Anda di halaman 1dari 12

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MEMBUMIKAN ISLAM DI
INDONESIA
KELOMPOK 6
KELOMPOK 5

Muhammad Nabila Rizky Nela Yeni


Hazmi Zulfahmi Alghonia Melasti
H0521086 H0521092 H0521098
TOPIK :
01 PENGERTIAN ISLAM

KEWAJIBAN SETIAP UMAT


02
UNTUK BERDAKWAH

MEMBUMIKAN ISLAM DI
03
NUSANTARA
PENGERTIAN ISLAM
HIGH TRADITION LOW TRADITION
Firman Allah yang menggambarkan Maksudnya yaitu pada tingkat ini, Islam yang
ISLAM DAPAT Syariah-Nya, yang dimaksudkan sebagai
panduan bagi manusia untuk mencapai
mengandung dalam nash atau teks–teks suci
bergumul dengan realitas sosial pada berbagai
DIGAMBARKAN kebahagiaan di dunia dan akhirat,
terkandung dalam Nash (teks suci) yang masyarakat yang dibaca, dimengerti, dipahami,
SEBAGAI HIGH kemudian dihimpun dalam shuhuf dan kemudian ditafsirkan dan dipraktikan dalam
masyarakat yang situasi dan kondisinya
TRADITION DAN DI
kitab suci (Al-Quranul Karim)
berbeda-beda.
SATU SISI SEBAGAI Dapat diartikan secara tegas bahwa
hanya Tuhan yang paling mengetahui Yang katanya islam lahirnya tidak hanya
LOW TRADITION secara lengkap arti, makna, dan ruang melulu ajaran yang tercantum dalam teks-teks
lingkup dari setiap Firman Tuhan. suci melainkan juga telah mewujud dalam
historisitas kemanusiaan.
Oleh karena itu, kebenaran Islam dalam
high tradition ini adalah mutlak.
KEWAJIBAN SETIAP UMAT
UNTUK BERDAKWAH
Pada dasarnya setiap Muslim dan Muslimah diwajibkan untuk
mendakwahkan Islam (membumikam islam ) kepada orang lain, baik
Muslim maupun Non Muslim. Ketentuan semacam ini didasarkan
pada firman Allah swt, dan berikut Dasar Dalil Kewajiban Setiap
Umat Islam Untuk Berdakwah (Menyeru Kebaikan) di Al-Qur’an
dalam QS. Ali`Imran ayat 104.
‫ٰۤل‬
‫َو ْلَت ُكْن ِّم ْن ُكْم ُاَّم ٌة َّيْدُع ْو َن ِاىَل اْلَخْي ِر َو َيْأُم ُرْو َن ِباْلَم ْع ُرْو ِف َو َيْن َه ْو َن َع ِن اْلُم ْن َكِر ۗ َو ُاو ِٕى َك ُه ُم اْلُم ْف ِلُحْو َن‬

Yang artinya “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang


yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf,
dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang
.)yang beruntung.” (QS. Al-Imran: 104
MEMBUMIKAN ISLAM
DI NUSANTARA
TRANSFORMASI WAHYU WAHYU
DAN KETERLIBATANNYA Wahyu Allah di dalam ajaran islam, selain berbentuk

DALAM CORAK tanda-tanda (ayat) yang nirbahasa, juga dapat dilihat


dalam bentuk ayat yang difirmankan.
KEBERAGAMAAN
Wahyu difirmankan untuk mempersingkat proses
pembacaan terhadap alam, sehingga manusia tidak
membutuhkan waktu yang lama serta tidak bersusah
payah untuk menemukan jawaban kehidupan yang
final

Wahyu Allah yang terjadi di wilayah geografis dan sosial budaya Arab, akan
ditangkap oleh seorang nabi Arab dan dipelihara dalam tradisi intelektual
Arab, secara otomatis akan menjadi wahyu berbahasa Arab lengkap dengan
kultur Arab pada masa wahyu difirmankan.
Namun seiring berjalannya waktu dan ruang, Wahyu dapat
menyesuaikan dengan keadaan budaya pada suatu tempat dan waktu
tertentu sehingga munculnya keberagaman corak pemahaman agama.
PERBEDAAN EKSPRESI DAN Agama dan budaya lokal mendominasi dinamika dan struktur masyarakat.
PRAKTIK KEBERAGAMAAN Dalam masyarakat Indonesia, keduanya berperan penting dalam
pembentukan karakter dan kepribadian. Perilaku sosial inilah yang sering
ISLAM DI NUSANTARA disebut sebagai “identitas” bangsa Indonesia. Karakter-karakter tersebut
membentuk hampir setiap aspek sosial masyarakat Indonesia, baik secara
politik, ekonomi maupun sosial budaya. Agama diyakini memiliki nilai-nilai
transenden sehingga sering dipahami sebagai satu dogma yang kaku.
Namun, nilai budaya relatif dianggap lebih fleksibel, menurut
kesepakatan masyarakat, yang dijadikan sebagai standar normatif.
Karena keragaman jejak agama dan budaya, nilai-nilai agama sering
kali bertentangan dengan nilai-nilai budaya daerah yang sebenarnya
mempengaruhi perilaku sosial seseorang.

Islam menyebar secara damai melalui koalisi partai politik dan


mengabaikan budaya lokal yang ada, asalkan menganut prinsip-prinsip
Islam. Unsur-unsur budaya lokal non-Islam (Arab) tertanam dalam karakter,
gagasan, bahkan praktik keagamaan sufi yang sebenarnya memiliki sifat
terbuka, damai, dan ramah terhadap perbedaan.
SUMBER HISTORIS
SUMBER HISTORIS, Banyak gejolak kekerasan yang hadir mengatasnamakan agama ini, namun Indonesia
SOSIOLOGIS, DAN sendiri merupakan negara yang telah menahan gejolak tersebut dan memiliki budaya
FILOSOFIS DALAM luhur yang fungsinya sebagai ruang dialog tentang banyak hal. Slogan yang dimiliki
Indonesia yaitu “Bhinneka Tunggal Ika” merupakan hasil pemikiran atau galian para
PRIBUMISASI ISLAM founding father bangsa Indonesia dari keberagaman serta kekayaan bangsa Indonesia.
Indonesia secara historis merupakan negara yang mampu menyelesaikan perbedaan
tersebut secara harmonis. Oleh karena itu, kekuatan untuk menyelaraskan kebhinekaan
Indonesia terletak pada ruang budaya.

SUMBER SOSIOLOGIS

Secara sosial, potret keislaman Indonesia memiliki tradisi dan kepercayaan yang
beragam dan sangat toleran terhadap komunitas lain yang berpegang teguh
pada Bhineka Tunggal Ika. Islam di Indonesia menghargai pluralisme etnis, agama,
dan gender. Islam di Indonesia benar-benar memahami kebangsaan sosiokultural,
daripada memaksakan normatifitas dalam teks kebahasaan. Dari perspektif
praktik sosial, Islam Indonesia dapat menerima Pancasila sebagai landasan
nasional untuk menyatukan seluruh negara Indonesia.
SUMBER FILOSOFIS
Secara filosofis, pribumisasi Islam didasari oleh paradigma sufistik tentang substansi
keberagamaan. Dalam paradigma sufistik, agama memiliki dua wajah yaitu aspek
esoteris (aspek dalam) dan aspek eksoterik (aspek luar).
Dalam tataran esoteris, semua agama adalah sama karena ia berasal dari Tuhan
Yang tunggal. Dalam pandangan sufistik, bahkan dikatakan semua yang maujud
di alam ini pada hakikatnya berasal dari Wujud Yang satu (Tuhan Yang Maha
Esa). Alam ciptaan dengan pluralitas manifestasinya pada hakikatnya diikat oleh
sebuah kebenaran universal yang berasal dari Sang Pencipta yang tunggal.
Perbedaan maujud dalam ciptaan Tuhan semuanya dibingkai dalam keesaan
wujud. Tuhanlah satu-satunya wujud (lā wujūd illā Allāh).
Perbedaan hanya tampak pada aspek eksoterik, yaitu unsur lahir dan amalan
kasat mata saja. Sejalan dengan pemahaman ini, maka substansi keagamaan
adalah satu, cara manusia dapat menyembah (tunduk, patuh, dan berserah diri)
kepada Tuhan sebagai kebenaran universal.
KESIMPULAN
Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT. kemudian
Nabi Muhammad SAW. Selaku nabi terakhir dan juga rasul
sebagai pedoman hidup seluruh umat manusia hingga akhir
zaman. Kewajiban sebagai seorang muslim untuk membumikan
Islam telah tertera dalam berbagai hadist dan surat-surat Al-
Qur’an. Ada banyak cara untuk memberantas Islam di Indonesia.
Kebangkitan atau kemajuan Islam tergantung pada sejauh mana
kebijakan, ajaran, aturan, etika dan norma yang mencakup semua
aspek dan aspek kehidupan manusia, baik secara individu maupun
kolektif yang perlu diipandu dan ditaati.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai