MUHAMMAD ALPARADI,
S.Pd.I.,M.Pd.I
Kelompok 9
1. Rahayu Rizki Putri (1903112281)
2. Erfa Julia S (1903112274) Prodi S-1 Matematika 2019
3. Lina Dini Ningsih (1903113215 )
Jurusan Matematika
FMIPA
Membumikan Islam Di
Indonesia
Ayat
●
Wahyu
●
●
Corak
Wahyu Nirbahasa
Muhkamat
High Tradition
Wahyu yang
Low Tradition
Mutasyabihat
●
●
Islam
Difirmankan
Keberagaman
High
Tradition
ISLAM
Low Tradition
High Tradition Low Tradition
Tanda-tanda,instruksi,arahan,nasihat,pelajaran Tanda-tanda,instruksi,arahan,nasihat,pelajaran
dan ketentuan Allah yang nirbahasa,dan dan ketentuan Allah yang difirmankan melalui
mewujud dalam alam semesta dan utusan-Nya (malaikat) dan diakses secara
isinya,termasuk dinamika sosial budaya yang khusus oleh orang-orang pilihan yang disebut
terjadi di dalamnya sebagai nabi dan rasul
Ayat - Ayat
Pada zaman nabi, Al-Quran sering kali menggunakan ragam ungkapan dan ekspresi
kebahasaan yang mengedepankan keterbukaan dan pemaknaan yang dinamis,selama
tidak menyimpang dari konteks komunikasi. Al-Quran adalah pedoman gerak dan
bersikap sehingga begitu mendengar wacana lisan Al-Quran umat manusia dapat
langsung memfungsionalisasikan dalam realita kehidupan. Implikasinya, nabi banyak
menoleransi berbagai model pembacaan Al-Quran asalkan masih sejalan dengan tujuan
agama yaitu untuk menyucikan jiwa agar manusia dapat tunduk dan patuh kepada
Allah. Berbagai model pembacaan Al-Quran mengacu pada tiga aspek utama,yaitu teks
Al-Quran sebagai sebuah kesatuan tema,konteks historis,dan konteks pembacaan.
Perbedaan pembacaan terhadap mushaf Al-Quran dan Hadits
menimbulkan epistemologi pemahaman beragama yang berbeda pula
termasuk dalam penetapan hukum.
Perbedaan epistemologi dalam penetapan hukum menurut Abdul Fatah
al-Bayanuni, yaitu:
• Perbedaan mengenai kaidah-kaidah ushul .