TAHUN AJARAN 2023/2024 Pendahuluan : Arsitektur Islam merupakan wujud perpaduan antara kebudayaan manusia dan proses penghambaan diri seorang manusia kepada Tuhannya, yang berada dalam keselarasan hubungan antara manusia, lingkungan dan Penciptanya.
Arsitektur islam sebagai cerminan budaya sosio cultural
(masyarakat islam) yang tengah berkembang pada periode waktu RUMAH TEMPO DULU ARAB SAUDI dan tempar tertentu ( selanjut nya kita arsitektur budaya islam ) Sumber foto google
Islam telah mengalami beberapa periode kebudayaan di sa’at
islam baru berkembang kebudayaan arab banyak memberikan corak dalam arsitektur Ketika kekhalifahan islam dan demikian pula Ketika islam berkembang di daerah-daerah,
contoh nya di sintesa dengan budaya jawa melahirkan arsitektur
yang berbeda pula, Begitu pula dengan iklim pada bangunan arsitektur islam setempat di arab menggunakan dinding yang tebal dan bentuk relative kotak ini adalah adaptasi terhadap iklim RUMAH TRADISIONAL JOGLO HAGENG gurun, Dan di asia tenggara untuk mengalirkan air hujan maka JAWA TIMUR Sumber foto google menggunakan atap miring. Sedangkan menurut harsojo (1984) pengertian rumah pada awal nya di lihat dari tampilan nya yaitu terbagi dalam beberapa ruang, seperti menyimpan alat alat, Gudang dan lain-lain pembagian luas biasa nya di pengaruhi oleh adat istiadat. Berbicara tentang batasan rumah tinggal islami, yang pertama menjadi perhatian adalah dasar dari batasan Islam itu sendiri. Segala yang mengacu pada kata islam adalah yang berpatokan pada AL-Qu’ran dan Hadist. AL-Qur’an maupun Hadist tidak secara eksplisit menyebutkan bagaimana sesungguhnya rumah tinggal islami. AL Qur’an dan Hadist tidak mengatur bentuk fisik sebuah rumah tangga yang islami tetapi mengatur RUMAH TRADISIONAL PAGARALAM nya dalam bentuk aturan-aturan dalam berperilaku Rumah Tinggal : sehari-hari sebagai anggota masyarakat dan keluarga Menurut yudho husodo (1991) rumah adalah alat pengaman Apabila aturan-aturan itu sudah mendarah daging bagi manusia bukan sebagai benteng tapi sebagai bagian dari menjadi norma-norma yang mengendalikan setiap lingkungan nya tindakan maka dengan sendirinya perilaku kita pengertian rumah tinggal tidak hanya semata mata untuk adalah perilaku yang islami, baik dilingkungan berlindung dan berteduh tetapi merupakan peneyesuaian dan masyarakat maupun didala rumah .Perilaku islami di pengintegrasian psikologis dari pada penghuni yang biasa dalam sebuah rumah tangga adalah dasar untuk mempunyai hubungankerabat mewujudkan rumah tinggal yang islami. peraturan islam masih diterapkan dengan baik di dalam rumah tinggalnya. Beberapa masih relative memegang teguh, missal hijab yang diberlakukan bagi laki- laki dan wanita meskipun tinggal dalam satu rumah. Juga peraturan- peraturan tak tertulis yang membatasi tamu laki-laki untuk tidak bebas begitu saja bertamu dan memasuki ruang-ruang yang bukan haknya.Pengertian hijab atau tabir disini adalah tirai penutup atau seseuatu yang memisahkan atau membatasi baik berupa tembolok, bilik, korden, kain dan lain-lain (Mulhandy Ibn Haj dkk, 1992) “Dari Rumah Sekuler Menuju Rumah Muslim” (Josef\ Prijotomo dan Mas Santosa, 1997) mengutip bahwa batasan rumah muslim adalah mengacu pada AL KONSEPSI RUMAH TINGGAL ISLAMI, Qur’an dan Hadist, berangkat dari pemahaman bahwa Membicarakan sebuah perubahan tanpa ada standar rumah muslim adalah berlandaskan pada tata nilai/tata sebagai patokan adalah hal mustahil Dengan standart laku masyarakat muslim. Konsepsi rumah muslim tersebut kita akan dapat mengetahui perbedaaan berlandaskan pada ajaran Islam Hablum minallah, dominasi peran antara akomodasi, adaptasi dan asimilasi hablum minannas wa hablum minal ‘alamien, dalam perubahan-perubahan yang terjadi tersebut. mengandung arti keserasian/keselarasan hubungan Demikian yang terjadi pada rumah adat besemah secara islami antara manusia dengan Allah, dengan (pagaralam) sesamanya dan dengan alam lingkungannya. Konsepsi Non Fisik/Abstrak Perwujudan Fisik Sikap Islam dalam seni rupa khususnya seni lukis, Hablum Minallah Rumah berpenampilan berderajad bu- kan rumah Rumah adalah wadah bagi keluarga muslim yang yang rusuh, kumuh, naïf, absurddan tidak sopan pahat atau patung mungkin dapat dipahami antara menyembah dan berbaktikepada Allah SWT Rumah mempermudah penghuninyadan tamu untuk beribadah secara islami,missal ruang ditata lain dengan penafsiran Syaikh Muhammad Ath- menghadap kib- lat/menyilang kiblat Thahir tentang patung. Disini ditegaskan bahwa Ada mushola untuk sholat jama’ah,mengaji dan kegiatan berkumpul seluruh anggota keluarga. Islam mengharamkan patung karena sangat tegas Pemanfaatan ragam hias islami, men-jauhkan gambar, patung, foto, mozaik,dsb. memberantas segala kemusyrikan orang-orang Hablum Minannas Ruang tidur orang tua cukup luas den- gan kamar arab dan lain-lain pada masaitu. Rumah adalah wujud keselarasan hu- bungan mandi tersendiri, terletek di zone pribadi, jendela antara manusia dengan sesa- manya, umah yang tidak menghadaplangsung pada daerah aktifitas maka Islam mengharamkan karena alasan tersebut berlandaskan mawa- dah wa rahmah saling lain. mencintai dan menyayangi antara sesame anggota Anak-anak yang sudah baligh memiliki ruang tidur bukan karena dalam patung terdapat keburukan, ke- luarga tersendiri sesuai jenis kelamin Keberadaan teras depan untukmenerima tamu. namun karena patung itu dijadikan sarana bagi Hablum Minal ‘alamien Memanfaatkan kelebihan alam sekitar,missal kemusyrikan. Atas dasar inilah hendaknya Hubungan yang selaras dengan alamlingkungan kita rumah dialam tropis ini sebaiknya memiliki dipahami hadis-hadis yang melarang menggambar halaman luas sehingga udarasegar masuk ke dalam ruang, penerangan dan penghawaan alami atau melukis mahluk hidup. Dalam Islam lebih membawa pada kehidupan yang lugas dan hemat energi. banyak menggunakan motif floral atau tumbuh- Sumber : Bunga Rampai Arsitektur ITS, Josef Priyotomo dkk, 1997 tumbuhan dan lebih disukai adalah corak RAGAM HIAS PADA BANGUNAN ARSITEKTUR ISLAM geometris tidak figuratif. Dekorasi merupakan bagian dari seni seperti pula arsitektur, terkait langsung pada jaman dan budaya suatu masyarakat. Dalam hal hiasan tidak lepas dari hukum Islam tertuang dalam hadis dan Al-Quran khususnya yang berkaitan dengan seni. Sumber foto google Sumber foto google Ciri bangunan
Filosofi rumah Baghi Dari bentuknya secara
keseluruhan, rumah baghi terdiri dari tiga ukuran, yaitu kecil, sedang, dan besar. ukuran rumah baghi yang berbeda-beda tersebut merupakan penunjuk status sosial orang yang memilikinya. Selain ukuran rumah, corak, dan ornamen rumah yang indah juga menjadi penunjuk status sosial. Rumah ini memiliki ciri khas pada atapnya yang meruncing bagai tanduk. Dilihat dari bentuk atapnya, rumah baghi hampir sama dengan rumah adat minang Ini bermakna sebagai tali penyambung silaturahmi dan kekeluargaan, satu yang membedakannya adalah atap rumah baghi Sumber foto google tidak terlalu runcing dan terbuat dari ijuk atau serabut pohon aren dengan kerangkanya yang terbuat dari bambu BAGIAN dinding rumah baghi paduan tatahan berukir. Ukiran ini memiliki arti tersendiri, sesuai dengan rancangan leluhur. Ukiran berbentuk bulat, dengan bermacam ragam hias, tetapi memusat, terdapat di dua bagian, yaitu pintu dan satu sisi dinding. Ukiran ini dikenal sebagai Kencane Manda Luke. Motif ukiran dapat bermacam-macam, sesuai kreasi seniman pembuatnya. Namun, satu aturan pasti, ragam hias ukiran itu memusat ke tengah dan bagian tengah ini berlubang. Keberadaan lubang ini, sering diartikan sebagai lubang intip. Tujuan mengintip pada bagian ini adalah untuk mengetahui siapa tamu yang datang. Hal ini berkaitan erat dengan etika pergaulan. Misalnya tamu yang datang adalah lelaki, maka –setelah mengintip—yang menerimanya kepala keluarga. Jika tamunya perempuan, yang menerima “nyonya rumah”.
Sedangkan makna filosofi kencana manda luke adalah
menyatakan kesatuan marga. Lingkaran besar, dengan stilisasi ragam motif di tengahnya, menggambarkan penghargaan masyarakat Besemah kepada perbedaan yang ada di dalam masyarakat, ini mengacu kepada ke-bhinekaan. Sebagai sebuah kesatuan ukiran, motif ini juga menggambarkan kebesaran dan keesaan Tuhan. Ini juga bermakna sebagai harmonisasi semesta, dengan manusia di dalam lingkupnya. Dalam motif ukiran juga terkandung doa dan harapan. Motif bunga dalam posisi vertikal merupakan pengharapan bahwa rezeki pemilik rumah akan terus naik. Sementara motif bunga horizontal menjadi perlambang persatuan dan gotong royong.
Sistem kekerabatan serupa ini, juga tergambar dari
bagian dalam rumah. Pada awalnya, rumah baghi hanya memiliki satu ruang, tanpa sekat. Saat ini, sebagian pemilik rumah sudah membuat kamar dan ruang tersendiri. Ruang terbuka ini merupakan cerminan sifat dan sikap masyarakat Besemah yang sangat terbuka dengan orang di luar komunitas mereka. Pada bagian tengah rumah, terdapat semacam balok yang “memisahkan” ruang. Balok –sehingga posisinya lebih tinggi dari lantai—berfungsi pada saat tuan rumah menggelar acara adat. Bagian ini sesungguhnya menjadi semacam penanda kekerabatan. Tuan rumah bersama istri, anak-anak, saudara kandung dan ipar, duduk pada posisi tertentu. Dengan posisi itu, tetamu dapat langsung mengenali urutan kakak adik yang duduk dalam posisi itu. Mana adik, kakak, atau ipar. Kota Pagaralam, dengan keberadaan Gunung Dempo dengan gunung berapi masih aktif merupakan wilayah yang rawan gempa. Dalam sepuluh tahun terakhir, terjadi beberapa gempa bumi di daerah ini. Termasuk, gempa yang kawasan episentrumnya berada di Bengkulu. Setiap terjadi gempa bumi, tidak satu pun rumah baghi di kota ini terdampak. Jangankan ambruk, rusak sebagian kecil pun tidak. Hal ini dimungkinkan oleh pemakaian sistem ikat untuk penyatuan bagian-bagiannya. Demikian pula penggunaan aking untuk tapak tiang. Karena tiang-tiang pada rumah baghi tidak ditanam di tanah, tetapi “menggantung” di atas, goyangan gempa hanya membuat rumah itu berayun. Sistem konstruksi yang merupakan warisan nenek moyang masyarakat Besemah ini adalah bagian dari kearifan lokal yang dipakai warga di daerah itu Sumber Analisa konstruksi tahan gempa rumah tradisional besemah hingga saat ini. Kesimpulan Pengaruh Islam pada rumah tinggal di besemah sangat lah erat hal ini dapat di lihat dari Perpaduan antara manusia dan proses penghambaan diri kepada tuhan nya yang di tuang kan dalam bentuk ukiran dari nenek moyang tentang falsafah hidup yang memiliki makna mendalam tentang toleransi,kekelurgaan,solidaritas, keselrasan manusia dan pencipta.