Anda di halaman 1dari 8

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKALAH KEBUDAYAAN ISLAM

OLEH

ANDI RENA AFRIYANI PERTIWI (15020130113)


AHMAD YANI (15020130116)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSIATAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2015
1. PENGERTIAN KEBUDAYAAN ISLAM

Di dalam Kamus Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa: budaya adalah


pikiran, akal budi, adat istiadat. Sedang kebudayaan adalah hasil kegiatan dan
penciptaan batin (akal budi) manusia, seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat.
Secara umum arti kebudayaan ialah suatu hasil daya pemikiran dan pemerahan
tenaga lahir manusia, ia adalah gabungan antara tenaga fikiran dengan tenaga lahir
manusia ataupun hasil daripada gabungan tenaga batin dan tenaga lahir manusia. Yang
dimaksudkan gabungan antara tenaga batin (daya pemikiran) dengan tenaga lahir
ialah suatu pemikiran manusia yang dilaksanakan dalam bentuk perbuatan. Maka
hasil daripada gabungan inilah yang dikatakan kebudayaan. Kebudayaan adalah
istilah yang menunjukkan segala hasil karya manusia yang berkaitan dengan
pengungkapan bentuk. Kebudayaan merupakan wadah, tempat, di mana hakikat
manusia memperkembangkan diri.
Untuk memudahkan pembahasan, Ernst Cassirer membagi kebudayaan
menjadi lima aspek : 1. Kehidupan Spritual, 2. Bahasa dan Kesusastraan, 3. Kesenian,
4. Sejarah dan 5. Ilmu Pengetahuan.
2. KONSEP KEBUDAYAAN ISLAM
Menurut ahli budaya, kata budaya merupakan gabungan dari dua kata, yaitu
budi dan daya. Budi mengandung makna akal, pikiran, paham, pendapat, ikhtiar,
perasaan. Daya mengandung makna tenaga, kekuatan, kesanggupan. Jadi kebudayaan
berarti kumpulan segala usaha dan upaya manusia yang dikerjakan dengan
mempergunakan hasil pendapat untuk memperbaiki kesempurnaan hidup ( Sidi
Gazalba, 1998 ). Oleh karena itu, jika kita membicarakan kebudayaan berarti kita
membicarakan kehidupan manusia dengan segala aktivitasnya. Dengan melakukan
berbagai kegiatan dan aktivitasnya manusia berusaha dengan daya upaya serta dengan
kemampuan yang dimilikinya untuk mengerjakan sesuatu guna kesempurnaan hidup.
Kesempurnaan hidup itu dapat dicapai jika manusia mampu menggunakan akal
budinya dengan baik. Kebudayaan adalah alam pikiran atau mengasah budi. Usaha
kebudayaan adalah pendidikan. Kebudayaan adalah pergaulan hidup diantara manusia
dengan alam semesta. Boleh jadi kebudayaan adalah usaha manusia melakukan tugas
hidup sebagai khalifah fil ardli (wakil Tuhan di bumi).Dilihat dari berbagai tujuan dan
sudut pandang tentang definisi kebudayaan, menunjukkan bahwa kebudayaan itu
merupakan suatu persoalan yang sangat luas, namun esensinya adalah bahwa
kebudayaan itu melekat dengan diri manusia. Artinya, manusialah itu pencipta
kebudayaan. Kebudayaan itu hadir bersama dengan kelahiran manusia sendiri. Dari
penjelasan tersebut kebudayaan itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu kebudayaan

sebagai suatu proses dan kebudayaan sebagai sutau produk. Al Quran memandang
kebudayaan itu merupakan suatu proses, dan meletakkan kebudayaan sebagai
eksistensi hidup manusia. Kebudayaan merupakan suatu totalitas kegiatan manusia
yang meliputi kegiatan akal hati dan tubuh yang menyatu dalam suatu perbuatan.
Oleh karena itu, secara umum kebudayaan dapat dipahami sebagai hasil akal, budi,
cipta rasa, karsa dan karya manusia. Ia tidak mungkin terlepas dari nilai-nilai
kemanusiaan, namun bisa jadi lepas dari nilai-nilai ketuhanan.Kebudayaan Islam
adalah hasil akal, budi, cipta rasa, karsa dan karya manusia yang berlandaskan pada
nilai-nilai tauhid. Islam sangat menghargai akal manusia untuk berkiprah dan
berkembang. Hasil akal, budi rasa dan karsa yang telah terseleksi oleh nilai-nilai
kemanusiaan yang bersifat universal berkembang menjadi sebuah peradaban.Dalam
perkembangannya kebudayaan perlu dibimbing oleh wahyu dan aturan-aturan yang
mengikat agar tidak terperangkap pada ambisi yang bersumber dari nafsu hewani dan
setan, sehingga akan merugikan dirinya sendiri.Di sini agama berfungsi untuk
membimbing manusia dalam mengembangkan akal budinya sehingga menghasilkan
kebudayaan yang beradab atau peradaban Islami.Oleh karena itu, misi kerasulan Nabi
Muhammad SAW sebagaimana dalam sabdanya: Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak. Artinya Nabi Muhammad SAW, mempunyai tugas pokok
untuk membimbing manusia agar mengembangkan kebudayaan sesuai dengan
petunjuk Allah. Awal tugas kerasulan sebagai Nabi adalah dengan meletakkan dasardasar kebudayaan Islam yang kemudian berkembang menjadi peradaban Islam.
Ketika dakwah Islam keluar dan Jazirah Arab, kemudian tersebar ke seluruh dunia,
maka terjadilah suatu proses yang panjang dan rumit, yaitu asimilasi budaya setempat
dengan nilai-nilai Islam itu sendiri, kemudian menghasilkan kebudayaan Islam,
kemudian berkembang menjadi suatu peradaban yang diakui kebenarannya secara
universa;.
Islam tidak bisa dianggap kebudayaan karena Islam bukan hasil dari pemikiran
dan ciptaan manusia. Agama Islam adalah sesuatu yang diwahyukan oleh Allah SWT
kepada Rasulullah SAW yang mengandung peraturan-peraturan untuk jadi panduan
hidup manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Tetapi agama-agama (yang telah
banyak mengalami perubahan) selain Islam memang kebudayaan, sebab agamaagama tersebut adalah hasil ciptaan dan daya pemikiran manusia.
Walaupun bukan kebudayaan tetapi agama islam sangat mendorong, bahkan
turut mengatur penganutnya untuk berkebudayaan. Agama Islam mendorong umatnya

berkebudayaan dalam semua aspek kehidupan termasuk dalam bidang ibadah.


Contohnya dalam ibadah sembahyang, dalam Al-Qur'an ada perintah :
Terjemahnya : Dirikanlah sembahyang (Al-Baqarah: 43)
Perintah itu bukan kebudayaan karena ia adalah wahyu daripada Allah SWT.
Tetapi apabila kita hendak melaksanakan perintah "dirikanlah sembahyang" maka
timbullah daya pemikiran kita, bagaimana hendak bersembahyang, dimana tempat
untuk melaksanakannya dan lain-lain. Dan dari pemikiran tersebut terwujudlah usaha
atau tindakan yang akhirnya menghasilkan sebuah kebudayaan.
Seperti keterangan sebelumnya yang mengatakan bahwa kebudayaan bisa melahirkan
kemajuan, maka jika kita bisa melaksanakan arahan/perintah lain dalam agama Islam
ini, niscaya lahirlah kebudayaan dan kemajuan dalam kehidupan kita. Kemajuan yang
dicetuskan karena dorongan agama Islam itulah yang dikatakan kebudayaan dalam
Islam.
Dan suatu budaya yang dicetuskan suatu bangsa tanpa meniru bangsa lain
itulah yang dinamakan kebuadayaan bangsa itu. Berbeda, jika suatu bangsa meniru
kebudayaan bangsa lain, maka bangsa tersebut dikatakan bangsa yang yang
berkebudayaan bangsa lain. Sama halnya jika orang Islam melakukan atau meniru
kebudayaan di luar kebudayaan Islam, maka dia dikatakan orang Islam yang
berkebudayaan bangsa lain.
Perbuatan seperti ini terjadi juga dalam urusan membuat masjid. Contohnya
dapat dilihat pada mesjid Cordova Spanyol yang tempat sembahyangnya dibuat
dengan tidak mengikut cara Islam karena disalut dengan emas. Ini tidak dibenarkan
sama sekali oleh ajaran Islam. Maka ini bukan kebudayaan Islam tetapi kebudayaan
orang Islam.
Jadi apa sebenarnya kebudayaan Islam? Umumnya suatu yang dicetuskan itu
bersih dengan ajaran Islam baik dalam bentuk pemikiran ataupun sudah berupa
bentuk, sikap atau perbuatan, dan ia didorong oleh perintah wahyu. Itulah yang benarbenar dinamakan kebudayaan (tamadun) Islam.
Jika ajaran agama Islam ini diamalkan seungguh-sungguh, umat Islam akan
jadi maju. Dan dengan kemajuan yang dihasilkan itu, lahirlah kebudayaan atau
tamadun. Semakin banyak umat Islam mengamalkan hukum Islam, semakin banyak
kemajuan dihasilkan dan semakin banyak pula kebudayaan atau tamadun Islam yang
lahir.
3. PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN ISLAM
Islam diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, agar disampaikan
kepada seluruh umat manusia dan menjadi petunjuk kebenran bagi umat manusia dan
menjadi petunjuk kebenaran bagi umat manusia sampai akhir masa. Rasulullah

Muhammad SAW adalah orang Arab yang hidup dalam kebudayaan Arab. Oleh
karena itu beliau berbicara dalam bahasa Arab dan berpakaian menurut model pakaian
masyarakatArab. bagi umat islam Arab, kebudayaan atau peradaban islam
berkembang dalam bentuk kebudayaan atau peradaban islam Arab. Bagi umat islam
Indonesia, tentunya kebudayaan dan peradabannya adalah kebudayaan atau peradaban
islam Indonesia. Perbedaan yang lahir dari kekhususan kelompok masyarakat atau
bangsa, dalam ajaran islam tidak di anggap sebagai penyimpangan atau bertentangan
dengan ajaran islam sepanjang tetap mencerminkan nilai-nilai ajaran islam, seperti
perbedaan bahasa komunikasi, model pakaian, dan lain-lain. Oleh karena itu,
kebudayaan atau peradaban islam harus dibedakan dengan syariat islam. Kebudayaan
dan berubah-ubah, tetapi syariat islam hanyalah satu dan tetap, sehingga di mana dan
kapan pun umat islam hidup syariatnya tetap sama.
Perkembangan kebudayaan islam yang paling menonjol dalam sejarah umat islam
adalah budaya intelektual islam. Sejak abad pertama, perkembangan islam abad ke 7
masehi telah lahir ilumuan-ilmuan muslim yang melahirkan sistem berfikir atau
metode beritjihad dalam disiplin ilmu tertentu yang dikenal dengan istilah mazhab.
4. NILAI-NILAI KEBUDAYAAN ISLAM
Islam masuk ke indonesia lengkap dengan budayanya. Karena islam masuk
dan berkembang dari negri Arab, maka islam yang masuk ke Indonesia tidak terlepas
dari budaya Arabnya. Pada awal-awal masuknya dakwah islam ke Indoesia dirasakan
sangat sulit membedakan mana ajaran islam dan mana budaya barat. Masyarakat
awam menyamakan antara perilaku yang ditampilkan oleh orang Arab dengan
perilaku ajaran islam. Seolah-olah apa yang dilakukan orang Arab tersebut
mencerminkan ajaran islam, bahkan hingga kini budaya Arab masih melekat pada
tradisi masyarakat Indonesia. Dalam perkembangan dakwah islam di Indonesia para
dai mendakwahkan ajaran islam melalui bahasa budaya, sebagaimana dilakukan
oleh para wali di tanah Jawa. Karena kehebatan para wali Allah dalam mengemas
ajaran islam dengan budaya setempat sehingga masyarakat tidak sadar bahwa nilainilai islam telah masuk dan menjadi teradisi dalam kehidupan sehari-hri mereka.
Lebih jauh lagi bahwa nilai-nilai islam sudah menjadi bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kebudayaan mereka. Seperti dalam upacara-upacara, adab dan
penggunaan bahasa sehari-hari. Bahasa Arab/ Al Quran sudah banyak masuk dalam
bahasa daerah bahkan kedalam bahasa Indonesia baku. Semua itu tanpa disadari
bahwa apa yang dilakukannya merupakan bagian dari ajaran Islam.

(5: )
Artinya: Dan Sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayatayat Kami, (dan Kami perintahkan kepadanya): "Keluarkanlah kaummu dari gelap
gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari
Allah". sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah)
bagi Setiap orang penyabar dan banyak bersyukur (Ibrahim:5).
-

- -




-
( ) .

Artinya: Abdullah bin Umar mengatakan bahwa kaum Jahiliyah biasa berpuasa pada
hari Hari Asyura (10Muharram) dan Rasulullah SAW beserta kaum Muslimin pun
mempuasainya sebelum difardukan puasa Ramadhan. Ketika puasa Ramadhan
difardukan, Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Asyura itu satu di antara HariHari Allah. Siapa mau berpuasa silahkan, bagi yang tidak mau pun tidak mengapa.
(HR Muslim).
Banyak tradisi masyarakat indonesia yang bernuansa islami, biasanya tradisi
tersebut dilaksanakan untuk memperingati hari besar umat islam, seperti misalnya
perayaan sekaten yang diselenggarakan untuk menyambut maulid nabi, ada juga
perayaan yang dimaksudkan untuk memperingati perjuangan penyebaran ajaran islam
seperti perayaan tabuik di Pariaman ( Sumatera Barat ) yang diselenggarakan pada
tanggal 10 muharam.
Bentuk kebudayaan dan peradaban yang sangat penting dan perlu memperoleh
perhatian besar dalam kehidupan sosial, terutama dalam kehidupan masyarakat
akademis, masyarakat intelektual, yang mendorong lahirnya pemikiran-peikiran
intelaktual muslim adalah:
a. Berorientasi pada pengabdian dan kebenaran Ilahi.
b. Berfikir kritis dan inovatif
c. Bekerja keras
d. Bersikap terbuka
e. Jujur
f. Adil
g. Tanggung jawab
h. Ikhlas
i. Disiplin
5. MASJID SEBAGAI PUSAT KEBUDAYAAN ISLAM
Dalam bahasa Arab, masjid berarti tempat sujud atau tempat ibadah.Dalam perjalanan
sejarah Islam, masjid bukan sekadar tempat untuk menunaikan ibadah shalat

(terutama shalat berjamaah), namun juga berperan lebih fenomenal dan krusial dalam
menunjang kehidupan masyarakat. Islam mengajarkan pendirian masjid harus
memberikan manfaat luas, terdalam dan lengkap mengingat seluruh permukaan bumi
adalah masjid namun Masjid pada umumnya hanya dipahami oleh masyarakat
sebagai tempat ibadah khusus seperti shalat, padahal masjid mestinya
berfungsi lebih luas dari pada sekedar sebagai tempat shalat. Sejak awal
berdirinya masjid belum bergeser
peribadatan.
P a d a umumnya,
dijadikan

sebagai

dari fungsi utaman ya, yaitu sebagai

disamping tempat shalat.


pusat

peradaban

Masjid

Islam.

pada zaman

Nabi

N a b i M u h a m m a d S AW

mensucikan jiwa kaum muslimin, membina sikap dasar kaum


muslimin

terhadap

orang yang berbeda agama atau ras,hingga

u p a y a u p a y a m e n i n g k a t k a n kesejahteraan umat justru melaui Masjid.


Masjid

dijadikan

symbol

kesatuan

dan persatuan umat Islam.

Selama sekitar 700 tahun sejak Nabi Muhammad mendirikan


masjid

pertama,,fungsi

masjid

masih

sebagai

pusat

peribadatan umat islam.


Belajar dari sejarah Islam, seharusnya eksistensi masjid pada masa kini harus lebih
mampu memberi makna terdalam, terluas dan terlengkap bagi kehidupan masyarakat
Muslim. Karena itu, pengembangan dan pengayaan ulang atau revitalisasi fungsi
masjid sebagai pusat berbagai kegiatan sosial-keagamaan, pendidikan, politik,
kesehatan dan sebagainya kini menjadi lebih diperlukan. Tujuannya untuk
menciptakan manfaat dan dampak masjid yang maksimal serta berkesinambungan
dalam mengembangkan peradaban dunia Islam yang maju, ramah, mandiri, damai dan
modern.
Sesungguhnya yang dapat memakmurkan masjid-masjid Allah itu hanyalah:orangorang yang beriman kepada Allah dan hari yang akhir orang-orang yang menegakkan
shalat dan menunaikan zakat dia tidak takut melainkan hanya kepada Allah, maka
mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk (Q.S. At-Taubah (9):18).
Allah berfirman dalam Al-Quran: Dan sesungguhnya masjid-masjid itu kepunyaan
Allah Ta`ala, maka janganlah kamu menyeru seseorang beserta-Nya. (Q.S. Al-Jin
(72):18)
Firman Allah dalam Al-Quran: Sesungguhnya masjid itu dibangun diatas takwa
(Q.S. At-Taubah (9):108).

Anda mungkin juga menyukai