OLEH
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSIATAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2015
1. PENGERTIAN KEBUDAYAAN ISLAM
sebagai suatu proses dan kebudayaan sebagai sutau produk. Al Quran memandang
kebudayaan itu merupakan suatu proses, dan meletakkan kebudayaan sebagai
eksistensi hidup manusia. Kebudayaan merupakan suatu totalitas kegiatan manusia
yang meliputi kegiatan akal hati dan tubuh yang menyatu dalam suatu perbuatan.
Oleh karena itu, secara umum kebudayaan dapat dipahami sebagai hasil akal, budi,
cipta rasa, karsa dan karya manusia. Ia tidak mungkin terlepas dari nilai-nilai
kemanusiaan, namun bisa jadi lepas dari nilai-nilai ketuhanan.Kebudayaan Islam
adalah hasil akal, budi, cipta rasa, karsa dan karya manusia yang berlandaskan pada
nilai-nilai tauhid. Islam sangat menghargai akal manusia untuk berkiprah dan
berkembang. Hasil akal, budi rasa dan karsa yang telah terseleksi oleh nilai-nilai
kemanusiaan yang bersifat universal berkembang menjadi sebuah peradaban.Dalam
perkembangannya kebudayaan perlu dibimbing oleh wahyu dan aturan-aturan yang
mengikat agar tidak terperangkap pada ambisi yang bersumber dari nafsu hewani dan
setan, sehingga akan merugikan dirinya sendiri.Di sini agama berfungsi untuk
membimbing manusia dalam mengembangkan akal budinya sehingga menghasilkan
kebudayaan yang beradab atau peradaban Islami.Oleh karena itu, misi kerasulan Nabi
Muhammad SAW sebagaimana dalam sabdanya: Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak. Artinya Nabi Muhammad SAW, mempunyai tugas pokok
untuk membimbing manusia agar mengembangkan kebudayaan sesuai dengan
petunjuk Allah. Awal tugas kerasulan sebagai Nabi adalah dengan meletakkan dasardasar kebudayaan Islam yang kemudian berkembang menjadi peradaban Islam.
Ketika dakwah Islam keluar dan Jazirah Arab, kemudian tersebar ke seluruh dunia,
maka terjadilah suatu proses yang panjang dan rumit, yaitu asimilasi budaya setempat
dengan nilai-nilai Islam itu sendiri, kemudian menghasilkan kebudayaan Islam,
kemudian berkembang menjadi suatu peradaban yang diakui kebenarannya secara
universa;.
Islam tidak bisa dianggap kebudayaan karena Islam bukan hasil dari pemikiran
dan ciptaan manusia. Agama Islam adalah sesuatu yang diwahyukan oleh Allah SWT
kepada Rasulullah SAW yang mengandung peraturan-peraturan untuk jadi panduan
hidup manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Tetapi agama-agama (yang telah
banyak mengalami perubahan) selain Islam memang kebudayaan, sebab agamaagama tersebut adalah hasil ciptaan dan daya pemikiran manusia.
Walaupun bukan kebudayaan tetapi agama islam sangat mendorong, bahkan
turut mengatur penganutnya untuk berkebudayaan. Agama Islam mendorong umatnya
Muhammad SAW adalah orang Arab yang hidup dalam kebudayaan Arab. Oleh
karena itu beliau berbicara dalam bahasa Arab dan berpakaian menurut model pakaian
masyarakatArab. bagi umat islam Arab, kebudayaan atau peradaban islam
berkembang dalam bentuk kebudayaan atau peradaban islam Arab. Bagi umat islam
Indonesia, tentunya kebudayaan dan peradabannya adalah kebudayaan atau peradaban
islam Indonesia. Perbedaan yang lahir dari kekhususan kelompok masyarakat atau
bangsa, dalam ajaran islam tidak di anggap sebagai penyimpangan atau bertentangan
dengan ajaran islam sepanjang tetap mencerminkan nilai-nilai ajaran islam, seperti
perbedaan bahasa komunikasi, model pakaian, dan lain-lain. Oleh karena itu,
kebudayaan atau peradaban islam harus dibedakan dengan syariat islam. Kebudayaan
dan berubah-ubah, tetapi syariat islam hanyalah satu dan tetap, sehingga di mana dan
kapan pun umat islam hidup syariatnya tetap sama.
Perkembangan kebudayaan islam yang paling menonjol dalam sejarah umat islam
adalah budaya intelektual islam. Sejak abad pertama, perkembangan islam abad ke 7
masehi telah lahir ilumuan-ilmuan muslim yang melahirkan sistem berfikir atau
metode beritjihad dalam disiplin ilmu tertentu yang dikenal dengan istilah mazhab.
4. NILAI-NILAI KEBUDAYAAN ISLAM
Islam masuk ke indonesia lengkap dengan budayanya. Karena islam masuk
dan berkembang dari negri Arab, maka islam yang masuk ke Indonesia tidak terlepas
dari budaya Arabnya. Pada awal-awal masuknya dakwah islam ke Indoesia dirasakan
sangat sulit membedakan mana ajaran islam dan mana budaya barat. Masyarakat
awam menyamakan antara perilaku yang ditampilkan oleh orang Arab dengan
perilaku ajaran islam. Seolah-olah apa yang dilakukan orang Arab tersebut
mencerminkan ajaran islam, bahkan hingga kini budaya Arab masih melekat pada
tradisi masyarakat Indonesia. Dalam perkembangan dakwah islam di Indonesia para
dai mendakwahkan ajaran islam melalui bahasa budaya, sebagaimana dilakukan
oleh para wali di tanah Jawa. Karena kehebatan para wali Allah dalam mengemas
ajaran islam dengan budaya setempat sehingga masyarakat tidak sadar bahwa nilainilai islam telah masuk dan menjadi teradisi dalam kehidupan sehari-hri mereka.
Lebih jauh lagi bahwa nilai-nilai islam sudah menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kebudayaan mereka. Seperti dalam upacara-upacara, adab dan
penggunaan bahasa sehari-hari. Bahasa Arab/ Al Quran sudah banyak masuk dalam
bahasa daerah bahkan kedalam bahasa Indonesia baku. Semua itu tanpa disadari
bahwa apa yang dilakukannya merupakan bagian dari ajaran Islam.
(5: )
Artinya: Dan Sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayatayat Kami, (dan Kami perintahkan kepadanya): "Keluarkanlah kaummu dari gelap
gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari
Allah". sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah)
bagi Setiap orang penyabar dan banyak bersyukur (Ibrahim:5).
-
- -
-
( ) .
Artinya: Abdullah bin Umar mengatakan bahwa kaum Jahiliyah biasa berpuasa pada
hari Hari Asyura (10Muharram) dan Rasulullah SAW beserta kaum Muslimin pun
mempuasainya sebelum difardukan puasa Ramadhan. Ketika puasa Ramadhan
difardukan, Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Asyura itu satu di antara HariHari Allah. Siapa mau berpuasa silahkan, bagi yang tidak mau pun tidak mengapa.
(HR Muslim).
Banyak tradisi masyarakat indonesia yang bernuansa islami, biasanya tradisi
tersebut dilaksanakan untuk memperingati hari besar umat islam, seperti misalnya
perayaan sekaten yang diselenggarakan untuk menyambut maulid nabi, ada juga
perayaan yang dimaksudkan untuk memperingati perjuangan penyebaran ajaran islam
seperti perayaan tabuik di Pariaman ( Sumatera Barat ) yang diselenggarakan pada
tanggal 10 muharam.
Bentuk kebudayaan dan peradaban yang sangat penting dan perlu memperoleh
perhatian besar dalam kehidupan sosial, terutama dalam kehidupan masyarakat
akademis, masyarakat intelektual, yang mendorong lahirnya pemikiran-peikiran
intelaktual muslim adalah:
a. Berorientasi pada pengabdian dan kebenaran Ilahi.
b. Berfikir kritis dan inovatif
c. Bekerja keras
d. Bersikap terbuka
e. Jujur
f. Adil
g. Tanggung jawab
h. Ikhlas
i. Disiplin
5. MASJID SEBAGAI PUSAT KEBUDAYAAN ISLAM
Dalam bahasa Arab, masjid berarti tempat sujud atau tempat ibadah.Dalam perjalanan
sejarah Islam, masjid bukan sekadar tempat untuk menunaikan ibadah shalat
(terutama shalat berjamaah), namun juga berperan lebih fenomenal dan krusial dalam
menunjang kehidupan masyarakat. Islam mengajarkan pendirian masjid harus
memberikan manfaat luas, terdalam dan lengkap mengingat seluruh permukaan bumi
adalah masjid namun Masjid pada umumnya hanya dipahami oleh masyarakat
sebagai tempat ibadah khusus seperti shalat, padahal masjid mestinya
berfungsi lebih luas dari pada sekedar sebagai tempat shalat. Sejak awal
berdirinya masjid belum bergeser
peribadatan.
P a d a umumnya,
dijadikan
sebagai
peradaban
Masjid
Islam.
pada zaman
Nabi
N a b i M u h a m m a d S AW
terhadap
dijadikan
symbol
kesatuan
pertama,,fungsi
masjid
masih
sebagai
pusat