasil seleksi dan judul yang telah di-acc kepada kurikulum
2

3. Pembimbing
a. Pembimbing diangkat langsung oleh Mudir Mu’allimin
b. Penentuan pembimbing dilakukan oleh kurikulum
c. Setiap santri dibimbing oleh satu orang pembimbing
d. Syarat pembimbing:
- Asatidz Pesantren Persatuan Islam 60 Katapang
- Anggota Jam’iyyah Persatuan Islam
- Dipandang mampu mengemban tugas sebagai pembimbing

4. Wewenang dan Kewajiban Pembimbing


a. Membimbing dan mengarahkan santri selama proses penyusunan KTI
b. Menyarankan pergantian judul jika dipandang perlu
c. Mengisi kartu bimbingan

5. Proses Bimbingan
a. Waktu bimbingan disesuaikan dengan kesepakatan pembimbing dan santri
b. Batas minimal bimbingan adalah sebanyak 3 kali
c. Santri wajib membawa kartu bimbingan untuk diisi oleh pembimbing (terlampir)

C. PELAKSANAAN SIDANG KARYA TULIS


1. Sidang Karya Tulis dilaksanakan atas persetujuan pembimbing
2. Penguji sidang KTI ditentukan oleh kurikulum dan disahkan oleh Mudir Mu’allimin
3. Santri wajib menggunakan almamater dan berkopiah untuk santri RG
4. Santri wajib membawa Salinan KTI yang akan diujikan

D. PENGUMPULAN KARYA TULIS


KTI dikumpulkan maksimal 2 minggu setelah pelaksanaan sidang dengan ketentuan:
1. Telah direvisi dan disetujui oleh pembimbing dan penguji untuk kemudian disahkan oleh Mudir
Mu’allimin
2. Dijilid dibuat 2 rangkap dengan hardcover menggunakan kertas buffalo berwarna hijau tua
terlaminasi. Tiap bagian bab diberi pembatas dengan kertas doorslag warna kuning
3. KTI yang telah dijilid dikumpulkan secara kolektif oleh santri untuk ditandangani oleh Mudir ‘Am
4. Setelah semua tahapan di atas dilalui baru kemudian KTI dikumpulkan kembali kepada
Kurikulum.
3

E. PENILAIAN KARYA TULIS


1. Penilaian KTI dilakukan oleh pembimbing dan penguji
2. Aspek Penilaian Bimbingan KTI
No Aspek penilaian Nilai

1 Kehadiran
2 Komunikasi
3 Kaidah Bahasa Indonesia
JUMLAH
RATA-RATA
NILAI AKHIR

Rentang nilai: 70-100


Σ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai Akhir = × 100
Σ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙

3. Aspek Penilaian Sidang KTI


No Aspek penilaian Nilai

1 Isi
PENULISAN

2 Alur
3 Kosakata
4 Kaidah Bahasa Indonesia
PERFORMA

5 Penampilan

6 Penguasaan Materi

JUMLAH
RATA-RATA
NILAI AKHIR

Rentang nilai: 70-100


Σ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai Akhir = × 100
Σ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙

4. Nilai Akhir Kumulatif


Nilai bimbingan dan nilai ujiang sidang diserahkan kepada kurikulum untuk kemudian diolah
menjadi nilai Akhir Kumulatif.
4

F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika untuk penulisan KTI tingkat Mu’allimin adalah sebagai berikut:

1. Halaman Judul (luar) b. Rumusan Masalah


2. Halaman Judul (dalam) c. Tujuan Penulisan
3. Lembar Pengesahan d. Manfaat Penulisan
4. Lembar Pernyataan e. Metode Penulisan
5. Halaman Motto 12. Bab II, Kajian Pustaka
6. Kata Pengantar 13. Bab III, Pembahasan
7. Halaman Ucapan Terima Kasih 14. Bab IV, Penutup
8. Daftar isi a. Simpulan
9. Daftar Tabel (jika ada) b. Saran
10. Daftar Gambar (jika ada) 15. Daftar Pustaka
11. Bab I, Pendahuluan 16. Lampiran (jika ada)
a. Latar Belakang Masalah 17. Riwayat Penulis

G. PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN


Transliterasi Arab-Latin yang dimaksud adalah pengalih-hurufan dari huruf arab ke huruf
latin. Jika mengacu kepada Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 22 Januari 1988 Nomor 158 Tahun 1987
dan 0543.b/U/1987 dan pedoman transliterasi Arab-Latin internasional yang merujuk
pada International Standard Organisation (ISO) dan International Journal of Middle East
Studies (IJMES) dapat diunduh pada tautan https://s.id/transliterasi-ma60

H. FORMAT PENULISAN
Format penulisan untuk KTI tingkat Mu’allimin ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis kertas : A4 80 gram1
2. Margin:
a. kiri (left) : 4 cm
b. atas (top) : 3 cm
c. kanan (right) : 3 cm
d. kiri (bottom) : 3 cm
3. Jenis huruf
a. Latin: Times New Roman, 12
b. Arabic: Traditional Arabic, 16
c. Al-Qur’an: KFGQPC Uthmanic Script HAFS, 13

Font Arab dapat diunduh pada tautan https://s.id/font-arab-basic untuk di-install pada perangkat
komputer/laptop

1
Selama proses bimbingan boleh menggunakan kertas di bawah 80 gram
5

4. Pengaturan baris dan paragraf


a. Perataan (Allignment): rata kiri-kanan (Justified)
b. Spasi (Spacing)
- Baris (Line Spacing) : 1.5
- Paragraf (Paragraph Spacing) : before 0, after 0
c. Paragraph Spacing: before 0, after 0
d. Indentasi baris tiap awal paragraf (First Line) dibuat menjorok ke dalam sebesar 1.27 cm

Atau dapat pula menggunakan 1 kali tab dengan nilai Default tab stops 1.27 cm

5. Jumlah halaman (isi) minimal: 30 halaman


6. Penulisan nomor halaman dimulai dari halaman judul dengan ketentuan
a. Menggunakan jenis huruf seperti pada nomor 2.a
b. Halaman judul dan halaman pengesahan tidak ditampilkan
6

c. Halaman kata pengantar s.d daftar isi ditulis dengan angka romawi kecil di tengah bawah
serta urutan nomor halaman mengikuti penomoran sebelumnya
d. Halaman isi ditulis menggunakan angka arab dimulai dari nomor 1
e. Halaman tiap awal bab ditulis dengan angka arab di tengah bawah
f. Halaman kedua dari tiap bab dan seterusnya ditulis di kanan atas dengan penomoran
mengikuti penomoran sebelumnya.
g. Halaman daftar pustaka ditulis seperti nomor 8.f
h. Lampiran ditulis dengan Lampiran 1, Lampiran 2 dst. di kanan atas.
7. Tidak dibenarkan di baris akhir halaman menggantungkan hanya sub judul atau sub sub judul
kecuali disertai dengan minimal 2 baris paragraf baru.
8. Penulisan Nama Tabel dan Gambar
Penulisan nama tabel dan gambar berdasarkan Pedoman APA Edisi VI adalah seperti
contoh berikut.
a. Contoh tabel (nama tabel dan caption di atas)
Tabel 2.1
Daftar Nilai Kelas X MIPA
NO NAMA NILAI
1. Hafshah Mutqinah 89

b. Contoh gambar (nama gambar dan caption di bawah)

Gambar 2.1
Tata Surya Menurut Philolaus

“2.1 “ artinya Bab 2 Tabel/Gambar ke-1. Jika gambar tersebut adalah tabel/gambar ke-5 pada
bab 3 maka penulisannya, 3.5. Nomor urut tabel/gambar kembali ke nomor 1 tiap ganti bab.
7

I. TEKNIK PENULISAN
Teknis Penulisan KTI wajib mengunakan Bahasa Indonesia baku dan mengacu kepada
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (Edisi Keempat) yang dapat di unduh di
https://s.id/puebiedisi4.

J. TEKNIK PENOMORAN
Teknik penomoran yang digunakan dalam penulisan KTI menggunakan model alphanumeric
seperti contoh di bawah ini.

BAB I → Angka Romawi semua kapital dan tebal


A. Sub Bab
1. Sub Sub Bab
a. Sub sub sub bab
1) …
a) …
(a) …
(1) …

K. PENGUTIPAN DAN PENULISAN SUMBER KUTIPAN


1. Pengutipan
a. Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah pengutipan teks tanpa sedikitpun merubah dari teks aslinya.
Kutipan langsung yang kurang dari 40 kata (kutipan langsung pendek) ditulis dalam paragraf yang
sama (in line) dan diapit dengan tanda petik.
Contoh:
Jumsa (2006) menjelaskan tujuan dari mempelajari posisi benda-benda langit adalah “Agar
diketahui pengaruhnya terhadap perubahan waktu di muka Bumi.”

Sedangkan untuk kutipan langsung yang berjumlah 40 kata atau lebih (kutipan langsung
panjang) maka ditulis pada paragraf baru tanpa tanda kutip dengan jarak baris satu spasi. Semua
baris ditik menjorok ke dalam sama seperti baris awal paragraf baru. Kutipan langsung panjang tidak
boleh lebih dari ¼ halaman.
Contoh:
Arifin (2010, hlm. 10) menjelaskan konsep pembelajaran lebih luas yaitu:

Pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan sistemik, yang bersifat
interaktif dan komunikatif antara pendidik (guru) dengan peserta didik, sumber belajar dan
lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya tindakan belajar
peserta didik, baik di kelas maupun di luar kelas, dihadiri guru secara fisik atau tidak, untuk
menguasai kompetensi yang telah ditentukan.
8

b. Kutipan tidak langsung


Kutipan tidak langsung adalah mengutip dengan cara mengambil intisari dari kutipan dengan
redaksi sendiri seperti saduran, ringkasan ataupun prafrasa. Termasuk kutipan tidak langsung
adalah terjemah bebas dari sumber bahasa asing. Hal yang perlu diperhatikan ketikan mengutip
kutipan tidak langsung adalah jangan sampai merubah inti kandungan atau informasi dari kutipan
aslinya. Kutipan tidak langsung diketik tanpa menggunakan tanda petik dan sumber kutipan tetap
harus ditulis.

Contoh:

Jenjang kemampuan sintesis adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru melalui
penggabungan berbagai faktor. (Arifin, 2010, hlm. 22)

Teks asli:

“Sintesis (synthesis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menghasilkan
sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan berbagai faktor”. (Arifin, 2010, hlm. 22)

c. Kutipan berasal dari kutipan


Jika kutipan yang diambil berasal dari kutipan orang lain maka ditulis dengan diapit tanda
petik tunggal (‘…’) dan ditulis dalam paragraf yang sama (in line). Contoh berikut adalah pengutipan
atas pendapat Morgan yang dikutip dari buku Suprijono:
Namun, perlu digarisbawahi bahwa perubahan perilaku yang dihasilkan dari pembelajaran
adalah bersifat relatif permanen, seperti yang diungkapkan oleh Morgan (Suprijono, 2012, hlm. 3)
‘Learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past experience.’

d. Kutipan berasal dari Al-Qur’an dan Hadis


Kutipan yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadis alangkah baiknya ditulis terlebih dulu teks
asli yang akan dikutip baru kemudian di paragraf berikutnya dicantumkan terjemahnya. Terjemah
ditulis dengan mengikuti pedoman kutipan langsung.

Contoh:

Allah Swt. telah jelas-jelas melarang hamba-Nya untuk memakan harta riba, seperti dalam
Q.S. Ali Imraan [3]: 130 Dia berfirman:
َ ُ ۡ ُ ۡ ُ ‫َ َٰٓ َ ُّ َ ذ َ َ َ ُ ْ َ َ ۡ ُ ُ ْ َ َٰٓ ْ َ ۡ َ َٰ ٗ ُّ َ َٰ َ َ ٗ ۖٗ َ ذ ُ ْ ذ َ َ َ ذ‬
١٣٠ ‫لربوا أضعفا مضعفة وٱتقوا ٱّلل لعلكم تفلِحون‬ ِ ‫يأيها ٱَّلِين ءامنوا َل تأكلوا ٱ‬
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda
dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung”. (Departemen Agama RI, 2006, hlm.
66)
9

2. Penulisan Sumber Kutipan


Penulisan sumber kutipan bisa diketik sebelum ataupun setelah kutipan. Sumber kutipan
terdiri dari nama belakang penulis, tahun terbit dan nomor halaman.2
Jika diketik sebelum kutipan maka cara penulisannya adalah seperti contoh berikut:
a. Sumber kutipan di awal kutipan (tahun terbit dan nomor halaman di dalam kurung)

Sulaeman (2006, hlm. 14) mengatakan bahwa “evaluasi pembelajaran memiliki peranan yang
sangat penting”.

b. Sumber kutipan di akhir kutipan (nama belakang penulis, tahun terbit dan nomor halaman
semua di dalam kurung)

“Gelombang visible berada pada panjang gelombang 380 nanometer sampai 750 nanometer”
(Sabda, 2019, hlm. 113)

Sedangkan jika tidak diketahui tahun terbitnya maka ditulis dengan istilah t.t (tanpa tahun).
Sedangkan jika tidak diketahui halamannya maka tidak perlu diberi keterangan apapun. Contoh:

“Rusydul Qiblat adalah salah satu metode penentuan arah kiblat dengan memanfaatkan momen
saat matahari tepat di atas Ka’bah” (Burhanudin, t.t., hlm. 34)

Morgan (1988) mengatakan, “Learning is any relatively permanent change in behavior that is a
result of past experience”.

c. Sumber kutipan berasal dari kutipan lain


Jika sumber kutipan merujuk kepada sumber kutipan lain maka sumber kutipan yang ditulis
adalah sumber yang digunakan langsung oleh penulis dengan menyebutkan orang yang
menyampaikan pendapat tersebut.

Contoh 1:

Sedangkan menurut Gagne dalam Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran 3 (2009,
hlm. 116) menjelaskan belajar adalah ‘suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya
sebagai akibat pengalaman.’

Contoh 2:

Panitz dalam Muidz dan Reynold (2008, hlm. 89) mendefinisikan:


Belajar yang kolaboratif sebagai falsafah tentang tanggung jawab pribadi dan sikap
menghormati sesama. Para pelajar bertanggung jawab atas belajar mereka sendiri dan
berusaha menemukan informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dihadapkan
kepada mereka.

2
Perlu diperhatikan penulisan sumber kutipan tidak dibenarkan diketik menggunakan catatan kaki
(footnote/endnote) dan atau menggunakan istilah ibid., op.cit., loc.cit. vide, dan seterusnya. Catatan kaki
hanya digunakan untuk menjelaskan istilah yang tidak mungkin ditulis pada teks utama karena akan
mengganggu alur pemaparan.
3
Karena buku yang dikutip ditulis oleh tim maka tidak disebut nama belakang penulisnya
10

Contoh 3:

Adapun yang dimaksud dengan model pembelajaran adalah ‘suatu rencana atau pola yang dapat
digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-
bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.’ (Joyce dan Weil
dalam Rusman, 2010, hlm. 139).

d. Kutipan yang bersumber dari dua penulis atau lebih


Jika sumber kutipan ditulis oleh dua orang maka kedua nama belakang penulis harus ditulis.

Contoh:

Sedangkan secara istilah Hardini dan Puspitasari (2012, hlm. 10) menjelaskan
“Pembelajaran adalah suatu aktifitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi
yang diarahkan untuk tercapainya tujuan kurikulum.”

Adapun jika sumber kutipan ditulis oleh lebih dari dua orang maka semua nama belakang
penulis ditulis lengkap. Baru pada pengutipan berikutnya cukup ditulis nama belakang penulis
pertama diikuti dengan singkatan dkk.

Contoh:

Pengutipan Pertama,

Kurniawan, Hermawan, Darmawan, dan Gunawan (2019) mengatakan ...

Pengutipan Kedua dan berikutnya,

Kurniawan dkk. (2019) juga menegaskan bahwa ...

... dalam jurnal terindeks Sinta dan Scopus (Kurniawan, dkk., 2019)

Adapun penulis yang lebih dari lima orang maka dari awal pengutipan dan berikutnya cukup
ditulis nama belakang penulis pertama saja diikuti dengan singkatan dkk.

Contoh:

Kurniawan dkk. (2019) meyakini bahwa...

... dalam artikel jurnal internasional (Kurniawan dkk., 2019).


11

e. Sumber Al-Qur’an dan Hadis


Penulisan sumber kutipan Al-Qur’an mengacu kepada Al-Quran Terjemah yang telah di-
tashih oleh Departemen Agama RI. Tahun tashih dan halaman turut disertakan.

Gambar 1. Lembar Tanda Tashih Al-Qur’an

Contoh:

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan
bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung”. (Departemen Agama RI, 2006, hlm. 66)

L. PENULISAN SUMBER RUJUKAN


Semua sumber rujukan yang dikutip pada KTI harus dicantumkan dalam daftar Pustaka yang
berguna bagi pembaca untuk mengakses langsung ke sumber aslinya. Daftar Pustaka yang baik
meningkatkan kepercayaan pembaca kepada tulisan yang dibuat. Singkatnya segala sesuatu yang
dikutip pada tulisan harus ada sumber rujukannya pada daftar Pustaka, pun demikian sebaliknya
sumber yang ada pada daftar Pustaka harus terdapat kutipannya pada tulisan tersebut.

Dalam pembuatan daftar Pustaka perlu diperhatikan poin-poin penting di bawah ini:

- Daftar Pustaka ditulis dan disusun berdasarkan urutan alfabet dari nama belakang penulis
- Apabila terdapat beberapa sumber dengan penulis yang sama maka didahulukan sumber yang
lebih dulu terbit
12

- Jika terdapat sumber yang tidak diketahui penulisnya maka yang menjadi acuan urutan adalah
huruf pertama dari judul sumber tersebut
- Gunakan tanda ‘&’ bukan kata ‘dan’ ketika menyebutkan sumber rujukan yang ditulis lebih dari
satu penulis
- Baris pertama pada tiap entri daftar Pustaka ditulis sejajar persis pada awal margin sebelah kiri.
Sedangkan baris kedua dan seterusnya pada entri tersebut ditulis agak menjorok sama seperti
tiap awal baris paragraf baru
- Penulisan huruf kapital hanya digunakan pada tiap awal kata judul dan sub judul.
- Cetak mirik (italic) digunakan pada judul buku, judul jurnal/serial dan judul dokumen web
- Semua entri daftar Pustaka dibuat dalam daftar yang sama dan tidak dibuat terpisah berdasarkan
jenis sumbernya. Sumber buku, makalah, jurnal, web, semuanya ditulis dan diurutkan dalam satu
daftar yang sama.

1. Buku
- Penulis, nama belakang ditulis lebih dulu, diikuti dengan inisial nama depan dan tengah
- Tahun Terbit, ditulis dalam kurung
- Judul Lengkap, ditulis cetak miring dan huruf pertama tiap awal kata judul tersebut ditulis kapital
kecuali preposisi, konjungsi dan partikel) diakhir dengan titik
- Edisi (jika ada)
- Kota tempat penerbitan dikuti titik dua dan nama penerbit

Contoh

a. Ditulis oleh satu orang


Malik, M.A. (2021). Pengaruh Gawai Terhadap Perkembangan Kemampuan Bicara Anak Balita.
Jakarta: CV. Sinar Media.
b. Ditulis oleh dua orang atau tiga orang
Hardini, K. & Novitasari, D. (2003). Strategi Pembelajaran Berbasis Digital. Yogyakarta: Pustaka
Cahaya Umat
Bush, B., Maryan, B., Browne-Cooper, R., & Robinson, D. (1995). A guide to reptiles and frogs of
the Perth region. Nedlands, Australia: University of Western Australia Press.
c. Ditulis lebih dari tiga orang
Rusydan, M.M., dkk. (2017). Pengantar Ilmu Balaghah. Surabaya: Cipta Karya Press
d. Ditulis oleh satu orang dalam buku yang berbeda
Arifin, Z. (2010a). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Arifin, Z. (2012b). Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru). Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
13

e. Penulis sebagai penyunting


Ilahi, M.R. & Nurdin, M.A. (Penyunting). (1999). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Pustaka Hidayah
Islam
f. Penulis organisasi atau institusi
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran.
Bandung: Jurusan Kurtekpend Fakultas Ilmu Pendidikan Indonesia.
g. Karya Terjemahan
Severin, W. J. &Tankard, J.W.Jr. (2005). Teori komunikasi: Metode dan Terapan di Dalam Media
Massa (Edisi Kelima). (S. Harianto, Terjemahan). Jakarta: Kencana.

2. Artikel Jurnal
- nama belakang penulis;
- nama depan penulis (inisialnya saja);
- tahun penerbitan (dalam tanda kurung diawali dan diikuti tanda titik);
- judul artikel (ditulis tidak dicetak miring dan huruf pertama dari setiap kata dalam judul ditulis
dengan huruf kapital, kecuali preposisi, konjungsi, dan partikel);
- judul jurnal (dicetak miring dan setiap huruf pertama dari setiap kata dalam nama jurnal ditulis
dengan huruf kapital, kecuali preposisi, konjungsi, dan partikel) diikuti dengan koma;
- nomor volume dengan angka Arab dan dicetak miring;
- nomor penerbitan ditulis dengan angka Arab di antara tanda kurung;
- nomor halaman mulai dari nomor halaman pertama sampai dengan nomor terakhir.
- Cantumkan nomor identitas unik artikel atau lebih dikenal dengan Digital Object Identifier (DOI)
(bila ada) atau alamat URL setelah nomor halaman.

Contoh

a. Jurnal
Mellers, B. A. (2000). Choice and the Relative Pleasure of Consequences. Psychological Bulletin,
5(2), 49-52.
b. Jurnal elektronik dengan DOI
Setiawati, L. (2012). Pengaruh Blended Learning Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Santri
di Tingkat SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, 1(2), 368-378. DOI:
http://dx.doi.org/10.17509/ijal.v1i2.83
14

c. Jurnal elektronik tanpa nomor DOI


Calderón, M., Hertz-Lazarowitz, R., & Slavin, R. E. (1998). Effects of Bilingual Cooperative
Integrated Reading and Composition on Students Transitioning from Spanish to English
Reading. The Elementary School Journal, 99(2), 153-165. Diakses dari:
http://www.jstor.org/discover/10.2307/1002107

3. Selain buku dan jurnal


a. Paper, skripsi, tesis, disertasi
Rangkuti, M. A. (2012). Penerapan Metode CIRC Cooperative Integrated Reading and Composition
Berbantuan Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Hasil Belajar Santri SMK Kelas XI Mata
Pelajaran Sistem Operasi Jaringan. (Tesis). Universitas Islam Indonesia, Bandung.
b. Publikasi departemen atau lembaga pemerintah
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1998). Petunjuk Pelaksanaan Beasantri dan Dana
Bantuan Operasional. Jakarta: Depdikbud.

4. Internet
a. Halaman situs dengan penulis
Penulisan sumber rujukan dari halaman situs internet ditambahkan informasi berupa judul
halaman, informasi waktu diaksesnya, serta URL lengkap yang merujuk langsung kepada halaman
situr tersebut. Perhatikan contoh berikut:
Rofik, C. H. (2002). Program Bidang Pendidikan Muskernas II PP Pemuda PERSIS. Diakses pada
5 Februari 2009, dari https://persis.or.id/program-bidang-pendidikan-muskernas-ii-pp-pemuda-
persis
b. Halaman situs tanpa penulis
Behaviour modivication. (2007). Diakses pada 5 Februari 2009, dari http://www.educational-
psycologist.org.uk/behaviour.html
c. Halaman situs tidak ada tahun
Society of Clinical Psycology.(t.t.). About Clinical Phsycology. Diakses pada 28 Januari 2009, dari
http://apa.org/divisions/div12/aboutcp.html
d. Halaman situs dengan institusi sebagai penulis
Queensland Health. (2008). Health Start in Life. Diakses pada 10 Maret 2009, dari
http://www.health.qld.gov.au/ph/documents/saphs/hsil_ful_doc.pdf.
Lampiran 01 Halaman Judul Proposal

HUKUM MENIKAHI WANITA AHLI KITAB DI AKHIR ZAMAN


(Studi Deksriptif Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Maidah Ayat 5)

PROPOSAL KARYA TULIS

Oleh:
Muhammad Mutqin Hufaza
NIS. 131232040028210011

TINGKAT MU’ALLIMIN
PESANTREN PERSATUAN ISLAM 60 KATAPANG
KATAPANG - KAB. BANDUNG
2022
Lampiran 02 Halaman Judul KTI

HUKUM MENIKAHI WANITA AHLI KITAB DI AKHIR ZAMAN


(Studi Deksriptif Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Maidah Ayat 5)

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun untuk memenuhi salah syarat kelulusan Mu’allimin Pesantren Persatuan


Islam 60 Katapang

Oleh:
Muhammad Mutqin Hufaza
NIS. 131232040028210011

TINGKAT MU’ALLIMIN
PESANTREN PERSATUAN ISLAM 60 KATAPANG
KATAPANG - KAB. BANDUNG
2022
Lampiran 03 Lembar Persetujuan

LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG


KARYA TULIS ILMIAH

HUKUM MENIKAHI WANITA AHLI KITAB DI AKHIR ZAMAN


(Studi Deksriptif Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Maidah Ayat 5)

Oleh:
Muhammad Mutqin Hufaza
NIS. 131232040028210011

Telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan pada sidang karya tulis sebagai
salah satu syarat kelulusan Mu’allimin Pesantren Persis 60 Katapang.

Menyetujui,
Pembimbing

<Nama Lengkap & Gelar>


NIAT./NPA. ……….

*NIAT : untuk Persis / Persistri, NPA: Pemuda / Pemudi Persis


Lampiran 04 Lembar Pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN

HUKUM MENIKAHI WANITA AHLI KITAB DI AKHIR ZAMAN


(Studi Deksriptif Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Maidah Ayat 5)

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:
Muhammad Mutqin Hufaza
NIS. 131232040028210011

Telah diujikan melalui sidang karya tulis pada hari Kamis 21 April 2022.
Disetujui oleh:
Pembimbing, Penguji,

<Nama Lengkap & Gelar> <Nama Lengkap & Gelar>


NIAT./NPA. ………. NIAT./NPA. ……….

Disahkan oleh:
Mudir Mu’allim Pesantren Persis 60 Katapang

Drs. Dadang Ahmad Tajudin


NIAT: 01.02.33962.053

Mengetahui,
Mudir ‘Am Pesantren Persis 60 Katapang

Zaenal Muttaqin, S.Ag.


NIAT. 01.02.30965.055
Lampiran 05 Lembar Pernyataan

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul
“……….” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya
tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Bandung, …………………
Pembuat pernyataan,

…………………………
NIS. ………………….
Lampiran 07 Kartu Bimbingan

KARTU BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH


MA PERSIS KATAPANG
TAHUN PELAJARAN 2022-2023

Nama : …………………………………………
Kelas : …………………………………………
Judul : …………………………………………
Pembimbing : …………………………………………

Tanda
No Hari, Tanggal Aspek yang Direvisi
Tangan

Pembimbing

………………………

Anda mungkin juga menyukai