Anda di halaman 1dari 10

Arsitektur Islam

Rumah Adat Tradisional Pagaralam

Nama : Ilham Fajar Pratama


Nrp : 142018016

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2023/2024
Pendahuluan :
Arsitektur Islam merupakan wujud perpaduan antara
kebudayaan manusia dan proses penghambaan diri seorang
manusia kepada Tuhannya, yang berada dalam keselarasan
hubungan antara manusia, lingkungan dan Penciptanya.

Arsitektur islam sebagai cerminan budaya sosio cultural


(masyarakat islam) yang tengah berkembang pada periode waktu
RUMAH TEMPO DULU ARAB SAUDI
dan tempar tertentu
( selanjut nya kita arsitektur budaya islam )
Sumber foto google

Islam telah mengalami beberapa periode kebudayaan di sa’at


islam baru berkembang kebudayaan arab banyak memberikan
corak dalam arsitektur Ketika kekhalifahan islam dan demikian
pula Ketika islam berkembang di daerah-daerah,

contoh nya di sintesa dengan budaya jawa melahirkan arsitektur


yang berbeda pula, Begitu pula dengan iklim pada bangunan
arsitektur islam setempat di arab menggunakan dinding yang
tebal dan bentuk relative kotak ini adalah adaptasi terhadap iklim
RUMAH TRADISIONAL JOGLO HAGENG gurun, Dan di asia tenggara untuk mengalirkan air hujan maka
JAWA TIMUR
Sumber foto google
menggunakan atap miring.
Sedangkan menurut harsojo (1984) pengertian rumah
pada awal nya di lihat dari tampilan nya yaitu terbagi
dalam beberapa ruang, seperti menyimpan alat alat,
Gudang dan lain-lain pembagian luas biasa nya di
pengaruhi oleh adat istiadat.
Berbicara tentang batasan rumah tinggal islami, yang
pertama menjadi perhatian adalah dasar dari batasan
Islam itu sendiri. Segala yang mengacu pada kata
islam adalah yang berpatokan pada AL-Qu’ran dan
Hadist. AL-Qur’an maupun Hadist tidak secara
eksplisit menyebutkan bagaimana sesungguhnya
rumah tinggal islami.
AL Qur’an dan Hadist tidak mengatur bentuk fisik
sebuah rumah tangga yang islami tetapi mengatur
RUMAH TRADISIONAL PAGARALAM nya dalam bentuk aturan-aturan dalam berperilaku
Rumah Tinggal : sehari-hari sebagai anggota masyarakat dan keluarga
Menurut yudho husodo (1991) rumah adalah alat pengaman Apabila aturan-aturan itu sudah mendarah daging
bagi manusia bukan sebagai benteng tapi sebagai bagian dari menjadi norma-norma yang mengendalikan setiap
lingkungan nya tindakan maka dengan sendirinya perilaku kita
pengertian rumah tinggal tidak hanya semata mata untuk adalah perilaku yang islami, baik dilingkungan
berlindung dan berteduh tetapi merupakan peneyesuaian dan masyarakat maupun didala rumah .Perilaku islami di
pengintegrasian psikologis dari pada penghuni yang biasa dalam sebuah rumah tangga adalah dasar untuk
mempunyai hubungankerabat mewujudkan rumah tinggal yang islami.
peraturan islam masih diterapkan dengan baik di dalam
rumah tinggalnya. Beberapa masih relative memegang
teguh, missal hijab yang diberlakukan bagi laki- laki
dan wanita meskipun tinggal dalam satu rumah. Juga
peraturan- peraturan tak tertulis yang membatasi tamu
laki-laki untuk tidak bebas begitu saja bertamu dan
memasuki ruang-ruang yang bukan haknya.Pengertian
hijab atau tabir disini adalah tirai penutup atau seseuatu
yang memisahkan atau membatasi baik berupa
tembolok, bilik, korden, kain dan lain-lain (Mulhandy
Ibn Haj dkk, 1992)
“Dari Rumah Sekuler Menuju Rumah Muslim” (Josef\
Prijotomo dan Mas Santosa, 1997) mengutip bahwa
batasan rumah muslim adalah mengacu pada AL
KONSEPSI RUMAH TINGGAL ISLAMI, Qur’an dan Hadist, berangkat dari pemahaman bahwa
Membicarakan sebuah perubahan tanpa ada standar rumah muslim adalah berlandaskan pada tata nilai/tata
sebagai patokan adalah hal mustahil Dengan standart laku masyarakat muslim. Konsepsi rumah muslim
tersebut kita akan dapat mengetahui perbedaaan berlandaskan pada ajaran Islam Hablum minallah,
dominasi peran antara akomodasi, adaptasi dan asimilasi hablum minannas wa hablum minal ‘alamien,
dalam perubahan-perubahan yang terjadi tersebut. mengandung arti keserasian/keselarasan hubungan
Demikian yang terjadi pada rumah adat besemah secara islami antara manusia dengan Allah, dengan
(pagaralam) sesamanya dan dengan alam lingkungannya.
Konsepsi Non Fisik/Abstrak Perwujudan Fisik Sikap Islam dalam seni rupa khususnya seni lukis,
Hablum Minallah Rumah berpenampilan berderajad bu- kan rumah
Rumah adalah wadah bagi keluarga muslim yang yang rusuh, kumuh, naïf, absurddan tidak sopan pahat atau patung mungkin dapat dipahami antara
menyembah dan berbaktikepada Allah SWT Rumah mempermudah penghuninyadan tamu
untuk beribadah secara islami,missal ruang ditata lain dengan penafsiran Syaikh Muhammad Ath-
menghadap kib- lat/menyilang kiblat Thahir tentang patung. Disini ditegaskan bahwa
Ada mushola untuk sholat jama’ah,mengaji dan
kegiatan berkumpul seluruh anggota keluarga. Islam mengharamkan patung karena sangat tegas
Pemanfaatan ragam hias islami, men-jauhkan
gambar, patung, foto, mozaik,dsb.
memberantas segala kemusyrikan orang-orang
Hablum Minannas Ruang tidur orang tua cukup luas den- gan kamar arab dan lain-lain pada masaitu.
Rumah adalah wujud keselarasan hu- bungan mandi tersendiri, terletek di zone pribadi, jendela
antara manusia dengan sesa- manya, umah yang tidak menghadaplangsung pada daerah aktifitas maka Islam mengharamkan karena alasan tersebut
berlandaskan mawa- dah wa rahmah saling lain.
mencintai dan menyayangi antara sesame anggota Anak-anak yang sudah baligh memiliki ruang tidur bukan karena dalam patung terdapat keburukan,
ke- luarga tersendiri sesuai jenis kelamin
Keberadaan teras depan untukmenerima tamu.
namun karena patung itu dijadikan sarana bagi
Hablum Minal ‘alamien Memanfaatkan kelebihan alam sekitar,missal kemusyrikan. Atas dasar inilah hendaknya
Hubungan yang selaras dengan alamlingkungan kita rumah dialam tropis ini sebaiknya memiliki dipahami hadis-hadis yang melarang menggambar
halaman luas sehingga udarasegar masuk ke
dalam ruang, penerangan dan penghawaan alami atau melukis mahluk hidup. Dalam Islam lebih
membawa pada kehidupan yang lugas dan hemat
energi. banyak menggunakan motif floral atau tumbuh-
Sumber : Bunga Rampai Arsitektur ITS, Josef Priyotomo dkk, 1997 tumbuhan dan lebih disukai adalah corak
RAGAM HIAS PADA BANGUNAN ARSITEKTUR ISLAM geometris tidak figuratif.
Dekorasi merupakan bagian dari seni seperti pula arsitektur,
terkait langsung pada jaman dan budaya suatu masyarakat. Dalam
hal hiasan tidak lepas dari hukum Islam tertuang dalam hadis dan
Al-Quran khususnya yang berkaitan dengan seni.
Sumber foto google Sumber foto google
Ciri bangunan

Filosofi rumah Baghi Dari bentuknya secara


keseluruhan, rumah baghi terdiri dari tiga ukuran, yaitu
kecil, sedang, dan besar. ukuran rumah baghi yang
berbeda-beda tersebut merupakan penunjuk status
sosial orang yang memilikinya. Selain ukuran rumah,
corak, dan ornamen rumah yang indah juga menjadi
penunjuk status sosial.
Rumah ini memiliki ciri khas pada atapnya yang
meruncing bagai tanduk. Dilihat dari bentuk
atapnya, rumah baghi hampir sama dengan
rumah adat minang Ini bermakna sebagai tali
penyambung silaturahmi dan kekeluargaan, satu
yang membedakannya adalah atap rumah baghi
Sumber foto google tidak terlalu runcing dan terbuat dari ijuk atau
serabut pohon aren dengan kerangkanya yang
terbuat dari bambu
BAGIAN dinding rumah baghi paduan tatahan berukir. Ukiran ini
memiliki arti tersendiri, sesuai dengan rancangan leluhur. Ukiran
berbentuk bulat, dengan bermacam ragam hias, tetapi memusat,
terdapat di dua bagian, yaitu pintu dan satu sisi dinding. Ukiran
ini dikenal sebagai Kencane Manda Luke.
Motif ukiran dapat bermacam-macam, sesuai kreasi seniman
pembuatnya. Namun, satu aturan pasti, ragam hias ukiran itu
memusat ke tengah dan bagian tengah ini berlubang. Keberadaan
lubang ini, sering diartikan sebagai lubang intip. Tujuan mengintip
pada bagian ini adalah untuk mengetahui siapa tamu yang
datang. Hal ini berkaitan erat dengan etika pergaulan. Misalnya
tamu yang datang adalah lelaki, maka –setelah mengintip—yang
menerimanya kepala keluarga. Jika tamunya perempuan, yang
menerima “nyonya rumah”.

Sedangkan makna filosofi kencana manda luke adalah


menyatakan kesatuan marga. Lingkaran besar, dengan stilisasi
ragam motif di tengahnya, menggambarkan penghargaan
masyarakat Besemah kepada perbedaan yang ada di dalam
masyarakat, ini mengacu kepada ke-bhinekaan. Sebagai sebuah
kesatuan ukiran, motif ini juga menggambarkan kebesaran dan
keesaan Tuhan. Ini juga bermakna sebagai harmonisasi semesta,
dengan manusia di dalam lingkupnya.
Dalam motif ukiran juga terkandung doa dan harapan.
Motif bunga dalam posisi vertikal merupakan
pengharapan bahwa rezeki pemilik rumah akan terus
naik. Sementara motif bunga horizontal menjadi
perlambang persatuan dan gotong royong.

Sistem kekerabatan serupa ini, juga tergambar dari


bagian dalam rumah. Pada awalnya, rumah baghi hanya
memiliki satu ruang, tanpa sekat. Saat ini, sebagian
pemilik rumah sudah membuat kamar dan ruang
tersendiri. Ruang terbuka ini merupakan cerminan sifat
dan sikap masyarakat Besemah yang sangat terbuka
dengan orang di luar komunitas mereka.
Pada bagian tengah rumah, terdapat semacam balok
yang “memisahkan” ruang. Balok –sehingga posisinya
lebih tinggi dari lantai—berfungsi pada saat tuan rumah
menggelar acara adat. Bagian ini sesungguhnya menjadi
semacam penanda kekerabatan. Tuan rumah bersama
istri, anak-anak, saudara kandung dan ipar, duduk pada
posisi tertentu. Dengan posisi itu, tetamu dapat langsung
mengenali urutan kakak adik yang duduk dalam posisi
itu. Mana adik, kakak, atau ipar.
Kota Pagaralam, dengan keberadaan Gunung
Dempo dengan gunung berapi masih aktif
merupakan wilayah yang rawan gempa. Dalam
sepuluh tahun terakhir, terjadi beberapa gempa
bumi di daerah ini. Termasuk, gempa yang
kawasan episentrumnya berada di Bengkulu.
Setiap terjadi gempa bumi, tidak satu pun
rumah baghi di kota ini terdampak. Jangankan
ambruk, rusak sebagian kecil pun tidak.
Hal ini dimungkinkan oleh pemakaian sistem ikat
untuk penyatuan bagian-bagiannya. Demikian pula
penggunaan aking untuk tapak tiang. Karena
tiang-tiang pada rumah baghi tidak ditanam di
tanah, tetapi “menggantung” di atas, goyangan
gempa hanya membuat rumah itu berayun.
Sistem konstruksi yang merupakan warisan nenek
moyang masyarakat Besemah ini adalah bagian
dari kearifan lokal yang dipakai warga di daerah itu
Sumber Analisa konstruksi tahan gempa rumah tradisional besemah hingga saat ini.
Kesimpulan
Pengaruh Islam pada rumah tinggal di besemah sangat lah erat hal ini
dapat di lihat dari Perpaduan antara manusia dan proses
penghambaan diri kepada tuhan nya yang di tuang kan dalam bentuk
ukiran dari nenek moyang tentang falsafah hidup yang memiliki
makna mendalam tentang toleransi,kekelurgaan,solidaritas,
keselrasan manusia dan pencipta.

Anda mungkin juga menyukai