Anda di halaman 1dari 14

pendidikan

agama islam

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1


WAHYU DWI SRILESTARI | 23011010135

ANGGOTA ANDINI PUTRI ASIH | 23041010057


NESYA KAMILA ANDANIKA | 23041010125

kelompok KHALIMATUL MAISAROH | 23041010180


DAVIN SETYA NUGRAHA | 23041010235
sub bab pembahasan
A. PENGERTIAN KONSEP G. FUNGSI AGAMA
PENDIDIKAN DALAM AL-QUR’AN

B. HAKEKAT PENDIDIKAN
H. TUJUAN ISLAM
DALAM AL-QUR’AN

I. PRINSIP - PRINSIP
C. DEFINISI AGAMA
AGAMA ISLAM

D. AGAMA DITINJAU DARI J. TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM


SEGI ETIMOLOGI

K. PARADIGMA PENDIDIKAN ISLAM


E. MACAM-MACAM AGAMA
DAN PENGEMBANGANNYA

F. CIRI - CIRI AGAMA L. KOMITMEN SEORANG


MUSLIM TERHADAP ISLAM
A.Pengertian Konsep
Pendidikan dalam
Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan firman Allah yang selanjutnya
dijadikan pedoman hidup (way of life) kaum muslim yang
tidak ada lagi keraguan di dalamnya.
Dalam Al-Qur’an sendiri telah memberi isyarat bahwa
permasalahan pendidikan sangat penting, jika Al-Qur’an
dikaji lebih mendalam maka kita akan menemukan beberapa
konsep pendidikan, yang selanjutnya bisa kita jadikan
inspirasi untuk dikembangkan dalam rangka membangun
pendidikan yang bermutu. Ada beberapa indikasi yang
terdapat dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan pendidikan
antara lain; penanaman keimanan dan akidah, menghormati
akal manusia, bimbingan ilmiah, fitrah manusia, penggunaan
cerita (kisah) untuk tujuan pendidikan dan memelihara
keperluan sosial masyarakat.
B. Hakekat Pendidikan dalam
Al-Qur’an
Pendidikan Islam adalah salah satu aspek saja dari keseluruhan ajaran
Islam. Karenanya tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup
manusia dalam Islam; yaitu menciptakan pribadi hamba Allah yang
bertakwa kepada-Nya, dan dapat mencapai kebahagian hidup di dunia
maupun di akhirat.
Pendidikan Islam pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang
didasari oleh nilai-nilai Islam sebagaimana termaktub di dalam Al-qur'an
dan Hadits Nabi. Karena itulah sangat penting untuk menggali konsepsi-
konsepsi teoritis mengenai pendidikan sebagaimana yang terkandung di
dalam Al-qur'an dan Hadits.
C. Definisi agama D.Agama ditinjau
dari sisi etimologi
Islam berakar kata dari “aslama”, “yuslimu”,
“islaaman” yang berarti tunduk, patuh, dan
selamat. Islam berarti kepasrahan atau
ketundukan secara total kepada Allah SWT.
Orang yang beragama Islam berarti ia pasrah Secara etimologis kata agama dari kata ‘a’ dan
dan tunduk patuh terhadap ajaran-ajaran Islam. ‘gama’. ‘A’ berarti tidak, ‘gama’ berarti kacau.
Agama secara etimologis berarti tidak kacau, atau
dalam bahasa lainnya adalah teratur. Peran dan
Secara istilah Islam adalah agama yang dibawa oleh fungsi agama dalam kedudukannya sebagai
Nabi Muhammad SAW untuk umat manusia agar dapat pegangan hidup mensyaratkan kehadiran dirinya
hidup bahagia di dunia dan akhirat. Inti ajarannya dalam kehidupan nyata.
(rukun Islam) adalah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan
selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah,
mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan
Ramadhan, dan pergi haji bila mampu.
E. Macam - macam agama
Selainsuku, bahasa, dan budaya, agama di Indonesia juga beragam. Indonesia
bukanlah negara yang menjalankan pemerintahkan berdasarkan hukum
agama tertentu.
Fakta memperlihatkan bahwa agama merupakan sumber sekaligus kerangka
peradaban manusia. Hingga sekarang agama telah dipelajari oleh berbagai
disiplin ilmu, terutama oleh Studi Agama-agama yang berusaha melakukan
sistematisasi dan penyusunan pengetahuan tentang agama-agama yang sangat
banyak dan beragam.

Oleh karena itu, terdapat banyak sekali pengertian


tentang agama sehingga boleh dikatakan tidak ada
kesepakatan mengenai pengertian agama. Secara
umum,istilah "agama" adalah terjemah dari kata bahasa
Inggris "religion" yang merupakan kata serapan dari
bahasa Latin relig(are) yang mengandung makna
mengikat.
F. Ciri - ciri agama
• Agama Wahyu 2. Agama Budaya
Agama wahyu atau disebut juga agama samawi, Agama budaya atau sering di kenal sebagai agama
agama langit adalah agama yang menghendaki iman ardli, agama bumi. agama filsafat, agama ra'yu, natural
kepada Tuhan, kepada para rasul-rasul-Nya, dan religion, non revealed religion. Yang konsep Tuhannya
kepada kitab-kitab-Nya serta pesannya untuk tidak di ketahui secara pasti contoh agama ini adalah
disebarkan kepada segenap umat manusia. agama Hindu, Budha Konghucu, Shinto, dan lainnya

Adapun Agama Wahyu memiliki ciri-ciri sebagai Agama Budaya memiliki beberapa ciri, yaitu:
berikut:
1. Agama ra'yu tidak dapat dipastikan kelahirannya.
1. Agama wahyu berpokok pada konsep ke-Esa-an
Tuhan (monotheis). 2. Tidak mengenai utusan atau Rasul Allah. Yang
mengajarkan agama budaya adalah filsuf atau pendiri
2. Agama wahyu beriman kepada Nabi. Disampaikan agama tersebut.
oleh Rasul sebagai utusan Yang Maha Kuasa.
3. Tidak memiliki kitab suci. Sekalipun memiliki kitab
3. Semua agama wahyu lahir di Asia Barat daya suci.
(Timur tengah)
G. Fungsi H. Tujuan
agama agama
Agama dalam kehidupan berfungsi sebagai suatu Tujuan syariat Islam pada hakekatnya adalah
sistem nilai yang memuat norma-norma tertentu. menyelamatkan manusia, baik sebagai individu,
Secara umum norma-norma tersebut menjadi kelompok manusia, serta bangsa-negara agar selamat
kerangka acuan dalam bersikap dan bertingkah dari kesesatan dan kerugian.
laku agar sejalan dengan keyakinan agama yang
dianutnya. Abu Ishaq al-Shatibi merumuskan lima tujuan
(hukum) Islam, yakni:
Agama berpengaruh sebagai motivasi dalam
mendorong individu untuk melakukan suatu 1. Memelihara Agama (Hifdz Ad-Din)
aktivitas, karena perbuatan yang dilakukan 2. Memelihara Jiwa (Hifdz An-Nafs)
dengan latar belakang keyakinan agama dinilai 3. Memelihara Akal (Hifdz Al’Aql)
mempunyai unsur kesucian, serta ketaan. 4. Memelihara Keturunan (Hifdz An-Nasb)
Keterkaitan ini akan memberi pengaruh diri 5. Memelihara Harta (Hifdz Al-Maal)
seseorang untuk berbuat sesuatu.
I. Prinsip - prinsip pendidikan
agama islam
Prinsip-prinsip dasar pendidikan Islam adalah aspek-aspek
fundamental yang menggambarkan dasar dan tujuan pendidikan
Islam sehingga ia membedakannya dengan pendidikan non-Islam.
Prinsip¬prinsip dasar pendidikan Islam itu meliputi:
• Pendidikan Islam adalah bagian dari proses rububiyah Tuhan
• Pendidikan Islam berusaha membentuk manusia seutuhnya
• Pendidikan Islam selalu berkaitan dengan agama
• Pendidikan Islam merupakan pendidikan terbuka.
Fungsi paradigma ini pada dasarnya untuk membangun
J. Tujuan pendidikan islam perspektif Islam dalam rangka memahami realitas Ilmu
Pendidikan. Tentunya hal ini harus ditopang oleh konstruksi
Tujuan pendidikan yang dikemukakan oleh beberapa pengetahuan yang menempatkan wahyu sebagai sumber
tokoh pendidikan Islam sebagaimana yang ditulis oleh utamanya, yang pada gilirannya terbentuk struktur
Ahmad Tafsir antara lain: Al-Attas merumuskan tujuan transendental sebagai referensi untuk menafsirkan realitas
pendidikan Islam adalah terbentuknya manusia yang pendidikan.
baik Sedang Abdul Fattah Jalal merumuskan bahwa
tujuan pendidikan Islam adalah terwujudnya manusia Sistem pendidikan Islam model ini bersumber dari
sebagai hamba Allah. Demikian pula Sayyed Qutub pemikiran filsafat aliran progresifisme, esensialisme,
mengemukakan tujuan pendidikan Islam adalah perenialisme, pragmatism dan rekonstruksianisme. Apabila
manusia yang takwa. Sedang menurut Komprensi pemikiran masing-masing aliran tersebut sejalan dengan
Dunia Islam pertama 1977 berkesimpulan bahwa nash, maka pemikirannya itu dijadikan sebagai wacana
tujuan akhir pendidikan Islam adalah manusia yang pendidikan Islam. Tetapi jika bertentangan, maka
menyerahkan diri secara mutlak kepada Allah. pemikirannya ditolak.
K. Paradigma pendidikan islam
dan pengembangannya
L. Komitmen Seorang Muslim
Terhadap Islam
• Mengimani/Meyakini Islam
Setiap individu harus mengimani/meyakini,bahwa hanya Agama Islamlah satu-satunya Dien
yang benar dan diridoi Allah SWT. Hal ini sesuai firman Allah dalam Surat Ali Imran ayat 85
yang artinya : Barangsiapa yang mencari Agama selain Agama Islam,maka sekali-kali tidaklah
akan diterima Agama itu oleh Allah dan dia di Akhiratpun termasuk orang-orang yang merugi.

2. Mempelajari Islam
Seseorang yang mnginginkan kwalitas ke-Islamannya baik,idealnya memang tidak ada kata
lain,yaitu mempelajari Agama Islam dengan sungguh-sungguh dan sedalam-dalamnya.
Bahkan bila bicara soal belajar,ada nasihat dariAllah SWT. Bagi setiap orang di dalam
mempelajari agama Islam, yaitu : “Jangan ikut-ikutan” alias “taqlid buta”,tapi “harus
berdasarkan ilmu Allah”.
3. Mengamalkan ilmu yang kita punya
Ilmu yang kita punyai harus bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Dalam Islam, ilmu memiliki aksiologis yang
sangat agung. Karena dengan ilmu-lah semuanya berawal dalam meniti jalan suci ini. Selain itu, ilmu juga dapat
mengangkat derajat bagi siapa saja yang memilikinya. Begitulah nikmatnya islam sehingga segala tingkah laku kita
diatur oleh Islam.

4. Dakwah berdakwah lah demi Agama Islam.


Dalam bahasa (Arab: ‫وة‬O‫دع‬, da‘wah; "ajakan") adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang
untuk beriman dan taat kepada Allah sesuai dengan garis aqidah, syari'at dan akhlak Islam. Kata dakwah merupakan
masdar (kata benda) dari kata kerja da'a yad'u yang berarti panggilan, seruan atau ajakan. Kata dakwah sering
dirangkaikan dengan kata "Ilmu" dan kata "Islam", sehingga menjadi "Ilmu dakwah" dan Dakwah Islam" atau ad-
dakwah al-Islamiyah.

5. Sabar merupakan kata yang sering kali diucapkan oleh lisan.


Orang yang memiliki sifat sabar akan memperoleh ketenangan, ketentraman dan kelapangan hati. Sabar memang
bukanlah suatu perkara mudah yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, namun tidak pula mustahil seseorang
memiliki sifat penyabar.
Islam memandang sifat sabar ini sebagai salah sifat terpuji yang harus dimiliki oleh orang-orang yang beriman kepada
Allah SWT. Orang yang tidak sabar tidak bisa dikatakan sebagai orang yang beriman.
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai