Anda di halaman 1dari 11

BAGAIMANA MEMBUMIKAN ISLAM DI

INDONESIA

Disusun Oleh :
Dana Novitasari
Liwang Ulama Utama
Kelas : 1 KD

Dosen Pengampu : Aimi, S.Pdi.,M.Pd.i

Politeknik Negeri Sriwijaya Tahun Ajaran


2017/2018
APA itu ISLAM ?????
ISLAM Menurut KBBI adalah
agama yang diajarkan oleh Nabi
Muhammad SAW berpedoman
pada kitab suci al-quran yang
diturunkan ke dunia melalui
wahyu Allah Swt
Menelusuri Transformasi Wahyu dan Implikasinya terhadap
corak keberagaman

Islam dapat dilihat dari dua sisi


1. High tradition yaitu islam adalah agama wahyu
yang seolah – olah berada dilangit dan
kebenarannya bersifat mutlak.
2. Low tradition yaitu islam telah berada di bumi
menjadi agama masyarakat dan kebenarannya
menjadi relatif

Dalam ajaran islam, wahyu allah selain berbentuk


tanda – tanda (ayat) yang nirbahasa, juga
bermanifestasi dalam bentuk tanda – tanda
(ayat) yang difirmankan.
Untuk memudahkan pemahaman, dapat
dibedakan antara

wahyu ( dengan w kecil)


Wahyu
wahyu ( dengan W besar)
Wahyu dengan W besar menyaran
Wahyu dengan w kecil menyaran pada
pada tanda-tanda, instruksi, arahan,
tanda-tanda, instruksi, arahan,
nasihat, pelajaran, dan ketentuan
nasihat, pelajaran dan ketentuan
Tuhan yang difirmankan melalui
Tuhan yang nirbahasa dan mewujud
utusan –Nya (malaikat) dan diakses
dalam alam semesta dan isinya.
secara khusus oleh orang-orang
Termasuk dinamika sosial budaya yang
pilihan yang disebut sebagai nabi
terjadi di dalamnya.
atau rasul.
Menanyakan Alasan Perbedaan Ekspresi dan
Praktik Keberagamaan
Terdapat dua hal yang secara dominan mempengaruhi dinamika dan struktur sosial
masyarakat, yaitu agama dan budaya lokal.
Dalam masyarakat Indonesia, dua hal tersebut memiliki peranan penting dalam
membentuk karakter dan perilaku sosial yang kemudian sering disebut JATI DIRI
orang indonesia.

Agama diyakini memiliki nilai-nilai transenden sehingga sering dipahami sebagai suatu
dogma yang kaku. Namun, nilai-nilai budaya relatif dipandang lebihh fleksibel sesuai
kesepakatan-kesepakatan komunitas untuk dijadikan sebagai standar normatif.
Karena adanya perbedaan karakter agama dan budaya itulah maka sering kali nilai –
nilai agama dipertentangkan dengan nilai-nilai budaya lokal yang sebenarnya telah
mempengaruhi perilaku seseorang.
Waktu masuknya islam ke Indonesia (nusantara) masih diperdebatkan.
Ada yang berpendapat bahwa sejak sebelum hijrah telah ada orang arab yang tinggal di
kepulauan ini. Lalu pada abad ke-13 muncullah untuk pertama kali sebuah
komunitas islam, yang selanjutnya mengalami perkembangan pesat pada abad ke-
15. Pada abad ke-17/ ke-18 bahkan mayoritas penduduk Jawa dan Sumatera telah
memeluk islam.
Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Teologis,
dan Filosofis tentang Pribumisasi Islam
Menggali Sumber Historis
Istilah pribumisasi Islam diperkenalkan oleh Gus Dur (KH
Abdurrahman Wahid) sebagai alternatif dalam upaya
pencegahan praktik radikalisme agama. Gus Dur, telah
berupaya menjawab tantangan ini sejak tahun 1980 yang lalu,
lewat konsepsi pemikirannya mengenai “Pribumisasi Islam”.
Melaui gagasannya ini. Gus Dur merespon secara intens
dengan mengajukan alternatif antitesa sebagai penyelesaian
atau mungkin juga ‘wacana counter’ terhadap gejala
keagamaan masyarakat modern yang kering, paradoks,
ahistoris, eksklusif, dan sebagainya.
Menggali Sumber Sosiologis

Indonesia merupakan negara dengan jumlah


penduduk muslim terbesar di dunia. Fenomena ini
tentu tidak bisa dilepaskan dari jasa para dai
muslim Sepanjang sejarah masuknya Islam di
Indonesia. Mereka berasal dari Arab, Persia, India
bahkan dari Cina.
Keberhasilan islamisasi generasi awal
setidaknya disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor
strategi dakwah dan faktor daya tarik ajaran Islam
itu sendiri.
Menggali Sumber Filosofls dan
Teologis

Secara filosofis pribumisasi


Islam didasari oleh Secara teologis, tauhid
paradigma suflstik tentang bukan sekedar pengakuan
substansi keberagamaan. atau persaksian bahwa tiada
Dalam paradigma sufistik, llah selain Allah, tapi
agama memiliki dua wajah pemaknaan terhadap tauhid
yaitu aspek esoteris (aspek melampaui dari sekedar
dalam) dan aspek pengakuan atas
eksoterik (aspek luar). eksistensinya yang tunggal.
Membangun Argumen tentang Urgensi
Pribumisasi Islam

Bangsa Indonesia sangat memerlukan


kerja kolaboratif dan koordinatif dari
berbagai komponen untuk
menggalang semua potensi bangsa
agar terjadi sebuah kerjasama yang
efektif dan prodiktif bagi pembumian
Islam yang penuh rahmat.
Mendeskripsikan dan Mengkomunikasikan Pribumisasi
Islam Sebagai Upaya Membumikan Islam di Indonesia

Belakangan ini muncul tawaran hermeneutika agar dapat dilakukan


proses kontekstualisasi atau pribumisasi Islam di Indonesia khususnya dan
di seluruh penjuru dunia umumnya. Tawaran hermeneutika itu meliputi
tiga metode pembacaan terhadap teks-teks keagamaan, yaitu :

Pembacaan
Historis

Pembacaan Pembacaan
Eidetik Praksis
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai