agama islam
B. HAKEKAT PENDIDIKAN
H. TUJUAN ISLAM
DALAM AL-QUR’AN
I. PRINSIP - PRINSIP
C. DEFINISI AGAMA
AGAMA ISLAM
Adapun Agama Wahyu memiliki ciri-ciri sebagai Agama Budaya memiliki beberapa ciri, yaitu:
berikut:
1. Agama ra'yu tidak dapat dipastikan kelahirannya.
1. Agama wahyu berpokok pada konsep ke-Esa-an
Tuhan (monotheis). 2. Tidak mengenai utusan atau Rasul Allah. Yang
mengajarkan agama budaya adalah filsuf atau pendiri
2. Agama wahyu beriman kepada Nabi. Disampaikan agama tersebut.
oleh Rasul sebagai utusan Yang Maha Kuasa.
3. Tidak memiliki kitab suci. Sekalipun memiliki kitab
3. Semua agama wahyu lahir di Asia Barat daya suci.
(Timur tengah)
G. Fungsi H. Tujuan
agama agama
Agama dalam kehidupan berfungsi sebagai suatu Tujuan syariat Islam pada hakekatnya adalah
sistem nilai yang memuat norma-norma tertentu. menyelamatkan manusia, baik sebagai individu,
Secara umum norma-norma tersebut menjadi kelompok manusia, serta bangsa-negara agar selamat
kerangka acuan dalam bersikap dan bertingkah dari kesesatan dan kerugian.
laku agar sejalan dengan keyakinan agama yang
dianutnya. Abu Ishaq al-Shatibi merumuskan lima tujuan
(hukum) Islam, yakni:
Agama berpengaruh sebagai motivasi dalam
mendorong individu untuk melakukan suatu 1. Memelihara Agama (Hifdz Ad-Din)
aktivitas, karena perbuatan yang dilakukan 2. Memelihara Jiwa (Hifdz An-Nafs)
dengan latar belakang keyakinan agama dinilai 3. Memelihara Akal (Hifdz Al’Aql)
mempunyai unsur kesucian, serta ketaan. 4. Memelihara Keturunan (Hifdz An-Nasb)
Keterkaitan ini akan memberi pengaruh diri 5. Memelihara Harta (Hifdz Al-Maal)
seseorang untuk berbuat sesuatu.
I. Prinsip - prinsip pendidikan
agama islam
Prinsip-prinsip dasar pendidikan Islam adalah aspek-aspek
fundamental yang menggambarkan dasar dan tujuan pendidikan
Islam sehingga ia membedakannya dengan pendidikan non-Islam.
Prinsip¬prinsip dasar pendidikan Islam itu meliputi:
• Pendidikan Islam adalah bagian dari proses rububiyah Tuhan
• Pendidikan Islam berusaha membentuk manusia seutuhnya
• Pendidikan Islam selalu berkaitan dengan agama
• Pendidikan Islam merupakan pendidikan terbuka.
Fungsi paradigma ini pada dasarnya untuk membangun
J. Tujuan pendidikan islam perspektif Islam dalam rangka memahami realitas Ilmu
Pendidikan. Tentunya hal ini harus ditopang oleh konstruksi
Tujuan pendidikan yang dikemukakan oleh beberapa pengetahuan yang menempatkan wahyu sebagai sumber
tokoh pendidikan Islam sebagaimana yang ditulis oleh utamanya, yang pada gilirannya terbentuk struktur
Ahmad Tafsir antara lain: Al-Attas merumuskan tujuan transendental sebagai referensi untuk menafsirkan realitas
pendidikan Islam adalah terbentuknya manusia yang pendidikan.
baik Sedang Abdul Fattah Jalal merumuskan bahwa
tujuan pendidikan Islam adalah terwujudnya manusia Sistem pendidikan Islam model ini bersumber dari
sebagai hamba Allah. Demikian pula Sayyed Qutub pemikiran filsafat aliran progresifisme, esensialisme,
mengemukakan tujuan pendidikan Islam adalah perenialisme, pragmatism dan rekonstruksianisme. Apabila
manusia yang takwa. Sedang menurut Komprensi pemikiran masing-masing aliran tersebut sejalan dengan
Dunia Islam pertama 1977 berkesimpulan bahwa nash, maka pemikirannya itu dijadikan sebagai wacana
tujuan akhir pendidikan Islam adalah manusia yang pendidikan Islam. Tetapi jika bertentangan, maka
menyerahkan diri secara mutlak kepada Allah. pemikirannya ditolak.
K. Paradigma pendidikan islam
dan pengembangannya
L. Komitmen Seorang Muslim
Terhadap Islam
• Mengimani/Meyakini Islam
Setiap individu harus mengimani/meyakini,bahwa hanya Agama Islamlah satu-satunya Dien
yang benar dan diridoi Allah SWT. Hal ini sesuai firman Allah dalam Surat Ali Imran ayat 85
yang artinya : Barangsiapa yang mencari Agama selain Agama Islam,maka sekali-kali tidaklah
akan diterima Agama itu oleh Allah dan dia di Akhiratpun termasuk orang-orang yang merugi.
2. Mempelajari Islam
Seseorang yang mnginginkan kwalitas ke-Islamannya baik,idealnya memang tidak ada kata
lain,yaitu mempelajari Agama Islam dengan sungguh-sungguh dan sedalam-dalamnya.
Bahkan bila bicara soal belajar,ada nasihat dariAllah SWT. Bagi setiap orang di dalam
mempelajari agama Islam, yaitu : “Jangan ikut-ikutan” alias “taqlid buta”,tapi “harus
berdasarkan ilmu Allah”.
3. Mengamalkan ilmu yang kita punya
Ilmu yang kita punyai harus bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Dalam Islam, ilmu memiliki aksiologis yang
sangat agung. Karena dengan ilmu-lah semuanya berawal dalam meniti jalan suci ini. Selain itu, ilmu juga dapat
mengangkat derajat bagi siapa saja yang memilikinya. Begitulah nikmatnya islam sehingga segala tingkah laku kita
diatur oleh Islam.