Integrasi nasional adalah proses penyesuaian di antara unsur – unsur yang saling berbeda
dalam kehidupan di masyarakat secara nasional sehingga menghasilkan suatu polsa
kehidupan yang serasi fungsinya bagi masyarakat tertentu. Integrasi nasional
merupakan sebuah proses yang mutlak memerlukan waktu untuk mencapai keadaan tersebut.
1. Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional Pada Masa Orde Lama
Sesuai dengan tujuan dari semangat proklamasi kemerdekaan bahwa bangsa
Indonesia merdeka ingin membentuk suatu negara yang berdiri diatas satu pondasi
semangat persatuan dan kesatuan, sehingga mampu mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia
yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hal itu
ditegaskan di dalam Pancasila sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia. Artinya berangkat dari
realitas sejarah bangsa Indonesia yang sangat multikultural itulah maka bangsa Indonesia
mempunyai cita-cita bersama untuk hidup Bersama didalam satu bangunan rumah
yang disebut dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Meskipun melihat
kondisi kekinian sering kita jumpai banyak permasalahan-permasalahan yang dihadapi
oleh bangsa Indonesia terkait dengan masalah multikulturalisme dalam bingkai kebhinekaan.
Membangun kesadaran multikulturalisme dalam sebuah negara-bangsa, seperti
Indonesia bukanlah upaya yang mudah. Bhinneka Tunggal Ika sebagai teks ideal yang
diharapkan dapat menyelesaikan persoalan multikultural di Indonesia, ternyata
mengalami penafsiran yang berbeda-beda dalam setiap orde pemerintahan pasca
kemerdekaan. Keberhasilan membangun semangat kebangsaan melalui wacana
perlawanan terhadap kolonial, ternyata tidak dibarengi dengan keberhasilan yang sama
dalam konsolidasi politik nasional.
2. Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional Pada Masa Orde Baru
Integrasi timbul melalui proses interaksi dan komunikasi yang intensif,
dalam arti kelompok-kelompok yang terhimpun menjadi satu kesatuan yang
membentuk jaringan-jaringan komunikasi dengan cara represif karena berhubungan
dengan sosialisasi dengan nilai-osial, budaya yang menjadi konsensus bersama,
pemberian prilaku sama, pemberian kesempatan yang sama untuk berperan serta
dalam pembangunan disegala bidang, serta adanya ikatan fungsional dalam
kelompok-kelompok yang terhimpun dalam satu kesatuan. Dalam upaya mewujudkan
intergrasi nasional indonesia, tantangan yang dihadapi datang dari dimensi horizontal dan
vertikal. Dalam dimensi horizontal tantangan yang ada berkenaan dengan pembelahan
horizontal yang berakar pada perbedaan suku, agama,ras, dan geografi. Sedangkan dalam
dimensi vertikal tantangannya yang ada adalah berupa celah perbedaan antara elit
dan massa dimana latar belakang pendidikan kekotan menyebabkan elit berbeda dengan
massa yang cenderung berpandangan tradisional. Masalah yang berkenaan dengan dimensi
vertikal lebih sering muncul ke permukaan setelah berbaur dengan dimensi horizontal,
sehingga ia memberikan kesan bahwa dalam kasus indonesia horizontal lebih menonjol
dibandingkan dengan vertikalnya.
3. Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional Pada Masa Reformasi dan Saat ini
Tantangan dari dimensi vertikal dan horisontal dalam intregasi nasional Indonesia
tersebut semakin tampak setelah memasuki erat reformasi tahun 1998. Konflik
horizontal maupun vertikal sering terjadi bersamaan dengan melemahnya otoritas
pemerintahan di pusat. Kebebasan yang digulirkan pada era reformasi sebagai bagian
dari proses demokratisasi telah banyak disalah gunakan oleh kelompok-kelompok dalam
masyarakat untuk bertindak seenaknya sendiri. Tindakan ini kemudian memunculkan
adanya gerakangerakan antar kelompok. Bersamaan dengan itu demontrasi menentang
kebijakan pemerintah juga banyak terjadi, bahkan seringkali demontrasi itu diikuti oleh
tindakantindakan anarkis. Keinginan yang kuat dari pemerintah untuk mewujudkan
aspirasi masyarakat, kebijakan pemerintah yang sesuai dengan kebutuhan dan
harapan masyarakat, dukungan masyarakat terhadap pemerintah yang sah dan ketaatan
warga masyarakat melaksanakan kebijakan pemerintah adalah pertanda adanya intregasi
dalam arti vertikal.
4. Jenis Integrasi Nasional
1) Integrasi bangsa
2) Integrasi wilayah
3) Integrasi nilai
4) Integrasi perilaku